Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor berita News1 Korea mengungkapkan isi pesan teks seorang korban pesawat nahas Jeju Air, yang tergelincir dan meledak di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/11/2024).
Penumpang itu mengirimkan pesan teks kepada anggota keluarganya. Isinya ialah ia mengatakan ada seekor burung yang tersangkut di sayap pesawat, sambil mengatakan kata perpisahan.
“Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?” sebagaimana dilansir The Times of India.
Pemerintah Korea Selatan juga telah merilis temuan investigasi awal penyebab kecelakaan, yakni menara kendali bandara atau menara Air Traffic Controller (ATC) telah memperingatkan pilot dan co-pilot adanya potensi serangan burung.
Peringatanitu disampaikan menara ATC sebelum memberikan izin untuk pendaratan di area alternatif. Setelahnya, pilot mengirimkan sinyal marabahaya atau mayday beberapa saat sebelum kecelakaan.
Meski begitu, dalam video rekaman di sekitar bandara, menunjukkan catatan pula bahwa roda depan pesawat Jeju Air itu gagal keluar, menyebabkan pesawat meluncur dengan kecepatan tinggi di landasan pacu hingga menabrak tembok penghalang dan meledak.
“Hanya bagian ekor yang bentuknya masih bertahan, sedangkan sisa bagian pesawat lainnya terlihat hampir tidak bisa diidentifikasi,” kata Kepala Pemadan Kebakaran Muan, Lee Jung-hyun.
Jeju Air 7C 2216 merupakan pesawat Boeing 737-800 yang telah berusia 15 tahun, menurut Kementerian Transportasi. Pesawat yang diproduksi pada 2009 itu baru kembali dari Bangkok.
Proses penyelamatan pesawat seusai meledak dan terbakar melibatkan 32 mobil pemadam, sejumlah helikopter, dan 1.560 personel petugas pemadam kebakaran, polisi, dan militer.
(hsy/hsy)