Fotografer Ditegur Motret di GBK, Pengelola: Semua Boleh Memotret Tanpa Jadi Komunitas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Umum Pengawas Pengelolaan Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia, menegaskan bahwa seluruh masyarakat diperbolehkan melakukan kegiatan fotografi di area GBK tanpa harus tergabung dalam komunitas tertentu.
Hal ini ia sampaikan menanggapi viralnya percakapan antara seorang fotografer yang ditegur oleh seseorang yang mengaku pengurus komunitas di area GBK.
“GBK menjaga prinsip inklusif, semua boleh memotret tanpa harus menjadi anggota komunitas,” kata Hadi saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Selasa (21/10/2025).
Hadi menambahkan, pihaknya kini masih menelusuri lebih jauh kejadian yang dialami fotografer tersebut karena dianggap memotret tanpa izin resmi.
“Kronologi sedang kami gali dalami dari pihak-pihak terkait. Rencana kami akan undang komunitas FOI bersama HIPDI dan FotoYu jam 15.00 WIB sore hari ini,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah percakapan antara seorang fotografer dan seseorang yang mengaku sebagai pengurus komunitas tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam percakapan itu, sang fotografer mendapat teguran karena memotret di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tanpa izin resmi.
“
Seorang fotografer yang cuma lagi jalan-jalan sore, tiba-tiba kena tegur keras gara-gara motret tanpa ‘izin resmi’. Lucunya, yang negur bukan pihak keamanan GBK, tapi fotografer lain yang ngaku ‘pengurus komunitas’
,” tulis keterangan dalam unggahan yang beredar di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, terlihat tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menunjukkan adanya teguran dari seseorang yang mengaku sebagai pengurus komunitas fotografer.
“
Memang ente anak komunitas bro? Kok boleh ngeshoot di dalam GBK. Bro, ane pengurus, kalau ente gak takedown ane aduin suvi,
” tulis si penegur dalam pesan itu.
Tidak hanya menegur, orang tersebut juga menuding sang fotografer menjual hasil fotonya melalui aplikasi berbayar tanpa izin dari pihak manajemen GBK.
“
Ente jualan di dalam GBK pakai Fotoyu (aplikasi foto berbayar). Akun Fotoyu ente bakalan di-ban ama Fotoyu. Karena di dalam GBK itu harus ada izin dari manajemen GBK baru bisa moto di dalam arena GBK,
” lanjutnya.
Menanggapi tudingan itu, sang fotografer menjelaskan bahwa dirinya bukan anggota komunitas mana pun dan hanya berkunjung untuk berjalan-jalan di kawasan GBK.
“
Saya tidak ada komunitas, cuma jalan-jalan aja ke GBK kemarin. Saya dari Kalimantan,
” balasnya.
Meski begitu, pihak yang mengaku sebagai pengurus komunitas tetap bersikeras meminta fotografer tersebut menghapus unggahan fotonya.
“
Karena GBK itu arena pribadi, enggak sembarangan orang asal jepret. Coba difotoin kalau sudah dihapus. Ane sebagai pengurus ikut bertanggung jawab kalau ada FG dari luar main foto-foto aja,
” katanya.
Akhirnya, sang fotografer memilih menuruti permintaan itu dan menghapus foto yang dimaksud.
“
Aman, Mas Bro, sudah saya hapus,
” tulisnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: WhatsApp
-
/data/photo/2023/06/05/647d4fc722b29.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Fotografer Ditegur Motret di GBK, Pengelola: Semua Boleh Memotret Tanpa Jadi Komunitas Megapolitan
-
/data/photo/2025/10/19/68f4aa520cafd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Unej Bongkar Praktik Joki Ujian TOEFL, Ada yang Sistem "Remote" dan Pakai AI Surabaya 20 Oktober 2025
Unej Bongkar Praktik Joki Ujian TOEFL, Ada yang Sistem “Remote” dan Pakai AI
Tim Redaksi
JEMBER, KOMPAS.com
– Universitas Jember (Unej) membongkar praktik perjokian dalam ujian Computer Based English Proficiency Test (CBEPT) serupa TOEFL yang diselenggarakan kampus.
Tim Cyber Unit UPA Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Unej melakukan operasi tangkap tangan pada Kamis, 16 Oktober 2025, dan berhasil mengungkap empat pelaku yang diduga menjadi joki ujian dan tujuh pengguna joki.
Para pelaku ada yang merupakan alumnus dan mahasiswa Unej.
Tes tersebut merupakan prasyarat mahasiswa Unej yang telah lulus sidang untuk bisa mendaftar wisuda.
Kepala UPA TIK Unej Bayu Taruna Widjaja Putra menyampaikan, modus perjokian dilakukan dengan memanfaatkan identitas login milik mahasiswa.
“Peserta hadir di ruangan ujian, tetapi sistem diakses oleh joki dari tempat lain. Ada yang menggunakan sistem injeksi, ada pula yang pakai
remote
dan bantuan AI seperti ChatGPT,” ujar Bayu dalam
press conference
, Senin (20/10/2025).
Dari penelusuran tim, terdapat tujuh peserta yang tertangkap basah menggunakan jasa joki. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah.
Bayu menyebut, tarif jasa joki bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per orang. Beberapa pelaku bahkan menerima bayaran lewat sistem
down payment
(DP) terlebih dahulu.
“Sebagian kasus, ada yang kasihan kepada mahasiswa yang tidak lulus-lulus, tapi itu tetap tidak bisa dibenarkan,” ucapnya.
Kampus kini tengah menelusuri jalur komunikasi antara peserta dan joki. Dari temuan awal, mereka berinteraksi melalui aplikasi seperti Instagram, WhatsApp, dan Telegram dengan nomor tidak dikenal.
Para pelaku joki bukan berasal dari program studi Bahasa Inggris. Salah satu joki bahkan disebut sebagai sosok yang cukup canggih karena mampu melakukan injeksi ke dalam sistem menggunakan kredensial mahasiswa.
“Dia pakai teknik
scripting
untuk menyusup ke sistem ujian,” ucap Bayu.
Sementara itu, Kepala UPA Bahasa Inggris Unej, Prof Chairus Shaleh menyatakan, pihak kampus tidak hanya menindak peserta dan penjoki, tetapi juga akan mengejar makelar yang memfasilitasi transaksi ini.
“Siapa pun yang terlibat, baik peserta, joki, maupun makelar, pasti akan kami usut dan kenai sanksi,” ujar Chairus.
Pihaknya telah menyerahkan temuan kasus tersebut kepada tim etik Unej.
Pihak kampus sedang mempertimbangkan sistem keamanan baru, yakni kebijakan satu
login
satu sesi, demi mencegah
login
ganda dari perangkat berbeda.
“Kalau satu akun hanya bisa aktif di satu perangkat, joki dari luar tidak bisa masuk meskipun punya kredensial,” kata Bayu.
Unej juga membuka kemungkinan membawa kasus ini ke ranah hukum, terutama bila pelaku bukan lagi mahasiswa aktif.
“Kalau masih mahasiswa, ada pembinaan. Tapi kalau alumni, bisa masuk ranah aparat penegak hukum,” ujarnya.
Tak hanya berhenti pada ujian bahasa Inggris, kampus juga akan memperluas penyelidikan ke dugaan joki tugas, skripsi, dan penggunaan kecerdasan buatan dalam karya ilmiah.
“Ke depan, skripsi dan tugas-tugas juga akan kami periksa, termasuk apakah ada unsur AI di dalamnya,” ujarnya.
Unej berkomitmen membentuk komisi etik untuk menindaklanjuti seluruh bentuk pelanggaran akademik yang ditemukan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Suami Pelaku Penusukan Istri Menyerahkan Diri ke Polres Banyuwangi
Banyuwangi (beritajatim.com) – Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus perempuan tewas akibat ditusuk sang suami di dalam rumahnya.
Korban berinisial D, meregang nyawa setelah diduga dibunuh dengan cara ditusuk oleh suami tercintanya, GDF.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (20/10/2025) pagi di Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra turut mendatangi lokasi kejadian dan memantau langsung Tim Satreskrim saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Rama mengungkapkan, terduga pelaku sekitar pukul 08.30 WIB sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada salah satu personel Lantas Polresta Banyuwangi.
Dalam pesannya tersebut, intinya yang bersangkutan ingin menyerahkan diri karena sudah melakukan pembunuhan terhadap sang istri.
Beberapa saat kemudian, Tim Satreskrim mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP di rumah yang menewaskan perempuan paruh baya tersebut.
Saat polisi tiba di TKP, terduga pelaku sedang duduk di teras, dengan posisi pintu rumah dalam keadaan terbuka. Sementara korban tergeletak bersimbah darah di ruang makan.
“Yang bersangkutan sudah kita amankan. Dia dijemput untuk dimintai keterangan setelah mengirim pesan WhatsApp itu. Keterangan dari terduga pelaku, korban ditusuk menggunakan pisau dapur,” kata Rama.
Saat polisi tiba di rumah kediaman pelaku, perempuan berusia 54 tahun itu ditemukan tergeletak dalam keadaan meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada. Rama menyebut, korban sudah dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan proses autopsi.
“Ada luka tusuk benda tajam di bagian dada korban. Kami akan berkoordinasi dengan tim dokter yang menangani. Untuk sementara, kita masih menunggu hasil autopsi,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, pasangan suami istri (pasutri) ini memiliki tiga orang putra. Pada saat kejadian ketiga anaknya sedang bersekolah.
“Sudah dikonfirmasi bahwa saat kejadian hanya ada terduga pelaku dan korban. Sementara anak-anak sedang bersekolah,” terangnya.
Selain mengamankan terduga pelaku, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Salah satunya pisau dapur yang ditemukan tak jauh dari posisi korban meregang nyawa.
“Untuk motif masih terus kami dalami dan lakukan penyidikan. Sementara jenazah korban sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi,” pungkasnya. (als/ted)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386069/original/021337300_1760953123-Polisi_Lakukan_olah_TKP_di_rumah_korban_pembunuhan_di_Banyuwangi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai Bunuh Istri, Pria di Banyuwangi Serahkan Diri ke Polisi Lewat WhatsApp
Liputan6.com, Jakarta Polisi menangkap pria berinisial GDF (41) pelaku pembunuhan terhadap istrinya, BW (52) di Banyuwangi. Dia ditangkap di rumahnya, Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi.
GDF menyerahkan diri sekaligus melaporkan pembunuhan yang dilakukannya lewat WhatsApp ke salah satu personel Polresta Banyuwangi.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan terduga pelaku melapor ke salah satu personel unit laka sekitar pukul 08.30 WIB. Dalam keterangannya pelaku mengirimkan alamat dan ingin menyerahkan diri setelah membunuh istrinya.
“Beberapa menit berselang, Tim Resmob mendatangi lokasi kejadian,” kata Rama usai meninjau TKP.
Saat polisi tiba di TKP posisi terduga pelaku duduk di teras. Pintu rumah dalam posisi terbuka. Sementara korban dalam keadaan tergeletak di ruang makan dengan keadaan meninggal dunia.
“Korban meninggal dunia dengan posisi luka tusuk di dada. Pengakuan terduga pelaku ia menusuk menggunakan pisau dapur,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang diterima pasutri ini memiliki 3 anak. Pada saat kejadian ketiga anaknya sedang bersekolah.
Selain mengamankan terduga pelaku polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara ini polisi masih melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan itu.
“Untuk motif masih kami dalami. Sementara jenazah korban sudah kami evakuasi ke rumah sakit untuk diotopsi,” tegasnya.
-

Heboh WhatsApp Disusupi Mata-mata Israel, AS Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia – Pengadilan Amerika Serikat (AS) memberikan perintah terkait kasus penyusupan mata-mata Israel pada WhatsApp. AS melarang spyware Pegasus milik perusahaan NSO Group untuk menargetkan platform milik Meta itu.
Hakim Pengadilan Distrik AS Phyllis Hamilton menjatuhkan perintah pengadilan permanen untuk upaya pembobolan NSO Group. Selain itu memberikan keringanan pada ganti rugi dari US$167 juta (Rp 2,7 triliun) menjadi hanya US$4 juta (Rp 66,3 miliar) saja.
Pihak Meta juga telah buka suara terkait keputusan tersebut. Mereka mengapresiasi keputusan dari kasus yang sudah berjalan selama enam tahun.
“Keputusan hari ini melarang pembuat spyware NSO menargetkan WhatsApp dan pengguna global kami lagi,” kata kepala WhatsApp Will Cathcart, dikutip dari Reuters, Senin (20/10/2025).
“Kami mengapresiasi keputusan yang muncul setelah enam tahun ligitasi yang meminta pertanggungjawaban NSO pada tindakan yang menargetkan masyarakat sipil,” dia melanjutkan.
Pegasus milik NSO merupakan software yang digunakan untuk memata-matai para korbannya. Selama bertahun-tahun, alat ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Keputusan ini akan berdampak buruk pada NSO yang menjadikan WhatsApp sebagai salah satu target terbesarnya. Sebelumnya, perusahaan pernah mengatakan perintah larangan menargetkan WhatsApp bisa membahayakan dan bahkan memaksa perusahaan gulung tikar.
NSO sendiri menyambut baik pengurangan ganti rugi sebesar 97%. Perusahaan juga akan meninjau keputusan dan menentukan langkah selanjutnya.
Mereka menambahkan produknya memerangi kejahatan serius dan teorisme. Keputusan pengadilan juga disebut tidak akan berdampak pada pelanggan yang akan terus menggunakan teknologinya membantu melindungi keselamatan publik.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cek Cara Lapor Masalah Pajak dan Bea Cukai Melalui Lapor Pak Purbaya – Page 3
Kata Purbaya, nantinya ada tim khusus dari yang akan memverifikasi dan memvalidasi setiap laporan berdasarkan bukti dan urgensinya. Purbaya mengaku ingin memastikan bahwa hanya laporan yang benar-benar signifikan yang akan diproses lebih lanjut.
“Jadi, harusnya semaksimal mungkin kita follow-up. Sampai nggak ada lagi yang ngeluh. follow-up, kita lihat apa masalahnya. Kalau petugasnya yang salah, kita sikat petugasnya,” ujarnya.
Aduan Lewat WhatsApp
Adapun Purbaya menyampaikan bahwa meski saluran WhatsApp sudah aktif mulai hari ini, masyarakat diminta untuk memahami bahwa aduan tidak akan langsung dibalas atau ditindaklanjuti secara otomatis.
Sistem pengelolaan laporan dirancang untuk mengumpulkan data terlebih dahulu, lalu memilah mana yang layak untuk ditindak. Hal ini dilakukan demi menjaga efektivitas tindak lanjut dan menghindari overload laporan yang tidak relevan.
“Tapi paling enggak, Whatsapp-nya sudah hidup, jadi bisa masuk ke sana. Kirim aja semuanya ke sana. Tentu pasti dia akan divalidasi dulu, bener enggak? Atau cuma nyapein-nyapein saya aja, komplain sana, komplain sana, kita tahu nggak ada. Kita akan divalidasi dulu. Begitu divalidasi oke, kita akan follow-up,” pungkasnya.
-

Cuaca Ekstrem di Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pengendara Mobil di Jalan Raya Ijen
Bondowoso (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Senin (20/10/2025) pagi. Sekitar pukul 07.11 WIB, sebuah pohon tumbang di jalan raya Ijen, tepatnya di Dusun Tengger, Desa Sukorejo, hingga menimpa mobil pikap yang tengah melintas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kristianto, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, laporan awal diterima oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD melalui pesan WhatsApp dari warga sekitar.
“Begitu menerima laporan, tim TRC langsung bergerak ke lokasi bersama unsur TNI, Polri, dan perangkat desa. Pohon yang tumbang menutup jalan raya Ijen dan sempat mengganggu arus lalu lintas,” jelas Kristianto.
Akibat peristiwa itu, pengendara mobil pikap bernama Amsidi, warga Dusun Bata Timur, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, mengalami luka robek serta patah di bagian lutut dan tulang ekor. Korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sumberwringin sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Bondowoso untuk penanganan medis lebih lanjut.
Proses penanganan dilakukan oleh BPBD Bondowoso bersama unsur Pemerintah Desa Sukorejo, Polsek dan Koramil Sumberwringin, PLN, Perhutani, serta masyarakat setempat. Evakuasi pohon tumbang berjalan lancar dan arus lalu lintas kembali normal sekitar pukul 10.00 WIB.
Kristianto menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan cuaca ekstrem di wilayah Bondowoso mengingat potensi hujan deras disertai angin kencang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah perbukitan atau yang banyak pepohonan di tepi jalan. Pastikan kondisi lingkungan sekitar aman,” ujarnya. [awi/beq]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4613508/original/063328600_1697522857-rachit-tank-lZBs-lD9LPQ-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WhatsApp Uji Fitur Anti-Spam Baru, Batasi Jumlah Pesan Tak Terbalas – Page 3
Sebelumnya, Meta mengonfirmasi kabar yang sudah lama ditunggu oleh para pengguna iPhone. Kini, WhatsApp sudah mendukung Live Photos.
Bukan hanya itu, pengguna Android juga akan mendapatkan fitur serupa yang diberi nama Motion Photos.
Lewat pembaruan ini pengguna bisa mengirim dan menerima gambar bergerak lengkap dengan suara, persis seperti saat melihatnya langsung di galeri ponsel.
Fitur baru ini datang sebagai salah satu dari sejumlah pembaruan yang belakangan terus digulirkan Meta untuk WhatsApp dalam beberapa bulan terakhir.
Mengutip 9to5Mac, Rabu (1/9/2025), Meta merinci sejumlah fitur baru lewat unggahan di “Newsroom”.
Selain Live Photos yang ada di iOS, ada juga tema obrolan yang bisa dibuat dengan AI, stiker-stiker segar, fitur pencarian grup yang lebih simpel, hingga pemindai dokumen khusus untuk Android. Semua pembaruan ini akan hadir secara bertahap untuk pengguna WhatsApp di seluruh dunia.
-
/data/photo/2025/08/20/68a5a9eec8767.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Bagaimana Kiprah Gibran Setahun Terakhir? Nasional 20 Oktober 2025
1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Bagaimana Kiprah Gibran Setahun Terakhir?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kini telah genap berusia satu tahun sejak pelantikan pada 20 Oktober 2024.
Meski kini menjabat Wakil Presiden, Gibran masih tetap mempertahankan gaya blusukan seperti pada saat dirinya menjadi Wali Kota Solo.
Jabatan tertinggi kedua di Indonesia tidak menyurutkan langkah Gibran untuk berjalan kaki menyusuri gang-gang dan pelosok daerah.
Blusukan masih sering dilakukan Gibran untuk mengecek program Presiden RI Prabowo Subianto agar terlaksana dengan baik di lapangan, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Sekolah Rakyat.
Kunjungan terkait program pemerintah dilakukan Gibran di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan, dalam beberapa blusukan, Gibran kerap didampingi beberapa pejabat, seperti Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.
Dari catatan Kompas.com, mereka pernah melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama sebanyak dua kali, yakni ke Sleman, Yogyakarta dan Batam, Kepulauan Riau.
Selain blusukan, Gibran pernah meluncurkan terobosan berupa program Lapor Mas Wapres. Program ini merupakan sarana pengaduan publik yang bisa diakses secara langsung dari Istana Wapres maupun lewat aplikasi WhatsApp.
Layanan ini dibuka dari hari Senin sampai dengan hari Jumat sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB di Istana Wapres. Sementara, aduan online bisa disampaikan warga melalui WhatsApp 08111 704 2207.
Tidak hanya itu, putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu juga pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini pada 15 September 2025.
Dalam keterangan Sekretariat Wakil Presiden, Gibran bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape di Melanesian Haus, Kantor PM, Port Moresby.
Pertemuan tersebut sekaligus memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Papua Nugini serta memperkuat kerja sama strategis di kawasan Pasifik.
Lewat pertemuan ini, sejumlah kesepakatan pun dicapai di antaranya peningkatan kerja sama pertahanan, pengembangan ekonomi perbatasan melalui implementasi SOP MoU on Cross Border Movement of Commercial Buses and Coaches.
Kemudian, kesepakatan kelanjutan program hibah pembangunan oleh Indonesia, serta penguatan kerja sama regional yang inklusif dalam kerangka Melanesian Spearhead Group dan Pacific Islands Forum.
Namun, di balik sederet aktivitas tersebut, sejumlah kalangan masih mempertanyakan efektivitas peran Gibran sebagai wapres.
Pengamat politik, Adi Prayitno menilai peran Gibran sebagai wapres belum signifikan karena cenderung seremonial dan belum menyentuh dalam aspek kebijakan strategis.
“Peran wapres belum kelihatan signifikan. Hanya terlihat di sejumlah acara seremonial dan beberapa kunjungan. Publik belum melihat peran wapres dalam pengambilan kebijakan strategis,” ujar Adi saat dihubungi
Kompas.com
, Jumat (17/10/2025).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) ini bahkan merasa publik masih bingung dengan peran dan pekerjaan wapres saat ini. Adi lantas membandingkan dengan wapres sebelumnya, yakni Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Wapres ke-13 RI Ma’ruf Amin.
“Berbeda dengan JK yang misalnya fokus urusan ekonomi. Kiai Ma’ruf Amin yang berkecimpung di ekonomi syariah. Pernah suatu waktu wapres Gibran bicara anak muda dan hilirisasi. Tapi konkretnya seperti apa belum terlihat,” papar Adi.
Di sisi lain, Adi menilai program Lapor Mas Wapres yang diinisiasi Gibran sangat bagus. Hanya saja, implementasinya masih tidak terlihat dalam satu tahun ini.
“Implementasinya tak terlihat. Padahal ini janji politik dan ide yang sangat bagus, problemnya pada level kenyataan di lapangan,” tutur Adi.
Pandangan serupa disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro juga menilai peran Gibran sebatas simbolis saja. Gibran juga dinilai hanya menjadi pelengkap kerja Presiden Prabowo.
“Saya lihat memang peran Wapres di masa Mas Gibran masih sebatas prosedur ataupun simbolis ya. Belum tampak fungsi-fungsi substantifnya, fungsi-fungsi real dan konkretnya karena memang kita tahu posisi Wapres ini sebagai pelengkap dari kerja-kerja yang dilakukan oleh Presiden,” ucap Agung.
Namun, menurutnya, banyak publik berekspektasi Gibran akan mengikuti jejak sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Oleh karenanya, sebagai Wapres, seharusnya Gibran lebih maksimal dalam bekerja dan lebih banyak hadir ke masyarakat.
“Dan melepas bayang-bayang sang ayah untuk bisa berdiri sendiri atas nama pribadi itu tidak mudah. Jadi koreksinya ya kalau saya ke depan Mas Gibran lebih mengoptimalkan kinerjanya, lebih tampil, serba hadir,” kata Agung.
Blusukan yang dilakukan Gibran selama setahun terakhir dinilai masih identik dengan Jokowi, sehingga tidak ada gebrakan baru dari pria berusia 38 tahun ini.
Padahal sebagai wapres di usia yang masih muda, Gibran diharapkan memiliki kebaruan dan inovasi.
Agung menilai Gibran perlu membuat gebrakan yang menjawab tantangan generasi muda, seperti ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ya karena memang kita tahu blusukan itu sudah
trademark-
nya Pak Jokowi. Jadi kalau misalkan dia melakukan hal yang sama, istilahnya tidak ada yang baru, yang beda sebagaimana napas beliau mewakili generasi Z dan milenial yang identik dengan kebaruan, inovasi gitu,” ucap Agung.
“Jadi selain blusukan, apa lagi yang bisa dilakukan oleh seorang Wapres? Itu kan yang ditunggu dan dinantikan oleh publik hari ini, dan saya kira itu yang harus dijawab oleh Mas Gibran,” lanjut dia.
Gibran dinilai perlu membuat gebrakan yang menyentuh hal konkret di masyarakat, khususnya anak muda.
Terlebih, kegiatan blusukan yang rutin dilakukan juga tidak selalu dapat menjangkau anak muda atau masyarakat dari kelas menengah ke atas.
“Blusukan itu kan mungkin menyapa masyarakat kelas menengah ke bawah ya, tapi masyarakat kelas menengah atas yang itu menjadi pusat populasi gen Z milenial, ini harus ditreatment juga oleh Mas Gibran, nggak bisa dengan blusukan,” terangnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
