Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak mengonfirmasi akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa pegawai terkait perubahan strategi bisnis ini. Sebelumnya, marketplace ini menutup layanan penjualan produk fisik.
“Sebagaimana telah disampaikan dalam keterbukaan informasi terkait rencana aksi korporasi, penghentian layanan produk fisik akan memengaruhi sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan,” demikian pernyataan Bukalapak dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa (14/1/2025).
Bukalapak tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak atau waktu pelaksanaan PHK tersebut. Namun, perusahaan memastikan bahwa hak-hak karyawan akan dipenuhi sepenuhnya.
“Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis Bukalapak dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Bukalapak mengumumkan penghentian penjualan produk fisik, seperti pakaian dan barang elektronik. Platform tersebut kini akan fokus pada penjualan produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.
Bukalapak menjelaskan, penutupan layanan ini dilakukan karena kontribusi pendapatan dari lini bisnis produk fisik terus menurun selama tiga tahun terakhir, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk memperbaikinya.
Perubahan dinamika pasar dan tantangan industri menjadi penyebab utama penurunan tersebut. Di sisi lain, biaya operasional untuk bisnis produk fisik terus meningkat secara signifikan.
“Meskipun kami telah melakukan berbagai upaya terbaik, lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan. Kondisi ini diperparah oleh peningkatan biaya operasional yang signifikan,” jelas perusahaan.
Meski demikian, meskipun ada PHK karyawan Bukalapak, tetapi perusahaan memastikan bahwa aplikasi dan situs web, termasuk layanan yang bekerja sama dengan mitra akan tetap beroperasi seperti biasa.