Perusahaan: YouTube

  • Nepal Cabut Larangan Medsos Usai Demo Berdarah Tewaskan 19 Orang

    Nepal Cabut Larangan Medsos Usai Demo Berdarah Tewaskan 19 Orang

    Kathmandu

    Pemerintah Nepal mencabut larangan media sosial (medsos) setelah terjadi unjuk rasa yang menewaskan sedikitnya 19 orang di negara tersebut. Unjuk rasa itu menuntut pemerintah mencabut pembatasan medsos yang diberlakukan sejak pekan lalu, dan menuntut pemberantasan korupsi.

    Menteri Komunikasi Nepal Prithvi Subba Gurung, seperti dikutip media lokal dan dilansir AFP, Selasa (9/9/2025), mengatakan bahwa pemerintah telah mencabut larangan media sosial setelah rapat kabinet darurat digelar.

    Laporan seorang reporter AFP di ibu kota Kathmandu menyebut semua aplikasi media sosial utama kini telah berfungsi kembali.

    Beberapa situs media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan X, diblokir di Nepal sejak Jumat (5/9) pekan lalu, setelah pemerintah memblokir 26 platform yang tidak terdaftar.

    Pemblokiran itu memicu kemarahan publik yang meluas, terutama di kalangan generasi muda yang sangat bergantung pada aplikasi tersebut untuk berkomunikasi.

    Hal itu juga memicu kemarahan terhadap pemerintah di negara dengan tingkat pengangguran sekitar 10 persen, dan pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita menurut Bank Dunia, hanya US$ 1.447 (Rp 23,8 juta).

    Massa menggelar aksi protes pada Senin (8/9) di ibu kota Kathmandu dan kota-kota lainnya.

    Kepolisian Kathmandu menggunakan peluru karet, gas air mata, meriam air, dan pentungan ketika para demonstran menerobos kawat berduri yang dipasang dan mencoba menyerbu area terlarang di dekat gedung parlemen Nepal.

    Amnesty International, dalam pernyataannya, menyebut peluru tajam telah digunakan terhadap para demonstran di Nepal.

    Kepolisian Nepal, menurut laporan media lokal, mengumumkan sedikitnya 17 orang tewas di area ibu kota Kathmandu dan dua orang lainnya tewas di distrik Sunsari, bagian timur negara tersebut.

    Sejak Jumat (5/9), video-video yang membandingkan kesulitan hidup yang dialami warga biasa di Nepal dengan anak-anak politisi yang memamerkan barang-barang mewah serta liburan mahal menjadi viral di TikTok, yang tidak diblokir.

    Tonton juga video “19 Orang Tewas dalam Demo Gen Z di Nepal Tolak Pemblokiran Medsos” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Tiga Surat Resmi ke Kejati Terkait Kasus Silfester Matutina, Penangkapan hingga Pencekalan

    Tiga Surat Resmi ke Kejati Terkait Kasus Silfester Matutina, Penangkapan hingga Pencekalan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengacara Ahmad Khozinudin memberi sorotan tajam terkait kasus Silfester Matutina.

    Lewat salah satu podcast di channel YouTube, Forum Keadilan TV, Ahmad Khozinudin memberikan perkembangan terbaru.

    Ia menyebut Kejaksaan Negeri sudah menugaskan untuk melakukan eksekusi ke tersangka.

    Hanya saja, menurutnya perintah yang diberikan ini justru tidak bermakna atau tidak ada tindak lanjut yang diberikan.

    “Ini sudah ditegaskan untuk lakukan eksekusi,” kata dikutip Selasa (9/9/2025).

    “Tapi rasa-rasanya perintah ini jadi tidak bermakna tanpa ada foll up yang memastikan dua hal,” paparnya.

    Dua hal yang dimaksudnya adalah perintah itu segera dijalankan atau bahkan tidak ada opsi lain untuk perintah ini diabaikan.

    “Pertama, perintah itu segera dijalankan. Kedua, tidak ada opsi lain yang buat perintah itu terabaikan,” tuturnya.

    Ahmad menyebut pihaknya sudah mengajukan tiga surat resmi agar Silfester bisa segera dieksekusi.

    Tiga surat yang diajukan itu diantara surat penangkapan terdakwah, menerbitkan status DPO, dan melakukan cekal agar tidak lari ke luar negeri

    “Makanya ada tiga surat resmi yang kita kirimkan ke Kejaksaan Negeri,” jelasnya.

    “Yakni, agar segera menangkap Sifester Matutina, menerbitkan status DPO, dan melakukan cekal agar tidak lari ke luar negeri,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Tanda Akun Google Dibajak yang Harus Diketahui, Awas Rekening Terkuras

    Tanda Akun Google Dibajak yang Harus Diketahui, Awas Rekening Terkuras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peretasan bisa terjadi pada siapa dan di mana saja. Termasuk pada akun Google pribadi milik Anda yang menyimpan banyak informasi pribadi.

    Peretas dapat mengantongi sejumlah informasi pribadi karena akun terhubung dengan sejumlah layanan Google, termasuk Gmail, Drive dan Google Photos.

    Selain itu, akun Google banyak digunakan untuk mendaftarkan diri ke aplikasi dan layanan internet.

    Anda bisa melakukan langkah pencegahan dengan menerapkan beberapa cara. Termasuk menggunakan two-step verification, mengganti seluruh password pada layanan yang digunakan, hingga menghapus malware yang ada dalam perangkat.

    Sementara itu, Anda sebenarnya bisa mengenali jika akun telah diretas. Berikut beberapa ciri-cirinya:

    Pengaturan Keamanan

    Salah satu ciri akun telah diretas adalah adanya perubahan pengaturan keamanan. Perubahan itu terjadi pada nomor atau email pemulihan, nama akun atau autentikasi dua faktor yang dinonaktifkan, namun semua itu tidak pernah Anda lakukan sebelumnya.

    Aktivitas di Layanan Google

    Ciri lainnya adalah aktivitas mencurigakan pada layanan Google. Misalnya email yang tiba-tiba terhapus, unggahan Youtube, file Drive yang tiba-tiba dibagikan.

    Aktivitas Finansial

    Anda juga patut curiga jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan pada keuangan. Ini bisa terjadi pada pembelian yang tidak pernah dilakukan di layanan Google Play atau adanya metode pembayaran yang ditambahkan namun tak Anda kenal informasi pemiliknya.

    Peringatan Keamanan

    Terakhir, Google akan mengirimkan peringatan adanya aktivitas mencurigakan misalnya login pada perangkat baru. Notifikasi ini akan dikirimkan pada email atau nomor ponsel yang terdaftar.

    Anda juga patut waspada karena bisa saja pemberitahuan itu palsu yang dikirimkan oleh peretas. Jadi cek kebenarannya dulu sebelum melakukan langkah pencegahan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Demo Tolak Blokir Medsos di Nepal Ricuh, 19 Orang Tewas-400 Terluka

    Demo Tolak Blokir Medsos di Nepal Ricuh, 19 Orang Tewas-400 Terluka

    Jakarta

    Demonstrasi besar-besaran terjadi di sejumlah wilayah Nepal. Demo yang berakhir ricuh itu mengakibatkan 19 orang meninggal dunia.

    Dilansir AFP, Selasa (9/9/2025), demo itu terkait tuntutan massa yang menolak pemerintah Nepal memblokir akses media sosial di negara tersebut. Beberapa situs media sosial seperti Facebook, YouTube, dan X tidak bisa diakses di Nepal sejak Jumat (5/9). Pemerintah Nepal telah memblokir 26 platform media sosial.

    Polisi menggunakan peluru karet, gas air mata, meriam air, dan pentungan ketika para demonstran menerobos kawat berduri dan mencoba menyerbu ke area terlarang di dekat gedung parlemen.

    “Tujuh belas orang tewas,” kata Shekhar Khanal, juru bicara kepolisian Lembah Kathmandu, kepada AFP. Dua orang lainnya tewas di Distrik Sunsari di Nepal timur, lapor media lokal.

    Demo ricuh di Nepal itu terjadi pada Senin (8/9) waktu setempat. Khanal mengatakan sekitar 400 orang terluka, termasuk lebih dari 100 polisi.

    Sirene meraung-raung di seluruh kota saat para korban luka dibawa ke rumah sakit. PBB menuntut penyelidikan yang cepat dan transparan atas kekerasan tersebut.

    “Kami terkejut dengan pembunuhan dan cedera yang dialami para pengunjuk rasa di Nepal hari ini dan mendesak penyelidikan yang cepat dan transparan,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, dalam sebuah pernyataan.

    “Kami telah menerima beberapa tuduhan yang sangat mengkhawatirkan tentang penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional oleh pasukan keamanan.”

    Amnesty International mengatakan peluru tajam telah digunakan terhadap para pengunjuk rasa. Pemerintah distrik memberlakukan jam malam di beberapa area utama kota.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (7/9), pemerintah Nepal mengatakan bahwa mereka menghormati kebebasan berpikir dan berekspresi serta berkomitmen untuk “menciptakan lingkungan untuk perlindungan dan penggunaan tanpa batas”.

    Pemerintah Nepal diketahui telah memblokir akses ke aplikasi perpesanan Telegram pada bulan Juli, dengan alasan meningkatnya penipuan daring dan pencucian uang. Sebelumnya, pemerintah Nepal juga sempat memblokir TikTok selama sembilan dan mencabut pemblokiran tersebut pada Agustus 2024.

    (ygs/ygs)

  • Onic Kokoh di Puncak, RRQ Turun

    Onic Kokoh di Puncak, RRQ Turun

    Jakarta

    Babak reguler season MPL ID S16 pekan ketiga telah berakhir. Berikut hasil dan klasemen sementaranya. Onic masih kokoh di puncak, dan RRQ Hoshi turun peringkat.

    Pertandingannya diselenggarakan secara online dari 5-7 September 2025. Para penggemar bisa melihat tayangan ulangnya di kanal YouTube MPL Indonesia.

    Total terdapat sembilan tim yang bertanding, di antaranya Navi, RRQ Hoshi, Evos, Team Liquid ID, Geek Fam, Bigetron by Vitality, Alter Ego Esports, Onic, dan Dewa United Esports. Mereka bermain dengan format best of 3 (Bo3), sehingga diharuskan menang 2-0 atau 2-1 bila ingin dinyatakan sebagai pemenangnya.

    Hasil Pertandingan MPL ID S16 Pekan Ketiga

    Setelah hasil yang tidak memuaskan pada pekan kedua, Evos pun mencoba bangkit untuk mengubah posisinya di klasemen MPL ID S16. Sebelumnya, pada 30-31 Agustus, mereka kalah dari Alter Ego dan Bigetron by Vitality dengan skor yang sama, yakni 1-2.

    Namun pada pekan ketiga, mereka menunjukkan performa yang luar biasa. Bermain sebanyak dua kali, tim berjuluk Sang Macan Putih ini sukses memanfaatkan kesempatan yang datang. Mereka menang dari Team Liquid ID dan Geek Fam dengan skor yang sama, yaitu 2-0.

    Berbeda dengan rival abadinya, RRQ Hoshi. Tim dengan julukan Raja dari Segala Raja ini harus mengalami satu kali kekalahan yang membuat peringkatnya turun. Pada Hari Sabtu, 6 September 2025, mereka tumbang dari Onic dengan skor akhir 0-2.

    Apabila mengacu pada hasil pertandingan pada pekan kedua, RRQ sempat menduduki tempat kedua. Namun karena mengalami kekalahan dan rivalnya meraih kemenangan, mereka sekarang berada di posisi keempat di bawah Evos.

    Untuk lebih jelasnya, berikut hasil MPL ID S16 pekan ketiga, dihimpun detikINET dari situs resminya, Senin (8/9/2025).

    5 September 2025

    Navi (0) vs (2) RRQ HoshiEvos (2) vs (0) Team Liquid ID

    6 September 2025

    Evos (2) vs (0) Geek FamBigetron by Vitality (2) vs (1) Alter EgoRRQ Hoshi (0) vs (2) Onic

    7 September 2025

    Dewa United Esports (1) vs (2) Bigetron by VitalityAlter Ego (1) vs (2) OnicTeam Liquid ID (0) vs (2) NaviKlasemen MPL ID S16 Pekan Ketiga

    Dari hasil pertandingan pekan ketiga, Onic masih kokoh di puncak klasemen. Mereka sukses mengantongi dua kemenangan kala menghadapi RRQ Hoshi dan Alter Ego Esports.

    Sementara peringkat duanya ada Bigetron by Vitality, yang mana dibayang-bayangi oleh Evos di posisi ketiga. Kemudian urutan keempat diisi oleh RRQ Hoshi, diikuti Navi yang naik tempat kelima, dan ditempel ketat Alter Ego Esports.

    Untuk peringkat tiga terbawah ditempati Dewa United Esports, lalu Geek Fam, dan tim di posisi terakhir ialah Team Liquid ID.

    (hps/fay)

  • Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Di era digital, kecantikan bukan lagi sekadar urusan skincare atau makeup, melainkan juga bagian dari identitas sosial. Dari Instagram hingga TikTok, wajah selebriti hadir di setiap layar: menawarkan rahasia glowing skin, serum anti-aging, atau lipstik yang katanya wajib dimiliki. Namun, pertanyaan besar tetap muncul: mengapa kita begitu mudah percaya pada produk selebriti, sementara sebagian lain justru meragukannya?

    Untuk menjawabnya, kita perlu melihat fenomena ini dari sisi psikologi, tren industri, hingga dinamika budaya global yang membentuk perilaku konsumen.

    Daya Tarik Selebriti: Efek Halo yang Menggoda
    Selebriti memiliki apa yang disebut halo effect. Artinya, jika seseorang sudah terkenal karena bakat atau penampilannya, publik akan menganggap semua yang ia promosikan juga bernilai tinggi. Jika seorang aktris tetap terlihat muda di usia 50-an, publik percaya krim wajah yang ia jual pasti rahasianya. Jika seorang penyanyi selalu tampil segar di panggung, serum yang ia promosikan dianggap sebagai kunci vitalitasnya.

    Efek ini bukan hal baru. Di era klasik Hollywood, bintang film seperti Elizabeth Taylor mempopulerkan parfum dengan namanya, dan hasilnya meledak. Fenomena serupa berulang hingga kini dengan artis-artis modern. Namun, realitasnya kecantikan selebriti berasal dari kombinasi genetik, gaya hidup, serta akses ke ahli gizi, personal trainer, dan treatment mahal. Produk hanyalah satu potongan kecil dari puzzle besar.

    Antara Citra dan Realita
    Narasi pribadi sering menjadi senjata utama pemasaran. Ungkapan seperti “Saya pakai ini setiap hari” atau “Inilah rahasia kulit saya” sangat memikat hati konsumen. Tetapi banyak yang lupa bahwa selebriti punya privilege: perawatan rutin di klinik kecantikan, teknologi dermatologi canggih, hingga tim ahli yang siap merancang gaya hidup sehat.

    Ketika semua faktor ini digabung, sulit untuk menentukan apakah hasil yang kita lihat benar-benar datang dari satu produk, atau dari gaya hidup eksklusif yang tidak semua orang bisa ikuti.

    Kasus JLo Beauty: Antara Kritik dan Pembelaan
    Fenomena ini terlihat jelas pada JLo Beauty, lini skincare milik Jennifer Lopez. Banyak kritikus menyebut produknya terlalu mahal atau tidak berbeda jauh dari brand lain. Bahkan ada yang menuduh Lopez sendiri tidak memakainya.

    Namun, Lopez membela produknya dengan penuh keyakinan. Ia mengatakan bahwa produknya lahir dari pengalaman panjang, penelitian, serta rutinitas yang ia jalani. Dengan kata lain, ia ingin menegaskan bahwa JLo Beauty bukan sekadar label, melainkan hasil kerja nyata.

    Untuk membaca diskusi lengkap soal kontroversi ini, bisa melihat artikel di World Fashion News. yang membahas bagaimana Jennifer Lopez merespons kritik publik.

    Kasus ini menjadi contoh sempurna tentang bagaimana selebriti harus berjuang mempertahankan kredibilitas di tengah keraguan konsumen.

    Psikologi Kepercayaan Konsumen
    Mengapa banyak orang masih percaya meski ada keraguan? Psikologi memberi jawabannya. Identifikasi dengan idola adalah alasan pertama. Membeli produk selebriti membuat konsumen merasa lebih dekat dengan sang bintang. Ada juga social proof: jika banyak orang menggunakan produk tertentu, secara otomatis dianggap terpercaya. Selain itu, emotional marketing yang menyertakan cerita pribadi selebriti memberi nilai emosional tambahan.

    Di sinilah terletak kekuatan terbesar selebriti. Konsumen membeli bukan hanya skincare, melainkan juga simbol status dan gaya hidup.

    Dari Kepercayaan ke Kekecewaan
    Sayangnya, ekspektasi sering kali tidak sesuai realita. Banyak ulasan online menunjukkan kekecewaan: kulit tidak berubah signifikan, harga terlalu tinggi dibanding kualitas, atau sekadar membeli “nama besar” tanpa hasil sepadan.

    Gelombang kekecewaan ini sering menyebar cepat di media sosial, menghasilkan review negatif yang viral. Ironisnya, kecepatan yang dulu membangun hype juga bisa meruntuhkan reputasi.

    Tren Global: Selebriti vs. Inovasi Industri
    Produk selebriti hanyalah satu bagian dari industri kecantikan yang sangat luas. Tren global lain seperti K-Beauty menjadi pembanding kuat, karena berhasil membangun reputasi lewat inovasi bahan aktif seperti snail mucin dan centella asiatica, harga yang lebih terjangkau, serta ritual skincare yang unik dan konsisten. Perbedaan ini membuat konsumen kini dihadapkan pada pilihan menarik: membeli berdasarkan nama besar selebriti, atau memilih produk yang terbukti secara hasil nyata.

    Selain K-Beauty, tren lain juga muncul seperti Clean Beauty yang menghindari bahan kimia keras, hingga Sustainable Beauty yang menekankan ramah lingkungan. Semua tren ini menantang brand selebriti untuk lebih transparan dan berinovasi. Bagi yang penasaran lebih jauh tentang inovasi K-Beauty, salah satu contoh menarik adalah COSRX. brand Korea yang terkenal dengan produk berbahan snail mucin dan telah menjadi favorit konsumen global.

    Peran Media Sosial: Dua Sisi Mata Uang
    Media sosial adalah mesin utama pemasaran produk selebriti. Di Instagram, foto glowing skin bisa menciptakan kehebohan dalam hitungan jam. Namun, review buruk di TikTok atau YouTube juga bisa menyebar dengan cepat.

    Kekuatan ini membuat brand selebriti harus ekstra hati-hati: tidak berlebihan dalam klaim, menunjukkan bukti nyata, serta menyediakan testimoni dari konsumen biasa, bukan hanya selebriti itu sendiri. Jika tidak, mereka berisiko menghadapi boomerang digital berupa kritik viral.

    Bagaimana Konsumen Bisa Lebih Cerdas
    Konsumen modern dituntut lebih kritis. Membaca label bahan aktif adalah langkah pertama. Membandingkan dengan brand lain yang lebih terjangkau bisa membuka perspektif baru. Ulasan independen dari beauty blogger atau dermatolog sering memberi pandangan yang lebih jujur. Dan yang tak kalah penting, setiap orang harus memahami kebutuhan kulitnya sendiri. Tidak semua produk cocok untuk semua jenis kulit, meski dipromosikan oleh idola dunia.

    Dengan pendekatan ini, konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan logika, bukan sekadar emosi.

    Perspektif Lokal: Indonesia dan Produk Selebriti
    Pasar Indonesia sangat terpengaruh tren global. Produk selebriti dari Hollywood dan Korea sering jadi incaran. Namun, brand lokal juga semakin kuat dengan keunggulan harga dan formulasi untuk kulit tropis. Hal ini menempatkan konsumen Indonesia pada posisi unik: mereka bisa menikmati kemewahan produk global, tapi sekaligus mendukung produk lokal yang lebih sesuai kebutuhan sehari-hari.

    Selain itu, budaya Indonesia yang kolektif membuat rekomendasi dari komunitas, beauty influencer lokal, dan review teman sebaya sangat berpengaruh. Bukan hanya nama besar yang menentukan, melainkan juga word of mouth.

    Masa Depan Produk Selebriti
    Apakah brand selebriti akan bertahan? Jawabannya bergantung pada dua faktor utama: transparansi dan kualitas nyata. Konsumen sekarang menuntut kejujuran penuh tentang bahan dan hasil. Produk yang benar-benar bekerja akan tetap bertahan, terlepas dari siapa pemiliknya.

    Brand yang hanya menjual citra kemungkinan akan tenggelam. Sebaliknya, selebriti yang serius mengembangkan produk berkualitas punya peluang bertahan lama.

    Produk kecantikan selebriti adalah kombinasi unik antara bisnis, citra, dan psikologi. Efek halo membuat banyak orang percaya, tetapi kesadaran konsumen yang semakin kritis membuat keraguan juga tumbuh.

    Akhirnya, keputusan ada di tangan kita sendiri: apakah kita membeli krim wajah karena memang efektif, atau karena kita ingin merasa lebih dekat dengan sang idola? Tidak ada jawaban yang sepenuhnya benar atau salah, karena setiap orang memiliki motivasi dan pengalaman berbeda. Yang terpenting adalah kita mampu menilai dengan jernih, tidak hanya mengikuti tren, dan memilih produk yang benar-benar bermanfaat bagi kebutuhan kulit kita. Pada akhirnya, kecantikan yang paling autentik adalah yang membuat kita merasa nyaman, percaya diri, dan bahagia dengan diri sendiri.

  • Hearts2Hearts Ramaikan Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day

    Hearts2Hearts Ramaikan Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kolaborasi antara Shopee dan Hearts2Hearts jadi sorotan publik. Khususnya terkait iklan terbaru Shopee 9.9 Super Shopping Day.

    Iklan yang menghadirkan visual kedelapan member di bawah naungan SM Entertainment ini sukses mencuri perhatian publik dengan pesona mereka yang energik, ekspresif, dan penuh semangat.

    Hanya dalam hitungan jam sejak dirilis, iklan ini langsung menuai atensi besar dari kalangan fans maupun netizen.

    Komentar penuh semangat, video reaksi, hingga potongan ulang iklan tersebut ramai berseliweran di media sosial. Antusiasme semakin meningkat ketika sejumlah selebriti ternama, seperti Aurel Hermansyah dan Raffi Ahmad ikut membagikan cuplikan iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day tersebut di akun mereka.

    Keduanya memuji nuansa iklan yang ceria, penuh warna, serta memancarkan happy vibes, sementara jinglenya dianggap sangat catchy dan mudah diingat hingga membuat siapa pun ingin ikut menyanyikannya.

     

    Foto: Hearts2Hearts (Instagram @hearts2heart)

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Senin, (6/9/2025), euforia terlihat semakin meluas ketika akun-akun fans Hearts2Hearts seperti @Hearts2Hearts_idn dan @Hearts2Hearts.up, serta akun media digital seperti @folkative dan @jkt.feed, turut meramaikan dengan membagikan potongan video, memberikan komentar positif, hingga mengajak para pengikutnya untuk ikut menikmati keseruan kolaborasi ini.

    Arus dukungan ini membuktikan bahwa iklan tersebut bukan hanya mendapat perhatian dari fans K-Pop, melainkan juga dari komunitas digital yang lebih luas di Indonesia.

     

    Penampilan para member Hearts2Hearts atau H2H: Jiwoo, Carmen, Yuha, Stella, Juun, A-na, Ian, dan Ye-On dalam iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day mencuri banyak perhatian berkat visual mereka yang energik, ekspresif, dan penuh semangat. Chemistry kedelapan member terasa begitu solid, membuat nuansa iklan semakin hidup dan menyenangkan untuk ditonton.

    Antusiasme publik semakin besar berkat penampilan Carmen, salah satu member Hearts2Hearts asal Indonesia, yang tampil begitu memikat. Kehadirannya membuat fans Tanah Air merasa bangga karena ada anak bangsa yang bersinar di panggung internasional bersama grup idol besutan agensi ternama, SM Entertainment.

    Dengan aura karismatik dan senyum cerianya, Carmen H2H sukses mencuri fokus di beberapa adegan. Tidak hanya menonjol secara visual, ia juga memancarkan energi segar yang memberi warna berbeda sekaligus melengkapi chemistry antar member, sehingga iklan ini terasa semakin hidup.

     

     

    Kekompakan Carmen dan para member Hearts2Hearts lainnya juga semakin terlihat dari video mereka saat menyanyikan jingle “Lebih Hemat, Lebih Cepat”, yang menjadi musik utama di iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day. Melalui video yang di unggah di akun Instagram Shopee Indonesia pada 27 Agustus lalu, seluruh member menyanyikan lirik dalam bahasa Indonesia dengan penuh ekspresi ceria dan pengucapan yang fasih.

    Momen ini terasa semakin spesial bagi fans Tanah Air, karena Carmen Hearts2Hearts membantu para member lain menyanyikan lirik tersebut dalam bahasa Indonesia. Kehadiran Carmen H2H membuat iklan ini kian terasa melokal, menghadirkan energi yang fresh, kompak, sekaligus memperkuat kedekatan emosional dengan penonton Indonesia.

    Jingle yang dibawakan pun penuh semangat dan mudah melekat di kepala, dengan lirik:

    Shopee lebih hemat, Shopee lebih cepat

    Lebih hemat lebih cepat di Shopee, pi, pi

    Shopee lebih hemat, lebih hemat

    Shopee, pi, pi

    Shopee lebih cepat, lebih cepat

    Shopee, pi, pi

    Kolaborasi ini pun menuai banyak apresiasi, bukan hanya karena ide kreatif dan eksekusinya yang segar, tetapi juga karena liriknya yang membuat ingin terus bernyanyi. Lebih dari sekadar media promosi, lagu ini berhasil menunjukkan bagaimana Hearts2Hearts mampu memadukan pesona khas mereka dengan semangat Shopee.

    Lirik berbahasa Indonesia menjadi nilai tambah yang membuat nuansanya terasa lebih dekat dengan audiens lokal. Kehadiran Carmen pun menghadirkan kebanggaan tersendiri dan menunjukkan semangat anak bangsa, yang semakin mempererat hubungan antara Hearts2Hearts dengan penggemar di Tanah Air.

    Dengan sambutan yang begitu meriah dari fans, komunitas, hingga publik figur, kolaborasi Shopee 9.9 Super Shopping Day dan Hearts2Hearts terbukti sukses mencuri perhatian publik. Kehadiran Carmen H2H sebagai anak bangsa yang ikut bersinar di panggung internasional menambah kebanggaan tersendiri bagi netizen Indonesia. Tak heran jika iklan ini bukan hanya menjadi media promosi, tetapi juga menjadi momen spesial yang menghadirkan semangat belanja dengan nuansa yang penuh keceriaan bagi masyarakat Indonesia.

    Bersamaan dengan kolaborasi seru bersama Hearts2Hearts, Shopee juga menghadirkan Promo Puncak Shopee 9.9 Super Shopping Day di 9 September 2025 yang semakin membuat momen belanja lebih meriah. Mulai Duluan dari 8 September pukul 20.00 WIB, pengguna bisa menikmati Voucher Diskon 99% S/D 99RB Seharian, SPayLater Cicilan 0% Semua Produk, 9.000 Produk Serba Rp99, dan Gratis Ongkir Rp0.

    Tidak hanya itu, akan ada keseruan Midnight Sale Shopee 9.9 Super Shopping Day pada 9 September pukul 00.00 – 02.00 WIB, dimana pengguna akan dimanjakan dengan rangkaian promo meriah seperti, Tiap 10 Menit Diskon 99% s/d 99RB, Dijamin Diskon 12% s/d 1JT, 9.000 Produk Serba Rp99 dengan kesempatan mendapatkan 9 iPhone dan 99 Smartphone, serta Gratis Ongkir Rp0.

    Berbagai promo ini dirancang untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan hemat, memastikan semua orang bisa ikut merasakan keseruan kampanye Shopee 9.9 dengan berbagai penawaran menarik yang sayang untuk dilewatkan.

    Jangan lupa, saksikan juga iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day bersama Hearts2Hearts yang sudah bisa disaksikan di kanal Youtube Shopee Indonesia dan berbagai platform media sosial lain nya! Dan jangan lupa nikmati rangkaian Promo Puncak Shopee 9.9 Super Shopping Day. Yuk klik di sini!

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2
                    
                        Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
                        Nasional

    2 Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI Nasional

    Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sidang perdana gugatan perdata sebesar Rp 125 triliun terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan berlangsung hari ini, Senin (8/9/2025).
    Sidang akan dimulai pukul 09.00 WIB di ruang Soebekti 2 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
    Gugatan perkara ini dengan nomor 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst diajukan oleh seorang warga sipil bernama Subhan Palal.
    Subhan menggugat Gibran karena riwayat pendidikan SMA-nya tidak sesuai dengan aturan di Indonesia.
    Salah satu petitum gugatan ini menyebutkan, Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) patut membayar uang ganti rugi sebesar Rp 125 triliun.
    “Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar kerugian materiil dan immateriil kepada Penggugat dan seluruh Warga Negara Indonesia sebesar Rp 125 triliun dan Rp 10 juta dan disetorkan ke kas negara,” tulis isi petitum.
    Subhan menjelaskan, ia menggugat Gibran karena syarat pendidikan SMA anak sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ini dinilainya tidak memenuhi syarat dalam pendaftaran calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres lalu.
    “Syarat menjadi cawapres tidak terpenuhi. Gibran tidak pernah sekolah SMA sederajat yang diselenggarakan berdasarkan hukum RI,” ujar Subhan saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (3/9/2025).
    Berdasarkan informasi yang diunggah KPU pada laman infopemilu.kpu.go.id, Gibran diketahui menamatkan pendidikan setara SMA di dua tempat, yaitu Orchid Park Secondary School Singapore pada tahun 2002-2004 dan UTS Insearch Sydney, Australia pada tahun 2004-2007.
    Dalam program Sapa Malam Kompas TV, Subhan menjelaskan, dua institusi itu tidak memenuhi syarat pendaftaran cawapres.
    “Karena di UU Pemilu itu disyaratkan, presiden dan wakil presiden itu harus minimum tamat SLTA atau sederajat,” ujar Subhan dalam program Sapa Malam yang ditayangkan melalui Youtube Kompas TV, Rabu.
    Subhan mengatakan, KPU tidak berwenang untuk menentukan apakah dua institusi luar negeri ini setara dengan SMA di dalam negeri.
    Menurutnya, meskipun institusi di luar negeri itu setara SMA, UU Pemilu saat ini tegas menyebutkan kalau syarat Presiden dan Wakil Presiden adalah tamatan SLTA, SMA, atau sederajat.
    “Meski (institusi luar negeri) setara (SMA), di UU enggak mengamanatkan itu. Amanatnya tamat riwayat SLTA atau SMA, hanya itu,” katanya.
    Subhan mengatakan, gugatannya ini merujuk pada definisi SLTA atau SMA yang disebutkan dalam UU Pemilu yang menurutnya merujuk pada sekolah di Indonesia.
    “Ini pure hukum, ini kita uji di pengadilan. Apakah boleh KPU menafsirkan pendidikan sederajat dengan pendidikan di luar negeri,” lanjut Subhan.
    Subhan membantah motif politis dalam menggugat Gibran dan KPU. 
    Ia mengaku menggugat Gibran dan juga KPU atas niat sendiri, bukan dorongan orang lain.
    “Saya maju sendiri. Enggak ada yang sponsor,” kata Subhan.
    Subhan menegaskan, keputusannya menggugat Gibran murni karena ingin memperjelas hukum di Indonesia.
    Ia mengatakan, hal ini terbukti dari petitum gugatannya yang mengharuskan Gibran untuk membayarkan uang ganti rugi kepada negara, bukan kepada dirinya atau kelompok tertentu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Link Streaming Nonton Gerhana Bulan Total Malam Ini

    Link Streaming Nonton Gerhana Bulan Total Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gerhana bulan total akan muncul malam ini hingga dinihari 8 September 2025.

    Fenomena langka ini juga terjadi di Indonesia dan bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang.

    Namun, bagi Anda yang tidak bisa menyaksikan langsung fenomena tersebut bisa menyaksikan live streaming yang digelar oleh BMKG.

    Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus). Hal ini membuat Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah.

    Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah.

    Berikut link youtubenya

  • Yusril: Warga yang Demo Tak Akan Diapa-apain, yang Menjarah Ditindak Tegas
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 September 2025

    Yusril: Warga yang Demo Tak Akan Diapa-apain, yang Menjarah Ditindak Tegas Nasional 7 September 2025

    Yusril: Warga yang Demo Tak Akan Diapa-apain, yang Menjarah Ditindak Tegas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, memastikan masyarakat yang melakukan demonstrasi tidak akan ditindak oleh pemerintah.
    Sebab, masyarakat yang melakukan aksi demo hanya menyuarakan aspirasi mereka saja. 
    “Terhadap mereka yang melakukan demonstrasi, itu tidak akan diapa-apain. Kan demonstrasi itu adalah hak dari rakyat untuk menyuarakan aspirasi mereka. Jadi akan diberikan kesempatan, diberikan keleluasaan seluas-luasnya,” ujar Yusril dalam akun YouTube-nya, dikutip Minggu (7/9/2025).
    Sedangkan bagi pihak menjarah dan membaka bakal, kata Yusril, bakal ditindak tegas.
    “Tapi mereka yang menyalahgunakan kesempatan itu dengan cara melakukan pembakaran, penjarahan, perusakan, dan lain-lain, terhadap mereka ini yang dilakukan suatu tindakan tegas,” sambungnya.
    Meski begitu, Yusril mengingatkan bahwa tindakan tegas itu harus dilakukan secara terukur, transparan, dan terbuka sesuai dengan kaidah-kaidah hukum yang berlaku.
    Selain itu, dia juga memastikan bahwa aparat yang melanggar hukum dan HAM bakal tindak tegas. 
    “Pemerintah tentu akan bersikap adil dalam hal ini. Dan ketahui bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah harus mengambil satu langkah hukum yang tegas. Artinya hanya kepada mereka yang disangka bersalah saja yang diambil satu tindakan yang tegas,” beber Yusril.
    Lebih lanjut, Yusri juga mengatakan terhadap pihak yang ditangkap dan ditahan akan dijamin hak-haknya. 
    “Jadi terhadap mereka yang dilakukan pemanggilan, terhadap mereka yang dilakukan penangkapan, dan penahanan, mereka itu harus dijamin hak-haknya, harus didampingi oleh pengacara, didampingi oleh advokat. Nah, harus diberikan satu jaminan keselamatan, tempat tahanan yang memadai dan memenuhi persyaratan, dan sebagainya,” imbuh Yusril.
    Sebagai informasi, demo besar-besaran sempat terjadi di berbagai daerah Indonesia beberapa waktu lalu. Sejumlah oknum diketahui melakukan pembakaran fasilitas umum dan menjarah rumah.
    Bahkan, gedung DPRD di beberapa wilayah turut dibakar. Lebih parahnya lagi, insiden pembakaran ini menimbulkan korban jiwa.
    Sementara itu, polisi turut menjadi sorotan lantaran kendaraan taktis (rantis) Brimob mereka melindas seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan sampai meninggal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.