Perusahaan: Visa

  • Korsel Pertimbangkan Status Penduduk Tetap untuk Nelayan RI Penyelamat Lansia

    Korsel Pertimbangkan Status Penduduk Tetap untuk Nelayan RI Penyelamat Lansia

    Seoul

    Kementerian Kehakiman Korea Selatan mengumumkan akan meninjau kemungkinan pemberian status penduduk tetap jangka panjang (F-2) kepada warga negara Indonesia Sugianto (31) yang membantu mengevakuasi penduduk saat kebakaran hutan di Korsel. Aksi Sugianto membuat puluhan warga desa selamat dari kebakaran hutan yang merambat dengan cepat.

    Dilansir Yonhap dan Chosun, Rabu (2/4/2025), Sugianto menyelamatkan puluhan penduduk desa ketika kebakaran hutan di Desa Uiseong menyebar ke desa pesisir Yeongdeok pada 25 Maret lalu. Kementerian Kehakiman mengindikasikan mereka mengarahkan peninjauan untuk status penduduk tetap jangka panjang (F-2) dengan mempertimbangkan kontribusi Sugianto selaku warga negara asing dalam menyelamatkan banyak nyawa.

    Status penduduk tetap jangka panjang dapat diberikan oleh Menteri Kehakiman kepada mereka yang diakui telah memberikan kontribusi signifikan bagi Korsel atau meningkatkan kepentingan publik. Pertimbangan itu menyusul laporan bahwa Sugianto yang bekerja sebagai nelayan di Yeongdeok berlari bolak-balik sambil menggendong penduduk lansia ke tempat aman.

    Sugianto dan ketua komunitas nelayan desa, Yoo Myeong-shin, memberi tahu warga tentang kebakaran tersebut dengan berlari dari pintu ke pintu untuk mengevakuasi mereka yang sakit sekitar pukul 11 malam.

    “Nenek, ada kebakaran di pegunungan, kita harus segera mengungsi,” teriak Sugianto untuk membangunkan warga yang tertidur.

    Dia berlari sambil menggendong lansia di punggung untuk menuju tanggul yang berjarak sekitar 300 meter. Tata letak desa, di mana rumah-rumah bergerombol di lereng pantai, membuat lansia sulit untuk mengungsi dengan cepat.

    “Jika Sugianto tidak ada di sana, kami semua akan mati. Saya tertidur saat menonton televisi, dan ketika saya mendengar teriakan di luar tentang kebakaran, saya bangun dan melihat Sugianto di sana, dan saya dapat melarikan diri dari rumah saya berkat digendong di punggungnya,” kata seorang warga berusia 90-an.

    Selain Sugianto, ada juga nelayan asal Indonesia bernama Leo yang turut membantu evakuasi. Dia juga menggendong lansia yang untuk menjauh dari api.

    Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan Oh Young-joo juga telah mengunjungi lokasi terdampak dan bertemu dengan nelayan yang menjadi penyelamat warga. Dia telah meminta pihak yang berwenang untuk membantu perpanjangan visa dan keperluan lain terhadap nelayan asing yang menolong warga.

    Lihat Video: Korban Tewas Kebakaran Hutan Korea Selatan Capai 26 Orang

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Berikut Prosedur dan Persyaratan yang Harus Diketahui

    Berikut Prosedur dan Persyaratan yang Harus Diketahui

    YOGYAKARTA – Banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mempertimbangkan untuk berpindah kewarganegaraan ke negara lain dengan berbagai alasan, seperti pekerjaan, pernikahan, pendidikan, atau kesempatan hidup yang lebih baik. Namun, proses pindah kewarganegaraan bukanlah hal yang sederhana, karena ada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci cara pindah kewarganegaraan dari WNI ke WNA, termasuk syarat yang harus dipenuhi, prosedur yang harus dilalui, serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan besar ini.

    Syarat Pindah Kewarganegaraan dari WNI ke WNA

    Sebelum mengajukan permohonan pindah kewarganegaraan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang WNI yang ingin menjadi warga negara asing (WNA), di antaranya:

    1. Memiliki Status Hukum yang Jelas di Negara Tujuan

    Sebelum mengajukan pelepasan kewarganegaraan Indonesia, pemohon harus sudah mendapatkan kepastian kewarganegaraan dari negara tujuan. Biasanya, negara tujuan akan memberikan status penduduk tetap (permanent resident) sebelum kewarganegaraan diberikan.

    2. Berusia di Atas 18 Tahun atau Sudah Menikah

    Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Indonesia, seseorang hanya bisa mengajukan permohonan pindah kewarganegaraan jika sudah berusia 18 tahun ke atas atau sudah menikah.

    3. Tidak Memiliki Hutang atau Tanggung Jawab Hukum di Indonesia

    Pemohon harus memastikan bahwa mereka tidak memiliki utang negara, baik dalam bentuk pajak maupun kewajiban finansial lainnya. Selain itu, mereka juga tidak boleh sedang terlibat kasus hukum di Indonesia.

    4. Mendapatkan Persetujuan dari Pemerintah Indonesia

    Setiap warga negara yang ingin melepaskan status kewarganegaraan Indonesia harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Hak

    5. Asasi Manusia (Kemenkumham).

    Sudah Mendapatkan Kewarganegaraan Baru

    Indonesia tidak mengizinkan dwi-kewarganegaraan untuk orang dewasa. Oleh karena itu, sebelum melepas kewarganegaraan Indonesia, pemohon harus sudah mendapatkan status kewarganegaraan dari negara tujuan agar tidak menjadi stateless (tanpa kewarganegaraan).

    Prosedur Cara Pindah Kewarganegaraan dari WNI ke WNA

    Jika telah memenuhi semua persyaratan di atas, berikut adalah tahapan dalam cara pindah kewarganegaraan dari WNI ke WNA yang perlu diikuti:

    Mengajukan Permohonan ke Kemenkumham

    Pemohon harus mengajukan permohonan resmi ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Indonesia. Pengajuan ini bisa dilakukan secara online melalui situs resmi Kemenkumham atau langsung ke kantor imigrasi yang menangani masalah kewarganegaraan.

    Dokumen yang perlu disiapkan meliputi:

    Surat permohonan penghapusan kewarganegaraanPaspor dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) IndonesiaAkta kelahiranSurat keterangan tidak terlibat kasus hukumSurat pernyataan telah memperoleh kewarganegaraan baruBukti pembayaran biaya administrasi

    Pemeriksaan dan Evaluasi oleh Kemenkumham

    Setelah permohonan diajukan, Kemenkumham akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dokumen yang diserahkan. Proses ini mencakup pengecekan latar belakang pemohon, termasuk status hukum dan kewajiban finansialnya di Indonesia.

    Jika dokumen dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, maka permohonan akan diteruskan ke Presiden untuk mendapatkan keputusan final.

    Keputusan Presiden dan Penghapusan Kewarganegaraan Indonesia

    Jika permohonan disetujui, Presiden Indonesia akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pencabutan kewarganegaraan pemohon. Setelah itu, pemohon resmi kehilangan status WNI dan tidak lagi memiliki hak serta kewajiban sebagai warga negara Indonesia.

    Pengurusan Dokumen Kewarganegaraan Baru

    Setelah kehilangan status WNI, pemohon harus segera mengurus dokumen kewarganegaraan dari negara tujuan, seperti paspor, kartu identitas, dan dokumen kependudukan lainnya. Jika proses ini tidak segera dilakukan, pemohon bisa menjadi stateless (tanpa kewarganegaraan), yang dapat menyebabkan masalah hukum dan administratif di negara tempat tinggalnya.

    Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Pindah Kewarganegaraan

    Sebelum memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan, ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan:

    1. Konsekuensi Hukum dan Hak Sipil

    Setelah berpindah kewarganegaraan, pemohon tidak lagi memiliki hak sebagai warga negara Indonesia, termasuk hak untuk memiliki tanah, hak politik, dan hak atas perlindungan hukum dari pemerintah Indonesia.

    2. Kewajiban Pajak dan Keuangan

    Beberapa negara mewajibkan warga negara barunya untuk tetap membayar pajak atas penghasilan global. Pastikan untuk memahami aturan perpajakan di negara tujuan agar tidak mengalami masalah keuangan di kemudian hari.

    3. Dampak terhadap Keluarga

    Jika seseorang berpindah kewarganegaraan, ada kemungkinan bahwa anggota keluarganya yang masih berstatus WNI harus mengurus visa atau izin tinggal jika ingin tinggal bersama di negara tujuan.

    4. Kesempatan Kerja dan Pendidikan

    Pindah kewarganegaraan bisa membuka peluang baru dalam karier dan pendidikan, tetapi juga bisa membawa tantangan, seperti penyesuaian dengan kebijakan ketenagakerjaan dan sistem pendidikan negara baru.

    5. Kemungkinan Kehilangan Hak Waris dan Aset di Indonesia

    Beberapa jenis aset di Indonesia hanya bisa dimiliki oleh WNI. Oleh karena itu, penting untuk mengurus legalitas kepemilikan aset sebelum resmi berpindah kewarganegaraan.

    Proses cara pindah kewarganegaraan dari WNI ke WNA melibatkan serangkaian prosedur hukum yang harus diikuti dengan teliti. Pemohon harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan, termasuk memiliki kepastian kewarganegaraan baru sebelum melepas status WNI.

    Selain itu, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi hukum, keuangan, dan sosial sebelum mengambil keputusan besar ini. Dengan persiapan yang matang, proses perpindahan kewarganegaraan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat sesuai dengan tujuan pemohon.

    Selain itu Anda juga perlu tahu Syarat WNA Jadi WNI Beserta Cara Memperoleh Kewarganegaraan RI

    Jadi setelah mengetahui cara pindah kewarganegaraan dari wni ke wna, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Hakim Larang Deportasi Mahasiswi Doktoral Asal Turki yang Ditangkap karena Dituding Dukung Hamas

    Hakim Larang Deportasi Mahasiswi Doktoral Asal Turki yang Ditangkap karena Dituding Dukung Hamas

    JAKARTA – Hakim federal di Massachusetts, AS, memerintahkan larangan deportasi mahasiswi doktoral asal Turki di Universitas Tufts untuk sementara waktu. Mahasiswi program doktoral ini ditangkap petugas imigrasi federal AS setelahmenyuarakan dukungan bagi warga Palestina dalam perang Israel di Gaza.

    Rumeysa Ozturk, wanita berusia 30 tahun, ditangkap petugas imigrasi AS di dekat rumahnya di Massachusetts, menurut video yang menjadi viral yang menunjukkan penangkapan oleh agen federal yang mengenakan penutup kepala.

    “Untuk memungkinkan putusan Pengadilan atas yurisdiksinya memutuskan petisi tersebut, Ozturk tidak akan dideportasi dari Amerika Serikat hingga ada perintah lebih lanjut dari Pengadilan ini,” kata hakim dilansir Reuters, Sabtu, 29 Maret.

    Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menuduh Ozturk terlibat dalam kegiatan yang mendukung Hamas, kelompok yang oleh pemerintah AS dikategorikan sebagai “organisasi teroris asing.”

    DHS belum memberikan komentar tentang putusan tersebut, yang disambut baik oleh pengacara mahasiswa Turki tersebut.

    Ozturk, mahasiswi program doktoral Tufts untuk Studi Anak dan Pengembangan Manusia, memiliki visa F-1 (visa pelajar).

    Setahun yang lalu, ia ikut menulis opini, yang mengkritik tanggapan Tufts terhadap seruan untuk menarik investasi dari perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel dan untuk “mengakui genosida Palestina.”

    Pengacaranya menyebut penangkapan Ozturk melanggar hukum.

    Presiden Donald Trump telah berjanji untuk mendeportasi pengunjuk rasa asing pro-Palestina dan menuduh mereka mendukung Hamas, bersikap antisemit, dan menimbulkan hambatan kebijakan luar negeri.

    Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa kelompok Yahudi, mengatakan pemerintahan Trump mencampuradukkan kritik mereka terhadap serangan Israel di Gaza dan advokasi mereka untuk hak-hak Palestina dengan antisemitisme dan dukungan untuk Hamas.

    Beberapa pelajar dan pengunjuk rasa telah dicabut visanya oleh pemerintahan Trump, yang mengatakan mungkin telah mencabut lebih dari 300 visa.

  • Ini 3 Orang Sakti di Dunia, Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor

    Ini 3 Orang Sakti di Dunia, Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di dunia, rupanya ada tiga orang yang dianggap ‘sakti’. Mereka disebut dapat melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa dokumen paspor. Kok bisa?

    Tiga orang ini tidak membutuhkan paspor karena memiliki gelar istimewa. Ketiga orang itu adalah Raja Charles III dari Inggris, Kaisar Naruhito serta istrinya Permaisuri Masako dari Jepang. Sebelum Raja Charles III, hak istimewa ini juga dimiliki Ratu Elizabeth II.

    Aturan ini juga berlaku bagi raja atau ratu Inggris Raya pendahulu Raja Charles III. Demikian pula dengan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, para pendahulu kaisar dan permaisuri Jepang tidak perlu paspor jika ke luar negeri.

    Mengutip News18, alih-alih membawa paspor, Raja/Ratu Kerajaan Inggris hanya membawa dokumen yang dikeluarkan di atas nama mereka.

    Dokumen itu menyatakan bahwa “Sekretaris Kerajaan Inggris meminta atas nama Yang Mulia agar semua orang yang berkepentingan untuk mengizinkan pembawa dokumen ini melewati wilayah mereka dengan bebas tanpa hambatan atau halangan dan untuk memberi bantuan dan perlindungan yang mungkin diperlukan.”

    Dalam kasus Jepang, dokumen kementerian bertanggal 10 Mei 1971 menginformasikan bahwa akan sangat tidak pantas mengeluarkan paspor untuk Kaisar atau Permaisuri. Dokumen tersebut juga menambahkan bahwa sangat tidak pantas bagi Kaisar untuk menjalani prosedur imigrasi atau visa menggunakan paspor sebagai warga negara biasa.

    Sementara itu menurut laporan, istri Raja Inggris Permaisuri Camilla tidak memiliki hak yang sama dan tetap diharuskan memiliki paspor diplomatik. Dalam kasus Jepang, paspor diplomatik dikeluarkan untuk anggota keluarga Kekaisaran lainnya, termasuk putra mahkota dan putri.

    Dalam kasus Jepang, Kaisar dan Permaisuri hanya diminta untuk menyimpan dokumen kementerian untuk diri mereka sendiri. Sama seperti Inggris, kementerian luar negeri di Jepang memberi tahu negara yang dituju sebelum Kaisar dan Permaisuri tiba.

    Dalam kasus Raja Charles III, sekretaris pribadinya, Sir Clive Alderton, telah dipercayakan dengan tanggung jawab ini. Menurut sebuah laporan, Sir Clive Alderton telah menjadi salah satu penasihat terpercaya dan paling dicintai Raja dan Ratu Camilla sejak 2006, setahun setelah pernikahan mereka pada 2005.

    (hoi/hoi)

  • Ekonomi Turki Anjlok Usai Penangkapan Rival Politik Erdogan

    Ekonomi Turki Anjlok Usai Penangkapan Rival Politik Erdogan

    Ankara

    Berita tentang penangkapan Ekrem Imamoglu pekan lalu, memicu kerugian besar di pasar modal Turki, dengan banyak investor kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Saham Turki mengalami pekan terburuk sejak krisis keuangan global 2008, dengan indeks saham unggulan ISE 100 turun lebih dari 16% pada puncak kejatuhan.

    Sebagai respons, otoritas pasar modal Turki melarang penjualan pendek dan spekulasi terhadap penurunan harga lebih lanjut, sekaligus melonggarkan aturan pembelian kembali saham untuk menopang harga saham yang merosot. Indeks sempat naik sekitar 2%, tetapi kembali turun ke level terendah sejak November.

    Para pengamat sepakat bahwa perkembangan ini bisa menjadi masalah besar bagi Erdogan. Dalam beberapa tahun terakhir, investor Turki beralih ke pasar saham untuk melindungi kekayaan mereka dari inflasi tinggi, yang bulan ini mencapai sekitar 39%.

    Janji untuk menjaga stabilitas

    Pada awal pekan ini, pasar obligasi dan saham Turki sedikit stabil setelah Menteri Keuangan Mehmet Simsek berjanji akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk menenangkan pasar keuangan.

    Ia menegaskan bahwa Turki tetap menawarkan peluang investasi jangka panjang yang menarik. Bersama Gubernur Bank Sentral Turki, Fatih Karahan, ia menegaskan kembali komitmen Erdogan untuk mempertahankan kebijakan ramah investor yang telah diterapkan selama dua tahun terakhir guna mencegah arus keluar modal dari lira Turki.

    Meskipun mata uang nasional Turki melemah terhadap dolar, depresiasi sebesar 3% dianggap tidak terlalu buruk, memberikan sedikit ketenangan bagi investor. Analis RBC Bluebay, Timothy Ash, mengatakan kepada Bloomberg News bahwa “sebagian besar arus keluar [lira] tampaknya berasal dari investor asing.”

    Krisis diperkirakan bersifat sementara

    Menurutnya, suku bunga tinggi dan dukungan mata uang oleh bank sentral berhasil menarik kembali investor internasional ke Turki. Itulah sebabnya sebelum penangkapan Imamoglu, pasar obligasi dan saham sedang dalam tren pemulihan.

    Namun, saat ini krisis politik kembali berdampak pada pasar karena ketidakpastian meningkat tajam. “Dalam hitungan jam, investor internasional menarik sejumlah besar modal dari pasar keuangan Turki. Pada saat yang sama, lira mengalami tekanan besar, memaksa bank sentral menjual cadangan yang signifikan untuk menstabilkan mata uang,” jelas Yalcin.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Dampak krisis politik di sektor pariwisata

    Pariwisata adalah salah satu industri utama Turki, dan ketidakpastian politik yang baru ini mungkin berdampak pada sektor tersebut, menurut Dirk Schmcker, Direktur Riset di Institut NIT (New Insights for Tourism) di Kiel, Jerman.

    Namun, ia memperingatkan agar dampaknya tidak dilebih-lebihkan. “Penangkapan ini bukan pertama kalinya pemerintah Turki bertindak berbeda dari kebanyakan pemerintah Eropa,” katanya kepada DW.

    Marco A. Gardini, profesor di Fakultas Manajemen Pariwisata Universitas Ilmu Terapan Kempten, bahkan lebih skeptis terhadap dampaknya. Menurutnya, langkah terhadap Imamoglu sangat relevan di lingkaran politik dan diplomatik internasional, tetapi tidak akan banyak mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Turki.

    Ia berpendapat bahwa peristiwa semacam ini tidak lagi menjadi penghalang utama, karena hanya sedikit wisatawan yang menghindari Turki akibat kebijakan Erdogan.

    Dirk Schmcker juga tidak melihat politik domestik Turki sebagai penghambat bagi sektor pariwisata, kecuali ada ancaman keamanan yang jelas, dampak bencana alam yang membuat infrastruktur pariwisata tidak dapat digunakan, atau masalah visa yang signifikan.

    Wisatawan dari Jerman dan negara lain, katanya, tetap bertekad melanjutkan rencana liburan mereka, terutama jika destinasi tersebut terjangkau.

    Kondisi keuangan Turki dalam sorotan

    Menurut Erdal Yalcin, sektor perbankan dan keuangan Turki berada dalam tekanan yang lebih besar. Ia menjelaskan bahwa bank-bank di Turki bisa menghadapi biaya pinjaman yang lebih mahal, sementara investor asing mungkin memotong pendanaan mereka. Hal ini bisa memicu keluarnya lebih banyak uang dari negara, memperburuk masalah keuangan, dan berisiko mengguncang stabilitas sistem perbankan secara keseluruhan.

    Selain itu, sektor properti juga rentan karena sangat bergantung pada investor asing. “Ketidakstabilan politik yang meningkat memperbesar risiko penarikan modal dan kesulitan pembiayaan, terutama dalam kondisi suku bunga yang terus naik dan volatilitas nilai tukar yang tinggi,” kata Yalcin.

    Industri yang bergantung pada ekspor juga bisa terdampak, karena mitra dagang mungkin menjadi lebih berhati-hati dan meminta jaminan lebih tinggi atau premi risiko tambahan. Ketidakpastian di pasar valuta asing juga meningkatkan biaya lindung nilai bagi perusahaan ekspor, yang dapat melemahkan daya saing mereka.

    Para ahli percaya bahwa dampak ekonomi dan politik dari penahanan Imamoglu akan terlihat sepenuhnya dalam beberapa bulan ke depan.

    Namun, Yalcin melihat kemungkinan realistis bahwa langkah kontroversial Erdogan ini tidak akan berdampak jangka panjang. Ia berpendapat bahwa pengumuman Menteri Keuangan Turki tentang tindakan tegas untuk melindungi ekonomi bisa diterima dengan baik oleh pasar.

    Turki juga memiliki kepentingan strategis bagi Uni Eropa dan Amerika Serikat, bukan hanya sebagai mitra NATO yang penting, tetapi juga sebagai penyangga utama dalam mengontrol arus migrasi ke Eropa. Itulah sebabnya, kata Yalcin, kritik dari negara-negara Eropa sejauh ini masih bersikap hati-hati.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bank Mandiri Manado bentuk tim pantau ATM selama libur Idul Fitri

    Bank Mandiri Manado bentuk tim pantau ATM selama libur Idul Fitri

    Manado (ANTARA) – Bank Mandiri Manado (Sulawesi Utara dan Gorontalo) membentuk tim untuk memantau kelancaran mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada masa libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di daerah tersebut.

    “Saat ini ada 109 unit TM/ CRM (ATM setor tarik) Bank Mandiri yang terhubung dengan jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima, dan Visa/Plus di Sulut dan Gorontalo,” kata Area Head Bank Mandiri Manado (Sulut dan Gorontalo) Poster Simbolon di Manado, Kamis.

    Dikatakannya, sejak awal bulan pihaknya terus memantau dan mengoptimalkan pengisian kembali uang tunai di seluruh mesin ATM dan CRM .

    “Kami melakukan ini karena sejak awal puasa, transaksi masyarakat di ATM dan CRM terus meningkat,” kata Poster.

    Langkah preventif pemeliharaan , katanya, akan dilakukan terhadap 109 ATM/ CRM yang tersebar di Sulut dan Gorontalo, terutama di lokasi-lokasi strategis seperti rest area, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, pusat perbelanjaan, hotel, SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) dan tempat wisata.

    Selain ATM dan CRM , katanya, tim Mandiri juga akan mengoptimalkan kanal pembayaran daring, guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dan masyarakat selama libur Lebaran.

    Pada tahun ini, katanya, Bank Mandiri Manado menyediakan dana tunai di seluruh ATM sebesar Rp 209,6 miliar.

    “Kami berharap nasabah dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh uang tunai,” ujarnya.

    Sejalan dengan tema program Ramadhan tahun ini, yakni “Raih Kedamaian, Berlimpah Kemenangan” dan melihat banyaknya jumlah pengguna Livin ‘ by Mandiri maka pihaknya berupaya berbuat terbaik agar tetap dapat memberikan layanan prima di masa puncak transaksi, sehingga nasabah dapat beribadah dan berlibur dengan tenang.

    Ia menambahkan, untuk memastikan kelancaran transaksi BI FAST nasabah , pihaknya akan menyediakan likuiditas yang cukup pada rekening setelmen dana ( RSD ) guna mengantisipasi lonjakan transaksi BI Fast pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.

    BI Fast adalah infrastruktur pembayaran dari Bank Indonesia (BI) untuk memudahkan transfer antarbank secara daring.

    Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ramadan Semakin Istimewa dengan Layanan BRI Prioritas

    Ramadan Semakin Istimewa dengan Layanan BRI Prioritas

    Jakarta

    Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Namun, bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, Ramadan dapat menjadi bulan yang sangat sibuk.

    Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki partner yang dapat membantu memudahkan kegiatan selama Ramadan. Hal ini penting agar kebutuhan spiritual dan material Anda selama Ramadan tetap terjaga.

    Salah satu partner yang dapat membantu memudahkan Anda selama Ramadan adalah BRI Prioritas. BRI berkomitmen dalam memberikan pengalaman perbankan prima. BRI Prioritas menawarkan beragam keistimewaan dan layanan eksklusif bagi Pribadi Terpilih.

    Sebagai Pribadi Terpilih, Anda memperoleh akses ke berbagai layanan premium, mulai dari layanan perbankan personal dengan financial advisor hingga penawaran eksklusif dalam produk proteksi dan investasi.

    BRI Prioritas juga menyediakan akses Travel, Lifestyle, dan Concierge Privilege. Semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan memastikan Anda merasakan kemudahan dan prestise dalam setiap aspek kehidupan. Berikut di antaranya:

    1. Travel Privilege

    Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, BRI Prioritas hadirkan lebih dari 23 executive lounge di berbagai kota di Indonesia.

    2. Lifestyle Privilege

    Sebagai Pribadi Terpilih, nikmati beragam keistimewaan dan kenyamanan gaya hidup yang tersaji dalam Kartu Debit BRI Prioritas, Infinite & World Access Credit Card. Dapatkan penawaran istimewa yang dapat dinikmati dalam setiap kesempatan, berupa:

    Merchant DiscountHotel Special OfferRestaurant DiscountFree Executive Lounge

    3. Concierge Privilege

    Nikmati kemudahan dan kenyamanan melakukan reservasi dan memperoleh informasi untuk segala kebutuhan Pribadi Terpilih, berupa:

    Layanan pemesanan dan pengantaran bunga, hadiah, dan cake untuk Pribadi Terpilih yang ingin memberikan persembahan spesial kepada keluarga dan relasi.Special rate safe deposit box. Tempat yang aman untuk menyimpan barang berharga, seperti dokumen, emas, atau perhiasan Anda.Kami berikan layanan privilege Market Update, yakni informasi terkini untuk tujuan investasi, gaya hidup, solusi bisnis, dan solusi personal, yang akan disampaikan melalui media digital serta bantuan Relationship Manager Priority khusus bagi Pribadi Terpilih.

    Manfaatkan Program Kartu Kredit Infinite

    Welcome bonus sebesar 14.500 GarudaMiles akan diberikan kepada nasabah yang bertransaksi sebesar Rp 50 juta dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak kartu diterbitkanCashback sebesar Rp1.000.000 dengan minimum transaksi luar negeri sebesar Rp50.000.000 dalam 3 bulan pertama sejak tanggal penerbitan kartuUbah transaksi menjadi cicilan 0% tenor 36 bulan dengan minimal transaksi Rp 20.000.000.5X BRI Poin untuk transaksi di merchant kategori hotel, airline, dan travelKurs Transaksi Luar Negeri KompetitifBebas akses Airport lounge kerjasama di Bandara dalam dan Luar NegeriBebas Akses layanan Visa Concierge 24 Jam

    Garuda Miles dapat ditukarkan dengan miles maskapai lain, yaitu Singapore Airlines, Emirates, Etihad, Korean Air, ANA, KLM dan beberapa partner kerja sama lainnya. Manfaatkan berbagai promo dan benefit bersama BRI Prioritas.

    (akd/akd)

  • Usai Urus Visa, Pria Ini Jadi Sasaran Amarah Orang Tak Dikenal – Page 3

    Usai Urus Visa, Pria Ini Jadi Sasaran Amarah Orang Tak Dikenal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria dikeroyok oleh enam orang tak dikenal saat sedang mencari makan usai mengurus visa keponakannya. Insiden itu dialami korban R di kawasan Bundaran HI pada Senin, 24 Maret 2025 malam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, awalnya, R bersama Y mengendarai mobil menuju tempat makan.

    “Korban dan saksi diberhentikan oleh pelaku sekitar enam orang yang salah satu pelaku dikenal oleh saksi bernama H, dengan menaiki mobil tersebut sambil mengedor-gedor pintu. Karena kejadian tersebut korban merasa panik dan selanjutnya kabur meninggalkan para pelaku,”‘ ujar dia.

    R mencoba kabur dengan memacu mobilnya ke arah SPBU di Jalan Theresia, Gondangdia. Namun, para pelaku berhasil mengejar dan menghentikan laju kendaraan. Tak ayal, R menjadi bulan-bulanan para pelaku.

    “Para pelaku menghentikan kendaraan yang dikemudikan korban dengan cara menggedor pintu dan menendang kaca spion dan mengahadang kendaraan mengancam korban bila lapor polisi keluarga korban akan dihabisi, serta merampas handphone milik korban merk iphone 11,” ujar dia.

     

  • Deportasi Warga Uighur, Thailand di Tengah Dilema Geopolitik?

    Deportasi Warga Uighur, Thailand di Tengah Dilema Geopolitik?

    Jakarta

    Setelah berminggu-minggu melakukan manuver diplomatik dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan ambigu, otoritas Thailand akhirnya mendeportasi sekelompok 40 pria Uighur ke Cina bulan lalu.

    Padahal, selama berbulan-bulan, Amerika Serikat (AS) dan beberapa organisasi hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa para warga Uighur itu hampir pasti akan menghadapi penganiayaan, penahanan sewenang-wenang, atau bahkan nasib yang lebih buruk di bawah pemerintahan Cina, jika tindakan itu dilakukan.

    Uighur, minoritas muslim berbahasa Turki dari provinsi Xinjiang di barat laut Cina, telah mengalami penindasan bertahun-tahun oleh otoritas Cina. Washington bahkan telah secara resmi menyebut tindakan Cina sebagai “genosida”.

    Insiden deportasi terbaru ini mirip dengan kejadian pada 2015, ketika pemerintah Thailand juga secara paksa mengembalikan lebih dari 100 pengungsi Uighur ke Cina, yang kemudian memicu kemarahan global dan protes dari warga muslim.

    Kecaman terhadap Pemerintah Thailand

    Menjelang deportasi terbaru ini, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan beberapa peringatan, menyerukan Bangkok untuk menghormati kewajibannya berdasarkan hukum internasional, terutama prinsip larangan pengusiran paksa, yang melarang pengembalian individu ke negara di mana mereka berisiko mengalami penyiksaan, perlakuan kejam, hukuman, atau bahaya serius lainnya.

    Pada 27 Februari, hari deportasi terjadi, Kementerian Luar Negeri Jerman mengecam langkah tersebut dalam sebuah pernyataan.

    “Deportasi ini melanggar prinsip dalam hukum internasional yang melarang pengembalian orang ke negara di mana mereka menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang serius,” katanya.

    Komisi Eropa juga mengecam keputusan Bangkok. Dalam sebuah resolusi yang disahkan pada 13 Maret, Parlemen Eropa menyerukan Thailand untuk segera menghentikan deportasi lebih lanjut dan memberikan transparansi mengenai kebijakan pengungsi mereka.

    Banyak analis sepakat bahwa keputusan Thailand ini adalah langkah yang disengaja untuk mencari dukungan dari Cina, yang telah lama menuntut pengembalian pengungsi Uighur dari luar negeri.

    Deportasi ini terjadi pada saat Beijing secara aktif berupaya mempererat hubungannya dengan Bangkok, terutama dalam menangani sindikat industri penipuan siber atau cyberscam yang telah menyebar ke sebagian besar negara tetangga Thailand.

    “Apakah Thailand melakukannya untuk menyenangkan Beijing? Ya. Tetapi apakah Thailand meninggalkan Barat demi Cina? Tidak, sama sekali tidak,” kata seorang analis Thailand dan kolumnis kepada DW. “Thailand sedang memainkan strategi keseimbangan yang biasa, dan dalam hal ini, mereka hanya memprioritaskan kepentingan jangka pendeknya.”

    Utamakan ekonomi daripada isu HAM

    Para analis secara luas melihat keputusan ini lebih didorong oleh pragmatisme ekonomi daripada keselarasan ideologi.

    “Thailand jelas tidak memikirkan kesejahteraan para pembangkang Cina, dan jelas tidak mempertimbangkan kerusakan jangka pendek terhadap reputasinya,” kata Mark Cogan, profesor studi perdamaian dan konflik di Universitas Kansai Gaidai di Osaka, kepada DW.

    Sebaliknya, yang dipikirkan adalah satu hal yang paling penting bagi Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra: pertumbuhan ekonomi. “Saat ini, pertumbuhan ekonomi lebih mungkin terjadi dengan Cina daripada dengan Amerika Serikat,” kata Cogan.

    Ekonomi Thailand memang telah lesu selama bertahun-tahun dan diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 2,5% pada 2025, hampir sama seperti tahun lalu, menurut data pemerintah.

    Salah satu sektor yang jadi perhatian utama Bangkok adalah pariwisata, yang menyumbang sekitar sepersepuluh dari PDB. Namun, enggannya wisatawan Cina untuk kembali dalam jumlah besar sejak pandemi COVID-19, jadi salah satu faktor utama yang merugikan sektor ini.

    Alasan utamanya adalah kepercayaan bahwa Thailand tidak aman, sebuah citra yang sebelumnya dipropagandakan oleh Beijing sebagai bagian dari upayanya menekan pemerintah Asia Tenggara untuk menangani pusat-pusat penipuan atau scam mereka.

    United States Institute of Peace memperkirakan bahwa industri ilegal ini bisa bernilai antara seperempat hingga sepertiga dari ekonomi formal Kamboja, Laos, dan Myanmar, negara tetangga Thailand.

    Banyak pusat penipuan ini ditemukan di kota-kota dekat perbatasan Thailand, dan Thailand adalah titik transit utama dalam perdagangan manusia yang dipaksa bekerja di pusat-pusat tersebut.

    Pada Januari, aktor Cina berusia 31 tahun, Wang Xing, yang juga dikenal dengan nama panggung Xingxing, diselamatkan dari pusat penipuan siber di Myanmar setelah diculik di Thailand.

    Ia dikembalikan ke Thailand setelah mendapat perhatian besar di media sosial Cina.

    Menurut Napon Jatusripitak, peneliti tamu di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Bangkok sangat bertekad untuk menarik wisatawan Cina.

    “Namun, tujuan ini dapat terancam oleh laporan berkelanjutan mengenai masalah keamanan bagi wisatawan Cina, atau oleh kegagalan Beijing dalam meyakinkan warganya sendiri,” tambahnya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Strategi menyeimbangkan kepentingan

    Paul Chambers, pakar urusan Asia Tenggara di Universitas Naresuan, Thailand, mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya Bangkok berupaya menenangkan Beijing.

    Sejak Januari, Bangkok dan Beijing telah meningkatkan kerja sama keamanan mereka, yang sebagian besar berfokus pada industri penipuan siber di Asia Tenggara, yang dianggap sebagai ancaman keamanan transnasional paling berbahaya di kawasan ini.

    Namun, Thailand tetap bekerja sama dengan AS, kata Chambers. Negara ini masih menjadi salah satu dari dua sekutu AS di kawasan tersebut, dan kedua negara masih terus berpartisipasi dalam latihan militer dan kepolisian bersama.

    “Sampai kerja sama Thailand-AS menurun drastis, saya ras kita tidak bisa mengatakan bahwa Bangkok telah meninggalkan strategi keseimbangan dan sepenuhnya memasuki orbit Beijing,” kata Chambers.

    Namun, beberapa pihak merasa episode deportasi ini bisa jadi titik balik.

    Bagi Thitinan Pongsudhirak, peneliti senior di Institute of Security and International Studies, kasus ini menandai “titik perubahan” dalam keseimbangan geopolitik Thailand.

    “Thailand kini menjadi bidak terbuka dalam konflik AS-Cina,” katanya kepada DW. “Bahaya strategis terbesar adalah bahwa elite Thailand yang menghadapi sanksi AS kini semakin dekat dengan Cina dan mengorbankan strategi keseimbangan yang pernah terkenal.”

    Untuk saat ini, beberapa analis memperkirakan Bangkok tidak akan terlalu terganggu oleh sanksi visa AS. “Thailand melihat pembatasan perjalanan AS sebagai hukuman yang cukup minimal,” kata Phil Robertson, direktur Asia Human Rights and Labour Advocates, kepada DW.

    Meski begitu, ia menyebutnya “agak cerdik” bahwa kedutaan AS di Bangkok belum mengumumkan siapa yang masuk daftar hitam, yang berarti satu-satunya cara bagi pejabat Thailand untuk mengetahuinya adalah dengan mengajukan visa dan kemudian berisiko mengalami penolakan yang memalukan.

    Robertson di sisi lain juga mempertanyakan: apalah arti potensi kehilangan muka bagi seorang politisi atau pejabat Thailand dibandingkan dengan “neraka yang akan dihadapi 40 orang Uighur di Xinjiang?”

    “Bisa dibilang pemerintah Thailand lolos dengan hukuman yang secara mengejutkan, ringan.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Seorang pria jadi korban perampasan ponsel di Jakpus

    Seorang pria jadi korban perampasan ponsel di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial R menjadi korban perampasan telepon seluler (ponsel) yang terjadi di area Pom Bensin Jalan Theresia, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB.

    “Korban sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Kejadian tersebut berawal saat korban yang juga pelapor sedang menemani keponakannya untuk membuat visa.

    “Usai membuat visa, korban bermaksud mencari makan dengan mengendarai mobil. Namun, sekitar bundaran HI korban dan saksi diberhentikan oleh para pelaku sekitar enam orang yang salah satu pelaku di kenal oleh saksi,” katanya.

    Salah satu pelaku, kata Ade Ary, menggedor-gedor pintu mobil, sehingga membuat korban panik dan selanjutnya kabur meninggalkan para pelaku ke arah TKP.

    “Berharap pelaku tidak mengikuti korban. Namun, ternyata para pelaku tetap mengikuti dan mengejar korban dengan menggunakan sepeda motor,” katanya.

    Sesampainya di TKP, para pelaku menghentikan kendaraan yang dikemudikan korban dengan cara menggedor pintu dan menendang kaca spion serta menghadang kendaraan korban.

    “Pelaku juga mengancam korban bila melapor polisi, keluarganya akan dihabisi. Para pelaku merampas ponsel milik korban jenis Iphone 11,” kata Ade Ary.

    Kasus ini telah ditangani oleh Polsek Menteng Polres Metro Jakarta Pusat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025