Perusahaan: WhatsApp

  • Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus balik mudik penumpang bus selepas Idulfitri 1446 Hijriah mulai tampak di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan arus balik mudik penumpang bus antar kota antar (AKAP) mulai tampak sejak Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono saat memberi keterangan di area kedatangan penumpang bus AKAP, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    “Data kemarin di tanggal 1 April ada 1.667 penumpang menggunakan 234 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Jumlah kedatangan tersebut melonjak, karena pada hari raya Idulfitri 1446 Hijriah tercatat hanya 883 penumpang menggunakan 172 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.

    Kedatangan penumpang bus AKAP pada arus balik mudik di Terminal Kampung Rambutan ini masih akan terus melonjak hingga 7 April 2025, atau saat waktu cuti bersama habis.

    “Perkiraan kami untuk arus balik ada di tanggal 6 sampai 7 April 2025. Karena di tanggal 8 April 2025 mungkin perkantoran dan sekolah sudah mulai masuk, dan beraktivitas normal,” ujar Mulyono

    Pantauan di area kedatangan penumpang Terminal Kampung Rambutan, sejumlah bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus (PO) silih berganti menurunkan para pemudik.

    Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

    Pemudik, Dayat yang merupakan warga Jakarta Timur menuturkan memilih pulang lebih awal dari kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat lantaran memiliki keperluan lain.

    “Di kampung dua hari dua malam, pulang lebih awal karena ada acara keluarga juga di rumah. Ini pulang kembali ke Jakarta bawa oleh-oleh, makanan-makanan ringan saja,” tutur Dayat.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • WhatsApp Kini Bisa Jadi Aplikasi Utama di iPhone untuk Telepon dan Chat – Page 3

    WhatsApp Kini Bisa Jadi Aplikasi Utama di iPhone untuk Telepon dan Chat – Page 3

    Di sisi lain, WhatsApp juga sedang mengembangkan fitur yang telah lama dinantikan oleh banyak pengguna, yaitu dukungan untuk balasan pesan berantai atau threading.

    Fitur baru WhatsApp ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkomunikasi di platform dengan memberikan cara yang lebih terstruktur dalam menanggapi pesan tertentu.

    Dikutip dari GSM Arena, Selasa (18/3/2025), saat ini, fitur Threads tersebut masih dalam tahap pengembangan dan diperkirakan memerlukan waktu yang cukup lama sebelum akhirnya dirilis untuk semua pengguna.

    Nantinya, fitur baru ini akan tersedia di berbagai jenis percakapan di aplikasi WhatsApp, termasuk obrolan pribadi, grup, komunitas, serta saluran.

    Dengan adanya fitur threading ini, setiap kali pengguna membalas pesan tertentu, balasan tersebut akan tetap terhubung langsung dengan pesan aslinya.

    Hal ini memungkinkan diskusi tetap terorganisir, sehingga pengguna WhatsApp tidak perlu lagi menggulir panjang ke atas hanya untuk mencari konteks dari sebuah percakapan.

    Semua tanggapan terhadap satu pesan akan dikelompokkan dalam utas khusus, menjadikannya lebih mudah untuk diikuti.

    Meskipun demikian, cara kerja fitur Threads ini sedikit berbeda dari yang ditemukan di platform lain, seperti Reddit. U

    ntuk melihat utas percakapan, pengguna harus mengetuk balasan terlebih dahulu. Sebab, balasan dalam utas tidak akan langsung muncul di bawah pesan aslinya secara otomatis.

  • Marak Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu:Jukir Lenyap Setelah Mobil Dikempesi

    Marak Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu:Jukir Lenyap Setelah Mobil Dikempesi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Parkir liar menjamur di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) ini.

    Adapun pada hari ini, tempat wisata Monas memang diserbu oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

    Parkir IRTI yang mampu menampung ratusan mobil hingga ribuan sepeda motor pun penuh hingga terpaksa ditutup siang tadi.

    Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk meraup keuntungan.

    Apalagi, kawasan itu tak dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

    Mereka mendadak menjadi juru parkir liar dan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil untuk parkir di pinggir jalan, salah satunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat mengaku terpaksa mengikuti arahan jukir liar lantaran parkir IRTI Monas penuh.

    Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).

    Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan, namun jukir liar itu meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman.

    “Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, yauda saya parkir aja di sini,” ujarnya.

    Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

    Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

    Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

    “Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga Rp10 ribu,” tuturnya.

    Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

    “Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

    Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

    “Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi dia juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, operasi cabut pentil memang kerap dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak lagi memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

    Kejadian ini sempat viral saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 di penghujung Desember tahun lalu.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Marak Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu:Jukir Lenyap Setelah Mobil Dikempesi

    Niat Liburan, Nasib Wisatawan Ini Apes Saat Berkunjung ke Monas: Ban Mobil Kempis Parkir Sembarangan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Niat mau liburan, sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Monumen Nasional (Monas) justru ditimpa kemalangan.

    Pasalnya, mobil yang mereka parkir di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan digembosi orang tak dikenal.

    Salah satu korbannya ialah Hasan, warga Salemba, Jakarta Pusat yang datang bersama keluarga besarnya.

    Hasan mengaku kaget saat mendapati ban depan sebelah kanan mobilnya sudah kempis.

    Padahal, dirinya kurang lebih baru 10 menit meninggalkannya mobilnya itu.

    “Baru 10 menit ditinggal, tadi masuk ke dalam terus keluar mau ambil tiker di mobil. Ehh dateng-dateng udah kempes aja ini ban,” ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Rabu (2/4/2025).

    Sebagai informasi tambahan, mobil-mobil yang parkir sembarangan di sekitar kawasan Monas memang biasanya terkena operasi cabut pentil yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub).

    Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak sembarangan memarkirkan kendaraan mereka.

    Terkait hal ini, Hasan mengaku tak mengetahui adanya larangan parkir di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Pasalnya, tak ada rambu larangan parkir yang ada di sekitar kawasan tersebut. 

    Hasan pun mengaku terpaksa memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan lantaran lahan parkir IRTI Monas sudah penuh.

    Warga menaiki kereta wisata di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    “Enggak tahu kalau enggak boleh parkir di sini, tadi juga ada orang yang markirin di sini, karena di masuk parkir di dalem udah penuh, tadi ditutup,” ujarnya.

    Ia pun mengaku kesal lantaran sudah dimintai uang parkir sebesar Rp30 ribu.

    Namun, saat mobilnya digembosi, orang yang memungut parkir tersebut justru menghilang.

    “Saya parkir di sini tadi juga nanya dulu, aman enggak di sini. Kata yang markirin aman, yauda saya parkir di sini. Tadi orangnya juga minta Rp30 ribu,” tuturnya.

    “Eh tapi malah begini, orangnya juga kabur enggak tahu kemana,” kata dia.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, nasib malang tak hanya menimpa Hasan, ada beberapa wisatawan lainnya yang juga mengalami nasib serupa.

    Di sekitar lokasi kejadian, kurang lebih pukul 12.30 WIB terpantau tidak ada petugas Dishub yang berjaga di sekitar lokasi.

    Padahal saat TribunJakarta melintas di lokasi tersebut kurang lebih satu jam sebelumnya, ada petugas Dishub dan mobil derek yang berjaga di dekat luar parkir IRTI Monas.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Warga Kaltim Ngeluh Mesin Motor Brebet Usai Isi BBM di SPBU: Polisi Turun Tangan, Pertamina Uji Lab – Halaman all

    Warga Kaltim Ngeluh Mesin Motor Brebet Usai Isi BBM di SPBU: Polisi Turun Tangan, Pertamina Uji Lab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persoalan bahan bakar minyak (BBM) kembali dikeluhkan masyarakat.

    Kali ini, sebagian masyarakat Bontang, Kalimantan Timur, mengeluh mesin motornya tersendat-sendat atau berebet usai mengisi bensin di SPBU di kawasan tersebut.

    Hal ini pun viral di media sosial dan di grup WhatsApp publik Kota Bontang.

    Seorang warga bernama Dalle, mengaku motornya dengan merek Honda Beat, mengalami kendala setelah mengisi Pertamax di salah satu SPBU di Kota Bontang pada 30 Maret 2025.

    Ia baru menyadari masalah tersebut ketika indikator bahan bakar menunjukkan sisa dua batang. 

    Dugaan sementara, BBM yang ia beli mengandung campuran air.

    “Sisa dua batang itu baru terasa brebet (tersendat-sendat), apalagi kalau jalan pelan,” kata Dalle dikutip dari  Tribunkaltim, Rabu (2/4/2025).

    Polisi Turun Tangan

    Merespons keluhan masyarakat, Kepolisian Resor Bontang turun langsung melakukan inspeksi ke sejumlah SPBU.

    Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, bersama jajarannya mendatangi SPBU di Jalan Bhayangkara sebagai lokasi pertama. 

    Dari pantauan awak media, petugas mengambil sampel satu liter BBM jenis Pertamax menggunakan wadah takar transparan dan mencampurkannya dengan pasta khusus.

    Menurut Alex, jika BBM tersebut mengandung air, molekulnya akan terpisah dan pasta yang awalnya berwarna oranye kekuningan akan berubah menjadi merah.

    “Kami ingin memastikan dan merespons cepat keluhan masyarakat soal BBM ini,” kata Alex.

    Namun, hasil pemeriksaan di SPBU tersebut tidak menemukan indikasi BBM tercampur air. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan ke SPBU di Tanjung Laut dengan hasil serupa.

    Meski demikian, Kapolres menegaskan bahwa sidak tidak berhenti di sini. 

    Pihaknya akan menyusuri bengkel-bengkel untuk mengumpulkan informasi tambahan.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar proaktif melaporkan jika mengalami masalah serupa, dengan membawa bukti yang valid.

    “Ini memang keluhan yang banyak ditemukan di lapangan. Kami membutuhkan informasi yang valid dari masyarakat, selain juga terus memantau langsung penyaluran BBM di SPBU,” jelasnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, Kapolres masih melakukan sidak ke beberapa SPBU lainnya, termasuk di Kilometer 3, Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Utara. 

    Pertamina Lakukan Uji Lab

    Kadar kandungan BBM di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kini masih berada dalam tahap pengujian laboratorium.  

    Pengujian ini dilakukan sebagai rangkaian dari investigasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.  

    Tepatnya pasca masuknya berbagai laporan keluhan dari masyarakat atas dugaan BBM yang bermasalah dan berdampak terhadap performa kendaraan.  

    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel BBM dari SPBU di Balikpapan. 

    “Kami masih mengambil beberapa sampel lagi untuk memastikan apakah ada yang aneh dengan BBM yang kami drop ke SPBU,” ungkapnya pada TribunKaltim.co, Selasa (1/4/2025) 

    Jika sudah mendapatkan hasil, sebut Edi, pihaknya akan mengumumkan ke publik.  

    “Nanti kami akan merilis hasilnya untuk Balikpapan,” imbuhnya.  

    Sebelumnya, pengujian sampel acak BBM dari SPBU di Samarinda telah dilakukan. 

    Pengujian ini dilakukan di PT Kilang Pertamina Internasional Balikpapan dan mencakup berbagai parameter. 

    Mulai dari kandungan oktan, stabilitas dan tingkat emisi.  

    PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan telah memastikan bahwa kualitas BBM di Samarinda memenuhi standar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).  

    Sebagai informasi, sempat muncul isu mengenai kualitas bahan bakar yang diduga bermasalah.  

    Menanggapi hal ini, SPBU 6476118 di Jalan Mulawarman, Batakan, Kota Balikpapan, menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen menjaga standar kualitas dan kuantitas BBM. 

    Pengelola SPBU, Marselinus, memastikan bahwa seluruh prosedur operasional dijalankan sesuai standar. 

    “Menanggapi isu di media saat ini bahwa kualitas BBM yang dijual di SPBU bercampur air dan sebagainya, kami selama ini menjalankan prosedur sebagaimana menjaga kualitas dan kuantitas BBM yang kami jual,” tegasnya, Kamis (27/3/2025) lalu.  

    Marselinus mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengecekan kualitas bahan bakar menggunakan hidrometer untuk mengukur densitas dan kadar air. 

    Selain itu, dipstik dengan pasta air juga digunakan untuk memastikan tidak ada kandungan air dalam BBM. 

    Hasil pengecekan menunjukkan bahan bakar di SPBU ini memenuhi standar dan layak edar. 

    Ia menambahkan bahwa pengecekan tersebut dilakukan setiap hari.  

    Termasuk pengambilan sampel setiap kali menerima pasokan BBM dari mobil tangki. 

    “Kami melakukan pengecekan setiap hari (untuk) kadar (air) dalam tangki dan melakukan sampel setiap penerimaan BBM dari mobil tangki,” jelasnya. 

    Sebagai bentuk transparansi, SPBU Batakan menyimpan hasil pengecekan harian dan sampel bahan bakar hingga hari berikutnya.  

    “Sebagai bukti, kami masih menyimpan sampel sampai esok hari hingga terganti lagi,” pungkasnya. 

    (TribunKaltim/Tribunnews)

     

     

  • Dompet Kering Setelah Lebaran? Begini Cara Mengatur Keuangan agar Tetap Stabil!

    Dompet Kering Setelah Lebaran? Begini Cara Mengatur Keuangan agar Tetap Stabil!

    Jakarta: Lebaran memang jadi momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi rezeki, hingga membeli berbagai keperluan. 
     
    Namun, tak jarang setelah Lebaran, kondisi keuangan justru jadi berantakan. THR habis, saldo menipis, sementara kebutuhan sehari-hari tetap berjalan.
     
    Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan setelah Lebaran agar tetap stabil? Merangkum berbagai sumber, simak tips berikut!
    1. Evaluasi pengeluaran selama lebaran
    Langkah pertama adalah melihat kembali pengeluaran selama Lebaran. Apakah ada yang berlebihan? Apakah ada utang yang perlu segera dibayar? Dengan mengetahui ke mana uangmu mengalir, kamu bisa menyusun strategi untuk mengembalikan kondisi keuangan seperti semula.

    Coba catat pengeluaran yang benar-benar penting dan mana yang bisa dikurangi di masa mendatang. Ini bisa menjadi pelajaran agar tahun depan kamu lebih bijak dalam mengelola dana Lebaran.

    2. Segera lunasi utang atau cicilan
    Jika kamu menggunakan kartu kredit atau berutang untuk keperluan Lebaran, segera susun strategi pelunasan. Jangan sampai utang menumpuk dan berbunga, karena ini bisa semakin membebani keuangan.
     
    Prioritaskan untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Jika memungkinkan, sisihkan sebagian dari sisa THR atau gaji bulan ini untuk membayar utang agar tidak semakin membengkak.
    3. Atur ulang anggaran keuangan
    Setelah menghabiskan cukup banyak uang selama Lebaran, kini saatnya kembali ke pola anggaran yang lebih stabil. Gunakan metode 50/30/20, yaitu:
    – 50 persen untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan, cicilan, dll.)
    – 30 persen untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja, dll.)
    – 20 persen untuk tabungan dan investasi
     
    Jika kondisi keuangan sudah mulai stabil, pertimbangkan untuk menabung lebih banyak agar lebih siap menghadapi pengeluaran besar di masa depan.
     

    4. Stop pengeluaran tidak penting
    Meskipun masih dalam euforia Lebaran, penting untuk mengontrol pengeluaran agar dompet tidak makin terkuras. Hindari kebiasaan impulsif seperti:
     
    – Terus-menerus jajan di luar
    – Belanja online hanya karena tergoda diskon
    – Membeli barang yang sebenarnya tidak mendesak
     
    Mulailah kembali pola hidup hemat, masak sendiri di rumah, dan fokus pada kebutuhan utama terlebih dahulu.
    5. Bangun dana darurat lagi
    Banyak orang menggunakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Jika tabungan daruratmu sudah berkurang, sekarang saatnya untuk membangunnya kembali.
     
    Idealnya, dana darurat minimal sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kamu bisa mulai dengan menyisihkan 10-20 persen dari penghasilan tiap bulan agar dana darurat kembali aman.
    6. Mulai kembali investasi
    Setelah kondisi keuangan mulai stabil, jangan lupa kembali berinvestasi. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuanganmu
     
    Jangan menunda investasi, karena semakin cepat kamu mulai, semakin besar keuntungan yang bisa kamu dapatkan di masa depan.
    7. Siapkan rencana keuangan untuk Ramadan dan lebaran tahun depan
    Agar tahun depan tidak mengalami masalah keuangan yang sama, mulailah menabung dari sekarang. 
     
    Lebaran boleh saja sudah berlalu, tapi jangan biarkan keuanganmu ikut loyo. Dengan menerapkan strategi di atas, kamu bisa segera mengembalikan kondisi keuangan yang stabil dan lebih siap menghadapi pengeluaran di masa depan.
     
    Yuk, mulai atur keuangan dengan lebih bijak!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Aksi Tiga Maling di Koja Beraksi Pas Hari Lebaran, Bukannya Silaturahmi Malah Nyolong Motor Warga

    Aksi Tiga Maling di Koja Beraksi Pas Hari Lebaran, Bukannya Silaturahmi Malah Nyolong Motor Warga

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Pencurian sepeda motor terjadi di wilayah Koja, Jakarta Utara, bertepatan dengan momen Hari Raya Lebaran, Senin (31/3/2025) lalu.

    Bahkan, di hari itu, ada dua kali kejadian curanmor yang terekam CCTV.

    Peristiwa pertama terjadi di Jalan Masjid An Anfal, RT 09 RW 05 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

    Dalam peristiwa itu, tiga pelaku terekam CCTV menggasak motor seorang penghuni kontrakan di lokasi.

    Ketiga pelaku datang dengan berboncengan menggunakan dua sepeda motor.

    Kemudian, sesampainya di lokasi, salah satu pelaku turun dari motor dan segera mendekati motor incarannya.

    Dalam hitungan menit, ketiga pelaku berhasil menggasak motor Honda Scoopy milik penghuni kontrakan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Rocky Gerung Menyoroti Open House Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi. Ia Mengungkit Geng Terkait Kehadiran Pejabat.

    Warga di lokasi pertama, Angga mengatakan, peristiwa pencurian motor itu terjadi pada Senin petang.

    Menurutnya, tak banyak warga yang berada di luar rumah karena mereka sedang beristirahat setelah seharian keliling ke rumah saudara dan berziarah.

    “Pemilik motor itu jam 3 sore baru sampe abis keliling dan ziarah, mungkin dia capek istirahat, kejadian sekitar jam 15.40 WIB,” kata Angga saat ditemui di lokasi, Rabu (2/4/2025).

    “Masuklah itu dua motor dengan tiga orang, masuk sampe ujung gang, dia ngecek sekitar, ngelihat ke beberapa rumah, akhirnya ngincer motor korbannya ini, yang di luar,” sambungnya.

    Ketiga pelaku langsung berbagi peran.

    Dua di antaranya mengawasi situasi, sementara seorang lainnya bertindak sebagai eksekutor.

    Mereka dengan cepat berhasil menggasak motor korban dan meninggalkan lokasi kejadian tanpa sempat dipergoki.

    “Warga nggak ada yang mendengar, mungkin karena situasinya lebaran ya, kita kirain tamu warga sini aja gitu,” ucap Angga.

    Peristiwa kedua terjadi di hari yang sama, sekitar 6 jam setelah pencurian di Tugu Selatan.

    Diduga, para pelaku yang sama mendatangi parkiran ruko yang dijadikan toko kosmetik di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara pada Senin malam sekitar pukul 21.50 WIB.

    “Pada saat itu si maling ini bolak balik melihat kiri dan kanan pada waktu malam. Terus dia balik lagi, setelah itu kondisinya sepi, sudah malam. Terjadinya pada malam hari,” kata Muhammad Hermansyah, warga di lokasi kedua.

    Hermansyah menceritakan, para pelaku sempat mengawasi situasi sebelum akhirnya mendekati motor yang terparkir di depan ruko.

    Tak butuh waktu lama untuk para pelaku akhirnya menggasak motor milik pelanggan ruko dan membawanya kabur.

    “Motor yang diambil motor customer. Pelakunya ada dua orang, yang satu menggambar situasi, yang satunya lagi membawa motor tersebut,” ucap Hermansyah.

    Hermansyah menduga pelaku yang beraksi di depan ruko itu sama dengan pelaku yang beraksi di Tugu Selatan.

    Hal ini pun juga dibicarakan oleh warga setempat yang meyakini para pelaku di dua lokasi itu sama.

    “Kejadian pas momen Lebaran pas malam hari, hari Senin. Pada malam itu beraksi dua kali. Kramat Jaya dan di Tugu Selatan. Beraksinya pakai motor yang sama katanya,” ucap Hermansyah.

    Kasus ini pun sudah dilaporkan ke Mapolsek Koja, Jakarta Utara dan sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gempuran Warga Baru Setelah Lebaran, Dukcapil Prediksi 15 Ribu Pendatang Serbu Jakarta

    Gempuran Warga Baru Setelah Lebaran, Dukcapil Prediksi 15 Ribu Pendatang Serbu Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) memprediksi, jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa.

    “Untuk tahun 2025, pendatang baru diprediksi sekitar 10.000 sampai 15.000 jiwa,” ucap Kepala Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).

    Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ini bilang, angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024.

    ”Jumlah pendatang ke Jakarta dalam kurun waktu terakhir memang mengalami penurunan,” ujarnya.

    Pada 2023, jumlah pendatang baru di Jakarta setelah lebaran mencapai 25.931 orang.

    Angka ini kemudian turun drastis di tahun 2024 lalu dengan jumlah pendatang tercatat sebanyak 16.207 orang.

    Budi pun mengingatkan kepada para pendatang untuk tetap melapor dan mengurus dokumen kependudukan agar tidak ada masalah di kemudian hari.

    “Pastikan identitas kependudukan (KTP) sudah sesuai domisili, jika belum segera lakukan pembaharuan agar ke depan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tuturnya.

    “Kemudian, laporkan diri sebagai penduduk pendatang jika memang tinggal di Jakarta kurang dari satu tahun,” sambungnya.

    Sebagai informasi, fenomena pendatang dari berbagai daerah yang merantau ke Jakarta setelah lebaran untuk mengadu nasib seolah sudah menjadi tradisi.

    Budi pun memastikan, Jakarta terbuka bagi pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota.

    Hanya saja, ada beberapa persyaratan yang diharapkan mampu dipenuhi oleh para pendatang ini.

    “Bagi para calon pendatang diharapkan memiliki jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta memiliki keahlian tetap,” tuturnya.

    Anak buah Gubernur Pramono Anung ini pun berharap, para pendatang ini dapat turut berkontribusi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

    “Tentunya jika para pendatang memiliki keterampilan dan skill baik kontribusinya akan bermanfaat dalam mencapai Jakarta menuju kota global dan mewujudkan Indonesia Emas 2025,” kata dia.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • H+2 Lebaran, Pemudik Masih Lakukan Perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan

    H+2 Lebaran, Pemudik Masih Lakukan Perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah masih terjadi di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur hingga Rabu (2/4/2025) atau H+2 Lebaran.

    Meski puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan sudah terlewati, tapi sejumlah penumpang baru memilih melakukan perjalanan ke kampung halamannya hari ini.

    Di antaranya Panji Gilang (25), warga asal Cileungsi yang baru memilih melakukan perjalanan mudik bersama sang istri dan tiga anaknya ke kampung halaman di Singaparna, Jawa Barat.

    “Baru berangkat sekarang karena kemarin masih dagang, jadi belum sempat pulang kampung. Alhamdulillah sekarang bisa pulang kampung,” kata Panji di Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Meski baru melakukan perjalanan mudik selepas Idulfitri 1446 Hijriah, menurutnya harga tiket perusahaan otobus (PO) AKAP di Terminal Kampung Rambutan tetap mengalami kenaikan.

    Hanya saja kenaikan tiket keberangkatan bus AKAP tidak terlampau tinggi sebelum Idulfitri 1446 Hijriah, sehingga kenaikan dianggap masih wajar atau harganya masih terjangkau.

    “Paling kenaikan sedikit. Belum tahu juga berapa tiketnya karena bayarnya nanti pas di dalam bus. Mudah-mudahan di perjalanan lancar, biasanya kalau lancar perjalanan enam jam,” ujar Panji.

    Pemudik, Panji Gilang (25) saat memberi keterangan di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Berdasar data keberangkatan penumpang bus AKAP, arus mudik di Terminal Kampung Rambutan masih terpantau melonjak sejak Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono menuturkan pada H+1 Idulfitri tercatat sebanyak 2.090 penumpang diberangkatkan menggunakan 98 bus AKAP dari berbagai PO.

    “Untuk hari ini masih ada yang berangkat, tapi jumlahnya tidak seramai kemarin. Tujuan keberangkatan penumpang yang sekarang paling banyak ke wilayah Jawa Barat,” tutur Mulyono.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemprov DKI Siapkan Aturan Baru: Penerima Bansos Minimal Sudah Tinggal 10 Tahun

    Pemprov DKI Siapkan Aturan Baru: Penerima Bansos Minimal Sudah Tinggal 10 Tahun

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Pemprov DKI Jakarta tengah menggodok aturan soal kependudukan yang salah satunya mengatur pemberian bantuan sosial (bansos).

    Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin bilang, nantinya bansos hanya akan diberikan kepada warga yang sudah menetap di ibu kota dalam waktu tertentu.

    “Ke depan Jakarta akan memiliki regulasi kebijakan minimal 10 tahun menetap dan terintegrasi di wilayah Jakarta sebelum mendaftarkan diri sebagai calon penerima bansos,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).

    Budi menyebut, aturan ini dimaksudkan supaya warga dari luar Jakarta tidak datang hanya untuk mendapatkan bansos.

    Pemprov DKI Jakarta disebut Budi juga punya kewajiban untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warganya.

    “Kami mempunyai kewajiban untuk menjaga Kota Jakarta beserta warganya agar tetap menjadi kota aman dan nyaman bagi penduduknya,” ujarnya.

    Sebagai informasi, fenomena pendatang dari berbagai daerah yang merantau ke Jakarta setelah lebaran untuk mengadu nasib seolah sudah menjadi tradisi.

    Budi pun memastikan, Jakarta terbuka bagi pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota.

    Hanya saja, ada beberapa persyaratan yang diharapkan mampu dipenuhi oleh para pendatang ini.

    “Bagi para calon pendatang diharapkan memiliki jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta memiliki keahlian tetap,” tuturnya.

    Anak buah Gubernur Pramono Anung ini pun berharap, para pendatang ini dapat turut berkontribusi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

    “Tentunya jika para pendatang memiliki keterampilan dan skill baik kontribusinya akan bermanfaat dalam mencapai Jakarta menuju kota global dan mewujudkan Indonesia Emas 2025,” kata dia.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya