Perusahaan: Visa

  • Uni Eropa Tunda Balas Dendam Tarif Baja AS

    Uni Eropa Tunda Balas Dendam Tarif Baja AS

    Jakarta

    Uni Eropa (UE) memilih menahan diri dari aksi balasan atas tarif impor baja dan aluminium yang dipatok Amerika Serikat (AS) hingga awal Agustus. Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen menyebut langkah ini sebagai tawaran terbaik untuk membuka jalan negosiasi dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.

    “Amerika Serikat telah mengirimkan surat kepada kami berisi langkah-langkah yang akan berlaku (tarif 30%), kecuali ada solusi yang dinegosiasikan, jadi kami juga akan memperpanjang penangguhan tindakan balasan kami hingga awal Agustus,” kata von der Leyen dikutip dari Channel News Asia, Senin (14/7/2025).

    Ia menegaskan, UE tetap lebih menginginkan penyelesaian lewat perundingan. “Sangat jelas bahwa kami lebih menyukai solusi yang dinegosiasikan. Hal ini tetap berlaku, dan kami akan memanfaatkan waktu yang kami miliki hingga 1 Agustus,” tambahnya.

    Meski demikian, von der Leyen menekankan pihaknya tetap mempersiapkan skenario balasan jika negosiasi gagal. “Pada saat yang sama, kami akan terus mempersiapkan tindakan balasan sehingga kami sepenuhnya siap,” ujarnya.

    Penangguhan UE atas tindakan balasannya terhadap tarif baja dan aluminium AS sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Senin malam pekan ini. Namun langkah von der Leyen kini memicu harapan ketegangan dagang terbaru, yang juga menyasar Meksiko, tidak menggagalkan kemajuan perundingan antara Brussels dan Washington sejauh ini.

    Tonton juga video “Ada Kelonggaran Visa Schengen Multi-Entry Buat WNI dari Uni Eropa” di sini:

    (hal/rrd)

  • Video: Oleh-Oleh Prabowo, Eropa Permudah WNI Dapat Visa Schengen

    Video: Oleh-Oleh Prabowo, Eropa Permudah WNI Dapat Visa Schengen

    Video

    Video: Oleh-Oleh Prabowo, Eropa Permudah WNI Dapat Visa Schengen

    News

    10 menit yang lalu

  • Komisi Eropa: Kemitraan Indonesia berfokus pada tiga bidang utama

    Komisi Eropa: Kemitraan Indonesia berfokus pada tiga bidang utama

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia difokuskan pada tiga bidang utama, yakni perdagangan, geopolitik dan keamanan, serta hubungan antar masyarakat.

    Hal ini disampaikan Ursula dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Brussel, Belgia, Minggu (13/7) malam.

    “Kita hidup di masa yang penuh gejolak. Dan ketika ketidakpastian ekonomi bertemu dengan ketidakstabilan geopolitik, mitra seperti kita harus semakin mempererat hubungan. Hari ini, kita mengambil langkah besar dalam kemitraan ini. Kita melakukannya dalam tiga bidang utama,” ujar Ursula.

    Dalam bidang perdagangan, Ursula mengumumkan tercapainya kesepakatan politik atas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah melalui negosiasi selama sepuluh tahun.

    Ursula mengatakan perjanjian perdagangan ini akan membuka peluang besar bagi masyarakat kedua pihak.

    Indonesia, kata dia, adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1,2 triliun euro serta pemasok utama barang-barang penting untuk transisi digital dan hijau.

    Indonesia juga merupakan pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk dan merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN.

    Namun, saat ini Indonesia hanya merupakan mitra dagang kelima Uni Eropa di kawasan tersebut, dan penerima investasi asing langsung kelima terbesar dari Uni Eropa di antara negara-negara ASEAN.

    “Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” kata Ursula.

    Kesepakatan tersebut juga diharapkan membuka pasar baru dan menciptakan lebih banyak peluang di sektor-sektor utama seperti bisnis, pertanian, otomotif, dan jasa.

    Selain itu, hal tersebut turut memperkuat rantai pasok bahan mentah penting yang diperlukan untuk mendukung transisi digital dan energi bersih.

    Ursula mengatakan kedua pihak tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga pasokan yang bertanggung jawab, yang menghormati lingkungan, masyarakat lokal, dan berfokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas dan nilai tambah lokal.

    “Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda. Bersama-sama, kita mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi, dibangun di atas kepercayaan, timbal balik, transparansi, dan nilai-nilai bersama,” ujar dia.

    Fokus kedua dari kemitraan adalah geopolitik dan keamanan. Ursula mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki komitmen terhadap perdamaian, stabilitas, serta tatanan internasional berbasis aturan.

    Pembahasan untuk meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis juga telah dimulai, sebagai bentuk komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan manfaat bersama, serta melengkapi kerja penting dalam hubungan Uni Eropa dan ASEAN.

    “Diskusi telah dimulai, dan saya sungguh berharap kita bisa mencapai tonggak penting ini bersama-sama,” ucapnya.

    Adapun dalam bidang hubungan antar masyarakat, Komisi Eropa telah mengadopsi kebijakan visa cascade bagi warga negara Indonesia.

    Dengan kebijakan ini, WNI yang melakukan kunjungan kedua ke Uni Eropa akan memenuhi syarat untuk memperoleh visa Schengen multi-masuk, guna mendukung konektivitas, investasi, studi, dan kunjungan antar masyarakat.

    “Singkatnya, kita sedang membangun jembatan antara masyarakat kita. Bapak Presiden, terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda. Pesan yang kita kirim hari ini sangat kuat dan jelas,” ujar Ursula.

    “Di masa sulit, beberapa pihak memilih untuk menutup diri dan terpecah belah. Eropa dan Indonesia memilih jalan yang berbeda, jalan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama. Saya menantikan untuk segera menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas ini. Anda selalu disambut di sini, dan Anda bisa mengandalkan Eropa,” ujar dia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sederet ‘Oleh-oleh’ Prabowo usai Bertemu Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen

    Sederet ‘Oleh-oleh’ Prabowo usai Bertemu Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto membawa sejumlah kesepakatan dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).

    Salah satu yang dihasilkan adalah kesepakatan mengenai Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. 

    Perjanjian kemitraan ekonomi secara menyeluruh antara kedua negara itu memakan waktu selama 10 tahun dalam rangka negosiasi, dan akhirnya baru disepakati melalui perundingan panjang. 

    Pada keterangan pers bersama di Brussel, Prabowo berterima kasih kepada Presiden von der Leyen yang telah menerimanya pada Minggu siang ini. Dia menyampaikan bahwa pertemuan itu menunjukkan kedua negara memiliki hubungan baik. 

    Prabowo lalu mengumumkan bahwa pada hari ini kedua negara juga telah mencapai kesepakatan pada IEU-CEPA, yang dinilainya merupakan suatu terobosan. 

    “Setelah 10 tahun negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan terhadap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” ujarnya kepada awak media, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025). 

    Menurut Prabowo, Indonesia dan Uni Eropa telah mencapai banyak kesepakatan dalam pertemuan bilateral ini. Kedua negara juga disebut akan mengakomodasi kepentingan ekonomi satu sama lain yang mencerminkan hubungan saling menguntungkan.

    Timbal Balik Indonesia-Eropa 

    Presiden ke-8 RI itu memaparkan, Uni Eropa adalah negara yang memimpin dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi serta keuangan. Sementara itu, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya kritis. 

    Dia menilai kemitraan antara kedua negara, termasuk dengan Asean, akan memberikan kontribusi yang penting terhadap stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia. 

    “Kami menilai Eropa penting bagi kami, oleh karena itu kami ingin melihat lebih kehadiran dan partisipasi Eropa pada perekonomian kami,” ucap Prabowo. 

    Pada pertemuan antara pemimpin kedua negara dan jajarannya, terang Prabowo, tidak ada ketidaksepakatan antara Indonesia dan Uni Eropa. 

    “Itu kesimpulan yang kami punya hari ini. Saya pikir dalam era ketidakstabilan dan kebingungan ini, saya kira kita membuat contoh yang tepat,” tuturnya. 

    Di sisi lain, Prabowo juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan kekagumannya terhadap Eropa. Di secara blakblakan menyampaikan ingin agar Uni Eropa tumbuh lebih kuat. 

    “Mungkin tidak banyak dari kita yang ingin mengakuinya secara terbuka, tapi saya di sini mengakui terbuka bahwa kami ingin melihat Eropa yang lebih kuat,” ucapnya. 

    Dilansir dari situs Kemenko Perekonomian, perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa itu akan perlu diratifikasi oleh parlemen masing-masing di kedua negara. 

    Terdapat beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Eropa yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

    Fasilitas Visa Bagi WNI

    Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan fasilitas baru terkait dengan visa bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Hal itu disampaikannya usai pertemuan bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto. 

    Pada pernyataan pers bersama di Brussel, Belgia, Presiden von der Leyen mengumumkan bahwa Uni Eropa telah mengadopsi kebijakan baru terkait dengan visa cascade. 

    Dia menuturkan, para WNI yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan Visa Schengen yang bersifat multi-entry. 

    “Artinya dari sekarang hingga seterusnya, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan bisa mengajukan Visa Schengen multi-entry,” terangnya pada pernyataan pers bersama dengan Prabowo di Brussel, Belgia, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025). 

    Untuk diketahui, Visa Schengen berlaku untuk mengunjungi negara-negara di Eropa dengan alasan pariwisata, bisnis, pameran dagang, atau tujuan lainnya di luar mendapat pekerjaan selama maksimal 90 hari. 

    Dilansir dari situs resmi Kedutaan Besar Jerman, yang merupakan salah satu anggota Uni Eropa, negara-negara yang dapat dikunjungi dengan visa tersebut adalah Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Islandia, Italia, Kroasia dan Latvia. 

    Kemudian, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Malta, Norwegia, Polandia, Portugal, Prancis, Republik Ceko, Rumania, Slovakia, Slovenia, Swedia, Swiss, Spanyol, Yunani.

    “Ini akan memudahkan kunjungan dan juga untuk berinvestasi, belajar dan menjalin hubungan. Intinya, kita membangun jembatan antara masyarakat kita, Pak Presiden,” ujar von der Leyen. 

  • Komisi Eropa: IEU-CEPA buka pasar baru di industri pertanian-otomotif

    Komisi Eropa: IEU-CEPA buka pasar baru di industri pertanian-otomotif

    Masih banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita. Oleh karena itu, perjanjian ini hadir di waktu yang tepat

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA akan membuka pasar baru dan peluang di berbagai industri utama, seperti pertanian hingga otomotif.

    Dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7), Ursula mengatakan kemitraan IEU-CEPA akan menggali potensi Indonesia yang saat ini menempati peringkat ke-lima sebagai mitra dagang kawasan Uni Eropa.

    “Masih banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita. Oleh karena itu, perjanjian ini hadir di waktu yang tepat, karena perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan lebih banyak peluang di industri utama di bidang pertanian, otomotif, dan jasa,” kata Ursula dalam pernyataan pers bersama, sebagaimana ditayangkan dalam siaran langsung akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin dini hari.

    Ursula mengatakan bahwa kemitraan IEU-CEPA akan membantu kedua pihak dalam memperkuat rantai pasok komoditas yang dibutuhkan dalam transisi menuju energi bersih.

    Ia menekankan bahwa kawasan Uni Eopa tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga bertanggung jawab.

    “Ini merupakan kesamaan yang kita miliki. Artinya, kita harus menghormati lingkungan, komunitas lokal dan fokus pada lapangan kerja yang layak dan penciptaan tingkat kandungan dalam negeri,” kata Ursula.

    Bagi Uni Eropa, Indonesia mewakili pasar yang sedang berkembang dengan populasi lebih dari 287 juta orang.

    Dengan kemitraan baru ini, kedua pihak dapat menguasai pasar hingga 730 juta orang.

    Selain bidang perdagangan melalui kesepakatan IEU-CEPA, bidang lainnya yang menjadi fokus pembahasan kedua pemimpin, yakni terkait geopolitik dan keamanan.

    Presiden Ursula menyampaikan inisiatif untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis.

    “Ini berarti komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan saling menguntungkan, hal ini akan melengkapi pekerjaan penting yang kita lakukan bersama sebagai bagian dari hubungan UE-ASEAN,” kata Ursula.

    Poin ketiga dalam penguatan kerja sama adalah konektivitas antarmasyarakat. Ursula mengumumkan kebijakan baru berupa sistem visa kaskade yang dapat mempermudah akses warga negara Indonesia ke wilayah Schengen.

    “Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk visa Schengen multi-entri. Hal ini akan memudahkan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan. Intinya, kami sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” katanya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Di hadapan Prabowo, Uni Eropa umumkan fasilitas visa terbaru untuk WNI

    Di hadapan Prabowo, Uni Eropa umumkan fasilitas visa terbaru untuk WNI

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan fasilitas terbaru yang diberikan kepada warga negara Indonesia (WNI), khususnya mereka yang berkunjung ke negara-negara anggota Uni Eropa untuk kedua kalinya.

    Dalam sesi pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Minggu, von der Leyen mengatakan Uni Eropa mengadopsi kebijakan visa cascade untuk paspor Indonesia yang mengajukan visa Schengen.

    “Artinya, mulai dari sekarang warga negara Indonesia yang berkunjung ke Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan visa Schengen yang berjenis multientry,” kata Presiden Komisi Eropa saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Prabowo.

    Pemilik visa Schengen multientry dapat masuk ke wilayah Uni Eropa berulang kali dengan satu dokumen visa yang sama.

    Menurut von der Leyen, kebijakan itu dapat mempermudah warga Indonesia yang ingin berkunjung, belajar, dan berjejaring di Uni Eropa.

    “Intinya, kami ingin membangun jembatan antarmasyarakat (Indonesia dan Uni Eropa),” sambung von der Leyen.

    Pada kesempatan sama, Presiden Komisi Eropa juga menekankan manfaat dari kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa harus dirasakan langsung oleh masyarakat dari dua belah pihak.

    “Mereka harus yang pertama kali mendapatkan keuntungan dari hubungan kuat ini,” kata von der Leyen.

    Presiden Prabowo, dalam sesi jumpa pers yang sama, juga menekankan pentingnya Uni Eropa untuk Indonesia.

    Presiden yakin hubungan erat antara Indonesia dan Uni Eropa dapat berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas geopolitik dan perekonomian global.

    “Kami melihat Eropa sebagai mitra yang sangat penting. Itu mengapa kami ingin melihat lebih banyak peran dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan saya sangat senang melihat hasil yang dicapai menteri-menteri dan komisioner-komisioner. Saya ingin mengatakan, pencapaian ini merupakan terobosan yang strategis,” kata Presiden Prabowo merujuk pada rampungnya perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia dan Uni Eropa.

    Indonesia dan Uni Eropa berhasil merampungkan negosiasi CEPA setelah dua belah pihak berunding selama kurang lebih 10 tahun.

    Presiden Prabowo kemudian mengusulkan dokumen perjanjian implementasi CEPA ditandatangani di Brussels.

    “Kami melihat Eropa masih memimpin di banyak aspek kehidupan dan kami banyak melihat ke Eropa. Mungkin, banyak dari kita yang enggan mengakuinya secara terbuka, tetapi saya di sini, mengatakan secara terbuka, kami ingin melihat Eropa yang lebih kuat,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo melawat ke Brussels, Belgia, sejak Sabtu (12/7) untuk memenuhi undangan bertemu dengan Presiden Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa dan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wajah Baru Mandiri Traveloka Card, Dorong Gaya Hidup Digital dan Kemudahan Bertransaksi – Page 3

    Wajah Baru Mandiri Traveloka Card, Dorong Gaya Hidup Digital dan Kemudahan Bertransaksi – Page 3

    Menurut Agus Hendra Purnama, Senior Vice President Credit Card Bank Mandiri, peluncuran ulang ini merupakan hasil penyempurnaan dari produk sebelumnya, demi menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah.

    “Mandiri Traveloka Card kami hadirkan kembali dengan tampilan dan fitur yang lebih fresh. Tagline #DapatRewardLebih kami usung sebagai bentuk komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah dalam setiap transaksi, khususnya dalam konteks lifestyle dan kebutuhan perjalanan mereka,” ujar Agus dalam peluncuran resmi di Sarinah, Jakarta, Jumat (11/7).

    Chief Financial Officer, Traveloka, Yady Guitana menjelaskan kerjasama strategis dengan Bank Mandiri dan Visa memperkuat posisi Traveloka sebagai platform perjalanan all-in-one terdepan di Asia Tenggara.

    “Peluncuran kembali Traveloka Mandiri Card menegaskan komitmen kami bersama Bank Mandiri untuk memberikan kemudahan akses pembayaran bagi para Travel & Lifestyle Enthusiast, baik untuk transaksi di dalam maupun luar negeri. Dengan manfaat seperti peningkatan status Traveloka Gold Priority secara otomatis dan pengumpulan Traveloka Points yang berlaku untuk semua produk perjalanan, kami yakin dapat mendorong loyalitas pelanggan dan pertumbuhan transaksi lintas kategori.”

    Tidak hanya itu, pemegang Mandiri Traveloka Card kini juga mendapatkan berbagai benefit eksklusif. Mulai dari bonus Traveloka Poin, fasilitas upgrade ke Gold Traveloka Priority, hingga diskon dan cicilan 0% di merchant pilihan. Nasabah juga berkesempatan menikmati potongan harga hingga Rp1 juta serta pembebasan biaya cicilan untuk transaksi di platform Traveloka.

    Kartu ini lanjutnya, terintegrasi langsung dengan aplikasi Livin’ by Mandiri, menghadirkan kemudahan transaksi QRIS dengan sumber dana dari kartu kredit, penggunaan Virtual Card, serta fitur Power Installment yang memungkinkan cicilan hingga 36 bulan. Ada pula Power Cash untuk penarikan dana instan dengan bunga ringan mulai dari 0%.

    Sebagai bagian dari program aktivasi, Bank Mandiri memberikan insentif tambahan untuk fase 1 periode hingga 31 Juli 2025 dan fase 2 periode 1 Agustus – 30 September 2025. Nasabah yang meningkatkan transaksi menggunakan Mandiri Traveloka Card berkesempatan memenangkan dua tiket Cruise dan bonus tambahan 100ribu Traveloka Poin di masing-masing fase. Sementara bagi nasabah baru, tersedia penawaran menarik berupa welcome bonus hingga 1 juta Traveloka Poin serta pembebasan iuran tahunan seumur hidup.

    Untuk mengakses layanan ini, pengajuan Mandiri Traveloka Card dapat dilakukan melalui jaringan distribusi Bank Mandiri maupun aplikasi Traveloka. Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme pendaftaran dan ketentuan lainnya dapat diakses melalui laman resmi bmri.id/traveloka atau langsung ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat.

    Di kesempatan yang sama, Visa menyampaikan dukungannya, “Visa mendukung penuh peluncuran Mandiri Traveloka Card sebagai produk yang relevan bagi individu yang gemar travelling dan menikmati gaya hidup modern” ujar Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia.

    Ia menambahkan, “Lebih dari kartu untuk menemani perjalanan, kartu ini dirancang untuk memberikan manfaat maksimal dari setiap transaksi harian anda melalui jaringan global Visa, yang dapat digunakan di lebih dari 150 juta merchant di seluruh dunia, untuk destinasi favorit baik domestik maupun luar negeri. Didukung dengan teknologi contactless dari Visa, pengguna cukup tap kartu fisik ataupun mobile (tap-to-pay) untuk bertransaksi secara cepat, praktis, dan aman. Tak hanya itu, pengguna juga bisa menikmati berbagai promo seru dan penawaran eksklusif dari Visa, mulai dari diskon kuliner, potongan belanja, hingga keuntungan spesial saat travelling yang menjadikan setiap transaksi lebih effisien, menyenangkan, dan penuh kejutan.”

    Hingga akhir Juni 2025, jumlah nasabah kartu kredit Bank Mandiri telah mencapai 2,3 juta, tumbuh 11% secara tahunan (YoY). Sementara volume transaksi mencapai Rp35 triliun, meningkat 20% YoY.

    “Peluncuran kembali Mandiri Traveloka Card ini merupakan hasil dari sinergi berkelanjutan dengan mitra strategis untuk mendorong akselerasi layanan keuangan yang relevan dengan gaya hidup modern. Ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menghadirkan solusi pembayaran yang adaptif, bernilai tambah, dan semakin personal bagi nasabah,” pungkas Agus.

  • Penyebab Kematian Masih Misterius, Jenazah PMI Asal Gunungkidul yang Meninggal di Taiwan Akan Dipulangkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juli 2025

    Penyebab Kematian Masih Misterius, Jenazah PMI Asal Gunungkidul yang Meninggal di Taiwan Akan Dipulangkan Regional 11 Juli 2025

    Penyebab Kematian Masih Misterius, Jenazah PMI Asal Gunungkidul yang Meninggal di Taiwan Akan Dipulangkan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Penantian panjang keluarga untuk memulangkan jenazah
    Pekerja Migran Indonesia
    (PMI) asal Kalurahan Mulusan, Paliyan,
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta,
    Slamet Nugraha
    , akhirnya terjawab.
    Rencananya, jenazah akan dipulangkan akhir pekan ini.
    Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Transmigrasi Gunungkidul, Nanang Putranto, menyampaikan bahwa dari koordinasi yang dilakukan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa jenazah Slamet akan segera dipulangkan akhir pekan ini.
    “Kita sudah dapat info bahwa hari Sabtu besok jenazah diberangkatkan dari Taiwan. Kemungkinan hari Minggu sampai rumah duka,” kata Nanang saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (11/7/2025).
    Dia mengatakan,
    pemulangan jenazah
    pria yang memiliki dua orang anak itu dari Taiwan ke Indonesia dilakukan oleh majikan.
    Sementara itu, nantinya dari Jakarta ke rumah duka akan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
    “Keluarga kami sarankan untuk tetap di sini saja menunggu kedatangan jenazah, tidak usah ke Jakarta,” kata dia.
    Disinggung mengenai penyebab kematian, Nanang menyebut hingga kini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian bapak dua orang anak itu.
    Jenazah sempat disemayamkan di Rumah Duka Taichung, Taipei, Taiwan.
    “Untuk penyebabnya tidak diberitahukan,” kata dia.
    Diberitakan sebelumnya, di sebuah rumah sederhana di Padukuhan Mulusan, Gunungkidul, suasana sendu menyelimuti keluarga Marno.
    Sejak akhir pekan lalu, kabar duka datang dari Taiwan mengenai adik iparnya, Slamet Nugraha (42), seorang buruh migran yang sudah enam tahun bekerja di negeri seberang, dikabarkan meninggal dunia.
    Kabar itu datang dari seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Taiwan.
    “Kami dapat kabar Sabtu (21/6/2025), katanya adik ipar saya sudah meninggal dunia,” kata Marno, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/6/2025).
    Slamet berangkat ke Taiwan sekitar enam tahun lalu.
    Ia tidak melalui jalur resmi sebagai pekerja migran, melainkan memakai visa wisata dan bertahan di sana dengan bekerja serabutan. “Hidupnya berpindah-pindah agar aman,” ujar Marno.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baleg DPR Setujui Revisi UU Haji dan Umrah, BP Haji Akan Setara Menteri

    Baleg DPR Setujui Revisi UU Haji dan Umrah, BP Haji Akan Setara Menteri

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Legislasi (Baleg) DPR secara resmi menyetujui revisi atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah sebagai inisiatif DPR. 

    Mengutip laman resmi DPR RI pada Kamis (10/7/2025), persetujuan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat tata kelola haji nasional karena dalam revisi ini kelembagaan Badan Penyelenggara (BP) Haji diusulkan sebagai lembaga pemerintah setingkat menteri.

    Adapun, Wakil Ketua Baleg DPR RI Iman Sukri menuturkan usulan ini tertuang dalam pasal baru yakni Pasal 1A yang secara eksplisit mendefinisikan BP Haji dan Umrah.

    “Yang selanjutnya disebut badan adalah lembaga pemerintah setingkat menteri yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang haji dan umrah,” ujarnya dalam rapat di Ruang Baleg DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). 

    Politisi PKB tersebut melanjutkan, revisi ini juga memuat pengaturan mengenai pembagian visa haji menjadi dua kategori yakni visa kuota dan visa nonkuota. Menurutnya, ini diperlukan guna memberi perlindungan hukum bagi jemaah yang berangkat melalui jalur nonkuota.

    “Untuk memberikan kepastian hukum dan kepastian arah pengaturan mengenai tata kelola terhadap perlindungan jemaah haji yang berangkat tanpa menggunakan kuota haji Indonesia,” ujarnya.

    Tak sampai di situ, ujarnya, revisi ini juga memuat ketentuan baru mengenai mekanisme pengusulan dan pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). 

    Mekanisme ini akan dimulai pasa 2025 untuk penyelenggaraan tahun 2026 dan 2027. Sementara itu untuk tahun-tahun selanjutnya, BPIH akan ditetapkan satu tahun sebelum pelaksanaan ibadah haji.

    “Menyisipkan pasal 127D mengenai mekanisme pengusulan dan pembahasan BPIH, serta mengubah judul BAB 12A dari ‘peran serta masyarakat’ menjadi ‘partisipasi masyarakat’,” papar Iman.

    Dengan demikian Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan menyatakan bahwa seluruh anggota Baleg sepakat untuk membawa hasil harmonisasi revisi UU ini ke tingkat II atau Rapat Paripurna terdekat untuk disetujui menjadi RUU inisiatif DPR RI. 

    “Apa yang menjadi catatan harmonisasi ini penting sekali untuk dibawakan di tahapan selanjutnya,” tegas dia.

    Sebagai informasi, keberadaan BP Haji diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 154 Tahun 2024. Namun demikian, dengan masuknya definisi BP Haji dalam undang-undang maka status lembaga ini menjadi lebih kuat secara hukum dan administratif.

    Asal tahu saja, Indonesia merupakan negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Pada musim hahi 2025, jemaah haji Indonesia mencapai 241.000 orang, yang terdiri atas 221.000 jemaah kuota dan 20.000 jemaah nonkuota.

  • MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun Megapolitan 10 Juli 2025

    MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT
    Jakarta
    (Perseroda) Farchad Mahfud mengatakan, pihaknya berencana membuka layanan pembuatan paspor dan visa di stasiun.
    “Kita sedang merencanakan dalam waktu dekat ada pelayanan pembukaan paspor di Selatan jangan di tengah. Kemudian mungkin ke depannya kalau memang sangat dimungkinkan sekali, visa kita pengen ada di stasiun,” ujar Farchad dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025).
    Menurut Farchad, stasiun MRT di bilangan Jakarta Selatan masih mempunyai banyak ruang kosong yang dapat dibuka untuk layanan publik.
    Stasiun itu diantaranya adalah Stasiun Haji Nawi, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete, hingga Stasiun Blok A.
    “Jadi di Selatan karena memang semua pusat pelayanan itu kan di tengah, nah ini kita mau taruh ke Selatan supaya enggak terlalu menyulitkan buat orang-orang yang huniannya yang tinggalnya di Selatan,” kata Farchad.
    Layanan
    pembuatan paspor dan visa di Stasiun MRT
    bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan publik.
    “Kalau pelayanan visa dibukanya jam berapa? jam 10 kan. Kita (nantinya) buka dari jam 6 kira-kira begitu,” ucap Farchad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.