Peserta Talkshow Dupoin Futures Indonesia Akui Termotivasi

Peserta Talkshow Dupoin Futures Indonesia Akui Termotivasi

Jakarta, Beritasatu.com – PT Dupoin Futures Indonesia menggelar talkshow dengan tema “Menguatkan Literasi Pasar Modal di era Transformasi Teknologi”.  Peserta acara ini mengaku termotivasi untuk memperdalam pasar modal.  

Salah satu peserta Jaka Samudra memberikan testimoni dan mengaku termotivasi untuk lebih giat belajar mengenai literasi pasar modal lewat Dupoin Futures Indonesia. 

“Menurut tanggapan saya, acara ini sungguh keren sekali, sangat memotivasi sekali. Apalagi saya sebagai kaum pemuda. Saya kini lebih memahami dan lebih tahu mengenai pasar modal,” katanya kepada Beritasatu.com di Aroem Resto & Cafe Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).

Jaka menyadari sebagai anak muda, dirinya perlu melek literasi finansial mengenai berbagai instrumen investasi. “Saat ini literasi ini sangat penting untuk kehidupan kita di dunia transformasi digital. Intinya acara ini keren, the best, dan luar biasa,” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai apakah akan mencoba mengunduh dan menggunakan Dupoin, Jaka mengaku tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam mengenai salah satu alternatif one-stop trading platform tersebut.

“Acara ini membuat saya sangat tertarik untuk mengunduh Dupoin ini. Saya akan men-download, mencoba, dan untuk mulai main di Dupoin ini. Baik itu dari forex atau dari saham sendiri,” tuturnya.

Jaka juga mengungkap bahwa pemahaman dasar dan pengetahuan mendalam sangat diperlukan agar investasi di forex tidak menjadi spekulasi saja. “Yang penting, seperti yang sudah dipaparkan tadi, kita harus paham dulu. Kita harus baca dulu informasi mengenai forex itu,” tandasnya.

“Kemudian, peluang di sini cukup tinggi. Hal ini yang membuat saya tertantang sehingga ingin mencoba,” imbuhnya.

Diketahui, talkshow dipandu oleh Pemimpin Redaksi Investor Daily Djaka Susila dengan menghadirkan sejumlah pembicara yakni Direktur PT Dupoin Futures Indonesia Gunawan, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cecep Setiawan, dan Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.