Perusahaan: Warner Bros

  • Netflix, Amazon, dan Apple Berebut Beli Warner Bros

    Netflix, Amazon, dan Apple Berebut Beli Warner Bros

    Jakarta

    Tiga raksasa teknologi dunia, yakni Netflix, Amazon, dan Apple, dilaporkan tengah menunjukkan minat untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery (WBD) – baik secara keseluruhan maupun sebagian asetnya. Kabar ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg, mengutip sejumlah sumber internal yang mengetahui proses tersebut.

    Menurut laporan itu, ketiga perusahaan teknologi tersebut tengah menjajaki peluang untuk membeli perusahaan hiburan besar yang membawahi nama-nama seperti HBO, CNN, DC Studios, dan Warner Bros Pictures. Beberapa di antaranya disebut tertarik pada perpustakaan konten dan aset produksi WBD, yang selama ini menjadi kekuatan utama perusahaan dalam industri hiburan global.

    Bloomberg melaporkan bahwa Warner Bros Discovery sebelumnya telah menolak tiga tawaran dari Paramount, termasuk salah satunya yang mencapai USD 24 per saham. Paramount sendiri baru saja menyelesaikan merger kontroversial dengan Skydance Media, sebuah langkah yang sempat memicu perdebatan di kalangan investor karena kompleksitas struktur dan nilai kesepakatannya.

    Sumber yang dikutip Bloomberg menyebutkan, meski WBD belum membuat keputusan resmi, pihak internal perusahaan telah melakukan kajian strategis untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham, terutama setelah menerima berbagai penawaran tak resmi dari beberapa pihak.

    Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Warner Bros Discovery berencana untuk memisahkan bisnis kabel TV dan layanan streaming pada tahun depan. Langkah ini diyakini akan membuat perusahaan lebih fleksibel dalam menghadapi tekanan pasar sekaligus membuka peluang penjualan sebagian unit bisnis yang kurang strategis.

    WBD juga tengah menyiapkan nondisclosure agreement (NDA) untuk calon pembeli potensial, termasuk Netflix, Amazon, Apple, Paramount, dan Comcast, sebelum membagikan data keuangan internal sebagai bagian dari proses due diligence.

    Meski minat tinggi datang dari sejumlah perusahaan besar, akuisisi penuh terhadap WBD bukan perkara mudah. Perusahaan ini memiliki valuasi besar, portofolio aset yang kompleks, serta keterikatan regulasi yang ketat, terutama karena kepemilikan media besar seperti CNN dan HBO.

    Jika proses ini berlanjut, akuisisi WBD oleh salah satu raksasa teknologi bisa menjadi salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarah industri hiburan modern – menandai era baru di mana perusahaan teknologi tak hanya menjadi platform distribusi, tetapi juga pemilik utama konten hiburan global.

    (afr/afr)

  • Langganan Aplikasi Streaming Makin Mahal, Harga Naik Gila-gilaan

    Langganan Aplikasi Streaming Makin Mahal, Harga Naik Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – HBO Max menaikkan harga langganan semua paket untuk Amerika Serikat (AS). Kenaikannya beragam bergantung dari paket yang digunakan oleh pelangganan.

    Misalnya, pada paket Basic dengan iklan mengalami kenaikan US$1 (Rp 16.600) menjadi US$10,99 (Rp 182.600) per bulan. Sementara Standard menjadi US$18,49 (Rp 307.300) atau naik US$1,50 (Rp 24.900), dan paket termahal Premium naik US$2 (Rp 33.200) menjadi US$22,99 (Rp 382.100), dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (23/10/2025).

    Pelanggan baru akan langsung dikenakan dengan kenaikan harga. Sementara pelanggan lama akan diberitahu 30 hari sebelum perpanjangan paket dan harga baru ditetapkan pada penagihan berikutnya yakni pada atau setelah 20 November.

    Kenaikan ini berselang satu tahun setelah kebijakan serupa diterapkan pada Juni 2024 lalu.

    CEO Warner Bros Discovery pemilik HBO Max, David Zaslav telah mengindikasikan akan ada kenaikan harga langganan pada September lalu. Kebijakan dilakukan seiring dengan tindakan keras pada pembagian password akun yang lazim dilakukan kebanyakan pengguna.

    “Fakta ini berkualitas, dan berlaku pada seluruh perusahaan, baik produksi film, TV dan layanan streaming, kami berpikir memberi peluang menaikkan harga. Kami rasa harga kami jauh lebih rendah,” jelasnya saat itu.

    Pembaruan harga ini hadir saat pasar streaming makin jenuh. Sektor ini memiliki banyak pilihan platform. Masing-masing juga kompak menaikkan harga langganan beberapa saat lalu, mulai dari Disney+, Apple TV, hingga Netflix.

    Di Indonesia sendiri, harga langganan HBO Max belum mengalami kenaikan harga. Harganya masih dimulai dari Rp 49 ribu, berikut perinciannya:

    Ponsel : Rp 49 ribu per bulan / Rp 349 ribu per tahun

    Standar : Rp 79 ribu per bulan / Rp 549 ribu per tahun

    Premium : Rp 119 ribu per bulan / Rp 829 ribu per tahun

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Populer di Dunia, Digandrungi Anak Muda

    Populer di Dunia, Digandrungi Anak Muda

    Belfast

    Setelah meluncurkan Realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition, ternyata Realme sudah ancang-ancang menyiapkan produk hasil kolaborasi yang berikutnya. Dengan siapa? Ini clue-nya!

    Realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition resmi diluncurkan secara global pada tengah pekan ini di Linen Mill Studios, Belfast, Irlandia Utara. Smartphone itu lahir dari kolaborasi Realme dengan Warner Bros.

    Bukan kali ini saja Realme mencuri perhatian lewat produk hasil kolaborasi. Sebut saja seri-seri Realme Dragon Ball Edition, Realme Coca-Cola Edition, dan Realme Aston Martin Edition.

    Seiring dengan diluncurkannya Realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition, Vice President dan CMO Realme Chase Xu mengungkap bahwa pihaknya sudah punya produk hasil kolaborasi yang berikutnya.

    “Kolaborasi berikutnya sudah diputuskan. Bahkan desainnya sudah rampung,” ucap Chase Xu dalam sesi tanya jawab yang juga diikuti detikINET.

    “Pertama, masih merupakan blockbuster global. Kedua, masih berkaitan dengan dunia hiburan. IP (intelectual property) internasional yang sangat digandrungi anak muda, generasi muda,” imbuhnya memberi clue.

    Sehubungan dengan kolaborasi, Chase Xu membeberkan kriteria yang menjadi pertimbangan Realme. Pertimbangan itu pula yang membuat Realme kini menelurkan produk edisi Game of Thrones, serial super populer yang tamat beberapa tahun lalu.

    “Yang pertama adalah, harus sebuah IP (intelectual property) global kondang yang punya efek klasik dan bertahan lama, termasuk dalam aspek pengaruhnya untuk pengguna secara global. Kami senantiasa mengerahkan banyak usaha dan waktu untuk bersama-sama membuat desain dan rancangan produk, demi memastikan kolaborasi ini awet dan bertahan lama untuk user.”

    “IP itu juga harus populer di antara generasi muda karena di situ fokus Realme. Jadi setiap kali kami memutuskan untuk melakukan kolaborasi, kami berharap para pengguna usia muda akan dapat kejutan dan gembira dengan hal tersebut,” ucap Chase membeberkan kriteria pertama.

    Kriteria berikutnya, sebut Chase, adalah mengenai semangatnya. Realme ingin agar bisa menyatukan kisahnya sendiri dan kisah kolaboratornya itu sehingga mewujudkan sebuah produk yang apik dengan jalinan kisah menarik.

    Selain itu, Realme juga tidak pernah mau berkolaborasi dengan sebuah pihak sekadar demi mengejar tren. Hal itulah yang bikin mereka berkolaborasi untuk membuat edisi Game of Thrones.

    “Kami justru ingin berkolaborasi dengan yang klasik-klasik. Jadi kami pikir Game of Thrones termasuk ke dalamnya. Bahkan setelah 5 tahun (berakhir), orang-orang masih saja membicarakannya di internet, media sosial, dan masih tetap memberikan inspirasi buat generasi muda.”

    “Kami pikir salah satu kriteria kami berkolaborasi adalah bahwa setelah 3-4 tahun, orang-orang masih merasakan semangat yang sama ketika membicarakan Realme Game of Thrones Edition,” kata Chase.

    (krs/fyk)

  • Ada Joe Taslim, Film Mortal Kombat 2 Tunda Tayang hingga Tahun 2026

    Ada Joe Taslim, Film Mortal Kombat 2 Tunda Tayang hingga Tahun 2026

    JAKARTA – Rumah produksi Warner Bros menunda penayangan film Mortal Kombat 2 yang dijadwalkan tayang pada 24 Oktober 2025. Film Mortal Kombat 2 akan tayang di bioskop dengan tanggal baru yaitu 15 Mei 2026.

    Keputusan ini dibuat meski respons terhadap trailer film ini meningkat yaitu sebanyak 107 juta views untuk trailer versi red band.

    Melansir Deadline, pihak rumah produksi memilih tidak bersaing dengan film Springsteen Deliver Me From Nowhere dari 20th Century Studios dan Regretting You dari Paramount.

    Mortal Kombat 2 diperankan Karl Urban, Adeline Rudolph, Jessica McNamee, Josh Lawson, Ludi Lin, Mehcad Brooks, Tati Gabrielle, Lewis Tan, Damon Herriman, Chin Han, Tadanobu Asano, Hiroyuki Sanada.

    Joe Taslim juga kembali berakting sebagai Bi Han sebagaimana penampilannya terlihat dalam trailer.

    Dengan tanggal baru, film Mortal Kombat 2 akan bersaing dengan Is God Is dari Amazon MGM dan film yang judulnya belum terungkap dari Neon.

    Naskahnya ditulis oleh Jeremy Slater yang diadaptasi dari video gim ditulis Ed Boon dan John Tobias dan diproduseri James Wan, Todd Garner, dan lainnya.

  • IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    Jakarta

    Menonton film atau serial secara online menjadi salah satu cara favorit untuk mengisi akhir pekan. Namun, waspadalah terhadap situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21!

    Meski menawarkan akses gratis ke berbagai film dan serial terbaru, situs-situs ini menyimpan ancaman serius berupa malware pencuri data yang dapat membahayakan perangkat dan privasi kamu. Berdasarkan laporan keamanan siber, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 sering menjadi sarang malware, spyware, hingga phishing.

    Ancaman ini biasanya tersembunyi di balik iklan pop-up, tombol unduh palsu, atau file video yang sudah terinfeksi. Sekali pengguna mengklik tautan mencurigakan, malware dapat menyusup ke perangkat, mencuri data sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, hingga detail rekening bank.

    Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.

    Selain risiko keamanan, IndoXXI dan LK21 juga melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan menyediakan konten bajakan. Pemerintah Indonesia telah memblokir akses ke situs-situs ini sejak beberapa tahun lalu, meskipun mereka sering muncul kembali dengan domain baru. Mengakses situs ilegal tidak hanya berisiko bagi perangkat kamu, tetapi juga merugikan industri kreatif.

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan perangkat, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri perfilman. Berikut beberapa rekomendasi platform resmi untuk akhir pekan yang bebas malware:

    1. Netflix

    Wednesday Foto: JONATHAN HESSION/NETFLIX/

    Wednesday Season 2 telah tayang di Netflix, dengan Part 1 (episode 1–4) rilis pada 6 Agustus 2025, diikuti Part 2 pada 3 September 2025. Musim ini membawa Wednesday Addams (Jenna Ortega) kembali ke Nevermore Academy, menghadapi misteri supernatural yang lebih kelam dan kompleks.

    Berbekal kecerdasan tajam dan pesona sinisnya, Wednesday menyelami kasus pembunuhan baru yang melibatkan gagak pembunuh dan sosok berkerudung misterius, sambil bergulat dengan visi mengganggu tentang kematian sahabatnya, Enid (Emma Myers). Keluarga Addams, termasuk Morticia (Catherine Zeta-Jones), Gomez (Luis Guzmán), dan Grandmama (Joanna Lumley), hadir dengan peran lebih besar, menambah dinamika keluarga yang penuh konflik.

    Musim ini juga memperkenalkan karakter baru, seperti Barry Dort (Steve Buscemi) dan penampilan spesial Lady Gaga, serta menghadirkan sentuhan horor yang lebih kuat sesuai visi Jenna Ortega. Dengan intrik yang semakin dalam, Wednesday Season 2 menjanjikan petualangan penuh ketegangan dan kegelapan.

    Kamu bisa menontonnya melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Eyes of Wakanda Foto: Disney

    2.Disney Plus

    Eyes of Wakanda, serial animasi Marvel Studios, tayang perdana di Disney+ pada 1 Agustus 2025. Miniseri empat episode ini mengikuti petualangan Hatut Zeraze, prajurit elit rahasia Wakanda, yang menjelajahi dunia untuk mengambil kembali artefak vibranium dari tangan musuh.

    Setiap episode menghadirkan misi berbeda di era dan lokasi unik, memadukan aksi spionase, petualangan sejarah, dan kekuatan khas Wakanda. Disutradarai Todd Harris dan diproduksi Ryan Coogler, serial ini menampilkan pengisi suara ternama seperti Winnie Harlow, Cress Williams, dan Anika Noni Rose. Sebagai bagian dari Fase Enam MCU, Eyes of Wakanda memperluas mitos Wakanda dengan visual memukau dan narasi mendalam.

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    3. Apple TV+

    Adegan Chief of War Foto: Dok. Apple TV+

    Chief of War, serial drama sejarah yang tayang di Apple TV+ sejak 1 Agustus 2025, menghadirkan kisah epik penyatuan Kepulauan Hawaii pada akhir abad ke-18. Dibintangi dan diciptakan Jason Momoa bersama Thomas Pa’a Sibbett, serial ini menonjolkan perspektif autentik masyarakat adat Hawaii, dengan visual memukau dan pemeran mayoritas asli, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar drama sejarah.

    Berlatar ketika Hawaii terpecah menjadi kerajaan-kerajaan yang bersaing, serial ini mengikuti Ka’iana (Jason Momoa), kepala perang dari Kaua’i, yang terjebak dalam konflik berdarah melawan ambisi Raja Kahekili (Temuera Morrison) dan ancaman kolonisasi Barat. Bersama sekutu seperti Kamehameha (Kaina Makua) dan Ka’ahumanu (Luciane Buchanan), Ka’iana berjuang mewujudkan ramalan penyatuan Hawaii dalam narasi penuh intrik dan emosi.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. Ist

    4. HBO Max

    Final Destination: Bloodlines, film horor supernatural keenam dalam seri Final Destination, tayang di HBO Max. Disutradarai Zach Lipovsky dan Adam Stein, film ini mengikuti Stefani (Kaitlyn Santa Juana), mahasiswi yang dihantui mimpi buruk berulang tentang kematian kakek-neneknya dalam runtuhnya restoran pencakar langit pada 1969.

    Ternyata, neneknya, Iris, selamat dari bencana itu berkat firasat, namun kini Kematian kembali mengejar keturunan keluarga mereka. Stefani berjuang mencari cara memutus siklus kematian mengerikan yang mengancam keluarganya, di tengah serangkaian kecelakaan maut yang kreatif dan menegangkan.

    Dibintangi juga oleh Teo Briones, Richard Harmon, Brec Bassinger, dan Tony Todd sebagai William Bludworth, film ini menawarkan teror segar dengan sentuhan drama keluarga.

    Di HBO Max juga bisa menikmati film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses HBO Max di sini.

    5. Prime Video

    War of the Worlds Foto: Prime

    War of the Worlds (2025), adaptasi modern dari novel klasik H.G. Wells, tayang di Prime Video mulai awal Agustus 2025. Disutradarai oleh Rich Lee dan dibintangi Ice Cube serta Eva Longoria, film fiksi ilmiah ini menghadirkan perspektif baru dengan pendekatan teknologi dan narasi screenlife.

    Film ini mengikuti Will Radford (Ice Cube), seorang analis keamanan siber dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang bekerja pada program pengawasan global. Saat mengejar peretas misterius bernama “Disruptor” bersama seorang agen FBI, bencana melanda ketika meteor menghantam Bumi.

    Dari meteor tersebut muncul mesin-mesin raksasa alien yang menyerang umat manusia dengan teknologi canggih, memicu kekacauan global. Will, dibantu seorang ilmuwan NASA, berjuang melindungi keluarganya sambil menghadapi invasi alien yang mengancam peradaban. Dengan latar belakang ketegangan teknologi dan pertempuran sengit, Will harus menemukan cara untuk menghentikan kehancuran, bahkan jika itu berarti terhubung langsung ke sistem alien melalui layar komputernya.

    Berbeda dari adaptasi sebelumnya, War of the Worlds (2025) menonjolkan elemen screenlife, di mana banyak adegan ditampilkan melalui layar komputer dan perangkat digital, mencerminkan era pengawasan dan teknologi modern. Namun, film ini menuai kritik karena dianggap seperti iklan produk Amazon, meskipun tetap menghibur dengan aksi absurd dan penampilan karismatik Ice Cube.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • Fantastic Four Bangkitkan Marvel, Raup USD 218 Juta di Akhir Pekan Perdana – Page 3

    Fantastic Four Bangkitkan Marvel, Raup USD 218 Juta di Akhir Pekan Perdana – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam waktu kurang dari sebulan, dua film adaptasi komik berhasil menembus angka penjualan tiket di atas USD 100 juta atau kurang lebih Rp 1,6 triliun (estimasi kurs Rp 16.372 per USD) pada akhir pekan pembukaannya. Setelah film Superman yang dirilis Warner Bros. Discovery di bawah kepemimpinan baru James Gunn dan Peter Safran, kini giliran Marvel dan Disney menunjukkan taringnya lewat Fantastic Four: First Steps.

    Film tersebut sukses mengantongi USD 118 juta atau Rp 1,93 triliun hanya dalam tiga hari pertama penayangan di bioskop Amerika Utara. Di pasar internasional, performanya tak kalah impresif dengan tambahan pendapatan USD 100 juta, menjadikan total global di akhir pekan perdana mencapai USD 218 juta.

    “Pelajarannya adalah jika kamu membuat film yang bagus, penonton pasti akan datang ke bioskop,” ujar analis media senior Comscore Paul Dergarabedian, dikutip dari CNBC pada Senin (28/7/2025).

    Menurut Shawn Robbins, direktur analitik Fandango dan pendiri Box Office Theory, Fantastic Four adalah taruhan besar bagi Marvel. Pasalnya, film ini dirilis sebagai penutup fase Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelum jeda panjang penayangan film layar lebar selama satu tahun ke depan. Namun, keputusan tersebut terbukti tepat.

    “Marvel mengambil risiko besar dengan merilis debut yang telah lama ditunggu dari Fantastic Four sebagai film MCU terakhir yang tayang di bioskop untuk setidaknya satu tahun ke depan, dan keputusan itu membuahkan hasil,” ujar Robbins.

     

  • Raup Rp 1,9 T dalam Sepekan, Fantastic Four Kalahkan Superman

    Raup Rp 1,9 T dalam Sepekan, Fantastic Four Kalahkan Superman

    Jakarta

    Film terbaru Marvel, The Fantastic Four: First Steps, sukses menggebrak box office domestik Amerika Serikat dengan pendapatan US$ 118 juta atau setara Rp 1,9 triliun (kurs Rp16.000). Capaian ini menempatkan film tersebut di posisi puncak, mengalahkan kompetitor terdekatnya, Superman, besutan Warner Bros.

    Mengutip dari pemberitaan CNN, Senin (28/7/2025), meski sedikit meleset dari target optimistis US$130 juta, Fantastic Four menjadi pembuka terbaik untuk film Marvel tahun ini. Sebelumnya, Captain America: Brave New World hanya mencetak US$ 88,5 juta di Februari dan Thunderbolts meraih US$ 74,3 juta di Mei.

    “Fase baru Marvel ini sangat penting bagi merek,” ujar Paul Dergarabedian, analis senior di Comscore. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai kelanjutan dari momentum positif yang sebelumnya dibangun oleh Thunderbolts.

    Shawn Robbins dari Fandango menyebut film ini sebagai “zero-homework-required,” karena ceritanya berdiri sendiri dan tak terlalu terikat pada narasi besar Marvel Cinematic Universe (MCU). Hal ini dinilai krusial untuk menjangkau penonton kasual yang sempat menjauh karena kompleksitas cerita MCU.

    Sementara itu, pengamat industri film Daniel Loria menyebut penurunan performa film-film Marvel beberapa tahun terakhir lebih disebabkan oleh kelelahan franchise ketimbang kejenuhan pada genre superhero. Sejak Iron Man tayang di 2008, Marvel telah merilis 37 film, termasuk empat film Avengers yang secara kumulatif meraup sekitar US$10 miliar jika disesuaikan dengan inflasi.

    Kebiasaan menonton konten Marvel lewat layanan streaming juga dianggap turut melemahkan antusiasme penonton untuk datang ke bioskop. Namun, Fantastic Four dinilai membawa angin segar. “Ini pengalaman baru yang segar, dan penonton merespons itu,” kata Loria.

    Kinerja apik Fantastic Four juga menghapus luka lama setelah kegagalan reboot 2015 yang hanya mengantongi US$76,3 juta secara total. Versi terbaru ini diproyeksikan bisa menjadi titik balik penting bagi Marvel Studios.

    Di posisi kedua box office, Superman tercatat mengumpulkan hampir US$25 juta akhir pekan ini. Sejak tayang 11 Juli, film dari DC Universe tersebut telah meraup US$289,5 juta secara kumulatif. Di posisi ketiga ada Jurassic World Rebirth dengan tambahan US$13 juta di pekan keempatnya, dan total mencapai US$301,5 juta.

    Robbins mencatat jarangnya film DC dan Marvel tayang bersamaan justru memberi pilihan menarik bagi penggemar komik. “Biasanya mereka pilih salah satu, tapi kali ini mungkin keduanya akan ditonton,” katanya.

    Dengan peluncuran komedi The Naked Gun akhir pekan ini, industri film diperkirakan masih akan menunjukkan momentum positif. Data Comscore menunjukkan box office 2025 sudah naik 12,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Dergarabedian menambahkan, jika tren ini berlanjut, total box office musim panas ini bisa mencapai US$ 4 miliar, menjadi yang kedua tertinggi sejak pandemi. “Fantastic Four akan jadi bahan bakar kuat untuk bulan Agustus. Ini penutup musim panas yang luar biasa bagi industri,” katanya.

    Tonton juga video “Melihat Pemain Fantastic Four dari Masa ke Masa” di sini:

    (rrd/rrd)

  • Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Horor dinilai sebagai penyelamat industri perfilman di Amerika Serikat. Tahun ini, film horor menyumbang 17% dari pembelian tiket di Amerika Utara atau naik dari 11% pada tahun 2024 dan 4% satu dekade lalu, berdasarkan data Comscore yang dihimpun Reuters.

    Beberapa judul film horor seperti Sinners, Final Destination: Bloodlines, bahkan The Conjuring: Last Rites dan Five Nights at Freddy’s 2 yang akan dirilis akhir tahun menjadi alasan pemilik bioskop untuk bertahan.

    “Kami telah mengidentifikasi horor sebagai salah satu genre film utama yang kami targetkan untuk berkembang,” kata Brandt Gully, pemilik Springs Cinema & Taphouse di Sandy Springs, Georgia, dikutip Minggu (6/7/2025).

    Produser, eksekutif studio, dan pemilik teater mengatakan bahwa horor secara historis telah menyediakan jalan keluar untuk mengatasi kecemasan kontemporer. Genre ini juga memiliki banyak materi, meliputi gempa susulan dari pandemi global, paranoia kecerdasan buatan, hilangnya kendali atas tubuh seseorang, dan kebangkitan rasisme.

    Analis data film Stephen Follows menyebut film horor memberikan ruang untuk memproses hal-hal yang lebih sulit untuk dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

    “Ini katarsis, emosional, dan datang dengan akhir,” kata dia.

    Sementara itu, produksi yang sering kali beranggaran rendah memungkinkan pengambilan risiko lebih besar daripada produksi berbiaya tinggi dan berisiko tinggi, seperti Mission: Impossible-The Final Reckoning.

    Analis media senior Comscore Paul Dergarabedian pun menyebut bahwa film horor menjadi impian seorang akuntan.

    “Jika akan membuat ekstravaganza luar angkasa fiksi ilmiah, tidak dapat melakukannya dengan murah. Dengan film horor, film dengan anggaran sederhana seperti ‘Weapons’ bisa sangat menakutkan,” tambah dia.

    Diketahui saat ini industri film masih mengalami pemulihan setelah pandemi Covid-19 yang mematahkan kebiasaan menonton film, dan meningkatkan penayangan di rumah. Di sisi lain, ungkap Mike De Luca selaku o-chair and Warner Bros Motion Picture Group, film horor sukses memaksa orang untuk keluar dari rumah dan menonton bioskop.

    “Ini adalah air pasang yang mengangkat semua kapal. Kamu tahu, kami mencoba membuat orang-orang kembali ke kebiasaan pergi ke bioskop,” tegas dia.

    Peneliti Ampere Analysis yang berbasis di London mencatat setengah dari semua film horor yang dirilis oleh distributor besar AS tahun lalu menghasilkan 50% atau lebih dari pendapatan kotor box office mereka di seluruh dunia. Film body horror The Substance, misalnya, meraup lebih dari US$77 juta di seluruh dunia, dengan sekitar 80% dari itu berasal dari luar AS.

    Streamer juga memanfaatkan daya tarik genre dengan cara yang sama. Serial drama horor pasca-apokaliptik The Walking Dead, menjadi salah satu serial paling populer ketika ditambahkan ke Netflix pada 2023. Serial ini mengumpulkan 1,3 miliar jam penayangan.

    Dengan latar belakang ini, horor secara diam-diam mendapatkan momentum. Genre ini memecahkan penghalang box office senilai US$1 miliar di AS dan Kanada untuk pertama kalinya pada 2017. Termasuk ditopang oleh adaptasi film dari novel Stephen King, “It,” dan eksplorasi Jordan Peele tentang ketidaksetaraan rasial dalam “Get Out.”

    Pengumuman film horor baru dari produser AS telah meningkat setiap tahun selama tiga tahun terakhir, termasuk pada tahun 2023, ketika pemogokan Hollywood secara signifikan berdampak pada produksi, menurut Analisis Ampere.

    Ampere melaporkan jumlah film horor AS yang diproduksi tahun lalu naik 21% dibandingkan tahun 2023. Temuan ini juga dibarengi survei konsumen yang mengungkapkan bahwa horor adalah genre favorit di antara dua pertiga penonton bioskop, berusia 18 hingga 24 tahun.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Aman Long Weekend

    IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Aman Long Weekend

    Jakarta

    Long weekend adalah waktu yang tepat untuk bersantai sambil menikmati film atau serial favorit. Namun, hati-hati dalam memilih situs streaming online! Situs ilegal seperti IndoXXI dan LK21, meskipun menawarkan akses gratis ke berbagai film, ternyata menyimpan bahaya serius.

    Situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 sering menjadi sarang malware, spyware, dan ancaman siber lainnya. Berdasarkan laporan keamanan siber, situs-situs ini kerap menyisipkan perangkat lunak berbahaya melalui iklan pop-up, tombol unduh palsu, atau file video yang sudah terinfeksi. Berikut beberapa risiko yang mengintai pengguna:

    Malware Pencuri Data
    Malware seperti spyware atau keylogger dapat merekam aktivitas Anda, mencuri data sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, hingga detail rekening bank tanpa sepengetahuan Anda. Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening bank atau menyalahgunakan identitas Anda.Phishing dan Penipuan Siber
    Banyak iklan di situs ilegal mengarahkan pengguna ke laman phishing yang menyerupai situs resmi, seperti login media sosial atau layanan perbankan. Pengguna yang terkecoh bisa kehilangan data pribadi hanya dengan sekali klik.Kerusakan Perangkat
    Malware tidak hanya mencuri data, tetapi juga dapat memperlambat, merusak, atau bahkan mengunci perangkat Anda melalui ransomware, yang menuntut tebusan untuk mengembalikan akses.Pelanggaran Hak Cipta
    Selain risiko keamanan, IndoXXI dan LK21 menyediakan konten bajakan yang melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Pemerintah Indonesia sendiri telah memblokir situs-situs ini sejak beberapa tahun lalu, meskipun mereka sering muncul kembali dengan domain baru.Pengalaman Menonton Buruk
    Kualitas video di situs ilegal sering kali rendah, dengan subtitle berantakan atau audio yang buruk. Iklan pop-up yang muncul bertubi-tubi juga mengganggu kenyamanan menonton.

    Rekomendasi Platform Streaming Legal dan Aman

    Daripada mengambil risiko dengan IndoXXI dan LK21, beralihlah ke platform streaming resmi yang menawarkan keamanan, kualitas tinggi, dan mendukung industri kreatif. Berikut beberapa rekomendasi platform legal untuk mengisi long weekend kamu:

    1. Netflix

    Foto: dok. Netflix

    Squid Game musim ketiga, yang tayang di Netflix mulai 27 Juni 2025, menandai penutup epik dari serial thriller distopia Korea Selatan yang fenomenal ini. Dibuat oleh Hwang Dong-hyuk, musim terakhir ini melanjutkan kisah Seong Gi-hun (Lee Jung-jae) setelah pemberontakan gagal di musim kedua yang berujung pada kematian sahabatnya, Jung-bae, di tangan Front Man (Lee Byung-hun).

    Berada di titik terendahnya, Gi-hun kembali terjebak dalam permainan mematikan dengan taruhan lebih tinggi dan tantangan yang semakin brutal. Didorong oleh rasa bersalah dan tekad untuk menghancurkan sistem di balik Squid Game, ia menghadapi pilihan sulit di tengah keputusasaan. Sementara itu, Front Man alias In-ho menyambut para VIP misterius, dan saudaranya, Jun-ho (Wi Ha-joon), terus mencari pulau tempat permainan ini berlangsung, tanpa menyadari adanya pengkhianat di antara mereka.

    Dengan hanya enam episode, musim ini menjanjikan klimaks penuh aksi, pengungkapan besar, dan pertarungan sengit antara Gi-hun dan dalang di balik permainan. Akankah Gi-hun berhasil mengakhiri siklus kengerian ini, atau justru menjadi korban terakhir? Squid Game Season 3 siap mengguncang penonton dengan intensitas emosional dan drama yang tak terlupakan.

    Kamu bisa menontonnya melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Cuplikan adegan di Ironheart. Foto: Dok. Marvel Studios2. Disney Plus Hotstar

    Marvel Studios menghadirkan Ironheart, miniseri terbaru dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), yang tayang di Disney+ mulai 24 Juni 2025. Mengambil latar setelah peristiwa Black Panther: Wakanda Forever, serial ini mengikuti perjalanan Riri Williams (Dominique Thorne), seorang mahasiswa MIT berbakat yang menciptakan baju zirah canggih, menyaingi ciptaan Tony Stark alias Iron Man. Kembali ke kampung halamannya di Chicago, Riri berhadapan dengan dunia yang mempertemukan teknologi dan sihir.

    Dalam usahanya mengukir nama sebagai penemu jenius, Riri terlibat dengan Parker Robbins alias The Hood (Anthony Ramos), seorang bos kriminal misterius dengan kekuatan magis yang berasal dari jubah supernaturalnya. Konflik antara sains dan mistisisme menjadi inti cerita, saat Riri berjuang menyeimbangkan ambisinya dengan konsekuensi moral dari keputusannya. Didukung oleh sahabatnya, Natalie (Lyric Ross), dan karakter lain seperti Ezekiel Stane (Alden Ehrenreich), serial ini menawarkan aksi jalanan khas MCU dengan sentuhan magis ala Doctor Strange.

    Diciptakan oleh Chinaka Hodge dan diproduseri oleh Ryan Coogler, Ironheart terdiri dari enam episode, dirilis dalam dua bagian (tiga episode pada 24 Juni dan tiga lainnya pada 1 Juli). Serial ini mengeksplorasi perjalanan Riri sebagai pahlawan muda, menghadapi dilema etis dan ancaman berbahaya, sembari memperkuat warisannya sebagai penerus Iron Man. Dengan perpaduan aksi, drama keluarga, dan elemen supranatural, Ironheart menjadi penutup epik untuk Fase Kelima MCU

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    3. Max

    A Minecraft Movie Foto: Warner Bros

    A Minecraft Movie (2025), kini hadir di Max, menghadirkan petualangan komedi epik dari game legendaris Minecraft. Disutradarai Jared Hess, film ini dibintangi Jason Momoa, Jack Black, Danielle Brooks, Emma Myers, dan Sebastian Hansen. Cocok untuk long weekend, film berdurasi 101 menit ini menawarkan aksi seru, humor, dan pesan tentang kerja sama untuk segala usia.

    Empat orang—Garrett (Momoa), Henry, Natalie, dan Dawn—tersedot ke Overworld, dunia kubik penuh Zombies, Piglins, dan Creeper. Dibantu Steve (Jack Black), mereka harus mengasah kreativitas untuk melawan Malgosha (Rachel House) dan pulang ke dunia nyata. Dengan visual memukau dan cameo Markus “Notch” Persson, film ini adalah hiburan sempurna di Max untuk libur panjang bersama keluarga atau teman!

    Di Max juga bisa menikmati film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses Max di sini.

    Drama Korea Head Over Heels Foto: dok. tvN4. Prime Video

    Head Over Heels (2025), drama Korea romansa-fantasi, tayang di Prime Video sejak 23 Juni 2025, setiap Senin-Selasa pukul 18.50 WIB. Diadaptasi dari webtoon Gyeonwoo and the Fairy, drama 12 episode ini dibintangi Cho Yi-hyun dan Choo Young-woo.

    Park Seong-ah, siswi SMA yang juga dukun muda, jatuh cinta pada Bae Gyeon-woo, pemuda yang diramal akan segera meninggal. Bertekad menyelamatkannya, Seong-ah menghadapi roh jahat dan kutukan misterius. Dipenuhi komedi ringan dan chemistry manis, serial ini menawarkan kisah cinta remaja dengan sentuhan mistis yang menghibur. Tonton di Prime Video!

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    5. Apple TV+

    Cuplikan Deaf President Now Foto: Apple

    “Deaf President Now!” adalah dokumenter terbaru Apple TV+ yang mengisahkan perjuangan bersejarah mahasiswa Universitas Gallaudet pada tahun 1988. Film ini menggambarkan delapan hari protes intens setelah dewan universitas memilih presiden yang tidak tuli, mengabaikan kandidat tuli yang lebih qualified. Dipimpin oleh “Gallaudet Four” — Jerry Covell, Bridgetta Bourne-Firl, Tim Rarus, dan Greg Hlibok — protes ini berhasil memaksa presiden terpilih mengundurkan diri, dan Dr. I. King Jordan menjadi presiden tuli pertama universitas tersebut.

    Disutradarai oleh Nyle DiMarco, advokat tuli terkenal, dan Davis Guggenheim, dokumenter berdurasi 1 jam 39 menit ini menggabungkan wawancara eksklusif, footage arsip, dan elemen naratif eksperimental “Deaf Point of View” yang inovatif. Film ini tidak hanya menceritakan kemenangan komunitas tuli, tetapi juga peran penting protes ini dalam pengesahan Americans with Disabilities Act (ADA), sebuah tonggak sejarah hak-hak disabilitas.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    7. Vidio

    Cuplikan animasi My Stupid Boss. Foto: Vidio

    Siapa yang tak kenal Bossman dan Kerani? Karakter ikonik dari film My Stupid Boss (2016) kini hadir dalam format baru yang lebih segar dan kocak melalui My Stupid Boss The Animated Series. Serial animasi komedi ini resmi tayang eksklusif di platform streaming Vidio mulai 14 Juni 2025, menghadirkan kekacauan dunia kerja dalam gaya visual yang liar dan ekspresif.

    Disutradarai oleh Daryl Wilson dan diproduksi oleh Falcon Pictures, serial ini mengadaptasi kisah sukses film My Stupid Boss dengan sentuhan animasi 2D yang penuh warna. Terdiri dari 13 episode berdurasi 26 menit, serial ini tayang setiap Sabtu pukul 07.00 WIB. Ceritanya berpusat pada Kerani (Bunga Citra Lestari) yang berharap lepas dari ulah absurd Bossman (Reza Rahadian) setelah pindah ke kantor cabang di Sarawak. Namun, harapannya pupus ketika Bossman ikut pindah dan mengubah kantor menjadi pusat operasi

    Vidio sendiri tidak hanya memberikan film terbaru dari Hollywood, tetapi juga memberikan akses kepada penggunanya untuk menyaksikan tayangan drama Korea Selatan, anime dan Live TV.

    Selain itu, sajikan juga Vidio Original Series garapan mereka. Tidak ketinggalan pertandingan olahraga, seperti basket, sepak bola dan lain sebagainya.

    Vidio bisa dibuka di sini.

    8. Viu

    Sosok Walid telah menjadi fenomena di media sosial, khususnya di TikTok dan Instagram, berkat perannya yang kontroversial dalam serial Malaysia Bidaah. Serial ini berhasil mencuri perhatian jutaan penonton dengan cerita yang menggugah dan akting memukau dari aktor senior Faizal Hussein sebagai Walid Muhammad Mahdi Ilman. Kalimat ikonik “Pejamkan mata, bayangkan muka Walid” bahkan telah menjadi meme viral yang menambah popularitas serial ini. Ingin tahu lebih lanjut tentang kisah Walid di film Bidaah, detikers bisa menontonnya di Viu.

    Bagi para penggemar setia variety show Korea produksi Na Yeong-seok (Na PD), Earth Arcade Season 3 resmi tayang di Viu. Siap-siap untuk kembali terhibur dengan petualangan kocak dan penuh aksi dari empat Earth Warriors favorit.

    Di musim ketiga ini, Earth Arcade membawa kembali empat agen rahasia penuh energi: Lee Eun-ji, Mimi (OH MY GIRL), Lee Young-ji, dan Ahn Yujin (IVE). Mereka bersatu kembali untuk misi epik menangkap Torong, kelinci nakal yang kabur dengan kartu korporat milik Jade Emperor. Kali ini, petualangan mereka berlangsung di lokasi eksotis seperti Abu Dhabi dan Portugal, dengan tambahan bantuan dari asisten misterius, Agent F.

    Kamu dapat menonton melalui ponsel dan laptop dengan membayar biaya berlangganan, mulai dari Rp 30 ribu per bulan. Pembayarannya sendiri bisa menggunakan dompet digital yang sudah populer.

    Akses Viu di sini.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video idEA ke Pemerintah: Tolong Perhatikan, E-Commerce Masih Penuh Tekanan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Telkomsel Pimpin Pusat Hiburan Digital Terlengkap Indonesia di APOS 2025

    Telkomsel Pimpin Pusat Hiburan Digital Terlengkap Indonesia di APOS 2025

    Bisnis.com, BALI – Telkomsel kembali meneguhkan komitmennya sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan dan entertainment hub terlengkap di Indonesia dengan berpartisipasi pada Asia-Pacific Video & OTT Summit (APOS) 2025 yang digelar di Badung, Bali, 24–26 Juni 2025. Pada ajang prestisius yang dihadiri pemimpin industri seperti Google, Netflix, TikTok, Warner Bros Discovery, Walt Disney, dan raksasa media regional lainnya ini, Telkomsel dipercaya menjadi host sesi Welcome Reception untuk menyambut para delegasi dan membuka rangkaian diskusi strategis mengenai masa depan hiburan digital Asia-Pasifik.

    Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, menyatakan, “Sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di kawasan yang telah menemani perjalanan digital masyarakat Indonesia selama 30 tahun, Telkomsel terus berevolusi menjadi entertainment hub terdepan yang inklusif. Melalui APOS 2025, kami ingin memperlihatkan bagaimana kekuatan ekosistem Telkomsel – MAXstream Studios, IndiHome, hingga MyTelkomsel – memberi panggung global bagi konten, talenta, budaya, dan kisah Indonesia.”

    Rekam Jejak Inovasi: Menggerakkan Adopsi Hiburan Digital Tanah Air

    Sejak tahun 2014, Telkomsel telah mencatat berbagai pencapaian penting dalam dunia hiburan digital, dimulai dengan peluncuran platform streaming pertamanya, Bola Samba. Perjalanan ini berlanjut dengan hadirnya aplikasi MAXstream pada 2018, yang menjadi platform utama dalam menghadirkan konten premium dan memproduksi konten orisinal bersama mitra video ternama.

    Selama bertahun-tahun, Telkomsel telah memantapkan posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi pilihan utama bagi berbagai platform video global seperti Netflix, Disney+ Hotstar, YouTube, dan Prime Video. Pengalaman hiburan digital semakin ditingkatkan melalui integrasi fitur streaming di aplikasi MyTelkomsel, yang memberikan akses mudah dan praktis bagi pengguna.

    Pada 2023, Telkomsel memperkuat strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) dengan mengintegrasikan IndiHome ke dalam ekosistemnya, menggabungkan layanan IPTV dan konektivitas broadband berkecepatan tinggi, lengkap dengan konten berlisensi untuk jutaan rumah tangga. Terbaru di tahun 2024, Telkomsel memperluas produksi konten lokal melalui transformasi MAXstream menjadi MAXstream Studios, menghadirkan konten yang lebih relevan khususnya untuk Gen Z melalui kolaborasi dengan platform drama vertikal dan distribusi yang menjangkau berbagai perangkat.

    Rekam jejak tersebut menegaskan peran Telkomsel dalam membentuk perilaku konsumsi hiburan digital di Indonesia dari bundling paket data, produksi konten orisinal, hingga integrasi layanan konvergensi.

    Lebih dari 30 Mitra Video Lokal & Global: Konten Tanpa Batas, Akses Tanpa Kompromi

    Telkomsel kini berelasi dengan lebih dari 30 mitra konten nasional dan internasional mulai dari Netflix, Disney+ Hotstar, Warner Bros Discovery, TikTok, YouTube, Vidio, hingga Viu memberikan pelanggan pilihan tayangan terlengkap, baik blockbuster global maupun karya sineas lokal Asia-Pasifik dan Indonesia. Melalui skema data bundling, co-production, sampai dengan ragam format tayangan khusus, kemitraan bersama Telkomsel telah membuka jalur distribusi baru bagi kreator Indonesia agar mampu bersaing di panggung global.

    Capaian yang Lampaui Layanan Konektivitas

    MAXstream Studios – Film pendek Little Rebels Cinema Club menorehkan sejarah sebagai pemenang Crystal Bear – Best Short Film (Generation Kplus) di Berlinale 2025, memperkuat kredibilitas MAXstream dan membuktikan kekuatan cerita lokal di festival film kelas dunia.
    IndiHome – Sejak terintegrasi dengan Telkomsel, IndiHome telah mendapatkan rating ‘Excellent’ dalam kategori Pay TV (Champion) dan Fixed Broadband (Nominee) di ajang International Customer Experience (ICX) Awards 2024, menegaskan standar layanan broadband konvergensi bertaraf global.
    MyTelkomsel – Dinobatkan sebagai pemenang Telco to Ace Mobile App pada Twimbit Telecom Awards 2025 dan Digital Initiative of The Year pada Asian Telecom Awards 2024 atas peningkatan pengalaman layanan yang berkembang melampaui aplikasi utilitas, tetapi juga menghadirkan ekosistem layanan digital lifestyle yang terintegrasi bagi lebih dari 83 juta pengguna aktif bulanan.

    “Telkomsel akan terus melanjutkan strategi ‘Evolving with Entertainment’, memperluas portofolio konten hiburan berkualitas dalam wujud interactive, short-form, maupun immersive yang juga didukung kapabilitas 5G dan AI kami sembari memperdalam kolaborasi dengan studio lokal untuk semakin mendorong ekonomi kreatif digital Indonesia, serta Asia-Pasifik,” tutup Derrick.

    Bertepatan dengan momentum APOS 2025, Telkomsel juga mengumumkan sinergi tiga pihak bersama TikTok dan ekosistem GoTo melalui GoPay, guna memperluas inklusi digital dan memberdayakan pengguna, kreator, UMKM, serta konsumen Indonesia. Memadukan keunggulan jaringan broadband terdepan dan terluas Telkomsel, kapabilitas live-commerce TikTok, serta layanan end-to-end GoTo, kolaborasi ini akan menghadirkan ragam solusi baru yang dapat mendukung akselerasi ekonomi kreatif digital nasional.

    Di sisi konten, Telkomsel dan Viu telah menandatangani kesepakatan co-production empat serial Viu | MAXstream Originals, membuka jalur distribusi di MAXstream, IndiHomeTV, dan pasar Viu di Asia, Timur Tengah, dan Asia Tenggara menghadirkan panggung global bagi talenta lokal Indonesia