Perusahaan: YouTube

  • Apa Arti Varsapura, Game Open-world Baru HoYoverse dengan Visual Realistis

    Apa Arti Varsapura, Game Open-world Baru HoYoverse dengan Visual Realistis

    Liputan6.com, Jakarta – HoYoverse, pengembang game asal China dibalik kesuksesan Genshin Impact, Honkai: Star Rail, dan Zenless Zone Zero membuat kejutan dengan mengungkap game open-world baru mereka, yakni Varsapura.

    Sontak, nama Varsapura langsung menarik perhatian banyak pihak setelah muncul sebagai proyek baru perusahaan, khususnya pemain setia game-game milik Hoyoverse. Banyak yang penasaran apa arti Varsapura.

    Mengutip Gosugamer, Jumat (21/11/2025), nama Varsapura berasal dari bahasa Sanskerta, di mana “Versa” berarti hujan atau musim hujan dan “Pura” berarti kota atau benteng. Jika digabungkan menghasilkan makna atau arti “Kota Hujan” atau “City of Rain”..

    Berdasarkan informasi ini, banyak pihak menginterpretasi memicu dugaan atmosfer hujan dan dunia urban menjadi peran penting dari cerita atau latar belakang di dalam game.

    HoYoverse sendiri belum secara detail mengungkap game open-world baru tersebut. Namun, dari video demo gameplay berdurasi 31 menit di YouTube ini bisa memberikan gambaran tentang Varsapura.

    Game action-adventure ini mengambil latar belakang cerita dunia modern dengan visual realistis. Walau masih terbatas, demo game tersebut memperlihatkan bagaimana sebuah kota terinfeksi zat bernama Mindrot.

    Di dalam game, pemain akan mengikuti tim pengawas keamanan bernama Seal. Seperti game-game HoYoverse lainnya, Varsapura akan menampilkan beberapa karakter yang bisa dimainkan, dan memiliki sistem bertarung cepat dan real-time.

    Banyak gamer melihat game baru ini sangat mirip dengan gim besutan HoYoverse lainnya, yaitu Zenless Zone Zero. Selain aksi jarak dekat, gonta-ganti karakter di dalam game pun terasa dinamis.

  • 9
                    
                        Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek
                        Nasional

    9 Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek Nasional

    Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum, Banggakan Infrastruktur, QRIS hingga Gojek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 RI Joko Widodo memamerkan kinerja pemerintahannya dalam satu dekade saat berpidato di Bloomberg New Economy Forum yang digelar di Singapura, Jumat (21/11/2025).
    Salah satunya, pembangunan proyek
    infrastruktur
    dasar. Menurut
    Jokowi
    , membangun sebuah perekonomian bukanlah sebuah hal yang mudah, namun perubahan diperlukan.
    Jokowi mengingatkan, tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh.
    “Perubahan memang tidak pernah mudah, tetapi perubahan itu perlu. Ketika pertama kali menjadi Presiden, saya punya pertanyaan sederhana. Bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta penduduk? Kita tahu tidak ada jalan pintas,” kata Jokowi berbahasa Inggris, dikutip dari YouTube
    Bloomberg
    Economic Forum, Jumat.
    “Oleh karena itu, kami fokus pada hal-hal dasar, membangun jalan raya, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, dan jaringan digital,” imbuh dia.
    Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan, bukan hanya jalan dan jembatan, Indonesia juga telah membuat kemajuan pesat dalam infrastruktur digital.
    Selama 10 tahun memimpin Indonesia, pemerintah juga telah membangun pusat data, meluncurkan satelit baru, memperluas jaringan digital, dan meningkatkan konektivitas di seluruh negeri.
    “Kami memperkenalkan regulasi yang mendorong bisnis dan startup lokal untuk berkembang,” ujar dia.
    Hari ini, kata Jokowi, ia memiliki alasan kuat mengapa membangun infrastruktur dan memperkenalkan regulasi sangat penting sebelum beralih ke ekonomi cerdas.
    Pertama, karena infrastruktur menyediakan fondasi bagi konektivitas, arus data, dan integrasi teknologi.
    Infrastruktur merupakan tulang punggung terbaik yang menggerakkan ekonomi cerdas.
    Kedua, dengan regulasi yang tepat, ekosistem ini dapat tumbuh lebih kuat dan lebih cepat, memungkinkan inovasi, teknologi, dan kewirausahaan untuk berkembang bersama. Hal ini lah yang membuat peluang-peluang baru lahir.
    “Startup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Halodoc, dan Traveloka tumbuh karena ekosistem yang mendukung mereka. QRIS Indonesia menjadikan pembayaran digital mudah dan universal. Saat ini, seorang pedagang kaki lima di desa kecil menggunakan sistem yang sama dengan perusahaan besar di Jakarta,” tandas Jokowi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli Bisnisnya, yang Saya Bereskan Barang Ilegal

    Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli Bisnisnya, yang Saya Bereskan Barang Ilegal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik seputar usaha thrifting kembali memanas setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat suara. Dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (20/11) kemarin, Purbaya menegaskan bahwa yang menjadi fokus pemerintah saat ini bukan soal sah atau tidak sahnya thrifting, melainkan masuknya barang impor ilegal yang terus membanjiri pasar dalam negeri.

    Menurut Purbaya, persoalan utamanya terletak pada barang yang masuk tanpa izin. Ia menegaskan, pembayaran pajak oleh pedagang tidak mengubah status barang yang sejak awal melanggar aturan.

    “Saya nggak peduli dengan bisnis thrifting, yang saya kendalikan adalah barang ilegal yang masuk ke Indonesia. Saya akan membersihkan Indonesia dari barang-barang ilegal yang masuknya ilegal,” tegasnya dalam pernyataan yang dikutip dari kanal YouTube Kementerian Keuangan RI, Jumat (21/11/2-25).

    Ia kembali menegaskan sikap pemerintah.

    “Pokoknya barang masuk ilegal, saya berhentiin. Saya enggak mungkin buka pasar untuk barang-barang ilegal,” lanjutnya.

    Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah lebih ketat untuk menutup celah penyelundupan, terutama tekstil dan pakaian bekas. Menurutnya, praktik seperti ini sudah lama terjadi karena lemahnya kontrol di lapangan.

    “Kalau dulu bisa lepas, ke depan-ke depan nggak bisa lagi. Kalau ilegal ya kita bereskan,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan seluruh pegawai Kemenkeu, termasuk Bea Cukai, agar tidak bermain-main dalam aktivitas ilegal.

    “Dan mereka cukup baik, banyak orang baiknya, jadi nggak usah khawatir,” tambahnya.

  • Varsapura Jadi Game Open World Baru HoYoverse, Demo Gameplay 31 Menit Jadi Sorotan

    Varsapura Jadi Game Open World Baru HoYoverse, Demo Gameplay 31 Menit Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Jakarta – HoYoverse, pengembang terkenal di balik game seperti Genshin Impact, Zenless Zone Zero, dan Honkai: Star Rail baru saja mengumumkan proyek terbarunya yang sangat dinantikan, yakni Varsapura. 

    Pengumuman Varsapura disertai dengan video demo berdurasi 31 menit di YouTube, di mana pengembang memperlihatkan gameplay awal game yang kabarnya dibuat menggunakan Unreal Engine 5 (UE5),

    Sebelumnya, akun game Varsapura ini sempat muncul tiba-tiba di HoYoLab dan beberapa platform media sosial (medsos), dengan hanya memasang nama game tersebut dan ikon karakter perempuan berambut coklat.

    Kini, rasa penasaran pemain setia game HoYoverse pun terjawab dan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang game apa yang sedang disiapkan pengembang asal China tersebut.

    Gameplay Pertama Varsapura

    Varsapura tampil sebagai game action-adventure dengan visual realistis dan memiliki latar belakang cerita dunia modern. Walau belum detail, demo game tersebut memperlihatkan bagaimana sebuah kota terinfeksi zat bernama Mindrot.

    Di dalam game, pemain akan mengikuti tim pengawas keamanan bernama Seal. Mengutip Goshugamer, Jumat (21/11/2025), Varsapura akan menampilkan beberapa karakter yang bisa dimainkan, dan memiliki sistem bertarung cepat dan real-time.

    Banyak gamer melihat game baru ini sangat mirip dengan gim besutan HoYoverse lainnya, yaitu Zenless Zone Zero. Selain aksi jarak dekat, gonta-ganti karakter di dalam game pun terasa dinamis.

    Setting Perkotaan dan Aksi Mengemudi

    Di akhir demo Varsapura, pengembang menampilkan adegan mengemudi di kota modern. Terlihat area luas, memperlihatkan eksplorasi akan menjadi bagian penting dalam game ini.

     

  • 5
                    
                        Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit
                        Megapolitan

    5 Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit Megapolitan

    Tukang Servis KTP Kilat di Tangerang: 30 Menit Tanpa Birokrasi Rumit
    Tim Redaksi

    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Saat sebagian orang kesulitan menghadapi antrean panjang dan birokrasi yang berbelit-belit untuk mengurus KTP, Syarif (47) menghadirkan solusi cepat dari trotoar Jalan Irigasi Sipon, Cibodas, Kota Tangerang.
    Dengan meja kecil dan peralatan sederhana, ia menawarkan layanan
    servis KTP
    yang cepat, rapi, dan aman, membantu warga memperbaiki kartu identitas rusak tanpa mengubah data asli.
    Di bawah payung lipat, Syarif menata botol minyak telon, potongan lap, ponsel, dan beberapa lembar pelapis anti-gores.
    Dengan hati-hati, ia menggosok KTP pelanggan, tangan kiri menahan kartu agar tak bergeser, tangan kanan membersihkan noda di lapisan plastik.
    “Duduk dulu. Tiga puluh menit jadi,” ujar Syarif saat ditemui
    Kompas.com.
    Bagi warga yang harus segera mengurus bank, BPJS, sekolah anak, atau sekadar membuktikan identitas diri, layanan cepat seperti yang dijalankan Syarif menjadi penyelamat.
    Sebelum membuka jasa ini pada 2019, Syarif bekerja sebagai satpam. Namun, seiring usia yang menua, ia memutuskan banting setir dan membuka usaha sendiri.
    “Umur sudah agak sedikit tualah ya. Jadi saya pikir, mending buka usaha saja,” kata dia.
    Awalnya, ia hanya ingin membantu warga sekitar memperbaiki KTP rusak. Tak disangka, permintaan meluas karena hasil kerjanya cepat, rapi, dan terpercaya.
    “Yang penting kami tidak mengubah data, foto dari Dukcapil langsung, front sesuai KTP. Kita cuma perbaiki yang rusak,” jelasnya.
    Keahlian Syarif dipelajari secara otodidak. Bermodal Rp 10 juta, ia belajar melalui internet, menonton tutorial di Google dan YouTube, dari mengekstrak data foto dari chip, mencetak ulang, hingga melapisi kartu.
    “Perpindahan dari komputer ke handphone saja, saya belajar tiga hari,” imbuhnya.
    Syarif hanya bisa memperbaiki KTP yang chip-nya masih terbaca. Tak sedikit yang datang dengan KTP tidak terbaca, padahal harus digunakan untuk keperluan mendesak.
    Jika chip rusak, ia menyarankan warga kembali ke kecamatan. Hal ini dilakukan agar menghindari kesalahpahaman warga yang mengira dirinya membuat KTP palsu.
    Keamanan data menjadi prioritas Syarif. Ia selalu menunjukkan chip KTP kepada pelanggan dan menjelaskan proses pengerjaan untuk memastikan tidak ada pengubahan data.  Setelah selesai, semua data dihapus dari perangkat.
    “Banyak sebenarnya data orang yang saya pegang, tapi saya enggak mau pakai. Ini amanah. Saya enggak mau mengkotori usaha saya sendiri,” kata dia.
    Usahanya kini berkembang pesat. Selain cabang di Curug dan Pasir Rantu, Jakarta, Syarif membuka beberapa titik layanan lain di Jabodetabek.
    Dalam sehari, Syarif bisa memperbaiki empat hingga sepuluh KTP pelanggan yang datang ke lapaknya.  Ia melatih sendiri karyawan agar mandiri.
    “Yang penting mau belajar,” ujar dia.
    Pendapatan hariannya berkisar Rp 400.000 saat sepi, dan bisa mencapai Rp 10 juta per bulan jika ramai.
    Tarif layanannya mulai Rp 15.000 untuk antigores, servis foto dan tulisan Rp 70.000, servis full daerah Rp 150.000, dan servis full Jabodetabek Rp 100.000.
    Bagi Syarif, pekerjaan yang dijalaninya bukan sekadar untuk mencari nafkah tetapi juga bisa memberi kepuasan tersendiri. Ia merasa sedang membantu orang-orang yang kesulitan menghadapi birokrasi.
    “Dulu saya ngalamin sendiri betapa susahnya urus birokrasi. Jadi kalau sekarang bisa bantu orang, ya saya kerjain,” ucap Syarif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peduli Kesehatan Mental, YouTube Luncurkan Batas Waktu Nonton Shorts untuk Remaja

    Peduli Kesehatan Mental, YouTube Luncurkan Batas Waktu Nonton Shorts untuk Remaja

    JAKARTA – YouTube kembali menegaskan komitmennya dalam melindungi serta mendukung kesejahteraan mental dan fisik seluruh pengguna remaja di platformnya, dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru.

    Selain pengingat “Take a Break” dan “Bedtime” yang sudah aktif secara otomatis (by default) untuk pengguna di bawah 18 tahun, YouTube resmi meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna, untuk menetapkan batas durasi harian untuk scroll feed Shorts di perangkat mobile.

    Pengguna dapat mengatur dan menyesuaikan batas harian ini melalui menu ‘Settings’. Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi yang menandakan bahwa feed Shorts telah dihentikan sementara untuk hari itu.

    Tidak hanya itu, pada akhir tahun ini, YouTube juga berencana memperluas fitur kontrol orang tua untuk mengintegrasikan batas waktu Shorts, sehingga orang tua yang menggunakan supervised accounts, dapat secara proaktif menetapkan batas yang tidak bisa diabaikan oleh akun anak.

    YouTube juga memberikan perlindungan bagi remaja dan pra-remaja melalui sistem rekomendasi YouTube yang membantu mereka menemukan video sesuai minat dan yang menyenangkan untuk ditonton.

    Selain itu, platform berbagi video itu turut menambahkan perlindungan ekstra pada urutan video bagi remaja untuk membatasi rekomendasi konten yang sekiranya aman jika ditonton sekali, tapi bisa jadi bermasalah jika ditonton berulang kali.

    “Kami juga mengurangi frekuensi munculnya konten seperti ini bagi remaja di seluruh dunia untuk mencegah kebiasaan menonton berulang yang berlebihan,” ujar Garth Graham, Global Head of Health, YouTube pada Kamis, 20 November di acara Press Briefing YouTube.

    Pada awal peluncuran, perlindungan ini hanya mencakup tiga kategori konten. Namun, setelah evaluasi berkelanjutan serta konsultasi dengan Youth and Families Advisory Committee, YouTube memperluas perlindungan ini menjadi enam kategori konten, termasuk konten tentang perbandingan fisik, agresi sosial, serta saran keuangan yang buruk dan tidak realistis.

  • Drama Ruben Onsu dan Sarwendah Kembali Memanas karena Debt Collector

    Drama Ruben Onsu dan Sarwendah Kembali Memanas karena Debt Collector

    Jakarta, Beritasatu.com –Hubungan Ruben Onsu dan Sarwendah kembali memanas setelah kedatangan debt collector atau penagih utang terkait cicilan mobil. Padahal, sebelumnya keduanya sempat terlihat membaik setelah kegagalan rumah tangga.

    Diketahui, Ruben Onsu dan Sarwendah menikah pada 22 Oktober 2013 dan dikaruniai dua putri, Thalia dan Thania. Bahkan, mereka sempat mengangkat anak, Betran Putra Onsu dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun, pernikahan ini kandas setelah Ruben menggugat cerai Sarwendah ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Juni 2024. Perceraian resmi terjadi pada 24 September 2025.

    Meski penyebab perceraian belum terungkap, hubungan keduanya tetap baik. Namun pada 14 November 2025, Sarwendah melalui kuasa hukumnya, Chris Siwu dan Abraham Simon, buka suara mengenai kedatangan debt collector terkait cicilan mobil milik Ruben.

    “Pada 7 November 2025, pukul 17.00 WIB, klien kami didatangi lebih dari dua debt collector untuk satu unit Land Rover atau Range Rover. Klien kami tentu kaget, apalagi ada anak-anak,” jelas Abraham Simon dikutip dari YouTube Reyben Entertainment.

    Abraham memastikan, cicilan mobil mewah tersebut bukan atas nama Sarwendah.

    “Unit ini bukan atas nama klien kami dan diperoleh di luar masa perkawinan. Jadi, seharusnya tidak ada kaitannya,” tegasnya.

    Sementara itu, Chris Siwu menambahkan, Sarwendah tidak pernah memiliki utang apa pun, termasuk cicilan mobil. “Debt collector memang mencari mantan suami, tetapi kenapa sampai ke rumah klien kami, itu informasi salah,” ujarnya.

  • Sarwendah ke Psikolog Usai Didatangi Debt Collector, Anak Ikut Trauma

    Sarwendah ke Psikolog Usai Didatangi Debt Collector, Anak Ikut Trauma

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas dan kreator konten Sarwendah mengungkapkan bahwa kedatangan debt collector ke rumahnya belum lama ini memberikan dampak besar pada kondisi psikologisnya maupun anak-anaknya. Ia mengaku terkejut dan ketakutan atas kejadian tersebut, terlebih insiden itu terjadi di hadapan buah hatinya yang masih kecil.

    Untuk meredakan ketegangan dan memastikan dampaknya tidak berkepanjangan, Sarwendah memutuskan berkonsultasi dengan psikolog. Ia ingin memastikan langkah yang diambil dapat membantunya pulih secara emosional.

    “Aku ke psikolog, iya. Aku cuma mau nanya, Kak, kalau Kakak seorang perempuan, tiba-tiba ada yang datang ke rumah, kaget enggak? Takut enggak? Gitu aja,” ujar Sarwendah saat dikutip kanal YouTube, Kamis (20/11/2025). 

    Mantan istri Ruben Onsu itu menegaskan bahwa dirinya tidak ingin kejadian serupa terulang. Ia mengaku sangat memikirkan keamanan dan kenyamanan anak-anaknya. “Apalagi aku kan perempuan, aku punya anak-anak di rumah aku, gitu loh, ya,” tuturnya.

    Dalam kesempatan berbeda, kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, memberikan klarifikasi terkait isu bahwa Ruben tidak lagi menafkahi Sarwendah. Minola menegaskan bahwa kliennya masih memenuhi kewajiban dengan memberikan nafkah bulanan bernilai ratusan juta rupiah. 

    “Kalau memang tujuannya ingin memojokkan klien kami bahwa dia dalam keadaan tidak mampu ekonomi, ini sangatlah tidak bijak,” ujar Minola.

    Ia turut menunjukkan bukti percakapan dan transfer dana dari Ruben kepada Sarwendah. Pada September 2024 saja, Ruben disebut mengirim total Rp 242.629.000 untuk kebutuhan mantan istri dan anak-anaknya. “Sejak klien kami bercerai dengan S, yang seharusnya kewajiban klien kami sebagai mantan suami terhadap anak-anaknya itu adalah uang pemeliharaan dan pendidikan,” jelas Minola.

    Minola memaparkan sejumlah rincian pengeluaran bulanan Sarwendah yang ditanggung Ruben, mulai dari biaya bensin dan tol sebesar Rp 68 juta, sarang burung Rp 9,3 juta, hingga iuran kebersihan dan biaya plastik sampah senilai Rp 5,2 juta setiap bulan. Ia juga menyebut adanya pembagian biaya listrik sebesar Rp 12,9 juta meski mereka sudah bercerai.

    Dengan penjelasan tersebut, Minola menegaskan bahwa Ruben tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ayah. Sementara itu, Sarwendah berharap kondisi psikologisnya dan anak-anaknya dapat segera pulih setelah insiden yang membuat mereka terguncang tersebut.

  • YouTube Rilis Fitur Pembatasan Shorts dan Penjaga Mental Remaja

    YouTube Rilis Fitur Pembatasan Shorts dan Penjaga Mental Remaja

    Jakarta

    YouTube memperkuat komitmen mendukung kesejahteraan dan Kesehatan mental, khususnya remaja di Indonesia. Upaya ini ditunjukkan dalam peluncuran fitur Mental Health Shelf dan kebijakan pembatasan durasi video Shorts (Shorts Daily Time Limit). Langkah ini hadir sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan ruang digital yang aman dan suportif bagi generasi muda.

    Kementerian Komunikasi dan Digital RI menilai peluncuran fitur kesehatan mental ini menjadi momentum penting memperkuat perlindungan digital bagi anak dan remaja. Pemerintah menegaskan ruang digital kini menjadi tempat utama anak mengakses informasi, sehingga platform besar seperti YouTube berperan strategis dalam memastikan konten yang aman dan edukatif.

    “Saat ini sekitar 80% pengguna internet merupakan anak dan remaja. Artinya, mereka berada di garis depan paparan risiko digital seperti konten negatif. Pemerintah berkomitmen membangun regulasi yang komprehensif dan dinamis, namun implementasinya tak bisa dilakukan sendirian. Semua harus berkolaborasi,” ujar Dr. Irawati Tjipto Priyanti, M.T., Direktur Penyidikan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI.

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, YouTube memperkenalkan Mental Health Shelf yang berisi kurasi konten kesehatan mental dari sumber tepercaya. Jadi, fitur ini merupakan sebuah “rak” atau tempat khusus di YouTube yang akan muncul ketika user mencari topik sensitif seputar kesehatan mental, seperti bullying, kecemasan, atau depresi.

    Kemudian fitur pembatasan durasi Shorts agar pengguna muda tidak terpapar konten yang berpotensi meningkatkan stres dan kecemasan. Fitur ini memungkinkan pengguna terkhusus remaja, menetapkan batas waktu harian untuk menonton video pendek YouTube Shorts.

    “Kami melihat peningkatan signifikan masalah kesehatan mental pada remaja di berbagai negara. Karena itu, YouTube berkomitmen menyediakan informasi yang kredibel serta fitur yang mendukung pengalaman digital yang lebih sehat bagi pengguna muda,” ujar Dr. Garth Graham, Global Head of YouTube Health.

    YouTube Rilis Mental Health Shelf Untuk Kesehatan Mental Remaja. Foto: Salsa Mutiara

    YouTube juga kini membatasi tayangan yang dapat menimbulkan tekanan psikologis dan mengarahkan pengguna muda ke konten-konten kesehatan mental yang terverifikasi.

    Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyanto Banyumurti, menilai bahwa tantangan terbesar remaja saat ini adalah tumbuh dalam ruang digital yang didorong algoritma. Ia menekankan bahwa tanpa pendampingan, anak dan remaja dapat ‘diasuh’ oleh pola konten yang tidak selalu ramah bagi perkembangan emosional mereka.

    “Ketika anak dan remaja diasuh oleh algoritma media sosial tanpa pendampingan orang tua, risikonya tinggi. Tetapi jika didampingi dengan komunikasi yang hangat, fitur digital bisa menjadi alat ampuh untuk edukasi dan tumbuh kembang mereka,” kata Indriyanto.

    Indriyanto menekankan pentingnya peran orang tua sebagai role model digital. Mulai dari menerapkan aturan penggunaan gadget, mengawasi aktivitas media sosial, hingga menjadikan teknologi sebagai sarana belajar Bersama. Semuanya berpengaruh pada ketahanan mental dan kemampuan anak menghadapi distraksi digital.

    “Orang tua perlu menjaga bonding, banyak berbicara dengan anak, dan belajar memahami fitur-fitur yang bisa melindungi mereka. Ketika pengasuhan digital kuat, anak memiliki fondasi yang sehat untuk berinteraksi di dunia online,” tambahnya.

    (fyk/fyk)

  • Vidi Aldiano Bernapas Lega, Gugatan Hak Cipta “Nuansa Bening” Keenan Nasution Kandas

    Vidi Aldiano Bernapas Lega, Gugatan Hak Cipta “Nuansa Bening” Keenan Nasution Kandas

    Bisnis.com, JAKARTA — Vidi Aldiano bisa bernapas lega usai gugatan hak cipta yang dilayangkan Keenan Nasution dan Rudi Pekerti soal lagu “Nuansa Bening”, dengan total ganti rugi senilai Rp28,4 miliar, kandas di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

    Berdasarkan SIPP PN Jakarta Pusat, dikutip Kamis (20/11/2025), sebanyak tiga gugatan hak cipta yang ditujukan kepada penyanyi bernama lengkap Oxavia Aldiano tersebut dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) oleh majelis hakim, yang dibacakan pada Rabu (19/11/2025).

    Eksepsi yang diajukan oleh Vidi selaku Tergugat telah dikabulkan, sehingga majelis hakim tidak perlu melanjutkan pada pemeriksaan pokok perkara. 

    Adapun, bunyi amar putusan perkara No. 51/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst, No. 73/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst, dan No. 74/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst, yakni dalam eksepsi: mengabulkan eksepsi dari Tergugat dan Turut Tergugat.

    Sementara, amar putusan dalam pokok perkara adalah menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Selain itu, menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara dengan total Rp2,4 juta.

    Adapun, majelis hakim untuk perkara No. 73 dan No. 74 terdiri atas Joko Dwi Atmoko sebagai ketua serta H. Sunoto dan Mochamad Arief selaku anggota. Sementara, majelis hakim perkara No. 53 terdiri atas Achmad R. Purba sebagai ketua serta Faisal dan Khusaini selaku anggota.

    Berdasarkan SIPP PN Jakarta Pusat, perkara ini bermula saat Keenan Nasution dan Rudi Pekerti, yang diwakili Minola Sebayang sebagai kuasa hukum, mendaftarkan gugatan hak cipta dengan No. 51/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst pada 16 Mei 2025.

    Dalam petitumnya, Tergugat telah melakukan pelanggaran Hak Cipta karena telah menggunakan lagu “Nuansa Bening” secara komersial dalam 31 pertunjukkan tanpa seizin Para Penggugat selaku pencipta.

    Vidi Aldiano diminta untuk membayar ganti rugi secara tunai sebesar Rp24,5 miliar dan menyertakan tanah dan bangunan rumah milik Tergugat di Jalan Kecapi, Jakarta Selatan sebagai sita jaminan (conservatoir beslag).

    Gugatan selanjutnya dengan perkara No. 73/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst didaftarkan Para Penggugat pada 30 Juni 2025. Tergugat disebut telah melakukan pelanggaran Hak Cipta karena telah mengedarkan (mendistribusikan) lagu “Nuansa Bening” secara komersial dalam tiga platform musik digital tanpa seizin Para Penggugat.

    Tiga platform yang dimaksud antara lain Apple Music, YouTube Music, dan Spotify. Adapun, ganti rugi yang ditulis dalam petitum adalah senilai total Rp3 miliar.

    Terakhir, Rudi Pekerti melayangkan gugatan dengan perkara No. 74/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst kepada Vidi pada 3 Juli 2025. Vidi dituntut untuk mengubah nama pencipta lagu “Nuansa Bening” menjadi nama Penggugat dan Keenan Nasution dalam tiga platform musik digital tersebut dan membayar denda kerugian sebesar Rp900 juta.