Perusahaan: Weibo

  • Bocoran Rumor Spesifikasi iPhone Lipat Pertama yang Diprediksi Rilis 2026

    Bocoran Rumor Spesifikasi iPhone Lipat Pertama yang Diprediksi Rilis 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple diprediksi akan segera merilis ponsel lipat pertama mereka pada tahun depan, atau 2026.

    iPhone lipat pertama tersebut akan memiliki desain seperti Samsung Galaxy Z Fold yang berbentuk buku.

    Melansir MacRumors, ponsel lipat pertama Apple ini pun disinyalir akan memiliki harga fantastis. Yakni sekitar US$2.000-2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di pasar Amerika Serikat (AS).

    Namun analis di perusahaan perbankan investasi UBS memperkirakan harga ponsel ini akan berada di kisaran US$1.800-2.000.

    Hal ini menjadikannya sebagai iPhone termahal sepanjang masa. Namun terlepas dari harganya yang mahal, perangkat lipat ini diharapkan dapat menarik minat penggemar setia Apple.

    Di mana penggemar setianya masih menganggap sebagai “perangkat yang wajib dimiliki” apabila kualitasnya memenuhi harapan dengan harga yang stabil.

    Bocoran Spesifikasi iPhone Lipat

    Analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Kuo juga membocorkan bahwa sasis iPhone lipat terbuat dari titanium, dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat.

    Adapun Apple dinilai akan menghilangkan autentikasi Face ID dengan gantinya menggunakan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Kemudian ketebalannya, menurut pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo, setidaknya hadir dalam ukuran 4,8 mm.

    Saat dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, layar akan memiliki gaya seperti iPad berukuran 7,8 inci.

    Diprediksi, layar bagian dalam dikatakan hampir bebas lipatan karena pelat logam Apple yang dapat meredam dan mengendalikan tekanan yang dihasilkan saat layar ditekuk.

    Menurut salah satu rumor, layar lipat bagian dalam akan berukuran kira-kira seukuran selembar kertas A6 dan akan menggunakan resolusi 2.713 x 1.920, sementara layar luar akan menggunakan resolusi 2.088 x 1.422.

    Engsel ponsel menggunakan logam cair untuk meningkatkan daya tahan dan membantu mencegah layar kusut.

    Untuk kameranya, diperkirakan akan memiliki empat kamera yang terdiri dari satu kamera depan, satu kamera dalam, dan dua kamera belakang.

    Pembocor foto ternama dari Weibo, Digital Chat Station mengklaim bahwa kedua lensa belakang tersebut masing-masing akan beresolusi 48 megapiksel. Sumber lain mengklaim bahwa layar bagian dalam akan memiliki kamera di bawah layar (USC), sementara layar luar – dalam keadaan terlipat – akan memiliki kamera punch-hole.

    Jadwal Peluncuran iPhone Lipat

  • iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Peluncuran iPhone lipat direncanakan akan terealisasi pada 2026, berdasarkan rumor yang diberikan sumber internal.

    Rumor selama bertahun-tahun ini diharapkan segera terlaksana, di mana tanda kehadiran ponsel lipat pertama Apple semakin menguat.

    Melansir Macrumors, Mark Gurman dari Bloomberg mengatakan iPhone lipat pertama dari Apple akan memiliki gaya yang mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold yang berbentuk buku.

    Kemudian Analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Kuo juga membocorkan bahwa sasis iPhone lipat terbuat dari titanium, dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat.

    Adapun Apple dinilai akan menghilangkan autentikasi Face ID dengan gantinya menggunakan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Kemudian ketebalannya, menurut pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo, setidaknya hadir dalam ukuran 4,8 mm.

    Saat dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, layar akan memiliki gaya seperti iPad berukuran 7,8 inci.

    Diprediksi, layar bagian dalam dikatakan hampir bebas lipatan karena pelat logam Apple yang dapat meredam dan mengendalikan tekanan yang dihasilkan saat layar ditekuk.

    Menurut salah satu rumor, layar lipat bagian dalam akan berukuran kira-kira seukuran selembar kertas A6 dan akan menggunakan resolusi 2.713 x 1.920, sementara layar luar akan menggunakan resolusi 2.088 x 1.422.

    Engsel ponsel menggunakan logam cair untuk meningkatkan daya tahan dan membantu mencegah layar kusut.

    Untuk kameranya, diperkirakan akan memiliki empat kamera yang terdiri dari satu kamera depan, satu kamera dalam, dan dua kamera belakang.

    Pembocor foto ternama dari Weibo, Digital Chat Station mengklaim bahwa kedua lensa belakang tersebut masing-masing akan beresolusi 48 megapiksel. Sumber lain mengklaim bahwa layar bagian dalam akan memiliki kamera di bawah layar (USC), sementara layar luar – dalam keadaan terlipat – akan memiliki kamera punch-hole.

    Harga iPhone Lipat 

    iPhone lipat dilaporkan akan dibanderol antara US$2.000-2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di pasar Amerika Serikat (AS), di mana harga ini menjadikannya iPhone termahal sepanjang masa.

    Sementara itu, analis di perusahaan perbankan investasi UBS memperkirakan harga ponsel ini akan berada di kisaran $1.800 dan $2.000.

    Terlepas dari harganya yang mahal, perangkat lipat ini diharapkan dapat menarik minat penggemar setia Apple, yang beberapa di antaranya akan menganggapnya sebagai “perangkat yang wajib dimiliki” apabila kualitasnya memenuhi harapan.

  • Bocoran Warna iPhone 18 Pro Bikin Melotot: Tak Ada Hitam Lagi!

    Bocoran Warna iPhone 18 Pro Bikin Melotot: Tak Ada Hitam Lagi!

    Jakarta

    Bocoran terbaru soal iPhone 18 Pro kembali mencuri perhatian dunia maya. Setelah iPhone 17 Pro memperkenalkan warna Cosmic Orange yang sempat viral, kini Apple dikabarkan siap tampil lebih berani lagi.

    Menurut laporan dari leaker kenamaan asal China, Instant Digital, seri iPhone 18 Pro akan hadir dalam tiga warna baru yang tak biasa. Ada Kopi, Ungu, dan Burgundy – tanpa opsi hitam sama sekali.

    Bocoran yang beredar di platform Weibo menyebutkan bahwa Apple akan meninggalkan warna hitam dan abu-abu yang selama ini menjadi ikon seri Pro. Sebagai gantinya, perusahaan asal Cupertino ini mencoba menggoda pengguna dengan palet warna hangat dan berani.

    Warna Kopi (Coffee) disebut sebagai perpaduan cokelat tua dan nuansa tanah (earthy tone) yang elegan, mengingatkan pada warna Desert Titanium di iPhone 16 Pro.Warna Burgundy membawa kesan mewah seperti anggur merah, memadukan merah pekat dengan sentuhan ungu dan cokelat.Warna Ungu hadir dalam gradasi gelap, memberi kesan misterius namun tetap premium – sebuah warna yang sering jadi favorit di lini iPhone sebelumnya.

    Langkah Apple ini disebut sebagai upaya untuk menarik pengguna muda yang lebih menyukai tampilan ekspresif dan eksklusif, sekaligus membedakan diri dari kompetitor Android yang masih mengandalkan warna standar seperti hitam dan putih.

    Keputusan Apple ini bukan kali pertama. Pada iPhone 17 Pro, perusahaan juga sempat menuai kontroversi karena tak lagi menghadirkan warna hitam atau abu-abu klasik, melainkan menggantinya dengan Silver, Cosmic Orange, dan Deep Blue.

    Kini, strategi warna unik itu tampaknya akan berlanjut di iPhone 18 Pro. Menurut “Instant Digital”, absennya warna hitam adalah keputusan desain yang disengaja – Apple ingin menegaskan identitas baru seri Pro yang lebih warm, human-centric, dan tak kaku seperti sebelumnya.

    Tak hanya warna, bocoran ini juga menyebutkan sejumlah pembaruan besar di sisi performa dan kamera.

    iPhone 18 Pro dikabarkan akan ditenagai chip A20 berbasis proses 2nm dari TSMC, menjanjikan peningkatan efisiensi daya dan performa tinggi.Kamera utama akan membawa aperture variabel, mirip sistem lensa DSLR, untuk hasil foto yang lebih profesional.Dukungan konektivitas juga meningkat dengan modem C2 generasi baru yang siap untuk era 5G+ dan potensi 6G awal.Sementara itu, fitur Camera Control akan disederhanakan agar pengguna dapat mengakses pengaturan foto lebih cepat dan intuitif.

    (afr/afr)

  • Subbrand BYD Ini Capai Tonggak Sejarah Penjualan Kumulatif, Laku Sebanyak Ini

    Subbrand BYD Ini Capai Tonggak Sejarah Penjualan Kumulatif, Laku Sebanyak Ini

    JAKARTA – Subbrand mewah dari BYD yakni Fang Cheng Bao berhasil mencatatkan tonggak sejarah baru dengan telah mencapai 200.000 unit mobil yang sudah terjual.

    Mengutip dari laman CNevpost, Selasa, 28 Oktober, hal tersebut diungkapkan oleh merek tersebut di laman Weibo, dan membagikan angka bahwa telah menjual 22.588 kendaraan sejauh ini bulan ini, mengingat penjualan kumulatifnya pada akhir September mencapai 177.412 unit.

    Seperti diketahui BYD secara resmi meluncurkan merek Fang Cheng Bao pada 16 Agustus 2023. Merek tersebut menargetkan pasar mobilitas yang dipersonalisasi, khususnya segmen offroad.

    Saat ini merek tersebut telah melahirkan dua model dalam seri Bao, terutama menargetkan pasar offroad, dan dua model dalam seri Tai yang lebih berorientasi pada keluarga.

    Model pertamanya yang lahir yaitu SUV offroad Bao 5 diluncurkan pada 9 November 2023, diikuti oleh model kedua, SUV offroad Bao 8, pada 12 November 2024. SUV Tai 3, model pertama dalam seri Tai, diluncurkan pada 17 April tahun ini, diikuti oleh SUV Tai 7 pada 9 September.

    Fang Cheng Bao mencapai rekor penjualan bulanan sebesar 24.121 kendaraan pada bulan September, dengan detail yang terdiri dari 5.425 Bao 5 unit, 1.666 Bao 8 unit, 8.902 Tai 3 unit, dan 8.128 Tai 7 unit.

  • Apple Siapkan iPhone 20 Tanpa Tombol Fisik, Desain Baru untuk Ulang Tahun ke-20

    Apple Siapkan iPhone 20 Tanpa Tombol Fisik, Desain Baru untuk Ulang Tahun ke-20

    Liputan6.com, Jakarta – Apple dikabarkan sedang menyiapkan inovasi besar-besaran untuk merayakan ulang tahun ke-20 iPhone pada 2027 mendatang lewat peluncuran iPhone 20 series.

    Menurut rumor yang beredar di media sosial China, iPhone 20 series tersebut akan tampil tanpa tombol fisik sama sekali.

    Informasi ini pertama kali diungkap oleh akun Setsuna Digital di medsos Weibo. Sumber itu menyebut, Apple akan mengganti seluruh tombol dengan sistem kapasitif.

    Nantinya, tombol kapasitif itu akan memberi feedback dalam bentuk getaran (haptic feedback) agar tetap terasa seperti tombol biasanya.

    Kabarnya, langkah ini menjadi bagian dari desain ulang besar-besaran yang sedang dipersiapkan Apple untuk menandai dua dekade kehadiran iPhone.

    Mengutip GSM Arena, Rabu (29/10/2025), iPhone 20 disebut juga bakal membawa sensor kamera baru dan desain bodi dengan rancangan ulang secara total.

    Jika benar terwujud, iPhone 20 akan menjadi HP pertama Apple dengan tanpa tombol fisik–termasuk tombol daya dan volume.

    Sayangnya, belum ada informasi resmi dari Cupertino. Tapi, rumor ini membuat banyak penggemar penasaran apakah iPhone 20 akan menjadi awal era baru desain iPhone sepenuhnya.

    Mengutip laporan ET News, iPhone 20 series akan membawa desain layar penuh tanpa bezel dengan bodi melengkung seperti lembaran kaca utuh. Sumber lain menyebutkan, Apple juga tengah menyiapkan sistem identifikasi baru untuk ponsel teranyarnya itu.

    Apple akan melakukan penyesuaian jadwal rilis HP barunya mulai 2026. Model dasar iPhone 18 kabarnya akan dihapus, dan digantikan oleh iPhone 18 Air serta iPhone 18 Pro.

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • Jelang Peluncuran Resmi, Xpeng Ungkap Lebih Banyak Detail X9 EREV

    Jelang Peluncuran Resmi, Xpeng Ungkap Lebih Banyak Detail X9 EREV

    JAKARTA – Xpeng berencana untuk meluncurkan MPV ramah lingkungan X9 Extended Range Electric Vehicle (EREV) dalam waktu dekat, dan menjelang peluncurannya banyak detail yang dibagikan.

    Mengutip dari laman CNevpost, Jumat, 24 Oktober, X9 EREV dipastikan akan menggabungkan paket baterai 63,3 kWh dengan tangki bahan bakar 60 liter untuk menghasilkan jangkauan 1.602 kilometer.

    “MPV tujuh penumpang ini berfungsi sebagai model andalan global Xpeng dan produk jarak jauh super pertamanya,” tulis Xpeng di laman Weibo.

    Xpeng membeberkan mengapa perusahaan meluncurkan EREV, dengan mencatat bahwa Xpeng adalah perusahaan otomotif AI berorientasi global yang menghadapi beragam infrastruktur, permintaan pelanggan, dan kebijakan regulasi di berbagai wilayah.

    “Perusahaan harus mengadopsi pendekatan teknologi yang beragam untuk memenuhi permintaan pengguna global,” tulis Xpeng.

    MPV X9 EREV telah menjalani validasi ketat di lingkungan yang kompleks di berbagai negara, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mobilitas yang lebih efisien dan fleksibel di seluruh dunia.

    Seperti diketahui, pada tahun 2024 Xpeng telah meluncurkan sistem terbaru yang bernama Kunpeng, yang diklaim kendaraan yang menggunakan sistem tersebut akan mencapai jangkauan gabungan hingga 1.400 kilometer dan jangkauan baterai 430 kilometer.

    Jika resmi meluncur, X9 EREV akan menjadi yang pertama dalam jajaran model EREV Xpeng. Lantas apakah model ini juga akan hadir di Indonesia? Ya, saat ini merek tersebut juga sudah hadir namun masih menawarkan varian listrik saja.

    Jika melihat pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang, tak menampik kemungkinan model yang ditujukan untuk global itu hadir di pasar otomotif tanah air. Jadi patut ditunggu.

  • Bos Xiaomi Ungkap Penyebab Harga HP Naik

    Bos Xiaomi Ungkap Penyebab Harga HP Naik

    Jakarta

    Eksekutif Xiaomi buka suara soal penyebab kenaikan harga smartphone. Klarifikasi ini diberikan setelah peluncuran Redmi K90 dan K90 Pro Max dengan harga lebih tinggi yang membuat konsumen kecewa.

    Dalam postingannya di Weibo, Presiden Xiaomi Lu Weibing mengatakan ponsel terbaru Xiaomi mengalami kenaikan harga karena biaya produksi, terutama harga memori, yang ikut naik.

    “Tekanan biaya telah mempengaruhi harga produk-produk baru kami,” kata Lu dalam postingannya di Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/10/2025).

    “Kenaikan biaya chip memori melampaui ekspektasi kami dan bisa semakin intensif,” sambungnya.

    Xiaomi meluncurkan Redmi K90 sebagai base model dengan harga mulai dari 2.599 yuan untuk varian 12/256GB. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan Redmi K80 yang dijual dengan harga 2.499 yuan untuk konfigurasi yang sama.

    Lu menyadari kekecewaan konsumen atas selisih harga yang besar antara masing-masing konfigurasi Redmi K90 series. Karena itu, Xiaomi akan menurunkan harga Redmi K90 varian 12/512GB yang paling banyak diminati dari 3.199 yuan menjadi 2.899 yuan untuk bulan pertama penjualan.

    Lonjakan harga memori terjadi di tengah perburuan chip global untuk sektor AI, yang memperketat pasokan chip standar untuk ponsel, PC, dan server, sehingga harganya jadi lebih mahal.

    Kekhawatiran ini juga disuarakan oleh tipster Digital Chat Station yang mengatakan kenaikan harga memori saat ini jauh lebih serius dari perkiraan. Ia menambahkan harga ponsel flagship kemungkinan akan naik karena vendor akan membebankan kenaikan biaya produksi ke konsumen.

    “Di masa mendatang, kita akan melihat ponsel dengan kapasitas penyimpanan besar menjadi semakin mahal,” kata DCS dalam postingannya di Weibo.

    “LPDDR5X (RAM) saat ini menunjukkan tren kenaikan yang signifikan. Industri memprediksi bahwa harga memori flagship baru tahun depan akan naik 20-30% dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

    (vmp/vmp)

  • Peluncuran Samsung Galaxy S26 Kabarnya Diundur, Ini Alasannya

    Peluncuran Samsung Galaxy S26 Kabarnya Diundur, Ini Alasannya

    Jakarta

    Samsung Galaxy S series terbaru biasanya menjadi peluncuran ponsel besar pertama di tahun baru, seperti Galaxy S25 series dan S24 series yang diluncurkan pada bulan Januari. Namun, rumor terbaru mengindikasikan peluncuran Galaxy S26 series tahun depan akan diundur.

    Kabar ini awalnya datang dari tipster Ice Universe dalam postingannya di Weibo. Ia hanya mengatakan peluncuran Galaxy S26 series telah ditunda, tanpa memberikan informasi lebih lanjut seperti berapa lama penundaan dan alasan penundaan ini.

    Laporan terbaru dari Korea Selatan semakin menguatkan rumor tersebut. The Elec melaporkan Samsung mengundurkan produksi massal Galaxy S26 series sehingga peluncurannya ikut molor.

    The Elec mengklaim Samsung akan mulai memproduksi Galaxy S26 Ultra pada Desember 2025. Sementara itu, Galaxy S26 dan Galaxy S26+ baru akan diproduksi pada Januari 2026.

    Samsung awalnya berencana memproduksi ketiga varian Galaxy S26 series pada Desember 2025. Namun, menurut laporan The Elec, jadwal produksi harus diundur karena pengembangan Galaxy S26 Edge dibatalkan.

    Menurut rumor yang beredar sebelumnya, Samsung berencana meluncurkan Galaxy S26, Galaxy S26 Edge, dan Galaxy S26 Ultra. The Elec melaporkan pengembangan Galaxy S26 Edge belum lama ini dibatalkan dan Samsung memutuskan untuk menggantikannya dengan model Plus.

    Samsung kini akan mengembangkan Galaxy S26+ untuk diluncurkan bersama Galaxy S26 reguler dan Ultra. Proses ini kemungkinan akan membutuhkan waktu tambahan sekitar satu atau dua bulan, seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (24/10/2025).

    Pengembangan Galaxy S26 dan Galaxy S26 Ultra kabarnya sudah selesai. Alhasil, Samsung akan memproduksi Galaxy S26 Ultra terlebih dulu, lalu diikuti dengan Galaxy S26, dan Galaxy S26+ akan diproduksi terakhir.

    Laporan The Elec tidak menyebutkan kapan Galaxy S26 series akan diluncurkan setelah penundaan ini. Namun laporan terpisah dari WinFuture mengklaim Galaxy S26 series akan diluncurkan pada akhir Februari atau awal Maret 2026.

    Jika rumor ini benar, maka peluncuran Galaxy S26 series akan mundur beberapa pekan dari generasi sebelumnya. Jadwal baru ini akan menyamai peluncuran Galaxy S23 series (pertengahan Februari) atau Galaxy S22 series (akhir Februari).

    (vmp/vmp)