Perusahaan: WhatsApp

  • Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.

    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.

    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.

    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.

    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.

    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.

    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.

    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.

    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.

    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.

    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.

    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.

    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.

    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.

    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.

    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.

    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.
     
    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.
     
    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.
    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.
     
    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.
     
    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.
     
    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.
     
    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.
     
    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.
     
    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.
     
    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.
     
    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.
     
    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.
     
    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.
     
    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.
     
    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.
     
    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.
     
    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Apa Itu Serangan Fajar, Berikut Contoh dan Hukumnya dalam Islam

    Apa Itu Serangan Fajar, Berikut Contoh dan Hukumnya dalam Islam

    Jakarta: Pernah dengar serangan fajar? Serangan fajar merupakan istilah pemberian uang, barang, jasa di tahun politik/kampanye menjelang pemilihan umum alias pemilu.
     
    Apa itu serangan fajar?

    Melansir laman X KPK, Rabu, 27 November 2024, serangan fajar merupakan istilah pemberian uang, barang, jasa atau materi lainnya yang dapat dikonversi dengan nilai uang ditahun politik atau saat kampanye menjelang pemilu.
     
    Serangan fajar atau praktik politik uang dalam pemilu dapat memengaruhi sistem politik demokrasi serta berimplikasi pada korupsi.
     
    Serangan fajar menjadi kalimat yang sering didengar masyarakat Indonesia menjelang pemilu. Praktik serangan fajar ini sangat menghantui dan membayangi demokrasi Indonesia, menggerogoti nilai-nilai luhur, dan menghambat terciptanya pemilu yang adil dan berintegrasi.
     

    Contoh serangan fajar

    Serangan fajar biasanya dilakukan dengan  berbagai cara seperti:

    Membagikan uang.
    Membagikan sembako.
    Barang lainnya.

    Serangan fajar ini biasanya di berikan kepada calon pemilih dengan tujuan untuk mempengaruhi suara masyarakat pemilih. Praktik ini tidak hanya merusak moralitas pemilih, tetapi juga memicu berbagai dampak negatif.
     

    Hukum menerima serangan fajar dalam Islam

    Serangan fajar juga termasuk dalam politik uang. Komisi Waqi’iyyah Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah telah mengeluarkan keputusan penting terkait politik uang, yang dikenal dengan istilah “serangan fajar”. Keputusan ini menyatakan hukum politik uang hukumnya haram. Terdapat tiga alasan utama di balik keharaman politik uang, dilansir laman NU.

    Serangan fajar tergolong dalam praktik risywah (suap). Sejatinya, memberi atau menerima uang dengan tujuan untuk memengaruhi suara dalam pemilihan umum termasuk dalam kategori risywah, yang hukumnya haram secara mutlak. Dalam Islam, suap dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan merupakan dosa besar.
    Praktik politik uang, termasuk serangan fajar, merupakan perkara yang dilarang oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Umum. Pasal 187A melarang dengan tegas pemberian dan penerimaan uang atau imbalan lain untuk mempengaruhi suara dalam pemilihan umum. Pelanggaran terhadap pasal ini dapat dikenakan sanksi pidana.
    Politik uang mengakibatkan kerusakan dalam sistem bernegara. Melarang money politic juga merupakan upaya untuk menutup semua peluang (saddan li dzari’ah) terjadinya kerusakan tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan dan kehidupan bernegara. (Ridini Batmaro)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Ini UPDATE Hasil Quick Count Pilbup Karawang: Aep-Maslani Ungguli Acep-Gina

    Ini UPDATE Hasil Quick Count Pilbup Karawang: Aep-Maslani Ungguli Acep-Gina

    TRIBUNJAKARTA.COM, KARAWANG – Berdasarkan hitung cepat Indikator Politik Indonesia, pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang nomor urut dua, Aep Syaepuloh dan Maslani, unggul dari pasangan Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara. 

    Aep-Maslani meraup 54,67 persen suara dalam Pilkada Karawang 2024. 

    Sementara Acep-Gina meraih 45,33 persen. 

    Hasil itu memperhitungkan sampel masuk sebesar 97,73 persen data suara yang masuk hingga pukul 18.11 WIB. 

    Hitung cepat ini memiliki margin of error sebesar 1,98 persen.

    Setelah menyaksikan hasil hitung cepat, Aep dan Maslani melakukan deklarasi kemenangan yang disambut meriah oleh para relawan dan pendukung.

    Dalam momen haru, keduanya berpelukan dengan keluarga dan menerima ucapan selamat dari para pendukung.

    “Terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Karawang, terutama partai koalisi, relawan, dan pendukung. Alhamdulillah kita sama-sama menonton hasil dari Indikator, alhamdulillah 54,67 persen,” ungkap Aep kepada awak media di Karawang.

    Aep menekankan bahwa kemenangan ini bukan hanya milik mereka berdua, tetapi merupakan kemenangan masyarakat Karawang.

    “Ini amanah yang diberikan kepada saya dan Haji Maslani,” tambahnya.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua relawan, partai koalisi, dan simpatisan yang telah berjuang serta kepada masyarakat Karawang yang telah memberikan suaranya.

    Aep berharap dapat menjalankan amanah ini demi kemajuan Karawang, terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

    Meski demikian, Aep meminta semua pihak untuk tetap mengawasi hasil real count atau rekapitulasi berjenjang yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang.

    Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Aep-Maslani, Dian Fahrud Jaman, menyatakan bahwa kemenangan versi hitung cepat ini menjadi titik awal untuk mengawal proses rekapitulasi berjenjang yang dilakukan oleh KPU.

    “Kemenangan ini jadi awal supaya kami mengawal dari TPS ke kecamatan, agar menjaga proses rekapitulasi dari TPS hingga kecamatan. Sehingga proses rekapitulasi ini kita sama-sama kawal hingga tingkat Kabupaten Karawang, dan KPU secara resmi mengumumkannya,” kata Dian.

    Pilkada Karawang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon.

    Pasangan nomor urut satu, Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara, diusung oleh Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, Hanura, PSI, PAN, Partai Garuda, PKN, Partai Buruh, Partai Umat, PBB, dan Partai Gelora.

    Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Aep Syaepuloh dan Maslani, didukung oleh Partai NasDem, PKS, PKB, PDI, dan Partai Perindo.

    Usai pencoblosan, tim paslon Acep-Gina berkumpul di Hotel Mercure untuk memantau hasil hitung cepat, sedangkan tim paslon Aep-Maslani berkumpul di Brits Hotel Karawang.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Hasil REAL COUNT Pilkada Kota Bekasi, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Unggul di Bantar Gebang

    Hasil REAL COUNT Pilkada Kota Bekasi, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Unggul di Bantar Gebang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Penghitungan suara atau real count Pilkada Kota Bekasi oleh KPU sudah dimulai.

    Dari 12 kecamatan, proses penghitungan di Kecamatan Bantar Gebang hampir rampung.

    Hasilnya, paslon nomor 3, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe, unggul.

    Sementara paslon nomor 1, Heri Koswara-Sholihin memeroleh suara terbanyak kedua, dan perolehan suara paslon nomor 2, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni berada di posisi terakhir.

    Kecamatan Bantar Gebang sendiri terdiri dari empat kelurahan: Bantar Gebang, Ciketing Udik, Cikiwul dan Sumur Batu.

    Total, ada 153 TPS di Kecamatan Bantar Gebang.

    Hingga pukul 21.20 WIB, tersisa 10 TPS yang belum tecatat hasilnya di laman pilkada2024.kpu.go.id.

    Dari 143 TPS di Bantar Gebang, TribunJakarta mengakumulasi perolehan suaranya.

    Paslon Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe memeroleh21.835 suara.

    Sementara, Heri Koswara-Sholihin mendapat 17.323 uara dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni mendapat 3.715 suara.

    Hasil real count oleh KPU masih terus berlangsung untuk menentukan hasil Pilkada Kota Bekasi secara resmi.

    Heri Koswara Klaim Kemenangan

    Di sisi lain, paslon nomor 1, Heri Koswara-Sholihin, mengklaim unggul perolehan suara versi hitung cepat atau quick count. 

    Ketua Tim Pemenangan Paslon 1, Affanda Kristaldy, mengatakan, klaim kemenangan ini berdasarkan hitung cepat lembaga survei dan tim internal. 

    “Kami melakukan quick count dan juga real count data yang sudah masuk mencapai 100 persen,” kata Affanda di Pokso Tim Pemenangan Paslon 01 Heri-Sholihin Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Rabu (27/11/2024). 

    Berdasarkan hasil quick count tersebut, Paslon 01 Heri-Sholihin memperoleh suara sebesar 48,68 persen. 

    Sementara dua calon lainnya yakni, Paslon 02 Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni memperoleh 4,58 persen dan Palson 03 Tri Adhianto-Abduk Harris Bobihoe sebesar 45,74 persen suara. 

    “Data ini kami dapat dari lembar C1 berdasarkan saksi yang ada di seluruh TPS di Kota Bekasi,” jelas dia. 

    Meski begitu, pihaknya tetap menghormati proses rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi dalam beberapa waktu ke depan. 

    “Kami akan mengawal proses rekapitulasi sampai tuntas,” jelas dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cegah Penipuan Berkedok Implementasi Coretax, DJP Ingatkan 6 Hal Ini

    Cegah Penipuan Berkedok Implementasi Coretax, DJP Ingatkan 6 Hal Ini

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi penipuan berkedok penerapan sistem Core Tax Administration System (Coretax). Sebagai langkah antisipasi, DJP mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal.

    DJP mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam proses mengirimkan email blast dan WhatsApp blast dengan nomor terverifikasi +62 822-3000-9880 kepada para Wajib Pajak mengenai imbauan untuk mengakses perkembangan informasi terkait Coretax pada laman https://pajak.go.id/id/reformdjp/coretax.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap adanya potensi penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi pengiriman email blast dan WhatsApp blast tersebut,” tulis DJP dikutip melalui laman resminya, Rabu (27/11/2024).

    Selaras dengan hal tersebut, DJP mengingatkan sejumlah hal. Pertama, email blast dan WhatsApp blast yang dikirimkan tidak melampirkan/menggunakan file APK. Kedua, tidak meminta mengunduh aplikasi apa pun. Ketiga, tidak meminta update atau pemadanan data Nomor Induk Kependudukan menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (pemadanan NIK-NPWP), atau update data apa pun terkait profil Wajib Pajak.

    Keempat, tidak meminta verifikasi informasi data sensitif berupa nama ibu kandung, tanggal lahir, nomor telepon, alamat, dan sebagainya. Kelima, tidak meminta transfer sejumlah uang untuk pembayaran Bea Meterai, pembayaran tunggakan pajak, atau pembayaran lainnya. Lalu keenam, tidak meminta kode unik One Time Password (OTP).

    “Dalam hal masyarakat diminta melaksanakan langkah-langkah sebagaimana dimaksud dalam poin di atas, diminta untuk tidak memenuhi permintaan tersebut,” tulis DJP.

    Di samping itu, DJP juga mengingatkan bahwa update data profil Wajib Pajak hanya dapat dilakukan atas permintaan Wajib Pajak sendiri.

    “Apabila memerlukan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi kantor pajak terdekat atau Kring Pajak 1500 200,” lanjut DJP.

    Masyarakat juga dapat mengadukan tindakan penipuan ke situs Kementerian Komunikasi dan Digital dengan laman https://aduannomor.id/(untuk aduan terkait nomor telepon) dan https://aduankonten.id/(untuk aduan terkait konten dan aplikasi).

    (shc/ara)

  • Update Quick Count Pilwalkot Tangerang: Faldo Maldini Tumbang di Tangan Petahana

    Update Quick Count Pilwalkot Tangerang: Faldo Maldini Tumbang di Tangan Petahana

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hasil Pilkada Kota Tangerang atau Pilwalkot Tangerang sudah mulai terlihat melalui quick count.

    Versi lembaga survei Kedai Kopi, paslon nomor 3, Sachrudin-Maryono unggul dari dua dua paslon lainnya.

    Sampai pukul 21.00 WIB, data masuk quick count Kedai Kopi sudah mencapai 95,67 persen.

    Hasilnya, Sachrudin-Maryono memeroleh suara 50,88 persen.

    Sachrudin sendiri tergolong petahana. Sebelumnya, ia merupakan Wakil Wali Kota Tangerang 2 periode, 2013-2023.

    Pasangan yang diusung Golkar, PDIP, PPP dan Demokrat itu unggul atas dua pesaingnya, paslon nomor 1,Faldo Maldini-Mohammad Fadhlin Akbar dan paslon nomor 2, Ahmad Amarullah-Mohamad Bonnie Mufidjar.

    Paslon Faldo-Fadhlin yang diusung Gerindra, PSI, PAN, Perindo dan NasDem memeroleh suara 33,42 persen.

    Sedangkan Amarullah-Bonnie mendapat suara 15,7 persen.

    Amarullah-Bonnie sendiri diusung oleh PKB dan PKS.

    Sebagai informasi, quick count bukanlah hasil resmi yang jadi pedoman penentu pemenang Pilkada, kendati bisa memberi gambaran untuk para pemilih.

    Adapun data raihan suara resmi tetap berasal dari hitung manual atau real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sosok Achmad Betti Anggota KPPS yang Meninggal Dunia di Muara Baru, Senang Hibur Petugas Lain di TPS

    Sosok Achmad Betti Anggota KPPS yang Meninggal Dunia di Muara Baru, Senang Hibur Petugas Lain di TPS

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Kabar duka datang dari Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara di momen hari pencoblosan Pilkada Jakarta 2024, Rabu (27/11/2024).

    Achmad Betti, seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di TPS 116, RW 17 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, meninggal dunia Rabu siang tadi.

    Kematian Achmad Betti begitu mengagetkan rekan-rekannya yang juga bertugas di TPS itu.

    Achmad Betti pergi begitu mendadak, padahal masih terlihat sehat walafiat ketika datang memulai tugasnya di TPS 116 Muara Baru pada Rabu pagi tadi.

    Pengawas TPS 116 Muara Baru, Hafid Hidayat mengungkapkan, mendiang Achmad adalah sosok yang humoris.

    Achmad menjadi penghibur bagi rekan-rekannya sesama petugas KPPS yang lelah bertugas melayani para pemilih.

    “Itu almarhum itu sehabis bercanda sama yang lainnya, ngobrol bercanda, karena dia orangnya humoris, supaya nggak tegang suasananya,” ucap Hafid di lokasi.

    Pagi tadi, suasana jelang pencoblosan TPS 116 berjalan seperti biasa, di mana para anggota KPPS menyiapkan segalanya untuk para warga memilih pemimpin mereka di sana.

    Achmad Betti, yang dikenal humoris dan penuh semangat, tampak sehat saat tiba di lokasi pada pukul 7.00 WIB.

    Ia bahkan menjadi pusat keceriaan di antara rekan-rekannya, menghilangkan ketegangan di tengah tugas menjaga TPS.

    “Awal mulanya baik-baik saja, pertama jam 7 itu semua. Dari awal jam 7 sampai 11.30 awalnya normal. Habis dari sini beliau pulang ke rumah,” ungkap Hafid.

    Namun, tak ada yang menduga bahwa itu akan menjadi momen terakhir Achmad Betti di TPS.

    Sekitar pukul 11.30 WIB, Achmad mendadak mengalami muntah-muntah hingga kejang-kejang di rumahnya, lalu dilarikan ke rumah sakit.

    Sayangnya, nyawanya tak tertolong.

    “Kami dapet info beliau kejang-kejang, pingsan dibawa ke rumah sakit. Dapet info di rumah sakit beliau meninggal,” ucap Hafid.

    Achmad diketahui memang memiliki riwayat penyakit hipertensi.

    Terkini, jenazah Achmad sudah ditangani di RS Atma Jaya dan kemudian disemayamkan sejenak di rumah duka.

    Rencananya Achmad akan dimakamkan di kampung halamannya di Serang, Banten.

    Achmad tutup usia dengan meninggalkan istrinya Daryati dan lima orang anak.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tinta Bekas Nyoblos Kena Baju? Lakukan 6 Cara Ini untuk Menghilangkan Nodanya

    Tinta Bekas Nyoblos Kena Baju? Lakukan 6 Cara Ini untuk Menghilangkan Nodanya

    Jakarta: Seusai Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung, satu hal yang kerap dialami masyarakat adalah noda tinta di jari terkena pakaian. Lantas, bagaimana cara menghilangkannya?
     
    Setelah menggunakan hak pilih dalam Pemilu maupun Pilkada, masyarakat akan diminta untuk mencelupkan jari ke dalam tinta berwarna ungu. Ini dilakukan untuk menghindari kecurangan.
     
    Daya tahan tinta yang cukup lama menjadi tantangan ketika secara tidak sengaja menempel di baju favorit. Dari ujung kain putih hingga bahan gelap yang seharusnya tidak terlihat kotor, noda tinta ini seolah menjadi “kenang-kenangan” pasca Pemilu yang sulit dihapus.
     
    Cara Sederhana Hilangkan Noda Tinta di Baju
    Ada sejumlah cara sederhana dengan bahan mudah ditemukan yang dapat menjadi solusi efektif untuk menghilangkan noda tersebut. Simak panduannya berikut ini:

     

     

    1. Gunakan Alkohol atau Hand Sanitizer
    Alkohol isopropil atau hand sanitizer berbasis alkohol dapat membantu melarutkan tinta. Caranya letakkan kain bersih dibawah noda untuk menyerap tinta, kemudian usapkan alkohol ke noda menggunakan kapas.
     
    Tekan perlahan, dan jangan digosok agar noda tidak menyebar. Setelah tinta memudar, baru cuci baju dengan deterjen.
     
    2. Gunakan Campuran Cuka dan Baking Soda
    Campurkan baking soda dan cuka putih sampai membentuk pasta, lalu diamkan selama 15-30 menit. Setelah itu, bilas menggunakan air dingin dan cuci seperti biasa. Cara ini ramah lingkungan dan ampuh untuk mengatasi noda yang sulit dihilangkan.
     
    3. Rendam dengan Susu Hangat
    Rendam area pakaian yang terkena noda tinta dalam susu hangat selama beberapa jam, sehingga mampu melarutkan partikel tinta tanpa merusak serat kain. Kemudian bilas pakaian dengan air dingin dan cuci seperti biasa.

     

     

    4. Teteskan Aseton
    Teteskan sedikit aseton tepat di atas noda tinta. Tepuk secara perlahan baju yang terkena tinta menggunakan bola kapas. Setelah itu, cuci baju seperti biasa.
     
    Namun, Sobat Medcom perlu berhati-hati saat menggunakan cara ini. Pasalnya aseton dapat merusak beberapa jenis kain, jadi sebaiknya uji coba terlebih dahulu pada bagian yang tersembunyi.
     
    5. Rendam dengan Detergen dan Air Hangat
    Rendam pakaian yang terkena noda tinta dalam air hangat yang telah dicampur dengan detergen. Cara ini ampuh untuk membersihkan noda tinta yang masih baru. Biarkan selama 10–30 menit, kemudian cuci pakaian seperti biasa.
     
    6. Larutan Garam
    Larutan garam dapat membantu mengurangi intensitas noda tinta. Rendam baju yang terkena noda dalam larutan garam selama 5-10 menit. Setelah itu, cuci baju seperti biasa.
     
     
    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Seusai Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung, satu hal yang kerap dialami masyarakat adalah noda tinta di jari terkena pakaian. Lantas, bagaimana cara menghilangkannya?
     
    Setelah menggunakan hak pilih dalam Pemilu maupun Pilkada, masyarakat akan diminta untuk mencelupkan jari ke dalam tinta berwarna ungu. Ini dilakukan untuk menghindari kecurangan.
     
    Daya tahan tinta yang cukup lama menjadi tantangan ketika secara tidak sengaja menempel di baju favorit. Dari ujung kain putih hingga bahan gelap yang seharusnya tidak terlihat kotor, noda tinta ini seolah menjadi “kenang-kenangan” pasca Pemilu yang sulit dihapus.
     
    Cara Sederhana Hilangkan Noda Tinta di Baju
    Ada sejumlah cara sederhana dengan bahan mudah ditemukan yang dapat menjadi solusi efektif untuk menghilangkan noda tersebut. Simak panduannya berikut ini:
     
     

     

    1. Gunakan Alkohol atau Hand Sanitizer

    Alkohol isopropil atau hand sanitizer berbasis alkohol dapat membantu melarutkan tinta. Caranya letakkan kain bersih dibawah noda untuk menyerap tinta, kemudian usapkan alkohol ke noda menggunakan kapas.
     
    Tekan perlahan, dan jangan digosok agar noda tidak menyebar. Setelah tinta memudar, baru cuci baju dengan deterjen.
     

    2. Gunakan Campuran Cuka dan Baking Soda

    Campurkan baking soda dan cuka putih sampai membentuk pasta, lalu diamkan selama 15-30 menit. Setelah itu, bilas menggunakan air dingin dan cuci seperti biasa. Cara ini ramah lingkungan dan ampuh untuk mengatasi noda yang sulit dihilangkan.
     

    3. Rendam dengan Susu Hangat

    Rendam area pakaian yang terkena noda tinta dalam susu hangat selama beberapa jam, sehingga mampu melarutkan partikel tinta tanpa merusak serat kain. Kemudian bilas pakaian dengan air dingin dan cuci seperti biasa.
     
     

     

    4. Teteskan Aseton

    Teteskan sedikit aseton tepat di atas noda tinta. Tepuk secara perlahan baju yang terkena tinta menggunakan bola kapas. Setelah itu, cuci baju seperti biasa.
     
    Namun, Sobat Medcom perlu berhati-hati saat menggunakan cara ini. Pasalnya aseton dapat merusak beberapa jenis kain, jadi sebaiknya uji coba terlebih dahulu pada bagian yang tersembunyi.
     

    5. Rendam dengan Detergen dan Air Hangat

    Rendam pakaian yang terkena noda tinta dalam air hangat yang telah dicampur dengan detergen. Cara ini ampuh untuk membersihkan noda tinta yang masih baru. Biarkan selama 10–30 menit, kemudian cuci pakaian seperti biasa.
     

    6. Larutan Garam

    Larutan garam dapat membantu mengurangi intensitas noda tinta. Rendam baju yang terkena noda dalam larutan garam selama 5-10 menit. Setelah itu, cuci baju seperti biasa.
     
     
    (Nithania Septianingsih)
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Pendanaan Penting bagi Pertamina Kembangkan Bisnis Jamin Ketahanan Energi

    Pendanaan Penting bagi Pertamina Kembangkan Bisnis Jamin Ketahanan Energi

    Jakarta: Ekonom senior Ryan Kiryanto menilai pendanaan atau investasi penting bagi Pertamina untuk mengembangkan bisnis. Sebab, dengan investasi itulah, Pertamina berkembang menjadi besar. 
     
    “Apalagi dalam pendanaan atau investasi tersebut, Pertamina tetap berdasarkan pada prinsip good corporate governance (GCG) dan standar praktis yang berlaku,” kata Ryan melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 27 November 2024.
     
    Terpenting, lanjut dia, tujuan pengembangan investasi sesuai kebutuhan. Seperti, membeli mesin produksi baru yang hasilnya dituai di tahun-tahun berikutnya. 
    “Ini bisa dilihat dari pertumbuhan nilai bisnis, peningkatan omzet, serta nilai aset,” kata dia.
     
    Menurut ekonom senior & associate faculty dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) tersebut, justru salah jika ada BUMN yang tidak pernah investasi. 
     
    “Bukannya mau maju, tapi mundur. Di saat perusahaan pelat merah agresif belanja investasi, lha kok malah pelit. Bahaya itu,” kata Ryan.
     

    Dia juga menegaskan investasi tidak bisa dimaknai hanya sebagai utang. Investasi harus dikelola agar menghasilkan pertumbuhan bisnis dan profit. 
     
    Menurut dia, investasi yang sehat justru searah dengan peningkatan produktivitas, mempermudah cara kerja, dan ujungnya adalah profit. “Uang yang dibelanjakan untuk investasi mesin-mesin itu, akan kembali tiap tahun dan meningkat,” ujar dia.
     
    Berkontribusi besar
    Apalagi, kata Ryan, selama ini Pertamina selalu memberi kontribusi yang sangat besar kepada negara. Pada 2023 saja misalnya, BUMN ini mampu menyumbang bagi penerimaan negara yang mencapai Rp304,7 Triliun. 
     
    Bahkan, melalui pendanaan tersebut, Pertamina mampu terus bertumbuh. Hal ini tecermin dari peningkatan nilai aset perusahaan yang meningkat dari USD51,2 miliar pada 2017 menjadi USD91,1 miliar pada 2023. Naik sekitar USD39,9 miliar. 
     
    Selama periode yang sama, Pertamina juga mampu meningkatkan pendapatan usaha dari USD42,9 miliar pada 2017 menjadi USD75,8 miliar atau meningkat 76,7%.
     
    ”Itulah hasilnya, itulah yang disebut good investment. Prinsipnya gini, Pertamina keluar Rp1 tetapi dapatnya Rp3. Itu matematikanya gitu. Itu namanya good investment,” kata Ryan.
     
    Apalagi, lanjut dia, Pertamina saat ini diminta mendukung target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) yang harus dipercepat. Hal ini tentu membutuhkan investasi untuk mengadakan energi baru terbarukan dan mengakhiri penggunaan energi fosil.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Paslon Heri-Sholihin Klaim Menang Quick Count Pilkada Kota Bekasi, Ini Hasilnya

    Paslon Heri-Sholihin Klaim Menang Quick Count Pilkada Kota Bekasi, Ini Hasilnya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 01 Heri Koswara-Sholihin, klaim menang perolehan suara versi hitung cepat atau quick count. 

    Ketua Tim Pemenangan Paslon 01 Affanda Kristaldy mengatakan, klaim kemenangan ini berdasarkan hitung cepat lembaga survei dan tim internal. 

    “Kami melakukan quick count dan juga real count data yang sudah masuk mencapai 100 persen,” kata Affanda di Pokso Tim Pemenangan Paslon 01 Heri-Sholihin Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Rabu (27/11/2024). 

    Berdasarkan hasil quick count tersebut, Paslon 01 Heri-Sholihin memperoleh suara sebesar 48,68 persen. 

    Sementara dua calon lainnya yakni, Paslon 02 Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni memperoleh 4,58 persen dan Palson 03 Tri Adhianto-Abduk Harris Bobihoe sebesar 45,74 persen suara. 

    “Data ini kami dapat dari lembar C1 berdasarkan saksi yang ada di seluruh TPS di Kota Bekasi,” jelas dia. 

    Meski begitu, pihaknya tetap menghormati proses rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi dalam beberapa waktu ke depan. 

    “Kami akan mengawal proses rekapitulasi sampai tuntas,” jelas dia. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya