Pesan Osima Kepada Ibu Sebelum Tewas di Kebakaran Glodok Plaza: Minta Sembelih Kambing dan 40 Kipas

Pesan Osima Kepada Ibu Sebelum Tewas di Kebakaran Glodok Plaza: Minta Sembelih Kambing dan 40 Kipas

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Ibunda Osima Yukari, Ima Susanti mengungkapkan keinginan putri tercintanya sebelum tragedi kebakaran Glodok Plaza Jakarta.

Ima yang terakhir berkomunikasi dengan Osima pada 11 Januari 2025, diminta anaknya untuk menyembelih 1 kambing dan dibelikan 40 kipas angin untuk dibagikan kepada tetangganya.

Keinginan itu merupakan cara Osima Yukari untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke 30 pada Maret 2025.

“Dia ingin di hari ulang tahunnya beli kipas sama kambing untuk dibagikan ke tetangga.”

“Dia chat saya, tak jawab sudah tak belikan,” kata Ima Susanti ditemui seusai proses pemakaman Osima di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Minggu (26/1/2025).

Ima Susanto menuturkan, putrinya selalu memberi kabar setiap kali akan bepergian.

Akan tetapi, Osima Yukari sebelum kejadian kebakaran tak berpamitan kepada ibunya. 

“Pada 16 Januari 2025 saya mencoba mengirim pesan.”

“Itu terkirim, tapi tidak dibaca.”

“Saya telepon juga tidak bisa,” paparnya.

Dia pun kaget saat mendengar kabar mengenai putrinya yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta.

Awalnya, dia tak yakin putrinya menjadi korban lantaran tak ada identitas yang mengarah kepada nama putrinya.

Ima Susanti akhirnya pasrah saat mengetahui putrinya menjadi korban meninggal dalam kebakaran Glodok Plaza.

“Saya masih berpikiran positif anak saya tidak jadi korban, saya dapat kabar bahwa inisial korban namanya OY usia 25.”

“Tapi anak saya usianya jalan ke 30.”

“Terus ada lagi Odika Yukari, itu juga bukan anak saya,” sambungnya.

Menurutnya, Osima Yukari selama ini dikenal memiliki kepribadian yang baik dan berprestasi, sehingga banyak teman dan keluarganya merasa kehilangan dengan kepergian anaknya tersebut.

“Kami keluarga sudah ikhlas dengan kepergian anak kami.”

“Teman-teman Osima juga banyak yang datang melayat merasa kehilangan,” tandasnya. 

Beberapa rekan Osima Yukari menangis sembari menaburkan bunga seusai proses pemakaman di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Minggu (26/1/2025). (TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH)

Pemakaman Osima Yukari

Diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, suasana duka menyelimuti kediaman Edi Sunarsono atau akrab disapa Soni, ayah dari Osima Yukari korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta.

Jenazah Osima telah tiba di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal pada Minggu (26/1/2025) sekira pukul 05.00.

Para pelayat pun berdatangan untuk mengucapkan duka cita mendalam atas kepergian Osima Yukari.

Sekira pukul 09.42, jenazah disalatkan. 

Isak tangis pelayat pun terus terdengar lirih.

Jenazah kemudian diberangkatkan menuju pemakaman Desa Bangunsari yang berjarak sekira 500 meter dari rumah duka menggunakan mobil pikap.

Keluarga, teman Osima, beserta warga sekitar ikut mengantarkan Osima ke peristirahatan terakhir diiringi isak tangis sepanjang perjalanan.

Setiba di pemakaman sekira pukul 10.35, para pelayat tak henti-hentinya meneteskan air mata. 

Ayah Osima Yukari, Soni yang awalnya tegar saat menyambut para pelayat di rumah duka, berusaha tetap tegar di tengah derai air mata.

Nenek Osima, Ayem Sutarti bahkan hampir pingsan melihat jenazah cucu tercintanya dimasukkan ke liang lahat.

Sutarti menangis tersedu-sedu sembari mengenang sosok Osima Yukari di lokasi pemakaman.

Sutarti kemudian dibopong oleh sanak keluarga dan ditenangkan.

“Istighfar terus, Bu, yang sabar nggih.”

“Ima (red: Osima Yukari) sudah tenang di sana.”

“Bersama doakan saja,” kata anggota keluarga Osima Yukari sembari membopong nenek Sutarti membelakangi area pemakaman.

Ibu Osima Yukari, Ima Susanti mengatakan, dirinya sudah ikhlas menerima kepergian putri tercintanya. 

Menurutnya, apa yang menimpa Osima Yukari merupakan musibah yang sudah ditakdirkan.

“Kami sudah ikhlas menerima kepergian anak kami tercinta.”

“Semoga teman Osima yang belum ketemu, segera ditemukan, agar bisa dibawa pulang oleh keluarga,” kata Ima Susanti, Minggu (26/1/2025).

Ayah Osima, Soni pun telah lapang dada dan ikhlas atas musibah yang menimpa putrinya.

“Kami hanya bisa mendoakan anak kami supaya diberikan tempat yang layak di sisi-Nya,” terangnya. (*)