Perusahaan: WhatsApp

  • Toyota Recall Raize dan Agya di Indonesia, Ini Kendalanya

    Toyota Recall Raize dan Agya di Indonesia, Ini Kendalanya

    Jakarta

    PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan special service campaign (SSC) atau kampanye recall untuk mobil Toyota Raize dan Toyota Agya. Kedua mobil itu harus dilakukan pemeriksaan dan reprogramming Electronic Control Unit(ECU).

    Dalam siaran persnya disebutkan, Toyota mengundang pemilik Toyota Raize produksi 8 Juni 2021-16 Juli 2024 serta Toyota Agya produksi 22 Juli 2022-29 Juli 2024, untuk berkunjung ke bengkel resmi Toyota terdekat. Mobil yang terdampak akan dilakukan pemeriksaan dan reprogramming Electronic Control Unit(ECU) yang mengendalikan brake booster.

    Kampanye recall ini merupakan bentuk komitmen Toyota untuk menjamin kualitas produk dan layanan. Inisiatif ini juga mencerminkan transparansi Toyota dalam memberikan solusi yang bertanggung jawab terhadap potensi permasalahan pada produk yang telah dipasarkan.

    “Berikan Total Mobility Solution, perhatian dan tanggung jawab Toyota tidak berhenti sampai mobil datang ke rumah pelanggan. Dengan semangat continuous improvement, kami terus melakukan riset produk yang telah dipasarkan untuk menemukan kemungkinan masalah dan segera melakukan langkah perbaikan,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto dalam siaran persnya, Senin (3/3/2025).

    Potensi Malfungsi ECU

    Toyota Raize dan Toyota Agya dilengkapi dengan brake booster yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU).Brake booster atau booster rem merupakan komponen sistem rem mobil yang membantu pengemudi melakukan pengereman supaya lebih mudah dan ringan.

    Terdapat potensi malfungsi pada ECU mesin dikarenakan pemrograman yang kurang tepat. Dalam kondisi berkendara tertentu ada kemungkinan brake booster tidak dapat bekerja secara maksimal. Situasi ini akan menambah jarak berhenti kendaraan yang membuat pengemudi harus memberikan tekanan yang lebih besar saat pengereman, sehingga berpengaruh terhadap safety kendaraan di jalan.

    Pemanggilan berlaku untuk Toyota Raize tahun produksi 8 Juni 2021-16 Juli 2024 serta Toyota Agya tahun produksi 22 Juli 2022-29 Juli 2024.

    Proses reprogramming (software update) untuk memperbarui sistem dan mengatasi potensi malfungsi akan dilakukan oleh teknisi ahli bersertifikat Toyota global sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan cepat dan aman. Estimasi waktu pengecekan hingga software update selesai, berlangsung sekitar 1 jam tanpa perlu penggantian komponen apa pun.

    Pelanggan Toyota Raize dan Toyota Agya disarankan untuk melakukan booking service terlebih dahulu, agar dealer dapat mempersiapkan stall dan teknisi, serta tidak perlu terlalu lama menunggu antrean karena sudah terjadwal. Seluruh proses pemeriksaan hingga final check tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.

    “Dengan segala kerendahan hati, PT TAM mengajak para pemilik Toyota Raize dan Toyota Agya tahun produksi tertentu, agar dapat datang ke bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia untuk memastikan apakah kendaraannya mendapatkan service. Kami akan melakukan pemeriksaan Electronic Control Unit (ECU) yang mengendalikan kerja brake booster dan update software untuk memperbaiki kinerjanya. Pelanggan bisa menghubungi jaringan dealer resmi Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia, website resmi https://www.toyota.astra.co.id/ssc, atau via Toyota Customer Care yang beroperasi 24 jam di nomor telepon 1-500-315. Selain itu, pelanggan dapat berinteraksi dengan Toyota Interactive Virtual Assistant (TARRA) melalui Whatsapp di nomor 08111500315 untuk pengecekan status. Silakan kunjungi bengkel resmi Toyota yang disepakati untuk reprogramming ECU Toyota Raize dan Toyota Agya,” tutup Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy.

    (rgr/rgr)

  • Anak bos rental minta Propam Polri dalami Syifa yang disebut terdakwa

    Anak bos rental minta Propam Polri dalami Syifa yang disebut terdakwa

    Kami juga tidak tau apakah Syifa dan Hendri saling kenal atau tidak

    Jakarta (ANTARA) – Anak dari pemilik rental mobil yang menjadi korban penembakan oknum TNI-AL, Rizky Agam Syahputra meminta Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk mencari tau sosok Syifa yang disebut terdakwa satu Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo di dalam persidangan.

    “Mohon Propam Polri segera mengusut hal tersebut. Dalam keterangannya, terdakwa satu menyebutkan nama yang diduga Syifa atau Sarifa seorang ibu Bhayangkari. Pada awal bertemu di Serang bersama suaminya yang diduga anggota Kepolisian dengan pangkat perwira,” kata Rizky Agam di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Rizky Agam mempertanyakan keterlibatan Syifa dalam bisnis penggelapan mobil ke terdakwa anggota TNI Angkatan Laut (AL).

    “Yang saya mau tanyakan, apa betul seseorang yang diduga Bhayangkari itu terlibat dalam bisnis haram?” ucap Rizky Agam.

    Sebelumnya, terdakwa satu yang merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) atas nama Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo mengaku sempat bertemu dengan Ibu Bhayangkari yang tak dia kenal bernama Syifa.

    Awalnya, Bambang menyebut dirinya diundang oleh Hendri yang merupakan tetangga Bambang dari Lampung Utara dalam grup WhatsApp yang isinya hanya Hendri, Bambang, dan Syifa.

    “Dalam perjalanan, saudara Hendri memasukkan kami dalam satu grup, pas cek WA ada tiga orang, saya, saudara Hendri dan ada satu orang perempuan yang saya tidak kenal bernama Syifa,” kata Bambang dalam sidang kelima dengan agenda pemeriksaan saksi dan terdakwa di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Bambang mendeskripsikan foto profil Syifa ini menunjukkan sosok ibu Bhayangkari dengan suaminya yang merupakan seorang perwira polisi.

    Dalam grup WhatsApp itu Bambang diarahkan untuk menemui Syifa di Terminal Pandeglang membicarakan terkait mobil.

    “Hanya mengarahkan untuk ketemu di Terminal Serang, Pandeglang. Hanya ketemu Syifa. Kami juga tidak tau apakah Syifa dan Hendri saling kenal atau tidak. Tidak nanya pekerjaannya juga,” ujar Bambang.

    Lalu, saat di terminal Syifa menghampiri Bambang, terdakwa dua Sersan Satu Akbar Adli dan terdakwa tiga Sersan Satu Rafsin Hermawan dengan posisi sambil telepon video (video call) dengan Hendri.

    “Syifa nyamperin ke kami (bertiga) sambil video call Hendri seraya mengarahkan kamera. ‘Ini bukan? Ini bukan?’ kata ibu itu. Terus yang kami dengar dari handphone Hendri menjawab ‘Iya itu’, terus menunjukkan video call Hendri ke kita,” ujar Bambang.

    Bambang mengaku dirinya sudah mengenal Hendri sekitar tahun 2020. Kemudian Syifa menutup video call dengan Hendri dan tidak membicarakan apa-apa lagi ke terdakwa.

    “Saat itu enggak ada yang dibicarakan lagi, perempuan yang enggak kami kenal langsung menutup video call,” ucap Bambang.

    Lebih lanjut, Bambang menjelaskan tak lama kemudian datang seorang laki-laki yang merupakan rekan Syifa dan terdakwa tidak mengenalnya.

    “Dia datang, duduk, enggak ngomong, pada saat saya nanya ‘Bu mana mobilnya?’. Yang laki-laki kemudian menjawab ‘Ibu Syifa naik mobil silver Avanza atau Xenia bersama suaminya’,” kata Bambang.

    Sidang lanjutan kelima kasus penembakan pemilik rental mobil Ilyas Abdurrahman dengan terdakwa tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) dengan agenda pemeriksaan saksi Nengsih dan terdakwa di Pengadilan Militer II-08 Jakarta hari ini dimulai pukul 09.10 WIB.

    Sidang dipimpin oleh Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman dengan Hakim Anggota Letnan Kolonel Chk Nanang Subeni dan Hakim Anggota Letnan Kolonel Chk Gatot Sumarjono.

    Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta yang menangani perkara yakni Mayor corps hukum (Chk) Gori Rambe, Mayor Chk Mohammad Iswadi dan Mayor Chk Wasinton Marpaung.

    Adapun tiga oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) dari Oditurat Militer II-07 Jakarta didakwa melakukan penadahan pada kasus penembakan terhadap bos rental mobil di tempat istirahat (rest area) KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1).

    Tiga terdakwa tersebut, yakni terdakwa satu atas nama Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, terdakwa dua Sersan Satu Akbar Adli dan terdakwa tiga Sersan Satu Rafsin Hermawan.

    Selain pasal penadahan, dua dari tiga tersangka, yakni terdakwa satu atas nama Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo dan terdakwa dua Sersan Satu Akbar Adli didakwa melanggar pasal 340 KUHP Jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terkait pasal pembunuhan berencana.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terdakwa Penembakan Bos Rental Mobil Ungkap Dugaan Keterlibatan Istri Perwira Polisi

    Terdakwa Penembakan Bos Rental Mobil Ungkap Dugaan Keterlibatan Istri Perwira Polisi

    loading…

    Terdakwa penembak bos rental mobil di rest area KM45, Tol Tangerang-Merak, Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo mengungkap sosok istri perwira polisi dalam proses jual beli mobil. Foto/Jonathan Simanjuntak

    JAKARTA – Terdakwa penembak bos rental mobil di rest area KM45, Tol Tangerang-Merak, Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo mengungkap sosok istri perwira polisi dalam proses jual beli mobil. Sosok itu diketahui bernama Syifa.

    Hal itu diungkapkan Bambang dalam persidangan di Pengadilan Militer II-08. Bambang kembali menjelaskan bahwa dirinya diminta oleh Sertu Akbar Adli (terdakwa 2) untuk mencarikan mobil sesuai permintaan Sertu Rafsin Hermawan (terdakwa 3) yaitu mobil Brio.

    Saat itu, Bambang lantas menghubungi tetangga lamanya bernama Hendri. Hendri pun mengirimkan sejumlah foto mobil Brio yang belakangan disetujui untuk dibeli.

    Hendri pun meminta Bambang untuk pergi ke Terminal Serang untuk melanjutkan transaksi mobil itu. Di sanalah Bambang mengaku baru bertemu Syifa.

    “Pada saat dalam perjalanan (menuju Terminal Serang), saudara Hendri memasukkan kami ke grup chat WhatsApp dengan peserta tiga orang,” jelas Bambang.

    “(Grup WhatsApp berisi) saya, saudara Hendri dan ada satu orang perempuan yang saya tidak kenal bernama Syifa menggunakan foto baju ibu Bhayangkari dan dengan suaminya seorang perwira polisi,” ungkap dia.

    Menurut Bambang, ia pada akhirnya bertemu dengan Syifa di Terminal Serang. Namun saat itu, belum ada transaksi untuk jual beli mobil.

    Dalam peristiwa itu, Bambang mengaku hanya menunggu hingga kerabat Syifa bernama Ires alias Ijat datang. Belakangan, Ijatlah yang akhirnya bertransaksi untuk menyetujui pembelian mobil Brio.

    Hakim sempat mencecar kembali sosok Syifa kepada Bambang. Bambang kembali mengaku foto Syifa diduga dikiranya merupakan sosok ibu Bhayangkari berdasarkan foto profil akun WhatsApp.

    “Yang hanya kami tahu di kontak WA itu bernama Syifa menggunakan baju Bhayangkari dan berfoto bersama suaminya menggunakan PDU Polri berpangkat perwira,” pungkasnya.

    (rca)

  • Target 90 Hari Kerja Samani-Bellinda, Buat Satgas Jalan Berlubang Sampai Buka Kanal Aduan

    Target 90 Hari Kerja Samani-Bellinda, Buat Satgas Jalan Berlubang Sampai Buka Kanal Aduan

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris memasang target 90 hari kerja setelah dilantik. 

    Beberapa hal yang menjadi prioritas di awal kepemimpinannya yaitu masalah sampah, infrastruktur, dan persoalan gas elpiji.

    “Kami berlakukan program 90 hari kerja dalam rangka memudahkan hitungannya 3 bulan. Kami akan gas pol. Kami sudah identifikasi masalah,” kata Sam’ani seusai serah terima jabatan dengan Penjabat Bupati Kudus sebelumnya Herda Helmijaya di Pendopo Kudus, Senin (3/3/2025).

    Untuk 90 hari kerja ini pihaknya akan membentuk Satgas Jalan Berlubang maupun LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum).

    Satuan tugas ini untuk mempercepat akselerasi perbaikan jalan berlubang dan lampu penerangan yang mati.

    Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat, Sam’ani juga membuka kanal aduan yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Kudus.

    Kanal aduan melalui WhatsApp tersebut bisa diakses melalui nomor 0813001111.

    “Melalui nomor itu yang sebentar lagi akan diluncurkan, masyarakat bisa memberikan masukan, laporan, imbauan, harapan dan sebagainya. Asalkan saat melaporkan namanya jelas, alamatnya jelas, dan laporannya jugga jelas,” kata dia.

    Untuk menyamakan gerak langkah dalam memimpin Kudus, Sam’ani mengatakan, bahwa dia dengan wakilnya Bellinda Putri Sabrina Birton mengaku tidak ada pembagian tugas.

    Dalam praktiknya nanti keduanya akan berjalan bersama-sama dalam membangun Kudus.

    “Saya dan Mbak Bellinda tidak ada bagi tugas, tugas satu untuk semua, semua untuk satu,” kata Sam’ani.

    Sementara itu Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton mengatakan, dalam 90 hari kerja ini pihaknya juga fokus pada masalah kesehatan.

    Menurut Bellinda, angka anemia di Kabupaten Kudus masih terbilang tinggi. 

    Angka inilah yang kemudian akan ditekan, sebab ini selaras dengan penurunan angka stunting. (*)

  • Fenomena FOMO dan YOLO Bisa Jadi Jerat Paylater

    Fenomena FOMO dan YOLO Bisa Jadi Jerat Paylater

    Jakarta: Paylater semakin digemari masyarakat sebagai metode pembayaran andalan, terutama generasi muda.
     
    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan Paylater sebesar 61,90 persen secara tahunan (per November 2024).
     
    Sedangkan dari sisi pengguna, Kredivo dan Katadata Insight Center mengungkap bahwa 70,4 persen pengguna Paylater berasal dari kelompok usia 18–35 tahun.
     
    Psikolog Klinis Disya Arinda, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis, mengingatkan generasi muda untuk memperhatikan kondisi psikologis sebelum dan saat menggunakan Paylater.
     
    “Generasi muda cenderung lebih rentan terhadap keputusan impulsif ataupun tren jangka pendek yang dapat mempengaruhi keputusan finansial,” katanya dalam keterangan tertulis.
     

    Fenomena FOMO dan YOLO
    Gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) sering membuat anak muda terjebak dalam pola konsumtif yang berlebihan.
     
    Sebuah riset GlobalWebIndex menunjukkan bahwa 62 persen individu yang mengalami FOMO berusia 16-34 tahun. Bahkan, penelitian dari OCBC mengungkap bahwa 80 persen generasi muda rela mengeluarkan uang lebih demi mengikuti gaya hidup teman.
     
    Kalau penggunaan Paylater didorong oleh FOMO dan YOLO tanpa perhitungan, ini bisa memicu stres finansial dan gangguan mental well-being. Alih-alih membantu, Paylater justru bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.

    Pentingnya perhatikan kondisi psikologis sebelum gunakan Paylater
    Lalu, bagaimana cara supaya penggunaan Paylater akan memberi dampak positif dan tidak menimbulkan tekanan psikologis? Simak tips dari Kredivo dan Disya Arinda:
     

    1. Sebelum pakai Paylater, pertimbangkan Hal Ini!

    Sebelum mengaktifkan Paylater, ada baiknya kamu bertanya pada diri sendiri:
    – Apakah barang atau layanan ini benar-benar dibutuhkan?
    – Apakah aku mampu membayar cicilannya?
    – Apakah Paylater membantu cash flow atau justru membuat makin boros?
     
    Menjawab pertanyaan ini bisa membantu kamu berpikir lebih rasional dan menghindari keputusan impulsif.

    2. Pakai Paylater saat mental stabil

    Saat seseorang sedang stres atau tertekan, biasanya mereka lebih fokus pada solusi jangka pendek tanpa memikirkan dampaknya di masa depan. Inilah yang membuat banyak orang tergoda menggunakan Paylater untuk belanja tanpa perhitungan.
     
    Jika tagihan menumpuk dan sulit dibayar, stres justru akan semakin meningkat, bahkan bisa memicu depresi. Jadi, pastikan kondisi mentalmu stabil sebelum memutuskan menggunakan Paylater!
     

    Cara pakai Paylater agar tidak menjadi beban finansial
    Biar Paylater tetap jadi alat bantu keuangan dan bukan sumber masalah, ikuti tips berikut:
     
    Batasi limit Paylater. Jangan tergoda untuk mengaktifkan limit yang besar. Ambil secukupnya sesuai dengan kemampuan bayar.
     
    Hindari menggunakan Paylater untuk gaya hidup. Gunakan hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting.
     
    Semoga kamu terhindar dari YOLO dan FOMO yang bikin dompetmu makin tipis. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Laporkan Keluhan soal BBM Langsung ke Dirut Pertamina, Ini Nomornya

    Laporkan Keluhan soal BBM Langsung ke Dirut Pertamina, Ini Nomornya

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) berkomitmen mengedepankan transparansi di tengah kasus hukum tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada Pertamina periode 2018-2023. Kasus tersebut sedang usut oleh Kejaksaan Agung.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan, Pertamina telah menyiapkan call center bagi masyarakat yang ingin melakukan pengaduan di nomor 135. Simon juga memberikan nomor pribadinya yang bisa dihubungi di 081417081945.

    “Saya juga memberikan nomor khusus saya yaitu 081417081945. Saat ini bisa untuk menerima SMS, nanti bisa segera didaftarkan untuk bisa menggunakan aplikasi WhatsApp,” tutur Simon dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

    Bagi masyarakat yang menemukan kejanggalan atau kualitas BBM yang tidak memenuhi standar dapat langsung menghubungi nomor tersebut. Laporan tersebut bakal menjadi acuan untuk Pertamina melakukan tindak lanjut.

    “Ini apabila masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik kualitas BBM atau praktik kurang sesuai di lapangan bisa menghubungi nomor tersebut untuk ditindaklanjuti,” sebut Simon.

    Pada kesempatan itu Simon menyebut kasus yang menimpa Pertamina menjadi momen untuk perusahaan melakukan pembenahan. Pertamina juga berencana melibatkan pihak independen non pemerintah untuk menguji kualitas BBM mereka.

    “Dalam arti ketika uji dilakukan oleh tim Pertamina, atau pun lembaga yang ada selama ini, supaya lebih menambah tingkat kepercayaan masyarakat kami juga akan melibatkan dari pihak ketiga atau pihak lain. Bahkan keterlibatan masyarakat pun kami dorong untuk sama-sama bisa ikut mengawasi,” tutupnya.

    (ily/rrd)

  • Microsoft Tutup Skype Mulai 5 Mei, Ganti dengan Teams

    Microsoft Tutup Skype Mulai 5 Mei, Ganti dengan Teams

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft menghentikan layanan Skype per 5 Mei 2025, dan menggantikannya dengan Microsoft Teams. Keputusan ini menandai berakhirnya era panjang Skype yang telah ada sejak 2003. 

    Melansir The Verge, Senin (3/3/2025), pengguna Skype yang sudah ada akan memiliki pilihan untuk bermigrasi ke Microsoft Teams, membawa serta riwayat pesan, obrolan grup, dan kontak mereka, atau mengekspor data mereka sebelum layanan ditutup.

    Jeff Teper, Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, mengatakan dalam wawancara dengan The Verge bahwa pengguna Skype akan diberi kendali penuh atas transisi ini. 

    “Mereka dapat memigrasikan riwayat percakapan dan kontak mereka dan melanjutkan jika mereka mau, atau mereka dapat bermigrasi ke Teams,” kata Teper. 

    Pengumuman penutupan SkypePerbesar

    Pengguna Skype akan memiliki waktu sekitar dua bulan untuk memutuskan apakah mereka ingin beralih ke Teams atau mengekspor data mereka. 

    Selama periode transisi ini, Microsoft akan mempertahankan interoperabilitas antara Skype dan Teams, sehingga pesan dari pengguna Teams tetap bisa diterima oleh mereka yang masih menggunakan Skype.

    “Jika mereka ingin beralih ke Teams, maka langkah pertama akan berjalan cukup cepat karena kami telah melakukan pekerjaan di bagian belakang untuk memulihkan kontak, riwayat pesan, dan log panggilan mereka,” kata Amit Fulay, wakil presiden produk di Microsoft.

    Salah satu perubahan besar yang dibawa oleh penghentian Skype adalah hilangnya fitur panggilan ke nomor domestik dan internasional. Fitur ini, yang sangat populer pada awalnya ketika VoIP (Voice over IP) belum berkembang dan biaya data seluler sangat mahal, kini dianggap kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang ada. 

    Microsoft juga menghentikan penjualan kredit Skype dan layanan berbayar yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan internasional.

    Selain itu, nomor Skype yang ada harus dipindahkan ke penyedia lain, karena Microsoft tidak lagi mendukung fitur ini. Microsoft Teams, yang sebelumnya hanya digunakan untuk keperluan bisnis, kini akan menjadi platform utama untuk komunikasi konsumen setelah Microsoft merilis versi personal pada tahun 2020. 

    Meskipun pada awalnya perusahaan tetap berkomitmen untuk mendukung Skype, pada akhirnya mereka memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada Teams.

    Kehadiran layanan seperti FaceTime, Messenger, dan WhatsApp yang semakin mendominasi, serta tren penggunaan Zoom selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa Skype kesulitan untuk bersaing di pasar komunikasi konsumen. 

    Sejak saat itu, meski basis pengguna Skype tumbuh di awal pandemi, penggunaannya cenderung stagnan.

    Microsoft kini berharap dapat memigrasikan sebagian besar pengguna Skype ke Teams, namun perusahaan juga menegaskan bahwa para pengguna memiliki kontrol penuh atas keputusan mereka.

  • Janji Kencan Berujung Petaka, Pria di Tanjung Priok Jakut Jadi Korban Pemerasan – Halaman all

    Janji Kencan Berujung Petaka, Pria di Tanjung Priok Jakut Jadi Korban Pemerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria berinisial RPS diduga menjadi korban pemerasan setelah menemui teman kencannya di sebuah indekos di Jalan Papanggo Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (2/3/2025) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

    “Pelaku masih dalam penyelidikan,” ujar Ade Ary pada Senin (3/3/2025).

    Korban awalnya berkenalan dengan seseorang yang mengaku sebagai wanita melalui sebuah aplikasi kencan daring.

    Setelah bertukar nomor telepon, keduanya melanjutkan percakapan melalui WhatsApp.

    Dari komunikasi tersebut, korban dan pelaku sepakat untuk bertemu di sebuah indekos yang telah ditentukan.

    Saat tiba di lokasi, RPS menemukan dua wanita telah menunggunya di dalam kamar.

    Namun, situasi berubah ketika tiga pria tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

    Salah satu dari mereka mengaku sebagai suami dari salah satu wanita yang berada di dalam ruangan tersebut.

    Pria yang mengaku sebagai suami itu langsung menuduh RPS berselingkuh dengan istrinya.

    Tak hanya itu, pria tersebut juga menodongkan pisau ke arah korban.

    Dalam kondisi terancam, korban tidak dapat berbuat banyak ketika para pelaku merampas ponselnya dan mengusirnya dari tempat kejadian perkara (TKP).

    Laporan ke Polisi

    Setelah insiden tersebut, RPS segera melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Metro Jakarta Utara.

    Hingga saat ini, polisi masih memburu para pelaku dan mendalami modus operandi yang digunakan.

    Kasus semacam ini menunjukkan bahwa modus penipuan dan pemerasan melalui aplikasi kencan daring masih marak terjadi.

    Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenal, terutama ketika bertemu di tempat yang tidak dikenal sebelumnya.

    Polisi mengimbau siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk segera melapor agar para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)

  • Pertamina Bakal Uji Lab Spesifikasi BBM di Berbagai Daerah setelah Jabodetabek

    Pertamina Bakal Uji Lab Spesifikasi BBM di Berbagai Daerah setelah Jabodetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) masih akan terus melakukan uji laboratorium pada produk bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di stasiun pengujian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan Pertamina untuk meyakinkan publik dan konsumen bahwa produk yang dijualnya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, pihaknya telah melakukan uji laboratorium pada 75 sampel BBM di berbagai SPBU yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), termasuk sampel yang diperoleh dari Terminal BBM (TBBM) Plumpang.

    Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), dipastikan seluruh sampel bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin yang diuji memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Untuk selanjutnya, Pertamina akan melakukan lanjutan uji laboratorium sampel BBM di SPBU di beberapa wilayah Indonesia.

    “Kami untuk terus melakukan pendampingan atau melakukan uji di seluruh SPBU Pertamina yang berada di seluruh wilayah Nusantara,” beber Simon dalam konferensi pers yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Dalam kesempatan tersebut Simon mengungkapkan, agar masyarakat untuk tak ragu dalam memberikan kritik dan saran apabila menemukan kejanggalan perihal produk dan layanan Pertamina.

    Bahkan, Simon memberikan nomor khusus kepada masyarakat Indonesia. Nomor khusus yang dibagikan itu dapat langsung dihubungi masyarakat melalui fitur SMS dan segera didaftarkan aplikasi WhatsApp. Masyarakat Indonesia bisa menyimpan kontak itu di nomor 081-41708-1945.

    “Kami menyiapkan nomor khusus yang dapat dihubungi masyarakat. Kami punya call center 135 dan saya berikan nomor saya. Saya bisa terima sms, nanti akan didaftarkan pakai WhatsApp,” lanjutnya.

    Langkah ini tentu sebagai wujud perubahan yang dilakukan Pertamina. Simon berharap ketersediaannya bisa menampung langsung permasalahan yang terjadi di lapangan dalam temuan masyarakat.

    “Ini supaya bila masyarakat temukan situasi yang tidak sesuai di lapangan bisa langsung hubungi nomor tersebut untuk kami tindak,” tukasnya dalam menjaga kualitas BBM Pertamina.

  • Bos Pertamina Ajak Pihak Ketiga dan Masyarakat Ikut Awasi BBM – Page 3

    Bos Pertamina Ajak Pihak Ketiga dan Masyarakat Ikut Awasi BBM – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri membuka tangan kepada pihak ketiga hingga masyarakat, untuk ikut mengawasi kualitas dan spesifikasi BBM yang kini tengah jadi sorotan. 

    Simon pun menerima usulan dari publik, untuk ikut melibatkan pihak ketiga dalam melakukan proses uji terhadap spesifikasi BBM milik Pertamina. Adapun selama ini proses uji lab dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

    “Sudah pasti gagasan ini sangat baik dan kami sambut baik. Tentunya dengan ada pihak ketiga yang lebih independen bisa melakukan uji dengan standar yang lebih bisa diterima,” ujar Simon dalam sesi konferensi pers, Senin (3/3/2025).

    Menurut dia, keterlibatan pihak di luar Pertamina dan pemerintah dalam melakukan pengetesan BBM juga akan mendongkrak kepercayaan publik terhadap produk-produk perseroan, baik yang bersifat barang subsidi maupun non subsidi. 

    “Dalam arti ketika uji dilakukan oleh Pertamina ataupun lembaga yang ada selama ini, supaya lebih menambah tingkat kepercayaan masyarakat, kami juga akan melibatkan dari pihak ketiga atau pihak lain,” Simon menambahkan.

    Tak hanya itu, Pertamina pun terbuka untuk turut diawasi langsung oleh masyarakat. Simon bahian memberikan kontak di 081417081945 bagi masyarakat yang punya keluh kesah soal BBM. Saat ini kontak tersebut baru menerima layanan SMS, dan tengah didaftarkan agar bisa melayani pesan via WhatsApp. 

    “Bahkan, keterlibatan masyarakat pun kami dorong untuk sama-sama ikut mengawasi. Karena ini adalah satu hal yang harus sangat transparan, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut hak rakyat Indonesia,” ungkapnya. 

    “Jadi kami akan sangat terbuka dan sangat menyambut baik apabila kita melakukan uji, tentunya dengan semakin banyak lembaga-lembaga independen lainnya,” seru Simon.