Perusahaan: WhatsApp

  • Suku Anak Dalam dan Fenomena ‘Crash Landing Social’: Menyoal Kasus Penculikan Bilqis

    Suku Anak Dalam dan Fenomena ‘Crash Landing Social’: Menyoal Kasus Penculikan Bilqis

    Dari hasil penyelidikan, pelaku utama diketahui bernama Sri Yuliana alias Ana (30), seorang pembantu rumah tangga asal Kecamatan Rappocini, Makassar.

    Ana membawa Bilqis ke indekosnya di Jalan Abu Bakar Lambogo. Lalu menawarkan anak itu di grup Facebook Adopsi Anak menggunakan akun samaran. Dalam unggahan tersebut, Ana mengklaim Bilqis adalah anaknya dan tidak mampu merawatnya karena berasal dari keluarga tidak mampu.

    Tawaran itu menarik perhatian Nadia Hutri (29), warga Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdomisili di Jakarta. Dia menghubungi Ana dan sepakat membeli Bilqis seharga Rp 3 juta.

    “Kemudian ada yang berminat membeli korban, yaitu NH yang berasal dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk mengambil korban dengan transaksi sebesar Rp 3 juta di kos pelaku,” jelas Kapolda Sulses Irjen Pol Djuhandhani dikutip kanal Regional Liputan6.com.

    Setelah transaksi, Nadia langsung membawa Bilqis ke Jambi. Di sana, dia menghubungi Adit Prayitno Saputra (36) dan Meriana (42) untuk menjual anak tersebut kepada pasangan suami istri itu. Mereka sepakat membeli Bilqis seharga Rp 15 juta.

    “Selanjutnya, korban dibawa oleh NH ke Jambi dan sempat transit di Jakarta, lalu dijual kepada AS dan MA dengan harga Rp 15 juta, dengan alasan membantu keluarga yang telah 9 tahun belum memiliki anak,” bebernya.

    “Setelah penyerahan korban, NH langsung melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah. NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal,” ungkap Djuhandhani.

    Nasib tragis Bilqis tak berhenti di situ. Meriana kembali menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di wilayah Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi. Transaksi kali ini dilakukan dengan nilai mencapai Rp 80 juta.

    “AS dan MA lalu menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi dengan harga Rp 80 juta. Dari hasil interogasi keduanya juga mengaku telah memperjualbelikan 9 bayi dan 1 anak melalui aplikasi TikTok dan WhatsApp,” terangnya.

  • Strategi Mendapatkan Nokos WA Bersih untuk Verifikasi Tanpa Gagal

    Strategi Mendapatkan Nokos WA Bersih untuk Verifikasi Tanpa Gagal

    Dalam ekosistem digital Indonesia yang berkembang pesat, kebutuhan akan akun WhatsApp sekunder telah menciptakan pasar yang unik untuk nomor segar. Pencarian untuk nokos wa https://hottelecom.biz/id/virtual-number-for-whatsapp.html telah menjadi fenomena umum di kalangan pengguna yang membutuhkan akun tambahan untuk bisnis, privasi, atau keperluan sementara. Namun, pasar ini dipenuhi dengan jebakan, di mana istilah “nomor kosong” sering kali disalahgunakan untuk menjual nomor daur ulang yang sudah bermasalah.

    Artikel ini akan membahas realitas di balik pasar nomor kosong ini. Kita akan mengeksplorasi mengapa banyak nomor murah sebenarnya berisiko, dan bagaimana solusi profesional seperti nomor virtual memberikan definisi sebenarnya dari nomor yang bersih dan aman untuk kebutuhan verifikasi Anda.

    Realitas Berisiko di Balik Pasar Nokos WhatsApp Murah
    Banyak pengguna memulai pencarian mereka dengan mencari layanan yang menawarkan otp whatsapp murah atau bahkan gratis. Sayangnya, “murah” dalam konteks ini sering kali berarti “kotor”. Sebuah nomor kosong wa yang ditawarkan secara bebas di internet kemungkinan besar adalah nomor publik yang telah digunakan oleh ribuan orang sebelumnya.

    Akibatnya, nomor-nomor ini sering kali sudah diblokir oleh WhatsApp karena aktivitas spam sebelumnya. Ketika Anda mencoba menggunakannya, Anda mungkin tidak akan pernah menerima kode verifikasi, atau lebih buruk lagi, akun baru Anda bisa langsung ditangguhkan. Mengandalkan layanan semacam ini untuk kebutuhan bisnis atau privasi yang penting adalah pertaruhan yang hampir selalu berakhir dengan kekecewaan.

    Nomor Virtual WA Sebagai Solusi Nokos Premium
    Jika tujuan Anda adalah mendapatkan nomor yang benar-benar bersih dan siap pakai, solusi terbaik adalah beralih ke nomor virtual whatsapp profesional. Berbeda dengan nomor gratisan, nomor virtual adalah jalur komunikasi pribadi yang disewakan khusus untuk Anda.

    Di sinilah peran penyedia berkualitas menjadi sangat krusial. Layanan seperti HotTelecom https://hottelecom.biz/id/ telah memantapkan diri sebagai penyedia terpercaya karena mereka menawarkan apa yang sebenarnya dicari pengguna: nomor yang benar-benar “kosong” dan segar. Infrastruktur mereka dirancang untuk memastikan bahwa ketika Anda menggunakan layanan mereka untuk kebutuhan virtual nomor wa, Anda mendapatkan nomor privat yang belum pernah disalahgunakan. Jaminan kebersihan ini secara drastis meningkatkan tingkat keberhasilan verifikasi Anda pada percobaan pertama.

    Proses Modern untuk Beli OTP WA
    Bagi pengguna modern, proses untuk mendapatkan verifikasi tidak lagi memerlukan pembelian kartu perdana fisik di konter pulsa. Cara baru untuk beli otp wa sepenuhnya digital dan instan.

    Prosesnya dirancang untuk efisiensi maksimal:

    Pemilihan: Anda memilih negara dan layanan (WhatsApp) di dasbor penyedia.Penyewaan: Anda membayar biaya kecil untuk menyewa nomor tersebut untuk jangka waktu tertentu.Verifikasi: Anda memasukkan nomor tersebut ke WA, dan kode OTP muncul langsung di layar Anda.
    Sistem ini mengubah proses yang dulunya memakan waktu berjam-jam menjadi tugas sederhana yang selesai dalam hitungan menit, memberi Anda kendali penuh atas pembuatan akun baru Anda.
    Kriteria Memilih Layanan Nomor Virtual WhatsApp
    Tidak semua penyedia layanan diciptakan sama, dan memilih yang salah bisa membuat frustrasi. Saat Anda mencari penyedia untuk kebutuhan nokos whatsapp Anda, ada beberapa indikator kualitas yang harus diperhatikan.Transparansi Harga: Layanan yang baik memiliki harga yang jelas di depan tanpa biaya tersembunyi saat Anda ingin beli otp wa.Reputasi Pengiriman: Cari ulasan yang secara spesifik menyebutkan keberhasilan verifikasi WhatsApp, karena ini adalah tantangan teknis tersendiri.Dukungan Pelanggan: Adanya layanan pelanggan yang responsif menunjukkan bahwa mereka adalah operasi bisnis yang serius, bukan sekadar situs web otomatis.Kebijakan Privasi: Pastikan penyedia menjamin bahwa data dan nomor Anda tidak akan dibagikan kepada pihak ketiga.
    Memperhatikan kriteria ini akan menghindarkan Anda dari layanan berkualitas rendah dan memastikan Anda mendapatkan alat yang andal untuk kebutuhan komunikasi Anda.

    Pada akhirnya, beralih dari mencari nokos gratisan yang berisiko ke layanan nomor virtual wa profesional adalah keputusan yang cerdas. Meskipun mungkin memerlukan biaya kecil, nilai yang Anda dapatkan dalam bentuk keamanan, penghematan waktu, dan jaminan keberhasilan verifikasi jauh melebihi biayanya. Ini adalah cara modern dan aman untuk mengelola identitas digital ganda Anda di dunia yang semakin terhubung.

    Skenario Ideal Penggunaan Nomor Kosong WA
    Permintaan akan nomor virtual wa yang bersih tidak muncul tanpa alasan; ini didorong oleh kebutuhan praktis dalam berbagai skenario kehidupan nyata. Kebutuhan paling umum untuk nokos wa biasanya jatuh ke dalam salah satu kategori berikut:Perisai Privasi: Saat Anda perlu berinteraksi di forum publik, marketplace, atau situs kencan online, menggunakan nomor utama Anda adalah sebuah risiko. Nokos whatsapp bertindak sebagai perisai, memungkinkan Anda berkomunikasi tanpa mengekspos nomor pribadi Anda ke orang asing.Pemisahan Bisnis: Bagi para pemilik usaha kecil atau freelancer, memisahkan komunikasi klien dari obrolan pribadi sangat penting untuk profesionalisme. Menggunakan nomor khusus untuk bisnis membantu mengatur waktu dan menjaga citra profesional.Verifikasi Satu Kali: Banyak aplikasi atau layanan online (seperti media sosial sekunder atau akun game) memerlukan verifikasi nomor telepon. Menggunakan nomor kosong untuk verifikasi satu kali ini mencegah nomor utama Anda masuk ke dalam daftar spam marketing.
    Kebutuhan-kebutuhan ini menunjukkan mengapa jaminan mendapatkan nomor yang benar-benar “bersih” sangat penting, karena nomor yang sudah pernah dipakai tidak akan mampu memberikan tingkat privasi atau fungsionalitas yang sama.

  • WhatsApp Garap Fitur Mirip DM IG, Bisa Hindari Pesan dari Nomor Asing

    WhatsApp Garap Fitur Mirip DM IG, Bisa Hindari Pesan dari Nomor Asing

    Jakarta

    WhatsApp sedang menggarap fitur baru yang dapat membantu pengguna menyaring pesan dari nomor tidak dikenal. Fitur baru ini terinspirasi dari fitur serupa yang sudah ada di direct messages (DM) Instagram.

    Fitur baru yang ditemukan oleh WABetaInfo ini sebenarnya merupakan perluasan dari pengaturan privasi yang ada di WhatsApp. Saat ini fitur tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia untuk beta tester.

    Fitur bernama ‘Who can message me’ ini menawarkan dua opsi utama. Pertama, opsi Everyone atau semua orang yang merupakan pilihan default untuk semua akun WhatsApp.

    Ketika opsi ini dipilih, semua pesan baru dari nomor yang tidak dikenal akan muncul langsung di daftar chat. Opsi ini memastikan pengguna dapat menerima dan membaca pesan dari siapa saja tanpa batasan.

    Opsi kedua adalah ‘My Contacts’, yang memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna. Ketika mode ini diaktifkan, pesan baru dari nomor yang tidak dikenal dan tidak disimpan di kontak tidak akan muncul di daftar chat.

    Fitur privasi baru di WhatsApp Foto: WABetaInfo

    Namun, bukan berarti pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal akan otomatis diblokir atau tidak diterima. Sebaliknya, opsi ini akan memasukkan pesan dari nomor tidak dikenal ke dalam folder terpisah bernama ‘Requests’.

    Cara kerja folder Requests mirip seperti fitur ‘Message Requests’ yang sudah ada di Instagram. Ketika pengguna menerima pesan dari orang yang tidak ada di daftar kontaknya, pesan itu akan muncul di folder baru ini, bukan di daftar chat utama.

    Di dalam folder Requests, pengguna bisa melihat informasi tentang pengirim pesan seperti nama dan foto profil, serta konten pesan yang dikirim. Pengguna juga bisa langsung membalas atau menghapus pesan, melaporkannya, atau memblokir kontak, seperti dikutip dari WABetaInfo, Selasa (11/11/2025).

    Pengguna tidak akan melewatkan pesan yang masuk ke folder Requests karena akan ada indikator pesan pending yang ditampilkan di halaman chat utama. Ketika pengguna sudah membalas pesan yang ada di folder Requests, chat itu secara otomatis akan dipindah ke daftar chat utama.

    Belum diketahui kapan WhatsApp akan merilis fitur baru ini. WABetaInfo mengatakan fitur baru ini akan menjadi pendamping fitur username yang sedang digarap oleh aplikasi milik Meta itu.

    Fitur username nantinya akan memungkinkan pengguna mengirim pesan ke orang lain tanpa mengetahui nomornya, asalkan sudah memiliki username orang yang dituju. Dengan adanya fitur Requests, pengguna akan menampung semua pesan dari orang yang mendapatkan kontaknya via username di folder terpisah, sehingga privasinya tetap terjaga.

    (vmp/afr)

  • Menanti ‘Nyanyian’ Nadiem Makarim soal Korupsi Chromebook di Ruang Sidang

    Menanti ‘Nyanyian’ Nadiem Makarim soal Korupsi Chromebook di Ruang Sidang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemeriksaan kasus korupsi chromebook yang diduga melibatkan Nadiem Makarim terus berlanjut di Kejaksaan Agung (Kejagung). Baru-baru ini, Kejagung melimpahkan tersangka dan barang bukti (tahap II) ke Kejari Jakarta Pusat.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan satu dari empat tersangka yang dilimpahkan itu adalah eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. Dia mengatakan bahwa pada hari Senin, Nadiem Makarim dilimpahkan tahap 2 ke Kejari Jakpus.

    “Hari ini [Nadiem dkk] ini dilimpah tahap 2 ke Kejari Jakarta Pusat,” ujar Anang saat dihubungi, Senin (10/11/2025).

    Selain Nadiem, Anang pihaknya melimpahkan juga Sri Wahyuningsih (SW) selaku Direktur SD Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah periode 2020-2021 dan mantan Direktur SMP Kemendikbudristek, Mulyatsyah (MUL).

    Selanjutnya, Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief (IBAM) turut dilimpahkan ke Kejari Jakpus.

    Adapun, tim Jaksa Penuntut Umum akan segera mempersiapkan Surat Dakwaan empat tersangka itu untuk nantinya dibacakan di PN Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Sekadar informasi, kasus ini berkaitan dengan pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), termasuk Chromebook untuk menunjang program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek periode 2019-2022.

    Dari proyek tersebut, Nadiem Makarim Cs diduga telah memuluskan pengadaan Chromebook yang dinilai tidak efektif jika digunakan di daerah 3 T (terluar, tertinggal dan terdepan).

    Sementara itu, Kejagung juga telah menaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. Kerugian negara itu timbul dari perhitungan selisih kontrak dengan harga penyedia dengan metode ilegal gain. Perinciannya, item software Rp480 miliar, dan mark up dari selisih harga kontrak di luar CDM senilai Rp1,5 triliun.

    Pada pertengahan Oktober silam, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kapasitasnya sebagai tersangka selama kurang lebih 10 jam. Usai diperiksa KPK, Nadiem tampak lesu setelah diperiksa di markas Jampidsus Kejagung RI itu.

    Sekadar informasi, Nadiem merupakan salah satu tersangka kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan alias pengadaan laptop Chromebook periode 2018-2022.

    Nadiem diduga memiliki peran penting dalam dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek. Pasalnya, pendiri Go-Jek tersebut diduga memerintahkan pemilihan Chromebook untuk mendukung program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek.

    Adapun, Nadiem juga telah melakukan upaya hukum untuk melepaskan status tersangkanya melalui gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Selasa (23/9/2025). Namun, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan memutuskan untuk menolak permohonan gugatan praperadilan dari mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

    4 Tersangka Lain Kasus Chromebook

    Pada Juli 2025, Penyidik Kejaksaan Agung membeberkan peran 4 tersangka kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek. Direktur Penyidikan JAMpidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar membeberkan untuk tersangka eks staf khusus Nadiem Makarim atas nama Jurist Tan, pada Agustus 2019 lalu bersama Fiona Handayani membuat grup Whatsapp bernama Mas Menteri Core Team.

    Qohar menjelaskan bahwa grup tersebut membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek apabila Nadiem terpilih sebagai menteri.

    Selanjutnya, ketika Nadiem resmi ditunjuk menjadi menteri era Presiden Jokowi, Qohar menjelaskan grup tersebut mulai membahas pengadaan TIK menggunakan Chrome OS antara Jurist Tan dengan Yeti Khim dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan. 

    “Kemudian, dilakukan penunjukan jabatan konsultan untuk Ibrahim Arief agar membantu pengadaan TIK ini,” tuturnya di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Qohar menjelaskan bahwa Jurist Tan juga menindaklanjuti pengadaan TIK tersebut dengan cara mempimpin sejumlah rapat melalui zoom meeting dan meminta agar rencananya itu diberi dukungan.

    “JS selaku Staf Khusus Menteri bersama Fiona memimpin rapat-rapat melalui zoom meeting meminta kepada SW selaku Direktur SD, kemudian MUL selaku Direktur SMP, kemudian IBAM yang hadir pada saat rapat meeting agar mengadakan TIK di Kementerian Kemendikbud Ristek dengan menggunakan Chrome OS,” katanya.

    Setelah mendapatkan dukungan, kemudian Jurist Tan menindaklanjutinya dengan cara menemui Google, di mana sebelumnya Google juga telah bertemu Nadiem Makarim untuk membahas pengadaan TIK tersebut.

    Hasil pertemuan dengan Google itu lalu disampaikan Jurist Tan kepada Ibrahim Arief, Sri Wahyuningsih, Mulatsyah, dan Nadiem Makarim dalam sebuah zoom meeting.

    Sedangkan tersangka Ibrahim Arief, kata Qohar berperan membuat rencana untuk penggunaan Chromebook bersama Nadiem Makarim dalam proyek pengadaan TIK. Dia mengarahkan tim teknis mengeluarkan hasil kajian teknis berupa Chrome OS dengan cara mendemonstrasikan melalui zoom meeting.

    “Tersangka IBAM juga hadir bersama dengan tersangka JT, SW, dan MUL dalam rapat zoom meeting yang dipimpin oleh NAM yang memerintahkan menggunakan ChromeOs dari Google sedangkan saat itu pengadaan belum dilaksanakan,” ujarnya.

    Untuk hasil kajian pertama sendiri, menurut Qohar, tidak ditandatangani Ibrahim Arief karena tidak menyebutkan rekomendasi penggunaan chromebook. Sedangkan pada kajian kedua baru dijadikan acuan karena menyebutkan rekomendasi atas kajian chromebook.

    Sementara itu, untuk peran tersangka Sri Wahyuningsih yaitu selaku Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Direktorat Sekolah Dasar. 

    Menurutnya, Sri Wahyuningsih berperan turut serta bersama Mulatsyah, Jurist Tan, Ibrahim Arief, dan Nadiem membahas pengadaan ChromeOs dari Google yang saat itu pengadaan belum dilaksanakan.

    “Tersangka SW melalui temannya berinisial IT (swasta) menyuruh saudara BH selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Direktorat SD tahun 2020) agar menindaklanjuti perintah Mendikbudristek NAM untuk memilih pengadaan TIK dengan operating system ChromeOS dengan metode e-catalog,” tuturnya.

    Sri Wahyuningsih, kata dia, juga mengganti PPK karena tidak mampu melaksanakan perintah Nadiem untuk pengadaan TIK menggunakan Chrome OS. Kemudian, Sri Wahyuningsih menyuruh PPK yang baru memesan chromebook setelah bertemu dengan perwakilan dari PT Bhinneka Mentaridimensi selaku penyedia.

    “Bahwa tersangka SW memerintahkan WH selaku PPK untuk mengubah metode e-katalog menjadi SIPLAH (system Informasi Pengadaan Sekolah) dan membuat petunjuk pelaksanaan bantuan pemerintah pengadaan TIK di Kemendikbudristek,” kata Qohar.

  • Cara Bikin Orang Tak Bisa Kirim Chat WhatsApp Tanpa Blokir, Mudah!

    Cara Bikin Orang Tak Bisa Kirim Chat WhatsApp Tanpa Blokir, Mudah!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jika Anda sedang tak punya energi untuk merespons chat WhatsApp, ada cara yang bisa dilakukan supaya orang tak bisa mengirimkan pesan tanpa memblokir kontak.

    Dengan begitu, Anda tetap bisa menjaga hubungan baik tanpa merasa terganggu dengan interaksi tertentu. Berikut beberapa caranya yang dirangkum CNBC Indonesia:

    1. Mute Akun Pengguna

    Anda bisa mematikan notifikasi suatu akun. Jadi saat mereka mengirimkan pesan tidak akan masuk dalam pemberitahuan WhatsApp Anda. Ini cara melakukannya:

    Buka aplikasi WhatsApp

    Cari chat dari kontak yang ingin Anda mute

    Klik nama profil pengguna

    Pilih Mute Notifications

    Pilih durasi waktu bisukan pemberitahuan yang diinginkan mulai dari 8 jam, 1 minggu hingga selalu

    2. Arsip Chat

    Cara lain adalah dengan mengarsipkan chat. Jadi ruang chat dari kontak tertentu tidak akan terlihat dalam tab chat utama, karena chat yang diarsipkan akan berada dalam folder terpisah.

    Berikut langkah-langkahnya:

    Buka WhatsApp

    Cari chat yang ingin diarsipkan

    Tahan lama chat dan klik ikon arsip

    3. Matikan Centang Biru

    WhatsApp memberikan fungsi centang dua biru untuk menginformasi pesan yang dikirimkan terkirim dan terbaca oleh penerima. Namun Anda bisa mematikannya agar kontak lain tak tahu telah menerima chat tersebut. Berikut caranya:

    Buka WhatsApp

    Klik Pengaturan

    Tekan tombol Akun

    Pilih Privasi

    Matikan opsi Read Receipts

    Tanda WhatsApp Diblokir

    WhatsApp diblokir tandanya terlihat jelas. Setidaknya ada 6 pertanda akun WhatsApp Anda telah diblokir seseorang. Cek daftarnya berikut ini:

    1. Tidak Ada Foto Profil

    Tanda yang pertama adalah tidak ada foto profil. Namun ini juga bisa menandakan pengguna tersebut memang tidak menggunakannya atau menyembunyikan foto dalam profilnya, serta kontak Anda tidak disimpan oleh pengguna tersebut.

    2. Ceklis Satu

    Tanda chat terkirim diwakili dengan ceklis dua. Namun jika kontak diblokir, maka Anda tak bisa menghubungi pengguna tersebut. Artinya pesan juga tidak akan terkirim atau hanya ceklis satu.

    Tanda ini tak hanya mewakili kontak yang diblokir. Namun bisa juga karena jaringan internet penerima yang buruk.

    3. Status Last Seen

    WhatsApp menghadirkan fitur Last Seen, untuk memberikan informasi kapan pengguna aktif di aplikasi. Hilangnya tanda ini juga bisa jadi ciri-ciri pengguna memblokir Anda.

    Selain itu juga bisa dikarenakan pengguna menonaktifkan fitur Last Seen. Jadi semua kontak yang terhubung dengan pengguna tersebut juga tak bisa melihatnya.

    4. Tidak Bisa Ditelepon

    Selain chat, Anda juga tidak bisa menelepon pengguna yang telah memblokir Anda. Statusnya hanya tertera memanggil bukan berdering.

    Tanda ini juga bukan hanya berarti Anda telah diblokir. Tapi bisa disebabkan jaringan internet yang buruk di wilayah tempat pengguna tersebut berada.

    5. Tidak Bisa Melihat Status WA

    Ciri-ciri lain Anda telah diblokir adalah tidak bisa melihat Status kontak. Selain itu bisa dikarenakan pengguna mengaktifkan fitur Privat Status pada beberapa orang saja.

    6. Tidak Bisa Diundang ke Grup

    Terakhir, Anda kemungkinan telah diblokir jika tidak bisa mengundang pengguna ke grup WhatsApp.

    Nah, itu dia beberapa cara agar orang tak bisa mengirim chat WhatsApp tanpa memblokir, serta tanda-tanda WhatsApp Anda diblokir orang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • KPK Prihatin Rumah Hakim PN Medan yang Tangani Kasus Korupsi Terbakar

    KPK Prihatin Rumah Hakim PN Medan yang Tangani Kasus Korupsi Terbakar

    KPK Prihatin Rumah Hakim PN Medan yang Tangani Kasus Korupsi Terbakar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan keprihatinan atas peristiwa terbakarnya rumah milik salah satu hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, pada Selasa (4/11/2025).
    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi
    KPK
    Asep Guntur Rahayu menyebutkan, Khamozaro tengah menangani sebuah perkara kasus dugaan korupsi terkait operasi tangkap tangan KPK di Sumatera.
    “Kami juga turut prihatin dengan kejadian tersebut. Kami turut prihatin dengan kejadian terbakarnya rumah hakim yang menangani perkara tangkap tangan di Sumatera, perkara yang ditangani oleh KPK,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2025).
    Asep mengatakan, KPK telah memonitor karena kepolisian setempat tengah mengusut kasus tersebut.
    “Ya, kami mendukung upaya penyelidikan dan penyidikan yang tentunya dilakukan oleh pihak kepolisian,” ujar dia.
    Ia berharap agar kronologi hingga penyebab insiden ini segera terungkap.
    “Kita juga sama-sama menunggu, kita memberikan kesempatan kepada kepolisian, tentunya, aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi terkait masalah tersebut,” jelas dia.
    Setelah peristiwa ini, Asep berkomunikasi dengan Direktur Penuntutan KPK.
    Pembicaraan keduanya mengerucut terhadap peningkatan kewaspadaan bagi para jaksa yang tengah menjalani tugas kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sumatera Utara.
    Diberitakan sebelumnya, rumah milik Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan
    Khamozaro Waruwu
    yang berada di Kompleks Taman Harapan Indah, Tanjungsari, Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara, terbakar pada Selasa (4/11/2025).
    Peristiwa itu terjadi ketika hakim yang menangani kasus korupsi tersebut tengah memimpin jalannya sidang di PN Medan.
    Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, lantaran rumah dalam kondisi sepi saat peristiwa terjadi.
    Meski polisi telah mendatangi kediaman Khamozaro untuk mengecek penyebab kebakaran dan menggali informasi pada Rabu (5/11/2025), hingga kini belum ada kepastian terkait penyebab terbakarnya rumah tersebut.
    Khamozaro hanya mengaku mendapat teror dari orang tak dikenal (OTK) melalui sambungan telepon sebelum peristiwa itu terjadi.
    Oleh karenanya, polisi pun didesak untuk mengusut tuntas peristiwa ini.
    Khamozaro mengungkapkan dirinya tidak sedang berada di tempat saat peristiwa itu terjadi.
    Ketika sedang memimpin sidang di PN Medan, ia dihubungi tetangganya yang ingin memberi kabar bahwa rumahnya terbakar.
    “Mereka menelpon. Karena (sedang) sidang, makanya tidak saya angkat. Saya WA (WhatsApp), saya bilang kalau saya sedang ada sidang. Lalu dibalas, ‘rumah bapak kebakar’,” ujar Khamozaro saat diwawancarai di depan rumahnya pada Selasa malam.
    Setelah mendapat kabar tersebut, Khamozaro segera menutup sidang dan bergegas ke rumah untuk melihat kondisinya.
    Meski hanya kamarnya yang terbakar, ada banyak dokumen penting serta barang berharga yang ludes terbakar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Penipuan WhatsApp Bertambah, Gaya Paling Baru Korbannya Banyak

    Modus Penipuan WhatsApp Bertambah, Gaya Paling Baru Korbannya Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna internet wajib tahu kalau ada banyak modus penipuan yang terjadi di dunia maya. Salah satu yang paling sering ditemui adalah jebakan melalui aplikasi pesan WhatsApp.

    Pelaku biasanya mengedarkan file berformat APK ke banyak nomor secara acak, dengan harapan calon korban tergoda untuk mengunduh dan memasang file berbahaya tersebut.

    Modus penipuan lewat WhatsApp tiap hari makin bertambah. Pengguna WhatsApp yang lengah bisa dengan mudah terjebak.

    Jika link jahat diklik, penjahat siber bisa mengambil alih akun WhatsApp sasarannya. Akun WhatsApp sangat penting karena bisa digunakan untuk mencegat kode OTP yang dikirim oleh aplikasi mobile banking.

    Berikut sejumlah modus penipuan online yang terjadi di WhatsApp:

    1. Modus Kurir

    Penipuan ini berisi pengakuan seseorang berasal dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran file apk dengan tulisan Lihat Foto Paket dan meminta para korban untuk mengunduhnya.

    Saat diunduh, korban akan kehilangan uang yang disimpan bank. Data milik korban, termasuk keuangan juga akan dicuri oleh para pelaku penipuan.

    2. File Undangan Nikah

    Sebuah file seperti undangan pernikahan akan dikirimkan kepada banyak pengguna WhatsApp. File apk ini berjudul Surat Undangan Pernikahan Digital, ukurannya 6,6 mb.

    Sama seperti modus sebelumnya, para penipu akan mendesak korban membuka file apk tersebut.

    3. Surat Tilang Palsu

    Banyak pengguna WhatsApp yang juga menerima file apk seolah telah ditilang. File apk itu berjudul ‘Surat Tilang-1.0 apk’.

    “AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi “.apk” dari orang tak dikenal di gadget anda,” kicau akun @MurtadhaOne1.

    4. Penipuan Atas Nama MyTelkomsel

    Modus lainnya adalah mencatut nama aplikasi milik Telkomsel, MyTelkomsel. Sama seperti sebelumnya, akan ada file apk yang diterima korban dan diminta untuk didownload.

    File itu juga akan meminta izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

    5. Pengumuman dari Bank

    Para penipu juga seolah membuat pengumuman berasal dari bank. Isi pengumuman itu terkait perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

    Calon korban akan diminta mengisi formulir dalam sebuah link. Namun link itu akan mencuri sejumlah data sensitif milik korban.

    6. Undangan VCS

    Penipuan lain adalah melakukan video call sex (VCS) lalu memeras korbannya. Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, modus tersebut memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi.

    “Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja,” jelas Alfons.

    7. Pakai QR

    Para pelaku juga berusaha mendapatkan informasi pribadi korban dengan kombinasi kode QR dan modus phishing. Kode QR akan membawa ke situs tertentu yang dapat melacak daftar aplikasi hingga alamat korban.

    Para korban juga akan diarahkan ke situs web palsu. Pelaku akan membuat situs sulit deteksi sebelum web dibuka.

    Ciri penipuan quishing

    Penipuan pakai kode QR untuk menjerat para korban disebut sebagai “quishing”. Sebagai informasi, “quishing” adalah gabungan dari kode QR dan phishing. Melalui modus itu, pelaku bakal memancing korban agar memperoleh informasi dan data pribadi.

    Dalam modusnya, korban akan dibawa ke situs tertentu setelah melakukan pemindaian QR Code melalui handphone. Selain bisa pesan teks biasa, modus ini juga mampu menunjukkan daftar aplikasi hingga alamat peta.

    Pelaku memanfaatkan kemampuan itu untuk mengarahkan calon korbannya ke situs web palsu dengan membuat orang sulit mendeteksi situs yang akan dikunjungi sebelum membuka web.

    Wired menuliskan, pelaku quishing akan mengelabui seseorang untuk mengunduh sesuatu ke dalam perangkat. Unduhan tersebut akan membahayakan perangkat milik korban.

    Kejahatan ini makin masif karena kode QR bisa dibuat dengan mudah dan siapa saja. Seseorang bahkan bisa membuatnya tanpa keahlian khusus.

    Namun, ada cara untuk menghindari kejahatan quishing. Utamanya adalah jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum atau diberikan pada orang yang tidak jelas dari mana asalnya.

    Anda juga bisa mengenali QR code dengan tujuan kejahatan. Sebab, umumnya penipu akan meningkatkan rasa urgensi dan kekhawatiran calon korbannya, misalnya dengan menyertakan pernyataan “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda”.

    Terakhir, jangan lupa mengaktifkan autentikasi dua faktor pada tiap akun. Selain itu, juga keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Cek Tunggakan dan Ajukan Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan

    Cara Cek Tunggakan dan Ajukan Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan menggulirkan program pemutihan tunggakan iuran BPJS Kesehatan dalam waktu dekat.

    Peserta dengan status kepesertaan tidak aktif akibat menunggak iuran diminta bersiap melakukan registrasi ulang agar kembali memperoleh layanan jaminan Kesehatan.

    Dengan pemutihan ini, peserta yang BPJS Kesehatannya nonaktif akibat menunggak iuran dapat kembali memperoleh layanan tanpa harus melunasi tunggakan sebelumnya.

    “Pemutihan utang peserta BPJS Kesehatan akan segera dilakukan akhir tahun ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Istana Presiden, Selasa (4/11/2025).

    Ia berharap program pemutihan ini bisa meringankan beban masyarakat kurang mampu yang sudah lama menunggak iuran BPJS.

    Cek Besaran Tunggakan BPJS Kesehatan

    BPJS berencana hanya menghapus tunggakan sampai dengan dua tahun. Alhasil, apabila peserta memiliki tunggakan di luar batas tersebut maka tidak akan dihapus.

    Berikut ini cara cek tunggakan iuran BPJS Kesehatan sebelum melakukan pemutihan:

    1. Melalui Mobile JKN

    Unduh aplikasi ‘Mobile JKN’ melalui Play Store atau AppStore
    Masuk menggunakan NIK, kata sandi, dan kode Captcha
    Pililh ‘Menu Lainnya’ di Beranda
    Pilih ‘Info Iuran’

    2. Chat Pandawa

    Anda dapat melakukan chat Whatsapp dengan Pandawa di nomor 08118165165.
    Klik ‘Halo’ atau lainnya untuk memulai pembicaraan
    Tersedia tiga opsi menu, Administrasi, Informasi, dan Pengaduan. Pilih ‘Informasi’
    Pilih ‘Cek Status Pembayaran’
    Masukkan NIK atau nomor BPJS Kesehatan
    Ikuti arahan dari Pandawa, seperti mengirimkan tanggal lahir.
    Pandawa akan mengirimkan informasi terkait status pembayaran, tagihan, maupun tunggakan.

    3. Call Center BPJS Kesehatan

    Anda dapat menghubungi Call Center 165 untuk mengetahui informasi tagihan
    Sebelum melakukan panggilan, pastikan Anda telah menyiapkan data berupa NIK serta nomor BPJS Kesehatan.

    Cara Ajukan Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan

    Rencananya, program ini bakal dimulai pada akhir 2025 mendatang. Masyarakat dapat menerima manfaat program ini dengan melakukan registrasi ulang sebagai peserta BPJS aktif.

    Meskipun hingga kini pemerintah belum mengungkap mekanisme program pemutihan BPJS Kesehatan secara detail. Namun program ini nantinya hanya diperuntukkan bagi kelompok tertentu yang dinilai layak menerima manfaatnya.

    Golongan Peserta yang Bisa Ajukan Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan, program pemutihan ini diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu yang kini telah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

    Pengajuan juga diberikan untuk peserta dengan status PBPU dan BP yang diverifikasi Pemda.

    Yang terakhir, peserta yang bisa mengajukan pemutihan tunggakan BPJS Kesehatan yakni mereka yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

  • Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban, Rekening Ludes!

    Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban, Rekening Ludes!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak modus penipuan yang dilancarkan penjahat siber melalui platform pesan singkat populer, WhatsApp. Selain metode phishing dengan link palsu, ada juga modus penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan fitur pembagian layar (screen-sharing).

    Modus penipuan melalui fitur screen-sharing kian meningkat dan menjerat banyak korban. Penipu mengelabui korban untuk mengakses data pribadi mereka, sehingga bisa menyebabkan kerugian berupa pencurian identitas hingga uang.

    Biasanya, penipu menyamar sebagai perwakilan customer service. Mereka lalu meyakinkan korban untuk membagikan layar HP sebagai langkah menyelesaikan masalah tertentu.

    Saat korban patuh, penipu bisa dengan mudah mencuri detail login, OTP, dan informasi perbankan yang tampak di layar, dikutip dari Mashable India, Senin (10/11/2025).

    Menanggapi fenomena penipuan baru ini, Meta memperkuat pertahanan WhatsApp dengan tool keamanan baru berbasis kecerdasan buatan (AI). Tool ini difokuskan untuk mencegah penipuan screen-sharing yang kian populer.

    Bentuknya berupa sistem peringatan real-time yang akan mewanti-wanti pengguna sebelum membagikan layar ketika sedang melakukan panggilan video (video call) dengan kontak tak dikenal.

    Dengan begitu, pengguna bisa lebih berhati-hati sebelum menyetujui screen-sharing dengan kontak asing, misalnya dari customer service atau layanan serupa.

    Perlu diketahui, penipuan online biasanya sukses karena memanipulasi kepercayaan, urgensi, dan kontrol ke korban. Banyak korban ditekan dan dibuat percaya bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar selamat dari ‘petaka’. Saat korban panik, di situlah penipu bisa memanipulasi mereka.

    Pakar memperingatkan agar pengguna WhatsApp tak pernah membagikan layar ke kontak asing. Diingatkan pula bahwa kode verifikasi dan password merupakan data pribadi yang tak boleh diserahkan ke siapa pun, meski kesannya bisa dipercaya.

    Belakangan ini Meta kian memperketat sistem keamanan pada platformnya. Perusahaan sudah meruntuhkan 8 juta akun terafiliasi penipuan dan menghapus lebih dari 21.000 pages palsu yang menyamar sebagai perwakilan customer service di beberapa negara, termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina.

    Bagi 2 miliar pengguna WhatsApp, sistem peringatan terbaru WhatsApp mungkin terdengar sederhana. Namun, ini merupakan upaya yang diharapkan efektif untuk membasmi penipuan di platform pesan singkat tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penculikan Bilqis, Polisi Beberkan Isi Grup Facebook Jual Beli Anak Berkedok Adopsi

    Penculikan Bilqis, Polisi Beberkan Isi Grup Facebook Jual Beli Anak Berkedok Adopsi

    Polisi menemukan fakta baru dari hasil penyelidikan kasus penculikan Bilqis (4), bocah asal Makassar yang diculik dan dijual hingga ke kelompok Suku Anak Dalam Jambi. Para tersangka ternyata sudah berulang kali terlibat dalam praktik jual-beli anak lintas provinsi.

    Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hasil pemeriksaan menunjukkan tiga pelaku bukan pertama kali melakukan aksi keji tersebut. Mereka telah menjalankan praktik adopsi ilegal selama bertahun-tahun dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana transaksi. 

    Salah satunya pelaku bernama Nadia Hutri. Warga Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdomisili di Jakarta. Dia kemudian menghubungi Ana (penculik Bilqis) dan sepakat membeli Bilqis seharga Rp 3 juta. Dia datang ke Makassar untuk mengambil korban di kos pelaku. 

    “Dari hasil interogasi, tersangka Nadia Hutri (29) mengaku sudah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal melalui grup Facebook dan aplikasi perpesanan,” ungkap Djuhandhani di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025). 

    Sejoli Adit Prayitno Saputra (36) dan Meriana (42) justru memiliki rekam jejak lebih jauh dalam sindikat jual beli anak di wilayah Jambi. Keduanya mengaku sudah lama menjalankan praktik ini, dengan modus membantu pasangan yang belum memiliki anak. Namun ternyata di balik itu ada transaksi uang hingga puluhan juta rupiah.

     “Keduanya juga mengaku telah memperjualbelikan 9 bayi dan 1 anak melalui aplikasi TikTok dan WhatsApp,” ungkap Djuhandhani. 

    Sri Yuliana alias Ana (30), pelaku utama penculikan Bilqis, menjadi pihak pertama yang menawarkan anak tersebut secara daring dengan alasan tak mampu merawat. Dari sana, jaringan jual-beli anak ini terbuka luas hingga ke luar provinsi.

    “Kalau pelaku penculikan pertama sejauh ini baru pertama kali melakukan aksinya. Itu karena desakan ekonomi,” bebernya. 

    Polisi menduga masih ada sejumlah pihak lain yang terlibat, termasuk calon pembeli dan pihak yang menampung anak-anak hasil jual beli.

    “Ini bukan kasus tunggal, tapi jaringan perdagangan anak yang melibatkan beberapa wilayah. Kami sedang menelusuri aliran uang dan mencari kemungkinan adanya korban lain,” tegas Djuhandhani.