Perusahaan: WhatsApp

  • Status WhatsApp Menjadi Buram saat Diunggah, Ini Penyebab dan Solusinya

    Status WhatsApp Menjadi Buram saat Diunggah, Ini Penyebab dan Solusinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengguna kerap mengalami masalah status WhatsApp menjadi buram setelah diunggah. Padahal, kualitas foto atau video aslinya sudah bagus. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

    Sekadar informasi, WhatsApp memiliki fitur untuk untuk membagikan foto, video, atau tulisan pendek yang diberi nama Status WA. 

    Melalui fitur ini, pengguna dapat membagikan momen dalam bentuk foto atau video dengan durasi maksimal 60 detik. Dalam beberapa kasus video yang ditaruh di status Whatsapp menjadi buram

    Penyebab Status WA Menjadi Buram

    WhatsApp secara otomatis melakukan kompresi pada foto atau video yang diunggah ke Status dengan tujuan mempercepat proses unggahan dan memudahkan penonton dengan koneksi internet terbatas.

    Sayangnya, proses kompresi ini ikut menurunkan kualitas gambar atau video sehingga tampilannya menjadi buram atau pecah.

    Lalu, bagaimana cara agar Status WA tetap terlihat jernih dan berkualitas HD? Berikut panduan dari berbagai sumber yang dapat Anda coba.

    Tips Agar Status WA Tetap Jelas & Tidak Buram

    1. Membuat Status Langsung dari Kamera WhatsApp

    Cara pertama dan paling praktis adalah mengambil foto atau video langsung melalui kamera WhatsApp. Dengan metode ini, file tidak akan dikompres secara berlebihan sehingga hasilnya lebih jernih.

    Langkah-langkah:

    1. Buka aplikasi WhatsApp.

    2. Masuk ke menu Updates.

    3. Klik ikon kamera.

    4. Ambil foto atau video, lalu unggah sebagai status.

    2. Crop Foto atau Video Sebelum Mengunggah

    Jika ukuran file terlalu besar, WhatsApp akan mengompresnya lebih kuat. Untuk mengurangi kompresi, Anda dapat memotong (crop) foto atau video sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.

    Anda bisa melakukan crop langsung di halaman pengeditan sebelum mengunggah status.

    3. Mengirim File ke Diri Sendiri dan Mengatur Kualitas ke HD

    Trik ini terbukti sangat efektif untuk menghasilkan status dengan kualitas lebih tinggi.

    Caranya:

    1. Buka WhatsApp.

    2. Masuk ke chat dengan diri Anda sendiri (buat chat baru jika belum ada).

    3. Kirimkan foto atau video yang ingin dijadikan status.

    4. Sebelum dikirim, klik ikon HD di pojok kanan atas.

    5. Pilih HD Quality / Kualitas Tinggi.

    6. Kirim file tersebut.

    7. Buka foto atau video yang sudah terkirim, lalu pilih Forward / Teruskan.

    8. Kirimkan ke My Status.

    9. Tambahkan caption jika diperlukan, kemudian unggah.

    Hasil akhirnya biasanya jauh lebih jernih dibanding unggah langsung.

    4. Memperbarui Aplikasi WhatsApp

    Fitur upload HD hanya dapat berfungsi optimal jika aplikasi WhatsApp berada pada versi terbaru. Oleh karena itu, pastikan Anda rutin melakukan pembaruan melalui Play Store atau App Store.

    5. Membersihkan Cache WhatsApp

    Cache yang menumpuk dapat memengaruhi performa aplikasi, termasuk saat mengunggah status.

    Cara membersihkan cache WhatsApp:

    1. Buka menu Pengaturan pada ponsel.

    2. Pilih Aplikasi.

    3. Temukan dan pilih WhatsApp.

    4. Masuk ke Penyimpanan & Cache.

    5. Ketuk Bersihkan Cache.

    Membersihkan cache tidak akan menghapus chat atau media Anda.

    6. Menonaktifkan Mode Hemat Data

    Mode hemat data pada ponsel atau aplikasi dapat membuat WhatsApp menurunkan kualitas unggahan secara otomatis. Jika Anda ingin mengunggah status beresolusi tinggi, pastikan mode hemat data dalam keadaan nonaktif. (Nur Amalina)

  • Kronologi Lengkap Kasus Tumbler Hilang yang Diduga Sebabkan Petugas KAI Commuter Dipecat

    Kronologi Lengkap Kasus Tumbler Hilang yang Diduga Sebabkan Petugas KAI Commuter Dipecat

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus kehilangan tumbler seorang penumpang KRL kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Peristiwa yang melibatkan penumpang bernama Anita dan seorang petugas KAI Commuter bernama Argi Budiansyah itu memicu pro dan kontra, termasuk rumor soal pemecatan petugas.

    KAI Commuter memastikan investigasi masih berlangsung, namun warganet terlanjur ramai membahas kronologinya. Berikut rangkuman kejadian berdasarkan informasi yang beredar dan keterangan pihak terkait.

    Penumpang Akui Kehilangan Tumbler dalam Tas yang Tertinggal di KRL

    Pada Senin (24/11) sekitar pukul 19.00 WIB, Anita menaiki KRL relasi Tanah Abang–Rangkasbitung. Ia turun di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 19.40 WIB dan baru menyadari bahwa tas cooler bag miliknya tertinggal di bagasi kereta. Ia kemudian melapor kepada petugas.

    Tas tersebut sempat ditemukan dalam kondisi lengkap dan bahkan difoto sebagai bukti. Namun, Anita diminta mengambilnya pada keesokan hari di Stasiun Rangkasbitung. Saat tas itu dibuka, satu barang dinyatakan hilang: sebuah tumbler biru berisi minuman kopi.

    Kehilangan itu kemudian viral setelah Anita mengunggah ceritanya di media sosial. Namun, dirinya justru menerima banyak respons negatif dari sejumlah warganet, lantaran mengakibatkan petugas KAI commuter, Argi Budiansyah, mendapat teguran hingga diduga dipecat dari pekerjaannya.

    Argi selaku petugas yang menangani proses penyerahan barang temuan di stasiun, tersebut memberikan klarifikasi bahwa ia menerima tas dari petugas lain tanpa mengetahui isinya.

    Argi juga mengaku sempat menawarkan penggantian tumbler kepada penumpang sebagai bentuk tanggung jawab, namun tawaran itu ditolak karena penumpang meminta pemeriksaan CCTV sesuai prosedur. Rumor mengenai pemberhentian Argi pun ikut menyebar, tak lama berselang pihak KAI memberikan penjelasan bahwa tak ada pemecatan atas kejadian tersebut.

    Pihak KAI Commuter menyampaikan bahwa mereka masih menelusuri detail insiden ini, termasuk proses penanganan barang temuan dan komunikasi antara petugas serta penumpang. Perusahaan juga menyebut tengah melakukan evaluasi internal.

    Kronologi dari Sudut Pandang Petugas KAI Commuter

    Berikut adalah rangkaian kejadian sebagaimana diceritakan Argi dalam berbagai unggahan yang beredar:

    1. Penyerahan Tas oleh Petugas Walka
    Sekitar pukul 20.00–21.00 WIB, Argi sedang bertugas di gate stasiun saat arus penumpang cukup padat. Seorang petugas walka menyerahkan sebuah tas jinjing hitam tanpa menjelaskan isinya.
    Petugas walka meminta foto serah terima tetapi tidak membuka tas tersebut. Setelah itu, ia segera kembali ke kereta yang akan berangkat.

    2. Tas Disimpan di Ruang PS
    Argi membawa tas itu ke ruang Passenger Service (PS), meletakkannya di meja, lalu kembali ke gate karena kondisi masih ramai. Menjelang akhir dinas, ia melihat tas tersebut sudah berada di dalam lemari putih yang terkunci.

    3. Penumpang Mengambil Tas dan Menemukan Kekurangan
    Keesokan paginya, penumpang datang untuk mengambil tas. Saat pengecekan, diketahui tumbler yang diklaim berisi kopi tidak ada di dalam tas.
    Argi mengaku tidak menyadari keberadaan tumbler tersebut sejak awal karena tas terasa ringan.

    4. Upaya Penelusuran
    Argi dan penumpang pergi ke pos walka untuk meminta informasi terkait barang temuan tersebut. Namun, mereka tidak menemukan petugas yang menyerahkan tas maupun informasi tambahan lain.

    5. Upaya Penyelesaian
    Setelah upaya penelusuran buntu, Argi menawarkan untuk mengganti kehilangan tumbler sebagai bentuk tanggung jawab. Namun penumpang menolak dan meminta agar proses berjalan sesuai prosedur, termasuk penelusuran lebih lanjut. Penumpang kemudian melanjutkan perjalanannya dengan KRL. Argi mengirim pesan WhatsApp kepada penumpang untuk meminta maaf atas kelalaiannya yang tidak memeriksa isi tas pada saat serah terima. (fyi/suf)

  • Beredar Foto Rais Aam dan Gus Yahya Satu Pesawat, Wasekjen PBNU Beri Klarifikasi

    Beredar Foto Rais Aam dan Gus Yahya Satu Pesawat, Wasekjen PBNU Beri Klarifikasi

    Liputan6.com, Jakarta Beredar foto di dunia maya di mana memperlihatkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersama dengan rombongan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Bandara Juanda, Surabaya, Kamis (27/11/2025).

    Terkait hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Wahyu Nur Hidayat (Gus Wahyu) menjelaskan, sesaat setelah Miftachul Akhyar memasuki pesawat, ia langsung memberi tahu staf Syuriyah PBNU yang mengantarkannya ke Bandara Halim Perdanakusuma bahwa dirinya berada dalam satu pesawat dengan rombongan Gus Yahya.

    “Rais Aam berada di baris ketiga (seat 3D). Gus Yahya dan rombongan di baris kedua,” kata Gus Wahyu dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).

    Dia menjelaskan, setelah mendarat di Bandara Juanda sekitar pukul 07.28 WIB, Miftachul Akhyar mengirimkan pesan WhatsApp ke staf Syuriyah yang intinya menjelaskan tidak ada pembicaraan apapun selama di dalam penerbangan atau pesawat.

    “Rais Aam sempat diarahkan oleh Staf Gus Yahya untuk menuju ruang VIP, tapi beliau memilih langsung menuju parkiran Bandara Juanda, karena Rabu (26/11) kemarin beliau berangkat ke Jakarta bersama Gus Mughits Al-Iroqi dengan mengendarai mobil pribadi dan memarkir mobil di Bandara Juanda,” ungkap Gus Wahyu.

    Menurut dia, selama jalan kaki menuju area pelataran parkir mobil, Gus Yahya dan rombongan terus mengikuti langkah Miftachul Akhyar, sambil meminta waktu sowan.

    “Rais Aam menjawab ‘mangke kulo ningali jadwal (nanti saya cek jadwal)’,” tutur Gus Wahyu.

    “Selama turun dari pesawat dan jalan kaki menuju pesawat itulah gambar-gambar Rais Aam yang diikuti Rombongan Gus Yahya tersebut diambil,” sambungnya.

    Miftachul Akhyar, kata Gus Wahyu pun meminta, jika terdapat video atau foto terkait kejadian selama perjalanan dari pesawat menuju area parkir Bandara Juanda untuk segera dihapus.

  • Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Hilang Kontak, Dikabarkan Terjebak Banjir Bandang

    Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Hilang Kontak, Dikabarkan Terjebak Banjir Bandang

    Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, tidak bisa dihubungi. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP NasDem teritori Aceh, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

    Syukri terakhir kali dikabarkan berada di Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah. Sejak saat itu, Bakhtiar mengaku belum bisa berkomunikasi lagi dengan Syukri hingga hari ini.

    “Kami informasikan keberadaan Wali Kota itu pada Senin malam (24/11/2025) dia dapat kabar ada curah tinggi di Sibolga, dan dia yang sedang berkegiatan di Medan langsung pulang menuju Sibolga,” kata Bakhtiar, Kamis (27/11/2025). 

    Bakhtiar mencoba menghubungi Syukri pada Selasa (25/11/2025) ;pagi. Namun tidak direspons. Setelah itu Syukri mengirimkan pesan WhatsApp. Isinya tentang dirinya terjebak di wilayah Sitahuis.

    “Nah, dia mengirim pesan soal kondisi yang terjebak di Sitahuis, dan tidak ada jaringan di sana,” jelas Bakhtiar.

    Berdasarkan tangkapan layar yang dikirimkan Bakhtiar, Syukri terakhir mengirimkan pesan pada Selasa pukul 11.10 WIB. Di situlah dia menyampaikan kabar soal keberadaannya. 

    Syukri dikabarkan tidak dapat menuju Sibolga karena banjir dan longsor. Dia juga tidak bisa balik ke arah Tapanuli Utara karena bencana alam banjir dan longsor yang juga terjadi. 

    “Kenapa kami saat ini dapat menghubungi, karena kami sedang berada di luar Tapanuli Tengah dan Sibolga. Kami yakin beberapa hari ini, yang mengirimkan pesan-pesan di media sosial tentang kondisi Sibolga dan Tapanuli Tengah, karena juga berada di luar wilayah atau memiliki jaringan Stralink,” jelas Bakhtiar.

    “Sebab, berapa hari ini sampai sekarang listrik mati dan jaringan selular mati. Saya juga baru bisa menghubungi keluarga di Tapteng setelah ada kerabat saya menggunakan Starlink,” sambungnya. 

    Bakhtiar berharap kondisi Syukri baik-baik saja. Mantan Bupati Tapteng ini berdoa agar seluruh masyarakat di Sibolga dan Tapteng diberikan kesehatan dan kekuatan menghadapi bencana alam banjir dan longsor yang sedang terjadi. 

    “Itu informasi mengenai Wali Kota, ya. Semoga semuanya baik-baik saja, warga di Sibolga maupun Tapanuli Tengah, juga,” tutupnya.

     

  • Katib Syuriah PBNU Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, meski Beredar Draft Tanpa Stempel Digital
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 November 2025

    Katib Syuriah PBNU Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, meski Beredar Draft Tanpa Stempel Digital Nasional 27 November 2025

    Katib Syuriah PBNU Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, meski Beredar Draft Tanpa Stempel Digital
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sarmidi Husna menyatakan, Surat Edaran (SE) nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang isinya terkait pemberhentian Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf adalah benar dan sah.
    Hanya saja, ada kendala teknis sehingga surat yang beredar di publik adalah SE tanpa stempel digital dan bertuliskan “draft”.
    Hal ini disampaikannya menyusul bantahan
    Gus Yahya
    yang menyebut bahwa surat tersebut tidak sah sehingga ia tidak akan mundur dari jabatannya.

    Surat Edaran PBNU
    Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir dan Katib KH Ahmad Tajul Mafakhir adalah benar dan sah,” kata
    Kiai Sarmidi
    di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).
    “Cuma memang ada kendala teknis nanti Mas Nur Hidayat (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU) yang jelaskan hingga surat belum bisa distampel digital, makanya yang nyebar itu adalah surat yang masih ada tulisan draft-nya. Itu sebenarnya surat itu adalah benar dan sah,” imbuh dia.
    Ia menjelaskan, SE tersebut merupakan hasil tindak lanjut dari hasil Rapat Syuriah PBNU pada Kamis (20/11/2025) pekan lalu.
    Risalah rapat tersebut menyatakan bahwa Gus Yahya harus mengundurkan diri dari jabatannya dalam waktu 3 hari.
    Jika tidak mengundurkan diri, maka keputusan Rapat Syuriah PBNU memutuskan untuk memberhentikan Gus Yahya dari jabatannya.
    “Karena tempo waktu tiga hari ini sudah dilalui, maka SE itu menjadi penting untuk dijelaskan, yang intinya SE tersebut menyatakan bahwa Kiai Haji Yahya Cholil Staquf statusnya tidak lagi sebagai Ketua Umum PBNU,” ucap Kiai Sarmidi.
    Adapun selama kekosongan jabatan Ketua Umum, maka kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam selaku pimpinan tertinggi PBNU sampai ada penetapan Pj Ketua Umum.
    Nantinya, kata dia, akan ada rapat di PBNU yang menetapkan Pj Ketua Umum pengganti Gus Yahya.
    Sedangkan jika terdapat pihak yang keberatan atas keputusan ini, maka bisa menempuh mekanisme Majelis Tahkim PBNU.
    “Di PBNU sudah ada Majelis Tahkimnya, konflik internal bisa diselesaikan melalui Majelis Tahkim. Nah itu sudah ada peraturannya, jadi sudah ada Peraturan Perkumpulan NU Nomor 14 Tahun 2025 tentang penyelesaian perselisihan internal PBNU,” tandasnya.
    Sebagai informasi, Gus Yahya diberhentikan dari posisi Ketua Umum PBNU berdasarkan surat edaran nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025.
    Surat edaran tertanggal 25 November 2025 itu ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir dan Katib KH Ahmad Tajul Mafakhir.
    Namun terbaru, Gus Yahya menilai surat tersebut tidak sah.
    Ia beralasan, surat berkop PBNU dengan klausul “Surat Edaran” yang diketahui bernomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 itu tidak mendapatkan stempel digital dan nomor surat tidak tercantum dalam tautan yang terdapat di surat tersebut.
    “Sehingga surat itu memang tidak memenuhi ketentuan, dengan kata lain tidak sah dan tidak mungkin bisa digunakan sebagai dokumen resmi,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers, Rabu (26/11/2025), dikutip dari Kompas TV.
    Gus Yahya juga menyebut surat dimaksud diedarkan melalui jalur-jalur yang tidak sah.
    Ia menjelaskan, dalam sistem persuratan yang berlaku di PBNU, dokumen yang dinyatakan sah otomatis akan diedarkan kepada penerima yang dituju oleh surat dimaksud.
    Sementara, surat yang beredar justru disebarluaskan melalui pesan WhatsApp.
    Gus Yahya juga menegaskan bahwa dirinya tidak bisa diberhentikan melalui rapat harian pengurus Syuriyah PBNU karena pemberhentian ketua umum PBNU merupakan wewenang muktamar.
    Oleh karena itu, Gus Yahya menekankan, ia tidak akan mundur meski terdapat desakan agar ia mundur dari jabatan ketum PBNU.
    “Saya sebagai mandataris, tidak mungkin bisa diberhentikan kecuali melalui Muktamar. Saya diminta mundur dan saya menolak mundur, saya menyatakan tidak akan mundur, dan saya tidak bisa diberhentikan kecuali melalui muktamar,” ucap Gus Yahya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPID Jatim Temukan 99 Pelanggaran Siaran Anak dalam 3 Bulan, Trans 7 hingga TV Swasta Kena Sanksi

    KPID Jatim Temukan 99 Pelanggaran Siaran Anak dalam 3 Bulan, Trans 7 hingga TV Swasta Kena Sanksi

    Probolinggo (beritajatim.com) – KPID Jawa Timur mencatat 99 pelanggaran siaran yang berkaitan dengan perlindungan anak sepanjang tiga bulan terakhir. Temuan ini memperlihatkan masih banyaknya konten televisi yang belum ramah anak, mulai dari iklan, tayangan hiburan, hingga pemberitaan yang menampilkan identitas anak secara terbuka.

    Komisioner KPID Jatim, Aan Hariyono, mengatakan bahwa anak hari ini semakin sering dijadikan objek konten, sementara masyarakat mengonsumsi produk digital tanpa filter. Kondisi ini menyebabkan anak rentan terpapar informasi yang tidak sesuai usia.

    “Masyarakat tidak punya banyak pilihan. Konten yang muncul ya itu-itu saja. Karena itu, produk jurnalistik ramah anak dari media arus utama sangat kita tunggu,” ujarnya pada Kamis (27/11/2025) siang, di Gedung Rumah Batik, Kota Probolinggo, saat memaparkan materi kepada jurnalis.

    KPID Jatim merinci 99 kasus pelanggaran dalam tiga bulan terakhir sebagai berikut: 36 kasus: konten/iklan yang mengeksploitasi anak, 27 kasus: tayangan tanpa klasifikasi usia (SU, 13+, 17+), 22 kasus: penayangan wajah/identitas anak yang menjadi korban atau pelaku, 14 kasus: bahasa, adegan, atau ikonografi yang tidak layak bagi anak.

    Jumlah ini turun 38,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, yang mencatat 162 pelanggaran. KPID menyebut penurunan tersebut sebagai tanda positif bahwa kepatuhan media terhadap kode etik meningkat.

    Aan menjelaskan, KPID menerapkan tiga tahap sanksi: surat peringatan, pemanggilan, hingga penutupan program bagi lembaga penyiaran yang tidak melakukan perbaikan.

    Ia mencontohkan kasus 292 aduan publik terhadap dua program Trans 7 yang dinilai tidak layak tayang. “Kasus itu langsung kami koordinasikan dengan KPI Pusat, dan pada hari yang sama programnya ditutup,” tegasnya.

    Selain itu, KPID juga memproses aduan dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengenai tayangan kalimat tauhid yang ditampilkan dalam bentuk joget di salah satu TV swasta nasional. Aduan tersebut langsung diteruskan ke KPI Pusat.

    Total aduan publik terhadap lembaga penyiaran di Jawa Timur sepanjang 2025 mencapai 427 aduan, meningkat 22 persen dibanding 2024.

    KPID Jatim membuka layanan aduan 24 jam melalui WhatsApp, pesan teks, voice note, website resmi, dan kunjungan langsung ke kantor di Surabaya.

    Meski tidak mengawasi platform digital atau layanan streaming, KPID tetap menerima semua laporan masyarakat sebagai bahan evaluasi.

    Aan menekankan pentingnya literasi digital keluarga di tengah derasnya arus teknologi. Orang tua diminta tidak kehilangan kontrol atas aktivitas digital anak.

    “Orang tua harus tahu game pertama yang diunduh anak, media sosial apa yang dipakai, bahkan email yang digunakan. Pencegahan dimulai dari rumah,” jelasnya.

    Ia juga menyebut bahwa masyarakat kini memasuki era Society 5.0, di mana teknologi seharusnya dikendalikan manusia, bukan sebaliknya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Dr. Lucia Aries Yuliyanti, mengapresiasi peran media yang semakin patuh terhadap kode etik jurnalistik terkait perlindungan anak.

    Ia menyebut regulasi daerah seperti Perda Kota Layak Anak, Perda No. 3, Perda No. 10/2018 tentang PPPA dan KLA, hingga Perwali pencegahan perkawinan anak, telah menjadi pedoman penting dalam pemberitaan yang berperspektif perlindungan anak.

    “Jika ada satu dua pemberitaan yang kurang tepat, kami ajak diskusi. Media sangat responsif dan cepat melakukan perbaikan,” ujarnya.

    Menurutnya, porsi pencegahan harus diperbanyak agar kasus berkaitan dengan anak dapat terus ditekan. “Tujuan kita bukan menjadi pemadam kebakaran, tapi mencegah agar kasus tidak terjadi,” tegasnya. (ada/kun)

  • Kelakuan Bejat Pria di Jakbar Pamer Kelamin Saat VC dengan Wanita

    Kelakuan Bejat Pria di Jakbar Pamer Kelamin Saat VC dengan Wanita

    Jakarta

    S (31) sudah kehabisan kesabaran karena benar-benar terganggu ulah bejat MR (25). Wanita tersebut melapor ke polisi setelah menjadi korban pelecehan seksual.

    MR secara terang-terangan melakukan tindakan ekshibisionisme, bahkan hingga merekam video saat korban mandi.

    Korban melaporkan ulah bejat MR ke polisi setelah pria tersebut melakukan tindakan pornografi elektronik. Pria itu melakukan pelecehan seksual dengan mempertontonkan alat kelamin kepada korban melalui video call (VC).

    “Saat tersambung, pelaku langsung memperlihatkan alat vitalnya kepada korban. Korban langsung kaget dan merasa dilecehkan, kemudian korban langsung memutus panggilan tersebut,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander Tengbunan, Rabu (26/11/2025).

    Rekam Korban Mandi

    MR berkali-kali melakukan tindakan pelecehan. Selain pamer kelamin saat VC, MR pernah merekam video saat korban mandi.

    Bahkan, MR mengirim video tersebut ke korban melalui aplikasi percakapan di smartphone. Korban kaget dan tak menyangka kembali menjadi korban.

    “Pelaku kemudian mengirimkan sebuah video itu melalui WhatsApp. Saat dibuka, korban terkejut karena video tersebut ternyata berisi rekaman dirinya sendiri ketika sedang mandi,” kata Alexander.

    Korban memang pernah tinggal di satu area kos yang sama dengan korban. MR merekam video secara diam-diam saat korban mandi.

    “Pelaku bisa memiliki video korban karena pelaku sempat ngontrak berdekatan dengan korban. Jadi, pada kamar mandi ada seperti lubang di atas. Jadi, pelaku merekam lewat situ,” kata Alex.

    Ancaman 6 Tahun Penjara

    Atas kasus yang terjadi pada Senin (17/11) itu, korban kemudian melapor ke Polsek Grogol Petamburan pada Selasa (18/11).

    Polisi bergerak menyelidiki kasus dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menangkap MR di Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan pada Kamis (20/11) atau dua hari setelah korban membuat laporan resmi.

    Polisi menyita satu unit handphone (HP) merek OPPO A54 warna hitam yang berisi rekaman video sebagai barang bukti.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan Pasal 35 juncto Undang-Undang (UU) Nomor 44 tentang Pornografi dan Pasal 14 UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. MR terancam pidana penjara maksimal enam tahun.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/mei)

  • Seberapa Penting Fitur AI dalam Smartphone? Survei Ini Menjawabnya

    Seberapa Penting Fitur AI dalam Smartphone? Survei Ini Menjawabnya

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) kini semakin menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Banyak kegiatan meliputi AI, mulai dari wadah hiburan, pekerjaan, hingga mengatur keuangan, yang mempermudah berbagai aktivitas digital. Tidak terkecuali pada smartphone, teknologi ini mulai menjadi fitur penting yang memengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan perangkatnya.

    Data Statista 2024 mencatat terdapat sekitar 200 juta pengguna smartphone di Indonesia. Tidak hanya itu, masyarakat Tanah Air juga tercatat sebagai salah satu pengguna ponsel dengan waktu penggunaan harian yang tinggi di dunia. Aktivitas digital seperti chatting di WhatsApp, menonton video di YouTube, hingga scrolling di TikTok menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Dengan keterlibatan yang begitu tinggi, tidak mengherankan jika fitur AI dianggap semakin relevan bagi para pengguna.

    Salah satu alasan kehadiran AI penting di smartphone adalah kemampuannya membuat pengalaman pengguna menjadi lebih personal dan menarik. AI mampu menyesuaikan saran, rekomendasi, hingga notifikasi berdasarkan pola penggunaan setiap individu. Misalnya, asisten virtual yang dapat mengingat jadwal, memberikan rekomendasi konten, atau mengatur pengingat sesuai kebiasaan penggunanya.

    Berdasarkan survei detikInet, 89,78% responden menilai fitur AI penting, sementara 10,22% menganggap tidak penting. Angka ini menunjukkan sebagian besar pengguna smartphone mulai menyadari manfaat teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.

    Tidak hanya diakui penting, AI ternyata sudah digunakan secara nyata oleh pengguna. Survei menunjukkan 87,42% detikers sudah menggunakan fitur AI, dengan 38% di antaranya menggunakan AI secara rutin. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat Indonesia kini sudah cukup familiar dengan teknologi AI dan mulai mengintegrasikannya dalam aktivitas sehari-hari.

    Kehadiran AI di smartphone tidak lagi sekadar fitur tambahan, tapi juga jadi elemen penting yang meningkatkan pengalaman, efisiensi, serta keamanan pengguna. Dengan semakin tingginya adopsi teknologi ini, smartphone dengan kemampuan AI diperkirakan akan terus menjadi perangkat yang tidak tergantikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

    Melihat antusiasme tinggi terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema ‘Beyond Creativity with Everyday AI’. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • Warga JGC Tagih Kompensasi ke Pemprov DKI akibat Dampak Uji Coba RDF Rorotan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2025

    Warga JGC Tagih Kompensasi ke Pemprov DKI akibat Dampak Uji Coba RDF Rorotan Megapolitan 26 November 2025

    Warga JGC Tagih Kompensasi ke Pemprov DKI akibat Dampak Uji Coba RDF Rorotan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Jakarta Garden City (JGC) mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kompensasi atas kerugian yang mereka alami selama uji coba fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan.
    Desakan itu disampaikan Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano, Wahyu Andre, seusai mengikuti audiensi dengan Fraksi PKB DPR RI.
    “Masih ada (rekomendasi yang terlewat). Terkait kompensasi dan ganti kerugian akibat dampak uji coba
    RDF Rorotan
    beberapa kali,” ujar Wahyu saat dikonfirmasi 
    Kompas.com
    pada Rabu (26/11/2025).
    Ia menjelaskan, sejumlah warga mengalami kerugian nyata selama proses uji coba berlangsung.
    Kerugian itu mencakup biaya berobat ke dokter, kebutuhan mengungsi sementara ke rumah kerabat, hingga penurunan harga rumah yang dinilai warga dipicu oleh keberadaan fasilitas RDF.
    Wahyu mengatakan, isu kompensasi tersebut akan dibawa dalam audiensi lanjutan antara warga JGC dan Fraksi PSI di DPRD
    DKI Jakarta
    pada 2 Desember mendatang.
    “Tanggal 2 Desember nanti kami juga akan beraudiensi dengan Fraksi PSI di DPRD DKI. Iya baru PSI (yang setuju),” ungkapnya.
    Warga juga berharap pertemuan di DPRD DKI nanti dapat menghadirkan Gubernur Pramono Anung atau Wakil Gubernur Rano Karno agar aspirasi warga bisa didengar langsung.
    “Kami sudah menyampaikan melalui WhatsApp ke Pak Pramono, tapi tampaknya permohonan kami belum direspons,” ucap Wahyu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga JGC Adukan Masalah RDF Rorotan ke DPR: Dampaknya Sudah Lintas Provinsi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2025

    Warga JGC Adukan Masalah RDF Rorotan ke DPR: Dampaknya Sudah Lintas Provinsi Megapolitan 26 November 2025

    Warga JGC Adukan Masalah RDF Rorotan ke DPR: Dampaknya Sudah Lintas Provinsi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga Jakarta Garden City (JGC) mengadukan masalah uji coba pengolahan sampah atau Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara ke Komisi IX DPR RI, Rabu (26/11/2025).
    Warga bertemu Wakil Ketua Komisi IX
    DPR
    RI Nihayatul Wafiroh dan anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari.
    Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano, JGC, Jakarta Timur, Wahyu Andre, mengatakan alasan mengadukan masalah uji coba
    RDF Rorotan
    karena tidak hanya dirasakan oleh warga Jakarta, tapi sudah lintas kota dan provinsi.
    “Kenapa kami ke DPR? Karena dampak
    uji coba RDF
    kemarin sudah lintas kota/kabupaten dan provinsi,” ujar Wahyu saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu.
    Dalam pertemuan itu, Wahyu menjelaskan, Komisi IX DPR mendorong Kementerian Lingkungan Hidup melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen AMDAL RDF Rorotan, termasuk meninjau kembali kelayakan lingkungan, kepatuhan terhadap baku mutu emisi, dan kualitas pengelolaan udara.
    Komisi IX DPR juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka dokumen AMDAL sebagai bentuk transparansi dan pemenuhan hak warga atas informasi lingkungan.
    Selain itu, Komisi IX DPR menginstruksikan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan penelitian epidemiologis guna memastikan ada tidaknya hubungan antara operasional RDF Rorotan dan peningkatan kasus ISPA atau gangguan kesehatan lainnya.
    Komisi IX DPR mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Inspektorat Pemprov Jakarta melakukan audit kinerja dan anggaran terhadap proyek pembangunan RDF yang menelan biaya Rp 1,28 triliun, demi memastikan efektivitas dan integritas penggunaan dana publik.
    “Mereka mengusulkan pembentukan satuan tugas lintas wilayah untuk menangani dugaan
    dampak kesehatan
    dan lingkungan yang meluas ke beberapa wilayah administratif,” ucap Wahyu.
    Selanjutnya warga akan melakukan pertemuan dengan DPRD Jakarta. Dia berharap Gubernur Pramono Anung atau Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno hadir dalam pertemuan itu.
    “Kami sudah menyampaikan (permohonan audiensi) melalui WhatsApp ke Pak Pramono, tapi tampaknya permohonan kami belum direspons,” ujarnya.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meluruskan kabar soal penghentian sementara proyek Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
    Ia menegaskan uji coba RDF tidak dihentikan, melainkan kapasitas pengolahan sampahnya dikurangi untuk sementara waktu.
    “Tidak dihentikan. Sekarang kapasitasnya kita batasi sampai 1.000 (ton),” kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/11/2025).
    Pramono menjelaskan, sebelumnya fasilitas RDF sempat beroperasi dengan kapasitas 2.000 hingga 2.500 ton
    sampah
    per hari.
    Namun, peningkatan kapasitas tersebut justru menimbulkan sejumlah masalah teknis dan lingkungan, terutama bau tak sedap yang tercium hingga ke permukiman warga sekitar.
    “Ketika dinaikkan jadi 2.000 (ton), bahkan sempat 2.500 (ton), mulai muncul problem. Sampahnya kena hujan, prosesnya terganggu, lalu truk-truk pengangkut yang lama meneteskan air lindi dan menimbulkan bau,” jelasnya.
    Menurut dia, persoalan utama bukan pada teknologi RDF, melainkan sistem pengangkutan dan kondisi sampah yang dikirim ke lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.