Perusahaan: WhatsApp

  • Peluang Bisnis Ramadan yang Masih Cuan! Jangan Sampai Ketinggalan

    Peluang Bisnis Ramadan yang Masih Cuan! Jangan Sampai Ketinggalan

    Jakarta: Ramadan sudah berjalan beberapa hari, tapi masih ada banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. 
     
    Bulan suci ini selalu membawa berkah, termasuk dalam dunia usaha. 
     
    Permintaan pasar meningkat drastis, mulai dari makanan berbuka hingga kebutuhan ibadah. 
    Jika ingin memulai bisnis Ramadan, belum terlambat! Berikut beberapa ide bisnis yang masih bisa mendatangkan keuntungan selama bulan puasa.

    1. Takjil dan makanan berbuka
    Takjil dan hidangan berbuka selalu menjadi incaran di sore hari. Banyak orang yang sibuk bekerja memilih untuk membeli makanan instan ketimbang memasak sendiri. Ini bisa jadi peluang bisnis yang menguntungkan!

    Menu favorit yang selalu dicari:
    – Kolak pisang, es buah, dan es cendol
    – Gorengan seperti tahu isi, bakwan, dan risol
    – Makanan berat seperti nasi kotak dan lauk siap saji
     
    Bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil dan dijual di depan rumah, di pinggir jalan, atau secara online melalui WhatsApp dan media sosial.
     

    2. Hampers ramadan dan parcel lebaran
    Tren hampers Ramadan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Banyak orang yang ingin berbagi kebahagiaan dengan mengirimkan bingkisan ke keluarga, sahabat, atau rekan bisnis.
     
    Jenis hampers yang banyak dicari:
    – Hampers makanan kering (kue kering, kurma, cokelat)
    – Hampers perlengkapan ibadah (mukena, sajadah, Al-Qur’an)
    – Hampers herbal (madu, susu kurma, suplemen kesehatan)
     
    Bisnis ini bisa dimulai dengan sistem pre-order untuk mengurangi risiko stok berlebih dan memaksimalkan keuntungan.

    3. Busana muslim dan perlengkapan ibadah
    Saat Ramadan, permintaan pakaian muslim meningkat tajam. Banyak orang mencari baju baru untuk tarawih, buka bersama, hingga persiapan Idulfitri.
     
    Produk yang laris di pasaran:
    – Gamis dan tunik muslimah
    – Koko pria dan sarung
    – Perlengkapan ibadah seperti mukena dan sajadah
     
    Menjual produk ini bisa dilakukan secara online melalui marketplace atau media sosial. Jika tidak punya modal besar, sistem dropship bisa jadi pilihan.
     

    4. Catering sahur dan berbuka
    Banyak orang yang ingin sahur dan berbuka dengan makanan sehat, tapi tidak sempat memasak. Bisnis katering bisa jadi solusi untuk mereka yang sibuk bekerja atau tinggal sendiri.
     
    Konsep yang bisa dicoba:
    – Catering sehat dengan menu bergizi
    – Paket langganan harian atau mingguan
    – Pengantaran langsung ke rumah pelanggan
     
    Promosi bisa dilakukan melalui media sosial, grup WhatsApp, atau kerja sama dengan ojek online untuk layanan delivery.
     
    Meskipun Ramadan sudah berjalan beberapa hari, belum terlambat untuk mulai berbisnis! Banyak peluang usaha yang masih terbuka lebar, mulai dari makanan berbuka, hampers, hingga perlengkapan ibadah. 
     
    Kunci suksesnya adalah memahami kebutuhan pasar, memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, dan memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan puas.
     
    Jangan ragu untuk mencoba! Siapa tahu bisnis kecil yang dimulai Ramadan ini bisa berkembang menjadi usaha jangka panjang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Perempuan Berdaya, dari Kopi Kaki Lima Menjadi Penjual Biji Kopi Kemasan

    Perempuan Berdaya, dari Kopi Kaki Lima Menjadi Penjual Biji Kopi Kemasan

    Garut: Sri Wahyuningsih menjadi contoh nyata dari perjuangan dan keuletan dalam mengembangkan usaha. Bermula dari berjualan kopi kaki lima, kini menjadi penjual biji kopi kemasan.

    Sri Wahyuningsih memulai usahanya dengan berjualan kopi di mobil tua bersama suaminya, sebuah usaha kecil yang dikelola. 

    Namun, tantangan besar datang saat ia ingin mengembangkan usahanya dan mobil tuanya turun mesin. Pada saat itulah Sri bergabung dengan PNM Mekaar dan mendapatkan modal untuk menghidupkan usahanya.

    “Awalnya saya hanya berjualan kopi dari dalam mobil tua, karena belum mampu sewa warung tidak ada modalnya. Terus gabung jadi nasabah Mekaar, awalnya mau sewa warung malah jadi kepikiran lebih baik variasi produk,” cerita Yuni.

    Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual. 

    “Saya bagi waktu untuk mulai memilah milih biji kopi, mengemas sampai packaging yang menarik dan kini produk saya bahkan sudah dikirim ke luar kota,” katanya.

    Yuni mengaku inspirasi menjual produk biji kopi kemasan muncul setelah Ia sering mengikuti pameran. 

    “Saya beberapa kali diajak PNM ikut pameran jadi bisa lihat langsung usaha lain seperti apa dan produk saya juga jadi semakin dikenal banyak orang,” kata Perempuan asal Garut ini.

    Dengan adanya dukungan pembiayaan dari PNM Mekaar, Sri mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan berinovasi dalam produk yang ditawarkan. Dari yang awalnya hanya menjual kopi siap santap, kini ia memproduksi biji kopi kemasan dengan berbagai varian yang diminati oleh pelanggan.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi nasabah PNM Mekaar yang aktif dan kreatif seperti Yuni. Bagi Arief, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk bisa menembus pasar nasional jika mau berupaya lebih.

    “Itulah pentingnya membangun jejaring usaha supaya saling sinergi, berbagi inspirasi dan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi publik,” kata Arief.

    Garut: Sri Wahyuningsih menjadi contoh nyata dari perjuangan dan keuletan dalam mengembangkan usaha. Bermula dari berjualan kopi kaki lima, kini menjadi penjual biji kopi kemasan.
     
    Sri Wahyuningsih memulai usahanya dengan berjualan kopi di mobil tua bersama suaminya, sebuah usaha kecil yang dikelola. 
     
    Namun, tantangan besar datang saat ia ingin mengembangkan usahanya dan mobil tuanya turun mesin. Pada saat itulah Sri bergabung dengan PNM Mekaar dan mendapatkan modal untuk menghidupkan usahanya.

    “Awalnya saya hanya berjualan kopi dari dalam mobil tua, karena belum mampu sewa warung tidak ada modalnya. Terus gabung jadi nasabah Mekaar, awalnya mau sewa warung malah jadi kepikiran lebih baik variasi produk,” cerita Yuni.
     
    Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual. 
     
    “Saya bagi waktu untuk mulai memilah milih biji kopi, mengemas sampai packaging yang menarik dan kini produk saya bahkan sudah dikirim ke luar kota,” katanya.
     
    Yuni mengaku inspirasi menjual produk biji kopi kemasan muncul setelah Ia sering mengikuti pameran. 
     
    “Saya beberapa kali diajak PNM ikut pameran jadi bisa lihat langsung usaha lain seperti apa dan produk saya juga jadi semakin dikenal banyak orang,” kata Perempuan asal Garut ini.
     
    Dengan adanya dukungan pembiayaan dari PNM Mekaar, Sri mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan berinovasi dalam produk yang ditawarkan. Dari yang awalnya hanya menjual kopi siap santap, kini ia memproduksi biji kopi kemasan dengan berbagai varian yang diminati oleh pelanggan.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi nasabah PNM Mekaar yang aktif dan kreatif seperti Yuni. Bagi Arief, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk bisa menembus pasar nasional jika mau berupaya lebih.
     
    “Itulah pentingnya membangun jejaring usaha supaya saling sinergi, berbagi inspirasi dan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi publik,” kata Arief.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Maksimalkan Sedekah di Bulan Ramadan! Ini 5 Aplikasi dan Situs Terpercaya untuk Donasi Online

    Maksimalkan Sedekah di Bulan Ramadan! Ini 5 Aplikasi dan Situs Terpercaya untuk Donasi Online

    Jakarta: Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan bersedekah. 
     
    Saat ini, sedekah tidak lagi terbatas pada metode konvensional seperti memberi langsung kepada yang membutuhkan. 
     
    Dengan kemajuan teknologi, kita bisa berdonasi secara online dengan aman dan mudah melalui berbagai aplikasi dan situs terpercaya. 

    Nah, kalau kamu ingin berbagi kebaikan tanpa ribet, tim Medcom.id sudah merangkum beberapa daftar platform yang bisa memfasilitasi sedekah online dengan aman!
     

    Daftar aplikasi dan situ untuk sedekah online

    1. Kitabisa

    Kitabisa adalah platform crowdfunding yang memungkinkan kamu berdonasi dengan mudah ke berbagai program sosial. 

    2. Dompet Dhuafa

    Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam sekaligus lembaga kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat (empowering people) dan kemanusiaan.
     
    Pemberdayaannya bergulir melalui pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) serta dana sosial lainnya yang terkelola secara modern dan amanah. 
     
    Kamu bisa berdonasi langsung melalui situs web mereka atau aplikasi yang tersedia.

    3. Rumah Zakat

    Rumah Zakat mempermudah umat Islam untuk menunaikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf secara digital. 
     
    Platform ini menawarkan berbagai program donasi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

    4. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

    Sebagai lembaga zakat resmi pemerintah, BAZNAS memiliki platform digital untuk memudahkan umat Islam dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. Keamanan dan transparansi dana yang disalurkan sudah terjamin.

    5. LAZISMU

    LAZISMU adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

    Kenapa Harus Sedekah Online?
    Selain praktis dan aman, sedekah online juga memastikan donasi yang kamu berikan sampai ke tangan yang tepat. 
     
    Banyak platform ini juga menyediakan laporan transparan mengenai penyaluran dana, sehingga kamu bisa yakin bahwa setiap rupiah yang disedekahkan benar-benar bermanfaat.
    Tips aman bersedekah online
    Agar donasi kamu tidak salah sasaran, pastikan untuk:
     
    Memilih platform terpercaya – Pastikan situs atau aplikasi memiliki reputasi baik dan sudah terverifikasi.
    Cek legalitas lembaga – Pilih platform yang terdaftar resmi di Indonesia, seperti yang memiliki izin dari Kementerian Agama atau BAZNAS.
    Gunakan metode pembayaran aman – Hindari transfer ke rekening pribadi yang tidak jelas sumbernya.
     
    Bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk berbagi kebaikan. Dengan adanya aplikasi dan situs sedekah online yang terpercaya, kini kita bisa berdonasi dengan lebih praktis, cepat, dan aman. 
     
    Yuk, manfaatkan teknologi untuk memaksimalkan ibadah dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 3 Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan, Bisa Lewat WA

    3 Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan, Bisa Lewat WA

    PIKIRAN RAKYAT – BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang terjangkau.

    Setiap peserta BPJS Kesehatan memiliki kewajiban untuk membayar iuran bulanan sesuai dengan kategori kepesertaan yang dipilih. Besaran iuran ini telah ditentukan berdasarkan regulasi yang berlaku, dengan penyesuaian yang dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan bagi seluruh peserta.

    Sebagai peserta BPJS Kesehatan, sangat penting untuk selalu memantau status kepesertaan dan memastikan bahwa iuran telah dibayarkan tepat waktu. Jika iuran tidak dibayarkan dalam jangka waktu tertentu, kepesertaan bisa dinonaktifkan sementara, sehingga peserta tidak dapat menggunakan layanan kesehatan yang tersedia.

    Untuk memudahkan peserta dalam mengecek status iuran BPJS Kesehatan, tersedia beberapa cara yang dapat digunakan. Pemerintah telah menyediakan layanan berbasis digital yang memungkinkan peserta untuk mengetahui informasi iuran secara cepat dan praktis. Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan melalui jalur komunikasi lain yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan bagi peserta yang mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap layanan digital.

    Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan

    Terdapat 3 cara untuk mengecek iuran BPJS Kesehatan, berikut selengkapnya:

    Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan di Mobile JKN

    BPJS Kesehatan menyediakan aplikasi Mobile JKN, yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi terkait kepesertaan, termasuk tagihan iuran. Berikut langkah-langkahnya:

    Unduh dan instal aplikasi Mobile JKN melalui Google Play Store atau App Store. Login atau daftar akun menggunakan NIK atau nomor kartu BPJS Kesehatan. Setelah masuk ke aplikasi, pilih menu “Info Iuran” yang tersedia di halaman utama. Informasi tagihan akan muncul, termasuk jumlah yang harus dibayarkan dan tanggal jatuh tempo. Jika pembayaran telah dilakukan, status akan berubah menjadi “Lunas”, sedangkan jika belum dibayar, tagihan akan tetap tertera di aplikasi.

    Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan Lewat WA

    Peserta BPJS Kesehatan juga dapat memanfaatkan layanan WhatsApp Pandawa untuk mengecek status tagihan secara praktis. Berikut caranya:

    Kirim pesan ke nomor WhatsApp Pandawa: 0811-8165-165. Ketik pesan “Tagihan” di kolom chat dan kirimkan. Sistem akan merespons dengan menampilkan beberapa pilihan layanan, seperti administrasi, informasi, dan pengaduan. Pilih menu “Informasi”, lalu lanjutkan dengan mengklik opsi “Cek status pembayaran”. Masukkan data yang diminta, dan dalam beberapa saat, informasi mengenai tagihan akan dikirimkan melalui chat.

    Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan Lewat Care Center

    Bagi peserta yang ingin mendapatkan informasi tagihan melalui layanan telepon, BPJS Kesehatan menyediakan BPJS Care Center. Cara ini cocok bagi yang tidak memiliki akses ke aplikasi atau WhatsApp.

    Hubungi BPJS Care Center di nomor 165. Ikuti panduan yang diberikan oleh agen layanan. Setelah proses verifikasi selesai, informasi tagihan akan disampaikan oleh petugas BPJS yang bertugas.

    Dengan ketiga metode ini, peserta BPJS Kesehatan dapat dengan mudah mengecek status tagihan kapan saja dan di mana saja. Memastikan pembayaran iuran tepat waktu sangat penting agar kepesertaan tetap aktif dan dapat digunakan saat dibutuhkan.

    Selain itu, peserta dapat memilih cara yang paling sesuai dan mudah diakses. Langkah ini tidak hanya membantu dalam memastikan kepesertaan tetap aktif, tetapi juga menghindari denda atau keterlambatan pembayaran yang dapat menghambat akses ke layanan kesehatan.

    Memahami dan rutin mengecek status iuran menjadi bentuk tanggung jawab setiap peserta agar manfaat BPJS Kesehatan dapat dinikmati secara optimal saat dibutuhkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mulai Rp900 Ribu hingga Rp3 Juta, Ini Rincian Nominal Bansos PKH 2025

    Mulai Rp900 Ribu hingga Rp3 Juta, Ini Rincian Nominal Bansos PKH 2025

    Jakarta: Pemerintah menghadirkan Program Keluarga Harapan (PKH) termasuk bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang akan disalurkan pada tahun 2025. Bansos PKH ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Tanah Air.

    Secara umum, Bansos PKH ini fokus pada peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial. Penerima adalah keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

    Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apakah mereka penerima bansos atau tidak, bisa mengecek secara daring melalui situs resmi Kemensos atau lewat aplikasi Cek Bansos.
     

     

    Rincian nominal Bansos PKH 2025

    PKH disalurkan kepada keluarga/perorangan tergolong miskin atau rentan yang memenuhi kriteria. Berikut ini kriteria penerima bansos PKH 2025 beserta nominal yang didapatkan:

    1. Penerima Kategori Kesehatan

    – Ibu hamil (maksimal 2 kali kehamilan): Rp3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 per 3 bulan.
    – Anak usia dini (0-6 tahun maksimal 2 anak): Rp3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 per 3 bulan.

    2. Penerima Kategori Pendidikan

    – Anak SD (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 900.000 per tahun atau Rp 225.000 per 3 bulan.
    – Anak SMP (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 1.500.000 per tahun atau Rp 375.000 per 3 bulan.
    – Anak SMA (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 2.000.000 per tahun atau Rp 500.000 per 3 bulan.

    3. Penerima Kategori Kesejahteraan Sosial

    – Lanjut usia 70 tahun lebih (maksimal 1 orang dalam keluarga): Rp 2.400.000 per tahun atau Rp 600.000 per 3 bulan.
    – Penyandang disabilitas berat (maksimal 1 orang dalam keluarga): Rp 2.400.000 per tahun atau Rp 600.000 per 3 bulan.
     
    Cair per 3 bulan

    Mengutip laman resmi Kemensos, bansos PKH 2025 disalurkan disalurkan secara bertahap per 3 bulan sekali dalam setahun. Artinya, pencairan Bansos PKH ini terbagi menjadi 4 tahap dalam kurun 1 tahun:

    Tahap 1 – Januari-Maret 2025
    Tahap 2 – April-Juni 2025
    Tahap 3 – Juli-September 2025
    Tahap 4 – Oktober-Desember 2025

    Jakarta: Pemerintah menghadirkan Program Keluarga Harapan (PKH) termasuk bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang akan disalurkan pada tahun 2025. Bansos PKH ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Tanah Air.
     
    Secara umum, Bansos PKH ini fokus pada peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial. Penerima adalah keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 
     
    Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apakah mereka penerima bansos atau tidak, bisa mengecek secara daring melalui situs resmi Kemensos atau lewat aplikasi Cek Bansos.
     

     

    Rincian nominal Bansos PKH 2025

    PKH disalurkan kepada keluarga/perorangan tergolong miskin atau rentan yang memenuhi kriteria. Berikut ini kriteria penerima bansos PKH 2025 beserta nominal yang didapatkan:

    1. Penerima Kategori Kesehatan
     
    – Ibu hamil (maksimal 2 kali kehamilan): Rp3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 per 3 bulan.
    – Anak usia dini (0-6 tahun maksimal 2 anak): Rp3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 per 3 bulan.
     
    2. Penerima Kategori Pendidikan
     
    – Anak SD (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 900.000 per tahun atau Rp 225.000 per 3 bulan.
    – Anak SMP (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 1.500.000 per tahun atau Rp 375.000 per 3 bulan.
    – Anak SMA (6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun): Rp 2.000.000 per tahun atau Rp 500.000 per 3 bulan.
     
    3. Penerima Kategori Kesejahteraan Sosial
     
    – Lanjut usia 70 tahun lebih (maksimal 1 orang dalam keluarga): Rp 2.400.000 per tahun atau Rp 600.000 per 3 bulan.
    – Penyandang disabilitas berat (maksimal 1 orang dalam keluarga): Rp 2.400.000 per tahun atau Rp 600.000 per 3 bulan.
     

    Cair per 3 bulan

    Mengutip laman resmi Kemensos, bansos PKH 2025 disalurkan disalurkan secara bertahap per 3 bulan sekali dalam setahun. Artinya, pencairan Bansos PKH ini terbagi menjadi 4 tahap dalam kurun 1 tahun:
     
    Tahap 1 – Januari-Maret 2025
    Tahap 2 – April-Juni 2025
    Tahap 3 – Juli-September 2025
    Tahap 4 – Oktober-Desember 2025
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Banjir Jabodetabek Jadi Pelajaran! Ini Pentingnya Asuransi Banjir untuk Properti

    Banjir Jabodetabek Jadi Pelajaran! Ini Pentingnya Asuransi Banjir untuk Properti

    Jakarta: Banjir besar yang menerjang wilayah Jabodetabek pada 4 Maret 2025 kembali mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan properti dari risiko bencana alam. 
     
    Kerusakan rumah, kehilangan barang berharga, hingga biaya perbaikan yang tidak sedikit menjadi dampak yang harus ditanggung oleh para korban banjir. 
     
    Salah satu cara untuk mengurangi risiko finansial akibat bencana ini adalah dengan memiliki asuransi banjir.

    Lantas, apa itu asuransi banjir? Bagaimana cara kerjanya? Mengapa kamu harus mempertimbangkannya? Simak ulasan berikut seperti yang telah dirangkum dari laman Investopedia dan Allianz.
     

    Apa itu asuransi banjir?
    Asuransi banjir adalah jenis asuransi properti yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan akibat banjir. 
     
    Perlindungan ini mencakup perbaikan bangunan, penggantian barang-barang yang rusak, hingga biaya akomodasi sementara jika rumah tidak dapat ditinggali akibat banjir.
     
    Banjir bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti hujan lebat yang berkepanjangan, meluapnya sungai, sistem drainase yang buruk, atau bahkan kegagalan bendungan. 
     
    Jika kamu tinggal di daerah yang rawan banjir, memiliki asuransi banjir adalah langkah cerdas untuk menghindari kerugian finansial yang besar.
    Cara kerja asuransi banjir
    Asuransi banjir bekerja seperti jenis asuransi lainnya. Pemilik properti membayar premi tahunan yang besarnya bergantung pada tingkat risiko banjir di lokasi properti mereka. Semakin tinggi risiko, semakin besar premi yang harus dibayarkan.
     
    Jika terjadi banjir dan menyebabkan kerusakan pada rumah atau barang-barang di dalamnya, pemegang polis dapat mengajukan klaim ke perusahaan asuransi. 
    Setelah melalui proses verifikasi, perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi sesuai dengan batas yang ditetapkan dalam polis.
     
    Perlu diperhatikan bahwa dalam asuransi banjir terdapat deductible, yaitu jumlah yang harus ditanggung sendiri oleh pemilik properti sebelum asuransi mulai menanggung biaya perbaikan. 
    Semakin tinggi deductible yang dipilih, semakin rendah premi yang harus dibayar, dan sebaliknya.
     

    Manfaat memiliki asuransi banjir
    Melindungi properti dan aset – Asuransi banjir mencakup perbaikan rumah, penggantian perabotan, serta barang elektronik yang rusak akibat banjir.
     
    Mengurangi beban finansial – Tanpa asuransi, biaya perbaikan rumah akibat banjir bisa sangat besar. Dengan asuransi, beban tersebut bisa berkurang secara signifikan.
     
    Memberikan rasa tenang – Kamu tidak perlu khawatir kehilangan aset berharga karena ada jaminan perlindungan dari asuransi.
     
    Bantuan biaya akomodasi – Jika rumah tidak bisa dihuni akibat banjir, beberapa polis asuransi juga memberikan biaya tempat tinggal sementara.

    Cara memilih asuransi banjir yang tepat
    Jika kamu ingin membeli asuransi banjir, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
     
    Cek ketentuan polis – Pastikan kamu memahami cakupan perlindungan yang diberikan, termasuk batas klaim dan ketentuan deductible.
    Pilih perusahaan asuransi terpercaya – Pilih perusahaan yang memiliki reputasi baik dan layanan klaim yang mudah.
    Perhatikan klasifikasi wilayah – Premi asuransi berbeda-beda tergantung pada tingkat risiko banjir di lokasi rumah kamu.
    Dokumentasikan properti kamu – Simpan bukti pembelian barang berharga untuk memudahkan proses klaim jika terjadi kerusakan akibat banjir.
     
    Belajar dari banjir besar yang melanda Jabodetabek, sudah saatnya kita lebih waspada dan siap menghadapi risiko bencana. 
     
    Asuransi banjir bukan sekadar pilihan, tetapi investasi penting untuk melindungi properti dan aset berharga kamu. 
     
    Jangan tunggu hingga bencana terjadi, segera pertimbangkan untuk memiliki perlindungan asuransi banjir agar tidak mengalami kerugian besar di masa depan.
     
    Jadi, apakah properti kamu sudah terlindungi? 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Waspada Jangan Jadi Korban! Ini Modus Penipuan yang Marak Jelang Lebaran

    Waspada Jangan Jadi Korban! Ini Modus Penipuan yang Marak Jelang Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan keuangan yang marak terjadi selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Berdasarkan data Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), jumlah laporan masyarakat meningkat dari 1.530 pada Februari 2024 menjadi 1.998 pada Maret 2024.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, terjadi peningkatan aduan terkait penipuan transaksi ilegal dan modus lainnya,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Sementara itu, layanan pengaduan konsumen OJK menerima 1.007 laporan pada minggu keempat Maret hingga minggu pertama April 2024. “Data ini menunjukkan bahwa setiap menjelang Lebaran selalu ada lonjakan pengaduan ke Satgas PASTI. Namun, jumlah pengaduan konsumen ke OJK cenderung stabil,” ujar Friderica.

    Modus penipuan

    Diungkapkan, modus penipuan keuangan terus berkembang. Beberapa modus yang paling banyak dilaporkan meliputi Pinjaman online ilegal Penawaran kerja paruh waktu palsu Investasi ilegal Transaksi online fiktif Penelepon palsu (fake call) yang mengaku dari institusi resmi Penipuan berkedok hadiah dengan syarat transfer uang terlebih dahulu Penyamaran (impersonation) dengan meniru lembaga keuangan tertentu

    “Kami berharap masyarakat lebih waspada dan tidak mudah tergiur dengan tawaran mencurigakan. Semakin sedikit korban, semakin sulit bagi pelaku kejahatan menjalankan modusnya,” ujar Friderica.

    Dia mengingatkan pentingnya mengendalikan perilaku impulsif, terutama menjelang Lebaran ketika banyak promosi dan tawaran menarik bermunculan.

    Jika menemukan informasi mencurigakan atau ingin melakukan verifikasi, masyarakat dapat menghubungi layanan konsumen OJK di 157 atau melalui WhatsApp 081-157-157-157.

    Jika telah menjadi korban penipuan, segera laporkan ke Indonesia Anti-Scam Center (IASC) agar aliran dana bisa segera diblokir. Sepanjang Januari hingga 27 Februari 2025, Satgas PASTI telah menghentikan 587 entitas pinjol ilegal dan 209 penawaran investasi ilegal.

    Sementara itu, IASC menerima 57.426 laporan masyarakat, dengan total kerugian yang telah dilaporkan mencapai Rp 994,3 miliar. Dari jumlah tersebut, dana korban yang berhasil diblokir mencapai Rp 127 miliar.

    Di tempat terpisah, Kepa Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, memberikan himbauan keras kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan online ini.

    “Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Lakukan verifikasi menyeluruh terhadap platform atau aplikasi yang digunakan. Pastikan bahwa platform tersebut terdaftar di OJK atau lembaga resmi lainnya,” ujar Trunoyudo.

    Dia menambahkan bahwa masyarakat perlu berhati-hati terhadap tautan mencurigakan di media sosial. “Penjahat online biasanya menggunakan trik manipulasi psikologis untuk membuat korban percaya, seperti memberikan tekanan waktu atau godaan hadiah besar. Jika ragu, jangan klik tautan atau transfer uang ke rekening yang tidak jelas,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Total 71 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir, Ini Rinciannya

    Total 71 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir, Ini Rinciannya

    Jakarta: Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah DKI Jakarta menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat saat ini genangan dan banjir mulai surut. 

    Meski begitu, setidaknya sebanyak 71 RT dan 1 ruas jalan masih terendam banjir. Jumlah ini sudah berkurang karena sebelumnya wilayah yang terendam banjir mencapai 121 RT dan 5 ruas jalan. 

    “Berangsur surut. Saat ini di Jakarta Barat terdapat 11 RT, semalam itu 15 RT,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, melalui keterangannya, Rabu, 5 Maret 2025.

    “Kalau untuk jalan tergenang terdapat satu ruas jalan yang terdiri dari jalan Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta, Barat dengan ketinggian 30 cm,” bebernya. 

    Saat ini, BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. 
     

     

    Wilayah Jakarta Barat yang masih terdampak banjir:

    1. Duri Kosambi.
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke

    2. Rawa Buaya
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    3. Kedoya Selatan.
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    4. Kembangan Selatan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke

    5. Kembangan Utara
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60-80 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke
    Wilayah Jakarta Selatan, total 20 RT terdampak banjir:

    1. Lenteng Agung
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    2. Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 310 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    3. Rawajati
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    4. Bintaro
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    5. Pesanggrahan
    Jumlah: 2 RT.
    Ketinggian: 60 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan.

    6. Kebon Baru
    Jumlah: 3 RT.
    Ketinggian: 60-200 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
    Wilayah Jakarta Timur, total 40 RT terendam banjir 

    1. Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 180 s.d 220 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    2. Kampung Melayu
    Jumlah: 30 RT
    Ketinggian: 40-170 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    3. Bale Kambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    4. Cawang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 100 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    5. Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 90-100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    Jakarta: Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah DKI Jakarta menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat saat ini genangan dan banjir mulai surut. 
     
    Meski begitu, setidaknya sebanyak 71 RT dan 1 ruas jalan masih terendam banjir. Jumlah ini sudah berkurang karena sebelumnya wilayah yang terendam banjir mencapai 121 RT dan 5 ruas jalan. 
     
    “Berangsur surut. Saat ini di Jakarta Barat terdapat 11 RT, semalam itu 15 RT,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, melalui keterangannya, Rabu, 5 Maret 2025.

    “Kalau untuk jalan tergenang terdapat satu ruas jalan yang terdiri dari jalan Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta, Barat dengan ketinggian 30 cm,” bebernya. 
     
    Saat ini, BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. 
     

     

    Wilayah Jakarta Barat yang masih terdampak banjir:

    1. Duri Kosambi.
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke
     
    2. Rawa Buaya
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi
     
    3. Kedoya Selatan.
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
     
    4. Kembangan Selatan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke
     
    5. Kembangan Utara
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60-80 cm
    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Wilayah Jakarta Selatan, total 20 RT terdampak banjir:

    1. Lenteng Agung
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
     
    2. Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 310 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
     
    3. Rawajati
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
     
    4. Bintaro
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
     
    5. Pesanggrahan
    Jumlah: 2 RT.
    Ketinggian: 60 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan.
     
    6. Kebon Baru
    Jumlah: 3 RT.
    Ketinggian: 60-200 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    Wilayah Jakarta Timur, total 40 RT terendam banjir 

    1. Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 180 s.d 220 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
     
    2. Kampung Melayu
    Jumlah: 30 RT
    Ketinggian: 40-170 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
     
    3. Bale Kambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
     
    4. Cawang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 100 cm.
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
     
    5. Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 90-100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Patriotisme Perempuan Harus Mampu Mendorong Kemajuan Bangsa

    Patriotisme Perempuan Harus Mampu Mendorong Kemajuan Bangsa

    Medcom • 05 Maret 2025 19:47

    Jakarta: Patriotisme perempuan harus mampu dibangkitkan agar mampu mendorong semangat bersama untuk memperjuangkan hak-haknya dalam mengisi kemerdekaan. 

    “Berbagai kisah perjuangan perempuan mengisi lembar sejarah perjuangan bangsa kita sejak dulu. Karena perjuangan perempuan adalah perjuangan yang berkelanjutan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi bertema “Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 – Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti” yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia bersama Forum Diskusi Denpasar 12 dan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca, di ruang Delegasi, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025. 

    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari  (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Pia Feriasti Megananda, BA (Ketua Umum Wirawati Catur Panca), Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.M. (Ketua Dewan Pers), dan Nicky Clara (Social Entrepreneur) sebagai narasumber. 

    Selain itu hadir pula Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN) sebagai penanggap. 

    Lestari menegaskan, perempuan di Nusantara sejak dahulu adalah perempuan yang tangguh. 

    Baca juga: Lestari Moerdijat: Butuh Afirmasi dan Edukasi untuk Dorong Perempuan Aktif di Dunia Politik

    Di Aceh, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, pada masa lalu bahkan dipimpin para sultana dengan pemikiran yang jauh melampaui zamannya. 

    Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengungkapkan, pada abad ke-16 juga ada pejuang perempuan bernama Ratu Kalinyamat dari Jepara yang menerapkan konsep poros maritim di Nusantara untuk menggalang aliansi dalam melawan Portugis. 

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap momentum diskusi tentang patriotisme perempuan ini dapat membangkitkan semangat para perempuan untuk sama-sama bergandeng tangan menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ yang belum selesai dalam proses pembangunan. 

    Pada sambutan tertulisnya, Ketua Umum Wirawati Catur Panca, Pia Feriasti Megananda mengungkapkan, acara diskusi tentang patriotisme perempuan yang diselenggarakan di gedung MPR RI ini merupakan simbol perjuangan bangsa, yang juga melibatkan perempuan. 

    Menurut Pia, peran perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa berkelanjutan sejak masa lalu, masa kini, hingga masa datang. 

    Di masa lalu, ujar Pia, pejuang perempuan memiliki patriotisme yang tinggi. Selain memperjuangkan kemerdekaan bangsa, pejuang perempuan juga memperjuangkan hak-hak mereka. 

    Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengungkapkan keterlibatan aktif perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan di sejumlah bidang memang sudah terjadi sejak dahulu. 

    Namun, tambah dia, di era saat ini, pada sejumlah kasus, perempuan tidak dipandang sama dengan laki-laki. 

    Diakui Ninik, dalam konteks penerapan kesetaraan gender saat ini ada kemajuan. Namun, tambah dia, di beberapa sektor terjadi stagnasi, bahkan kemunduran dalam pelaksanaan kesetaraan gender. 

    (Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap momentum diskusi tentang patriotisme perempuan ini dapat membangkitkan semangat para perempuan untuk sama-sama bergandeng tangan menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ yang belum selesai dalam proses pembangunan. Foto: Dok. Istimewa)

    Penerapan aturan yang berbeda berdasarkan suku, ras, dan agama, ujar Ninik, menyebabkan stagnasi penerapan kesetaraan gender di sejumlah sektor. 

    Sejumlah regulasi, ungkap Ninik, mendorong terjadinya diskriminasi yang memicu terjadinya tindak kekerasan dan sejumlah hal yang merugikan perempuan. 

    Sehingga, ujar dia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam hal penerapan kesetaraan gender di tanah air. 

    Social Entrepreneur Nicky Clara mengungkapkan terlahir sebagai perempuan disabilitas menghadapi tantangan yang berlapis-lapis. 

    Stigma terkait perempuan dan disabilitas sangat kuat. Bahkan di sejumlah daerah, perempuan dengan disabilitas sampai dikurung. 

    Menurut Nicky, bila tidak mengikutsertakan perempuan dalam pengembangan ekonomi, negara akan kehilangan. Tetapi, tambah dia, faktanya hanya kurang dari 30 persen perempuan yang melek keuangan. 

    Karena itu, ujar Nicky, upaya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi merupakan langkah yang penting. 

    Peneliti BRIN, Irine Hiraswari Gayatri berpendapat, gerakan perempuan itu berkembang sesuai zamannya, tetapi ada yang konsisten dalam setiap perjuangan itu yaitu militansi. 

    Diakui Irine, keberhasilan gerakan perempuan sering kali bergantung pada faktor lokal dan global.  Selain itu, tambah dia, juga menghadapi tantangan dalam konteks kondisi sosial dan ekonomi. 

    Menurut dia, sejumlah langkah afirmasi di bidang politik itu sejatinya upaya untuk mengakselerasi keterwakilan perempuan di parlemen. 

    Namun, disayangkan upaya itu tidak dibarengi dengan pendidikan politik yang memadai bagi perempuan. 

    Pada kesempatan itu, wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat, saat ini di Kabinet Merah Putih terdapat 5 menteri perempuan dan 9 wakil menteri perempuan. 

    Kondisi itu, sesuatu yang belum pernah terjadi. Bila itu berhasil, di masa depan kita akan punya 9 menteri perempuan. 

    Tetapi, ujar Saur, ada juga bidang-bidang yang tidak pernah dijabat oleh perempuan, sekarang dijabat perempuan, seperti Wakil Menteri  Pekerjaan Umum, Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. “Bila angle itu yang dipakai saya tidak melihat ada regresi,” ujar Saur. 

    Saur khawatir, label yang dibuat terhadap perempuan dan laki-laki itu memperkuat diskriminasi. 

    Sebagai contoh, tambah Saur, kata bangsawan tidak ada bangsawati, negarawan tidak ada negarawati, rupawan tidak ada rupawati. 

    “Mengapa sampai ke kita ada kata taruna dan taruni? Taruna itu berasal bahasa Pali rumpun Indo Arya yang artinya muda,” ujarnya. 

    Jadi, tegas Saur, justru penciptaan bahasa itulah yang menyebabkan penguatan diskriminasi. Menurut Saur, kondisi tersebut harus dikoreksi melalui alam pikiran dalam berbahasa. 

    Jakarta: Patriotisme perempuan harus mampu dibangkitkan agar mampu mendorong semangat bersama untuk memperjuangkan hak-haknya dalam mengisi kemerdekaan. 
     
    “Berbagai kisah perjuangan perempuan mengisi lembar sejarah perjuangan bangsa kita sejak dulu. Karena perjuangan perempuan adalah perjuangan yang berkelanjutan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi bertema “Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 – Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti” yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia bersama Forum Diskusi Denpasar 12 dan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca, di ruang Delegasi, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025. 
     
    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari  (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Pia Feriasti Megananda, BA (Ketua Umum Wirawati Catur Panca), Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.M. (Ketua Dewan Pers), dan Nicky Clara (Social Entrepreneur) sebagai narasumber. 

    Selain itu hadir pula Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN) sebagai penanggap. 
     
    Lestari menegaskan, perempuan di Nusantara sejak dahulu adalah perempuan yang tangguh. 
     
    Baca juga: Lestari Moerdijat: Butuh Afirmasi dan Edukasi untuk Dorong Perempuan Aktif di Dunia Politik
     
    Di Aceh, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, pada masa lalu bahkan dipimpin para sultana dengan pemikiran yang jauh melampaui zamannya. 
     
    Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengungkapkan, pada abad ke-16 juga ada pejuang perempuan bernama Ratu Kalinyamat dari Jepara yang menerapkan konsep poros maritim di Nusantara untuk menggalang aliansi dalam melawan Portugis. 
     
    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap momentum diskusi tentang patriotisme perempuan ini dapat membangkitkan semangat para perempuan untuk sama-sama bergandeng tangan menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ yang belum selesai dalam proses pembangunan. 
     
    Pada sambutan tertulisnya, Ketua Umum Wirawati Catur Panca, Pia Feriasti Megananda mengungkapkan, acara diskusi tentang patriotisme perempuan yang diselenggarakan di gedung MPR RI ini merupakan simbol perjuangan bangsa, yang juga melibatkan perempuan. 
     
    Menurut Pia, peran perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa berkelanjutan sejak masa lalu, masa kini, hingga masa datang. 
     
    Di masa lalu, ujar Pia, pejuang perempuan memiliki patriotisme yang tinggi. Selain memperjuangkan kemerdekaan bangsa, pejuang perempuan juga memperjuangkan hak-hak mereka. 
     
    Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengungkapkan keterlibatan aktif perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan di sejumlah bidang memang sudah terjadi sejak dahulu. 
     
    Namun, tambah dia, di era saat ini, pada sejumlah kasus, perempuan tidak dipandang sama dengan laki-laki. 
     
    Diakui Ninik, dalam konteks penerapan kesetaraan gender saat ini ada kemajuan. Namun, tambah dia, di beberapa sektor terjadi stagnasi, bahkan kemunduran dalam pelaksanaan kesetaraan gender. 
     

    (Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap momentum diskusi tentang patriotisme perempuan ini dapat membangkitkan semangat para perempuan untuk sama-sama bergandeng tangan menyelesaikan ‘pekerjaan rumah’ yang belum selesai dalam proses pembangunan. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Penerapan aturan yang berbeda berdasarkan suku, ras, dan agama, ujar Ninik, menyebabkan stagnasi penerapan kesetaraan gender di sejumlah sektor. 
     
    Sejumlah regulasi, ungkap Ninik, mendorong terjadinya diskriminasi yang memicu terjadinya tindak kekerasan dan sejumlah hal yang merugikan perempuan. 
     
    Sehingga, ujar dia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam hal penerapan kesetaraan gender di tanah air. 
     
    Social Entrepreneur Nicky Clara mengungkapkan terlahir sebagai perempuan disabilitas menghadapi tantangan yang berlapis-lapis. 
     
    Stigma terkait perempuan dan disabilitas sangat kuat. Bahkan di sejumlah daerah, perempuan dengan disabilitas sampai dikurung. 
     
    Menurut Nicky, bila tidak mengikutsertakan perempuan dalam pengembangan ekonomi, negara akan kehilangan. Tetapi, tambah dia, faktanya hanya kurang dari 30 persen perempuan yang melek keuangan. 
     
    Karena itu, ujar Nicky, upaya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi merupakan langkah yang penting. 
     
    Peneliti BRIN, Irine Hiraswari Gayatri berpendapat, gerakan perempuan itu berkembang sesuai zamannya, tetapi ada yang konsisten dalam setiap perjuangan itu yaitu militansi. 
     
    Diakui Irine, keberhasilan gerakan perempuan sering kali bergantung pada faktor lokal dan global.  Selain itu, tambah dia, juga menghadapi tantangan dalam konteks kondisi sosial dan ekonomi. 
     
    Menurut dia, sejumlah langkah afirmasi di bidang politik itu sejatinya upaya untuk mengakselerasi keterwakilan perempuan di parlemen. 
     
    Namun, disayangkan upaya itu tidak dibarengi dengan pendidikan politik yang memadai bagi perempuan. 
     
    Pada kesempatan itu, wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat, saat ini di Kabinet Merah Putih terdapat 5 menteri perempuan dan 9 wakil menteri perempuan. 
     
    Kondisi itu, sesuatu yang belum pernah terjadi. Bila itu berhasil, di masa depan kita akan punya 9 menteri perempuan. 
     
    Tetapi, ujar Saur, ada juga bidang-bidang yang tidak pernah dijabat oleh perempuan, sekarang dijabat perempuan, seperti Wakil Menteri  Pekerjaan Umum, Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. “Bila angle itu yang dipakai saya tidak melihat ada regresi,” ujar Saur. 
     
    Saur khawatir, label yang dibuat terhadap perempuan dan laki-laki itu memperkuat diskriminasi. 
     
    Sebagai contoh, tambah Saur, kata bangsawan tidak ada bangsawati, negarawan tidak ada negarawati, rupawan tidak ada rupawati. 
     
    “Mengapa sampai ke kita ada kata taruna dan taruni? Taruna itu berasal bahasa Pali rumpun Indo Arya yang artinya muda,” ujarnya. 
     
    Jadi, tegas Saur, justru penciptaan bahasa itulah yang menyebabkan penguatan diskriminasi. Menurut Saur, kondisi tersebut harus dikoreksi melalui alam pikiran dalam berbahasa. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Mahasiswi Indonesia di Shizuoka Ditangkap Polisi karena Menguntit Laki-laki Jepang – Halaman all

    Mahasiswi Indonesia di Shizuoka Ditangkap Polisi karena Menguntit Laki-laki Jepang – Halaman all

    Wanita itu berulang kali membuntuti pria Jepang tersebut hingga akhirnya ia melaporkannya ke polisi melalui nomor darurat 110

    Tayang: Rabu, 5 Maret 2025 20:59 WIB

    Kyodo

    MAHASISWI INDONESIA DITANGKAP – Markas besar kepolisian Shizuoka Jepang. Seorang mahasiswi Indonesia di Shizuoka, Jepang, ditangkap polisi belum lama ini karena dituduh menguntit seorang lelaki Jepang sejak Oktober hingga awal November 2024 

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seorang mahasiswi Indonesia di Shizuoka, Jepang, ditangkap polisi belum lama ini karena dituduh menguntit seorang lelaki Jepang sejak Oktober hingga awal November 2024.  

    “Seorang mahasiswi berkewarganegaraan Indonesia ditangkap karena menguntit seorang pria di Distrik Aoi, Kota Shizuoka, dengan berkeliaran di dekat tempat kerjanya,” ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (5/3/2025), dari kalangan kepolisian Jepang.  

    Mahasiswi Indonesia tersebut ditangkap karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pengendalian Penguntit (stalker). Wanita berusia 24 tahun itu tinggal di Ikeda, Distrik Suruga, Kota Shizuoka.  

    Menurut polisi, wanita tersebut diduga menguntit seorang pria berusia 20-an yang tinggal di Distrik Aoi, Kota Shizuoka, dari akhir Oktober hingga awal November 2024, termasuk berkeliaran di dekat tempat kerja pria itu.  

    Wanita itu berulang kali membuntuti pria Jepang tersebut hingga akhirnya ia melaporkannya ke polisi melalui nomor darurat 110.  

    Polisi belum mengungkapkan identitas wanita tersebut demi melindungi korban.  

    “Kami sedang menyelidiki kemungkinan tuduhan tambahan terhadap wanita Indonesia tersebut,” tambah pihak kepolisian.  

    Diskusi mengenai kasus penguntitan (stalking) di Jepang yang merupakan tindak pidana juga dilakukan oleh kelompok Pencinta Jepang. Jika tertarik, silakan kirim email ke: tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.  (Laporan Wartawan Tribunnews.com di Jepang, Ricard Susilo)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini