Perusahaan: Zoom

  • Kejagung Ungkap Peran 4 Tersangka Korupsi Laptop, Negara Rugi Rp1,9 T

    Kejagung Ungkap Peran 4 Tersangka Korupsi Laptop, Negara Rugi Rp1,9 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejaksaan Agung (Kejagung) menggelar konferensi pers terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menelan anggaran negara senilai Rp 9,3 triliun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada periode 2019-2023.

    Dalam hal ini, Kejagung telah beberapa kali memanggil mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk meminta keterangan, termasuk pemeriksaan yang digelar selama 9 jam pada hari ini, Selasa (15/7/2025).

    Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengatakan selama 2 bulan terakhir pihaknya telah memeriksa 80 saksi terkait kasus ini. Kejagung juga telah mengumpulkan berbagai barang bukti bersifat dokumen fisik dan elektronik dari berbagai tempat.

    Berdasarkan barang bukti yang sudah terkumpul dan dianalisa sejauh ini, Kejagung menetapkan 4 tersangka, masing-masing sebagai berikut:

    MUL (Mulyatsyah, selaku Mantan Direktur SMP Kemendikbudristek)
    SW (Sri Wahyuningsih, Mantan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek)
    IBA (Ibrahim Arief, selaku konsultan teknologi di Kemendikbudristek)
    JT (Jurist Tan, selaku Mantan Staf Khusus Mendikbudristek, saat ini masih berada di luar negeri)

    Berikut peran masing-masing tersangka yang dibeberkan Kejagung:

    JS selaku Staf Khusus Mendikbudristek pada Agustus 2019 bersama dengan NAM selaku Mendikbudristek membentuk grup WhatsApp untuk membahas program digitalisasi di Kemendikbudristek.
    JS menghubungi SW, MUL, IBA, hadir dalam meeting Zoom untuk membahas pengadaan TIK di Kemendikbudristek dengan sistem Chrome OS.
    Januari-April 2020, JS bertemu dengan pihak Google untuk pengadaan Chrome OS. Di antaranya dibahas co-investment sebesar 30% dari Google untuk Kemendikbudristek.
    Mei 2020, NAM memerintahkan pelaksanaan program 2020-2022 menggunakan Chrome OS. Saat itu, pengadaan belum dilaksanakan.
    IBA selaku konsultan teknologi sudah merencanakan NAM sebelum menjadi Mendikbudristek untuk menggunakan Chrome OS. IBA sudah memengaruhi tim teknis untuk menggunakan Chrome OS.
    Oleh karena ada perintah dari NAM terkait penggunaan Chrome OS, IBA tidak mau menandatangani kajian yang belum menyebutkan Chrome OS. Lalu dibuat kajian kedua.
    6 Juni 2020, tim teknis menyelesaikan kajian kedua untuk menggunakan Chrome OS.
    30 Juni 2020, SW menyuruh Bambang Walujo untuk menindaklanjuti perintah NAM memilih pengadaan Chrome OS dengan metode e-katalog.
    Bambang kemudian diganti karena dinilai tidak menyanggupi tugas yang diberikan.
    SW memerintahkan Wahyu Riyadi membuat e-catalog sistem pengadaan sekolah. SW membuat juklak untuk pengadaan 2021-2022 dengan mengarahkan penggunaan produk Chrome OS.
    MUL menindaklanjuti perintah NAM untuk pengadaan Chrome OS ke pihak ketiga. Harnowo Santoso diarahkan untuk melakukan pengadaan TIK ke satu penyedia, Bhineka, dengan menggunakan Chrome OS.
    MUL membuat petunjuk teknis SMA untuk pengadaan Chrome OS 2021-2022 sebagai tindak lanjut Permen 5/2021 yang diterbitkan NAM.
    Pengadaan TIK 2020-2022 bersumber dari APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang seluruhnya berjumlah Rp 9.307.645.245.000.
    Pengadaan Chrome OS berjumlah 1 juta unit diperintahkan NAM dengan menggunakan sistem Chrome OS. Namun, penggunaan guru dan siswa dilaporkan mengalami kesulitan.

    “Akibat perbuatan tersebut, negara mengalami kerugian 1,9 triliun. Kemudian terhadap keempat tersangka, alat bukti sudah cukup pada malam ini,” kata Abdul.

    Keempat tersangka terjerat pasal 2 atau pasal 3 juncto pasal 18 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bakti Fokus Tingkatkan Talenta Digital, Sasar Disabilitas

    Bakti Fokus Tingkatkan Talenta Digital, Sasar Disabilitas

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali menyelenggarakan pelatihan TIK penyandang disabilitas.

    Direktur Utama BAKTI Kemkomdigi Fadhilah Mathar mengatakan peserta berasal dari berbagai yayasan, mulai dari komunitas disabilitas, lembaga pendidikan, organisasi, hingga instansi pemerintah.

    “Program ini diharapkan dapat terus mendorong potensi angkatan kerja penyandang disabilitas untuk berkarya dan meningkatkan produktivitas melalui pemanfaatan teknologi informasi,” kata Fadhilah seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (15/7/2025).

    Para peserta terpilih akan mengikuti kompetisi regional yang akan digelar di Solo, Badung, Medan, dan Makassar. 

    Pemenang dari kompetisi tersebut akan melaju ke kompetisi nasional yang rencananya akan berlangsung di Jakarta.

    Dia menambahkan pembangunan akses internet yang masif di masa Kabinet Merah Putih dengan memanfaatkan kapasitas satelit Satria 1 memungkinkan penyandang disabilitas dari seluruh Indonesia.

    Terutama dari desa-desa di wilayah terpencil   dapat turut berpartisipasi dan mengikuti pelatihan teknologi informasi dan komunikasi yang diselenggarakan oleh Bakti.

    Ketua Yayasan Paradifa Echi Pramitasari menambahkan pelatihan telah berlangsung selama 3 pekan mulai dari 24 Juni hingga 12 Juli 2025, dan terbagi ke dalam 190 kelas daring. 

    Materi pelatihan mencakup empat bidang keterampilan utama, antara lain konten kreator, digital office, digital marketing, dan digital public relation. Masing-masing diselenggarakan dalam 2 tingkatan, yaitu pengenalan dan pendalaman.

    Sebanyak 2.652 peserta dari 38 provinsi dinyatakan lulus seleksi, termasuk peserta dari wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). 

    Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti trainer, juru bahasa isyarat, pengelola kelas, dan asesor dari beragam latar belakang, termasuk lembaga pemerintah dan swasta.

    Penutupan resmi Pelatihan TIK Nasional ini diselenggarakan secara daring pada Senin, 14 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, melalui platform Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube Bakti Komdigi

  • Tipis, Kamera 200 MP, Performa Gahar!

    Tipis, Kamera 200 MP, Performa Gahar!

    New York
    Samsung resmi meluncurkan Galaxy Z Fold7, smartphone lipat terbaru yang hadir dengan sejumlah peningkatan signifikan. Disebut sebagai foldable tertipis dan paling ringan yang pernah mereka buat, perangkat ini langsung mencuri perhatian sejak pertama kali dikenalkan di panggung Galaxy Unpacked 2025 di New York.

    DetikINET telah mencoba langsung perangkat ini dalam beberapa hari dan berikut adalah pengalaman hands-on awal dari berbagai aspek-mulai dari desain, layar, performa, kamera, hingga baterai.

    Desain

    Samsung Galaxy Z Fold7 hadir dengan desain yang benar-benar memukau, menandai langkah besar dibandingkan pendahulunya. Dengan ketebalan hanya 8,9 mm saat dilipat dan 4,5 mm saat dibuka, perangkat ini terasa sangat ramping dan nyaman digenggam, bahkan dibandingkan dengan Galaxy S25 Ultra maupun iPhone 16 Pro Max. Bobotnya pun lebih ringan, menjadikannya foldable paling ringan dalam sejarah seri Galaxy Z Fold.

    Perbandingan Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Samsung juga menghadirkan material baru: Corning Gorilla Glass Ceramic 2 di bagian depan, Victus 2 di belakang, dan frame Advanced Armour Aluminium yang tangguh. Foldable ini tetap mengantongi sertifikasi IP48, artinya tahan cipratan air dan debu.

    Desain layar luar yang lebih lebar membuatnya terasa sepertismartphone biasa, meningkatkan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Lipatan layar (crease) masih terlihat, tetapi jauh lebih minim dibandingkan Z Fold6, memberikan pengalaman visual yang lebih mulus. Engsel ini juga terasa lebih kokoh dan rapat saat ditutup, meningkatkan daya tahan terhadap lipatan berulang

    Ketipisan Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Secara keseluruhan, desain Z Fold7 terasa seperti lompatan besar menuju foldable yang lebih praktis dan stylish.

    Pilihan warna barunya – seperti Blue Shadow dan Silver Shadow – menambah kesan premium. Namun Blue Shadow yang kami gunakan begitu mencuri perhatian, sayang rasanya ditutupi casing nantinya.

    Layar

    Perbandingan layar Fold7 vs Fold6. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Galaxy Z Fold7 hadir dengan dua layar Dynamic AMOLED 2X yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna modern, baik untuk produktivitas maupun hiburan. Dalam pengujian awal, HP ini menampilkan warna yang kaya dan seimbang, terlihat jelas saat memutar klip trailer film seperti Fantastic Four: First Steps dan Superman.

    Layar utama kini berukuran 8 inch dengan resolusi QXGA+ (2184 x 1968 piksel), 11% lebih besar dibandingkan layar 7,6 inch pada Z Fold6. Peningkatan ini membuatnya ideal untuk multitasking, seperti membuka beberapa aplikasi sekaligus, mengedit dokumen, atau menikmati konten multimedia dengan visual yang lebih lapang. Rasio aspek baru 20:18 juga memberikan pengalaman yang lebih nyaman untuk menonton video atau streaming.

    Sementara itu, layar luar (cover screen) kini berukuran 6,5 inch dengan resolusi 2520 x 1089 piksel dan rasio aspek 21:9, naik dari 6,3 inci pada generasi sebelumnya. Perubahan ini membuat Z Fold7 terasa lebih mirip smartphone konvensional saat dilipat.

    Layar cover Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Menjadikannya lebih ergonomis untuk penggunaan sehari-hari seperti mengetik atau browsing. Selain itu terasa jauh lebih nyaman digenggam dibandingkan Z Fold6 yang terasa lebih sempit dan memanjang.

    Kedua layar Z Fold7 didukung refresh rate adaptif 1-120Hz, menjamin animasi yang mulus dan efisiensi daya yang lebih baik. Salah satu keunggulan utama adalah tingkat kecerahan puncak yang mencapai 2.600 nits, menjadikannya salah satu layar paling terang di jajaran ponsel Samsung. Teknologi Vision Booster memastikan layar tetap jernih dan mudah dilihat, bahkan di bawah sinar Matahari langsung—sesuatu yang sangat kami rasakan saat menguji perangkat di luar ruangan.

    Layar utama juga dilengkapi Ultra-Thin Glass (UTG) yang kini 50% lebih tebal, meningkatkan ketahanan terhadap goresan dan tekanan. Ditambah dengan lapisan pelat Titanium baru, layar ini terasa lebih kokoh meski perangkat secara keseluruhan lebih tipis dan ringan (hanya 215 gram).

    Performa

    Empat warna Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ditenagai oleh prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy, Z Fold7 dijanjikan peningkatan performa signifikan dibandingkan Fold6, dengan peningkatan 41% pada NPU, 38% pada CPU, dan 26% pada GPU.

    Dalam pengujian, perangkat ini mampu menangani multitasking berat, seperti menjalankan tiga aplikasi sekaligus di layar utama, tanpa lag sedikit pun. Pengeditan video di aplikasi seperti CapCut juga berjalan mulus.

    Sistem pendingin vapor chamber dengan Ultra High Thermal Density 2,5 kali lebih besar dari Fold6 memastikan suhu tetap stabil, bahkan saat penggunaan intens. Chipset ini juga mendukung pemrosesan AI di perangkat (on-device AI) dengan lancar, seperti penerjemahan bahasa secara real-time dan fitur Generative Edits untuk pengeditan foto dan video.

    Berjalan di Android 16 dengan antarmuka One UI 8, Galaxy Z Fold7 menawarkan pengalaman perangkat lunak yang dioptimalkan untuk foldable. Fitur Galaxy AI seperti Now Bar, Now Brief, dan Gemini Live mempermudah akses informasi dan multitasking, seperti mencari restoran via kontrol suara atau mengedit konten secara real-time. Dukungan pembaruan OS dan keamanan hingga 7 tahun menjamin umur panjang perangkat.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETKamera

    Ini salah satu bintang utamanya: kamera utama 200 MP, seperti yang digunakan di Galaxy S25 Ultra. Hasil jepretannya tajam, detail, dan tetap ciamik dalam kondisi minim cahaya berkat dukungan ProVisual Engine.

    Kamera ultra-wide 12 MP kini bisa autofokus untuk makro, dan kamera telefoto 10 MP (3x zoom) menghasilkan gambar tajam tanpa noise berlebihan. Kamera depan 10 MP juga punya sudut pandang lebih luas, cocok untuk group selfie atau video call.

    Fitur Galaxy AI seperti Photo Assist memungkinkan editing pintar: menghapus objek, memperbaiki komposisi, hingga memperhalus wajah secara otomatis.

    Untuk melihat hasil jepretannya bisa klik di sini.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETBaterai

    Dengan kapasitas baterai 4.400 mAh, Z Fold7 mempertahankan ukuran yang sama dengan Fold6 meskipun desainnya lebih tipis. Samsung mengklaim baterai ini mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal dan mendukung pemutaran video hingga 24 jam, satu jam lebih lama dari Fold6, berkat optimalisasi perangkat lunak dan prosesor yang efisien.

    Kecepatan pengisian daya tetap 25W untuk pengisian cepat dan mendukung Fast Wireless Charging 2.0.

    Opini awal detikINET

    Samsung Galaxy Z Fold7 adalah lompatan besar dalam kategori foldable, dengan desain ultra tipis, layar lebih besar, performa kuat, kamera 200 MP yang mengesankan, dan baterai yang cukup memadai.

    Samsung Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Namun penilaian final, detikINET perlu waktu lebih lama untuk menguji performa jangka panjang, terutama daya tahan baterai dan keandalan kamera dalam berbagai kondisi.

    Galaxy Z Fold7 tersedia untuk pre-order melalui Samsung.com/id dengan bonus mencapai Rp 8,7 juta.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Samsung Galaxy S25 Ultra, Fiturnya ‘Menggigit’”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Samsung Galaxy S25 FE Akan Warisi Dua Fitur Premium

    Samsung Galaxy S25 FE Akan Warisi Dua Fitur Premium

    Jakarta – Samsung Galaxy Fan Edition dikenal sebagai lini ponsel flagship terjangkau. Begitu juga Galaxy S25 FE yang akan mengombinasikan fitur flagship dan beberapa fitur yang tidak begitu high-end.

    Menurut bocoran baru dari website TechManiacs, Galaxy S25 FE akan mewarisi dua fitur premium yang sudah ada di Galaxy S25 series lainnya. Fitur pertama adalah panel AMOLED yang dilengkapi teknologi LTPO.

    LTPO adalah teknologi layar yang memungkinkan refresh rate bervariasi dari 1Hz sampai 120Hz yang dapat meningkatkan efisiensi daya tanpa mengurangi kualitas display.

    Spesifikasi display Galaxy S25 FE sendiri masih sama seperti pendahulunya, dengan resolusi 1080p+ dan dilindungi Gorilla Glass Victus+. Ukuran layarnya 6,7 inch, sama seperti Galaxy S25+.

    Fitur premium kedua yang akan dibawa Galaxy S25 FE adalah baterai lebih besar dengan pengisian cepat lebih kencang. Ponsel ini diklaim akan mengusung baterai 4.900 mAh, 200 mAh lebih besar dari generasi sebelumnya.

    Yang paling penting, Galaxy S25 FE akan mendukung pengisian cepat 45W. sama seperti Galaxy S25+ dan Galaxy S25 Ultra. Spesifikasi wireless charging tidak disebut secara eksplisit, kemungkinan hanya 15W yang sudah jadi standar di ponsel flagship Samsung.

    Menariknya, Samsung rumornya akan menggunakan chipset Exynos 2400 untuk Galaxy S25 FE, bukan 2400e seperti yang dipakai Galaxy S24 FE. Pada dasarnya kedua chip ini sama saja, tapi Exynos 2400 memiliki clock speed lebih tinggi ketimbang 2400e, seperti dikutip dari GSM Arena, Selasa (15/7/2025).

    Hasil benchmark menunjukkan Galaxy S25 FE dengan RAM 8GB. Ponsel ini kemungkinan akan tersedia dalam pilihan memori internal 128GB, 256GB, dan 512GB. Galaxy S25 FE kemungkinan akan menjalankan One UI 8 dan akan mendapatkan dukungan update sistem operasi selama tujuh tahun.

    Konfigurasi kamera belakang Galaxy S25 FE masih sama seperti edisi sebelumnya dengan kamera utama 50 MP, kamera telephoto 8 MP dengan optical zoom 3x, dan kamera ultrawide 12 MP. Kamera selfie-nya akan mendapatkan upgrade dari 10 MP menjadi 12 MP.

    Samsung memperkenalkan Galaxy S24 FE pada akhir September 2024, jadi kemungkinan Galaxy S25 FE juga akan mengikuti jadwal peluncuran yang sama.

    (vmp/rns)

  • Walking Pad: Solusi Sehat dari Rumah

    Walking Pad: Solusi Sehat dari Rumah

    Seperti Zarra Puspita, yang tubuhnya mulai protes karena terlalu lama duduk sejak Work From Home alias WFH. Pekerjaan perempuan berusia 34 tahun ini sebagai data analyst full remote sejak 2021 membuatnya lebih produktif, tapi juga lebih diam. “Saya benar-benar suka WFH. Lebih tenang, lebih nyaman. Tapi aktivitas fisik yang bikin keringetan nyaris nggak ada,” ujarnya.

    Awalnya ia masih mencoba berolahraga seperti biasa. Yoga sesekali, stretching seadanya. Tapi waktu selalu kalah dari tumpukan kerjaan dan notifikasi yang tak henti. Sampai akhirnya ia melihat video TikTok yang memperlihatkan para wanita berjalan anggun di atas alat ramping sambil kerja. “Saya jadi pengin coba juga kayak mereka,” tuturnya. Zarra menebus alat itu dengan harga Rp 2 juta.

    Walking pad yang ia beli dari e-commerce akhirnya datang. Alat itu tipis, bisa dilipat, dan cukup diselipkan di bawah sofa. Ia mulai dari 10 menit, sambil nunggu Zoom meeting. Lalu jadi 20 menit, sambil mendengarkan presentasi. Sekarang bahkan Zarra bisa berjalan di atasnya hampir satu jam sehari sambil menonton film drama Korea kesukaannya.

    “Saya nggak langsung jalan 1 jam tapi nambah durasinya sedikit-sedikit sampai bisa menyesuaikan,” katanya. Melalui fitur yang disediakan walking pad miliknya, ia bisa mengatur durasi, kecepatan dan mengetahui seberapa jauh langkah yang sudah ditempuh. Ia merasa lebih ringan, tidur lebih nyenyak, dan tak mudah lesu. Bahkan suasana hatinya di pagi hari membaik. “Saya lebih fokus kerja setelah jalan kaki,” tambahnya.

    Walking pad bukan sekadar alat kebugaran baru. Ia hadir dengan menjawab kebutuhan zaman, bagaimana tetap aktif meski ruang terbatas, waktu habis di depan layar, dan motivasi olahraga serasa menguap. Dengan kecepatan maksimal hingga sekitar 10 km/jam dan desain tanpa pegangan tangan, walking pad memang tidak dirancang untuk pelari profesional. Tapi justru di situlah kekuatannya, ia ramah bagi pemula.

    Menurut Cleveland Clinic, walking pad bisa dianggap sebagai bagian dasar dari treadmill. Tanpa fitur kemiringan atau layar interaktif, ia menawarkan kesederhanaan. Dan kesederhanaan itu justru membuatnya mudah digunakan, kapan saja, bahkan saat sedang balas email atau nonton Netflix.

  • Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Resolusi Webcam dari 720p ke 1080p?

    Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Resolusi Webcam dari 720p ke 1080p?

    Bisnis.com, JAKARTA — Laptop atau komputer desktop masa kini, di dalamnya kemungkinan sudah terpasang webcam 720p. Ini sudah menjadi standar webcam USB yang terintegrasi dengan laptop ataupun yang berdiri sendiri. Namun, apakah kita lantas tidak butuh webcam dengan 1080p?

    Saat ini tidak sulit untuk menemukan webcam pihak ketiga dengan resolusi full HD 1080p. Aspek Seperti ketajaman dan reproduksi warna yang bervariasi menjadikan 1080p sebagai resolusi awal paling sesuai untuk webcam. 

    Tetapi, apakah itu berarti bahwa kita tidak akan pernah cukup bila hanya mengandalkan webcam bawaan perangkat yang hanya berada di standar 720p? Berikut ini adalah pembahasannya, dilansir Techradar.

    Apakah resolusi 720p pada webcam cukup bagus?

    1080p menjadi standar baru resolusi webcam pada saat ini. Laptop-laptop kelas atas biasanya sudah memiliki webcam bawaan dengan resolusi tersebut. 

    Pengguna yang bersedia merogoh kocek lebih dalam pun dapat membeli webcam 4K di sejumlah e-commerce dengan harga berkisar Rp2,5-3,8 juta.

    Tentunya, bukan berarti setiap orang harus mengganti webcam 720p bawaan pada laptopnya, terutama jika laptop dirasa masih bagus dan tidak perlu diganti. 

    Resolusi 720p atau yang dapat disebut sebagai “HD Ready” ini masih memadai bagi sebagian besar orang. Jika webcam hanya diperlukan untuk panggilan video, misal Zoom atau Google Meet dengan rekan kerja, pengguna tidak perlu mengganti webcamnya, karena sudah sangat cukup memadai.

    Dengan tidak mengganti webcam 720p yang masih berfungsi cukup baik, kita juga dapat mengurangi sampah elektronik. Selain itu, ada pula opsi untuk menggunakan smartphone sebagai webcam, yang tidak kalah hemat.

    Bagaimana jika ingin tetap meng-upgrade ke 1080p?

    Tetap ada alasan yang dapat diterima untuk melakukan peningkatan ini. Perbedaan antara 720p dan 1080p seringkali cukup terlihat dalam praktiknya, apalagi jika dibandingkan 4K (Dalam hal ini, resolusi layar juga perlu diperhatikan. Jangan membeli webcam 4K jika monitor hanya mendukung 1080p).

    Webcam 1080p akan sangat berguna untuk segala jenis pembuatan konten, mulai dari streaming langsung di Twitch hingga merekam video untuk podcast atau video YouTube. 1080p menjadi resolusi paling dasar untuk pembuatan konten modern

    Saat ini, mendapatkan webcam 1080p juga tidak mahal. Banyak pilihan dengan berbagai merek (seperti HP, Logitech, atau Jete) dan kisaran harga, ada yang Rp175 ribu atau paling mahal hanya Rp1,5 juta.

    Pada akhirnya, pengguna sangat bebas untuk memilih meningkatkan ke Webcam 1080p atau tidak, meskipun tidak berencana untuk membuat konten, atau hanya ingin tampil lebih baik saat melakukan panggilan video.

    Perlu diingat juga bahwa kualitas video pada panggilan langsung juga bergantung pada kecepatan koneksi internet, sehingga jangan buru-buru menyalahkan webcam 1080p apabila kualitas video pada panggilan buruk. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Koperasi Merah Putih Banjir Kritik, Akademisi: Jangan Sampai Hanya Jadi Instrumen Politis atau Proyek Sentralistik

    Koperasi Merah Putih Banjir Kritik, Akademisi: Jangan Sampai Hanya Jadi Instrumen Politis atau Proyek Sentralistik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — 12 Juli merupakan peringatan Hari Koperasi Nasional. Sekitar 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih telah terbentuk dan siap diresmikan, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Pembentukan Kopdes Merah Putih mencakup berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, dan bidang lainnya, dengan tujuan utama untuk menggerakkan ekonomi desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Saat menyampaikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/03/2025), Presiden Prabowo menegaskan peran strategis Kopdes Merah Putih dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Melalui program ini, Presiden berkomitmen untuk memberdayakan desa sebagai fondasi kemandirian ekonomi nasional.

    Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza Idris, memberikan pandangan kritis terhadap target ambisius pemerintah membentuk 80.000 Koperasi Merah Putih (KMP).

    Menurutnya, koperasi memang merupakan amanat konstitusi sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945, namun harus tetap menjunjung asas kemandirian dan kekeluargaan.

    “Jangan sampai koperasi hanya menjadi instrumen politis atau proyek sentralistik pemerintah pusat, seperti yang pernah terjadi pada KUD masa lalu. Terlebih, sumber pendanaan KMP berasal dari dana desa dan APBDes. Jika tidak dikelola dengan prinsip good governance, program ini berpotensi menjadi beban baru, bukan solusi,” tegas Handi pada diskusi publik bertajuk “Koperasi Merah Putih: Menghadapi Realita, Meretas Solusi” diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat (11/7/2025),

  • Huawei Pura 80 Pro dan 80 Ultra: Spesifikasi dan Harga

    Huawei Pura 80 Pro dan 80 Ultra: Spesifikasi dan Harga

    Dubai

    Huawei resmi merilis ponsel terbarunya, Huawei Pura 80 Series, secara global. Berikut spesifikasi dan harganya untuk pasar global.

    Berbeda dengan peluncurannya di China yang mengenalkan semua model, Huawei mendatangkan tiga seri untuk penggemarnya di seluruh dunia, yakni Pura 80, Pura 80 Pro, dan Pura 80 Ultra.

    Perbedaan lainnya adalah smartphone Pura yang tersedia di China menggunakan sistem operasi HarmonyOS 5.1. Sementara yang dihadirkannya untuk orang-orang di luar China memakai sistem operasi EMUI 15.

    Kira-kira harga Huawei Pura 80 Series yang ditawarkan beda juga tidak ya, antara yang di China dan versi globalnya? Yuk simak penjelasan singkatnya berikut.

    1. Spesifikasi Huawei Pura 80

    Khusus Pura 80, Huawei menawarkannya dengan desain berbeda. HP ini menggunakan jenis layar flat edge. Jadi permukaan layar rata dan tidak melengkung di setiap sudutnya.

    Ukuran layar Pura 80 ialah 6,6 inch dengan tipe LTPO OLED, yang dapat menghasilkan refresh rate 1-120 Hz, 1440 Hz PWM dimming, dan tocuh sampling rate hingga 300 Hz. Untuk lebih jelasnya, berikut spesifikasi Huawei Pura 80.

    Layar: ukuran 6,6 inch dengan panel LTPO OLED beresolusi 2.760 x 1256, 460 ppi, 1,07 miliar warna, refresh rate 1-120Hz, 1440 PWM dimming, dan touch sampling rate 300 Hz.RAM: 12GBMemori internal: 256GBOS: EMUI 15Kamera belakang: 50 MP Ultra Lighting Camera (F1.4-F4.0 aperture, OIS), 13 MP Ultra-Wide Angle Camera (F2.2 aperture), 12 MP Periscope Telephoto Camera (F3.4 aperture, OIS), dan 1.5 M Spectral Channels Ultra Chroma CameraKamera depan: 13 MP Selfie Camera (Wide Angle, F2.0, autofocus)NFC: Mendukung mode Read Write/Card Emulation (pembayaran dengan kartu SIM, atau HCE)Dimensi: 157,7 mm x 74,4 mmBerat: 211gKoneksi: 4G LTE FDD, 4G LTE TDD, 3G WCDMA, 2G GSM, WiFi 2.4 GHz and 5 GHz, 802.11a, Bluetooth 5.2, Support BLE, SBC, AAC, LDAC and L2HC.Baterai: 5.170 mAh mendukung pengisian cepat 66W saat menggunakan kabel, dan 50W dalam mode wireless charging.Warna: Frosted Gold, Frosted White, dan Frosted Black2. Spesifikasi Huawei Pura 80 Pro

    Huawei Pura 80 Pro punya sedikit perbedaan dengan Pura 80 Ultra di mana HP ini hanya memiliki satu lensa telephoto.

    Berikut spesifikasi Pura 80 Pro:

    Layar: ukuran 6,8 inch dengan panel LTPO OLED beresolusi 2.848 x 1.276, 460 ppi, 1,07 miliar warna, refresh rate 1-120Hz, 1440 PWM dimming, dan touch sampling rate 300 Hz.RAM: 12GBMemori internal: 512GBOS: EMUI 15Kamera belakang: 50 MP 1-inch Ultra Lighting Camera (F1.6~F4.0 aperture, OIS), 40 MP Ultra-Wide Angle Camera (F2.2 aperture), 48 MP Ultra Lighting Macro Telephoto Camera (F2.1 aperture, OIS), dan 1.5 M Spectral Channels Ultra Chroma CameraKamera depan: 13 MP Selfie Camera (Wide Angle, F2.0, autofocus)NFC: Mendukung mode Read Write/Card Emulation (pembayaran dengan kartu SIM, atau HCE)Dimensi: 163 mm x 76,1 mmBerat: 219gKoneksi: 4G LTE FDD, 4G LTE TDD, 3G WCDMA, 2G GSM, WiFi 2.4 GHz and 5 GHz, 802.11a, Bluetooth 5.2, Support BLE, SBC, AAC, LDAC and L2HC.Baterai: 5.170 mAh mendukung pengisian cepat 100W saat menggunakan kabel, dan 80W dalam mode wireless charging.Warna: Glazed Red, Glazed White, dan Glazed Black3. Spesifikasi Huawei Pura 80 Ultra

    Huawei Pura 80 Ultra mengusung dua lensa telephoto, yang dapat memberikan hasil foto zoom 3,7x dan 10x yang luar biasa. Berikut spesifikasi lengkapnya:

    Huawei resmi merilis Pura 80 Series secara global. Begini wujud Huawei Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra. Foto: (Panji Saputro/detikINET)Layar: ukuran 6,8 inch dengan panel LTPO OLED beresolusi 2.848 x 1.276, 460 ppi, 1,07 miliar warna, refresh rate 1-120Hz, 1440 PWM dimming, dan touch sampling rate 300 Hz.RAM: 16GBMemori internal: 512GBOS: EMUI 15Kamera belakang: 50 MP 1-inch Ultra Lighting HDR Camera (F1.6~F4.0 aperture, OIS), 40 MP Ultra-Wide Angle Camera (F2.2 aperture), 50 MP Telephoto Camera (3.7x Optical Zoom, F2.4, Sensor Shift OIS), 12.5 MP Telephoto Camera (9.4x Optical Zoom, F3.6, Sensor Shift OIS), dan 1.5 M Spectral Channels Ultra Chroma CameraKamera depan: 13 MP Selfie Camera (Wide Angle, F2.0, autofocus)NFC: Mendukung mode Read Write/Card Emulation (pembayaran dengan kartu SIM, atau HCE)Dimensi: 163 mm x 76,1 mmBerat: 233,5gKoneksi: 4G LTE FDD, 4G LTE TDD, 3G WCDMA, 2G GSM, WiFi 2.4 GHz and 5 GHz, 802.11a, Bluetooth 5.2, Support BLE, SBC, AAC, LDAC and L2HC.Baterai: 5.170 mAh mendukung pengisian cepat 100W saat menggunakan kabel, dan 80W dalam mode wireless charging.Warna: Prestige Gold dan Golden BlackHarga Huawei Pura 80 Pro dan Ultra

    CMO of Huawei Consumer Business Group, Alex Huang, hanya menyebutkan dua harga dari tiga seri yang diluncurkan, di mana untuk harga Pura 80 belum diungkap. “Untuk informasi harga dan ketersediaan Pura 80, silakan kunjungi situs web lokal dan toko Huawei,” ungkap Alex.

    Berikut harga Huawei Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra yang tentu bisa berbeda-beda untuk tiap negara kala nanti diluncurkan:

    Huawei Pura 80 Pro 12GB/512GB – EUR 1.099 atau sekitar Rp 20,8 juta

    Huawei Pura 80 Ultra 16GB/512GB – EUR 1.499 atau sekitar Rp 28,4 juta

    (hps/fyk)

  • Wajib Upgrade atau Tahan Dulu?

    Wajib Upgrade atau Tahan Dulu?

    New York

    Samsung secara resmi memperkenalkan Galaxy Z Fold7 di ajang Galaxy Unpacked 2025 yang digelar meriah di New York. HP layar lipat penerus Z Fold6 ini langsung mencuri perhatian, bukan hanya karena desainnya yang semakin memukau, tapi juga sederet peningkatan signifikan yang dibawanya.

    Dari performa yang makin bertenaga, kamera yang diklaim sekelas ultra hingga desain yang lebih ramping dan nyaman digenggam, Galaxy Z Fold7 tampak menjanjikan pengalaman mobile yang lebih superior. Namun, pertanyaan besar muncul di benak para pemilik Galaxy Z Fold6: apakah semua peningkatan ini cukup dapat menjadi alasan mereka upgrade ke generasi terbaru?

    Mari kita bahas setiap aspeknya dalam perbandingan spesifikasi. Apakah Galaxy Z Fold7 benar-benar sebuah lompatan besar yang patut dipertimbangkan, atau sekadar update minor yang bisa diabaikan bagi pengguna setia Fold6.

    Desain: Lebih Tipis, Ringan

    Ini mungkin salah satu area di mana Galaxy Z Fold7 menunjukkan lompatan paling drastis. Lupakan kesan tebal dan bongsor pada HP layar lipat sebelumnya. Perangkat ini hadir dengan desain yang jauh lebih ramping dan ringan.

    Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saat dilipat, ketebalan Fold7 hanya 8,9 mm, turun drastis dari 12,1 mm pada Fold6. Ketika dibuka, Fold7 tampil dengan ketebalan 4,2 mm, dibandingkan 5,6 mm pada Fold6.

    Bobotnya juga ikut berkurang, dari 239 gram menjadi 215 gram, menjadikannya foldable paling ringan dari Samsung saat ini, bahkan lebih ringan dari Galaxy S25 Ultra (218 gram).

    Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    “Kami ingin memberikan pengalaman smartphone foldable tapi dengan dimensi yang lebih baik, artinya lebih tipis dan juga lebih ringan,” ujar Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.

    Tak hanya itu, Fold7 mengusung rasio aspek layar luar 21:9 yang lebih lebar, menyerupai smartphone konvensional seperti Galaxy S25 Ultra. Ini berarti pengalaman mengetik dan Browse saat dilipat akan jauh lebih nyaman.

    Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dari segi material, Samsung juga tak pelit. Rangka kini menggunakan Advanced Armor Aluminum, layar luar dilindungi Gorilla Glass Ceramic 2, bagian belakang Gorilla Victus 2, dan layar dalam dibekali Ultra Thin Glass yang 50% lebih tebal, menjanjikan ketahanan lebih baik terhadap goresan dan benturan.

    Engsel Armor FlexHinge baru dengan desain water droplet juga sukses mengurangi bekas lipatan (crease) dan meningkatkan daya tahan perangkat. Sayangnya Samsung tidak memberikan dukunga S Pen seperti Fold6.

    Layar: Lebih Besar dan Imersif

    Galaxy Z Fold7. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Galaxy Z Fold7 membawa peningkatan ukuran layar yang signifikan, memberikan pengalaman visual yang lebih memuaskan. Layar luar (cover screen) kini berukuran 6,5 inch dengan resolusi FHD+ dan rasio 21:9. Ini sedikit lebih besar dibandingkan 6,3 inch pada Fold6 dengan rasio 22:9.

    Yang paling terasa adalah peningkatan pada layar utama (main display). Fold7 menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 8 inch (resolusi 1968×2184, rasio 20:18), menjadikannya 11% lebih besar dari 7,6 inch pada Fold6.

    Kecerahan maksimal juga ditingkatkan hingga 2.600 nits berkat teknologi Vision Booster, memastikan visibilitas optimal bahkan di bawah sinar matahari terik.

    Dengan Layar Fold7 yang lebih besar dan imersif jelas cocok untuk multitasking, menonton konten, dan meningkatkan produktivitas. Pengalaman visual secara keseluruhan menjadi lebih nyaman dan memanjakan mata.

    Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPerforma Lebih Kencang

    Di balik desain elegannya, Galaxy Z Fold7 ditenagai chipset mutakhir Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Ini adalah peningkatan signifikan dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 pada Fold6. Samsung mengklaim performa CPU Fold7 38% lebih kencang, GPU 26% lebih smooth, dan NPU 41% lebih cepat untuk pemrosesan AI.

    Opsi RAM tetap 12GB untuk penyimpanan 256GB dan 512GB, serta kini tersedia varian 16GB untuk model 1TB. Untuk menjaga performa tetap optimal, Samsung memperbarui sistem pendingin dengan Ultra High Thermal Density yang 2,5 kali lebih besar dari Fold6, memastikan suhu perangkat tetap stabil bahkan saat bekerja keras.

    Jadi Galaxy Z Fold7 di atas kertas punya performa yang lebih powerful, terutama untuk gaming, editing video, dan menjalankan fitur AI generatif, perangkat ini menjadi pilihan ideal bagi pengguna berat yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi.

    Kamera

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sektor kamera menjadi salah satu bintang utama dalam peningkatan Galaxy Z Fold7. Lupakan kamera 50MP pada Fold6, Fold7 kini mengusung kamera utama 200MP (sensor 1/1.3 inci), setara dengan kemampuan Galaxy S25 Ultra. Kamera ini didukung oleh ProVisual Engine untuk optimasi AI yang canggih, menghasilkan foto 44% lebih terang dan detail 4x lebih banyak, bahkan dalam kondisi minim cahaya.

    Kamera lainnya meliputi 12MP ultra-wide dengan autofokus, dan 10MP telephoto dengan 3x optical zoom. Menariknya, Samsung beralih dari Under Display Camera (4MP) pada Fold6 ke kamera punch-hole 10MP dengan sudut pandang 100° pada Fold7 untuk cover screen, meningkatkan kualitas selfie secara drastis. Kamera selfie di layar utama juga 10MP.

    Galaxy Fold7 bakal menawarkan pengalaman fotografi kelas atas yang belum pernah ada di lini Fold sebelumnya. Terutama dengan kamera utama 200MP dan kualitas selfie yang lebih tajam, ini adalah smartphone lipat impian para penggemar fotografi.

    Baterai

    Meskipun desainnya lebih tipis, Galaxy Z Fold7 mempertahankan kapasitas baterai 4.400mAh, sama seperti Fold6. Namun, efisiensi daya lebih baik berkat chipset baru, dengan waktu pemutaran video hingga 24 jam (sedikit meningkat dari Fold6 yang 23 jam).

    Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sayangnya, kecepatan pengisian daya tetap 25W untuk kabel dan Fast Wireless Charging 2.0, tanpa peningkatan signifikan di sektor ini.

    Performa baterai Fold7 sedikit lebih baik berkat optimalisasi chipset, meskipun kapasitas dan kecepatan pengisian tidak mengalami perubahan. Ini bukan peningkatan besar, tetapi efisiensi yang lebih baik tetap disambut baik.

    Perlu Upgrade?

    Samsung Galaxy Z Fold7 adalah lompatan besar dari Galaxy Z Fold6. Dengan desain yang jauh lebih tipis dan ringan, layar lebih besar, kamera utama 200MP yang revolusioner, dan performa Snapdragon 8 Elite yang lebih kencang, Fold7 menghadirkan pengalaman smartphone lipat yang lebih matang dan premium.

    Meskipun sektor baterai dan pengisian daya tidak banyak berubah, peningkatan di sektor desain, layar, performa, dan AI menjadikan Fold7 jauh lebih nyaman untuk digenggam, lebih powerful untuk multitasking, dan lebih mumpuni dalam fotografi serta kreativitas.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Pesona Samsung Galaxy Z Fold7 dan Flip7”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • Kapolda Jatim pimpin penanaman jagung serentak di Nganjuk

    Kapolda Jatim pimpin penanaman jagung serentak di Nganjuk

    Sumber foto: Wisnu Wardhana/elshinta.com.

    Dukung Target Nasional 10 Juta Ton

    Kapolda Jatim pimpin penanaman jagung serentak di Nganjuk
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 18:55 WIB

    Elshinta.com – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto memimpin langsung kegiatan penanaman Jagung serentak Kuartal III Tahun 2025 di Kabupaten Nganjuk.

    Penanaman jagung dilaksanakan di lahan Perhutanan Sosial wilayah Kabupaten Nganjuk, tepatnya di kawasan Hutan Selatan Bendungan Semantok, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, dengan luas 5,2 Hektar, pada Rabu (9/7/2025). 

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan dipusatkan melalui Zoom Meeting oleh Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si serta Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P. dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Penanaman jagung ini menjadi bagian dari langkah strategis Polri dalam mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional. 

    Pada tahun 2025 ini, Polri menargetkan produksi sebesar 10 juta ton jagung secara nasional untuk periode Kuartal III. 

    Salah satu fokus pelaksanaan berada di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas lahan Perhutanan Sosial (KHDPK) sekitar 49,29 hektare, tersebar di berbagai wilayah.

    Adapun wilayah dengan lahan KHDPK terluas meliputi Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Tuban, dan Nganjuk.

    Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto mengatakan, penanaman jagung ini adalah bentuk dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan nasional. 

    “Kami bersama unsur pemerintah dan masyarakat berkomitmen mengoptimalkan lahan yang ada untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujar Irjen Pol Nanang seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Wisnu Wardhana, Kamis (10/7). 

    Kegiatan di Kabupaten Nganjuk juga melibatkan kelompok tani binaan secara aktif, mulai dari penyiapan lahan, penanaman, hingga pendampingan teknis. 

    Hal ini menurut Kapolda Jawa Timur menjadi bagian dari pemberdayaan masyarakat sekaligus penguatan ekonomi lokal berbasis pertanian.

    Pada kesempatan itu dilakukan pula penyerahan benih jagung oleh CV Mega Tani Mandiri kepada Kapolda Jatim sebanyak 780 Kg yang akan didistribusikan ke Polres jajaran.

    Turut hadir dalam kegiatan ini Pejabat Utama Polda Jatim, Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, unsur Forkopimda Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Nganjuk, dinas terkait, serta perwakilan kelompok tani dari wilayah Kecamatan Rejoso.

    Sementara itu Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program ini melalui pendampingan, pengamanan, serta pengawasan berkelanjutan terhadap jalannya kegiatan penanaman jagung di lapangan.

    “Kami akan terus bersinergi untuk memastikan program ketahanan pangan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar AKBP Henri.

    Dengan dukungan penuh dari Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat, penanaman jagung di lahan KHDPK Kabupaten Nganjuk diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pencapaian target nasional 10 juta ton jagung serta mewujudkan swasembada pangan tahun 2025.

    Sumber : Radio Elshinta