Perusahaan: Visa

  • AS di Ambang Kekalahan Mutlak, China Segera Jadi Raja Dunia

    AS di Ambang Kekalahan Mutlak, China Segera Jadi Raja Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia Jensen Huang membeberkan kenyataan pahit. Ia mengatakan jika Amerika Serikat (AS) terus-terusan membatasi chip AI ke China, maka Huawei akan mendapat peluang besar untuk memenuhi kebutuhan di Negeri Tirai Bambu.

    Huang mengakui bahwa teknologi AS masih satu generasi lebih maju ketimbang yang dikembangkan di China saat ini. Hal tersebut juga diakui CEO Huawei Ren Zhengfei baru-baru ini.

    “Namun, jika AS tak mau berpartisipasi di China, Huawei akan menggarap pasar China, lalu Huawei akan menggarap semua [pasar],” kata Huang, dikutip dari CNBC International, Jumat (13/6/2025).

    Selama bertahun-tahun, AS berupaya untuk menghalangi perkembangan teknologi canggih China. Belakangan, upaya itu dilakukan dengan melancarkan pemblokiran akses chip dan teknologi chip canggih dari AS dan negara sekutu ke China.

    Namun, hal ini justru memotivasi China untuk mengembangkan teknologi secara mandiri. Huawei dan beberapa perusahaan China lainnya mulai menggenjot perkembangan chip canggih domestik untuk melepas ketergantungan terhadap teknologi AS.

    Hal ini didukung penuh oleh pemerintahan Xi Jinping yang membekingi perkembangan industri chip dengan bantuan regulasi dan pendanaan.

    Pada pekan ini, Ren mengatakan kepada koran People’s Daily yang dibekingi pemerintah China, bahwa chip Huawei memang masih ketinggalan satu generasi di belakang chip buatan AS.

    “AS melebih-lebihkan pencapaian Huawei. Huawei belum sehebat itu. Kami harus bekerja keras untuk menyamai mereka [AS],” kata Ren.

    Huang mengatakan sangat penting bagi para pengembang teknologi AI untuk membangun sistemnya dengan teknologi asal AS, bukan China.

    “Jika kita ingin teknologi AS menang di seluruh dunia, maka melepas 50% peneliti AI dunia bukanlah hal yang masuk akal. Selama semua pengembang AI berada di China, saya pikir teknologi China akan menang,” kata Huang.

    “Jadi, kita perlu memperhatikan tindakan jangka pendek terhadap konsekuensi jangka panjang yang tidak diinginkan,” ia menambahkan.

    Pembatasan ekspor terbukti menjadi titik lemah karena ketegangan perdagangan antara AS dan China meningkat. Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan akan secara agresif mencabut visa pelajar China, termasuk mereka yang belajar di bidang-bidang penting.

    China juga menuduh AS merusak pembicaraan perdagangan setelah AS mengeluarkan peringatan terhadap industri dan negara sekutu agar tidak menggunakan chip China yang secara khusus menargetkan Huawei.

    Huang mengatakan bahwa tugasnya adalah memberi tahu pemerintahan Trump tentang sifat teknologi Nvidia dan dinamika industri. Ia mengatakan Trump tahu apa yang dia lakukan.

    “Trump punya strategi. Saya percaya padanya, dan kami akan mendukungnya sebaik mungkin,” katanya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Yuk, Kenali Lebih Jauh Teknologi di Balik World App!

    Yuk, Kenali Lebih Jauh Teknologi di Balik World App!

    Jakarta

    Belakangan ini, World App ramai jadi perbincangan di media sosial. Seiring dengan tingginya antusiasme, muncul pula berbagai informasi yang simpang siur.

    Melihat hal ini, perusahaan teknologi di balik pengembangan aplikasi World Tools for Humanity (TFH) memberikan klarifikasi untuk meluruskan sejumlah informasi yang dinilai tidak tepat. Mulai dari klaim soal insentif Rp 800.000 setelah verifikasi, hingga kekhawatiran soal penyimpanan data biometrik.

    Foto: Dok. TFH

    Berikut sederet faktanya:

    1. Tidak Ada Pembayaran Setelah Verifikasi

    Salah satu info yang paling banyak menyebar adalah kabar pengguna akan menerima uang tunai setelah melakukan verifikasi World App. Faktanya, World App tidak memberikan imbalan uang setelah proses verifikasi.

    Token Worldcoin (WLD) yang diberikan adalah manfaat opsional untuk semua orang yang sudah terverifikasi di jaringan World dan cara untuk memulai penggunaan layanan dalam aplikasi, bukan bentuk pembayaran. Pengguna bebas menentukan bagaimana akan menggunakannya seperti memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia di berbagai Mini Apps, di mana pengguna bisa melakukan berbagai hal seperti bermain games, membuat polling, bergabung ke komunitas, hingga mengakses konten pendidikan.

    Teknologi ini bukanlah alat untuk menghasilkan uang, melainkan sebuah solusi otentikasi manusia yang dirancang untuk melindungi individu dari berbagai ancaman digital seperti deepfake, penipuan online, dan manipulasi AI.

    2. Tidak Simpan Data Pribadi

    Setiap teknologi baru pasti mengundang pertanyaan, apalagi jika menyangkut data pribadi. Publik pun wajar mempertanyakan bagaimana World App bekerja, khususnya dalam hal penggunaan data biometrik.

    Menjawab hal itu, TFH menegaskan mereka tidak pernah menyimpan atau menjual data pribadi apa pun-termasuk data iris. Pemegang World ID yang telah diverifikasi juga tetap anonim.

    World ID diverifikasi dengan menggunakan perangkat Orb. Orb adalah perangkat berbentuk bola yang digunakan untuk memverifikasi bahwa seseorang benar-benar manusia, bukan bot atau program otomatis.

    Cara kerjanya adalah dengan mengambil gambar iris untuk membuat kode unik, tanpa menyimpan data pribadi pengguna. Data yang diproses akan dikirim ke ponsel pengguna, dihapus secara permanen dari Orb, dan tidak disimpan oleh World maupun TFH.

    Proses ini dikenal dengan istilah Personal Custody, yaitu cara World memastikan setiap individu memiliki kendali penuh atas informasi dan identitas mereka sendiri. Proses verifikasi ini tidak menyimpan data pribadi di server eksternal apapun.

    World tidak menyimpan data biometrik, serta tidak menyimpan informasi pribadi seperti alamat, nomor identitas nasional, nomor telepon, atau data pribadi lainnya. Semua proses dilakukan dengan persetujuan eksplisit pengguna di aplikasi World App, lengkap dengan penjelasan soal apa itu World ID dan bagaimana data mereka diproses.

    Seluruh syarat dan ketentuan juga tersedia dalam Bahasa Indonesia, baik di aplikasi maupun situs resminya. Pengambilan gambar melalui Orb juga hanya dilakukan setelah pengguna menyetujui tiga hal utama: pengambilan foto wajah dan mata untuk membuat kode iris, persetujuan agar data diproses secara anonim, dan persetujuan untuk mengenkripsi serta mengirimkan data ke perangkat pribadi.

    Teknologi ini didukung oleh Zero-Knowledge Proof (ZKP) dan Advanced Multi-Party Computation (AMPC)-dua sistem keamanan tingkat tinggi yang memastikan data tidak bisa ditelusuri kembali ke identitas pribadi siapa pun.

    3. Transparan, Open-Source, dan Siap Diaudit

    World mengembangkan sistem yang sepenuhnya open-source dan dapat diaudit. Artinya, siapa pun, termasuk lembaga pengawas seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dapat meninjau kode serta proses teknis yang digunakan.

    World secara rutin melakukan audit dan pemeriksaan kepatuhan, baik secara internal maupun oleh pihak independen eksternal, terhadap seluruh teknologinya, termasuk perangkat Orb. Audit terbaru dilakukan oleh firma keamanan siber Trail of Bits, yang menyatakan tidak ditemukan celah keamanan.

    Hasil audit juga menegaskan Orb tidak mengambil data tambahan apa pun, dan proses pengelolaan kode iris telah diamankan menggunakan teknologi AMPC dan ZKP, yang bahkan melampaui standar industri saat ini.

    “Teknologi World App bisa diuji, diperiksa, dan diaudit publik secara terbuka. Kami percaya bahwa kepercayaan dibangun melalui transparansi dan akuntabilitas,” kata juru bicara dari TFH, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

    4. Teknologi yang Memberdayakan

    Foto: Dok. TFH

    World ingin mengubah anggapan teknologi otentikasi manusia itu bersifat invasif atau mengganggu privasi. Sebaliknya, teknologi ini justru hadir sebagai salah satu cara paling aman dan menjaga kenyamanan pengguna untuk tetap jadi diri sendiri di dunia digital.

    Di level global, World sudah bekerja sama dengan berbagai mitra seperti Visa, Matchgroup (perusahaan yang menaungi Tinder), dan platform digital lainnya. Potensinya pun luas, mulai dari akses ke layanan edukasi, sistem login yang lebih aman, hingga fitur sosial yang lebih terpercaya dan bebas bot.

    “Di Tools for Humanity, kami menetapkan standar baru dalam teknologi proof-of-human dengan menggabungkan inovasi terdepan dan standar etika yang tinggi, sekaligus menciptakan model baru verifikasi identitas digital yang meningkatkan keamanan, melindungi privasi, dan mendukung langkah Indonesia dalam menghadapi masa depan berbasis AI,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Suasana Haru Sambut Jemaah Haji Tulungagung

    Suasana Haru Sambut Jemaah Haji Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan Jemaah Haji asal Kabupaten Tulungagung tiba hari ini. Jemaah yang tergabung dalam kloter 1 telah dijemut oleh keluarganya di masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).

    Suasana haru terasa saat bus yang ditumpangi jemaah haji masuk areka KBIH. Keluarga yang sudah menunggu kedatangan jemaah haji ini langsung mengerumuni jemaah.

    Salah seorang jemaah haji, M Yusuf Riza mengatakan kloter pertama ini tiba di Debarkasi Surabaya sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan jemaah tersebut mengalami kemoloran dari jadwal. Hal ini dikarenakan keberangkatan mereka dari Arab Saudi juga molor.

    Meski begitu jemaah tidak mempermasalahkan keterlambatan tersebut. “Saat berangkat dari Arab Saudi memang mengalami keterlambatan dan berimbas ke kedatangan tapi tidak masalah,” ujarnya, Kamis (12/06/2025).

    Meskipun banyak pihak yang menilai pelaksanaan ibadah haji tahun ini cukup rumit, namun hal tersebut dinilai masih cukup normal. Menurut Riza, memang ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Terutama saat berada di Muzdalifah. “Memang mengurus jemaah yang jumlahnya ratusan ribu cukup rumit, tapi secara keseluruhan tidak ada kendala yang berarti,” tuturnya.

    Tahun ini terdapat 872 jemaah haji yang berangkat dari Tulungagung. Mereka tergabung dalam Kloter 1, 2 dan 3. Selain itu terdapat juga tambahan 89 jemaah haji cadangan yang berangkat bersama kloter 45 dan 46. Mereka baru bisa berangkat setelah visa haji keluar. Tahun ini terdapat 1 jemaah haji yang meninggal di Arab Saudi. [nm/ted]

  • Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Beda Strategi Negosiasi AS-China: Xi Jinping Ulur Waktu, Trump Mau Instan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menunjukkan sikap pendekatan yang berbeda terkait hasil negosiasi perdagangan AS-China di London pekan ini.

    Saat Trump mengumumkan hasil perundingan tersebut dengan penuh keyakinan, Xi Jinping lebih memilih pendekatan yang lebih tenang namun strategis, yakni memperpanjang proses negosiasi demi memberi ruang manuver bagi China, sekaligus meredam tekanan tarif dan pembatasan teknologi dari AS.

    Setelah dua hari perundingan, Trump dengan lantang menyatakan melalui media sosial bahwa kesepakatan telah “SELESAI” untuk memulihkan pasokan mineral tanah jarang dari China. Ia juga berjanji mencabut pembatasan visa pelajar.

    Beberapa jam sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan bahwa Washington akan melonggarkan pembatasan teknologi jika pasokan logam penting yang krusial bagi sektor otomotif dan pertahanan AS tersebut kembali stabil.

    Namun Beijing menekankan hal berbeda. Dalam komentar resmi People’s Daily pada Kamis (12/6/2025), Pemerintah China menyatakan sejauh ini menyatakan tidak ada kontrol ekspor. Media partai Komunis China itu justru menyoroti dibentuknya “jaminan institusional” di Jenewa melalui mekanisme konsultasi bilateral.

    Xi, dalam percakapan telepon dengan Trump yang terjadi sebelum pertemuan London, disebut menegaskan pentingnya jalur tersebut.

    Sikap bertolak belakang ini menunjukkan betapa berbeda pendekatan dua kekuatan ekonomi terbesar dunia dalam mengelola konflik dagang dan hubungan bilateral yang kerap naik-turun. Trump menginginkan kesepakatan cepat lewat jalur langsung antar pemimpin, sementara Xi memilih kerangka kerja yang dijalankan para pembantunya untuk menghindari kejutan tak terduga.

    Pendekatan seperti ini bisa memakan waktu panjang, seperti yang terjadi dalam kesepakatan ”Fase Satu” yang baru tercapai di penghujung masa jabatan pertama Trump.

    Wakil Direktur Riset China Gavekal Research Christopher Beddor mengatakan Xi Jinping tengah memainkan strategi jangka panjang dalam perdagangan AS-China. Hal ini karena masa jabatannya jauh lebih panjang dari Trump.

    “Bukan berarti tak ada pertimbangan jangka pendek, namun ketiadaan batasan masa jabatan menciptakan insentif yang jauh berbeda dibanding Trump,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (13/6/2025).

    Strategi China

    Lambannya negosiasi juga memberi waktu bagi China untuk menilai seberapa keras tekanan yang diberikan Trump terhadap negara lain. Namun di sisi lain, ketidakpastian berkepanjangan membawa dampak negatif bagi pelaku usaha.

    Xi sendiri menunjukkan fleksibilitas pekan lalu dengan langsung menghubungi Trump, sebuah langkah tak lazim yang memotong protokol diplomatik. Di era Biden, dialog tingkat tinggi biasanya diatur lewat pertemuan panjang antara pejabat senior seperti Jake Sullivan dan Wang Yi di lokasi netral.

    Meski perundingan di Jenewa bulan lalu ditutup dengan pernyataan bersama yang identik dari kedua pihak, kesepakatan itu langsung runtuh setelah AS menuduh China mengingkari komitmen melepas pengiriman logam tanah jarang. Beijing bersikukuh bahwa proses perizinan tetap diberlakukan, meski perusahaan AS menilai prosesnya terlalu lambat hingga menghentikan produksi.

    Minimnya rincian dari pertemuan terbaru membuat banyak pihak bertanya-tanya, terutama soal sejauh mana China bersedia melepas logam-logam langka yang vital bagi jet tempur hingga kendaraan listrik.

    Dalam wawancara dengan CNBC International, Lutnick menyatakan bahwa China akan menyetujui semua permohonan magnet dari perusahaan AS secara langsung. Klaim ini dipandang terlalu luas dan membuka peluang kekecewaan.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong mengatakan negaranya akan mempertimbangkan secara menyeluruh kebutuhan dan kekhawatiran wajar semua negara dalam sektor sipil dan menyebutkan bahwa proses persetujuan sedang diperkuat.

    Co-founder sekaligus kepala riset Gavekal Arthur Kroeber mengatakan China memang memiliki insentif untuk merahasiakan strateginya dan enggan mengumbar pernyataan soal komitmen yang telah atau belum diambil,”

    “Mereka memiliki keleluasaan besar dalam mengatur seluruh rezim perizinan ekspor,” jelasnya.

    Salah satu taktik yang bisa diterapkan, tambahnya, adalah membuka kembali izin ekspor dalam jumlah yang cukup agar pembeli komersial tetap bisa beroperasi—namun tidak terlalu longgar hingga memungkinkan perusahaan menimbun pasokan, yang bisa menggerus pengaruh strategis Beijing ke depan.

    Masih ada kebingungan, terutama setelah Trump mengklaim China kini menghadapi tarif 55%. Tarif ini menggabungkan tarif lama dari masa jabatannya terdahulu serta tambahan 20% untuk isu fentanyl.

    Lutnick sendiri meragukan fleksibilitas tarif dan menyebutkan bahwa tarif yang berlaku “pasti” akan dipertahankan, membuat masa tenggang 90 hari hingga Agustus praktis tak berlaku lagi. Hal ini dapat melemahkan insentif Beijing untuk memberikan konsesi lebih jauh ke depan.

    Meski ekspor China ke AS anjlok 34% pada Mei 2025, tekanan tampaknya lebih dirasakan Trump yang dikejar tenggat internal hingga 9 Juli untuk menuntaskan kesepakatan dagang dengan puluhan negara atau kembali memberlakukan tarif besar-besaran.

    Ia bahkan mengancam akan mengirim surat peringatan ke negara-negara terkait: “Ini kesepakatannya, terima atau tinggalkan.”

    Sebagai sinyal kesediaan berkompromi, tim Trump kali ini bahkan bersedia membahas kontrol ekspor—sebuah topik yang sebelumnya dianggap tabu karena menyangkut keamanan nasional.

  • Jadi tukang petik buah anggur dibayar per Box, kerja di Australia bisa raup Rp4 Juta sehari

    Jadi tukang petik buah anggur dibayar per Box, kerja di Australia bisa raup Rp4 Juta sehari

    GELORA.CO – Bekerja di sektor pertanian atau perkebunan (farm work) di Australia kini semakin diminati oleh para pencari kerja internasional, termasuk dari Indonesia.

    Salah satu daya tarik utamanya adalah potensi penghasilan besar, bahkan bisa mencapai Rp4 juta dalam sehari.

    “Kerja di farm Australia satu hari bisa dapat sampai Rp4 juta? Bisa banget,” ujar seorang pekerja migran dalam video di akun TikTok @fickysungoz.

    Dalam sistem kerja di Australia, gaji pekerja farm tidak selalu dihitung berdasarkan jam kerja, seperti halnya pekerjaan lain.

    Banyak pekerjaan farm yang menggunakan sistem kontrak hasil panen atau disebut juga dengan piece rate.

    “Nah kerja di farm Australia itu nggak semuanya dibayar per jam, ada yang namanya kerja kontrak atau dibayar piece rate,” jelasnya.

    Artinya, upah dihitung berdasarkan jumlah hasil panen, seperti jumlah box buah yang berhasil dikumpulkan dalam satu hari kerja.

    Misalnya, di perkebunan anggur, pekerja bisa dibayar sekitar 5 dolar Australia per box (sekitar Rp50 ribu).

    “Kalau dalam satu jam kalian bisa buat 8 box, berarti gaji yang kalian terima dalam satu jam yaitu 40 dolar atau Rp400 ribu,” tambahnya.

    Jika dikalikan dengan waktu kerja selama 10 jam, maka pendapatan harian bisa mencapai Rp4 juta.

    Tentunya ini bergantung pada kecepatan kerja, jenis buah yang dipanen, dan standar harga dari masing-masing farm.

    “Banyak banget yang dalam 10 jam per hari orang-orang dapetin sampai Rp4 juta. Berarti kalau sehari Rp4 juta, satu jamnya Rp400 ribu,” katanya.

    Sebagai perbandingan, gaji minimum per jam di Australia biasanya berkisar antara Rp200 ribu–Rp300 ribu, tergantung wilayah dan jenis pekerjaan.

    Namun sistem piece rate memungkinkan pekerja untuk mendapatkan jauh lebih besar dari upah standar.

    Dengan potensi penghasilan yang tinggi dan peluang terbuka luas lewat program visa kerja sementara, kerja di perkebunan Australia kini semakin dilirik sebagai opsi kerja menjanjikan bagi anak muda dan backpacker yang ingin kerja sambil menabung.***

  • Raja TikTok 162 Juta Followers Diusir Anak Buah Donald Trump

    Raja TikTok 162 Juta Followers Diusir Anak Buah Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai sorotan. Kali ini, sasarannya bukan sembarang orang, melainkan Khaby Lame, bintang TikTok nomor satu dunia.

    Khaby Lame, konten kreator asal Italia yang memiliki lebih dari 162 juta pengikut di TikTok, dideportasi dari Amerika Serikat pada 6 Juni 2025.

    Penahanan dilakukan oleh pihak Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas, atas dugaan pelanggaran imigrasi.

    Menurut keterangan resmi ICE, Lame memasuki AS pada 30 April dan melampaui batas waktu izin tinggal sesuai visanya.

    “Lame diberikan izin untuk melakukan keberangkatan sukarela pada 6 Juni dan telah meninggalkan wilayah AS,” demikian pernyataan lembaga tersebut, dikutip dari Politico, Rabu (11/6/2025).

    Instagram @KhabyLame

    Lame, yang dikenal dengan gaya komedi tanpa kata dan ekspresi khasnya, belum memberikan tanggapan resmi melalui timnya terkait insiden ini.

    Kasus ini menjadi viral usai klaim dari influencer muda pro-Trump, Bo Loudon (18). Dalam unggahan di platform X, Loudon mengklaim dirinya yang membongkar status visa Lame dan mendorong proses deportasi.

    “Saya menemukan dia tinggal secara ilegal, menghindari pajak, dan saya sendiri yang melaporkannya,” tulis Loudon.

    Ia juga menuding Lame sebagai imigran ilegal berhaluan kiri, meskipun konten Lame tidak pernah menunjukkan kecenderungan politik.

    Dalam wawancara di YouTube dengan kreator konten Dylan Page, Loudon mengaku mendapatkan informasi dari rekan-rekannya yang pernah bekerja sama dengan Lame.

    “Saya hanya menelepon beberapa teman di pemerintahan, dan semuanya langsung bergerak,” ujarnya.

    Kasus Khaby Lame terjadi di tengah meningkatnya operasi deportasi massal yang digencarkan oleh pemerintahan Trump.

    Sebelumnya, gelombang penahanan oleh ICE di Los Angeles memicu demonstrasi di berbagai titik kota, yang dibalas dengan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan ratusan Marinir.

    Langkah ini dikecam oleh sejumlah pejabat Demokrat lokal sebagai tindakan yang berlebihan dan memprovokasi.

    (dem/dem)

  • Ini Lho Penyebab TikToker Khaby Lame Ditahan di Imigrasi AS

    Ini Lho Penyebab TikToker Khaby Lame Ditahan di Imigrasi AS

    TikToker Khaby Lame, yang punya lebih dari 162 juta followers di TikTok, sempat ditahan pihak imigrasi Amerika Serikat. Menurut badan imigrasi US Immigration and Customs Enforcement (ICE), gara-garanya dia melanggar imigrasi dan melebihi waktu visa.

    Diketahui ICE di bawah pemerintahan Donald Trump lagi memperketat kontrol imigrasi yang melanggar aturan.

    Tonton juga video-video seputar Donald Trump di sini detikers…

  • TikToker Khaby Lame Ditahan Imigrasi Amerika, Kenapa?

    TikToker Khaby Lame Ditahan Imigrasi Amerika, Kenapa?

    Las Vegas

    Khaby Lame adalah TikToker yang paling banyak di-follow saat ini, dengan sekitar 162 juta follower. Nah baru-baru ini, pria yang lahir di Senegal dan tumbuh besar di Italia itu jadi berita karena sempat ditahan di Amerika Serikat.

    Di bawah pemerintahan Donald Trump, US Immigration and Customs Enforcement (ICE) memang sedang giat-giatnya memerangi imigran atau mereka yang melanggar aturan. Juru bicara ICE membenarkan mereka sempat menahan Khaby Lame pada 6 Juni 2025 di Harry Reid International Airport di Las Vegas.

    “ICE menahan Seringe Khabane Lame, 25 tahun, warga Italia pada 6 Juni, karena pelanggaran imigrasi. Lame masuk Amerika Serikat 30 April dan tinggal melebihi aturan visa,” sebut juru bicara ICE, dikutip detikINET dari People, Selasa (10/6/2025).

    Setelah sempat ditahan, kabar terbaru adalah Lame kemudian meninggalkan AS secara sukarela. Di Negeri Paman Sam itu, Lame melakukan beberapa kegiatan, antara lain menghadiri perhelatan Met Gala 2025 di New York.

    Penahanan Lame terjadi di tengah tindakan keras imigrasi yang diperintahkan Presiden Donald Trump. Menindaklanjuti janji kampanye untuk deportasi massal, ICE meluncurkan penggerebekan di seluruh negeri, dari ruang kelas, perkantoran, dan bandara.

    Lame sendiri adalah salah satu wajah yang paling dikenal di internet. Ia mulai terkenal kala pandemi, setelah diberhentikan dari pekerjaannya di pabrik di Italia pada bulan Maret 2020.

    Video khas Lame biasanya menunjukkan kreator lain melakukan trik rumit, lalu ia menyelesaikan tugas itu dengan mudah, sering kali tanpa kata-kata dan menatap kamera dengan pandangan penuh arti.

    Lame pindah ke Italia saat berusia setahun dan tinggal di dekat Turin bersama orang tua dan beberapa saudara. Dia kadang mengisahkan latar belakangnya yang sederhana hingga kini menjadi sangat populer.

    “Sebelum TikTok, aku bekerja di pabrik. Aku melakukan pekerjaan berbeda-beda. Aku membantu keluarga, tiga adik, satu kakak, dan orang tua. Dan duniaku benar-benar berubah. Sekarang hidupku sepenuhnya berbeda,” katanya.

    (fyk/fay)

  • 10 Update Los Angeles Chaos, WNI Ditangkap-Rusuh Nyebar ke New York

    10 Update Los Angeles Chaos, WNI Ditangkap-Rusuh Nyebar ke New York

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerusuhan di Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat (AS) memasuki hari keempat. Aksi protes anti‑ICE (Immigration and Custom Enforcement) yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan kekerasan di pusat kota dan wilayah Compton.

    Presiden Trump merespons dengan mengerahkan lebih dari ribuan pasukan National Guard dan ratusan marinir untuk memulihkan ketertiban. Namun hal ini mendapat tentangan keras dari Gubernur California Gavin Newsom dan Wali Kota LA Karen Bass.

    Data terbaru menunjukkan, lebih dari 2.000 pengunjuk rasa terlibat dalam demonstrasi awal pekan ini. Hal tersebut menimbulkan puluhan penangkapan dan kerusakan properti termasuk pembakaran taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) milik Waymo hingga kendaraan LAPD.

    Warga Negara Indonesia (WNI) juga tak luput dari penangkapan. Di sisi lain laporan media setempat juga menyebut bagaimana kerusuhan kini menyebar di kota lain di California, San Fransisco.

    Berikut sembilan fakta baru dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (10/6/2025).

    1.Protes Terbaru Pecah di “Little Tokyo”

    Puluhan demonstran berkumpul di dekat Pusat Perbelanjaan Weller Court di Little Tokyo, Los Angeles. Menurut CNN International kebuntuan sepertinya terjadi di mana pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah polisi.

    Sebuah tabung gas juga dilaporkan ditendang kerumunan demonstran dan meledak. Polisi telah memperingatkan para pengunjuk rasa selama beberapa hari terakhir bahwa melempar benda ke aparat penegak hukum akan ditanggapi dengan “kekuatan yang sesuai”.

    “Kekerasan yang saya lihat ini menjijikkan,” kata kepala polisi LAPD Jim McDonnell mengatakan kekerasan terhadap petugas telah meningkat.

    “Ini telah meningkat sekarang sejak awal insiden ini … Malam ini ada orang-orang di luar sana yang menembakkan kembang api kelas komersial ke petugas kami. Itu bisa membunuhmu,” tambahnya.

    2.Gas Air Mata dan Granat Kejut

    Sementara itu, polisi menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk melawan para pengunjuk rasa di Little Tokyo. Beberapa demonstran bertahan di tengah gas, sementara yang lain berteriak dan berlari.

    Seorang wanita mencoba mengambil botol air dari jalan, dan polisi melepaskan tembakan yang tidak terlalu mematikan ke arahnya. Seorang fotografer berita dari kantor berita lain juga terkena gas air mata, dan air digunakan untuk menyiram matanya.

    Video dari helikopter menunjukkan barisan polisi dengan perlengkapan antihuru-hara di sebuah persimpangan dan sekelompok kecil orang di ujung jalan, tersebar di antara mobil-mobil dan di sisi-sisi gedung.

    3.Dua WNI Ditangkap

    Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) dan enam perwakilan Indonesia di AS buka suara soal pemberitaan penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) di Los Angeles, California. Dilaporkan mereka ditahan selama berlangsungnya operasi imigrasi serta unjuk rasa yang memanas di kota “malaikat” tersebut.

    KJRI Los Angeles menyebut dua WNI yang ikut diamankan dalam operasi pemerintah AS itu berinisial ESS (perempuan, 53 tahun) serta CT (laki-laki, 48 tahun). ESS ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah sementara CT ditahan karena memiliki catatan pelanggaran hukum terkait narkotika dan masuk ke AS secara ilegal.

    “KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI tersebut,” kata Kemlu dalam keterangan tertulis.

    Sementara itu, perwakilan RI di AS, termasuk KJRI dan KBRI Washington DC, disebut terus menjalin komunikasi dengan komunitas diaspora Indonesia untuk memantau kondisi dan memberikan informasi yang diperlukan. Kemlu juga mengingatkan agar WNI yang hendak melakukan perjalanan ke AS memastikan penggunaan visa yang sah dan sesuai peruntukan.

    Pemeriksaan imigrasi di bandara diperkirakan akan semakin ketat selama periode ini. Bagi WNI yang terdampak kebijakan imigrasi, Kemlu menegaskan bahwa setiap individu tetap memiliki hak hukum di bawah sistem AS, termasuk hak atas pengacara dan hak untuk menghubungi perwakilan diplomatik RI.

    Kemlu juga menyarankan agar WNI terus mengikuti informasi resmi dari otoritas setempat dan perwakilan RI. Diharapkan WNI tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.

    Sejak Jumat, otoritas imigrasi AS atau Department of Homeland Security (DHS) menggelar operasi penggerebekan terkoordinasi di beberapa wilayah padat penduduk imigran. Di Los Angeles ini dilakukan di antaranya di Garment District, Westlake, dan South LA.

    4.Total 1.700 Pasukan Garda Nasional Diturunkan

    Sekitar 1.700 pasukan Garda Nasional kini beroperasi di wilayah Los Angeles yang lebih luas. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengerahkan 2.000 anggota angkatan untuk menanggapi protes anti-ICE di kota itu Sabtu, kemudian menambah 2.000 pasukan baru lagi pada Senin malam melalui pengumuman Pentagon.

    Langkah ini mengabaikan keberatan dari Gubernur California Gavin Newsom. Ia menentang pasukan federal muncul untuk meredakan protes imigrasi di wilayahnya.

    “Trump mencoba memprovokasi kekacauan dengan mengirim 4.000 tentara ke tanah Amerika,” katanya.

    5.Sebanyak 700 Marinir AS “Turun Gunung”

    Di sisi lain, pemerintah Trump mengumumkan penegrahan 700 marinr aktif dari Camp Pendleton untuk menangani kerusuhan Loas Angeles. Marinir akan ditugaskan untuk menjaga keselamatan gedung dan agen federal.

    Pengerahan marinir ini, menurut Reuters, dipandang sebagai hal yang tak biasa dan kontroversial. CNN International juga memuat sejumlah foto bagaimana marinir aktif dengan kendaraan militer bersiap memasuki Los Angeles.

    6.China Keluarkan Travel Warning

    Konsulat Jenderal China di Los Angeles mengeluarkan peringatan serius kepada warganya untuk tetap waspada dan menjauhi tempat-tempat berkumpul. Travel warning ini muncul setelah situasi keamanan memburuk akibat protes yang berubah menjadi penjarahan dan kekacauan massal.

    Dalam imbauan resmi yang dirilis melalui situs web dan media sosial resminya, konsulat China menyampaikan bahwa aparat penegak hukum tengah melakukan operasi di berbagai lokasi di wilayah metropolitan Los Angeles.

    “Konsulat Jenderal di Los Angeles mengingatkan warga negara China di wilayah Los Angeles untuk memperhatikan pengumuman resmi dan laporan media, tetap waspada, meningkatkan kewaspadaan keselamatan, menjauhi kerumunan, tempat ramai, atau area dengan tingkat keamanan publik yang buruk, serta menghindari bepergian di malam hari atau sendirian,” demikian isi peringatan tersebut.

    7.Iran Respons Kerusuhan Los Angeles

    Momentum kerusuhan yang terjadi di Los Angeles dimanfaatkan oleh Iran. Hal ini terjadi saat hubungan Teheran dan Washington tetap memanas pasca perundingan nuklir yang masih menemui jalan buntu.

    Dikutip Newsweek, Iran melihat kejadian ini sebagai kesempatan untuk mengolok-olok AS dalam beberapa lini medianya, termasuk media sosial. Teheran telah menyerang dan menggambarkan pemerintahan Trump sebagai pemerintahan yang rapuh, otoriter, dan tak bisa berkompromi.

    Media Tehran Times misalnya, menuliskan judul yang ditebalkan di halaman depannya yang berbunyi “Make America Quashed Again” atau yang berarti “Jadikan Amerika Gagal Lagi”, sebuah slogan yang mengejek semboyan Trump “Make America Great Again”.

    Di media sosial, sebuah akun yang terafiliasi militer Iran menggemakan ejekan ini dengan mengunggah gambar demonstran dalam kerusuhan membawa bendera Meksiko. Gambar itu diunggah dengan caption yang bertuliskan “Make Mexico Great Again!”.

    “Biasanya, AS membuat kerusuhan di negara lain. Namun kali ini Meksiko telah menyebabkan kerusuhan di tanah AS. Kita hidup di masa yang luar biasa ini,” tulis akun lainnya.

    8.Selebriti AS Buka Suara

    Beberapa selebritas dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan dukungan mereka terhadap protes dan mengkritik pengerahan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump.

    Pendatang baru rap Doechii, yang menjadi terkenal setelah memenangkan Grammy pertamanya pada Januari, menyoroti masalah tersebut di atas panggung saat menerima penghargaan di BET Awards, yang diadakan di Los Angeles.

    “Saya ingin membahas apa yang terjadi saat ini di luar gedung. Ada serangan kejam yang menciptakan ketakutan dan kekacauan di komunitas kita atas nama hukum dan ketertiban. Trump menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan protes,” kata Doechii, yang disambut tepuk tangan dari kerumunan.

    “Dan saya ingin kalian semua mempertimbangkan seperti apa pemerintahan itu ketika setiap kali kita menggunakan hak demokratis kita untuk protes, militer dikerahkan untuk melawan kita.” katanya.

    Penyanyi-penulis lagu Finneas juga memposting di Instagram pada hari Minggu, mengatakan bahwa dia telah disemprot gas air mata dan mengecam tanggapan pemerintahan Trump. “Gas air mata langsung disemprotkan ke protes yang sangat damai di pusat kota. Mereka menghasut ini,” ttambahnya lagi menurut afiliasi CNN, KTLA.

    Aktor Mark Ruffalo, yang dikenal karena memerankan Hulk di Marvel Cinematic Universe, juga mengutuk penggerebekan ICE dalam sebuah unggahan Instagram. Ia membandingkan agen imigrasi dengan “kawanan anjing hutan.”

    9.Reporter Australia Terkena Peluru Karet

    Lauren Tomasi, seorang koresponden AS untuk Nine News yang berafiliasi dengan CNN di Australia, terkena peluru karet yang ditembakkan oleh polisi selama siaran langsungnya. Koresponden AS Lauren Tomasi tertembak di kaki dengan peluru karet, yang tampaknya ditembakkan oleh seorang polisi yang berjaga di distrik pusat kota.

    Dalam sebuah posting ke X, Tomasi mengatakan dia “sedikit sakit” tetapi “baik-baik saja”. Tomasi tertembak saat dia melaporkan langsung di dekat garis depan protes di sekitar pusat penahanan metropolitan kota tersebut.

    Hanya beberapa detik setelah dia melepaskan tembakan langsung ke Australia, salah satu petugas mengarahkan senjatanya ke arah Tomasi dan menembaknya dari jarak dekat. Dia berteriak kesakitan sebelum kamera berpaling. Tomasi terluka namun tidak mengalami cedera serius.

    10.Protes Menyebar di hingga Texas dan New York

    Protes Los Angeles kini menyebar di sejumlah kota lain di California. Protes dilaporkan telah muncul di Santa Ana dan San Francisco.

    “Kerumunan orang berkumpul di luar gedung ICE di Atlanta,” muat CNN International.

    “Protes serupa terjadi pada hari Senin di Louisville, Kentucky, dan di Dallas,” tambahnya.

    “Demonstrasi juga terjadi di Boston, Pittsburgh, Charlotte, Seattle, Washington, DC, dan beberapa negara bagian lain termasuk Connecticut dan New York,”.

    (sef/sef)

  • Umrah Dibuka Lagi 11 Juni 2025, Visa Terbit Sehari Sebelumnya

    Umrah Dibuka Lagi 11 Juni 2025, Visa Terbit Sehari Sebelumnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Arab Saudi resmi membuka kembali umrah usai musim haji pada  Rabu, 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H. Jemaah dari seluruh dunia sudah bisa kembali menunaikan ibadah tersebut setelah masa penutupan sementara selama puncak ibadah haji.

    Mengutip laporan Saudi Gazette, Selasa (10/5/2025),  visa umrah akan mulai diterbitkan pada Selasa, 10 Juni 2025 atau 14 Zulhijah. Jadwal ini merupakan bagian dari kalender resmi musim umrah 1447 Hijriah yang diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Kalender tersebut memuat sejumlah informasi penting, termasuk tanggal penerbitan visa, kerja sama dengan agen perjalanan luar negeri, serta batas waktu kedatangan dan kepulangan jemaah asing.

    Sebelumnya, umrah memang ditangguhkan selama musim haji. Pemerintah menetapkan bahwa mulai 1 Zulkaidah 1446 H atau 29 April 2025, jemaah umrah tidak diperbolehkan lagi berada di Tanah Suci. Penangguhan ini berlaku untuk warga lokal, ekspatriat, hingga pemegang semua jenis visa, dan akan berlangsung hingga 14 Zulhijah 1446 H.

    Adapun batas akhir untuk penerbitan visa umrah musim berikutnya ditetapkan pada 1 Syawal 1447 H atau 20 Maret 2026. Sedangkan tanggal terakhir jemaah diperbolehkan masuk Arab Saudi adalah 3 April 2026 (15 Syawal 1447 H). Setelah itu, semua jemaah wajib meninggalkan Kerajaan paling lambat 18 April 2026 (1 Zulkaidah 1447 H).

    Kementerian menyatakan bahwa pengaturan ini bertujuan agar pelaksanaan umrah lebih tertib dan pelayanan terhadap jemaah makin optimal.

    Sebagai catatan penting, pemerintah Arab Saudi juga menegaskan larangan keras mengajukan visa kunjungan biasa untuk keperluan haji. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenai denda sebesar SAR 100.000 atau sekitar Rp 441 juta, dan bisa dikenakan berlipat jika dilakukan oleh beberapa orang.

    Dengan dibukanya kembali akses ibadah umrah pada 11 Juni 2025, jutaan umat Islam dari berbagai negara dipastikan bersiap kembali memenuhi Tanah Suci. Bagi yang berencana berangkat, pastikan visa resmi telah diterbitkan dan semua syarat dipenuhi agar ibadah berjalan lancar dan sesuai aturan.