Gibran Tinjau Pasar Cipulir Malam-malam, Borong Sayuran, Ikan, Ayam, hingga Bumbu Dapur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming blusukan meninjau kegiatan di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025) malam.
Adapun Gibran tiba di pasar sekitar pukul 23.45 WIB usai mengecek Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Kawasan Kembangan, Jakarta Barat dan Kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari siaran YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran terlihat menyusuri Jalan Ciledug Raya yang dipenuhi lapak pedagang.
Setiap mendatangi lapak para pedagang, Gibran terlihat berbincang singkat dengan penjualnya.
Selain mengecek situasi perekonomian pasca aksi demonstrasi pada Agustus lalu, ia sekaligus berbelanja untuk mendukung perekonomian rakyat.
Tampak Gibran berkeliling dan memborong dagangan dari lapak penjual sayuran, ikan, ayam, hingga bumbu dapur.
Tidak sedikit juga warga baik pedagang dan pembeli yang mengerumuni untuk berfoto dan menyalami Gibran.
Gibran berharap aktivitas masyarakat, khususnya di pasar tradisional sebagai pusat perputaran ekonomi rakyat, dapat terus berjalan normal.
Dia juga menegaskan pentingnya menjaga ketenangan bersama agar roda ekonomi tetap berputar dan kepercayaan publik terhadap stabilitas nasional semakin kuat.
Menurutnya, stabilitas bukan hanya ditopang oleh keamanan, tetapi juga oleh terjaganya denyut ekonomi rakyat.
Adapun langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menjaga stabilitas tidak hanya dari sisi keamanan, tetapi juga melalui penguatan ekonomi rakyat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: YouTube
-
/data/photo/2025/09/05/68ba4dab78781.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Tinjau Pasar Cipulir Malam-malam, Borong Sayuran, Ikan, Ayam, hingga Bumbu Dapur Nasional 5 September 2025
-

Pengamat Politik dan Militer: Ada Pertarungan Elit Lokal dan Global di Balik Kerusuhan Massa
FAJAR.CO.ID, JAKARTA —Pengamat politik dan militer Selamat Ginting menilai bicara persoalan kerusuhan massa aksi yang terjadi di Indonesia.
Dalam podcast di Channel YouTube, Forum Keadilan TV, Ginting bicara soal penunggang atau dalang di baliknya.
Ia menyebut dalam kerusuhan massa aksi yang terjadi beberapa waktu lalu, ada pertarungan elit yang terjadi.
Pertarungan elit yang dimaksudnya dalam hal ini, baik itu elit lokal di Indonesia atau bahkan sampai elit global.
“Tentu saja ini ada pertarungan elit menurut saya,” kata Ginting, dikutip kanal YouTube Forum Keadilan TV, Jumat, (5/9/2025).
“Baik elit lokal atau pun elit global. Karena itu pasti dilakukan secara sembunyi-sembunyi secara tertutup,” ujarnya.
Menurutnya aksi yang berakhir dengan kerusuhan itu terjadi layaknya operasi intelijen. Alasannya jelas, karena susahnya diungkap pelaku dari peristiwa ini.
“Ibaratnya operasi-operasi intelijen, karena itu agak sulit mengungkap siapa pelaku di peristiwa ini,” tuturnya.
“Artinya kita juga harus bisa membedakan massa aksi (pengunjuk rasa) dengan massa perusuh,” paparnya.
Untuk para terduga pelaku yang diamankan, mereka merupakan korban dari si dalang di balik ini semua.
Dimana, krisis yang dialami Indonesia jadi alasan mereka menerima tawaran tersebut.
Ginting menyebut orang-orang yang ditangkap dan terduga pelaku merupakan sosok para pencari kerja.
“Kalau kita lihat massa perusuh itu kondisi negara sedang krisis, ekonomi dan moneter,” jelasnya.
“Kalau dari jumlah orang yang ditangkap itu rata-rata sekitar 19-25 tahun. Itulah orang-orang pencari kerja,” terangnya.
-

Solusi Menangkal Jebakan Phishing Pengiriman Barang: Cek, Curiga, Cancel
Jakarta –
Semakin canggih teknologi, modus penipuan online pun semakin meningkat di Indonesia. Para pelaku kejahatan siber terus mencari celah dan melancarkan triknya untuk memanipulasi korban dengan cara-cara yang beragam.
Laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis Global Anti-Scam Alliance (GASA) menyebut sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Salah satu upaya penipuan ini dilakukan melalui pesan teks phishing.
Phishing sendiri merupakan pelesetan kata ‘fishing’ yang artinya memancing. Sesuai dengan namanya, cara kerja phishing adalah memancing korban untuk memberikan data-data sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.
Pelaku phishing biasanya mengelabui korban melalui berbagai platform, mulai dari email, SMS, panggilan telepon, hingga situs web tiruan yang nampak official.
Pelaku melancarkan aksinya dengan mengirimkan pesan pemberitahuan dan berisi sebuah link mencurigakan. Jika diklik, link itu akan mengarahkan korban untuk mengisi data pribadi dan keuangan. Jika tak fokus, dalam sekejap korban bisa mengalami kerugian finansial.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi korban penipuan/scam semacam ini terus meningkat. Rata-rata setiap harinya ada 700-800 laporan yang masuk melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) hingga 17 Agustus 2025.
Bahkan, jumlah laporan ini jauh lebih banyak dibandingkan negara lain seperti Singapura sebanyak 140, Hong Kong sebanyak 124, dan Malaysia sebanyak 130 laporan.
Sejak dibentuk pada November 2024, hingga kini, IASC telah menerima 225.281 laporan dengan total rekening terkait penipuan mencapai 359.733. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72.145 rekening sudah diblokir.
Adapun total kerugian dana masyarakat yang dilaporkan telah mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah ini meningkat sebelum IASC dibentuk yakni Rp 2 triliun. Sementara dana yang berhasil diblokir baru Rp 349,3 miliar.
Hal ini menunjukkan urgensi penanganan kasus penipuan online di Indonesia sangat penting. Semua orang, dari berbagai latar belakang dan profesinya, berpotensi menjadi korban phishing.
Aktris Jadi Korban Phishing Pengiriman Barang
Baru-baru ini, aktris Indonesia yang sering membintangi film horor, Asmara Abigail juga menjadi korban jebakan phishing. Dia menceritakan pengalaman ini saat jadi narasumber di YouTube Channel RJL5 – Fajar Aditya.
Kejadian ini bermula saat Asmara selesai syuting di Bali dan hendak mengirimkan sebuah paket untuk kebutuhan syuting di Takengon, Aceh Tengah. Dia meminta bantuan orang tua dan asisten rumah tangganya untuk mengirimkan paket lewat perusahaan logistik.
“Jadi Takengon itu 6-7 jam dari Banda Aceh atau 8-10 jam dari Medan. Kalau ke sana bisa pakai pesawat kecil, cuman bisa bawa kabin 5 kg, sementara syuting 1 bulan mesti bawa segala macam. Akhirnya aku memutuskan untuk mengirim barang-barang yang aku butuhkan untuk keperluan syuting lewat J&T, karena outlet nya dekat rumah aku,” tutur Asmara.
Asmara mengatakan paket kebutuhan syuting tersebut telah dikemas secara rapi dan ditambah bubble wrap oleh perusahaan logistik sehingga sangat aman. Alamat yang tertera dalam paket tersebut juga tertulis lengkap dan jelas.
Kendati begitu, ketika paket sedang dalam perjalanan, Asmara mendapat kabar tak terduga dari nomor tak dikenal melalui iMessage di smartphone-nya. Pesan itu berisi bahwa label pada paket rusak sehingga lokasinya tidak diketahui.
“Ini sebenarnya kalau lagi fokus udah aneh, masa dari company sebesar ini ngirimnya iMessage gitu kan, dia bilang paket bermasalah, alamatnya rusak, tidak terbaca jelas, tentu dengan penulisan yang sangat profesional,” jelasnya.
Pada pesan itu, Asmara kemudian diminta konfirmasi alamat dalam waktu 24 jam secara online pada sebuah link yang disematkan. Asmara kemudian diminta membayar biaya tambahan dengan harapan paket bisa segera sampai.
“Aku dipandu untuk klik link itu untuk memperbaharui alamat. Kemudian aku mesti bayar extra charge 9.000 sekian rupiah, yang kita pikir 9.000 sekian rupiah bukan nominal yang besar, dan buat kita yang kerja gimana caranya itu paket bisa sampai,” harapnya.
“Ternyata tiap kali melakukan pembayaran, di page nya itu dia bilang selalu gagal, transaksi gagal, aku coba sampe 5x, ternyata transaksinya sukses semua, dan ternyata nominalnya SAR, Riyal, dan kalau di total kerugian nominal finansial yang hilang dari account aku yang ke charge, itu sekitar Rp 70 juta,” ungkapnya.
J&T Express Merespons Cepat
Sadar jadi korban phishing, Asmara lantas menghubungi orang tuanya dan minta asisten rumah tangganya mengunjungi outlet J&T Express. Ia ingin mendapat penjelasan mengenai kejadian yang dialaminya.
“Dan memang dari tim J&T itu semuanya dipandu dengan jelas, dan clear, itu jangan di klik, itu penipuan, phishing dan segala macam. Tapi informasi yang di dapat (pihak rumah) ini nggak langsung sampe ke aku, kaya ada delay gitu,” terangnya.
“Sementara aku udah panik, dan udah pengen paketnya cepet-cepet sampai, langsung tak tik tuk, tak tik tuk, hilang Rp 70 juta. Jadi maksudnya aku pas di situ, baru ngerasain rasanya ketipu,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia dan pihak J&T Express juga sempat melakukan pertemuan. Dia kemudian diberikan penjelasan secara detail mengenai perjalanan paket di berbagai titik, beserta bukti rekaman CCTV.
“Jadi nggak ada paketnya tuh nyangkut, alamatnya tidak terbaca, itu tuh kebohongan, dan aneh sekali iMessage yang aku terima juga itu nomor Philippines, yang mestinya dari awal aku udah curiga, ditipu dengan nominal riyal SAR,” jelasnya.
CEO J&T Express Robin Lo dan Brand Manager J&T Express Herline Septia (Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom)
Tips Menangkal Jebakan Phishing: Cek, Curiga, Cancel
Brand Manager J&T Express Herline Septia mengimbau kepada masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap jebakan phishing berkedok pengiriman barang. J&T Express meluncurkan kampanye edukasi digital untuk menangkal bahaya phishing ini.
“Kami begitu aware terhadap kasus-kasus penipuan, khususnya yang terkait jasa pengiriman. Karena sebenarnya ini satu sisi bukan hanya merugikan pelanggan, masyarakat, tapi merugikan J&T juga secara langsung,” ungkapnya.
J&T Express menggandeng Asmara Abigail yang menjadi korban penipuan untuk menyebarkan kampanye positif mencegah phishing melalui 3C: CEK, CURIGA, CANCEL. Hal ini diharapkan bisa menekan kasus penipuan online yang mengatasnamakan jasa pengiriman barang.
“Kita mau edukasi masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi, apa sih yang perlu kita perhatikan ketika kita dapat SMS, WA, telefon,yang mengatasnamakan pengiriman paket, jadi kita meluncurkan program 3C: CEK, CURIGA, CANCEL,” ungkapnya.
Berikut ini adalah 3 solusi menangkal jebakan phishing.
CEK: Fokus. Pastikan kebenaran web dan nomor hp. Jangan langsung klik link dan mudah percaya pesan dari nomor asing.CURIGA: Meluangkan waktu sejenak untuk perhatikan nomor resinya. Hubungi Call Center dan kunjungi outlet J&T Express untuk memastikan informasi status paket.CANCEL: Langsung abaikan interaksi dan laporkan jika menerima pesan yang mencurigakan ke saluran resmi atau call center J&T Express.
(akd/akd)
-

Dualisme PSHT Masih Berlanjut, Pengurus Pusat Madiun Tempuh Jalur Hukum
Kota Madiun (beritajatim.com) – Polemik dualisme kepengurusan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) hingga kini belum menemukan titik akhir. Meski Menteri Hukum dan HAM RI, Supratman Andi Agtas, telah mengeluarkan surat keputusan pengesahan, polemik antar kubu masih terus berlanjut.
Keputusan tersebut tertuang dalam SK Nomor AHU-0005248.AH.01.07.Tahun 2025 tentang pengesahan Perkumpulan PSHT berkedudukan di Kota Madiun. Dokumen itu ditandatangani pada 17 Juli 2025 berdasarkan Akta Nomor 02 tanggal 11 Juli 2025.
Ketua Umum PSHT versi Muhammad Taufiq menyambut baik terbitnya keputusan tersebut. Menurutnya, langkah pemerintah telah memberikan kepastian hukum bagi keberadaan organisasi yang dipimpinnya.
“Alhamdulillah, dengan keluarnya SK ini maka PSHT memiliki kepastian hukum yang jelas. Kami berterima kasih kepada Menteri Hukum,” ujar Taufiq dalam Keterangan pers yang diunggah di Youtube Humas Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat, Selasa (22/07/2025).
Namun, pengurus PSHT Pusat Madiun yang dipimpin Moerdjoko HW memiliki pandangan berbeda. Ketua Lembaga Hukum dan Advokasi PSHT Pusat, Maryano, menegaskan pihaknya sudah menempuh jalur hukum dengan mengajukan keberatan kepada Kemenkumham sebelum batas waktu 21 hari berakhir.
“Badan hukum kami diturunkan tanpa ada gugatan maupun klarifikasi. Itu yang kami nilai sebagai maladministrasi. Itu juga yang membuat kami melaporkan masalah ini ke Ombudsman,” tegas Maryano. Kamis (4/9/2025).
Maryano mempertanyakan dasar keputusan pencabutan badan hukum yang dipimpin Drs. R. Moerdjoko HW, mengingat putusan pengadilan dari tingkat pertama hingga peninjauan kembali (PK) tidak pernah membatalkan badan hukum tersebut. Menurut Maryano, laporan ke Ombudsman telah diterima pada 21 Agustus 2025 dan kini tengah diproses.
Dari Hasil kajian sementara menunjukkan aduan mereka dianggap layak ditindaklanjuti. Ia juga menyoroti bahwa pengesahan badan hukum versi Taufiq seolah membatalkan badan hukum PSHT kubu Moerdjoko.
Dengan demikian, kisruh dualisme kepengurusan PSHT masih belum berakhir. Masing-masing kubu sama-sama mengklaim sebagai pihak yang sah, sementara proses hukum dan pengaduan administrasi kini menjadi penentu arah penyelesaian.
Maryano juga menekankan agar seluruh anggota PSHT tetap tenang dan terus menjalankan kegiatan organisasi. “Badan hukum kami masih dalam proses untuk dihidupkan kembali. Jika ada hambatan di tingkat cabang atau kabupaten/kota, segera laporkan ke pusat agar kami yang turun membantu,” pesannya. (rbr/but)
-

Link Live Streaming Sidang Etik Pengemudi Rantis Brimob Pelindas Affan
Bisnis.com, JAKARTA – Divisi Propam Mabes (Divpropam) Polri kembali menggelar sidang etik anggota terkait kasus kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan (21).
Karo Wabprof Divpropam Polri, Brigjen Agus Wijayanto mengatakan sidang etik hari ini digelar untuk anggota Brimob Polda Metro Jaya, Bripka Rohmat.
“Kamis 4 September 2025 ini untuk terduga pelanggar Bripka R,” ujar Agus di Divhumas Polri, Kamis (4/9/2025).
Dia menambahkan, Bripka Rohmat merupakan pengemudi mobil Rantis Brimob yang melindas Affan. Oleh karena itu, Bripka Rohmat masuk dalam kategori pelanggaran etik berat.
Selain itu, ada lima anggota lain yang turut terseret dalam perkara ini yakni Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana, Baraka Yohanes David masuk dalam kategori pelanggaran sedang.
Menurut Agus, kelima anggota Satbrimob Polda MetroJaya ini masuk dalam pelanggaran kategori sedang dengan ancaman sanksi mutasi atau demosi, patsus hingga penundaan pendidikan.
Adapun, sidang etik kelima anggota Brimob pelindas Affan Kurniawan bakal berlangsung setelah sidang terduga pelanggar dalam kategori berat.
“Sedangkan kategori sedang nanti setelah Rabu dan Kamis dan proses sedang berjalan,” pungkasnya.
Sidang etik tersebut disiarkan secara langsung pada kanal Youtube TV Radio Polri. Pembacaan putusan dapat disaksikan langsung pada laman tersebut.
Berikut link live streaming sidang etik pengemudi rantis Brimob pelindas Affan Kurniawan: https://www.youtube.com/live/zBwsMjlR_FY?si=NJZuqJMsiAAWcXKh
-

LPEM FEB UI Keluhkan Isu Besar yang Belum Terjawab dari ‘Demo Agustus’
Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menganggap, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang merespons aksi unjuk rasa atau kerusuhan luas demo Agustus 2025 belum menjawab akar permasalahan yang membuat masyarakat marah saat itu.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), sekaligus peneliti senior LPEM FEB UI Teguh Dartanto mengatakan, pernyataan kepala negara di Istana pada 31 Agustus 2025 belum menjawab isu besar protes kalangan kelas menengah itu, yaitu masalah kesulitan mendapat pekerjaan dengan upah layak, serta minimnya lapangan pekerjaan formal.
“Respons yang ada dari presiden memang belum cukup meng-address permasalahan yang mendasar. Artinya, masih dalam konteks politik dan keamanan. Tetapi, isu besar terkait dengan protes itu, belum disasar mendalam,” kata Teguh dikutip dari youtube LPEM FEB UI, Kamis (4/9/2025).
“Ini kan masalah orang lapar, orang frustasi, orang kehilangan pekerjaan. Tetapi, di sisi lain ada yang berbagai angka itu terlihat indah, tapi tidak mencerminkan apa yang dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan untuk menyelesaikan masalah demonstrasi yang berkepanjangan dan meluas ini, Presiden Prabowo Subianto harus tegas mengambil keputusan yang selama ini telah memberatkan rakyatnya sendiri.
Masalah itu seperti pemangkasan anggaran atau efisiensi yang justru mematikan ekonomi rakyat bawah, hingga pemotongan anggaran transfer ke daerah yang membuat pemerintah daerah menaikkan secara besar-besaran tarif pajak bumi dan bangunan maupun pajak kendaraan bermotor.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menetapkan alokasi Transfer ke Daerah atau TKD sebesar Rp 649,9 triliun dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2026. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan anggaran TKD pada 2025 sebesar Rp 848,52 triliun.
“Pertama yang harus dilakukan adalah peningkatan transfer ke daerah, batalkan kenaikan berbagai macam pajak daerah atau moratorium sementara, sehingga ini bisa meredakan, bahwa real yang dilakukan,” ucap Teguh.
“Karena pajak daerah ini sebenarnya salah satu pencetus utama yang menjadi bergulir seperti bola salju protes-protes ini,” tegasnya.
Kedua, ia menyarankan, program-program mercusuar Prabowo yang selama ini dibentuk atas dasar keinginan pribadi harus direvisi ulang dengan lebih realistis. Salah satunya terkait dengan program makan bergizi gratis yang telah banyak memakan anggaran. Anggaran MBG pada 2026 mencapai 335 triliun atau naik 96% dibanding 2025 yang senilai Rp 171 triliun.
“Program ini, MBG ini, yang sangat-sangat menelan biaya paling banyak, dan itu yang merubah struktur anggaran kita, kalau itu misalnya targetnya sudah lah, kita fokus aja misalnya SD ke bawah,” ujar Teguh.
Ketiga, terkait dengan lapangan pekerja formal yang harus segera direalisasikan pemerintah untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini yang mayoritas merupakan usia produktif, dan tengah terdampak gelombang besar pemutusan hubungan kerja atau PHK.
“Sehingga menurut saya harus ada program-program, misalnya dalam waktu sekejap, ini untuk yang korban-korban PHK kita harus bener-bener bisa melakukan yang namanya on demand application untuk program-program jaminan sosial.,” papar Teguh.
Sebelumnya, peneliti ekonomi untuk Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Deni Friawan menyebut persoalan utama yang memicu gelombang demonstrasi Agustus 2025 memang terkait dengan krisis kepercayaan kepada pemerintah, akibat runtuhnya legitimasi fiskal.
Menurutnya, masyarakat diminta membayar pajak, iuran, hingga menerima kebijakan efisiensi pemerintah. Namun di sisi lain, publik melihat tanda-tanda pemborosan, seperti penambahan jumlah kementerian dan lembaga, praktik rangkap jabatan di BUMN, serta menaikkan gaji dan tunjangan bagi pejabat dan anggota DPR.
“Kontradiksi ini menciptakan krisis legitimasi fiskal. Karena pada dasarnya fondasi kepercayaan yang menopangnya itu runtuh. Dalam teori ekonomi politik kita ketahui bahwa pajak adalah kontrak sosial antara rakyat dengan negara,” ujar Deni dalam diskusi publik CSIS.
Selain itu, kondisi ini juga mencerminkan ketimpangan dan beban ekonomi yang semakin berat. Pertumbuhan ekonomi memang stabil di kisaran 5%, namun Deni menilai distribusinya semakin timpang karena bias pada sektor padat modal.
Gini ratio masih di angka 0,39, kelas menengah yang terus menurun, dan banyaknya masyarakat yang berada hanya sedikit di atas garis kemiskinan.
“Kalau pakai standar Bank Dunia yang sekarang mungkin tingkat kemiskinannya lebih tinggi lagi. Belakangan ini tingkat inflasi umum itu rendah, tapi pada waktu tertentu tingkat volatile food sangat tinggi. Misalnya hari ini harga beras itu kisaran Rp14.000 sampai Rp18.000, tengahnya misalnya Rp16.000 itu sangat-sangat membebani masyarakat,” ujarnya.
Dari sisi ketenagakerjaan, Deni menyoroti tingginya tingkat PHK dan pekerja informal yang tidak dapat menghasilkan pendapatan layak yang mampu mengimbangi biaya hidup.
Di tengah berbagai beban ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, pemerintah justru mencanangkan program-program mahal yang dinilai Deni masih tidak efektif untuk mendorong perekonomian.
Seperti salah satunya program Makan Bergizi Gratis yang dianggarkan Rp 335 triliun dan anggaran belanja untuk pertahanan pertahanan, keamanan, dan ketertiban Rp 565 triliun mulai tahun depan.
“Jadi permasalahannya adalah secara ironis arah dari belanja negara justru juga tidak adil dan malah menambah luka. Belanja bantuan dan perlindungan sosial itu terus mengecil,” ujar Deni.
“Permasalahannya adalah bagaimana anggaran itu dibelanjakan dan pertanggungjawaban serta transparansinya itu masih tidak jelas hingga hari ini. Apakah dana-dana yang dikeluarkan itu untuk membeli alat-alat yang baik, yang proper dalam organisasi angkatan pertahanan kita, atau kepolisian kita, atau malah itu menjadi alat untuk memukul rakyatnya sendiri,” ujarnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
-

Aplikasi Sadap WhatsApp Anak Terbaik 2025, Bisa Pantau Lokasi dan Aktivitas
Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah beberapa daftar aplikasi sadap WhatsApp anak terbaik 2025 yang bisa membantu memantau lokasi dan aktivitas.
Generasi muda tumbuh dikelilingi oleh dunia teknologi yang saling terhubung. Terlepas dari manfaat atau kerugiannya, internet tidak sepenuhnya aman untuk dijelajahi tanpa pengawasan, terutama bagi anak-anak.
Beruntung, ada aplikasi yang memungkinkan orang tua mengontrol aktivitas anak mereka di internet, termasuk di aplikasi perpesanan bernama WhatsApp.
Caranya yaitu dengan memasang aplikasi “sadap” HP yang bisa digunakan dengan mudah, baik di Android ataupun iPhone.
Sebenarnya terlalu berlebihan jika aplikasi ini disebut sadap sebab fungsi sebenarnya yakni memungkinkan orang tua mengontrol aktivitas anak mereka di ponsel.
Aplikasi “sadap” HP ini bisa memantau kegiatan anak saat mengakses media sosial seperti Instagram, Youtube, hingga WhatsApp.
Berikut adalah rekomendasi aplikasi “sadap” WhatsApp anak terbaik 2025:
1. Spyier Apk
Apk ini bisa digunakan di Android. Beberapa hal yang ditawarkan adalah:
Melacak aplikasi media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.
Periksa Lokasi GPS, SMS, Panggilan, dan Kontak.
Gunakan dengan perangkat Android apa pun yang menjalankan OS 4 dan lebih tinggi.
Mulai pemantauan dalam hitungan menit.
Tetap tersembunyi berkat mode siluman Spyier.2. Spyic
Anda bisa memanfaatkan aplikasi atau situsnya ketika ingin menggunakan layanan kontrol HP anak yang satu ini. Beberapa hal yang ditawarkan, antara lain:
Pelacakan lokasi
Cek daftar kontak yang disimpan anak
Riwayat panggilan
Histori dan sebagainya3. Cocospy APK
Jika Anda ingin apk yang mudah digunakan untuk “sadap” WhatsApp dan HP anak, maka Cocospy Apk bisa menjadi solusi yang cukup cerdas.
Gunakan Cocospy untuk memantau ponsel pintar dan tablet Android dan iOS. Beberapa hal yang ditawarkan, antara lain:
Pelacakan lokasi
Cek daftar kontak yang disimpan anak
Riwayat panggilan
Histori dan sebagainyaAplikasi ampuh lain, ada di halaman selanjutnya…
-

Viral Video Matahari Jatuh di Aceh, Ini Penjelasan Ahli Fisika
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah video viral beredar di media sosial memperlihatkan fenomena langit yang berwarna merah di siang hari. Kejadiannya diklaim di Aceh dan banyak warganet yang menyebutnya sebagai Matahari jatuh.
Guru Besar Fisika Teori IPB University, Husin Alatas buka suara terkait hal ini. Menurutnya klaim Matahari jatuh tidak benar secara ilmiah.
“Matahari adalah bintang dengan volume 1,3 juta kali bumi dan radius 110 kali radius bumi. Jaraknya sekitar 150 juta kilometer dari bumi. Jadi, mustahil matahari jatuh ke bumi,” jelas Husin, dikutip dari laman resmi IPB, Kamis (4/9/2025).
Husin menjelaskan soal kondisi langit yang mengeluarkan berbagai warna dalam kondisi yang berbeda. Biasanya langit cerah berwarna biru karena hamburan cahaya molekul udara yang ada di atmosfer.
Sementara cahaya putih Matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang. Dia juga menjelaskan soal hamburan Rayleigh yakni saat cahaya terkena molekul udara yang berukuran kecil dibanding panjang gelombangnya.
“Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur dibanding warna merah,” jelasnya.
Hal berbeda terjadi saat Matahari terbit atau tenggelam yang membuat langit berwarna jingga. Saat itu posisi Matahari berada di bawah ufuk, membuat cahaya merah dan jingga lebih dominan dan tidak banyak terhambur.
Selain Reyleigh, dia juga menjelaskan soal hamburan Mie. Ini terjadi saat partikel penghalangan cahaya berukuran lebih besar seperti aerosol atau droplet air.
“Hamburan Mie menyebabkan cahaya terhambur merata untuk semua panjang gelombang. Inilah alasan awan terlihat putih, meskipun langit berwarna biru,” kata Husin.
Sementara untuk langit merah seperti dalam video viral tersebut, menurutnya karena atmosfer mengandung konsentrasi tinggi aerosol atau debu halus. Misalnya terjadi karena adanya polusi, asap kebakaran atau debu vulkanik.
“Partikel-partikel ini dapat menyerap cahaya biru dan ungu serta lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga. Kombinasi penyerapan selektif dan hamburan Mie membuat langit tampak merah meskipun matahari masih tinggi,” tuturnya.
[Gambas:Youtube]
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Fakta-fakta Sidang ‘Bisu’ Oknum Polisi Pelindas Affan Kurniawan
Bisnis.com, JAKARTA – Divpropam Polri telah menggelar sidang etik oknum polisi pelaku pelindas Affan Kurniawan pada Rabu (3/9/2025).
Adapun, oknum polisi pelindas tersebut diketahui adalah Danyon Resimen 4 Korbrimob Polri Kompol Kosmas K. Gae yang bertugas sebagai komandan di dalam mobil rantis.
Sidang tersebut mulanya disiarkan langsung pada kanal Youtube PTVChannnel, tetapi siaran langsung tersebut sempat disiarkan tanpa suara dan tak lama kemudian dihentikan.
Video sidang etik Kompol Kosmas yang diunggah oleh akun PTVChannel berlangsung selama 15.56 menit. Hanya saja, tak berselang lama dari pembukaan sidang. Siaran langsung itu mendadak dibisukan atau mute, sehingga penonton tidak bisa mendengar secara langsung jalannya sidang tersebut.
Pantauan Bisnis pada pukul 11.24, kini siaran langsung itu telah berakhir dan videonya telah dihapus oleh pemilik akun.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengemukakan bahwa sejatinya peran Kompol Kosmas sudah diungkap saat pemeriksaan etik Polri.
“Nanti tentunya dalam konteks pemeriksaan, semuanya sudah disampaikan, maka dari putusan yang telah diberikan kepada terduga, itu adalah pemberhentian tidak dengan hormat,” ujarnya di Gedung TNCC Polri, Rabu (3/9/2025).
Sidang Etik Pelanggaran Berat
Sidang etik yang digelar tersebut digelar untuk para oknum polisi terduga pelaku pelanggaran berat pada kasus Affan Kurniawan.
Karo Wabprof Divisi Propam Polri Brigjen Agus Wijayanto mengatakan sidang etik ini dilaksanakan untuk terduga pelanggar dalam kategori berat.
“Dilaksanakan sidang untuk kategori berat pada hari Rabu, 3 September 2025 untuk terduga pelanggar Kompol K,” ujarnya di Divpropam Polri, Senin (1/9/2025).
Dia menambahkan, terduga pelanggar berat lainnya yakni anggota Brimob Polri Bripka Rohmat selaku pengemudi rantis mobil Brimob akan menjalani sidang pada Kamis (4/9/2025).
Selain itu, ada lima anggota lain yang turut terseret dalam perkara ini yakni Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana, Baraka Yohanes David masuk dalam kategori pelanggaran sedang.
Menurut Agus, kelima anggota Satbrimob Polda Metro Jaya ini masuk dalam pelanggaran kategori sedang dengan ancaman sanksi mutasi atau demosi, patsus hingga penundaan pendidikan.
Adapun, sidang etik kelima anggota Brimob pelindas Affan Kurniawan bakal berlangsung setelah sidang terduga pelanggar dalam kategori berat.
“Sedangkan kategori sedang nanti setelah Rabu dan Kamis dan proses sedang berjalan,” pungkasnya.
Pengakuan Kompol Kosmas
Danyon Resimen 4 Korbrimob Polri, Kompol Kosmas K Gae mengklaim bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa mobil rantis yang dinaikinya telah melindas pendemo, termasuk Affan Kurniawan.
Kosmas yang berperan sebagai komandan di dalam mobil rantis berdalih bahwa dia tidak mengetahui bahwa telah melindas para pendemo yang ada di depan mobil yang dinaikinya bersama tim Brimob lainnya.
Padahal dalam video yang beredar, mobil rantis tersebut sempat berhenti beberapa detik setelah melindas pengemudi ojol Affan Kurniawan (21) saat waktu kejadian. Kemudian mobil rantis tersebut kabur, sehingga massa mengejar dirinya
Kompol Kosmas menyatakan bahwa dirinya baru mengetahui mobil Brimob yang dikendarainya melindas Affan saat diperlihatkan video viral di media sosial.
“Kami tidak mengetahui sama sekali pada waktu dan peristiwa kejadian tersebut. setelah kejadian video viral, kami ketahui beberapa jam berikutnya melalui medsos,” ujarnya di TNCC Polri, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Dia menambahkan, dirinya hanya menjalankan tugas sebagai anggota Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban saat aksi unjuk rasa di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Oleh karena itu, dia tidak memiliki niat untuk mencelakai atau mencederai pihak manapun, termasuk Affan Kurniawan.
“Sungguh-sungguh demi tuhan, bukan ada niat, untuk membuat orang celaka tapi sebaliknya,” imbuhnya.
Terakhir, Kosmas juga menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap keluarga Affan Kurniawan. Menurutnya, kejadian ini di luardugaan.
“Saya mau menyampaikan, duka cita yang mendalam kepada korban Affan Kurniawan serta keluarga besar, sungguh-sungguh di luar dugaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Majelis Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri menjatuhkan sanksi berupa pemecatan tidak dengan hormat alias PTDH kepada Danyon A Resimen 4 Korbrimob Polri Kompol Kosmas K Gae atas kasus kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.
Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan sanksi pemecatan itu diberikan karena Kosmas dinilai tidak profesional saat penanganan aksi unjuk rasa.
“Wujud perbuatan terduga pelanggar di sini telah bertindak ketidakprofesionalan dalam penanganan aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (3/9/2025).
Alhasil, kata Trunoyudo, ketidakprofesionalan itu kemudian menyebabkan Affan Kurniawan meninggal dunia usai dilindas mobil Brimob yang ditumpanginya.
“Sehingga mengakibatkan adanya korban jiwa, yaitu nama saudara Affan Kurniawan,” imbuhnya.
Atas perbuatannya itu, Kosmas dinilai telah melanggar Pasal 13 ayat 1 PP nomor 1 Tahun 2003 jo Pasal 4 huruf B jo Pasal 5 ayat 1 huruf C jo Pasal 8 huruf C angka 1 Peraturan Kepolisian nomor 7 tahun 2022.
Adapun, Majelis Sidang KKEP yang dipimpin oleh Kombes Heri Setiawan menyatakan tindakan Kosmas merupakan perbuatan tercela.
Kosmas juga telah menjalani sanksi administratif berupa penempatan dalam tempat khusus selama 6 hari terhitung mulai 29 Agustus sampai dengan 3 September 2025.
“Dalam sanksi administratif, pemberhentian tidak dengan hormat sebagai anggota Polri,” ujar Heri di ruang sidang etik di Gedung TNCC Polri, Rabu (3/9/2025).
/data/photo/2024/01/19/65a9984e7ca19.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)