Perusahaan: WhatsApp

  • Ketika Militer China Rebut Pyongyang dan Perang Nuklir Nyaris Terjadi

    Ketika Militer China Rebut Pyongyang dan Perang Nuklir Nyaris Terjadi

    Jakarta

    Pada Desember 1950, seorang juru kamera BBC merekam rangkaian peristiwa yang menentukan dalam Perang Korea, yaitu ketika militer China merebut Pyongyang. BBC merangkum bagaimana konflik tersebut menghancurkan lahan dan penduduknya, menentukan masa depan Semenanjung Korea, dan mendorong dunia ke ambang bencana nuklir.

    “Semua jalan menuju keluar kota dipenuhi pengungsi. Hanya sedikit yang tahu ke mana mereka akan pergi,” demikian laporan BBC saat menyiarkan tayangan warga Korea Utara yang mencoba melarikan diri dari Kota Pyongyang yang dilalap api pada 5 Desember 1950.

    Rekaman tersebut diabadikan oleh juru kamera BBC, Cyril Page, selama jam-jam terakhirnya di ibu kota Korea Utara itu.

    Setelah mendengar bahwa pasukan PBB akan ditarik dari Korut, Page turun ke jalan untuk mendokumentasikan kekacauan dan ketakutan warga Pyongyang di tengah kabar bahwa pasukan China segera tiba.

    Dalam kondisi musim dingin yang menusuk tulang, ia merekam para pengungsi yang ketakutan. Mereka tampak membawa apa pun yang bisa diangkut saat asap mengepul dari berbagai bangunan yang terbakar di belakang mereka.

    Evakuasi tersebut merupakan perubahan dramatis yang dialami oleh pasukan PBB pimpinan Jenderal Douglas MacArthur.

    Beberapa minggu sebelumnya, sang jenderal telah berjanji kepada Presiden Amerika Serikat, Harry S Truman, bahwa ia siap untuk menyatukan Korea.

    Kekacauan dan pertumpahan darah ini disebabkan oleh Perang Korea. Bagaimana perang itu bisa terjadi?

    Beberapa tahun sebelum Perang Dunia Kedua berakhir, Korea mengalami penderitaan akibat penjajahan Jepang yang brutal.

    AS mengusulkan kepada sekutu masa perangnya, Uni Soviet, bahwa mereka harus membagi kendali Korea untuk sementara waktu setelah Jepang menyerah guna memudahkan pelucutan pasukan Jepang.

    Pada 1945, AS dan Uni Soviet membagi Korea menjadi dua. Pembatasnya adalah garis demarkasi yang diberi nama paralel ke-38. Di utara, Uni Soviet mendukung Kim Il-sung dalam membentuk Republik Rakyat Demokratik Korea. Sedangkan AS mendukung Syngman Rhee membentuk Republik Korea di selatan.

    Sejak awal, Korea Utara dan Korea Selatan tidak mengakui legitimasi satu sama lain ataupun garis demarkasi yang ditetapkan oleh AS dan Uni Soviet.

    “[Garis] itu tidak pernah dianggap sah atau bermakna oleh orang Korea. Sama sekali tidak berarti bagi mereka,” kata Dr Owen Miller dari Pusat Studi Korea di SOAS, Universitas London, kepada siniar BBC History Magazine.

    Baca juga:

    Pada 1949, AS dan Uni Soviet telah menarik sebagian besar pasukan mereka dari Korea, tetapi tindakan itu tidak banyak membantu meredakan ketegangan antara Korut dan Korsel.

    Sebaliknya, bentrokan berdarah antara kedua negara semakin sering terjadi di sepanjang perbatasan de facto.

    Baik pemimpin Korut maupun pemimpin Korsel ingin menyatukan kembali Korea secara paksa.

    Getty ImagesPendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

    Pada 25 Juni 1950, pemimpin komunis Korea Utara, Kim Il-sung, melancarkan aksinya.

    Saat matahari belum terbit, ia mengerahkan pasukan tempur yang terlatih guna melancarkan serangan mendadak dengan melintasi perbatasan paralel ke-38.

    Pasukan Korea Utara, yang dilengkapi senjata buatan Soviet, dengan cepat mengalahkan tentara Korea Selatan. Dalam beberapa hari, mereka berhasil merebut ibu kota Korea Selatan, Seoul, dan memaksa banyak warganya untuk bersumpah setia kepada Partai Komunis. Jika menolak, warga akan menghadapi hukuman penjara atau eksekusi mati.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Di AS, Presiden Truman terkejut dengan kecepatan dan keberhasilan serangan Korea Utara.

    Sebagai seorang yang percaya pada “teori domino”bahwa jika satu negara jatuh ke tangan komunisme, negara lain akan mengikutiia memohon kepada PBB untuk membela Korea Selatan.

    Uni Soviet dapat saja memveto pemungutan suara ini. Namun pada saat itu, Uni Soviet memboikot Dewan Keamanan PBB karena menolak mengakui Republik Rakyat China.

    Maka, pada 28 Juni 1950, sebuah resolusi disahkan yang menyerukan kepada semua negara anggota PBB untuk membantu mengusir invasi Korut. MacArthur, jenderal AS yang telah menerima penyerahan Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua, diangkat menjadi komandan pasukan gabungan PBB.

    Membalikkan arus serangan

    AS adalah pihak pertama yang merespons, dengan mengirim tentaranya yang ditempatkan di Jepang. Namun, pasukan ini tidak siap menghadapi pasukan Korea Utara yang lebih unggul dan mampu memukul mundur pasukan AS.

    Pertempuran yang berkecamuk membuat ribuan warga sipil Korea terperangkap sehingga menewaskan mereka. Pada September, pasukan Korea Selatan dan PBB terdesak dan hanya mampu mempertahankan kantong kecil di sekitar Pelabuhan Busan di ujung selatan.

    Saat itu Korea Utara tampak selangkah lagi menyatukan seluruh semenanjung Korea.

    Baca juga:

    Namun, MacArthur memutuskan untuk mencoba melakukan serangan laut terhadap Inchon, sebuah pelabuhan di belakang lini pasukan Korea Utara.

    Melalui pengeboman besar-besaran, pasukan PBB mendarat di Inchon pada 15 September 1950, merebut pelabuhan tersebut, dan bergerak cepat untuk merebut kembali Seoul.

    Setelah mereka merebut kembali ibu kota Korsel, puluhan ribu penduduknya yang telah bersumpah setia kepada Korut ditembak oleh pasukan Korea Selatan.

    Itu hanyalah salah satu dari serangkaian pembunuhan massal yang mengerikan dan membabi buta terhadap warga sipil yang terjadi selama perang.

    “Terjadi banyak pembantaian selama perang, jauh dari garis depan. Di sana orang-orang ditangkap karena dianggap tidak setia,” kata Dr. Miller.

    AFPJenderal MacArthur (kanan) bersama Syngman Rhee, sosok yang didukung AS untuk mendirikan Korea Selatan.

    Operasi Inchon berhasil memutus jalur pasokan dan komunikasi tentara Korea Utara. Di lain pihak, pasukan PBB berhasil keluar dari Busan dan melancarkan serangan balasan. Hal ini membalikkan arus konflik sehingga tentara Korea Utara terpaksa mundur ke utara dan kembali melintasi perbatasan garis lintang 38 derajat.

    Namun berbekal resolusi PBB, MacArthur bertekad menghancurkan pasukan komunis sepenuhnya. Ia lantas memerintahkan pasukannya untuk mengejar pasukan Korea Utara hingga melintasi perbatasan.

    Pada 19 Oktober 1950, pasukan PBB telah merebut Pyongyang dan bergerak maju menuju Sungai Yalu di perbatasan China. Situasi yang begitu mengerikan bagi Korea Selatan beberapa bulan sebelumnya kini tampaknya telah berubah.

    Baca juga:

    Truman ragu untuk memperluas konflik karena bisa menyeret China dan Rusiayang saat itu telah mengembangkan bom atomnya sendirike dalam perang dunia ketiga.

    Namun MacArthur yakin bahwa ia bisa meraih kemenangan yang akan menyatukan kembali Korea di bawah kepemimpinan Korea Selatan yang pro-Barat. Ia meyakinkan Truman bahwa perang akan berakhir sebelum Natal.

    Namun, kemajuan pesat PBB menuju perbatasan China membuat pemimpin komunis Tiongkok, Mao Zedong, gelisah.

    Getty ImagesSejumlah serdadu Korea Utara dan China menjadi tahanan perang pasukan PBB pada Juni 1950.

    Mao memerintahkan tentara China untuk berkumpul secara diam-diam di perbatasan untuk menghadapi pasukan MacArthur yang terus bergerak maju. Pada akhir November, tentara China mengubah arah Perang Korea.

    Ribuan tentara Tiongkok melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan PBB.

    Menderita kerugian besar dan bertempur dalam kondisi musim dingin, pasukan MacArthur tidak mampu mempertahankan wilayah luas yang telah mereka rebut beberapa minggu sebelumnya.

    Pada Pertempuran Sungai Ch’ongch’on, pasukan Tiongkok mengalahkan pasukan PBB secara telak, yang disebut-sebut sebagai salah satu penarikan mundur paling berdarah dalam sejarah Korps Marinir AS.

    Ancaman perang nuklir

    Karena tidak mampu menghentikan laju pasukan China yang tak kenal lelah, MacArthur memutuskan untuk meninggalkan Pyongyang.

    Pasukan PBB diperintahkan untuk membakar semua perlengkapan dan peralatan, yang menyebabkan banyak bangunan di kota itu dilalap api.

    Getty ImagesWarga sipil Korea mengungsi ke arah selatan pada Januari 1951.

    Menyadari bahwa tentara Korea Utara dan China mengancam akan membersihkan siapa pun yang dicurigai membantu pasukan PBB, ribuan penduduk Pyongyang meninggalkan kota itu dalam ketakutan dan kondisi lelah.

    Juru kamera BBC, Cyril Page, merekam orang-orang Korea ini yang berusaha mati-matian untuk menyeberangi Sungai Taedong agar tidak terjebak di Pyongyang saat pasukan PBB pergi.

    “Karena prioritasnya adalah kendaraan militer, para pengungsi tidak diizinkan menyeberangi jembatan di atas Sungai Taedong sebelah selatan Pyongyang,” demikian BBC melaporkan.

    Baca juga:

    Para teknisi militer AS sengaja mengatur agar jembatan-jembatan ini meledak setelah kendaraan militer pasukan gabungan PBB melintasinya demi memperlambat laju pasukan Korea Utara.

    “Namun, karena takut tertinggal di kota, ribuan orang berjalan ke tepi sungai,” lanjut laporan BBC. “Di sana, berbagai jenis kapal disiapkan untuk membawa mereka menyeberang.”

    Page sendiri diperintahkan untuk meninggalkan lapangan terbang sebelum senja. Ketika ia tiba di lapangan terbang itu, ia mendapati bahwa sebagian besar lapangan terbang itu juga dibakar pasukan PBB karena khawatir fasilitas itu dapat digunakan oleh Korea Utara.

    “Saat hari mulai gelap, hanggar dan bengkel yang menyala-nyala menerangi langit malam,” sebut laporan BBC. “Pada tengah malam, ratusan rumah pribadi di dekat lapangan terbang itu juga terbakar.”

    Saat pesawat yang ditumpangi Page lepas landas, ia mengambil gambar terakhir Pyongyang, yang sempat menjadi tempat kemenangan MacArthur tetapi saat itu melambangkan kegagalan strategi militernya.

    “Hari sudah hampir fajar ketika juru kamera kami meninggalkan lapangan udara Pyongyang,” BBC melaporkan, “dan saat pesawatnya berangkat, ia melihat pasukan PBB mundur ke selatan bersama barisan kendaraan yang tampaknya tak berujung.”

    Baca juga:

    Pada 6 Desember 1950, saat pasukan China dan Korea Utara kembali memasuki Pyongyang, strategi AS untuk mengakhiri perang mulai bergeser ke arah yang jauh lebih berbahaya.

    Hubungan Truman dengan MacArthur selalu sulit karena sang jenderal cenderung melangkahi wewenangnya dan mengabaikan perintah langsung.

    Kini, saat menghadapi situasi yang memburuk di Korea, kedua pria itu berulang kali berselisih pendapat mengenai arah perang.

    MacArthur, yang sebelumnya meremehkan kekhawatiran Truman bahwa Mao Zedong mungkin akan campur tangan, kini mulai secara terbuka menganjurkan peningkatan konflik.

    Ia berpendapat bahwa AS harus mengancam menggunakan senjata nuklir dan mengebom China jika pasukan komunis di Korea tidak meletakkan senjata mereka.

    MacArthur tidak sendirian dalam hal ini: Curtis LeMay, kepala Komando Strategis Udara AS selama Perang Korea, juga mendukung serangan pendahuluan.

    LeMay, yang percaya bahwa perang nuklir tidak dapat dihindari, belakangan mencoba membujuk Presiden John F Kennedy agar ia diizinkan untuk mengebom lokasi rudal nuklir saat Krisis Rudal Kuba.

    Desakan untuk menggunakan senjata nuklir ini sangat mengkhawatirkan negara-negara PBB lainnya yang terlibat dalam konflik Korea, termasuk Perdana Menteri Inggris, Clement Attlee. Dia bahkan sengaja terbang ke Washington DC untuk menolak gagasan tersebut.

    Namun MacArthur berkeras bahwa rencananya akan berhasil, karena ia yakin Rusia akan terintimidasi dan tidak akan melakukan apa pun terhadap serangan AS ke China.

    Kembali ke garis awal

    Pada 9 Desember 1950, MacArthur secara resmi meminta kewenangan untuk menggunakan senjata nuklir. Truman menolaknya.

    Dua pekan kemudian, MacArthur menyerahkan daftar target serangan, termasuk yang berada di China. Dia bahkan mencantumkan jumlah bom atom yang akan dibutuhkannya.

    Ia terus mendesak Pentagon untuk memberinya keleluasaan menggunakan senjata nuklir kapanpun diperlukan.

    Pada akhir Desember 1950, pasukan PBB telah didorong mundur melintasi perbatasan garis lintang 38 derajat. Adapun pasukan China dan Korea Utara merebut kembali kota Seoul yang terkepung dan dibom pada Januari 1951.

    “Mungkin jika beberapa komandan seperti Curtis LeMay lebih dekat dengan presiden, mereka mungkin akan menggunakan senjata nuklir karena komandan seperti LeMay dan MacArthur memang ingin menggunakannya,” kata Dr. Miller.

    “Mereka berpikir, ‘Apa gunanya punya senjata nuklir kalau kita tidak menggunakannya?’”

    Lantaran Truman tidak yakin dirinya bisa mengendalikan MacArthur, ditambah kekhawatiran bahwa sikap agresif sang jenderal dapat memicu Perang Dunia Ketiga, Truman memecatnya atas tuduhan pembangkangan pada April 1951.

    Baca juga:

    Getty ImagesPasukan PBB yang mundur dari Pyongyang menuju selatan dengan melintasi perbatasan garis lintang paralel ke-38, pada 1950.

    Perang Korea terus berlanjut selama dua tahun berikutnya. Adapun Seoul berpindah tangan lagi untuk keempat kalinya.

    Karena tidak ada pihak yang mampu meraih kemenangan yang menentukan, perang ini berubah menjadi perang yang berkepanjangan dan berdarah.

    “Salah satu ironi terbesar dari perang ini adalah, garis depan kedua pasukan berada pada musim semi tahun 1951 tidak jauh dari garis lintang 38 derajat,” kata Dr. Miller.

    “Setelah semua kerugian besar ini terjadi di kedua belah pihak, kehancuran sipil yang terjadi, tetapi mereka kurang lebih kembali ke garis awal.”

    Korsel dan Korut akhirnya mengakhiri pertempuran dengan gencatan senjata pada 1953, tetapi mereka tidak menandatangani perjanjian damai. Artinya, secara teknis mereka masih berperang.

    Konflik tersebut merusak Semenanjung Korea. Perkiraannya bervariasi, tetapi diyakini bahwa sekitar empat juta orang tewas selama Perang Korea dan setengahnya adalah warga sipil. Lebih banyak lagi yang mengungsi atau kelaparan.

    Pengeboman udara menghancurkan negara itu, menghancurkan seluruh kota. Keluarga yang terpisah akibat pemisahan tersebut tidak pernah bersatu kembali.

    Puluhan tahun kemudian, kedua negara masih terjebak dalam konflik, dipisahkan oleh zona demiliterisasi sepanjang 250 km yang dipenuhi ranjau darat dan dijaga oleh ratusan tentara.

    Warisan perang yang tidak pernah berakhir.

    Artikel ini dapat Anda baca dalam versi bahasa Inggris berjudul ‘As darkness fell, blazing hangars lit up the sky’: How the fall of Pyongyang brought the world to the brink of crisis pada laman BBC Culture.

    (ita/ita)

  • Menengok layanan pengaduan di OJK

    Menengok layanan pengaduan di OJK

    Denpasar (ANTARA) – Suasana hening terasa saat perwakilan awak media dari Bali menginjakkan kaki di lantai 16 Wisma Mulia 2, Jakarta, di tengah hiruk pikuk kesibukan kota metropolitan ini.

    Dengan difasilitasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, para awak media itu kemudian dipandu petugas menuju salah satu ruangan khusus di sudut gedung pencakar langit yang berdiri di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

    Di ruangan khusus itulah puluhan petugas menerima layanan konsumen jasa keuangan melalui Kontak 157, sebuah layanan yang hadir sebagai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK.

    Para petugas layanan pengaduan itu mendengar, mencatat, hingga menganalisis data aduan konsumen jasa keuangan di depan layar komputer mereka.

    Mimik serius dari para staf menjadi pemandangan yang tergambar jelas, begitu memasuki ruangan yang tidak diperkenankan ada layar kamera hidup dari awak media.

    Di sanalah “dapur” regulator sektor jasa keuangan itu meramu laporan dari konsumen menyangkut layanan jasa keuangan di Tanah Air.

    Setiap laporan kemudian dihimpun mencakup data dan kronologi kemudian ditindaklanjuti kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK).

    Adapun layanan tersebut sekaligus sebagai bahan dari regulator untuk melakukan pengawasan pada industri jasa keuangan.

    Total ada sekitar 100 operator atau petugas layanan konsumen jasa keuangan di ruangan Kontak 157 itu, termasuk dua petugas disabilitas sebagai bentuk iklim kerja yang inklusif.

    Para petugas itu kemudian dibagi dalam kanal layanan konsumen, yakni melalui telepon langsung 157, pesan berbasis aplikasi atau WhatsApp pada nomor 081157157157, dan surat elektronik melalui konsumen@ojk.go.id.

    Ada juga kanal digital melalui media sosial dan melalui cara konvensional yakni surat dan datang langsung.

    Selain itu, ada juga aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK) yang bisa diakses melalui lawan kontak157.ojk.go.id.

    Konsumen mengakses kanal Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) di Wisma Mulia 2, Jakarta, Senin (2/12/2024) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

    Ragam aduan

    Direktur Pelayanan Konsumen, Pemeriksaan Pengaduan dan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK Sabar Wahyono menjelaskan ada tiga layanan konsumen.

    Layanan itu yakni pemberian informasi atau pertanyaan konsumen terkait produk atau layanan PUJK, penyampaian laporan/informasi masyarakat kepada OJK, dan pengaduan rasa tidak puas dari konsumen di sektor jasa keuangan.

    Rata-rata pengaduan yang disampaikan konsumen paling banyak soal peran penagih utang atau debt collector, utang yang lunas namun masih tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

    Kemudian terkait teknologi keuangan (fintech) hingga klaim asuransi yang dipersulit.

    Konsumen juga mengadu terkait adanya tindakan menakut-nakuti hingga aksi tak menyenangkan yang memasuki ranah pribadi, misalnya, terkait data konsumen dan ikut menyeret keluarga atau tempat kerja konsumen.

    Dari beberapa kanal layanan yang dibuka, pengaduan melalui pesan berbasis aplikasi WhatsApp menjadi jalur yang paling banyak digunakan konsumen dan ditangani petugas yakni mencapai rata-rata sekitar 1.000 aduan per hari.

    Selain itu, ada juga aduan via telepon yang rata-rata mencapai sekitar 30–40 aduan per hari.

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wacana Mereposisi Polri di Bawah Kemendagri atau TNI Dinilai Ancaman dan Sangat Membahayakan Reformasi

    Wacana Mereposisi Polri di Bawah Kemendagri atau TNI Dinilai Ancaman dan Sangat Membahayakan Reformasi

    Jakarta: Pasca-Pilkada 2024, wacana mereposisi Polri di bawah TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mencuat dan menjadi perdebatan hangat. Menurut Pakar Hukum, Slamet Pribadi, gagasan tersebut tidak hanya keliru secara hukum, tetapi juga melukai amanah reformasi yang telah diperjuangkan sejak 1998.

    “Pemilu itu adalah pesta demokrasi, ruang bagi masyarakat untuk memilih pemimpinnya dengan hati nurani. Tapi ketika hasilnya tidak sesuai harapan, elite tertentu malah melontarkan wacana yang sangat emosional dan berpotensi memecah belah bangsa,” ujar Slamet Pribadi dalam keterangannya, Rabu 4 Desember 2024.
    Sejarah Panjang Pemisahan Polri dan TNI
    Slamet mengingatkan, pemisahan Polri dari TNI bukanlah keputusan sesaat, melainkan proses panjang yang melibatkan berbagai presiden, mulai dari Soeharto hingga Megawati Soekarnoputri. Reformasi ini dilandasi semangat memperkuat profesionalisme kedua institusi negara tersebut, sebagaimana tertuang dalam berbagai produk hukum, seperti:

    Inpres No. 2 Tahun 1999 – Mengatur langkah pemisahan Polri dari ABRI.
    Kepres No. 89 tahun 2000- Menegaskan Kedudukan Kepolisian Negara RI
    Tap MPR No. VI/MPR/2000 – Menegaskan pemisahan peran TNI dan Polri.
    Tap MPR No. VII/MPR/2000 – Menegaskan peran TNI dan peran Kepolisian Negara RI,
    UU No. 2 Tahun 2002 – Mengatur independensi dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    “Pemisahan ini adalah buah reformasi yang memperjuangkan demokrasi. Mengembalikan Polri di bawah TNI atau Kemendagri sama saja dengan mengkhianati amanah reformasi,” tegas Slamet.

    Baca juga: Legislator PDIP Terlapor Tuduhan Partai Cokelat Disanksi Teguran Tertulis

    Narasi Politik yang Berbahaya
    Wacana reposisi Polri ini, menurut Slamet, lahir dari narasi emosional akibat kekalahan politik. Beberapa elite mengklaim bahwa Polri diduga terlibat mendukung calon tertentu, yang kemudian memicu seruan untuk mengubah struktur institusi tersebut.

    “Framing seperti ini hanya menunjukkan ketidakdewasaan politik. Memanfaatkan institusi negara sebagai kambing hitam kekalahan adalah langkah berbahaya dan tidak berdasar secara hukum,” ujar Slamet.
    Penolakan dari Berbagai Pihak
    Mayoritas fraksi di parlemen, Menteri Dalam Negeri, dan masyarakat luas menolak usulan ini. Dari delapan fraksi di DPR, tujuh di antaranya secara tegas menolak gagasan reposisi Polri. Slamet juga menekankan bahwa masyarakat kini semakin cerdas dalam memilah narasi politik.

    “Masyarakat sudah paham mana kritik yang konstruktif dan mana yang sekadar ekspresi kekecewaan. Jika wacana ini dibiarkan, maka potensi memecah belah bangsa semakin besar,” tambahnya.

    Slamet mengingatkan pentingnya menjaga profesionalisme Polri dan menghormati semangat reformasi. “Mengelola negara bukan soal membalikkan keputusan reformasi karena emosi politik sesaat. Kita harus menghormati perjuangan panjang yang melibatkan berbagai presiden dan masyarakat,” tutup Slamet.

    Wacana reposisi Polri ini diharapkan tidak menjadi bahan spekulasi lebih jauh. Pendidikan politik yang baik, adu gagasan yang sehat, dan penghormatan terhadap reformasi menjadi kunci menjaga demokrasi tetap berjalan sesuai amanah rakyat.

    Jakarta: Pasca-Pilkada 2024, wacana mereposisi Polri di bawah TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mencuat dan menjadi perdebatan hangat. Menurut Pakar Hukum, Slamet Pribadi, gagasan tersebut tidak hanya keliru secara hukum, tetapi juga melukai amanah reformasi yang telah diperjuangkan sejak 1998.
     
    “Pemilu itu adalah pesta demokrasi, ruang bagi masyarakat untuk memilih pemimpinnya dengan hati nurani. Tapi ketika hasilnya tidak sesuai harapan, elite tertentu malah melontarkan wacana yang sangat emosional dan berpotensi memecah belah bangsa,” ujar Slamet Pribadi dalam keterangannya, Rabu 4 Desember 2024.

    Sejarah Panjang Pemisahan Polri dan TNI

    Slamet mengingatkan, pemisahan Polri dari TNI bukanlah keputusan sesaat, melainkan proses panjang yang melibatkan berbagai presiden, mulai dari Soeharto hingga Megawati Soekarnoputri. Reformasi ini dilandasi semangat memperkuat profesionalisme kedua institusi negara tersebut, sebagaimana tertuang dalam berbagai produk hukum, seperti:

    Inpres No. 2 Tahun 1999 – Mengatur langkah pemisahan Polri dari ABRI.
    Kepres No. 89 tahun 2000- Menegaskan Kedudukan Kepolisian Negara RI
    Tap MPR No. VI/MPR/2000 – Menegaskan pemisahan peran TNI dan Polri.
    Tap MPR No. VII/MPR/2000 – Menegaskan peran TNI dan peran Kepolisian Negara RI,
    UU No. 2 Tahun 2002 – Mengatur independensi dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    “Pemisahan ini adalah buah reformasi yang memperjuangkan demokrasi. Mengembalikan Polri di bawah TNI atau Kemendagri sama saja dengan mengkhianati amanah reformasi,” tegas Slamet.
     
    Baca juga: Legislator PDIP Terlapor Tuduhan Partai Cokelat Disanksi Teguran Tertulis

    Narasi Politik yang Berbahaya

    Wacana reposisi Polri ini, menurut Slamet, lahir dari narasi emosional akibat kekalahan politik. Beberapa elite mengklaim bahwa Polri diduga terlibat mendukung calon tertentu, yang kemudian memicu seruan untuk mengubah struktur institusi tersebut.
    “Framing seperti ini hanya menunjukkan ketidakdewasaan politik. Memanfaatkan institusi negara sebagai kambing hitam kekalahan adalah langkah berbahaya dan tidak berdasar secara hukum,” ujar Slamet.

    Penolakan dari Berbagai Pihak

    Mayoritas fraksi di parlemen, Menteri Dalam Negeri, dan masyarakat luas menolak usulan ini. Dari delapan fraksi di DPR, tujuh di antaranya secara tegas menolak gagasan reposisi Polri. Slamet juga menekankan bahwa masyarakat kini semakin cerdas dalam memilah narasi politik.
     
    “Masyarakat sudah paham mana kritik yang konstruktif dan mana yang sekadar ekspresi kekecewaan. Jika wacana ini dibiarkan, maka potensi memecah belah bangsa semakin besar,” tambahnya.
     
    Slamet mengingatkan pentingnya menjaga profesionalisme Polri dan menghormati semangat reformasi. “Mengelola negara bukan soal membalikkan keputusan reformasi karena emosi politik sesaat. Kita harus menghormati perjuangan panjang yang melibatkan berbagai presiden dan masyarakat,” tutup Slamet.
     
    Wacana reposisi Polri ini diharapkan tidak menjadi bahan spekulasi lebih jauh. Pendidikan politik yang baik, adu gagasan yang sehat, dan penghormatan terhadap reformasi menjadi kunci menjaga demokrasi tetap berjalan sesuai amanah rakyat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Canggih! Inovasi Ini Bisa Bikin Investasi Properti Lebih Mudah

    Canggih! Inovasi Ini Bisa Bikin Investasi Properti Lebih Mudah

    Jakarta: Di Indonesia, penetrasi populasi yang berinvestasi masih kurang dari 10 persen. Untuk itu, perusahaan investasi properti fraksional Goro hadir menyediakan kelas aset yang mudah dipahami dan diakses oleh semua kalangan tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk investasi properti.
     
    Goro saat ini berpartisipasi sebagai peserta dengan model bisnis tokenisasi aset riil berbasis properti pertama dalam fasilitas sandbox yang diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persetujuan ini diberikan melalui Surat OJK Nomor S-548/IK.01/2024 dan S-549/IK.01/2024.
     
    Co-founder & CEO Goro Robert Hoving mengatakan, partisipasi Goro dalam sandbox OJK adalah bukti komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi para investor. Sebagai pelopor dalam tokenisasi properti, Goro berupaya memenuhi standar investasi yang ditetapkan oleh OJK. 
    “Kami ingin menjadikan investasi properti sebagai kelas aset yang mudah dipahami dan diakses oleh lebih banyak orang sehingga meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Desember 2024.
     
    Selama beberapa bulan ke depan, Goro akan menjalani serangkaian uji coba di bawah pengawasan langsung OJK dengan tujuan untuk memvalidasi dan meningkatkan semua aspek manajemen dan operasional layanan. Sarana sandbox memberikan kesempatan bagi Goro untuk berkembang dengan berbagai inovasi.
     

     
    Robert juga menekankan pentingnya sandbox dalam memberikan kepastian berusaha di Indonesia. Tidak hanya inovatif, tetapi Goro juga memiliki standar tata kelola dan manajemen risiko yang baik, serta keamanan dan keandalan sistem informasi, termasuk ketahanan siber, pelindungan konsumen dan pelindungan data.
     
    “Dengan diterimanya Goro dalam sandbox, ini memberikan kepastian hukum bagi para inovator agar dapat secara proaktif melibatkan regulator pada masa awal usahanya. Ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem investasi yang inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan,” ungkapnya.
     
    Co-founder Goro Andryan Gouw mengungkapkan, tokenisasi properti ini adalah contoh nyata dari Real World Asset (RWA) Tokenization. Ini sejalan dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto 2024-2028 yang diluncurkan OJK.
     
    Ia menyebut, teknologi blockchain meningkatkan transparansi dan akuntabilitas platform Goro, memungkinkan siapa saja untuk berinvestasi di properti. Selain itu, Goro telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001, standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. 
     
    “Kami tidak hanya inovatif tetapi juga aman dan terpercaya bagi semua pengguna kami. Sertifikasi ini menegaskan komitmen GORO dalam menjaga keamanan data dan informasi investor, serta memastikan bahwa semua proses operasional memenuhi standar keamanan tertinggi,” ujar dia.
     
    Dengan pengawasan langsung dari OJK, Goro akan membantu OJK dalam mengidentifikasi kebijakan yang tepat dalam mengakomodir inovasi dan memahami inovasi. Selain itu, Goro membantu merumuskan regulasi baru yang memastikan keamanan, transparansi, dan kesesuaian dengan regulasi yang berlaku. 
     
    “Goro optimis dapat terus memperkenalkan kelas aset baru ke dunia investasi dan menghadirkan pengalaman investasi yang mudah dimengerti, transparan, dan terjangkau oleh semua kalangan sehingga meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” ungkap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Ditegur Mayor Teddy usai Aksinya Hina Penjual Es Teh Viral, Gus Miftah Minta Maaf

    Ditegur Mayor Teddy usai Aksinya Hina Penjual Es Teh Viral, Gus Miftah Minta Maaf

    Jakarta: Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan penceramah terkenal, Gus Miftah, melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.

    Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.

    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.

    Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Partai Gerindra mendesak Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah untuk meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menghina pedagang minuman. Hal itu disampaikan lewat akun Instagram @gerindra pada Selasa, 3 November 2024 malam.
     

    Baca juga: Aksi Gus Miftah ke Penjual Es Teh Jadi Simbol Pentingnya Adab daripada Ilmu

    Gus Miftah Minta Maaf
    “Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak penjual es,” tulis Gerindra.

    Usai videonya viral dan mendapat kecaman warganet, Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian.

    “Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung,” ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi.
    Dalam video tersebut, ia berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.

    “Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat,” lanjutnya.

    Baca juga: Viral Gus Miftah Dihujat karena Ledek Penjual Es, Ini Kesaksian Sahabat

    Ditegur Pihak Istana 

    Ia juga mengaku bahwa dirinya ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, tepatnya langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.

    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” tegasnya.

    Jakarta: Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan penceramah terkenal, Gus Miftah, melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di sebuah acara pengajian.
     
    Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.
     
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.
    Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Partai Gerindra mendesak Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah untuk meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menghina pedagang minuman. Hal itu disampaikan lewat akun Instagram @gerindra pada Selasa, 3 November 2024 malam.
     

    Gus Miftah Minta Maaf

    “Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak penjual es,” tulis Gerindra.
     
    Usai videonya viral dan mendapat kecaman warganet, Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian.
     
    “Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung,” ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi.

    Dalam video tersebut, ia berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.

    “Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat,” lanjutnya.

    Ditegur Pihak Istana 

    Ia juga mengaku bahwa dirinya ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, tepatnya langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.

    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” tegasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Kementerian Komdigi Take Down 49 Ribuan Konten Terkait Judi Online dalam Sepekan – Page 3

    Kementerian Komdigi Take Down 49 Ribuan Konten Terkait Judi Online dalam Sepekan – Page 3

    Selain itu, situs judi online seringkali menggunakan situs ilegal dan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas. Data pribadi pemain yang terdaftar dalam situs judi online sangat rentan disalahgunakan.

    Ia mengatakan, data-data pribadi yang sering diretas oleh oknum sindikat judi online adalah nomor seluler, alamat email, serta nomor rekening bank. Data itu dapat digunakan pihak tidak bertanggung jawab.

    “Edukasi diri dengan cara mengenali modus kejahatan siber. Jangan sembarangan menyebarkan atau memberikan data pribadi Anda pada situs ataupun aplikasi yang tidak diketahui dan laporkan insiden kebocoran data kepada pihak yang berwenang,” tuturnya.

    Tidak hanya itu, Alexander juga menuturkan, perjuangan melawan judi online memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Karenanya, apabila masyarakat menemukan situs, konten, akun, atau promosi judi online, bisa melaporkannya.

    Kemkomdigi telah menyediakan berbagai kanal bagi masyarakat yang ingin melaporkan konten negatif, termasuk judi online. Ada Aduankonten.id, layanan WhatsApp di 0811-9224-545, serta chatbot WA Stop Judi Online di 0811-1001-5080.

  • Polisi Belum Temukan Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

    Polisi Belum Temukan Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

    Jakarta: Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan hingga kini masih belum berhasil mengungkap motif di balik tindakan kejam MAS (14), seorang remaja yang membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Kasus yang terjadi pada Sabtu dini hari 30 Desember 2024 itu masih menjadi misteri meski berbagai upaya pendalaman telah dilakukan.

    Hasil Pemeriksaan Tidak Temukan Hal Aneh
    Polisi telah memeriksa ponsel milik MAS untuk mencari petunjuk yang mungkin berkaitan dengan motif. Namun, hasilnya nihil. 

    “Jadi tidak ada yang janggal di mata penyidik. Jadi aplikasi yang lain-lain tidak ada. Jadi pure anak ini belajar, banyak pelajaran-pelajaran yang dibukanya setiap hari,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Rabu 4 Desember 2024.

    Baca juga: Update Terbaru Proses Hukum Remaja Jaksel yang Bunuh Ayah dan Nenek

    Pengakuan dan Penyesalan Pelaku
    MAS mengaku bahwa dirinya mendapatkan bisikan meresahkan, yang membuatnya tidak bisa tidur hingga nekat melakukan pembunuhan. Namun, pengakuan ini belum cukup untuk memberikan gambaran jelas tentang motifnya.

    Polisi juga membantah rumor bahwa tindakan MAS dipicu oleh paksaan belajar dari orang tuanya. “Ya kita bertanya karena banyak beredar dia dipaksa untuk belajar. Tetapi sejauh ini, setelah kita tanyakan, dia memang disuruh belajar, tapi dia itu sudah hal biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) ini. Jadi itu memang menjadi kebiasaan dari ibu bapaknya, dia disuruh belajar,” tegas Nurma.

    Saat diperiksa, MAS menunjukkan penyesalan mendalam atas perbuatannya. Pelaku bahkan menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit akibat luka tusuk.
    Penanganan Kasus Berlanjut
    MAS saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan subsider Pasal 351 KUHP dan/atau Pasal 44 ayat 2 dan 3 UU KDRT.

    Kasus ini telah memasuki hari keempat sejak terjadinya pembunuhan, namun motif di balik tindakan MAS masih menjadi tanda tanya besar. Polisi terus bekerja keras dengan menggali keterangan lebih lanjut dari pelaku, ahli psikologi, dan bukti-bukti lainnya.

    Jakarta: Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan hingga kini masih belum berhasil mengungkap motif di balik tindakan kejam MAS (14), seorang remaja yang membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Kasus yang terjadi pada Sabtu dini hari 30 Desember 2024 itu masih menjadi misteri meski berbagai upaya pendalaman telah dilakukan.

    Hasil Pemeriksaan Tidak Temukan Hal Aneh

    Polisi telah memeriksa ponsel milik MAS untuk mencari petunjuk yang mungkin berkaitan dengan motif. Namun, hasilnya nihil. 
     
    “Jadi tidak ada yang janggal di mata penyidik. Jadi aplikasi yang lain-lain tidak ada. Jadi pure anak ini belajar, banyak pelajaran-pelajaran yang dibukanya setiap hari,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Rabu 4 Desember 2024.
     
    Baca juga: Update Terbaru Proses Hukum Remaja Jaksel yang Bunuh Ayah dan Nenek

    Pengakuan dan Penyesalan Pelaku

    MAS mengaku bahwa dirinya mendapatkan bisikan meresahkan, yang membuatnya tidak bisa tidur hingga nekat melakukan pembunuhan. Namun, pengakuan ini belum cukup untuk memberikan gambaran jelas tentang motifnya.
    Polisi juga membantah rumor bahwa tindakan MAS dipicu oleh paksaan belajar dari orang tuanya. “Ya kita bertanya karena banyak beredar dia dipaksa untuk belajar. Tetapi sejauh ini, setelah kita tanyakan, dia memang disuruh belajar, tapi dia itu sudah hal biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) ini. Jadi itu memang menjadi kebiasaan dari ibu bapaknya, dia disuruh belajar,” tegas Nurma.
     
    Saat diperiksa, MAS menunjukkan penyesalan mendalam atas perbuatannya. Pelaku bahkan menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit akibat luka tusuk.

    Penanganan Kasus Berlanjut

    MAS saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan subsider Pasal 351 KUHP dan/atau Pasal 44 ayat 2 dan 3 UU KDRT.
     
    Kasus ini telah memasuki hari keempat sejak terjadinya pembunuhan, namun motif di balik tindakan MAS masih menjadi tanda tanya besar. Polisi terus bekerja keras dengan menggali keterangan lebih lanjut dari pelaku, ahli psikologi, dan bukti-bukti lainnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Tragedi Pertandingan Sepakbola di Guinea, Puluhan Orang Tewas

    Tragedi Pertandingan Sepakbola di Guinea, Puluhan Orang Tewas

    Jakarta

    Sedikitnya 56 orang tewas terinjak-injak setelah polisi menembakkan gas air mata pada pertandingan sepakbola di Guinea, bagian barat Afrika, Minggu (01/12). Jumlah pasti korban jiwa sempat menjadi perdebatan lantaran sejumlah pihak menyebut jumlah korban mencapai sekitar 100 orang.

    Bagaimana kronologi kejadian di Guinea?

    Tragedi pada pertandingan sepakbola di Guinea berawal dari keputusan kontroversial wasit yang memimpin laga antara Labe dan Nzerekore. Saat itu wasit mengusir dua pemain Labe dari lapangan serta memberikan tendangan penalti tim kepada tuan rumah.

    Media lokal negeri itu memberitakan bahwa polisi menembakkan gas air mata setelah pendukung tim tamu, Labe, melempar batu ke arah lapangan sebagai bentuk kemarahan terhadap wasit.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Di antara tubuh-tubuh yang terbujur kaku tersebut tampak beberapa sosok seperti anak-anak.

    Di rumah sakit, seorang dokter yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “mayat-mayat berjejer sejauh mata memandang di rumah sakit”.

    “Yang lainnya tergeletak di lantai di lorong. Kamar mayat sudah penuh,” tambahnya.

    Bagaimana keadaan di dalam stadion saat insiden berlangsung?

    Paul Sakouvogi, seorang jurnalis di Nzerekore, menggambarkan kondisi stadion kepada BBC. Menurutnya, saat insiden berlangsung, stadion “penuh sesak” dengan ribuan penonton.

    “Hanya ada satu pintu keluar,” ujarnya. “Beberapa orang memanjat tembok untuk keluar dan dalam kepanikan, semua penonton menuju pintu keluar yang sangat kecil. Mereka yang tidak dapat bertahan akhirnya terkapar di lantai,” kata Sakouvogi.

    Baca juga:

    Sakouvogi juga mengatakan akses internet di wilayah tersebut sempat dibatasi.

    Belakangan, polisi menjaga pintu masuk rumah sakit tempat para korban dirawat.

    “Saya melihat enam mobil polisi diparkir di depan tiga pintu masuk rumah sakit. Mereka hanya mengizinkan staf medis untuk masuk ke rumah sakit, sementara yang lainnya diminta untuk kembali melalui jalan yang sama saat mereka datang,” papar Sakouvogi.

    Penyelidikan

    Dalam pernyataan publiknya, Perdana Menteri Oury Bah mengatakan penyelidikan sedang dilaksanakan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab. Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Bah sekaligus mengucapkan belasungkawa.

    Sementara itu, Bah juga menjanjikan dukungan medis dan psikologis penuh kepada korban luka.

    Federasi Sepak Bola Guinea, Feguifoot, menyebut tragedi tersebut sebagai “derita mendalam”. Organisasi itu mengatakan seharusnya sepakbola ditujukan untuk “menyatukan hati dan mendekatkan pikiran”, bukannya menyebabkan “tragedi dan kesedihan”.

    “Semoga arwah para korban beristirahat dengan tenang di surga,” kata Patrice Motsepe, ketua Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).

    Baca juga:

    Guinea dan sejumlah negara Afrika lainnya, seperti Ethiopia, Gambia, Chad, serta Sierra Leone saat ini dilarang menyelenggarakan pertandingan sepak bola internasional oleh Konferensi Sepak bola Afrika atau CAF lantaran tempat penyelenggaraan di negara-negara tersebut tidak memenuhi standar internasional.

    Akibatnya, saat Guinea bertanding dalam kualifikasi Piala Afrika baru-baru ini, negara itu menjadikan Pantai Gading sebagai tempat untuk menggelar partai kandang.

    Sakouvagi menyebut stadion tempat terjadinya tragedi hari sedianya belum rampung sejak mulai dibangun puluhan tahun lalu.

    Intrik politik dan tuduhan korupsi

    Intrik politik juga melatari tragedi tersebut. Pertandingan hari Minggu merupakan bagian dari turnamen untuk menghormati Presiden Mamady Doumbouya, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada bulan September 2021.

    Pihak oposisi menyebut pertandingan tersebut merupakan bagian dari kampanye pencalonan presiden berikutnya.

    Sehari setelah pertandingan, kelompok oposisi Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi juga menuduh pihak berwenang memiliki “tanggung jawab besar atas peristiwa serius ini”.

    Pemerintah Guinea belum menanggapi tuduhan ini.

    Dalam beberapa bulan terakhir pengawasan ketat diterapkan pada tokoh-tokoh berpengaruh di sepak bola Guinea.

    Pada bulan Juli, Aboubacar Sampil, yang merupakan presiden Feguifoot, diperiksa dalam kasus korupsi dan kekerasan dalam sepak bola.

    Koleganya menuduh Sampil, yang juga memimpin dewan direksi tim lokal ASK, memfasilitasi aksi kekerasan dan mencoba memengaruhi wasit saat ASK ketinggalan 0-1 dari Milo FC.

    Milo FC kemudian terpaksa meninggalkan lapangan walau pertandingan belum selesai. Namun, klub itu mengalami kesulitan meninggalkan lapangan dengan aman, menurut dokumen yang diajukan ke badan etik Feguifoot.

    Hal lainnya, Sampil dituduh mengabaikan protokol keamanan. Sampil selalu membantah tudingan-tudingan kepadanya.

    Lihat Video ‘Momen Mencekam Bentrokan Suporter Sepakbola di Guinea, 56 Tewas’:

    (ita/ita)

  • Prabowo Samakan Saham dengan Judi Jika Dimainkan Orang Kecil, Ini Penjelasannya

    Prabowo Samakan Saham dengan Judi Jika Dimainkan Orang Kecil, Ini Penjelasannya

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya bahwa bermain saham bagi orang kecil serupa dengan berjudi karena peluang untuk menang sangat kecil. Menurutnya, pemenang di dunia saham adalah para bandar besar yang memiliki kekuatan finansial dan strategi unggul.

    “Saya kasih tahu ya. Main-main saham itu kalau orang kecil pasti kalah, itu untuk orang kecil sama dengan judi itu. Yang menang bandar besar yang kuat, ya kan,” ujar Prabowo dalam pidato sambutannya pada pembukaan sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 4 Desember 2024.

    Prabowo juga menyampaikan candaan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang tampak mengangguk mendengarkan pernyataannya. “Ini Pak Trenggono mantuk-mantuk itu. Hahaha,” seloroh Prabowo, disambut tawa hadirin.

    Baca juga: Begini Cara Beli Saham IPO

    Main Saham Penuh Tekanan 
    Prabowo menjelaskan bahwa tidak hanya orang kaya yang bermain saham, tetapi juga para profesional, termasuk teman-temannya yang ahli matematika dan menggunakan algoritma canggih untuk mengelola investasi mereka. Namun, menurutnya, bahkan teman-temannya itu sering mengalami stres akibat fluktuasi harga saham yang sulit diprediksi.

    Lebih lanjut, Prabowo menanyakan kepada para menteri yang hadir apakah ada di antara mereka yang bermain saham. “Siapa yang main bursa di sini menteri-menteri, hayo ngaku? Fahri Hamzah kayaknya,” katanya sambil bercanda.
    Tidak Memiliki Saham, Fokus pada Kesejahteraan Rakyat
    Prabowo juga menyinggung kritik yang diterimanya ketika ingin menerapkan program makan bergizi gratis. Menurutnya, ada pihak yang mengkhawatirkan program tersebut akan berdampak pada penurunan harga saham. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki saham di mana pun, sehingga lebih fokus pada kesejahteraan rakyat.

    “Dan rakyat di desa-desa enggak punya saham. Benar? Kalau saham jatuh ya pemain-pemain bursa itu,” pungkas Prabowo.

    Pernyataan Prabowo ini menjadi sorotan karena membandingkan permainan saham dengan perjudian, terutama bagi masyarakat kecil yang tidak memiliki modal atau kemampuan yang cukup untuk bersaing di pasar saham. Hal ini menunjukkan sikapnya yang berorientasi pada perlindungan terhadap rakyat kecil dalam menghadapi kompleksitas dunia investasi.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya bahwa bermain saham bagi orang kecil serupa dengan berjudi karena peluang untuk menang sangat kecil. Menurutnya, pemenang di dunia saham adalah para bandar besar yang memiliki kekuatan finansial dan strategi unggul.
     
    “Saya kasih tahu ya. Main-main saham itu kalau orang kecil pasti kalah, itu untuk orang kecil sama dengan judi itu. Yang menang bandar besar yang kuat, ya kan,” ujar Prabowo dalam pidato sambutannya pada pembukaan sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 4 Desember 2024.
     
    Prabowo juga menyampaikan candaan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang tampak mengangguk mendengarkan pernyataannya. “Ini Pak Trenggono mantuk-mantuk itu. Hahaha,” seloroh Prabowo, disambut tawa hadirin.
    Baca juga: Begini Cara Beli Saham IPO

    Main Saham Penuh Tekanan 

    Prabowo menjelaskan bahwa tidak hanya orang kaya yang bermain saham, tetapi juga para profesional, termasuk teman-temannya yang ahli matematika dan menggunakan algoritma canggih untuk mengelola investasi mereka. Namun, menurutnya, bahkan teman-temannya itu sering mengalami stres akibat fluktuasi harga saham yang sulit diprediksi.
     
    Lebih lanjut, Prabowo menanyakan kepada para menteri yang hadir apakah ada di antara mereka yang bermain saham. “Siapa yang main bursa di sini menteri-menteri, hayo ngaku? Fahri Hamzah kayaknya,” katanya sambil bercanda.

    Tidak Memiliki Saham, Fokus pada Kesejahteraan Rakyat

    Prabowo juga menyinggung kritik yang diterimanya ketika ingin menerapkan program makan bergizi gratis. Menurutnya, ada pihak yang mengkhawatirkan program tersebut akan berdampak pada penurunan harga saham. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki saham di mana pun, sehingga lebih fokus pada kesejahteraan rakyat.
     
    “Dan rakyat di desa-desa enggak punya saham. Benar? Kalau saham jatuh ya pemain-pemain bursa itu,” pungkas Prabowo.
     
    Pernyataan Prabowo ini menjadi sorotan karena membandingkan permainan saham dengan perjudian, terutama bagi masyarakat kecil yang tidak memiliki modal atau kemampuan yang cukup untuk bersaing di pasar saham. Hal ini menunjukkan sikapnya yang berorientasi pada perlindungan terhadap rakyat kecil dalam menghadapi kompleksitas dunia investasi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Jangan Salah! Transformasi Digital UKM Sebuah Keharusan!

    Jangan Salah! Transformasi Digital UKM Sebuah Keharusan!

    Jakarta: Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diberikan edukasi serta memberdayakan pelaku usaha agar dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi bisnis melalui solusi Microsoft 365 yang kini hadir dalam ekosistem Indibiz.
     
    Terkait itu, Indibiz, ekosistem solusi digital dari Telkom Indonesia bersama Digiserve dan Microsoft menggelar acara bertajuk “Microsoft 365 Solutions for SME” yang dihadiri oleh pelanggan UKM dari berbagai sektor. Tujuannya, untuk mendorong transformasi digital di sektor UKM.
     
    OVP Enterprise Regional Management Telkom, Reni Yustiani menguraikan, acara kolaboratif tersebut menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi, belajar, dan menjalin kolaborasi yang lebih erat. Selain presentasi dan demonstrasi produk, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para ahli dari Indibiz, Digiserve, dan Microsoft.
    “Program ini sebagai bentuk komitmen kami memberikan edukasi dan memberdayakan pelaku usaha agar dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi bisnis melalui solusi Microsoft 365 yang kini hadir dalam ekosistem Indibiz. Harapannya, peserta yang mengikuti kegiatan ini semakin lebih mengenal ekosistem solusi digital Indibiz yang dapat meningkatkan produktivitas bisnis UKM,” jelas Reni, dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Desember 2024.
     
    Microsoft 365 hadir dengan fitur keamanan tingkat lanjut yang dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan ini, seperti Multi-Factor Authentication (MFA), Data Loss Prevention (DLP), dan Identity and Access Management. Riset dari Forrester juga menegaskan bahwa implementasi Microsoft 365 mampu meningkatkan produktivitas hingga 15 persen melalui antarmuka yang intuitif.
     
    Efisiensi waktu penyelesaian masalah IT hingga 75 persen berkat alat-alat terintegrasi, serta penghematan hingga 35 persen per pengguna dengan mengkonsolidasikan berbagai solusi teknologi ke dalam satu platform yang efisien.
     
    Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta mengaku tercerahkan atas inovasi dan solusi digital yang Indibiz hadirkan dalam ekosistemnya.
     
    “Senang sekali bisa mengikuti program edukasi implementasi Microsoft 365 dari Indibiz dan Digiserve ini. Saya jadi lebih mengetahui manfaat dan benefit untuk usaha yang saya jalani agar lebih produktif dan efisien, dan juga tentang UU PDP,” tambah IT Manager dari Smailing Tour & Travel, Soleh.
     
    Tantangan UKM
     
    Soleh juga mengamini tantangan yang besar bagi UKM agar tetap kuat fundamental bisnis dan bisa berdaya saing global adalah dengan memanfaatkan teknologi digital. Bagi Soleh, transformasi digital UKM bukan lagi sebuah pilihan, tapi keharusan.
     
    “Saya berharap dengan memanfaatkan solusi digital yang Indibiz hadirkan ini, akses pasar kami lebih luas lagi dan membantu meningkatkan produktivitas bisnis, dan juga lebih mengetahui bagaimana caranya melindungi data perusahaan maupun customer kami,” kata Soleh.
     
    Pelaksana Tugas (PLT) Presiden Direktur Digiserve Buddy Restiady, menjelaskan, semua fitur ini dirancang untuk membantu UKM memenuhi kebutuhan digital tools standar global. Dengan solusi ini, pelaku usaha dapat mengelola data lebih mudah mulai dari penyimpanan, akses, hingga penghapusan.
     
    Microsoft 365 tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menawarkan solusi hemat biaya bagi UKM untuk mengelola dan mengembangkan bisnis mereka dengan perlindungan yang maksimal.
     
    “Fundamental bisnis yang baik adalah fondasi awal bagi keberlanjutan usaha. Dengan solusi digital ini, kami ingin memastikan pelanggan kami dapat menjalankan bisnis tanpa rasa khawatir, sehingga mereka dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti pertumbuhan dan inovasi,” tambah Buddy.
     
    Dengan solusi teknologi yang canggih, pelaku UKM diharapkan dapat memaksimalkan produktivitas, meningkatkan daya saing, serta menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kolaborasi transformasi digital adalah kunci untuk menciptakan peluang di masa depan dan membantu mewujudkan harapan bagi pelaku bisnis yang lebih cerah di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)