Perusahaan: YouTube

  • Fitur Live TikTok Mati, Simak 5 Alternatif untuk Live Streaming

    Fitur Live TikTok Mati, Simak 5 Alternatif untuk Live Streaming

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah beberapa aplikasi alternatif pengganti TikTok Live yang mati.

    Sebagaimana diketahui, TikTok telah mematikan fitur LIVE di platform mereka. Saat pengguna hendak melakukan siaran langsung ada tulisan yang muncul.

    Dalam fitur tersebut muncul tulisan “Koneksi tidak stabil. Coba masuk live lagi”.

    Sementara itu, jika masuk ke kolom pencarian dan menuliskan kata kunci, kemudian memilih fitur live maka hasilnya akan kosong.

    Pihak TikTok membenarkan informasi terkait fitur Live yang dimatikan saat aksi demonstrasi marak terjadi di mana-mana.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” ujar Juru Bicara TikTok melalui pesan singkat kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).

    Namun, masih ada beberapa rekomendasi aplikasi alternatif untuk bisa melakukan siaran langsung atau LIVE selain TikTok.

    5 Alternatif untuk Live Streaming

    1. YouTube Live

    2. Instagram Live

    3. Twitch

    4. Facebook Live

    5. Streamlabs

    Itulah 5 alternatif untuk live streaming selain TikTok Live

  • Live TikTok Dinilai Bisa Memanaskan Situasi, Ini Sebabnya

    Live TikTok Dinilai Bisa Memanaskan Situasi, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Fitur Live bukan hanya milik TikTok, tapi kenapa dimatikan sementara, dalam situasi genting di Tanah Air. Inilah analisanya.

    detikINET pun berbincang dengan pakar Politik Siber UPN Veteran Jakarta, Dr Ridwan S.sos, M.Si, CIQnR. Menurut dia Live TikTok punya kelebihan dibanding fitur live medsos yang lain. Yang pertama adalah faktor algoritma FYP yang agresif.

    “Live TikTok bisa push konten ke audiens di luar lingkaran follower. Sementara Instagram/Facebook Live yang lebih terbatas pada follower base. Sehingga demo-demo lokal yang terjadi di Indonesia dapat langsung jadi nasional/global hanya karena algoritma menangkap engagement tinggi,” ujarnya.

    Yang kedua, format visual bersifat lebih emosional di platform medsos. Live TikTok berbasis mobile-first dengan visual vertikal.

    “Cocok untuk liputan lapangan yang serba spontan. Karakter videonya immersive, layar penuh, interaktif, sehingga kesan dramatis aksi jalanan lebih kuat dibanding live di YouTube/FB,” imbuh Ridwan.

    Hal ini kata Ridwan membuat Live TikTok memiliki implikasi dari kacamata politik siber. Masyarakat dapat memproduksi informasi sendiri yang tidak dimediasi media mainstream yang akurasi dan validasinya lebih sulit terukur.

    “Live TikTok mampu mengubah demo yang biasanya hanya terdengar lewat media mainstream menjadi fenomena real-time yang sulit dibendung,” pungkasnya.

    Jika ada tayangan yang emosional dan aksi yang negatif seperti perusakan, dampaknya secara visual lebih mengena ke audiens Live TikTok. Padahal semestinya, aspirasi publik bisa disampaikan tanpa ada anarki.

    Sebelumnya, TikTok pada Sabtu (30/8) mengumumkan mematikan fitur Live untuk sementara waktu, terkait kondisi keamanan. TikTok ingin tetap menjadi ruang digital yang aman.

    “Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” pungkas Jubir TikTok.

    Atas keputusan TikTok ini, Kementerian Komdigi memberikan apresiasinya. “Inisiatif TikTok, voluntary. Kami mengapresiasi langkah inisiatif yang diambil oleh TikTok,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar.

    (fay/fyk)

  • Safenet Sorot 6 Penindasan Digital Selama Aksi Demonstrasi di RI

    Safenet Sorot 6 Penindasan Digital Selama Aksi Demonstrasi di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi masyarakat sipil untuk memperjuangkan hak digital, Southeast Asia Freedom of Expression (SAFEnet) menyoroti praktik represi digital selama aksi demonstrasi satu minggu terakhir. Disebutkan aksi tersebut sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi.

    “Sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak digital, SAFEnet melihat situasi sebagai pembatasan kebebasan berekspresi, otoritarianisme digital, serta militerisasi ruang siber Indonesia,” kata SAFEnet dalam keterangan resminya di akun Instagram resmi, dikutip Senin (1/9/2025).

    Dalam unggahan tersebut, SAFEnet memberikan beberapa pelanggaran serius pada hak digital masyarakat. Mulai dari kriminalisasi pada aktivis mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar, beredarnya kontak WhatsApp pegiat koalisi masyarakat sipil yang disebut anggota DPR membuat adanya spam, pelecehan dan gangguan keamanan, serta intimidasi digital pada mereka yang menyuarakan kritikan pada media sosial, termasuk ancaman, doksing, kekerasan online berbasis gender, dan serangan siber lainnya.

    Gangguan akses internet dan informasi di ruang digital juga disinggung oleh SAFEnet, termasuk terkait moderasi konten, pembatasan konten, pemadaman listrik di beberapa wilayah seperti Jakarta dan Bandung, serta dugaan sabotase kabel optik server dengan dibakar.

    Dimatikannya fitur Livestream Tiktok pada Sabtu malam juga berdampak karena menjadi salah satu cara dokumentasi demo dan merekam tindakan tindakan brutal penegak hukum. SAFEnet juga menyoroti kebijakan itu juga berdampak pada aspek ekonomi. Sebab pengusaha UMKM yang mengandalkan fitur tersebut kesulitan untuk mengakses.

    Adanya indikasi pengalihan isu dari kekerasan polisi, dengan menyasar ke DPR dan pelabelan kelompok anarkis pada peserta aksi. Muncul juga narasi untuk melakukan tindakan kekerasan pada etnis Tionghoa dan militer yang sepertinya ikut mencari panggung.

    Terakhir SAFEnet menyoroti adanya praktik overmoderasi konten di sejumlah platform media sosial, yakni Meta, Tiktok dan Youtube. Kejadian ini tak lama setelah Kementerian Komunikasi dan Digital menyebut akan memanggil platform digital untuk moderasi konten.

    SAFEnet mendesak pemerintah serta kepolisian menyetop bentuk represi digital pada penanganan demonstrasi. Perusahaan media sosial juga diminta menghormati HAM dan tindak tunduh pada pemrintaan moderasi konten serta pembatasan fitur yang bertentangan dengan HAM.

    Berikut adalah 6 represi digital yang disorot Safenet:

    Kriminalisasi terhadap Khariq Anhar, aktivis mahasiswa dari Universitas Riau dan pengelola akun media sosial Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP) menggunakan Pasal 32 Ayat (1) dan/atau Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu, untuk selanjutnya disebut “UU ITE”). Khariq ditangkap pada 28 Agustus 2025 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta setelah melakukan kampanye mengenai aksi protes bulan Agustus melalui akun Instagram AMP.
    Beredarnya kontak WhatsApp sejumlah pegiat koalisi masyarakat sipil yang secara keliru dipresentasikan sebagai milik sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sehingga menimbulkan spam, pelecehan, sampai gangguan keamanan kepada mereka yang terdampak. Lebih lanjut, ditemukan berbagai macam intimidasi secara masif di ruang digital mulai dari pengancaman, pengungkapan data pribadi, kekerasan berbasis gender online, dan berbagai serangan digital lainnya yang menargetkan individu-individu yang menyampaikan kritik di media sosial.
    Adanya gangguan terhadap akses internet dan informasi di ruang digital. Moderasi konten, pembatasan akses terhadap sejumlah fitur, dan pemadaman listrik yang terjadi di beberapa bagian wilayah Jakarta dan Bandung yang menjadi titik sentral aksi menyebabkan hambatan arus informasi bagi masyarakat secara umum serta memperbesar potensi ancaman fisik kepada para peserta aksi. Selain itu, ditemukan dugaan sabotase kabel optik server dengan pembakaran yang berpotensi mengganggu jaringan internet serta memengaruhi arus komunikasi dan informasi di Jakarta. Pola ini serupa dengan pola-pola gangguan akses internet pada sejumlah demonstrasi selama beberapa tahun belakangan, di mana peserta kesulitan untuk terhubung ke Internet selama aksi berlangsung.
    Ditangguhkannya fitur siaran langsung milik TikTok, yang telah menjadi saluran alternatif untuk mendokumentasikan jalannya demonstrasi di jalanan berbagai kota di Indonesia dan merekam tindakan brutal aparat penegak hukum, atas alasan keamanan. Penangguhan ini selain membatasi akses informasi dan komunikasi, juga berimbas pada aspek ekonomi, di mana pengusaha UMKM yang mengandalkan fitur siaran langsung untuk berjualan telah terdampak.
    Terdapatnya indikasi adanya operasi informasi yang bertujuan mengalihkan perhatian publik dari isu kekerasan polisi. Narasi yang disebarkan berupaya mengarahkan fokus massa untuk menyasar DPR, alih-alih menuntut pertanggungjawaban atas brutalitas polisi. Pada saat yang sama, peserta aksi semakin sering dilabeli sebagai kelompok anarkis, sebagai upaya untuk mendelegitimasi tuntutan mereka. Selain itu, juga terdapat narasi hasutan untuk melakukan tindak kekerasan kepada etnis Tionghoa yang memunculkan trauma peristiwa 1998. Militer juga tampak mencari panggung. Narasi dari sejumlah akun media sosial, termasuk @PuspenTNI, yang menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia hadir sebagai penengah, pencair suasana, dan turun ke titik-titik demonstrasi untuk mengamankan demonstrasi. Padahal, TNI tidak memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mengamankan atau mencairkan suasana di titik-titik demonstrasi.
    Dikeluarkannya pernyataan dari Kementerian Komunikasi dan Digital mengenai rencana pemanggilan perwakilan Meta dan TikTok pada 26 Agustus 2025 untuk mendiskusikan pemberantasan konten yang dilabeli pemerintah sebagai disinformasi, fitnah, dan ujaran kebencian (DFK). Hanya dalam beberapa hari, moderasi konten berlebihan (overmoderation) terjadi di platform milik kedua perusahaan tersebut, antara lain Instagram, YouTube, dan TikTok. Sejumlah akun ditangguhkan dan banyak unggahan terkait kekerasan polisi diturunkan dengan dalih “penghasutan dan kekerasan”. Selain itu, beberapa pengguna X (Twitter) juga mendapatkan notifikasi permintaan penurunan konten dari Komdigi. Padahal, konten-konten yang disebarkan merupakan ekspresi yang sah, termasuk dugaan video perintah penembakan dari Kapolri terhadap massa aksi.

    Pernyataan Komdigi

    Sejumlah pengguna internet juga sempat menduga pembatasan akses media sosial X saat aksi demonstrasi memanas beberapa hari lalu dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pihak Kementerian telah membantah duggaan tersebut.

    “Perlu diketahui tidak ada arahan dari Komdigi maupun pemerintah untuk menurunkan atau membatasi akses terhadap platform media sosial pada saat aksi di DPR tanggal 28 Agustus,” kata Direktur Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar kepada awak media Jumat lalu.

    Sementara itu, Menteri Komdigi Meutya Hafid menyebut penonaktifan fitur live Tiktok dilakukan sukarela oleh pihak platform. Dia mengharapkan kebijakan itu tak berlangsung lama.

    Sebab dampak kebijakan penonaktifan fitur Live Tiktok juga dirasakan bagi pelaku UMKM. Diharapkan fitur itu bisa segera berangsur normal saat kondisi Indonesia sudah mulai membaik.

    “Termasuk disampaikan bahwa live TikTok itu, kami pun melihat pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok. Bahwa mereka melakukan secara sukarela, untuk penurunan fitur live, dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” ujar Meutya dikutip dari Detik.com.

    “Jadi kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita bisa kembali lagi fitur live TikTok dan pada saat ini negara, kami memahami bahwa ada UMKM yang terdampak yang berjualan secara live, tapi mudah-mudahan tetap bisa e-commerce tanpa live. Sekali lagi kita berdoa dan berharap mudah-mudahan kondisi membaik, sehingga fitur live TikTok bisa kembali,” imbuhnya.

    Dalam keterangan resminya, Juru Bicara Tiktok menjelaskan alasan penangguhan fitur Live sebagai langkah pengamanan tambahan untuk platform tetap menjadi ruang yang aman dan beradab.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” kata Juru Bicara Tiktok.

    Pantauan CNBC Indonesia, fitur Live belum juga bisa diakses hingga Senin pagi (1/9/2025).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jalan Bata Kuning Misterius Ditemukan di Dasar Laut Pasifik

    Jalan Bata Kuning Misterius Ditemukan di Dasar Laut Pasifik

    Jakarta

    Sebuah ekspedisi ke punggungan laut dalam, tepat di utara Kepulauan Hawaii, mengungkap penemuan mengejutkan. Terdapat dasar danau kering purba yang dilapisi sesuatu yang tampak seperti jalan bata kuning.

    Pemandangan mengerikan itu secara tidak sengaja ditemukan oleh kapal eksplorasi Nautilus pada 2022, saat melakukan survei punggungan Liliʻuokalani di dalam Monumen Nasional Laut Papahānaumokuākea (PMNM).

    PMNM adalah salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, lebih besar dari semua taman nasional di Amerika Serikat jika digabungkan, dan ilmuwan baru menjelajahi sekitar 3% dasar lautnya.

    Dikutip dari Live Science, para peneliti di Ocean Exploration Trust tengah menjelajahi batas-batas alam liar ini, yang terletak lebih dari 3.000 meter di bawah gelombang, dan bagian terbaiknya adalah, siapa pun dapat menyaksikan penjelajahan tersebut.

    Cuplikan rekaman ekspedisi yang dipublikasikan di YouTube pada April 2022 ini menangkap momen saat para peneliti yang mengoperasikan kendaraan laut dalam menemukan jalan menuju Oz.

    “Ini jalan menuju Atlantis,” seorang peneliti terdengar berseru melalui radio.

    “Jalan bata kuning?” sahut suara lain.

    “Ini aneh,” tambah anggota tim lainnya.

    Meskipun terletak di bawah kedalaman sekitar seribu meter, dasar danau yang ditemukan oleh para peneliti di puncak gunung laut Nootka tampak sangat kering.

    Di radio, tim mencatat bahwa tanah tampak hampir seperti ‘kerak panggang’ yang dapat dikupas. Pada satu bagian kecil, batuan vulkanik telah retak sedemikian rupa sehingga tampak sangat mirip dengan batu bata.

    “Retakan unik 90 derajat tersebut kemungkinan terkait dengan tekanan pemanasan dan pendinginan dari beberapa letusan di tepian yang terpanggang ini,” bunyi keterangan pada video YouTube tersebut.

    Sekilas, efeknya mudah disalahartikan sebagai jalan menuju dunia baru yang indah. Dan dalam beberapa hal, itu tidak sepenuhnya salah.

    Menelusuri jalan bata merupakan tanda bahwa kita menuju ke arah yang benar dan dapat segera mempelajari lebih banyak lagi tentang geologi Bumi yang tersembunyi.

    (rns/rns)

  • Perusak Fasum-Penjarah Rumah & Sentra Ekonomi Bakal Ditindak TNI & Polri

    Perusak Fasum-Penjarah Rumah & Sentra Ekonomi Bakal Ditindak TNI & Polri

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta aparat Kepolisian dan TNI untuk mengambil tindakan tegas terhadap massa aksi yang mulai bertindak anarkis. Hal itu ia sampaikan menyusul sejumlah oknum merusak fasilitas umum (fasum) hingga penjarahan.

    Aksi tersebut dilakukan seiring dengan memanasnya aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa waktu lalu. Menurut Prabowo, perusakan fasum dan penjarahan dilakukan juga di sejumlah sentra ekonomi.

    “Kepada pihak kepolisian dan TNI saya perintahkan untuk mengambil tindakan yang setegas-tegasnya terhadap segala macam bentuk perusakan fasilitas umum, penjarahan terhadap rumah individu ataupun tempat-tempat umum, atau sentra-sentra ekonomi, sesuai dengan hukum yang berlaku,” ungkap Prabowo dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube resmi Sekretariat Kepresidenan, Minggu (31/8/2025).

    Prabowo mengimbau seluruh masyarakat untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi dan keluhannya. Ia juga meminta Kementerian-Lembaga untuk senantiasa terbuka terhadap masukan masyarakat.

    “Kepada pemerintah saya perintahkan semua KL untuk menerima utusan-utusan kelompok-kelompok yang ingin menyampaikan koreksi, menyampaikan kritik, menyampaikan perbaikan terhadap jalannya negara dan pemerintahan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prabowo juga meminta badan legislatif, khususnya DPR RI untuk segera mengundang tokoh publik dan mahasiswa untuk menyerap masukan para demonstran.

    “Saya juga akan meminta kepada pimpinan DPR untuk langsung mengundang tokoh-tokoh masyarakat tokoh-tokoh mahasiswa tokoh-tokoh dari kelompok-kelompok yang ingin menyampaikan aspirasinya supaya bisa diterima dengan baik dan langsung berdialog,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • YouTube Hapus Konten Berbahaya di Tengah Eskalasi Aksi Demo di Indonesia

    YouTube Hapus Konten Berbahaya di Tengah Eskalasi Aksi Demo di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – YouTube mengambil sejumlah langkah antisipatif dengan membendung konten berbahaya di tengah memanasnya situasi politik di Indonesia.

    Perwakilan YouTube menyatakan bahwa pihaknya melakukan penghapusan konten berbahaya yang melanggar Pedoman Komunitas.

    “Menanggapi situasi yang kian mengkhawatirkan di Indonesia, tim kami bekerja tiada henti untuk mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya yang melanggar Pedoman Komunitas,” tulis perwakilan YouTube dalam pernyataan resminya, Minggu (31/8/2025).

    YouTube akan memprioritaskan penyebaran konten berita dari sumber terpercaya, menampilkannya secara menonjol di beranda YouTube, hasil penelusuran, serta rekomendasi.

    Perwakilan YouTube menegaskan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat Indonesia.

    “Prioritas utama kami adalah keselamatan komunitas, dan kami akan terus memastikan YouTube mengambil langkah-langkah untuk melindungi komunitas kami serta tetap menjadi platform yang terpercaya bagi semua masyarakat Indonesia,” kata perwakilan YouTube.

    Mengutip Pedoman Komunitas YouTube, konten berbahaya yang dimaksud, di antaranya konten-konten ujaran kebencian, kekerasan vulgar, serangan berbahaya, hingga konten yang mendorong tindakan berisiko atau berbahaya.

    Sebelumnya, TikTok juga mematikan fitur Live saat aksi demonstrasi marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Juru bicara TikTok menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai pengamanan sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia.

    “Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” ujar Juru Bicara TikTok melalui pesan singkat kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).

  • Live TikTok Dinilai Bisa Memanaskan Situasi, Ini Sebabnya

    Mungkin Masalahnya Bukan TikTok Live, Tapi Hubungan DPR-Rakyat

    Jakarta

    TikTok mematikan fitur Live karena situasi memanas di Indonesia. Namun pakar menilai akar masalahnya bukan pada media sosial.

    Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, langkah TikTok mematikan fitur live tidak efektif untuk mencegah orang menonton konten demonstrasi. Orang pasti akan mencari alternatif medsos untuk mencari informasi, misalnya YouTube. Tak cuma yang ditonton, tapi WhatsApp Group juga berseliweran.

    “Informasi akan menemukan jalannya sendiri. Akar persoalan bukan medianya, tapi hubungan pemerintah dengan rakyat, hubungan DPR dengan rakyat,” kata kepada detikINET, Minggu (31/8/2025).

    Ada banyak platform yang memiliki fitur Live. Namun, baru TikTok yang mematikan fitur itu. Heru menilai ada faktor audiens, tapi sekali lagi langkah mematikan fitur ini dia nilai percuma karena masih ada pilihan medsos lain.

    “Mungkin karena TikTok penggunanya adalah Gen Z dan milenial, dibanding YouTube dan Facebook. Tapi mereka ini nggak cuma lihat TikTok, mereka lihat YouTube juga. Sekarang YouTube naik juga penontonnya kan (karena demo-red),” jelas Heru.

    Yang disayangkan, ada orang yang mencari uang dari TikTok Live, kini jadi terhambat rezekinya. “Cukup disesalkan banyak yang memburu rezeki lewat fitur itu, tapi situasi lagi begini juga. Mungkin mereka bisa mencari alternatif lain,” pungkasnya.

    Sebelumnya, TikTok pada Sabtu (30/8) mengumumkan mematikan fitur Live untuk sementara waktu, terkait kondisi keamanan. TikTok ingin tetap menjadi ruang digital yang aman.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab,” kata Jubir TikTok.

    Langkah yang diambil TikTok adalah menangguhkan fitur Live. Mereka juga menegaskan akan menghapus konten yang melanggar aturan.

    “Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok Live selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” pungkas Jubir TikTok.

    Atas keputusan TikTok ini, Kementerian Komdigi memberikan apresiasinya. “Inisiatif TikTok, voluntary. Kami mengapresiasi langkah inisiatif yang diambil oleh TikTok,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar.

    (fay/hps)

  • TikTok Matikan Live di Indonesia, YouTube Bakal Ikut Langkah Sama?

    TikTok Matikan Live di Indonesia, YouTube Bakal Ikut Langkah Sama?

    Jakarta

    TikTok resmi menonaktifkan fitur Live di Indonesia mulai Sabtu malam (30/8). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi keamanan nasional yang memanas akibat kericuhan dalam sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai kota di Indonesia.

    Dengan lebih dari 100 juta pengguna di Indonesia, keputusan ini menimbulkan pertanyaan: apakah platform lain seperti YouTube, yang juga memiliki fitur Live Streaming, akan mengikuti langkah serupa?

    Dihubungi detikINET, perwakilan YouTube Indonesia menyatakan, “Menanggapi situasi yang kian mengkhawatirkan di Indonesia, tim kami bekerja tiada henti untuk mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya yang melanggar Pedoman Komunitas. Kami juga memprioritaskan penyebaran konten berita dari sumber terpercaya, menampilkannya secara menonjol di beranda YouTube, hasil penelusuran, serta rekomendasi,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).

    “Prioritas utama kami adalah keselamatan komunitas, dan kami akan terus memastikan YouTube mengambil langkah-langkah untuk melindungi komunitas kami serta tetap menjadi platform yang terpercaya bagi semua masyarakat Indonesia.” tandasnya.

    Meski YouTube menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan platform, perwakilan YouTube tidak menyebutkan rencana spesifik untuk menonaktifkan fitur Live Streaming, seperti yang dilakukan TikTok. Fokus YouTube saat ini tampaknya lebih pada moderasi konten dan promosi sumber berita terpercaya, sesuai dengan Pedoman Komunitas YouTube.

    Sebelumnya melalui pernyataan resmi yang diterima detikINET, juru bicara TikTok menjelaskan bahwa langkah mematikan fitur Live diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” ujar perwakilan TikTok.

    Selain menonaktifkan fitur Live, TikTok mengatakan pihaknya menghapus konten-konten yang melanggar panduan komunitas.

    “Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” ungkap Jubir TikTok.

    LangkahTikTok memicu pro dan kontra. Di satu sisi, penonaktifan fitur Live dianggap penting untuk mencegah penyebaran konten berbahaya, seperti informasi yang tidak terverifikasi atau ajakan untuk melakukan kekerasan selama unjuk rasa.

    Namun, di sisi lain, langkah ini merugikan pelaku bisnis yang bergantung pada live streaming untuk mempromosikan produk mereka, seperti live selling melalui TikTok Shop.

    (afr/fay)

  • 5
                    
                        Rumah di Duren Sawit yang Didatangi Massa Ditinggali Mertua Uya Kuya
                        Megapolitan

    5 Rumah di Duren Sawit yang Didatangi Massa Ditinggali Mertua Uya Kuya Megapolitan

    Rumah di Duren Sawit yang Didatangi Massa Ditinggali Mertua Uya Kuya
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang digerebek massa pada Sabtu (30/8/2025) malam, dipastikan bukan rumah pribadi Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya.
    Roman (31), penjaga rumah, mengatakan bangunan tersebut merupakan milik orangtua dari istri Uya atau mertuanya.
    “Ini rumah mertuanya, bukan rumah pribadi Mas Uya. Kalau ada acara keluarga, baru Mas Uya ke sini,” ungkap Roman kepada
    Kompas.com
    , Sabtu malam.
    Menurut Roman, Uya sudah lama tidak mengunjungi rumah tersebut.
    “Mas Uya sudah lama banget juga sih enggak ke sini. Terakhir kali mungkin lebih dari setahun dia enggak ke sini,” lanjutnya.
    Roman menambahkan, keluarga Uya Kuya dan sang mertua sudah mengetahui rumah tersebut digerebek massa dan dijarah.
    Sang mertua disebut tengah berada di luar kota, sementara keberadaan Uya tidak ia ketahui.
    Roman bercerita, massa datang sekitar pukul 21.00 WIB ketika ia sedang keluar membeli makan malam. Rumah dalam keadaan kosong.
    “Saya kurang paham bagaimana mereka ini datangnya. Pas saya pulang ke rumah, sudah pada jebol,” kata Roman.
    Sekitar dua ratus orang terlihat menguasai rumah.
    Dalam waktu kurang dari tiga jam, barang-barang berharga lenyap dijarah, mulai dari perabotan, elektronik seperti AC dan TV, busana, kasur, hingga 23 ekor kucing peliharaan.
    Tembok rumah juga dipenuhi coretan kata-kata tak pantas.
    Roman mengatakan, polisi tidak berseragam dan TNI sempat datang, tetapi massa tidak gentar dan tetap mengambil barang-barang dari rumah.
    Aparat bersama warga sekitar berusaha menghalau agar penjarahan tidak merembet ke rumah lain.
    Pantauan
    Kompas.com
    sekitar pukul 02.00 WIB, masih ada sejumlah orang yang mencoba mencari barang di dalam rumah.
    Seorang warga yang ikut membantu pengamanan menyebut, massa kemungkinan bukan berasal dari lingkungan sekitar.
    “Sepertinya bukan orang sini. Kalau tinggal di lingkungan sini, pasti minimal kami kenal wajah. Nah, ini enggak sama sekali,” ujarnya.
    Massa disebut datang secara serempak, ada yang berjalan kaki dan ada yang menggunakan sepeda motor.
    Hingga kini, Polres Metro Jakarta Timur belum memberikan konfirmasi resmi terkait kabar penangkapan beberapa pelaku penjarahan.
    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyerukan masyarakat agar lebih tenang dan jernih menyikapi kondisi saat ini.
    Imbauan itu disampaikan setelah ia bersama perwakilan 16 ormas Islam bertemu Presiden Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).
    “Kami bersepakat untuk bersama-sama bahu membahu berupaya untuk mengatasi keadaan, serta mengajak masyarakat supaya lebih tenang,” kata Gus Yahya.
    Mantan Menkopolhukam Mahfud MD juga menyampaikan hal serupa.
     
    Menurutnya, protes rakyat wajar, tetapi aksi yang menimbulkan kerusuhan dan korban sudah terlalu jauh.
    “Kita setuju perkeras saja protes. Kita mengerti itu. Tetapi yang terjadi sekarang mungkin sudah terlalu jauh,” kata Mahfud dalam
    YouTube Mahfud MD Official
    , Sabtu (30/8/2025).
    Ia menegaskan, kondisi demonstrasi belakangan sudah mencekam.
    “Karena peristiwa demo di DPR yang menyebarkan banyak korban dan kerusuhan yang meluas di seluruh Tanah Air. Sehingga harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang dan berwajib,” ujarnya.
    *Disclaimer*: Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga.
    Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk.
    Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Live TikTok Dimatikan Terkait Demo Dinilai Tidak Efektif

    Live TikTok Dimatikan Terkait Demo Dinilai Tidak Efektif

    Jakarta

    TikTok mematikan fitur Live terkait kondisi keamanan di Indonesia. Namun hal ini dinilai tidak efektif.

    “Kalau kita lihat nggak efektif juga ternyata, karena tayangan medsos bukan cuma TikTok. Ada juga YouTube yang masih bisa live,” kata Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi kepada detikINET, Sabtu (31/8/2025).

    Apakah langkah ini sudah tepat? Heru mengatakan situasinya dilematis. TikTok mengatakan dengan sukarela mematikan fitur Live, sementara konten perlu dimoderasi sesuai aturan di Indonesia. Namun, hal itu kata Heru jangan sampai membelenggu demokrasi.

    “Kalau terkait dengan demo ya kita hati-hati karena bagian dari kebebasan bicara, berpendapat dan berekspresi. Tidak bisa serta merta semua konten demo itu ditutup atau dihentikan,” kata Heru.

    Pemerintah menurut Heru bisa mengintervensi platform medsos selama konten itu melanggar UU ITE seperti promosi judi online, pornografi dan konten terkait tindakan pidana. Tapi unjuk rasa sebagai bagian dari demokrasi, tidak bisa diintervensi.

    “Demo sebagai freedom of expression tidak dilarang. Ini dijamin UU dan UUD,” jelasnya.

    Sebelumnya, TikTok pada Sabtu (30/8) mengumumkan mematikan fitur Live untuk sementara waktu, terkait kondisi keamanan. TikTik ingin tetap menjadi ruang digital yang aman.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab,” kata Jubir TikTok.

    Langkah yang diambil TikTok adalah menangguhkan fitur Live. Mereka juga menegaskan akan menghapus konten yang melanggar aturan.

    “Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” pungkas Jubir TikTok.

    Atas keputusan TikTok ini, Kementerian Komdigi memberikan apresiasinya. “Inisiatif TikTok, voluntary. Kami mengapresiasi langkah inisiatif yang diambil oleh TikTok,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar.

    (fay/hps)