Perusahaan: WhatsApp

  • Pengguna WhatsApp Hati-hati! Ini 5 Jenis Penipuan yang Umum Ditemui

    Pengguna WhatsApp Hati-hati! Ini 5 Jenis Penipuan yang Umum Ditemui

    Jakarta

    Penipuan online kini semakin beragam modus dan cara penyebarannya. Kehadiran teknologi seperti AI dan deepfake juga membuat pengguna internet kesulitan mengenali tanda-tanda penipuan.

    Untuk menjaga penggunanya agar terhindar dari penipuan, WhatsApp mengadakan kampanye kesadaran publik bersama Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Perdagangan, dan DIrektorat Tindak Pidana Siber Polri untuk membantu pengguna mengenali jenis penipuan paling umum yang banyak beredar saat ini.

    “Kampanye ini mengingatkan pengguna untuk selalu berhenti sejenak dan bertanya, “Apakah ini resmi?” sebelum mengambil tindakan apa pun demi menjaga informasi pribadi dan keamanan Anda,” tulis WhatsApp dalam pernyataan resmi yang diterima detikINET, Jumat (14/11/2025).

    5 Jenis Penipuan Pesan dan Cara Melindungi Diri

    Berikut lima jenis penipuan pesan yang umum ditemukan beserta cara melindungi diri agar tidak menjadi korban.

    1. Pengambilalihan Akun

    Pernah dihubungi orang tidak dikenal yang meminta kalian membagikan kode rahasia yang baru dikirim? Jangan dibagikan, karena itu merupakan modus penipuan untuk mengambil alih akun.

    Lindungi akun WhatsApp kalian dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah menggunakan PIN enam digit. Jangan pernah bagikan kode verifikasi kepada siapapun, hindari klik tautan yang mencurigakan, dan periksa perangkat yang terhubung secara berkala untuk memastikan tidak ada akses yang tidak dikenal.

    2. Lowongan Kerja Palsu

    Penipu saat ini mulai memanfaatkan kegelisahan ekonomi dengan menawarkan lowongan kerja palsu. Jangan langsung tergiru ketika menerima tawaran kerja yang datang tiba-tiba, terutama yang menawarkan gaji besar untuk pekerjaan ringan.

    Blokir dan laporkan kontak yang dirasa mencurigakan, serta abaikan panggilan dari nomot tidak dikenal di pengaturan privasi WhatsApp. Aplikasi milik Meta ini juga memberikan kartu konteks setiap pengguna menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Selalu periksa kartu konteks ini untuk memastikan nomor itu berasal dari negara yang sesuai sebelum berinteraksi.

    3. Peniruan Identitas

    Penipu biasanya berpura-pura sebagai orang yang kalian kenal untuk mendapatkan kepercayaan dari calon korban sebelum mencuri informasi pribadi. Setiap menerima pesan dari orang yang mengaku sebagai anggota keluarga tapi nomornya tidak dikenal, baca kartu konteks untuk mengetahui informasi tentang pengirim pesan yang sebenarnya.

    Ubah pengaturan privasi, seperti siapa yang dapat menambahkan kalian ke grup atau melihat foto profil kalian. Jangan lupa untuk memblokir dan laporkan nomor yang mencurigakan.

    4. Penipuan Investasi

    Mirip seperti penipuan lowongan kerja palsu, jangan langsung tergoda tawaran investasi yang menyebar di WhatsApp yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Ini merupakan modus penipu untuk mencuri uang korban.

    Modus penipuan ini biasanya dimulai dengan memasukkan pengguna ke grup untuk mendapatkan informasi seputar investasi yang ternyata bodong. Sebaiknya segera keluar dari grup dan ubah pengaturan privasi untuk mengatur siapa yang dapat memasukkan kalian ke grup.

    5. Penipuan Asmara

    Penipuan asmara atau romance scam biasanya melibatkan penipu yang berpura-pura menjalin hubungan emosional untuk mendapatkan kepercayaan korban. Setelah itu, penipu akan mencoba mencuri uang, informasi pribadi, atau bahkan keduanya.

    Penipu biasanya menggunakan foto profil perempuan atau laki-laki yang rupawan untuk menarik perhatian calon korban. Foto ini biasanya diambil dari internet, jadi verifikasi identitas pengirim pesan dulu sebelum merespons, dan jangan pernah mengirimkan uang ke orang yang tidak dikenal.

    (vmp/afr)

  • Orang Tua Harus Waspada, Marak Kasus Penculikan Hingga Sindikat Penjualan Anak Lewat Media Sosial

    Orang Tua Harus Waspada, Marak Kasus Penculikan Hingga Sindikat Penjualan Anak Lewat Media Sosial

    Untuk meredam keresahan warga dan para orang tua siswa, pihak SDN 1 Burikan melakukan langkah antisipasi. Yakni pihak sekolah setempat memperketat pengawasan para siswa saat jam pulang sekolah.

    Selain itu, Ariyani pun meminta semua orang tua untuk menjemput anak anak mereka saat pulang sekolah secara langsung.

    “Hari Sabtu itu saya langsung buat pengumuman di grup wali murid, untuk sementara anak-anak yang biasanya jalan kaki supaya dijemput dulu,” ucap Ariyani.

    Rasa kekhawatiran pihak orang tua murid juga dialami Indah Susanti. Meski tidak bersekolah di SDN 1 Burikan, namun juga berimbas ke sekolah dimana anak Indah menuntut ilmu.

    Santi sapaan akrabnya mengaku, isu dugaan penculikan siswa di SDN 1 Burikan juga terdampak di lingkungan sekolah anaknya yakni di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Manar Kudus.

    “Di sejumlah grup wali murid di sekolah putri saya, juga diimbau untuk waspada terhadap keselamatan para siswa sepulang sekolah. Hal ini buntut isu yang terjadi di SDN 1 Burikan, ” terang Santi yang juga bekerja sebagai wartawati surat kabar lokal di Kudus.

    Terpisah, santernya kabar dugaan penculikan anak juga sempat didengar oleh Kepala Desa Rendeng, Mohammad Yusuf. Ia mengaku memperoleh laporan dari warganya yang anaknya bersekolah di SD 1 Burikan.

    Ia mendengarkan keluhan dan cerita para ibu di grup-grup WhatsApp yang ramai membicarakan dugaan percobaan penculikan tersebut.

    “Saya hanya menginstruksikan kepada warga agar anggota keluarga menjemput anaknya sendiri saat pulang sekolah. Jangan biarkan anak-anak berangkat dan pulang sekolah sendirian dulu sampai situasinya benar-benar aman,” terang Yusuf.

    Sementara itu, Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan yang dikonfirmasi pun menegaskan bahwa hingga kini pihak kepolisian masih mendalami dan menyelidiki kebenaran laporan tersebut.

    “Terkait adanya isu tentang dugaan penculikan anak di wilayah Kota Kudus, kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut. Tim kami juga sudah kami turunkan,” ungkap AKP Subkhan.

    Subkhan menyebut bahwa hingga saat ini belum ada bukti bukti yang menguatkan adanya kejadian tersebut benar-benar merupakan upaya penculikan.

    “Fakta tentang penculikan itu kan juga belum terbukti benar adanya. Sehingga masih sebatas asumsi, dan asumsi itu belum bisa dipertanggungjawabkan,” terang Subkhan.

    Namun Subkhan tetap melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi keresahan masyarakat.

    “Karena isu ini sudah beredar luas dan menimbulkan kekhawatiran, kami dari jajaran kepolisian sudah mengambil langkah-langkah pencegahan,” tegasnya.

    Tak hanya itu, pihak Polsek dan Koramil Kudus Kota telah mengerahkan aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memberikan pendampingan ke sekolah-sekolah, terutama saat jam-jam pulang.

    AKP Subkhan juga mengimbau masyarakat dan pihak sekolah, untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

    “Kami berharap informasi seperti ini tidak berkembang menjadi seolah-olah sudah fakta kejadian. Isu semacam ini seringkali membesar padahal belum terbukti,” pinta Subkhan.

    Pihak Polsek Kudus Kota juga sudah menemui pihak guru SDN 1 Burikan. Selain itu, juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Hanya saja polisi belum menemukan indikasi kuat adanya tindak pidana penculikan.

    “Dari penyelidikan tim kami di lapangan, setelah bertemu pihak sekolah dan mempelajari CCTV di sekitar TKP, kami belum bisa menyimpulkan bahwa itu adalah tindak pidana penculikan,” tegasnya.

     

  • Tak Terima Diputusin, Pria di Maros Sulsel Tega Bunuh Pacar di Taman

    Tak Terima Diputusin, Pria di Maros Sulsel Tega Bunuh Pacar di Taman

    Maros

    Seorang pria berinisial RS (35) membunuh pacarnya sendiri berinisial HS (41) di Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelum bertikai, korban awalnya meminta putus dengan pelaku.

    “Secara khusus, pemicu pertikaiannya korban meminta putus tapi tidak diterima tersangka. Tersangka tidak mengizinkan korban untuk mengikuti kegiatan jambore di Kecamatan Tompobulu,” ujar Kapolres Maros, AKPB Douglas Mahendrajaya dilansir detiksulsel, Kamis (13/11/2025).

    Saat itu pelaku dan korban saling memeriksa ponsel karena curiga dengan adanya ‘orang ketiga’ dalam hubungan mereka. Setelah dilakukan pemeriksaan ponsel, mereka lalu terlibat pertikaian hebat.

    “Di TKP korban dan tersangka saling memeriksa isi HP baik dari WhatsApp dan foto di HP, jadi di situ sampai kemudian berantem keduanya,” katanya.

    Saat pertengkaran ini, pelaku lalu mencari HP korban lainnya yang disimpan di sadel motor hingga mendapati parang. Korban kemudian berupaya merampas parang tersebut hingga melukai tangan tersangka.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • PNS di Banten Singgung PPPK via Status WhatsApp, Berujung Minta Maaf
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 November 2025

    PNS di Banten Singgung PPPK via Status WhatsApp, Berujung Minta Maaf Regional 13 November 2025

    PNS di Banten Singgung PPPK via Status WhatsApp, Berujung Minta Maaf
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com
    – Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten bernama Roni Nur Isman menyinggung Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui status WhatsApp.
    Wakil Ketua Umum Asosiasi PPPK Nasional, Taufik Hidayat, mengatakan permasalahan ini berawal dari adanya cuitan di
    status WhatsApp
    dari
    Roni Nur Isman
    .
    Menurut rekan-rekan PPPK, status Roni dinilai telah merendahkan dengan adanya rencana pemberian tukin sebesar Rp 350.000 per bulan untuk PPPK tahun 2025.
    “Berawal dari status WA oknum PNS menimbulkan kegaduhan, jadi ramai,” kata Taufik melalui pesan WhatsApp, Kamis (13/11/2025).
    Adanya kegaduhan tersebut, perwakilan PPPK akhirnya bertemu dengan Roni Nur Isman dengan difasilitasi oleh Komisi 5 DPRD
    Banten
    pagi tadi.
    “Sekitar pukul 10.00 WIB dilakukan mediasi, dan akhirnya oknum yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara langsung di hadapan teman-teman,” ujar Taufik.
    Dari hasil pertemuannya, kata Taufik, Roni mengaku khilaf telah membuat status yang telah menyenggol PPPK.
    Taufik berharap kejadian yang telah melukai hati PPPK semoga tidak terulang dan ini menjadi yang pertama dan terakhirnya.
    Menurutnya, masih ada pihak yang memandang sebelah mata kepada PPPK karena dinilai menjadi beban APBD Banten.
    “Ini menjadi pelajaran kita bersama. Ini menjadi keluhan teman-teman (PPPK) yang selalu dimarjinalkan, merasa direndahkan dan tersisihkan,” ujar dia.
    Dalam video yang dikirimkan Taufik Hidayat, Roni Nur Isman dengan mengenakan batik secara langsung meminta maaf di hadapan perwakilan PPPK.
    “Saya Roni Nur Isman memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan PPPK atas kesalahan saya, kekhilafan saya membuat status WA yang menyinggung rekan-rekan semua. Sekali lagi saya memohon maaf,” kata Roni.
    “Itu menjadi pelajaran bagi saya dan saya tidak akan mengulangi, saya mohon maaf dan memohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Blokir Chat dari Nomor Tak Dikenal, WhatsApp Punya Fitur Baru Ini

    Blokir Chat dari Nomor Tak Dikenal, WhatsApp Punya Fitur Baru Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp punya fitur baru yang akan memberi pengguna kontrol lebih besar atas siapa yang bisa mengirim pesan. Fitur ini disebut akan membantu mencegah pesan dari orang tak dikenal langsung masuk ke chat utama.

    Dilansir dari WABetaInfo, fitur yang saat ini sedang diuji di versi WhatsApp Beta untuk Android 2.25.33.11 ini memungkinkan pesan dari nomor yang tidak tersimpan di kontak pengguna secara otomatis masuk ke folder khusus bernama “Requests”.

    Melalui folder ini, pengguna bisa meninjau lebih dulu pesan yang datang dari nomor asing sebelum memutuskan untuk membalas, menghapus, memblokir, atau melaporkannya. Pendekatan ini mirip dengan fitur Message Requests yang sudah lama ada di Instagram.

    WhatsApp juga tengah menambahkan pengaturan privasi baru bertajuk “Who can message me” atau “Siapa yang bisa mengirim pesan”.

    Dalam opsi ini, pengguna dapat memilih dua mode, yakni “Everyone” (semua orang), yang memungkinkan siapa pun mengirim pesan seperti biasa, atau “My Contacts”, di mana pesan dari nomor tak dikenal akan otomatis masuk ke folder Requests.

    Dengan cara ini, pengguna bisa menghindari pesan spam, promosi, atau pesan dari akun bisnis tak dikenal yang kerap mengganggu.

    Selain itu, fitur ini juga akan mendukung sistem komunikasi baru berbasis username yang sedang disiapkan WhatsApp. Nantinya, pengguna bisa saling menghubungi tanpa perlu berbagi nomor telepon, cukup dengan username unik masing-masing.

    WhatsApp disebut masih menyempurnakan tampilan dan sistem keamanan fitur ini sebelum merilisnya ke publik. Fitur Requests akan hadir terlebih dahulu untuk pengguna beta, sebelum tersedia secara global dalam pembaruan mendatang.

    Langkah ini menjadi cara memperkuat perlindungan privasi, sekaligus mengurangi risiko spam dan pesan tak diinginkan di WhatsApp.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anggota Dewas RSUD dan Pejabat Penting Sidoarjo Dikabarkan Diperiksa Bareskrim Polri

    Anggota Dewas RSUD dan Pejabat Penting Sidoarjo Dikabarkan Diperiksa Bareskrim Polri

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Dewan Pengawas (Dewas) RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Mulyono Wijayanto mendapatkan panggilan dan menjadi terperiksa Mabes Polri, Selasa (11/11/2025). Orang dekat pejabat utama di Sidoarjo ini diperiksa oleh Tindak Pidana Umum (Pidum) Mabes Polri atas dugaan penipuan dan penggelapan bisnis properti.

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com menyebutkan, anggota Dewas RSUD R.T. Notopuro Mulyono Wijayanto, berdasar nomor B/6384/XI/Res.2025/Dittipidum ini, merupakan tindak lanjut pihak kepolisian atas laporan nomor LP/B/451/IX/2025 tertanggal 16 September 2025.

    Pasal yang disangkakan sesuai dengan Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP yang terjadi di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang juga melibatkan dua pejabat penting di Kota Delta Sidoarjo berinisial Su dan Ra.

    Mulyono yang juga Ketua Paguyupan BPD (Badan Permusyawaratan) Sidoarjo dipanggil Dir Tipidum Mabes Polri di Jalan Trunojoyo Kemamayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025) untuk dimintai keterangan hingga selesai.

    Informasi yang diterima redaksi beritajatim.com, Mulyono Wijanto diperiksa Tim Unit V Subdit I Dir Tipidum Mabes Polri hingga Rabu (12/11/2025). Dia didampingi oleh salah satu pejabat tinggi di Pemkab Sidoarjo berinisial Su.

    Mulyono Wijayanto diperiksa terkait laporan bisnis developer oleh warga Sidoarjo, yang mengaku sebagai korban investasi bodong dari terlapor. Laporan korban dilakukan melalui kuasa hukumnya berinisial D.

    “Kami melaporkan ke Bareskrim soal hal yang dialami klien kami,” kata D, Kamis (13/11/2025).

    Akibat dari bisnis yang dinilai sampai setahun ini belum ada kejelasan, korban atau pelapor mengalami kerugian sebesar Rp 28 miliar.

    Di konfirmasi soal kasus tersebut, ponsel Dewas RSUD R.T. Notopuro melalui aplikasi WhatsApp, tidak aktif.

    Sekadar diketahui, pengangkatan Mulyono Wijayanto sebagai Dewas RSUD R.T. Notopuro melalui SK Bupati Sidoarjo Juni 2024.

    Direktur RSUD R.Notopuro Sidoarjo, dr. H. Atok Irawan kepada wartawan mengklarifikasi kabar miring yang beredar tentang jabatan Mulyono Wijayanto sebagai anggota Dewsa RSUD R.T. Notopuro.

    Posisi Mulyono Wijayanto, menurut Dirut RSUD R.T. Notopuro, Atok Irawan dipastikan tidak terkait politik dan sudah sesuai ketentuan yang ada.

    Mulyono Wijayanto sendiri selama dua hari sebelumnya, Selasa dan Rabu, tidak tampak di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. “Saya tidak ketemu Pak Dewas di hari Selasa dan Rabu kemarin,” jawab sumber di RSUD R.T. Notopuro. (isa/but)

  • Indonesia Peringkat Atas Dunia, Warga RI Sudah Candu Parah

    Indonesia Peringkat Atas Dunia, Warga RI Sudah Candu Parah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat Indonesia kini semakin tak bisa lepas dari dunia media sosial.

    Laporan terbaru Digital 2026: Top Digital and Social Media Trends in Indonesia dari We Are Social mengungkapkan, masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan 21 jam 50 menit per minggu di depan layar media sosial, termasuk untuk menonton video online.

    Jika dihitung, itu berarti lebih dari tiga jam setiap hari orang Indonesia menghabiskan waktu di media sosial.

    Sebagai perbandingan, rata-rata penduduk dunia hanya menghabiskan 18 jam 36 menit setiap pekan di media sosial dan menonton video online.

    Menariknya, waktu penggunaan itu tersebar di rata-rata 7,7 platform berbeda setiap bulan, mencerminkan ekosistem sosial media yang makin terfragmentasi namun memiliki tingkat keterlibatan yang sangat tinggi.

    Dari semua platform yang digunakan, WhatsApp masih mendominasi sebagai aplikasi paling sering digunakan sekaligus paling disukai masyarakat Indonesia. Sembilan dari sepuluh pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan WhatsApp setiap bulan.

    Namun untuk durasi penggunaan harian, TikTok dan WhatsApp bersaing ketat. Rata-rata pengguna Indonesia menghabiskan waktu 1 jam 53 menit per hari di TikTok dan 1 jam 52 menit di WhatsApp.

    Sementara itu, untuk kategori durasi sesi terlama, YouTube menjadi juara dengan rata-rata 16 menit 49 detik per sesi. Posisi kedua ditempati SnackVideo dengan 15 menit 4 detik per sesi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP Sebentar Lagi Punah, Penggantinya Sudah Banyak Bermunculan

    HP Sebentar Lagi Punah, Penggantinya Sudah Banyak Bermunculan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ahli memprediksi era dominasi smartphone seperti sekarang, akan segera berakhir. Penggantinya adalah sebuah teknologi baru yang lebih canggih.

    Industri smartphone sendiri kini mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan. Penjualannya terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, menandakan perubahan besar tengah mengintai pasar perangkat ini.

    “Orang-orang masih membeli smartphone, saya tidak mengatakan bahwa tiba-tiba tidak ada yang menggunakan ponsel, tetapi jumlahnya menurun,” ujar Amy Webb, CEO Future Today Institute.

    Ia sudah memprediksi hal ini sejak 2017 lalu. Saat itu ia bahwa awal dari akhir smartphone telah dimulai.

    Dalam tulisan terbaru, Webb menyebut, jika berpikir tentang dekade berikutnya, alih-alih hanya menggunakan ponsel, akan ada banyak perangkat lain yang lebih sering digunakan. Dan perangkat-perangkat ini akan menggantikan smartphone.

    “Era manusia yang secara permanen menunduk di atas sebuah persegi panjang, hari-hari ketika wajah disinari oleh cahaya biru dari layar, masa-masa ketika dua ibu jari bergerak dengan kecepatan cahaya di atas plastik pelindung telah usai,” kata dia.

    Beberapa gadget bisa menjadi alternatif dari penggunaan yang telah telah mereka berikan. AI Pin, misalnya, adalah medali elektronik berbentuk persegi kecil yang digantungkan pada pakaian.

    Ia dapat menerima perintah suara untuk menanyakan ramalan cuaca, apakah ada restoran di sekitar, atau pertanyaan apa pun yang pengguna tanyakan pada Google. Ia akan merespons dengan audio berkat kecerdasan buatan.

    Teknologi ini dapat diproyeksikan di tangan pengguna yang memungkinkan teks dalam tulisan kecil dapat dibaca.

    Daftar gadget yang tampaknya lahir dari novel Isaac Asimov terus bertambah. Peluncuran besar terbaru Apple, misalnya, adalah kacamata Vision Pro yang memungkinkan pengguna untuk melihat sekeliling mereka melalui gambar yang ditangkap oleh kamera beresolusi tinggi.

    Kacamata ini memadukan persepsi visual dengan pemutaran video dan konten lainnya. Seolah-olah pengguna berada di bioskop pribadi raksasa dengan jendela ke dunia.

    Meta kini juga sudah punya kacamata pintar yang bentuknya lebih simpel. Jika sebelumnya kacamata Meta-Rayban hanya dilengkapi oleh kamera, kini perangkat tersebut juga memiliki “layar” di lensanya.

    Pada akhirnya, smartphone tetap menjadi sebuah gadget. Di dalamnya penuh dengan aplikasi, seperti Google, WhatsApp, Gmail, Netflix, atau Spotify.

    Dan ke depannya kotak tersebut dapat digunakan untuk “membawa” semua alat dan menggunakannya di mana saja.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral, Remaja Putri di Kota Malang Diduga Jadi Korban Perundungan di Area Pemakaman

    Viral, Remaja Putri di Kota Malang Diduga Jadi Korban Perundungan di Area Pemakaman

    Malang (beritajatim.com) – Video dugaan perundungan terhadap seorang remaja putri di Kota Malang viral di media sosial. Dalam video berdurasi masing-masing 3 menit 18 detik dan 1 menit 25 detik itu, korban terlihat dipukul beberapa kali oleh pelaku yang juga remaja putri dan diduga teman dekatnya sendiri.

    Peristiwa itu disebut terjadi di area tempat pemakaman umum (TPU) RW 9 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Hingga kini, belum diketahui pasti motif di balik tindakan kekerasan tersebut.

    Video tersebut menyebar cepat melalui grup WhatsApp dan berbagai platform media sosial lain. Dari keterangan sementara, korban tampak seorang diri saat dianiaya oleh tiga pelaku perempuan.

    Salah satu warga sekitar, Desi, mengaku mengetahui kejadian itu setelah video perundungan tersebut ramai dibicarakan di media sosial. Ia membenarkan bahwa korban merupakan warga setempat yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

    “Saya dapat videonya di grup WA muda-mudi RT 3 pada dini hari tadi. Namun kejadiannya kapan, saya enggak tahu. Korbannya warga sini dan tadi kerabat dari ayah korban datang ke sini menyampaikan terkait kejadian tersebut. Jadi, korban ini tinggal di rumah sama ibunya sedangkan ayahnya kerja di luar pulau,” kata Desi, Kamis (13/11/2025).

    Desi menambahkan, ketiga pelaku bukan warga sekitar. “Pelaku enggak tahu darimana asalnya dan bukan warga sini,” tandasnya.

    Menanggapi kasus tersebut, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Rusdiyanto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan kekerasan terhadap anak. Polisi kini melakukan penyelidikan dan penelusuran terhadap lokasi kejadian serta identitas para pihak yang terlibat.

    “Satreskrim Malang Kota bersama unit Polsek Sukun melakukan penyelidikan terhadap TKP maupun identitas korban. Syukur Alhamdulillah, kemarin sore sekira pukul 17.00 korban telah melaporkan kejadian tersebut dan langsung melaksanakan visum. Nantinya akan kami tindaklanjuti proses hukumnya secepat cepatnya, mengingat ini kejadian kekerasan terhadap anak,” ujar Yudi. [luc/beq]

  • Foto WhatsApp Mendadak Hilang di Galeri HP, Begini Cara Menemukannya

    Foto WhatsApp Mendadak Hilang di Galeri HP, Begini Cara Menemukannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp bukan hanya aplikasi pertukaran pesan, tetapi juga bisa mengirimkan berbagai file termasuk foto. File yang dikirimkan tak hanya tersimpan di aplikasi, namun bisa langsung disimpan dalam galeri ponsel.

    Namun ada kalanya foto yang kita simpan tiba-tiba tidak ada atau menghilang dari galeri ponsel. Sebenarnya ada beberapa penyebab masalah ini terjadi, misalnya koneksi internet, pengaturan fitur, hingga memori ponsel yang penuh.

    Untuk solusinya, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan, dirangkum dari LifeWire:

    Periksa di folder yang benar

    Foto yang hilang mungkin karena Anda tak mencarinya di folder yang tepat. Bagi pengguna Android, Anda dapat mencarinya di folder WhatsApp pada Penyimpanan Internal.

    Sementara pengguna iOS, coba mencarinya melalui kategori Album Saya di aplikasi Foto.

    Aktifkan fitur auto save

    WhatsApp memiliki fitur untuk menyimpan file seperti foto dan video bisa tersimpan otomatis langsung di dalam ponsel. Namun terkadang sebagian pengguna mematikan fitur ini agar tidak memenuhi memori ponsel.

    Anda perlu mengecek pengaturan fitur auto-save dalam WhatsApp, mungkin menyebabkan file tidak langsung tersimpan dalam HP. Jika perlu aktifkan juga fitur auto save, berikut caranya:

    • Buka menu Settings di WhatsApp

    • Klik Penyimpanan dan Data

    • Selanjutnya aktifkan pengunduhan foto

    Cek Jaringan

    WhatsApp juga memberi kemampuan pengguna mengatur jaringan apa yang digunakan untuk mengunduh media. Bisa melalui seluler atau Wifi.

    Jika Anda mengaktifkannya melalui Wifi, file tidak akan tersimpan jika mengunduhnya menggunakan jaringan seluler.

    Bersihkan ruang penyimpanan

    Anda perlu mengecek ketersediaan ruang penyimpanan. Sebab WhatsApp tidak akan mengunduh media jika tidak ada cukup ruang untuk menyimpannya.

    Jika memang hampir penuh, hapus beberapa file untuk memberikan tempat bagi file baru yang tersimpan.

    Selain itu, cek apakah SD Card rusak karena akan mencegah aplikasi menyimpan data ke dalamnya. Matikan juga mode read-only pada SD Card, mode ini mencegah data baru ditulis ke SD Card.

    Periksa Zona Waktu

    Zona waktu pada perangkat tak sama dengan lokasi saat ini akan membuat WhatsApp menonaktifkan unduhan gambar dan media lainnya.

    Atur kembali zona waktu untuk mendeteksi secara otomatis. Anda juga bisa mengubahnya secara manual.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]