Perusahaan: Uber

  • Heboh Tarif Baru Taksi Online, HP Android dan iPhone Dibedakan

    Heboh Tarif Baru Taksi Online, HP Android dan iPhone Dibedakan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perbedaan tarif taksi online umumnya ditentukan beberapa faktor. Misalnya jarak tempuh, kondisi kemacetan lalu lintas, hingga jam-jam sibuk.

    Namun, perusahaan ride-hailing Uber dan OLA dilaporkan membedakan tarif layanannya berdasarkan jenis HP pengguna. Hal ini terdeteksi di India. 

    Sejumlah laporan, baik dari media lokal dan keluhan di media sosial, pengguna iPhone dibebankan harga lebih mahal dari HP Android untuk perjalanan yang sama.

    Pemerintah setempat juga mengatakan hal serupa. Mereka menuduh Uber dan OLA, pemain ride hailing asal India, menggunakan harga yang berbeda untuk iPhone dan Android, dikutip dari Reuters, Rabu (12/2/2025).

    Menteri urusan konsumen India, Pralhadi Joshi mengungkapkan Badan Perlindungan Konsumen Pusat (CCPA) juga telah mengirimkan peringatan soal dugaan perbedaan harga tersebut.

    Bulan lalu, dia menyebut perbedaan harga itu sebagai praktik perdagangan tidak adil. Para perusahaan juga telah mengabaikan hak-hak konsumen.

    Joshi juga menambahkan akan meminta CCPA untuk menyelidiki apakah strategi serupa digunakan pada sektor. Misalnya pada layanan pengiriman makanan dan portal tiket online.

    Namun juru bicara Uber membantah tuduhan tersebut. Raksasa transportasi online memastikan akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    “Kami tidak menetapkan harga berdasarkan produsen telepon. Kami berharap bisa bekerja sama dengan Otoritas Perlindungan Konsumen Pusat untuk menjelaskan kesalahpahaman,” jelas juru bicara perusahaan.

    (fab/fab)

  • Arab Saudi Makin Ganas, Amerika-China Patut Waspada

    Arab Saudi Makin Ganas, Amerika-China Patut Waspada

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup semikonduktor AS, Groq, mendapat pendanaan senilai US$1,5 miliar dari Arab Saudi untuk memperluas pengiriman chip AI canggihnya ke negara tersebut.

    Perusahaan Silicon Valley yang didirikan oleh mantan engineer chip AI Alphabet, dikenal karena memproduksi chip inferensi AI yang mengoptimalkan kecepatan dan menjalankan perintah model yang telah dilatih sebelumnya.

    Perusahaan rintisan ini memiliki perjanjian yang sudah ada dengan Aramco Digital, anak perusahaan teknologi dari perusahaan minyak besar Aramco, di mana perusahaan-perusahaan tersebut membangun pusat AI di wilayah tersebut pada bulan Desember.

    Groq bahwa mereka akan menerima dana selama tahun ini untuk memperluas pusat data yang ada di Dammam, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (11/2/2025).

    Perusahaan chip canggih khususnya untuk chatbot dan model bahasa besar lainnya masuk dalam kontrol ekspor AS, tetapi Groq mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan lisensi yang diperlukan untuk mengirimkannya ke Dammam.

    Salah satu teknologi yang akan didukung oleh pusat data Dammam adalah teknologi AI yang disebut Allam, sebuah model bahasa AI yang dapat digunakan dalam bahasa Arab dan Inggris dan dikembangkan oleh pemerintah Saudi.

    Arab Kencang Investasi AI

    Sejumlah negara Timur Tengah beramai-ramai menyuntik dana ke perusahaan-perusahaan pembuat kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS)

    Tren ini muncul setelah negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar berusaha untuk mendiversifikasi ekonomi mereka, dan beralih ke investasi teknologi sebagai lindung nilai.

    Hal ini mengindikasikan negara-negara Arab turut serta secara aktif berkompetisi untuk mendominasi teknologi AI yang selama ini diperebutkan AS dan China.

    Dilansir CNBC Internasional, data dari Pitchbook menunjukkan, setahun terakhir pendanaan untuk perusahaan AI oleh negara Timur Tengah telah meningkat lima kali lipat.

    Banjir uang tunai membuat beberapa investor Silicon Valley khawatir tentang efek SoftBank, mengacu pada Vision Fund Masayoshi Son dari SoftBank terutama mendukung Uber dan WeWork, mendorong perusahaan ke valuasi setinggi langit sebelum go public. WeWork mengalami kebangkrutan tahun lalu setelah dinilai oleh SoftBank sebesar US$ 47 miliar pada 2019.

    Bagi AS, memiliki dana kekayaan negara yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan Amerika, dan bukan di musuh China, telah menjadi prioritas geopolitik.

    Jared Cohen dari Goldman Sachs Global Institute mengatakan ada jumlah modal yang tidak proporsional yang berasal dari negara-negara seperti Arab Saudi dan UEA, dan kesediaan untuk menyebarkannya di seluruh dunia. Dia menggambarkan mereka sebagai “geopolitical swing states.”

    (fab/fab)

  • Luhut Ungkap Bansos Era Jokowi Rp500 Triliun Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak

    Luhut Ungkap Bansos Era Jokowi Rp500 Triliun Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak

    GELORA.CO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap hanya separuh dari total anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp500 triliun yang tepat sasaran. 

    Hal ini diungkap Luhut lewat akun Instagramnya yang dikutip Minggu 9 Februari 2025.

    Luhut menyebut hal ini menjadi salah satu tantangan dalam efektivitas program perlindungan sosial (perlinsos) selama lima tahun terakhir atau di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

    “Selama lima tahun terakhir, saya melihat sendiri bagaimana efektivitas program perlindungan sosial menghadapi tantangan besar. Dari total Rp500 triliun anggaran bansos, hanya separuh yang benar-benar sampai ke tangan yang berhak,” kata Luhut.

    Ketidaktepatan sasaran tersebut, kata Luhut, disebabkan oleh beberapa hal, seperti data penerima yang ganda, penerima yang tidak memenuhi syarat, hingga masyarakat yang tidak mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

    Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno memberikan komentarnya dengan nada satir. 

    “Ya ampun, pengawasannya bagaimana selama ini ya? Bisa amsyong begini urusan bansos,” ujarnya seperti dikutip redaksi melalui akun X miliknya, Minggu 9 Februari 2025.

    Ia juga menyoroti ketimpangan perhatian pemerintah terhadap kebocoran anggaran besar dibandingkan dengan pengawasan ketat terhadap usaha kecil.

    “Ayo MUI mana fatwanya soal begini? Malah yang diuber-uber warung eceran penjualan gas 3 kg yang dituding bikin negara rugi,” tegasnya.

    Jika setengah anggaran bansos tak jelas alirannya, maka pemerintah baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto menghadapi tugas berat untuk membenahi sistem perlinsos agar tidak lagi menjadi ladang kebocoran anggaran.

    “Rezim sudah ganti, yang begini mesti diungkap tuntas,” tandas Adi Prayitno.

  • Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    JAKARTA – Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 yang diikuti 439 atlet dari 28 klub mitra PB Djarum sudah selesai digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu 8 Februari 2025.

    Kompetisi inisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang berlangsung sejak 3 Februari 2025 itu mempertandingkan empat kategori usia, yakni U-9, U-11, U-13, serta U-15 putri-putra. Kompetisi pun dibagi ke dalam nomor perorangan dan beregu.

    Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan bahwa ajang ini bertujuan mengasah kemampuan, bakat serta teknik para pebulu tangkis muda ketika berlaga di tengah arena pertandingan.

    “Dengan saling bertemu di kejuaraan ini, atlet-atlet klub mitra bisa saling mengukur diri, mengasah kemampuan dan melakukan evaluasi demi perkembangan teknik serta bakat mereka di masa mendatang,” kata Yoppy dalam keterangan.

    Selain itu, ajang ini juga menggelar sharing session bersama pelatih-pelatih berpengalaman di sektor tunggal maupun ganda seperti Hendrawan dan Aryono Miranat, serta pelatih fisik PB Djarum Ari Subarkah. Wasit berlisensi BWF Raventus Pongoh juga hadir di sesi itu.

    Sesi tersebut digunakan untuk berbagi pengetahuan dan edukasi seputar pembinaan dan pengembangan talenta-talenta yang ada di klub masing-masing.  Dengan demikian, pelatih dan pengurus klub mitra bisa mengetahui perkembangan dunia bulu tangkis.

    “Tujuannya agar mereka dapat mengaplikasikan dalam program pelatihan sehingga bisa mencetak pebulu tangkis tangguh yang bisa meningkatkan kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa mendatang,” ujar Yoppy.

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 dibagi menjadi sembilan nomor pertandingan. Ada enam nomor yang dipertandingkan di sektor perorangan, yakni U-9 dan U-11 tunggal putra dan putri, U-13 tunggal putri, dan U-13 ganda putri. Adapun di sektor beregu mempertandingkan U-13 putra dan U-15 putra dan putri.

    Ketua Pelaksana Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Sigit Budiarto mengatakan bahwa pertandingan nomor beregu baru diadakan pada tahun ini. Ini bertujuan untuk mengasah mental dan kerjasama para pebulu tangkis muda dalam bermain secara tim.

    “Di level internasional terdapat ajang-ajang format beregu seperti Polytron Superliga Junior, Suhandinata Cup, Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup. Kemudian di Sea Games, Asian Games juga ada nomor beregu. Pentas-pentas itulah yang menjadi bahan pertimbangan kami,” jelas Sigit.

    Partai beregu mendapat antusiasme positif dari para peserta. Selain itu, sektor ini juga memiliki tensi pertandingan yang cukup tinggi karena tiap-tiap klub berhasrat meraih podium tertinggi.

    Pelatih PB Champion Klaten Pandu Dewantoro yang berhasil mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di nomor beregu mengatakan bahwa partai beregu membuat atlet-atlet asuhannya belajar bermain secara tim dan mengasah kekompakan.

    “Menurut saya sangat bagus membiasakan atlet bertanding di nomor beregu sedini mungkin karena dengan begitu nantinya mereka bisa lebih matang secara teknik maupun kekompakan tim,”  ujar Pandu.

    Daftar pemenang Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025:

    Kategori Perorangan

    U-9 Putra

    – Juara I : Dardizha Ganivenar Maraqi

    – Juara II : Arsenio Kafeel Tan Indratno

    – Juara III : Tomothy Calvin Simanjuntak dan Bunayya Anza Perkasa

    U-9 Putri

    – Juara I : Biancha Ramadhani Zhafira Wardoyo

    – Juara II : Asha Adiba Zada

    – Juara III : Alifia Qurratu Ameera dan Citra Gita Reswara

    U-11 Putra

    – Juara I : Tristan Geovanni Pardosi

    – Juara II : Muhammad Mahrus Sulaiman

    – Juara III : Ashoka Putra Arvita dan Al Khalifi Messi Prastyanto

    U-11 Putri

    – Juara I : Aisyah Ayudia Safa Inara

    – Juara II : Kesy Hanifa Ramadhani

    – Juara III : Satmika Cinta dan Ailsie Elaina Sembiring

    U-13 Tunggal Putri

    – Juara I : Zora Rizqi Prasetyo

    – Juara II : Naila Putri

    – Juara III : Griselda Galafreya Naashir dan Vanezya Artha Nafasta

    U-13 Ganda Putri

    – Juara I : Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian

    – Juara II : Nadhifa Aulia Ayundra/Vioarini Qurrota A’Yun

    – Juara III : Joylin Jusuf/Shallom Angelica Sari dan Meinanda Salsabila Azzahra/Zora Rizqi Prasetyo

    Kategori Beregu

    U-13 Putra

    – Juara I : PB Champion Klaten

    – Juara II : Istimewa BC

    U-15 Putra

    – Juara I : PB Arista

    – Juara II : PB Panorama

    U-15 Putri

    – Juara I : PB Champion Kudus

    – Juara II : PB PMS Solo

  • Battle 439 Pebulutangkis Muda di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, Siapa Jawaranya?

    Battle 439 Pebulutangkis Muda di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, Siapa Jawaranya?

    Ketua Pelaksana Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024, Sigit Budiarto mengatakan, pertandingan nomor beregu baru diadakan pada Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum tahun ini. Hal ini bertujuan mengasah mental dan kerjasama para pebulutangkis muda dalam bermain secara tim.

    “Diharapkan, dengan sering bertanding secara beregu sejak usia dini, para atlet akan lebih siap ketika akan bersaing di kejuaraan beregu level internasional,” ujar Sigit yang juga legenda bulu tangkis Indonesia ini.

    Sigit memaparkan, di level internasional terdapat ajang-ajang format beregu seperti Polytron Superliga Junior, Suhandinata Cup, Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup. Lalu di Sea Games, Asian Games juga ada nomor beregu.

    “Pentas-pentas itulah yang menjadi bahan pertimbangan kami mengadakan nomor beregu di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025. Dengan harapan, mereka sudah terbiasa bermain secara tim sejak usia muda,” terang Sigit.

    Meskipun baru diadakan pada tahun ini, kata Sigit, namun sektor beregu pada Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum memiliki tensi yang cukup tinggi. Sebab tiap-tiap klub yang bertanding berhasrat meraih podium tertinggi.

    “Antusiasme dan persaingannya cukup ketat, karena mereka menjaga pride masing-masing klub. Ini bagus untuk menumbuhkan jiwa kompetitif dan juga melatih mental para atlet muda,” imbuh Sigit.

    Digelarnya partai beregu dalam Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, tentu saja mendapat antusiasme positif dari para peserta.

    Pandu Dewantoro, sebagai Pelatih PB Champion Klaten yang berhasil mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, menilai bahwa partai beregu membuat atlet-atlet asuhannya belajar bermain secara tim dan mengasah kekompakan.

    “Menurut saya sangat bagus membiasakan atlet bertanding di nomor beregu sedini mungkin, karena mereka bisa lebih matang secara teknik dan kekompakan tim saat menghadapi turnamen besar di level internasional seperti Sudirman Cup maupun Thomas dan Uber Cup,” ujar Pandu yang telah mengantarkan sukses menjadi juara saaty mengalahkan Istimewa Badminton Club di nomor Beregu U-13 Putra.

    Dengan diadakannya sharing Session di sela kompetisi ini, Pandu mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari pelatih-pelatih kelas dunia. Seperti Hendrawan, Aryono Miranat, maupun Ari Subarkah untuk bisa diterapkan ke atlet-atlet di klub mitra PB Djarum.

    Hal senada juga dikatakan oleh Muhammad Rafa Shirdi. Salah satu atlet muda PB Champion Klaten yang sukses menjadi kampiun di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025. Ia tampil di kategori beregu U-13 Putra, saat menjadi penentu kemenangan timnya 3-1 atas Istimewa Badminton Club asal Yogyakarta.

    Rafa turun di partai ganda putra Bersama Kafie El Azzam Abbasy ketika mengalahkan pasangan Baron Baswara/Kendrick Danzell Otnayyira dengan hasil akhir 21-16, 21-9.

    “Saya baru pertama kali mengikuti kejuaraan beregu seperti ini. Tadi saya sempat tegang sebelum pertandingan final, tapi akhirnya bisa lebih tenang Ketika sudah di lapangan dan bisa mengerahkan kemampuan terbaik. Alhamdulillah akhirnya saya bisa menjadi penentu kemenangan tim di nomor beregu U-13 Putra,” ucap Rafa.

    Arief Pramono

  • Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri kendaraan otomatis (Automatic Vehicle/AV) berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kemunculan taksi tanpa awak atau diistilahkan ‘robotaxi’ sudah tersebar di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Uni Emirat Arab, bahkan Singapura yang lokasinya hanya sejengkal dari wilayah RI.

    Hal ini memicu kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan sopir (driver). Terbaru, pengembangan kendaraan otomatis juga tak cuma untuk taksi melainkan truk.

    Startup truk tanpa awal Waabi telah bermitra dengan Volvo Autonomous Solutions untuk mengembangkan dan menguji truk otomatis. Ini merupakan tahapan penting sebelum peluncuran truk otomatis komersial.

    Kerja sama ini merupakan kali kedua Volvo menggandeng mitra startup untuk pengembangan kendaraan otomatis. Sebelumnya, pada Mei 2024, Volvo bermitra dengan Aurora Innovation untuk mengembangkan truk Volvo VNL Autonomous.

    Waabi akan menggunakan truk yang sama, tetapi disematkan teknologi Waabi seperti rangkaian sensor, komputasi, dan software Waabi Driver.

    “Kami sekarang memiliki semua yang dibutuhkan untuk meningkatkan skala produk kami, kata CEO dan pendiri Waabi, Raquel Urtasun, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (5/2/2025).

    “Kami memiliki teknologi generasi terbaru 2.0 untuk AV yang lebih efisien untuk mempercepat adopsi ke pasar,” ia menambahkan.

    Waabi berencana untuk meluncurkan uji coba komersial dengan truk buatan Volvo di Texas selama beberapa bulan ke depan, dengan demonstrasi produk tanpa pengemudi di jalan umum direncanakan pada akhir tahun 2025.

    Urtasun, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala ilmuwan di Uber ATG sebelum meluncurkan Waabi pada tahun 2021, mengklaim telah membangun model AI yang dapat berpikir seperti manusia, sehingga mempercepat penerapan komersial dan menjadikan sistem secara keseluruhan lebih efisien.

    Dia beralasan bahwa AI dengan kualitas lebih baik akan membutuhkan lebih sedikit data dan komputasi untuk memahami dan bereaksi terhadap dunia di sekitarnya.

    Kemitraan Waabi dengan Volvo merupakan kelanjutan dari investasi strategis ke startup tersebut dua tahun lalu melalui cabang venturanya, Volvo Group Venture Capital. Volvo kemudian berpartisipasi dalam Seri B pendaan Waabi senilai US$200 juta atau Rp3,2 triliun.

    Volvo akan membuat truk untuk Waabi di fasilitas siap produksinya di Virginia. Urtasun mengatakan beberapa produkpertama akan keluar dari jalur perakitan pada tahun 2025, dan ia memperkirakan jangka waktunya sekitar dua hingga tiga tahun untuk mencapai skala volume.

    Hingga saat ini, Waabi telah mengumpulkan US$282 juta (Rp4,5 triliun), menurut data PitchBook, dan Urtasun mengatakan bahwa startup tersebut memiliki cukup dana untuk meluncurkan truk tanpa pengemudi di jalan umum dan sekitarnya. Pesaing utamanya, Aurora dan Kodiak, masing-masing telah mengumpulkan US$3,46 miliar (Rp56 triliun) dan $243 juta (Rp3,9 triliun).

    Aurora berencana meluncurkan operasi truk komersial tanpa pengemudi pada bulan April, dan Kodiak mengirimkan truk otonom pertamanya kepada mitra komersial yang akan menggunakannya untuk operasi off-road.

    “2025 adalah tahun truk otomatis. Ini adalah situasi berhasil atau gagal,” kata Urtasun.

    “Saya pikir akan ada potensi lebih banyak konsolidasi,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • Bukti China Tak Terkalahkan, Amerika Kalah Jauh

    Bukti China Tak Terkalahkan, Amerika Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Amerika Serikat (AS) di sektor teknologi kian terguncang oleh upaya China yang terus-menerus menelurkan gebrakan inovasi baru.

    Di tengah terpaan sanksi dagang AS yang menghambat akses China ke chip dan alat pembuat chip canggih, nyatanya negara kekuasaan Xi Jinping tak mati akal.

    Mulai dari kebangkitan Huawei yang menghantam pangsa pasar Apple, hingga terbaru platform kecerdasan buatan (AI) DeepSeek yang membuat Silicon Valley ketar-ketir. Bahkan, model AI open-source yang digadang-gadang lebih murah dari buatan AS itu berhasil mengguncang harta 500 orang terkaya dunia.

    Tak cuma di sektor smartphone dan AI, China juga jauh lebih unggul ketimbang AS di bidang superapp. Negara Tirai Bambu menjadi ‘raja’ superapp dengan kehadiran WeChat yang dikembangkan Tencent.

    CNBC International melaporkan hasil studi yang menunjukkan rata-rata warga AS memiliki 46 aplikasi di HP mereka setiap bulannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

    Warga China tak perlu menghadapi keribetan serupa, sebab superapp seperti WeChat bisa mengakomodir berbagai fungsi hanya lewat satu aplikasi. Mulai dari belanja, bersosialisasi dengan teman, memesan makanan, hingga konsultasi dokter online.

    “Kita semua lelah dengan puluhan aplikasi di HP. Ketertarikan superapp adalah berbagai fungsi dari semua aplikasi-aplikasi bisa diakses di satu tempat tanpa ada hambatan,” kata Arjun Kharpal, reporter teknologi senior di CNBC International, dikutip Rabu (29/1/2025).

    WeChat merupakan salah satu superapp China yang paling terkenal. Didirikan pada 2011, WeChat mula-mula hanya berperan sebagai aplikasi pesan singkat yang kini sudah memiliki 1,3 miliar pengguna aktif bulanan.

    Superapp berkembang pesat di Asia, namun belum terlalu populer di pasar Barat, termasuk AS. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya.

    “Iklim regulasi di AS saat ini tentu saja tidak kondusif untuk memungkinkan berkembangnya superapp,” kata Dan Prud’homme, asisten profesor di Fakultas Bisnis Universitas Internasional Florida.

    “Masih terdapat perlindungan yang sangat kuat terhadap hal-hal seperti pinjaman peer-to-peer, privasi data, antimonopoli, dan sebagainya yang tidak memungkinkan aplikasi di AS untuk berkembang seperti WeChat,” ia menambahkan.

    Namun, AS agaknya mulai mengejar ketertinggalan terhadap China. Setidaknya, mulai ada wacana untuk mengarah ke pengembangan superapp.

    Elon Musk pernah menyebut ingin menyulap X menjadi superapp seperti WeChat. Namun, hingga kini X masih berperan sebagai aplikasi mikroblog semata. X mengumbar rencana untuk mendukung transaksi kripto pada 2025 ini, namun belum ada update terbaru terkait fitur tersebut.

    Selain itu, Uber juga pada akhir 2024 lalu dilaporkan akan mendukung kemampuan pemesanan hotel dan tiket dengan akuisisi Expedia. Namun, hingga kini belum diumumkan pula kelanjutan rencana tersebut.

    (fab/fab)

  • Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pertiwi, baru saja menyelesaikan perjuangannya di Indonesia Masters 2025.

    Langkah mereka terhenti di babak perempatfinal saat bersua Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).

    Dalam duel salama 1 jam 17 menit, ganda putri nomor satu di Indonesia itu takluk dengan skor akhir 18-21, 21-13, 11-21.

    Keduanya menegaskan kekalahan ini bukan karena terbebani oleh oleh ekspektasi netizen.

    Seperti diketahui, Ana/Tiwi kini sudah bertengger di peringkat kedelapan dunia sejak 13 Januari lalu.

    “Kami tidak memikirkan terlalu dalam ekspektasi orang,” ujar Anak kepada wartawan.

    “Fokus kami tetap pada permainan kami sendiri dan bagaimana bisa lebih konsisten,” ujar Ana.

    Selain tidak ingin termakan oleh ekspektasi netizen, pasangan Ana/Tiwi juga tak mau menjadikan target yang diberikan sebagai beban.

    Patrick Kluivert mengumumkan gerbong tambahan pelatih yang bakal bertugas di Timnas Indonesia. Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI dan kini punya tugas ganda di tim senior dan tim junior.

    Ana menegaskan jika fokusnya sebagai pemain bisa menampilkan permainan terbaik dalam setiap pertandingan.

    “Setiap tahun pasti ada target, tapi kami tidak ingin menjadikan itu sebagai beban,” ujarnya.

    “Kami tetap fokus pada permainan dan tidak terlalu memikirkan ranking,” tegas Ana.

    Sebagai catatan, peringkat yang kini diduduki oleh Ana/Tiwi adalah yang tertinggi sejak mereka dipasangkan.

    Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, di Istora Senayan, Jumat (24/1/2025) (Tribunnews/Alfarizy AF)

    Peringkat Ana/Tiwi di sepanjang tahun 2024 terus meningkat, seiring dengan hasil pada turnamen yang mereka ikuti.

    Penyebab Kalah dari Wakil Korsel

    Sebelumnya diberitakan, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, terhenti di babak perempatfinal Indonesia Masters 2025.

    Langkah Ana/Tiwi dihadang wakil dari Korea Selatan, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong, Jumat (24/1/2025).

    Bertanding di lapangan 2 Istora Senayan, wakil tuan rumah kalah dalam perebutan tim ketiga dengan skor akhir, 18-21, 21-13, dan 11-21.

    “Tadi dari gim pertama kami sudah dapat mainnya tapi poinnya terlalu jauh. Di set kedua kami coba merubah main, yang set ketiga itu kami tertekan,” ungkap Ana usai pertandingan.

    Sementara itu Tiwi pun mengungkapkan jika kondisi di lapangan sangat mempengaruhi pola permainannya dengan Ana.

    Kondisi angin yang menguntungkan salah satu sisi membuat mereka kesulitan mengontrol laju shuttlecock.

    Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi kalah melawan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada perempat final Uber Cup 2022. (Dok PBSI)

    “Jadi dari sana dari awal itu sudah mulai banyak menyerang banyak menekan ke kami dan kami juga pasti kalah angin jadi kembaliannya enggak akurat jadi malah banyak bola enak buat mereka,” kata Tiwi.

    Dengan gugurnya Ana/Tiwi, maka pupus sudah harapan Indonesia untuk mengamankan gelar di sektor ganda putri pada Indonesia Masters 2025.

    Empat wakil ganda putri Indonesia lainnya, sudah lebih dulu tumbang saat berlaga di babak 32 besar.

    Mereka yang gagal melaju jauh di ajang BWF Super 500 ini adalah Meilysq Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.

    Setelah berlaga di tanah air, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dijadwalkan bertanding di Thailand Masters 2025.

    Turnamen BWF Super 300 itu akan berlangsung 28 Januari – 2 Februari mendatang.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Taksi Online Beda Harga di HP Android-iPhone, Pemerintah Turun Tangan

    Taksi Online Beda Harga di HP Android-iPhone, Pemerintah Turun Tangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Biasanya perbedaan kendaraan berbasis aplikasi akan ditetapkan berdasarkan kemacetan atau jam-jam sibuk. Uber menerapkan cara baru untuk menetapkan harga tarif pada aplikasinya.

    Di India, Uber dilaporkan menggunakan harga yang berbeda berdasarkan model telepon penggunanya. Sejumlah laporan, baik dari media lokal dan keluhan di media sosial, pengguna iPhone dibebankan harga lebih mahal dari HP Android padahal untuk perjalanan yang sama.

    Pemerintah setempat juga mengatakan hal serupa. Mereka menuduh Uber dan OLA, pemain ride hailing asal India, menggunakan harga yang berbeda untuk iPhone dan Android, dikutip dari Reuters, Jumat (24/1/2025).

    Menteri urusan konsumen India, Pralhadi Joshi mengungkapkan Badan Perlindungan Konsumen Pusat (CCPA) juga telah mengirimkan peringatan soal dugaan perbedaan harga tersebut.

    Bulan lalu, dia menyebut perbedaan harga itu sebagai praktik perdagangan tidak adil. Para perusahaan juga telah mengabaikan hak-hak konsumen.

    Joshi juga menambahkan akan meminta CCPA untuk menyelidiki apakah strategi serupa digunakan pada sektor. Misalnya pada layanan pengiriman makanan dan portal tiket online.

    Namun juru bicara Uber membantah tuduhan tersebut. Raksasa transportasi online memastikan akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    “Kami tidak menetapkan harga berdasarkan produsen telepon. Kami berharap bisa bekerja sama dengan Otoritas Perlindungan Konsumen Pusat untuk menjelaskan kesalahpahaman,” jelas juru bicara perusahaan.

    (dem/dem)

  • Meleng Dikit, Amerika Sudah Kalah Jauh dari China

    Meleng Dikit, Amerika Sudah Kalah Jauh dari China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China berlangsung sengit. China terus-terusan berupaya menerobos batasan untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang relevan.

    Salah satu hal yang dimenangkan China dibandingkan AS adalah kemampuan menciptakan superapp WeChat yang dikembangkan Tencent.

    CNBC International melaporkan studi yang menunjukkan rata-rata warga AS memiliki 46 aplikasi di HP mereka setiap bulannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

    Warga China tak perlu menghadapi keribetan serupa, sebab superapp seperti WeChat bisa mengakomodir berbagai fungsi hanya lewat satu aplikasi. Mulai dari belanja, bersosialisasi dengan teman, memesan makanan, hingga konsultasi dokter online.

    “Kita semua lelah dengan puluhan aplikasi di HP. Ketertarikan superapp adalah berbagai fungsi dari semua aplikasi-aplikasi bisa diakses di satu tempat tanpa ada hambatan,” kata Arjun Kharpal, reporter teknologi senior di CNBC International, dikutip Rabu (22/1/2025).

    WeChat merupakan salah satu superapp China yang paling terkenal. Didirikan pada 2011, WeChat mula-mula hanya berperan sebagai aplikasi pesan singkat yang kini sudah memiliki 1,3 miliar pengguna aktif bulanan.

    Superapp berkembang pesat di Asia, namun belum terlalu populer di pasar Barat, termasuk AS. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya.

    “Iklim regulasi di AS saat ini tentu saja tidak kondusif untuk memungkinkan berkembangnya superapp,” kata Dan Prud’homme, asisten profesor di Fakultas Bisnis Universitas Internasional Florida.

    “Masih terdapat perlindungan yang sangat kuat terhadap hal-hal seperti pinjaman peer-to-peer, privasi data, antimonopoli, dan sebagainya yang tidak memungkinkan aplikasi di AS untuk berkembang seperti WeChat,” ia menambahkan.

    Namun, AS agaknya mulai mengejar ketertinggalan terhadap China. Setidaknya, mulai ada wacana untuk mengarah ke pengembangan superapp.

    Elon Musk pernah menyebut ingin menyulap X menjadi superapp seperti WeChat. Namun, hingga kini X masih berperan sebagai aplikasi mikroblog semata. X mengumbar rencana untuk mendukung transaksi kripto pada 2025 ini, namun belum ada update terbaru terkait fitur tersebut.

    Selain itu, Uber juga pada akhir 2024 lalu dilaporkan akan mendukung kemampuan pemesanan hotel dan tiket dengan akuisisi Expedia. Namun, hingga kini belum diumumkan pula kelanjutan rencana tersebut.

    (fab/fab)