Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar Indonesia tetap waspada terhadap risiko serangan eksternal. Hal ini mengingat Indonesia ini merupakan negara besar dan banyak negara yang tidak menghendaki Indonesia menjadi negara maju.
Oleh karena itu, dia menegaskan Indonesia harus waspada dengan penggunaan teknologi. Pasalnya, penggunaan teknologi elektronik berisiko rawan gangguan serangan siber.
“Jadi kita waspada juga dengan penggunaan teknologi elektronik dan sebagai kita juga rawan gangguan dari teknologi serangan siber. Berjalan untuk itu, kita harus kerja keras menghasilkan anak-anak kita yang menguasai teknologi ini menguasai siber, menguasai AI, ” papar Prabowo, dalam sambutannya di Acara Penyerahan DIPA dan Buku Alokasi TKD, Selasa (10/12/2024).
Oleh karena itu, dia menegaskan pemerintahannya akan fokus pada pendidikan. Program pendidikannya ini difokuskan untuk bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Jokowi, Prabowo memang telah fokus pada pengembangan di bidang STEM ini. Dia bahkan mendorong pengembangan teknologi satelit nano melalui program Republic of Indonesia Defense University Satellite (RIDU-Sat) oleh Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Dia bahkan membangun Kampus Politeknik Pertahanan (Poltekhan) dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H., Universitas Pertahanan (UNHAN) RI yang berada di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
(haa/haa)