Jakarta, CNN Indonesia —
Hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami gangguan fisik eksternal. Penyelidikan ini juga menunjukkan keyakinan armada tertembak saat di udara.
Hal tersebut diungkap pihak maskapai maupun Menteri Perhubungan Azerbaijan Rashad Nabiyev pada Jumat waktu setempat (27/12).
“Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi mata, dapat disimpulkan ada gangguan eksternal,” kata Menteri Nabiyev kepada wartawan, dikutip AFP.
Mengacu pada keterangan para korban selamat, ada tiga kali ledakan sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan.
“Penting untuk mencari tahu dari jenis senjata apa,” imbuhnya.
Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat spekulasi pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Di sisi lain, maskapai juga menyatakan pesawat dengan rute penerbangan Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia) dengan nomor J2-8243 itu jatuh akibat gangguan eksternal fisik dan teknis. Kini, Azerbaijan Airlines telah menangguhkan penerbangan ke 10 bandara Rusia.
Sebelumnya, Kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia, Dmitry Yadrov mengatakan situasi pada hari ini dan pada jam-jam ini di area Bandara Grozny sangat kompleks.
Jumat kemarin, ia menyebut Bandara Grozny diserang oleh pesawat nirawak Ukraina pada saat pesawat Azerbaijan Airlines mencoba mendarat.
“Pesawat tanpa awak Ukraina saat ini melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di kota Grozny dan Vladikavkaz,” kata Yadrov.
Ia mengatakan pilot Azerbaijan telah dua kali mencoba mendaratkan pesawat di Grozny, yang tidak berhasil dalam kabut tebal.
“Pilot itu ditawari bandara lain. Ia memutuskan untuk pergi ke bandara Aktau,” imbuhnya.
Namun, Kremlin menolak mengomentari laporan bahwa pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara Rusia.
Beberapa pakar penerbangan dan militer telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan pecahan peluru pada badan pesawat sebagai bukti armada itu dihantam oleh sistem pertahanan udara.
Sebuah situs web pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, dan beberapa media lain telah mengutip pejabat Azerbaijan yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan mereka yakin rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S1 menyebabkan kecelakaan itu.
Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12). Imbas kecelakaan ini, 38 dari 67 penumpang tewas.
(pta/pta)