Perusahaan: WhatsApp

  • Notifikasi WA Tak Muncul di Layar? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Notifikasi WA Tak Muncul di Layar? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    WhatsApp atau WA merupakan aplikasi berbasis chat populer yang banyak digunakan di Indonesia. Notifikasi WA di layar biasanya menjadi penanda bahwa seseorang telah menerima pesan, foto, maupun video dari pengguna lain.

    Meski demikian, tak jarang juga pengguna WhatsApp mengeluhkan masalah notifikasi yang tidak muncul di layar. Lantas, apa penyebab notifikasi WA tidak muncul di layar? Bagaimana cara mengatasinya?

    Penyebab Notifikasi WA Tidak Muncul di Layar

    Notifikasi WA yang tidak muncul di layar umumnya disebabkan oleh beberapa masalah, seperti koneksi internet yang buruk hingga WhatsApp yang belum di-update.

    1. Koneksi Internet yang Buruk

    Dilansir dari FAQ WhatsApp, notifikasi WA yang tidak muncul di layar bisa disebabkan oleh koneksi internet yang buruk. Koneksi internet dapat mempengaruhi pesan yang diterima oleh WhatsApp. Sebab itu, wajar bila kamu tidak mendapatkan notifikasi WA saat berada di tempat dengan jaringan internet yang tidak stabil.

    2. Ponsel Sedang Berada dalam Mode “Jangan Ganggu”

    Ada beberapa jenis ponsel yang memiliki fitur Mode Jangan Ganggu. Fitur tersebut digunakan saat seseorang sedang tidak ingin diganggu, baik saat bekerja ataupun bersantai. Saat fitur ini diaktifkan, maka kamu tidak akan mendapati notifikasi WA di layar.

    3. WhatsApp Belum Diperbarui

    Pengguna WhatsApp memang harus rajin memperbarui aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan fitur-fitur baru yang sebelumnya tidak ada. WhatsApp yang belum diperbarui kemungkinan juga dapat menyebabkan notifikasi tidak muncul pada layar. Sebab itu, ada baiknya periksa kapan terakhir kali kamu memperbarui WhatsApp.

    Cara Menampilkan Notifikasi WA di Layar

    Setelah mengetahui penyebab notifikasi WA tidak muncul di layar, berikut ini beberapa cara mengatasinya yang bisa kamu lakukan.

    1. Pastikan Memiliki Koneksi Internet yang Stabil

    Koneksi internet yang buruk menyebabkan terhambatnya pesan-pesan yang diterima oleh WhatsApp sehingga memungkinkan notifikasi tidak muncul pada layar. Maka dari itu, pastikan kamu memiliki jaringan internet yang stabil agar notifikasi WA dapat muncul pada layar smartphone.

    2. Perbaharui WhatsApp

    Jika koneksi internetmu baik-baik saja, tetapi notifikasi WA masih tidak muncul di layar, maka kamu dapat memperbarui aplikasi WhatsApp. Kamu dapat mengecek di Google Play Store apakah WhatsApp sudah diperbarui atau belum. Kamu juga dapat mengaktifkan fitur pembaharuan otomatis agar WhatsApp-mu dapat diperbarui dengan sendirinya.

    3. Menonaktifkan Mode “Jangan Ganggu”

    Berikutnya, pastikan kamu telah menonaktifkan mode “Jangan Ganggu” pada ponsel atau smartphone. Jika mode tersebut masih aktif, maka kamu tidak akan mendapatkan notifikasi WA pada layar.

    4. Pastikan Tidak Membatasi Data Latar Belakang

    Cara mengatasi notifikasi WA tidak muncul di layar berikutnya adalah dengan tidak membatasi data latar berlakang. Berikut ini langkah-langkahnya dilansir melalui FAQ WhatsApp.

    Buka Pengaturan telepon pada ponsel atau smartphoneSelanjutnya pilih “Aplikasi”Pilih “WhatsApp”Klik “Penggunaan data”Pastikan untuk menonaktifkan pembatasan data latar belakang.

    5. Mengaktifkan Pop Up Notifikasi WA

    Dengan mengaktifkan pop up notifikasi WA, maka notifikasi dapat muncul di layar. Berikut ini cara mengaktifkannya:

    Buka menu Settings pada smartphonePilih “Notification & Status Bar”Selanjutnya, klik “Manage Notification” dan temukan aplikasi WhatsAppAktifkan pop up notifikasi WA dengan memastikan toogle dalam posisi ON atau aktif (ditandai dengan warna biru atau hijau).

    6. Menampilkan Notifikasi WA melalui Aplikasi WhatsApp

    Terakhir, cara agar notifikasi WA muncul di layar adalah melalui aplikasi WhatsApp. Berikut ini langkah-langkahnya:

    Buka aplikasi WhatsappKlik ikon “titik tiga” pada pojok kanan atas layarPilih “Setelan” atau “SettingsKemudian, klik “Notifikasi”Aktifkan “Use high priority notifications” atau “Gunakan notifikasi prioritas tinggi” pada kolom Messages dan Groups.

    Nah, itulah beberapa penyebab notifikasi WA tidak muncul di layar beserta cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat.

    (fyk/fyk)

  • WhatsApp Rilis Fitur Favorit untuk Kontak yang Sering Dihubungi, Ini Cara Pakainya

    WhatsApp Rilis Fitur Favorit untuk Kontak yang Sering Dihubungi, Ini Cara Pakainya

    Jakarta

    WhatsApp resmi merilis Favorit, fitur baru yang memudahkan pengguna mencari kontak yang sering dihubungi. Begini cara pakai fitur Favorit di WhatsApp.

    Favorit sebenarnya merupakan filter atau penyaring yang memungkinkan pengguna menemukan kontak yang sering dihubungi dengan cepat. Fitur ini mulai digulirkan secara bertahap dan akan tersedia untuk semua pengguna WhatsApp dalam beberapa pekan ke depan.

    Filter Favorit menempatkan semua chat dari teman terdekat atau anggota keluarga di satu tempat agar lebih mudah ditemukan. WhatsApp juga menambahkan bagian ‘Favorit’ di tab panggilan agar pengguna bisa menghubungi kontak favorit tanpa perlu mencari namanya di daftar kontak atau log panggilan.

    “Kini Anda bisa menambahkan orang-orang dan grup ke ‘favorit’ Anda untuk muncul di bagian atas tab Panggilan dan sebagai filter untuk chat Anda di WhatsApp,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam pengumuman di channel WhatsApp-nya, seperti dikutip detikINET, Rabu (17/7/2024).

    WhatsApp menyediakan beberapa cara untuk menambahkan dan mengelola kontak dan grup favorit. Pengguna bisa menambahkan kontak atau grup ke daftar favorit langsung dari daftar chat atau lewat Pengaturan.

    Cara menambahkan kontak WhatsApp ke Favorit dari filterPastikan aplikasi WhatsApp sudah menjalankan versi terbaruBuka aplikasi WhatsApp di perangkat lalu slide ke bawah di halaman utama aplikasi untuk membuka filter FavoritKetuk tombol ‘Tambah ke Favorit’ lalu pilih kontak atau grup yang ingin dimasukkan ke daftar favoritSetelah selesai memilih, klik ikon tanda centang.Cara menambahkan kontak WhatsApp ke Favorit dari daftar chatPastikan aplikasi WhatsApp sudah menjalankan versi terbaruBuka aplikasi WhatsApp di perangkat lalu pilih kontak atau grup yang ingin ditambahkan ke daftar favoritKetuk dan tahan chat atau grup yang ingin ditambahkan lalu ketuk menu di sudut kanan atasPilih opsi ‘Tambah ke favorit’ untuk memasukkan chat atau grup yang sudah dipilih ke tab favorit.Cara menambahkan kontak WhatsApp ke favorit dari tab PanggilanPastikan aplikasi WhatsApp sudah menjalankan versi terbaruBuka aplikasi WhatsApp di perangkat lalu masuk ke tab PanggilanTekan tombol ‘Tambah ke favorit’ untuk membuka daftar kontak lalu pilih chat atau grup yang ingin dimasukkanKlik ikon centang setelah selesai memilih.Cara menambahkan dan mengelola daftar favorit dari SetelanPastikan aplikasi WhatsApp sudah menjalankan versi terbaruBuka aplikasi WhatsApp di perangkat lalu ketuk menu di sudut kanan atas dan pilih opsi SetelanPilih menu Favorit lalu tekan tombol ‘Tambah ke favorit’ dengan ikon +Pilih chat atau grup yang ingin ditambahkan ke daftar favorit, lalu tekan tombol centang hijau jika sudah selesai.

    Pengguna WhatsApp juga bisa menghapus chat atau grup dari daftar Favorit dengan salah satu cara di atas. Kalian juga bisa mengubah urutan kontak favorit di menu Setelan > Favorit dengan mengetuk tombol edit di sudut kanan atas lalu drag kontak yang diinginkan ke atas atau ke bawah.

    WhatsApp merilis fitur baru ini hanya tiga bulan setelan meluncurkan filter chat. Sebelumnya pengguna bisa memilah chat berdasarkan filter ‘Semua’, ‘Belum Dibaca’, dan ‘Grup’.

    Filter Favorit juga melengkapi fitur pin di WhatsApp yang memungkinkan pengguna menyematkan chat atau grup favoritnya agar selalu tampil di daftar chat paling atas. Namun WhatsApp membatasi pengguna hanya bisa mem-pin tiga kontak saja, sedangkan daftar favorit tidak dibatasi.

    (vmp/vmp)

  • Polsek Ujungpangkah Gresik Ringkus Ayah-Anak Pelaku Pembacokan

    Polsek Ujungpangkah Gresik Ringkus Ayah-Anak Pelaku Pembacokan

    Gresik (beritajatim.com) – Polsek Ujungpangkah Gresik meringkus ayah dan anak yang melakukan pembacokan terhadap Ihya Ulumuddin (46) warga asal Denpasar Bali yang menetap di Desa Pangkah Kulon.

    Dua tersangka itu adalah Yunus Efendi (49) warga Kecamatan Ujungpangkah, dan anaknya MH (16) yang membacok korban bernama Ihya Ulumuddin dengan celurit sehingga mengalami luka parah di sekujur tubuh.

    Kanit Reskrim Polsek Ujungpangkah Aipda Reza Wahyu Winas menuturkan, motif pelaku menyerang korban karena cemburu di percakapan WhatsApp (WA) istrinya bermesraan dengan korban.

    “Akibat kejadian itu, korban mengalami luka sobek di punggung, tangan, serta kaki usai dibacok pelaku,” tuturnya, Selasa (16/7/2024).

    Reza menambahkan, selain mengamankan pelaku, anggotanya juga menyita dua celurit yang digunakan pelaku dan anaknya saat menyerang korban.

    “Barang bukti dua celurit sudah kami amankan guna untuk penyelidikan lebih lanjut. Satu pelaku kami limpahkan ke Unit PPA Satreskrim karena masih di bawah umur,” imbuhnya.

    Kasus ini bermula saat korban bernama Ihya Ulumuddin sedang tiduran di teras rumahnya. Kemudian datang pelaku dengan membawa celurit dalam keadaan emosi karena cemburu.

    Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menyerang korban yang dibawanya dari rumah. Bersamaan dengan itu, datang anak pelaku MH dengan membawa sajam juga menyerang korban.

    Atas kejadian itu, korban mengalami luka sobek akibat sabetan senjata tajam pada kaki, paha, pinggang, lengan, dan tangan kanan. Usai menjalani pemeriksaan pelaku Yunus Efendi ditahan dan dijerat dengan pasal 170 KHUP. [dny/suf]

  • Cerita Bahrul Ulum, Bermula dari Status Whatsapp Berakhir Dipenjara

    Cerita Bahrul Ulum, Bermula dari Status Whatsapp Berakhir Dipenjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor yang ditangkap oleh Polsek Sukolilo Kota Surabaya ternyata baru beraksi 2 kali. Bandit yang diamankan patroli Opsnal Polsek Sukolilo itu mengaku kecanduan judi online.

    Bahrul Ulum (20) salah satu pelaku yang diamankan mengatakan bahwa ia saat itu membutuhkan uang untuk depo judi online. Ia pun membuat status whatsapp bercanda bertuliskan ‘P Info Kerja’. Dari sekian teman yang membaca status Bahrul Ulum, Muafi (21) temannya satu desa membalas status itu.

    Muafi membalas dengan pesan ajakan untuk mencuri sepeda motor di Surabaya. Bahrul awalnya ragu. Namun karena hasrat untuk depo tidak tertahankan, Bahrul Ulum pun mengiyakan ajakan Muafi.

    “Saya diajak ke rumah Muafi, kalau mau uang. Jadi saya kesana. Sampai disana saya diajak nyuri motor di Surabaya,” kata Bahrul saat diwawancarai Beritajatim.com, Rabu (03/07/2024).

    Muafi dan Bahrul lantas berangkat ke Surabaya. Keduanya berhasil mencuri motor. Tetapi pada pencurian kedua, mereka tertangkap petugas kepolisian.

    Ceritanya, mereka sedang menyusuri sepanjang jalan MERR hingga ke Ruko Medokan Ayu yang dekat dengan kampus UPN Jawa Timur. Disana, mereka melihat sepeda motor Honda Scoopy tanpa penjagaan dan tidak dikunci stir. Muafi pun mengeksekusi sepeda motor itu sambil Bahrul mengamati lokasi.

    Keduanya berhasil membawa kabur sepeda motor. Mereka lantas mendorong motor dengan kecepatan tinggi melintasi Jalan MERR menuju arah Suramadu. Saat di lampu merah Jalan Arief Rahman Hakim, petugas opsnal Polsek Sukolilo yang sedang patroli mendapati dua pemuda Bangkalan itu mendorong sepeda motor. Petugas pun curiga dan membuntuti.

    Awalnya petugas mengira dua pemuda itu mendorong motor karena kehabisan bensin. Namun, petugas menjadi yakin keduanya adalah bandit curanmor yang baru saja beraksi setelah melewati SPBU Jalan MERR.

    Petugas langsung mengejar keduanya. Aksi kejar-kejaran sampai terjadi di Jalan Rangkah. Kedua bandit itu akhirnya menyerah dengan meninggalkan motornya.

    Aksi pergulatan sempat terjadi. Polisi sampai harus menembakan pistol ke udara untuk memberi peringatan kepada dua bandit curanmor yang terus melawan.

    Dalam pergulatan itu, 2 polisi terluka. Satu ditabrak dengan sepeda motor dan satu lainnya disikut hingga terseret beberapa meter. Kedua bandit curanmor itu akhirnya terpaksa ditembak di bagian tangan dan kaki agar tidak kabur.

    “Saya waktu itu ingin membawa motor ke Jalan Tambak Laban. Sebelum dijual ke Penadah di Bangkalan. Saya ga tau penadahnya. Yang jual selalu Afi (Muafi),” imbuh Bahrul.

    Sementara itu, Muafi saat ditanya dirinya mengaku sudah beberapa kali melakukan pencurian di Surabaya. Ia pun mengaku sepeda hasil jualannya dijual ke penadah di Madura.

    “Sudah beberapa kali mencuri. Biasanya ganti-ganti partner,” tutur Muafi.

    Ipda Aan Dwi Satrio Yudho Kanit Reskrim Polsek Sukolilo mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas komplotan curanmor Muafi CS. Saat ini polisi masih melakukan upaya pengejaran.

    “Sudah kita kantongi identitasnya. Saat ini petugas masih terus bekerja,” pungkasnya. (ang/but)

  • Fitur Baru WhatsApp Bisa Bikin Gambar Profil Unik Pakai AI

    Fitur Baru WhatsApp Bisa Bikin Gambar Profil Unik Pakai AI

    Jakarta

    Memberikan kesan pertama yang baik secara online sangat penting. Karena itu memasang foto profil WhatsApp yang menarik sangat disarankan.

    Hanya saja tidak semua orang memilikinya, bila pun ada posenya mirip-mirip. Menyadari hal ini WhatsApp bakal menambahkan fitur baru pada layanannya.

    Fitur tersebut diberi nama Imagine Me. Menurut laman WABetaInfo, fitur tersebut tengah diuji coba pada WhatsApp Beta untuk Android version 2.24.14.7.

    Imagine Me bisa menciptakan gambar AI unik. Untuk membuat gambar Al ini pengguna hanya perlu ketik “Imagine Me…” di chatbot Meta Al. Kamu dapat menggunakan fitur ini di obrolan lain dengan mengetik “@Meta Al imagine me…”.

    Kamu akan diminta mengambil atau mengunggah foto selfie, chatbot Meta AI akan mengolahnya untuk menghasilkan gambar baru kamu, seperti dengan latar belakang hutan atau luar angkasa. Ya ini seperti generator gambar AI yang dipersonalisasi.

    Fitur Imagine Me di WhastApp Foto: WABetaInfo

    Meta AI memastikan tidak dapat membaca pesan lain karena perintahnya diproses secara terpisah. Gambar yang dihasilkan akan secara otomatis dibagikan dalam percakapan oleh aplikasi, memastikan bahwa privasi pengguna selalu dipertahankan.

    Meskipun konsep gambar AI cukup menarik, hanya saja fitur baru ini mungkin tidak akan hadir dalam waktu dekat. Saat ini chatbot Meta AI baru tersedia di beberapa negara saja, seperti AS dan India.

    Jika kamu penasaran dengan gambar AI bisa menjajal Dreams milik Snapchats. Dreams dapat menghasilkan variasi AI dari diri kamu sendiri. Fitur ini menempatkan wajah kamu ke dalam skenario dan persona yang berbeda.

    Dreeams milik Snapchats Foto: Socialmediatoday,

    (afr/afr)

  • Dokter di Lamongan Ditipu Oknum Ngaku Kajari, Rugi Rp20 Juta

    Dokter di Lamongan Ditipu Oknum Ngaku Kajari, Rugi Rp20 Juta

    Lamongan (beritajatim.com) – Dokter di Lamongan, Maya, menjadi korban penipuan seorang oknum yang mengaku sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Rizal Edison. Akibatnya, dr. Maya mengalami kerugian sebesar Rp20 juta.

    Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan, Fadly Arbi menjelaskan, kasus penipuan tersebut terjadi pada Senin (1/7/2024). Sekitar pukul 16.00 WIB, dr. Maya dihubungi nomor tidak dikenal 081256771776, yang mengaku sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Lamongan.

    “Orang tersebut kemudian memberikan nomor 082111500858 yang diklaim sebagai milik Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan, Bapak Rizal Edison,” kata Fadly, Selasa (2/7/2024).

    Setengah jam kemudian, dr. Maya yang bertugas di RSUD Karangkembang, Kecamatan Babat, menghubungi nomor tersebut melalui WhatsApp.

    Orang yang mengaku sebagai Kajari Lamongan itu meminta bantuan dana sebesar Rp35 Juta, dan memberikan nomor rekening BNI 1813312283 atas nama Adisty Muslimah, S.H.

    “Pada pukul 17.04 WIB, dr. Maya melakukan transfer sebesar Rp20 juta ke rekening yang diberikan oleh pelaku. Tidak lama kemudian, pada pukul 17.48 WIB, Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Lamongan menerima informasi terkait peristiwa penipuan yang mengatasnamakan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan Bapak Rizal Edison,” tutur Fadly.

    Lebih lanjut Fadly mengungkapkan, dari penelurusan yang telah dilakukan, pihaknya menemukan lokasi dua nomor yang digunakan dalam penipuan. Nomor pertama, 081256771776 dengan IMEI 35981335475438, terdeteksi berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

    “Nomor kedua, 082111500858 dengan IMEI yang sama, juga terdeteksi di Kelurahan Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kedua nomor tersebut menggunakan satu slot SIM card dalam satu handphone yang sama,” ungkapnya.

    Selanjutnya, Fadli mengaku akan terus berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan pihak terkait untuk menangani kasus ini.

    “Intelijen Kejari Lamongan juga segera melaporkan kejadian ini kepada pimpinan agar dapat lebih awal mengetahui perkembangan kasus yang terjadi di Kabupaten Lamongan,” ujarnya.

    Dengan terjadinya kasus penipuan mengatasnamakan Kepala Kejari Lamongan yang menimpa dr. Maya, Fadly mengimbau kepada masyarakat agar waspada terjahadap penipuan yang mengatasnamakan pejabat atau pegawai Kejaksaan.

    “Bila terdapat oknum yang mengatasnamakan Pejabat atau Pegawai Kejaksaan Negeri Lamongan dapat segera menghubungi Kantor Kejaksaan Negeri Lamongan,” ujar Fadly. [fak/beq]

  • Erlan JP: Potongan Dana Insentif BPPD Sidoarjo Diduga Mengalir ke Wabup H Subandi

    Erlan JP: Potongan Dana Insentif BPPD Sidoarjo Diduga Mengalir ke Wabup H Subandi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Erlan Jaya Putra, Penasihat Hukum terdakwa Siskawati kasus pemotongan insentif di BPPD Sidoarjo, menduga aliran dana dari hasil pemotongan itu turut mengalir ke H. Subandi saat menjabat sebagai Wabup Sidoarjo.

    Penegasan itu disampaikan Erlan Jaya Putra usai agenda sidang keterangan saksi di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Senin (1/7/2024).

    Erlan menguraikan banyak pihak dari data yang ia pegang turut menerima aliran potongan tersebut. Erlan menduga mantan Wabup Sidoarjo yang kini menjadi Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi, juga berpotensi menerima.

    “Dari data yang kami pegang banyak pihak khususnya pejabat utama di lingkungan Pemkab Sidoarjo lainya turut menerima. Kalau wabup sempat beberapa kali meminta fasilitas dan barang dalam momentum tertentu,” ungkap Erlan.

    Disinggung maksud fasilitas dan barang apa yang diminta, Erlan menegaskan akan membuka hal itu di persidangan pekan depan. “Tunggu saja nanti di persidangan,” janjinya.

    Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi saat dikonfirmasi terkait namanya yang turut disebut penasehat hukum Siskawati, mengaku tak mengetahui apa yang dimaksud pemotongan insentif pegawai di BPPD.

    “Saya tidak pernah tau namanya pemotong insentif, apa lagi kenal Siska saya sebagai wakil tidak tau apa-apa mas saya mobil parkir,” jawabnya singkat via pesan WhatsApp. (isa/ted)

  • KPK Dinilai Gagal Jalankan Fungsi Pencegahan Korupsi di Sidoarjo

    KPK Dinilai Gagal Jalankan Fungsi Pencegahan Korupsi di Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai gagal menjalankan fungsi pencegahan. Hal ini disampaikan kuasa hukum terdakwa kasus pemotongan dana insentif ASN di Badan Pelayanan Pajak daerah Kabupaten Sidoarjo Siswakawati, Erlan Jaya Putra.

    Erlan juga mendesak aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini KPK untuk turut memproses pejabat lain yang diduga turut menerima hasil pemotongan insentif pegawai BPPD Kab. Sidoarjo.

    Penegasan disampaikan Erlan usai persidangan kedua terdakwa Siskawati dengan menghadirkan tiga saksi di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) yakni, AS ASN Pemkab Sidoarjo, ARS asisten pribadi bupati dan MRF Senin (1/7/2024).

    Erlan mengatakan pihak-pihak lain mulai dari pejabat utama di Pemkab Sidoarjo, baik eksekutif dan legislatif dari data yang ia pegang rata-rata diduga turut terlibat dan menikmati uang pemotongan, serta mengetahui praktik pemotongan dana insentif ASN tersebut.

    “Pekan depan akan kita buka pejabat-pejabat yang menerima potongan dana itu,” kata Erlan Jaya.

    Dia menerangkan banyak pejabat baik dari eksekutif yang berjenjang keatas dan menyamping yang menerima potongan pajak itu. Begitu juga dengan pejabat legislatif juga banyak yang menerima.

    “Apakah wakil bupati juga tidak terlibat sama sekali? akan kita pertanyakan nanti. kita akan buka pejabat-pejabat sekalian namanya yang menerima pada sidang pekan depan,” imbuhnya.

    Erlan juga menyebutkan, bahwa kasus Siska ini mengindikasikan, pencegahan korupsi yang dilakukan oleh KPK gagal.

    “Inikan seperti sistem, bahwa Siska ini eselon IV, dan eselon III dikemanakan, inikan jadi aneh. Siapapun yang menduduki jabatan seperti Siskawati pasti juga akan terjerat kasus seperti ini. Jangan sampai penegakan hukum ini menjadi tebang pilih,” imbuhnya.

    Masih kata Erlan, ia katakan KPK gagal dalam upaya pencegahan? Karena di Sidoarjo sudah tiga kali pemimpinnnya di jerat kasus korupsi. Yang ketiganya aneh, bukan penyelenggara yang kena OTT, tapi mulai bawahan.

    “Jika benar-benar upaya penegakan yang di utamakan, kenapa yang menerima tidak diperiksa dan dijerat semuanya. Padahal yang menerima banyak, termasuk dugaan mengalir ke level pejabat yang lebih atas. Kalau fair dan benar-benar ingin menindak, panggil dan proses siapapun penerima, sejak pemotongan dana insentif itu dilakukan,” tegasnya meminta.

    Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi saat dikonfirmasi terkait namanya yang turut disebut penasihat hukum Siska mengaku tak mengetahui apa yang dimaksud pemotongan insentif pegawai di BPPD.

    “Saya tidak pernah tau namanya pemotong insentif, apa lagi kenal Siska saya sebagai wakil tidak tau apa-apa mas saya mobil parkir,” jawabnya singkat melalui pesan di WhatsApp. [isa/beq]

  • Aniaya Kekasih, Anak Anggota DPR RI Ronald Tannur Dituntut 12 Tahun

    Aniaya Kekasih, Anak Anggota DPR RI Ronald Tannur Dituntut 12 Tahun

    Surabaya (beritajatim.com) – Penganiaya kekasih, Ronald Tannur, dituntut 12 tahun penjara dalam persidangan di PN (Pengadilan Negeri ) Surabaya, Kamis (27/6/2024). Tuntutan tersebut disampaikan oleh Jaksa Penuntutan Umum (JPU) dari Kejari Surabaya Ahmad Muzzaki terhadap anak anggota DPR RI tersebut.

    Selain hukuman badan, Ronnald Tanur juga diwajibkan membayar restitusi kepada ahli waris sang kekasih Dini Sera Afrianti sebesar Rp. 263 juta subsider kurungan 6 bulan penjara. Terdakwa terbukti melanggar Pasal 388 KUHP tentang Pembunuhan.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 12 tahun dikurangi masa penangkapan dan penahanan sementara. Menyatakan barang bukti 1 unit mobil Inova Reborn Diesel Nopol B-1744-VON Tahun 2022 waran abu-abu metalik dirampas untuk negara untuk dilelang dan hasilnya diperhitungkan sebagai pembayaran restitusi kepada ahli waris Dini Sera Afrianti,” kata Jaksa Kejari Surabaya Muzaki membacakan surat tuntutan.

    Diketahui, Selasa 3 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB korban Dini Sera Afrianti (DSR) dihubungi oleh saksi Ivan Sianto melalui pesan WhatsApp untuk diajak karaoke di Blackhole KTV. Korban DSR pun menyetujui ajakan tersebut.

    Selanjutnya pada pukul 21.40 WIB datang bersama Terdakwa untuk bergabung dengan saksi Ivan Sianto, saksi Rahmadani Rifan Nadifi, saksi Eka Yuna Prasetya, saksi Allan Christian di Room 7 Blackhole KTV yang berada di Lenmarc Mall jalan Mayjend Jonosewojo Surabaya.

    Tidak lama kemudian sekitar pukul 22.10 WIB datang saksi Hidayati Bela Afista alias Bela untuk bergabung dengan yang lainnya. Di dalam Room Nomor 7 Blachole KTV tersebut mereka berkaraoke dan meminum minuman beralkohol jenis Tequilla Jose secara bergantian.

    Awalnya korban DSR sempat menolak diajak pesta miras dengan alasan jika mabuk akan bertengkar dengan Terdakwa. Akan tetapi korban DSR tetap meminum minuman beralkohol jenis Tequilla Jose tersebut.

    Selanjutnya Rabu 4 Oktober 2023 sekitar pukul 00.00 WIB saksi Ivan Sianto, saksi Rahmadani Rifan Nadifi serta saksi Hidayati Bela Afista alias Bela pulang karena saksi Bela sudah mabuk berat. Lalu sekitar pukul 00.10 WIB korban DSR bersama Terdakwa meninggalkan Room Nomor 7 sambil membawa botol Tequilla Jose yang ada sisa minumannya.

    Sewaktu di depan lift untuk turun ke parkiran mobil, terjadi cekcok antara korban DSR dengan Terdakwa. Saat di dalam lift korban DSR menampar Terdakwa. Dari situ Terdakwa membalas tamparan itu dengan mencekik leher korban DSR.

    Terdkawa berusaha menangkis pukulan dari korban DSR dengan cara menendang kaki kiri korban, sehingga  terjatuh di dalam lift. Saat terjatuh, korban sempat menarik baju terdakwa. Hal itu yang membuat Terdakwa langsung memukul korban DSR pada bagian kepala menggunakan botol Tequilla yang dibawa olehnya.

    Setelah sampai di basement terjadi cekcok antara korban DSR dengan Terdakwa mengenai siapa yang memulai memukul duluan saat di dalam lift tersebut.

    Kemudian Terdakwa bersama DSR kembali masuk ke Blackhole KTV untuk menanyakan rekaman CCTV yang ada dalam lift. Namun pertanyaan tersebut dijawab oleh saksi Steven Yosefa Bin Asep Saipudin tidak memiliki rekaman CCTV didalam lift karena CCTV tersebut masuk dalam manajemen mall dan bukan wewenang Blackhole KTV.

    Selanjutnya korban DSR bersama Terdakwa turun kembali melalui lift menuju parkiran melihat ruangan manajemen Mall untuk menanyakan CCTV di dalam lift. Namun saat itu tidak ada orang dan ruangan dalam kondisi gelap.

    Kemudian korban DSR tetap menunggu di parkir basement sambil menuju mobil Toyota Innova warna abu-abu nopol B-1744-VON milik Terdakwa sambil bermain Handphone dan mengirim voice note kepada saksi Ivan Sianto.

    Sedangkan Terdakwa naik kembali ke Blackhole KTV untuk kembali menanyakan perihal CCTV di dalam lift karena ruang manajemen Mall sudah gelap. Kemudian Terdakwa turun ke basement dan menuju mobil.

    Saat menuju mobil tersebut Terdakwa melihat korban DSR sedang duduk selonjor di sebelah kiri mobil bagian pintu depan. Lalu ketika Terdakwa sudah di dalam mobil menanyakan kepada korban DSR mau pulang atau tidak.

    Karena tidak ada respon atau jawaban membuat Terdakwa semakin kesal dan emosi sehingga Terdakwa sengaja langsung menjalankan mobil Innovanya ke arah kanan, dimana saat itu Terdakwa mengetahui posisi korban DSR sedang bersandar di mobil sebelah kiri, sehingga mobil yang dikemudikan Terdakwa melindas korban DSR.

    Setelah Terdakwa merasakan kejanggalan pada mobilnya, Terdakwa turun dan melihat korban DSR sudah tergeletak di tengah jalan. Lalu karena ada mobil yang dikendarai saksi Nyoman Budi Darma Kangin yang akan keluar terhalang oleh mobil Terdakwa, kemudian Terdakwa masuk mobil lagi untuk memajukan mobilnya menjauhi korban DSR dan memarkir mobilnya, agar mobil dari saksi Nyoman Budi Darma Kangin bisa lewat.

    Saat berada di Pos Portal parkir saksi Nyoman Budi Darma berkata kepada saksi Mubarok “ada seorang perempuan tergeletak, tolong dibantu” lalu saksi Mubarok memberitahu saksi Agus Santoso sebagai pengawas parkir.

    Selanjutnya saksi Mubarok bersama dengan saksi Fajar Fahrudin, saksi Imam Subekti dan saksi Agus Santoso menolong korban DSR.

    Saat menolong korban DSR, saksi Mubarok, saksi Fajar Fahrudin, saksi Imam Subakit dan saksi Agus Santoso melihat mobil Toyota Innova warna abu-abu nopol B- 1744-VON yang masih menyala dan Terdakwa berada didalam mobil.

    Melihat hal itu saksi Imam Subakti mengambil dokumentasi korban Dini Sera Afrianti untuk ditanyakan kepada Blackhole KTV lalu Terdakwa keluar mobil Innova dan mengambil dokumentasi.

    Kemudian saksi Fajar Fahrudin dan saksi Agus Susanto bertanya kepada Terdakwa apakah kenal dengan korban Dini Sera Afrianti lalu dijawab oleh Terdakwa tidak kenal.

    Karena korban DSR masih tergeletak, kemudian saksi Fajar Fahrudin bersama saksi Agus Susanto dan saksi Mubarok berinisiatif memindahkan korban DSR ke pinggir agar tidak menghalangi jalan. Lalu datang saksi Imam Subekti bersama saksi Steven Yosefa dan mengatakan melihat Terdakwa waktu datang ke Blackhole KTV bersama dengan korban DSR yang tergeletak tersebut.

    Tersudut, akhirnya Terdakwa mengakui kenal dengan korban DSR. Kemudian Terdakwa mengambil barang-barang milik korban DSR dan mengangkat korban untuk ditaruh di baris belakang mobil Innova milik Terdakwa.

    Terdakwa mengendarai mobilnya meninggalkan parkiran Lenmarc sekitar pukul 01.10 WIB dan membawa korban DSR ke Apartemen Orchad Tanglin.

    Saat di lobby Apartemen, Terdakwa mengambil kursi roda lalu menaruh korban DSR di kursi roda dan dititipkan ke petugas security yaitu saksi Mohammad Mustofa dan Terdakwa langsung pergi.

    Celakanya, saat Terdakwa masuk ke dalam kamar Orchad 31-12 milik korban DSR dilihat oleh saksi Hermawan Bin Adi.

    Lalu saksi Hermawan Bin Adi menghubungi saksi Mohammad Mustofa naik ke kamar korban DSR untuk menyusul Terdakwa lalu terdakwa dimintai keterangan dan pertanggungjawaban terhadap korban DSR yang ada di lobby bawah.

    Kemudian Terdakwa turun ke lobby dan melihat kondisi korban DSR sudah tidak bernafas. Mendengar korban DSR sudah tidak bernyawa, Saksi Retno Happy Purwaningtyas yang kenal dengan korban DSR, berinisiatif membawa korban DSR ke rumah sakit National Hospital.

    Setelah berada di lobby UGD Rumah Sakit National Hospital di cek detak jantungnya dengan menggunakan alat Defibrilator (alat kejut listrik) oleh saksi dr. Felicia Limantoro dan dinyatakan korban DSR “Asystole” yang berarti korban DSR sudah tidak mempunyai denyut jantung.

    Diketahui, terdakwa Gregorius Ronald Tannur dijerat dengan tiga pasal oleh Jaksa Kejari Surabaya yakni Pasal 338 KUHP, Pasal 351 Ayat (3) KUHP dan Pasal 359 KUHP. [uci/suf]

  • Seperti X/Twitter, Telegram Tak Jadi Ditutup Kominfo

    Seperti X/Twitter, Telegram Tak Jadi Ditutup Kominfo

    Jakarta

    Tak hanya X/Twitter, Telegram juga dipastikan tidak akan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kedua platform digital tersebut sebelumnya terancam ditutup aksesnya.

    X yang memperbolehkan konten pornografi jadi sorotan Kominfo, mengingat visual esek-esek tidak bisa ditonton secara bebas di Indonesia. Namun, kini X mematuhi aturan dengan menempelkan label dan tidak terlihat dengan jelas konten tersebut.

    Sementara itu, Telegram tersandung persoalan judi online karena platform ini sering dimanfaatkan untuk permainan haram yang sedang diburu oleh pemerintah.

    Sebelumnya, Kominfo sempat memberikan waktu seminggu kepada Telegram untuk merespons surat peringatan yang diberikan atau terancam diblokir.

    Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan Telegram telah merespon surat dari Kominfo.

    “Telegram sudah respon kita, minta channel-channel itu ditutup kan. Sudah kemarin,” ujar Semuel ditemui awak media di acara Startup Studio Indonesia x IBM di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

    Jika Telegram terus membiarkan platformnya menjadi sarang judi online, Kominfo akan menutup aplikasi tersebut. Jika Kominfo sudah mengirimkan tiga surat peringatan kepada Telegram tanpa mendapat respons, platform tersebut akan diblokir.

    Telegram pernah diblokir Kominfo pada 2017. Telegram yang hadir sebagai pesaing WhatsApp, mendadak jadi sorotan pemerintah karena layanan tersebut dipakai untuk menyebarkan konten radikalisme, terorisme, hingga paham kebencian.

    Hal itu yang mendasari Kominfo untuk memblokir Telegram saat itu. Penutupan akses kepada pengguna itu berdasarkan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

    CEO Telegram Pavel Durov bahkan sampai harus bertandang ke Indonesia untuk membahas pemblokiran Kominfo terhadap layanannya hampir satu bulan lamanya. Pada akhirnya, Telegram dinormalisasi usai disepakati mengikuti aturan yang berlaku.

    Solusi yang ditawarkan adalah Telegram berjanji akan sigap mematikan saluran yang berisikan propaganda terorisme atau kejahatan anak.

    (agt/agt)