PHK Meningkat, Perbankan Bisa Jadi Andalan Ciptakan Pekerjaan

PHK Meningkat, Perbankan Bisa Jadi Andalan Ciptakan Pekerjaan

Surabaya, Beritasatu.com – Lonjakan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia menjadi perhatian serius Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih. Ia yang juga menjabat sebagai Rektor Unair menilai ketidakpastian ekonomi global turut memicu gelombang PHK di berbagai sektor industri.

“PHK meningkat karena krisis ekonomi global, kebijakan perusahaan, hingga regulasi pemerintah yang belum stabil,” katanya di Surabaya, Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, kondisi ini bukan hanya berdampak pada ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan kekhawatiran sosial yang lebih luas di tengah masyarakat.

Namun, Nasih menyebut masih ada peluang untuk menekan angka PHK melalui sektor perbankan. Ia menegaskan, bank bisa menjadi kekuatan strategis dalam menyalurkan investasi produktif yang membuka lapangan kerja.

“Investasi dari bank sangat potensial. Bisa digunakan untuk mendukung program yang sudah berjalan, agar tidak perlu ada PHK lagi,” jelasnya.

Selain itu, ia mendorong adanya insentif bunga rendah untuk sektor-sektor produktif yang belum tersentuh pembiayaan. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi pemicu bangkitnya sektor riil yang selama ini stagnan. “Kalau ada dana bank yang belum tersalurkan, sebaiknya diarahkan ke sektor industri yang bisa serap tenaga kerja,” tambahnya.

Nasih juga mengingatkan perang tarif internasional yang turut berdampak pada daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi. Ia berharap pemerintah dapat mengelola kebijakan tarif secara bijak agar tidak semakin menekan pertumbuhan nasional.

“Jika permintaan turun, otomatis produk domestik bruto (PDB) ikut melambat. Ini yang harus dicegah,” tegasnya.

Sebagai penutup, Nasih berharap kebijakan ekonomi yang diambil ke depan dapat mendorong pemulihan daya beli masyarakat dan mencegah gelombang PHK lanjutan di masa mendatang.