Petani Bonebol Beralih ke Nilam, Lebih Menguntungkan Dibanding Jagung

Petani Bonebol Beralih ke Nilam, Lebih Menguntungkan Dibanding Jagung

Nasir bilang bahwa serangan hama serta tingginya biaya pupuk dan obat-obatan membuat penanaman jagung semakin tidak ekonomis. Oleh karena itu, ia dan banyak petani lain di Bone Bolango memilih beralih ke tanaman nilam yang lebih menjanjikan.

Selain itu, tanaman nilam menawarkan fleksibilitas dalam penjualan. Hasil panen dapat dijual langsung dalam kondisi basah atau diolah lebih lanjut menjadi minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Kami biasanya menjual dalam kondisi basah karena hasilnya langsung terasa. Pengepul yang kemudian akan menyuling daunnya menjadi minyak,” tambahnya.

Langkah para petani Bone Bolango ini mencerminkan perubahan strategi pertanian yang adaptif terhadap tantangan ekonomi dan lingkungan.

Dengan meningkatnya permintaan minyak atsiri, tanaman nilam diprediksi akan semakin menjadi komoditas unggulan di wilayah Bone Bolango.