Perusahaan: Visa

  • Byond by BSI dan ATM BSI Sudah 4 Hari Error, Katanya Upgrade Sistem Sudah Selesai tapi Masih Bermasalah

    Byond by BSI dan ATM BSI Sudah 4 Hari Error, Katanya Upgrade Sistem Sudah Selesai tapi Masih Bermasalah

    PIKIRAN RAKYAT – Aplikasi Byond by BSI dan ATM BSI tampaknya masih bermasalah, meski pihak bank mengklaim proses upgrade sistem sudah selesai. Bank BSI sebelumnya menyatakan bahwa layanan perbankan mereka sudah kembali normal.

    Akan tetapi, berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di media sosial X pada Selasa 11 Februari 2025 hingga pukul 15.10 WIB, masih banyak nasabah yang tidak bisa menggunakan Byond by BSI hingga ATM BSi.

    “BSI kenapa???” ucap akun @Aslan*** pada pukul 15.00 WIB.

    “Atm BSI kek t*i,” ujar akun @elfor****.

    “Gak bisa ngapain-ngapain gara-gara BSI. untung saya masih sisa telur setengah lusin,” tutur akun @Saprute****.

    “*nj*nkk gara-gara BSI error itu orang jadi gak bayar utang ke gue a*u.. Bilangnya nunggu BSI mobile bagus padahal yang error kan Byond doangg cok,” kata akun @Bak**oSet**.

    “Ya Allah BSI kenapa dah,” ucap akun @bolusok***.

    “Ternyata udah masuk hari ke 4 ini (BSI Error),” ujar akun @yogak***.

    “BSI mau sampai kapan error-nya Ya Allah,” kata akun @dydyyy***.

    “@bankbsi_id BYOND BSI KAPAN BNER NYA MIN????” tutur akun @hourlyd***.

    Tanggapan BSI

    Sebagai respons dari berbagai keluhan itu, Bank BSI menyatakan bahwa proses peningkatan sistem yang sempat diklaim selesai ternyata masih terjadi. 

    “Mohon maaf atas kendala pada layanan yang Kakak alami ya. Dapat kami informasikan bahwa saat ini sedang dilakukan upgrade sistem guna meningkatkan kualitas layanan transaksi nasabah. Selama proses tersebut, transaksi melalui Aplikasi BYOND by BSI dan BSI Net Banking, saat ini masih mengalami kendala dan Kakak dapat melakukan pengecekan secara berkala,” kata @bankbsi_id pada Selasa 11 Februari 2025 pukul 14.59 WIB.

    “Sebagai solusi alternatif, Kakak masih dapat menggunakan alternatif Channel lainnya yaitu BSI Mobile, Mesin ATM BSI, dan Kantor Cabang BSI terdekat,” tuturnya menambahkan.

    Upgrade Sistem Selesai

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebelumnya menyampaikan bahwa saat ini proses pembaruan (upgrade) sistem perbankan telah selesai dan layanan e-channel sudah kembali normal seperti semula.

    “BSI memberitahukan bahwa proses upgrade sistem BSI telah selesai, dan layanan e-channel, antara lain BSI Mobile, BsiNet, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, kartu debit GPN dan Visa, sudah kembali normal dan dapat digunakan seperti biasa,” kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin 10 Februari 2025.

    Mewakili perseroan, dia menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan pengertian nasabah BSI. Dia mengatakan, BSI tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan mengingatkan untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi nasabah.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mari Elka Bicara Pentingnya Skill SDM Dorong Modernisasi Sektor Jasa

    Mari Elka Bicara Pentingnya Skill SDM Dorong Modernisasi Sektor Jasa

    Jakarta

    Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mendorong penguatan sektor jasa guna memperkokoh perekonomian Indonesia. Dia meyakini RI dapat menjadi pusat (hub) menarik untuk penciptaan banyak jasa dan layanan.

    Namun dalam upaya modernisasi sektor jasa, Mari Elka menilai perlu didukung keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

    “Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, itu sebagian pendidikan, pelatihan,” katanya pada gelaran konferensi Macro Day yang menjadi agenda utama MIF 2025, Selasa (11/2/2025).

    Diketahui, Mari Elka menjadi salah satu narasumber dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025. Ia hadir mengisi sesi panel bertajuk ‘Global Macroeconomy: Stepping into a Brighter Economic Future’, yang dimoderatori oleh President Commissioner Bank Mandiri M. Chatib Basri.

    Jika kualitas SDM yang dimiliki dirasa belum memadai, kata dia, maka pemerintah bisa saja memberikan izin kepada SDM asing untuk membantu mengembangkan bakat dalam negeri. Salah satunya melalui pemberian Golden Visa.

    Mari Elka menyebut saat ini kontribusi terhadap PDB Indonesia dari jasa serta lapangan kerja di bidang jasa meningkat. Akan tetapi sebagian besar berada di sektor layanan tradisional kelas bawah, seperti perdagangan, ritel, konstruksi, dan sektor informal lainnya.

    Karena itu menurutnya selain memastikan daya saing dan investasi, pemerintah harus mengupayakan memodernisasi sektor jasa dan menangani sektor informal.

    “Apa peran pemerintah? Peran pemerintah adalah untuk membuka pembatasan pada banyak sektor jasa, apakah itu pendidikan, kesehatan, sudah mulai, mereka sudah mulai mengizinkan rumah sakit asing dan universitas asing untuk beroperasi, dan juga layanan bisnis yang lebih modern,” jelasnya.

    Foto: Tangkapan Layar

    Hal senada disampaikan Dani Rodrik yang juga hadir dalam sesi panel. Ia memuji Indonesia yang memiliki rekam jejak sangat baik dalam hal stabilitas dan kebijakan ekonomi makro. Khususnya dalam mengelola lingkungan moneter dan fiskal.

    Kendati demikian, profesor dari International Political Economy, Harvard Kennedy School ini menyarankan pemerintah untuk tak ragu berinvestasi pada kualitas SDM. Menurutnya strategi ini yang menjadi senjata rahasia negara-negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, seperti Tiongkok. Dani mengungkapkan skill SDM dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing sektor manufaktur.

    “Jika Anda juga berinvestasi pada sumber daya manusia, di lembaga Anda, Anda dapat meningkatkan kecanggihan produsen yang Anda produksi,” ujarnya.

    Sebelumnya, Dani juga menyinggung soal dinamika ekonomi global yang terjadi saat ini. Termasuk kebijakan perang tarif yang dikeluarkan Presiden Amerika Donald Trump. Di tengah berbagai situasi ketidakpastian saat ini, kata dia, mustahil bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk tidak ikut terpengaruh. Meski begitu, menurutnya Pemerintah Indonesia jangan terlalu khawatir, dan tetap fokus membangun dan memperkuat kebijakan ekonomi nasional.

    “Saya percaya bahwa 80% dari apa yang terjadi pada negara berkembang atau negara seperti Indonesia akan tetap ditentukan oleh kebijakan dalam negeri,” kata Dani.

    “Jadi pesan utama saya untuk para pembuat kebijakan dan pemikir di negara-negara seperti Indonesia adalah jangan khawatir, ambil tindakan pencegahan, tetapi jangan terganggu oleh apa yang terjadi di Amerika Serikat dan volatilitas ekonomi dunia (tetapi) memperhatikan apa yang harus Anda lakukan di dalam negeri, terhadap strategi domestik Anda,” imbuhnya.

    Di sisi lain, President Commissioner Bank Mandiri M. Chatib Basri tampak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Dani. Dia mengungkapkan kebijakan domestik memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia saat ini.

    “Saya pikir itu adalah poin yang sangat penting ketika Anda mengatakan jangan terlalu khawatir dan mungkin di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, kebijakan domestik akan menjadi sangat penting dan krusial,” tukasnya.

    (akn/ega)

  • BSI Umumkan Sistem Layanan Nasabah Kembali Normal

    BSI Umumkan Sistem Layanan Nasabah Kembali Normal

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjamin layanan yang sempat eror kembali normal. Hal ini disampaikan BSI melalui keterangan resmi di Instagram @banksyariahindonesia.

    “PT Bank Syariah Indonesia Tbk memberitahukan bahwa proses upgrade system BSI telah selesai, dan layanan e-channel antara lain BSI Mobile, BSI Net, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, Kartu Debit GPN & Visa, sudah kembali normal dan dapat digunakan seperti biasa,” tulis BSI, Senin (10/2/2025).

    BSI mengatakan terima kasih atas kesabaran nasabah mengenai peningkatan layanan tersebut dan berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik.

    “Terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan mengingatkan untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi Anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi BSI Call Center 14040 atau kunjungi www.bankbsi.co.id,” tutup keterangan BSI.

    Sebelumnya, nasabah BSI sempat mengeluhkan aplikasi Byond yang mengalami error. Kondisi itu diketahui terjadi sejak Minggu (9/2) kemarin.

    Seperti yang disampaikan salah satu akun X @ri****** yang mempertanyakan terkait aplikasi Byond BSI yang terus alami gangguan yang membuat dirinya kesulitan untuk melakukan transaksi.

    “@bankbsi_id assalamualaikum, mau nanya ini kenapa apk byond by bsi error terus ya? mau transaksi jadi susah,” tulis akun tersebut dikutip, Senin (10/2).

    Sejumlah akun lainnya juga membagikan tangkap layar saat membuka m-banking BSI yang tidak bisa digunakan. Saat m-banking dibuka, hanya terdapat layar putih. Di mana biasanya saat menbuka aplikasi tersebut akan ada informasi terkait saldo pengguna.

    “@bankbsi_id ini gimana yaa mau transaksi di beyond bsi tapi ko ga bisa-bisa ya? aplikasinya diperbaiki dong,” ungkap salah satun akun X @ch*******.

    (ada/hns)

  • Pemerintah Ingin Tingkatkan Peran Diaspora dalam Pembangunan Nasional

    Pemerintah Ingin Tingkatkan Peran Diaspora dalam Pembangunan Nasional

    loading…

    Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menemui diaspora Indonesia yang berada di Inggris, Sabtu (8/2/2025). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengungkapkan bahwa pemerintah ingin meningkatkan peran diaspora dalam pembangunan nasional. Caranya, kata dia, bisa melalui transfer ilmu dan teknologi, pelembagaan budaya produktif, hingga berinvestasi di Indonesia.

    Hal tersebut dikatakannya saat menemui diaspora Indonesia yang berada di Inggris, Sabtu (8/2/2025). Supratman menuturkan, pemerintah akan memudahkan diaspora agar bisa masuk ke Indonesia.

    Ia mengungkapkan Indonesia tengah mempelajari mekanisme Overseas Citizenship of India (OCI) yang diterapkan oleh pemerintah India. Fasilitas OCI yang diberikan pemerintah India berupa visa seumur hidup, kemudahan bekerja, kepemilikan properti, serta beasiswa.

    “Kementerian Hukum telah melakukan studi banding, di antaranya mekanisme OCI yang memberikan banyak fasilitas bagi diaspora India untuk masuk ke negaranya. Ini dapat kita adopsi, tentu saja dengan menyesuaikan aturan di Indonesia. Jadi nantinya bapak dan ibu (diaspora) lebih mudah masuk Indonesia,” ujar Supratman dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/2/2025).

    Dalam hal investasi, kata Supratman, Kementerian Hukum (Kemenkum) akan berkoordinasi dengan Kementerian Investasi/BKPM untuk mengkaji peluang diaspora agar dapat berinvestasi dalam sektor-sektor tertentu di Indonesia. “Kami sudah mendengarkan usulan-usulan sebelumnya dari diaspora yang ingin berinvestasi dengan mudah layaknya penanam modal dalam negeri. Kebijakan tersebut akan kami kaji bersama Kementerian Investasi,” tuturnya.

    Kemudahan lainnya akan diberikan pemerintah dalam hal persyaratan bekerja di Indonesia. Supratman menyebut Kemenkum akan mengusulkan perubahan persyaratan dan kriteria Tenaga Kerja Asing (TKA) sehingga diaspora mendapatkan persyaratan khusus.

    Di samping itu, ke depannya semua kementerian/lembaga yang memiliki irisan dalam pelayanan diaspora akan memiliki sistem informasi yang terintegrasi. Dengan demikian, pelayanan kepada diaspora menjadi lebih mudah dan cepat.

    “Kemenkum akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan diaspora agar datanya terintegrasi. Misalnya pelayanan visa, kependudukan, serta kewarganegaraan,” jelasnya.

    Selain pelayanan bagi diaspora, kader Gerindra ini juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan pelayanan hukum bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di luar negeri, termasuk Inggris.

    Ia menerangkan bahwa Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkum bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri memberikan bantuan hukum yang meliputi pertukaran dan pemanfaatan data kewarganegaraan, layanan kewarganegaraan, dan pendampingan dalam penanganan kasus hukum.

    “Kemenkum dan Kementerian Luar Negeri mengintegrasikan data kewarganegaraan WNI, mengurus dokumen kewarganegaraan, juga perlindungan dalam kasus hukum,” pungkasnya.

    (rca)

  • Tak Mau Usir Pangeran Harry, Trump: Dia dan Istri Sudah Banyak Masalah

    Tak Mau Usir Pangeran Harry, Trump: Dia dan Istri Sudah Banyak Masalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) enggan deportasi Pangeran Inggris Harry yang tengah mengasingkan diri di Montecito, California.

    Mengutip The New York Post, status imigrasi Harry sedang dalam proses litigasi di Washington DC, dengan Heritage Foundation menuduh bahwa dia mungkin menyembunyikan penggunaan obat-obatan terlarang di masa lalu yang seharusnya mendiskualifikasi dia dari mendapatkan visa AS.

    Namun presiden mengatakan kepada The New York Post bahwa dia tidak tertarik untuk mengusir Harry dari AS

    “Saya tidak ingin melakukan itu. Dia punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia (istrinya) mengerikan,” ujar Trump dikutip dari The New York Post, Minggu (9/2/2025).

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle yang merupakan perempuan dengan kewarganegaraan Amerika telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap Trump selama bertahun-tahun.

    Termasuk satu ledakan ketika Mghan Markle menyebut Trump “memecah belah” dan “misoginis. “Trump sebaliknya menggambarkan Harry sebagai orang yang “menurut” oleh Markle.

    “Saya pikir Harry yang malang sedang ditipu,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump memuji kakak laki-laki Pangeran Harry, Pangeran William yang ditemui secara pribadi di Paris pada bulan Desember saat upacara pembukaan kembali Katedral Notre-Dame.

    “Saya pikir William adalah pemuda yang hebat,” katanya.

    (mkh/mkh)

  • Kuasa Hukum Nikita Mirzani Sebut Lolly Bakal Sekolah di Luar Negeri

    Kuasa Hukum Nikita Mirzani Sebut Lolly Bakal Sekolah di Luar Negeri

    Jakarta, Beritasatu.com – Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid menyebut, putri Nikita Mirzani, Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly akan kembali melanjutkan sekolahnya di luar negeri.

    “Nikita Mizani akan kembali menyekolahkan putrinya (Lolly), dan akan memberangkatkan kembali ke luar negeri karena dia anak pintar, anak berprestasi dan memiliki IQ yang tinggi,” jelas Fahmi Bachmid dikutip dari channel YouTube, Minggu (9/2/2025).

    Meski akan kembali sekolah ke luar negeri, Fahmi Bachmid meminta kepada publik untuk tetap sabar menunggu. Pasalnya, untuk melakukan proses sekolah ke luar negeri membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

    “Untuk sekolah di luar negeri, tentu Nikita harus mengisi visa di kedutaan besar tempat di mana Lolly akan sekolah. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Laura dan tentu akan memakan waktu yang lebih lama,” jelasnya.

    “Namun, untuk kepastian negaranya lalu di mananya maka saya belum mendapatkan informasinya. Teknisnya kurang paham karena semua ada di ranah Nikita,” tuturnya.

    Fahmi Bachmid berpendapat, keputusan Nikita Mirzani untuk memberangkatkan Lolly ke luar negeri adalah bagian dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya.

    “Apa yang dilakukan Nikita terhadap Lolly itu merupakan bentuk kasih sayang ibunya terhadap seorang anak. Jadi, enggak perlu diperdebatkan lagi,” tutup kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid yang menyebut Laura akan kembali sekolah di luar negeri.

  • Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Jakarta

    Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat terkait isu masalah keimigrasian. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry.

    Trump mengungkap salah satu alasan tidak mendeportasi pangeran Harry dengan mengutip masalah perkawinan Duke of Sussex itu sebagai alasan keringanan hukuman.

    Trump mengatakan, “Saya akan membiarkannya sendiri,” Trump menyebut Pangeran Harry sudah memiliki masalah dengan istrinya.

    “Saya tidak ingin melakukan itu… Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).

    Diketahui, dilansir Anadolu dan AP, status imigrasi Harry telah diawasi dengan cermat. Yayasan Heritage menuduh dia mungkin telah menyembunyikan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang dapat mendiskualifikasi dia dari visa AS.

    Yayasan Heritage juga menuduh Pangeran Harry menerima perlakuan istimewa saat memasuki negara AS.

    Lembaga tersebut itu menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tahun lalu untuk merilis catatan visa Harry, dengan mengutip pengakuan penggunaan narkoba dalam otobiografinya, Spare.

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle pindah ke California Selatan pada tahun 2020.

    “Kami percaya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah Pangeran Harry jujur dalam permohonannya,” kata Nile Gardiner, kepala Pusat Kebebasan Margaret Thatcher Yayasan Heritage.

    Heritage berpendapat bahwa ada “kepentingan publik yang besar” terkait apakah Harry menerima perlakuan khusus selama proses aplikasi, khususnya setelah memoarnya tahun 2023 “Spare” mengungkap penggunaan narkoba di masa lalu.

    Harry mengatakan dalam “Spare” bahwa dia mengonsumsi kokain beberapa kali mulai sekitar usia 17 tahun, agar ‘Merasa berbeda’. Dia juga mengakui menggunakan ganja dan jamur psikedelik.

    AS secara rutin menanyakan tentang penggunaan narkoba pada aplikasi visanya, dan hal itu telah dikaitkan dengan masalah perjalanan bagi para selebritas, termasuk koki Nigella Lawson, penyanyi Amy Winehouse, dan model Kate Moss.

    Pengakuan penggunaan narkoba di masa lalu tidak serta-merta menghalangi orang untuk masuk atau tinggal di negara tersebut, tetapi menjawab dengan tidak jujur dapat menimbulkan konsekuensi serius.

    “Jika ia berbohong, Anda akan dideportasi,” kata pengacara Heritage, Samuel Dewey, kepada wartawan setelah sidang.

    “Orang-orang secara rutin dideportasi karena berbohong pada formulir imigrasi.”

    Dewey mengatakan ada kemungkinan Harry jujur tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasinya, dan menerima keringanan internal DHS atau semacam visa diplomatik dari Departemen Luar Negeri. Kedua pilihan tersebut sah tetapi akan membuat pemerintah dan Harry terbuka terhadap tuduhan perlakuan khusus.

    Pasangan yang pindah ke AS pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan, telah menjadi kritikus vokal Trump, dengan Meghan Markle menyebutnya “memecah belah” dan “misoginis”.

    Trump, yang sebelumnya mengkritik Harry dan Markle, menggambarkan Duke sebagai “dicambuk” oleh istrinya.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia dan Istri Banyak Masalah

    Jakarta

    Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat terkait isu masalah keimigrasian. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry.

    Trump mengungkap salah satu alasan tidak mendeportasi pangeran Harry dengan mengutip masalah perkawinan Duke of Sussex itu sebagai alasan keringanan hukuman.

    Trump mengatakan, “Saya akan membiarkannya sendiri,” Trump menyebut Pangeran Harry sudah memiliki masalah dengan istrinya.

    “Saya tidak ingin melakukan itu… Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).

    Diketahui, dilansir Anadolu dan AP, status imigrasi Harry telah diawasi dengan cermat. Yayasan Heritage menuduh dia mungkin telah menyembunyikan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang dapat mendiskualifikasi dia dari visa AS.

    Yayasan Heritage juga menuduh Pangeran Harry menerima perlakuan istimewa saat memasuki negara AS.

    Lembaga tersebut itu menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tahun lalu untuk merilis catatan visa Harry, dengan mengutip pengakuan penggunaan narkoba dalam otobiografinya, Spare.

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle pindah ke California Selatan pada tahun 2020.

    “Kami percaya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah Pangeran Harry jujur dalam permohonannya,” kata Nile Gardiner, kepala Pusat Kebebasan Margaret Thatcher Yayasan Heritage.

    Heritage berpendapat bahwa ada “kepentingan publik yang besar” terkait apakah Harry menerima perlakuan khusus selama proses aplikasi, khususnya setelah memoarnya tahun 2023 “Spare” mengungkap penggunaan narkoba di masa lalu.

    Harry mengatakan dalam “Spare” bahwa dia mengonsumsi kokain beberapa kali mulai sekitar usia 17 tahun, agar ‘Merasa berbeda’. Dia juga mengakui menggunakan ganja dan jamur psikedelik.

    AS secara rutin menanyakan tentang penggunaan narkoba pada aplikasi visanya, dan hal itu telah dikaitkan dengan masalah perjalanan bagi para selebritas, termasuk koki Nigella Lawson, penyanyi Amy Winehouse, dan model Kate Moss.

    Pengakuan penggunaan narkoba di masa lalu tidak serta-merta menghalangi orang untuk masuk atau tinggal di negara tersebut, tetapi menjawab dengan tidak jujur dapat menimbulkan konsekuensi serius.

    “Jika ia berbohong, Anda akan dideportasi,” kata pengacara Heritage, Samuel Dewey, kepada wartawan setelah sidang.

    “Orang-orang secara rutin dideportasi karena berbohong pada formulir imigrasi.”

    Dewey mengatakan ada kemungkinan Harry jujur tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasinya, dan menerima keringanan internal DHS atau semacam visa diplomatik dari Departemen Luar Negeri. Kedua pilihan tersebut sah tetapi akan membuat pemerintah dan Harry terbuka terhadap tuduhan perlakuan khusus.

    Pasangan yang pindah ke AS pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan, telah menjadi kritikus vokal Trump, dengan Meghan Markle menyebutnya “memecah belah” dan “misoginis”.

    Trump, yang sebelumnya mengkritik Harry dan Markle, menggambarkan Duke sebagai “dicambuk” oleh istrinya.

    Tonton juga Video Trump Teken Aturan Deportasi Mahasiswa yang Ikut Aksi Pro-Palestina

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tak Terima Sekutunya Netanyahu jadi Buronan, Donald Trump Berikan Sanksi Ini untuk ICC

    Tak Terima Sekutunya Netanyahu jadi Buronan, Donald Trump Berikan Sanksi Ini untuk ICC

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memberikan sanksi kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena menargetkan Amerika Serikat dan sekutunya, Israel.

    Perintah tersebut memberikan sanksi keuangan dan visa kepada individu yang tidak disebutkan namanya dan anggota keluarga mereka yang membantu penyelidikan ICC terhadap warga negara AS atau sekutu AS.

    Perintah tersebut dikeluarkan setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, yang dicari oleh ICC atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza sejak Oktober 2023.

    Isi Surat Perintah

    Dalam perintah eksekutif tersebut, Trump menulis bahwa ICC telah terlibat dalam tindakan tidak sah dan tidak berdasar yang menargetkan Amerika dan sekutu dekat, Israel, mengutip surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pada bulan November untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanannya saat itu, Yoav Gallant.

    “ICC tidak memiliki yurisdiksi atas Amerika Serikat atau Israel, karena tidak ada negara yang menjadi pihak dalam Statuta Roma atau anggota ICC,” bunyi perintah tersebut.

    Uni Eropa telah berjanji untuk mendukung pengadilan tersebut dari dampak sanksi, tetapi rincian tanggapan tersebut belum diumumkan.

    “Perintah eksekutif tersebut dapat menjadi tantangan serius bagi pekerjaan ICC dengan risiko memengaruhi investigasi dan proses yang sedang berlangsung, termasuk yang berkaitan dengan Ukraina, yang berdampak pada upaya bertahun-tahun untuk memastikan akuntabilitas di seluruh dunia,” kata juru bicara UE.

    “UE akan memantau implikasi dari perintah eksekutif tersebut dan akan menilai kemungkinan langkah lebih lanjut,” tambahnya.

    Para ahli sebelumnya telah menyarankan bahwa beberapa langkah dapat diambil untuk melindungi ICC dari dampak sanksi, termasuk Statuta Pemblokiran, sebuah peraturan yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dan individu UE dari dampak sanksi ekstrateritorial yang dijatuhkan oleh negara ketiga.

    ICC juga dapat mengajukan tuntutan penghalangan keadilan terhadap Trump, berdasarkan Pasal 70 Statuta Roma.

    Adam Keith, Direktur Akuntabilitas di Human Rights First dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri, mengecam perintah tersebut,.

    “Ini adalah penyalahgunaan sanksi yang mengerikan dan penghinaan terhadap para penyintas kejahatan perang di seluruh dunia,” katanya.

    “Tidak seorang pun pejabat ICC atau saksi yang terlibat dengannya harus menghadapi sanksi karena menyelidiki kejahatan perang, dan warga negara AS, perusahaan, dan sekutu dekat tidak boleh mengambil risiko denda atau tuntutan pidana karena mendukung pekerjaan penting pengadilan,” katanya.

    Tanggapan ICC

    Dalam reaksi singkat, ICC mengutuk perintah tersebut sebagai upaya untuk merusak pekerjaan peradilannya yang independen dan tidak memihak.

    “Pengadilan berdiri teguh dengan personelnya dan berjanji untuk terus memberikan keadilan dan harapan kepada jutaan korban kekejaman yang tidak bersalah di seluruh dunia, dalam semua situasi di hadapannya,” demikian bunyi pernyataan pengadilan.

    Pemerintahan Trump pertama menjatuhkan sanksi kepada jaksa ICC Fatou Bensouda dan wakilnya pada tahun 2020 ketika pengadilan menyelidiki dugaan kejahatan perang AS di Afghanistan. Kali ini, sanksi tersebut terkait dengan investigasi pengadilan terhadap Israel.

    Sanksi Trump tahun 2020 dibatalkan di bawah kepemimpinan Joe Biden, yang secara bersyarat mendukung investigasi ICC terhadap kejahatan perang Rusia di Ukraina.

    Pada hari pertamanya kembali ke Ruang Oval bulan lalu, Trump membatalkan keputusan Biden untuk mengakhiri sanksi tahun 2020.

    Perintah Balas Dendam

    AS bukan merupakan pihak dalam Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC, dan telah memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan pengadilan tersebut sejak didirikan pada tahun 2002.

    ICC, yang berpusat di Den Haag, adalah pengadilan pidana internasional permanen pertama di dunia yang memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu yang dituduh melakukan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi.

    Netanyahu adalah pemimpin negara pertama yang didukung Barat yang menjadi subjek surat perintah penangkapan oleh pengadilan.

    “Di Ukraina, Sudan, dan negara-negara lain di seluruh dunia, ICC memajukan kepentingan AS dalam memastikan bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan perang menghadapi sejumlah akuntabilitas,” kata Keith.

    “Daripada menyerang pengadilan, pemerintah AS harus mendesak pejabat Israel untuk menyelidiki tuduhan yang ada di hadapannya secara kredibel,” katanya.

    Sementara itu, Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan perintah itu dendam dan menunjukkan bahwa Presiden Trump mendukung kejahatan pemerintah Israel dan merangkul impunitas.

    Callamard mengatakan sanksi tersebut akan merugikan kepentingan para korban di negara-negara tempat pengadilan menyelidiki kekejaman, tidak hanya di Palestina tetapi juga di Sudan, Libya, Filipina, Ukraina, dan Venezuela.

    “Pemerintah di seluruh dunia dan organisasi regional harus melakukan segala daya mereka untuk mengurangi dan memblokir dampak sanksi Presiden Trump. Melalui tindakan kolektif dan terpadu, negara-negara anggota ICC dapat melindungi Pengadilan dan stafnya. Tindakan mendesak diperlukan, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • PM Trudeau Sebut Kanada Terhimpit Tantangan Politik Jangka Panjang dengan Pemerintahan Trump

    PM Trudeau Sebut Kanada Terhimpit Tantangan Politik Jangka Panjang dengan Pemerintahan Trump

    JAKARTA – Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan Kanada dapat menghadapi tantangan politik jangka panjang dengan Amerika Serikat bahkan jika Kanada berhasil menghindari ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump

    Trump sebelumnya mengatakan akan menunda penerapan tarif terhadap ekspor Kanada selama 30 hari dengan imbalan konsesi di perbatasan dan penegakan kejahatan, khususnya menindak penyelundupan fentanil.

    Trudeau mengatakan tantangan utama Ottawa adalah meyakinkan Washington, Kanada melakukan semua yang mereka bisa untuk memerangi aliran fentanil.

    Data publik menunjukkan 0,2% dari seluruh pasokan obat yang disita di AS berasal dari perbatasan Kanada.

    Jika tarif diberlakukan, Kanada akan memberikan respons yang sama, namun tujuannya adalah menghapus kebijakan tersebut secepat mungkin.

    “Refleksi strategis yang harus kita miliki saat ini adalah bagaimana kita bisa melewati, berkembang, dan tumbuh lebih kuat dalam empat tahun ke depan dan memasuki situasi politik jangka panjang yang lebih menantang dengan Amerika Serikat?” kata Trudeau dilansir Reuters, Jumat, 7 Februari.

    Trump telah berulang kali menyatakan Kanada akan lebih baik jika setuju menjadi negara bagian AS yang ke-51.

    Peter Navarro, penasihat perdagangan senior Trump, minggu ini mengatakan Kanada telah menjadi sumber utama pengiriman obat-obatan terlarang dalam jumlah kecil dan bebas bea, juga memiliki masalah visa yang “besar” dan membiarkan orang-orang yang termasuk dalam “daftar pengawasan terorisme” memasuki Amerika Serikat.

    Kanada mengirimkan 75 persen dari seluruh ekspor barang dan jasa ke selatan perbatasan, sehingga sangat rentan terhadap sanksi AS.

    Trudeau, yang menyuarakan keluhan lama dari komunitas bisnis, mengatakan hambatan perdagangan internal antara 10 provinsi menghambat perekonomian.

    “Ini adalah salah satu momen dan peluang di mana…ada jendela yang terbuka karena konteks yang kita hadapi. Kita harus melompatinya,” katanya.

    Sebelum Trump mencabut ancaman tarifnya, warga Kanada membatalkan perjalanan ke selatan perbatasan, memboikot alkohol dan produk-produk AS lainnya, dan bahkan mencemooh tim Amerika di acara olahraga.