Perusahaan: Uber

  • Mobil Listrik Dipakai Taksol Tembus 400 Ribu Km, Kondisi Baterainya Bikin Kaget

    Mobil Listrik Dipakai Taksol Tembus 400 Ribu Km, Kondisi Baterainya Bikin Kaget

    Jakarta

    Keawetan baterai jadi kekhawatiran saat memakai mobil listrik. Cerita menarik datang dari pengguna Tesla Model 3, mobil itu dijadikan taksi online (taksol) dengan jarak tempuh 409 ribu kilometer (km).

    Dikutip dari InsideEVs dan Teslarati,Tesla Model 3 Standard Plus itu dipakai oleh driver Uber di Australia Barat. Mobil tersebut sudah berumur 4 tahun, namun tetap menunjukkan performa yang oke. Meski sudah dipakai kerja keras, data Battery Management System menunjukkan kesehatan baterai masih di kisaran 88 sampai 90%.

    Angka tersebut diungkap bengkel mobil EV Work. Rahasia ketahanan baterai itu berangkat dari kebiasaan mengisi daya. Ternyata mobil ini lebih banyak diisi pakai AC dengan persentase penggunaan 71%, sementara DC fast charging cuma 29%.

    “Hari ini kami memiliki kendaraan yang cukup istimewa di bengkel kami: Tesla Model 3 2021 satu pemilik dengan jarak tempuh 409.770 kilometer,” tulis kata pemilik bengkel, Edi Gutmanis dikutip dari InsideEV.

    Mobil tersebut sudah menggunakan daya sebesar 15.556 kWh yang dikirimkan dari pengisian daya cepat DC dan 38.012 kWh melalui pengisian daya AC. Model 3 dengan jarak tempuh tinggi ini telah menggunakan hampir 50 MWh.

    Metode pengisian AC memang lebih lambat, tapi justru bikin baterai jadi lebih panjang masa pakainya. Tesla Model 3 yang dipakai ini menggunakan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate). Baterai jenis ini dikenal lebih tahan lama. Dengan perawatan dan kebiasaan isi ulang yang tepat.

    Lantas apakah Tesla Model 3 itu benar-benar tanpa masalah setelah dibawa jalan hampir 410 ribu km?

    Pemiliknya mengeluhkan getaran yang dirasakan saat mengemudi. Ternyata itu hanyalah dudukan motor listrik yang aus, yang kemudian diganti dengan dudukan yang setara hanya dengan 130 dolar Australia (sekitar Rp 1,3 jutaan).

    (riar/rgr)

  • iOS 26 Hadirkan 4 Fitur Safari Tersembunyi, Apa Saja? – Page 3

    iOS 26 Hadirkan 4 Fitur Safari Tersembunyi, Apa Saja? – Page 3

    Fitur Verify with Wallet on the Web menjadi tambahan penting di iOS 26. Kini, pengguna dapat memverifikasi identitas langsung menggunakan ID digital yang tersimpan di Apple Wallet.

    Proses ini berlaku untuk SIM, paspor, hingga kartu identitas di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

    Biasanya, verifikasi identitas online membutuhkan unggahan dokumen fisik atau foto selfie tambahan, yang rawan menyulitkan.

    Apple menawarkan solusi lebih cepat dan aman, di mana pengguna cukup memilih informasi yang ingin dibagikan melalui pop-up sederhana mirip Apple Pay.

    Menurut Apple, mitra awal yang akan mengintegrasikan fitur ini antara lain Chime, Turo, Uber Eats, US Bank, serta lembaga resmi di Arizona, Georgia, dan Maryland.

    Dengan langkah ini, Safari di iOS 26 kini menawarkan inovasi baru yang dirancang untuk membuat proses verifikasi identitas digital lebih sederhana sekaligus memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi penggunanya.   

  • Daftar 4 Startup Terkenal RI yang Sudah Ditinggal Pendirinya

    Daftar 4 Startup Terkenal RI yang Sudah Ditinggal Pendirinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri startup tak selalu akan bertahan di perusahaan yang didirikannya. Namun ada kalanya mereka akan meninggalkan perusahaan.

    Salah satu contohnya Travis Kalanick yang memilih tak lagi di perusahaan yang dia didirikan, Uber, sejak 31 Desember 2019 lalu. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan beberapa perusahaan besar yang akhirnya ditinggal para pendirinya.

    Berikut daftar 4 perusahaan yang akhirnya ditinggal pendirinya:

    1. Bukalapak

    Tiga pendiri Bukalapak diketahui tidak lagi berada di perusahaan. Achmad Zaky meninggalkan posisinya sebagai Chief Executive Officer dan perusahaan sejak Desember 2019.

    Achmad Zaky

    Begitu juga Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid yang meninggalkan Bukalapak pada Maret dan Juni 2020.

    Fajrin diketahui pernah menjadi sebagai Direktur Digital Business Telkom. Zaky dan Nugroho melalui Init-6 memodali para pendiri startup baru.

    2. Tokopedia

    William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia, juga memutuskan melepas posisinya sebagai CEO pada 2023. Saat itu dia berfokus pada menjalankan fungsinya sebagai Dewan Komisaris GoTo.

    Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya. (Dok. Tokopedia)

    Dia tercatat menjabat sebagai Co-chairman bersama dengan Garibaldi Thohir. Namun jabatan itu kemudian juga ditinggalkan William pada tahun 2024.

    Sementara pendiri Tokopedia lainnya, Leontinus Alpha Edison pernah menjadi co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada pemilihan presiden 2024. Kemudian dia diketahui dilantik sebagai Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

    3. Gojek

    Pendiri Gojek, Nadiem Makarim akhirnya tak lagi berada di perusahaan dan berada di pemerintahan Joko Widodo. Dia menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2019 lalu.

    Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (7/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Kevin Aluwi yang juga mendirikan Gojek juga tak lagi berada di sana, dan berfokus pada bisnis di bidang web 3, climate tech dan gaming.

    4. Tokocrypto

    Pang Xue Kai, salah satu yang mendirikan Tokocrypto pada 2018, telah meninggalkan posisi pengawas di Dewan Komisaris dan juga CEO. Ini dilakukan tak lama setelah Binance menjadi pemegang saham mayoritas dan berencana menjadi pemilik tunggal Tokocrypto secara bertahap. Kai sekarang merintis startup baru di bidang web3 bernama ForU.AI yang menawarkan cara bagi setiap orang untuk mengendalikan dan untung dari data pribadi masing-masing.

    Pang Xue Kai.

    Nama pendiri lainnya, Teguh Kurniawan Harmanda juga sempat terdengar menjadi salah satu calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia juga menjadi penasihat startup D3 Labs dan ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia dan Direktur Utama Peruri Digital Security.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • iOS 26 Beta 6 Sudah Rilis, Apa Lebih Stabil dari Beta 5? – Page 3

    iOS 26 Beta 6 Sudah Rilis, Apa Lebih Stabil dari Beta 5? – Page 3

    Setelah menyelesaikan pengembangan dari Siri Next Generation, Apple menerima beberapa pengajuan dari pengembang aplikasi pihak ketiga untuk melakukan integrasi Artificial Intelligence (AI) Siri dengan produk yang mereka miliki.

    “Sejalan dengan pengembangan Siri dalam App Intents, terdapat beberapa pengembang aplikasi yang ingin mengadakan kerja sama di antaranya Amazon, AllTrails, Facebook, Temu, Threads, Uber, WhatsApp, dan YouTube,” ujar Mark Gurman, sebagaimana dilansir 9to5Mac.

    Tujuan dari kerja sama ini dilandasi atas sulitnya beradaptasi secara mandiri dengan pembaruan desain yang diberikan iOS 26. Meskipun demikian, sampai saat ini belum jelas fitur apa saja yang akan dikembangkan dan dirilis untuk segudang aplikasi pihak ketiga.

    Akan tetapi jika melihat konteks dari kegunaan masing-masing aplikasi, perkiraan pengembangan ini akan fokus pada berbagi konten lintas aplikasi dan pencarian serta pengambilan tindakan dalam aplikasi.

    Meskipun terbilang revolusioner, jika melihat ketersediaan iOS 26 Beta Developer yang sudah bisa diakses, para pengembang aplikasi pihak ketiga terbilang sedikit terlambat dan hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan aplikasi dengan integrasi Siri yang baru.

    Untuk sementara ini, Apple menyiapkan catatan berisi dokumentasi pengembangan bagi para pengembang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah kreativitas para pengembang dalam membuat fitur integrasi Siri pada aplikasi mereka.

    Terakhir, kabarnya detail pembaruan ini akan memberikan pemberitahuan anyar atas ketertundaannya status pengembangan Siri dari Apple. Perkiraan dari Gurman, fitur ini akan hadir paling cepat pada Maret-Mei 2026.

  • Petaka Besar Buat Driver Online, Dampaknya Meluas

    Petaka Besar Buat Driver Online, Dampaknya Meluas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) akan membawa petaka besar bagi profesi driver online. Pasalnya, robotaxi bisa beroperasi tanpa membutuhkan pengemudi.

    Saat ini memang robotaxi masih dalam tahap awal pengembangan. Para raksasa teknologi masih berlomba-lomba melakukan uji coba hingga bisa memegang perizinan untuk menggelar robotaxi yang aman.

    China dan AS menjadi dua negara yang paling gencar mengembangkan robotaxi. Raksasa ride-hailing seperti Uber juga kencang menggandeng mitra produsen robotaxi untuk menawarkan layanan taksi otomatis komersil.

    Terbaru, Tesla milik Elon Musk juga makin cepat mengekspansi layanannya. Dikutip dari CNBC International, Senin (11/8/2025), Tesla telah mendapatkan izin untuk menggelar bisnis ride-hailing berbasis robotaxi di Texas.

    Hal ini akan membuat Tesla bersaing langsung dengan perusahaan kawakan seperti Uber dan Lyft.

    Robotaxi Tesla memiliki izin untuk mengoperasikan “perusahaan jaringan transportasi” hingga 6 Agustus 2026, menurut daftar di situs web Departemen Perizinan dan Regulasi Texas, atau TDLR. Izin tersebut diterbitkan minggu ini.

    Sebagain informasi, Tesla telah menjalankan layanan pemesanan kendaraan terbatas untuk penumpang yang diundang di Austin sejak akhir Juni 2025. Beberapa penumpang terpilih sebagian besar adalah influencer dan analis media sosial.

    Banyak yang membuat konten terkait pengalaman menunggangi robotaxi Tesla dan membagikannya ke platform populer seperti X dan YouTube.

    Armada robotaxi Tesla di Austin terdiri dari kendaraan Model Y yang dilengkapi dengan sistem kemudi otomatis parsial terbaru Tesla. Perusahaan mengoperasikan mobil-mobil tersebut dengan seorang valet, atau pengawas keselamatan manusia di kursi penumpang depan, yang bertugas mengintervensi jika terjadi masalah dengan perjalanan. Kendaraan-kendaraan tersebut juga diawasi dari jarak jauh oleh karyawan di pusat operasi.

    Dalam laporan kinerja Tesla pada bulan lalu, Musk meyakini perusahaannya bisa melayani setengah populasi AS pada akhir 2025 dengan layanan ride-hailing otomatis.

    Izin dari Texas merupakan yang pertama kali dikantongi Tesla untuk menjalankan perusahaan jaringan transportasi. TLDR mengatakan izin itu memungkinkan Tesla mengoperasikan bisnis ride-hailing di berbagai wilayah di negara bagian tersebut, termasuk kendaraan otomatis.

    Bahkan, Tesla tak perlu menggunakan pengawas atau valet manusia dalam mengoperasikan layanan ride-hailing.

    Tesla tak segera merespons permintaan komentar dari CNBC International.

    Sebelumnya, CNBC International melaporkan layanan robotaxi Tesla tertangkap kamera melanggar aturan lalu lintas saat uji coba pilot di Austin. Tak ada kecelakaan yang dilaporkan, namun penyelidikan ke Tesla tetap dilakukan.

    Dalam satu insiden, kreator konten Joe Tegtmeyer melaporkan robotaxi Tesla yang ia tumpangi tak berhenti saat ada sinyal kereta melintas. Pegawai Tesla harus melakukan intervensi untuk keamanannya.

    Texas selama ini dikenal lebih ‘longgar’ dalam regulasi untuk pengujian robotaxi dan pengoperasiannya di jalan raya, dibandingkan di negara-negara bagian AS lainnya.

    Kendati demikian, undang-undang baru yang ditandatangani Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, akan mulai berlaku tahun ini. Undang-undang ini mewajibkan produsen kendaraan otomatis untuk mendapatkan persetujuan dari negara bagian sebelum memulai operasi tanpa pengemudi.

    Undang-undang baru ini juga memberi Departemen Kendaraan Bermotor Texas wewenang untuk mencabut izin jika perusahaan AV dan mobil mereka tidak mematuhi standar keselamatan.

    Upaya Tesla dalam bidang AV menghadapi sejumlah tantangan di seluruh negeri, termasuk penyelidikan federal, tuntutan hukum tanggung jawab produk, dan penarikan kembali produk setelah tabrakan yang menyebabkan cedera atau kerusakan terjadi saat pengemudi menggunakan sistem Autopilot dan FSD (Full Self-Driving) milik perusahaan.

    Hakim federal di Miami pada minggu lalu memutuskan bahwa Tesla harus menanggung tanggung jawab 33% atas kecelakaan fatal yang melibatkan sistem Autopilot miliknya.

    Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) telah menuntut Tesla menggembar-gemborkan iklan sistem bantuan driver yang sesat. Buku panduan pemilik Tesla menyatakan bahwa fitur Autopilot dan FSD di mobil mereka merupakan sistem “hands-on” yang mengharuskan pengemudi siap untuk mengemudikan atau mengerem kapan saja.

    Namun, Tesla dan Musk telah berbagi pernyataan selama bertahun-tahun yang menyatakan bahwa Tesla dapat “mengemudi sendiri”.

    Sejak 2016, Musk telah menjanjikan mobil listrik (EV) Tesla akan berubah menjadi mobil yang sepenuhnya otomatis, hanya dengan pembaruan software secara over-the-air (OTA).

    Pada 2019, Musk mengatakan Tesla akan mengoperasikan 1 juta robotaxi pada 2020. Klaim itu membantunya mengumpulkan US$2 miliar pada saat itu dari investor institusional.

    Janji-janji itu tak terbukti. Tesla nyatanya tertinggal dalam pasar robotaxi di belakang para pesaingnya seperti Waymo milik Alphabet (Google) di AS dan Apollo Go milik Baidu di China.

    Sepanjang tahun ini, saham Tesla sudah anjlok 18% dan mencatat penurunan terbesar di daftar saham emiten teratas.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Raja Ojol Tutup di RI, Sekarang Makin Ganas Bawa Petaka Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi online, Uber, makin kencang membawa ‘petaka’ bagi driver online melalui perluasan layanan taksi otomatis tanpa sopir atau robotaxi.

    CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan swasta dan bank untuk mengamankan pendanaan yang dibutuhkan dalam membangun bisnis robotaxi.

    Sebagai informasi, Uber saat ini sudah menggandeng beberapa mitra untuk menawarkan robotaxi ke pelanggan. Salah satu yang terbesar adalah Waymo milik Alphabet (Google).

    Beberapa mitra Uber lainnya merupakan pabrikan otomotif kawakan seperti Volkswagen dan Lucid. Sama seperti Tesla, Uber berupaya untuk mendominasi pasar robotaxi yang masih dalam tahap pengembangan awal, meski sudah dilanda kontroversi.

    Pada pekan ini, Khosrowshahi menyampaikan kemitraan dengan para rekanan merupakan bagian dari rencana lebih besar yang melibatkan tiga model bisnis robotaxi.

    Pertama, membayar mitra yang memiliki robotaxi dengan tarif rata. Kedua, bagi hasil dengan operator armada robotaxi. Terakhir, membangun robotaxi dengan melisensikan software untuk teknologi kendaraan otomatis.

    “Kami sedang berdiskusi dengan pemain swasta dan bank,” kata Khosrowshahi, dikutip dari Reuters, Kamis (7/8/2025).

    “Setelah kami membuktikan model pendapatannya, berapa banyak mobil ini dapat menghasilkan pendapatan setiap harinya, akan ada cukup pembiayaan yang tersedia,” ia menambahkan.

    Untuk saat ini, Uber membangun bisnis robotaxi dengan memanfaatkan sebagian kas perusahaan sekitar US$7 miliar. Uber juga kemungkinan akan menjual saham-saham minoritas di beberapa perusahaan demi menggenjot ekspansi robotaxi lebih luas.

    Para analis mengatakan pengerahan robotaxi massal dapat menurunkan biaya operasional Uber yang selama ini bergantung pada mitra sopir. Dengan penghematan biaya driver, perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas.

    Uber telah menawarkan robotaxi Waymo pada aplikasi pemesanan kendaraannya di Austin, Texas, dan Atlanta, Georgia. Pada April 2025, Uber menandatangani kesepakatan dengan Volkswagen untuk ribuan van listrik otonom di AS selama dekade berikutnya.

    Uber juga mencapai kemitraan senilai US$300 juta pada Juli lalu untuk menyebarkan lebih dari 20.000 robotaxi yang dibuat oleh startup kendaraan listrik Lucid dan didukung oleh teknologi self-driving dari Nuro, selama 6 tahun.

    Meskipun masih ada tantangan regulasi yang ketat untuk robotaxi, keraguan tentang adopsi yang lebih luas, dan biaya tinggi yang memaksa banyak perusahaan untuk tutup, pertumbuhan robotaxi tampak kian pesat. Menurut Elon Musk, bisnis baru ini dapat bernilai triliunan dolar.

    Seperti diketahui, Uber dulunya pernah tersedia di Indonesia dan menjadi salah satu ‘raja’ platform ojek online. Namun, Uber akhirnya angkat kaki dari Indonesia dan menjual semua unit bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab pada 2018 silam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Makin Ganas, Sekarang Mau Serbu Negara Eropa

    China Makin Ganas, Sekarang Mau Serbu Negara Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi asal China, Baidu, mulai gencar melakukan ekspansi taksi otomatis (robotaxi) ke pasar Eropa. Dalam hal ini, Baidu menggandeng platform transportasi online Lyft asal AS.

    Robotaxi RT6 Baidu akan beroperasi di Jerman dan Inggris untuk periode awalnya, dikutip dari Reuters, Selasa (5/8/2025).

    Perusahaan juga tengah menunggu persetujuan regulator setempat. Dengan begitu, RT6 akan bisa menjangkau seluruh Eropa dalam beberapa tahun mendatang.

    Kedatangan Baidu di Eropa bersamaan dengan akuisisi Lyft ke aplikasi mobilitas Eropa, FreeNow. Nilai pembeliannya mencapai US$200 juta dan telah diselesaikan pekan lalu.

    Dengan kerja sama itu, Lyft akan mengoperasikan platform serta mengelola layanan pelanggan dan logistik FreeNow. Sementara untuk Baidu akan memasok robotaxi dan keahlian teknis terkait.

    Kemitraan bersama FreeNow nampaknya bisa membuka kesempatan lebih cepat dan luas untuk menggarap industri robotaxi di Eropa. 

    “Kami gembira dengan FreeNow karena mereka memiliki hubungan mendalam dan langgeng dengan regulator dan kami ingin berdiskusi mengenai cara kami melakukannya,” jelas Wakil Presiden Eksekutif Pengalaman Pengemudi Lyft, Jeremy Bird.

    Ekspansi ke Eropa jadi langkah pertama komersial Baidu. Sebelumnya, layanan Apollo Go telah mengoperasikan lebih dari 1.000 kendaraan di 15 kota di China dan menyelesaikan 11 juta perjalanan sejauh ini.

    Sementara itu, tahun 2026 memang akan jadi saat jalanan Eropa diramaikan dengan robotaxi. Inggris telah menargetkan layanan awal dengan penumpang berbayar mulai tahun depan.

    Sejumlah perusahaan seperti Uber dan Wayve juga tengah menunggu pemberian izin untuk bersiap beroperasi di benua tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Upload Foto Makanan Ternyata Bisa Dapat Uang Lewat Aplikasi Ini

    Upload Foto Makanan Ternyata Bisa Dapat Uang Lewat Aplikasi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi online, Uber, sempat beroperasi di Indonesia. Namun, Uber memutuskan hengkang dan menjual operasionalnya di Asia Tenggara ke Grab pada 2018 silam.

    Sejak saat itu, Uber lebih fokus berinovasi di pasar-pasar utamanya. Belakangan, Uber makin gencar mengembangkan taksi otomatis (robotaxi) tanpa sopir, hingga menggenjot penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada layanannya.

    Terbaru, Uber juga menelurkan program yang memungkinkan pengguna meraup penghasilan. Caranya mudah, hanya tinggal mengunggah foto makanan yang dipesan dari Uber saat meninggalkan review makanan.

    Sebagai catatan, foto tersebut khusus untuk restoran yang tak mematrikan foto pada menunya. Pengguna bisa memilih opsi ‘tambahkan foto’ pada layar rating pemesanan usai menerima pesanan.

    Jika foto yang diunggah terpublikasikan, maka pengguna Uber bisa mendapatkan pembayaran berupa kredit di dalam aplikasi. Program ini berlaku untuk pengguna di AS, Inggris, Kanada, dan Meksiko.

    Sejauh ini, layanan transportasi online yang ada di Indonesia belum ada yang memiliki inovasi serupa Uber.

    Selain program pemberian uang ke pengguna, Uber Eats juga memanfaatkan AI-generatif untuk membuat foto menu pada mitra restoran. Penggunaan AI ini membantu pebisnis untuk mempromosikan menu mereka ke pengguna.

    Selain membuat foto menu, AI juga bisa dimanfaatkan pebisnis untuk menyisipkan deskripsi menu, rangkuman review, serta tool chat secara live.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alasan Beras Oplosan di Ritel Modern Ditarik dari Peredaran

    Alasan Beras Oplosan di Ritel Modern Ditarik dari Peredaran

    Jakarta

    Sejumlah merek beras oplosan di ritel modern hilang usai heboh temuan beras oplosan. Bareskrim Polri memang telah menyita 201 ton beras premium dari pasaran sebagai barang bukti beras yang tidak sesuai mutu atau kualitasnya.

    Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui telah menarik sejumlah merek beras premium. Hal ini dilakukan untuk menurunkan kekhawatiran dan tuntutan masyarakat atas masih beredarnya sejumlah merek beras yang diketahui melanggar aturan atau dioplos.

    Ketua Umum Aprindo Solihin menerangkan sebenarnya ritel modern tidak memiliki kapasitas mengecek mutu atau kualitas beras yang dijual. Ia menegaskan, ritel modern bukan yang memproduksi beras.

    “Kita tidak ada kemampuan untuk mengetahui isi dalam beras, dalam kemasan 5 kilo itu. Kita nggak punya kemampuan pada saat ini, tetapi kan masyarakat melihatnya bahwa, wah ini mengedarkan dan lain sebagainya,” kata dia kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    Ia menyayangkan saat ini seakan semua pihak menyoroti ritel yang menjual beras. Solihin juga mengatakan banyak pihak baik kelompok masyarakat, penegak hukum daerah yang memeriksa ritel dan menjadikan ritel objek pemeriksaan beras oplosan.

    Solihin mencontohkan surat yang diterima salah satu ritel dari Kepolisian Jawa Timur Resor Sampang. Ia mengatakan terdapat setidaknya 13 syarat yang harus dibawa pelaku usaha ritel untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Kenapa kita malah jadi objeknya?Kita kan tidak memproduksi. Kita kan juga nggak menimbang gitu loh. Nanti kalau salah satu (syarat) nggak dibawa, kita diuber. Padahal kita menjual beras nggak sembarangan, sudah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), kalau di atas kan kena pidana. Nah ini kita yang dioprak-aprik,” ungkapnya.

    Selain dari penegak hukum, pengusaha ritel juga mendapatkan tekanan dari kelompok masyarakat untuk menarik beras premium dari edaran. Salah satunya imbauan dari salah satu ormas yang meminta agar ritel modern seperti Alfamart menarik sejumlah merek dari peredaran dalam waktu 3×24 jam.

    “Apabila dalam 3×24 jam beras tersebut masih beredar maka kami akan gunakan hak kami untuk melakukan aksi massa gabungan ormas di depan PT Alfaria Trijaya,” tulis surat yang dilihat detikcom.

    Kembali kepada Solihin, untuk itulah, guna menghindari keributan di masyarakat, maka Aprindo memutuskan menarik semua merek beras yang disebut oplosan dari peredaran. Tidak hanya di satu wilayah saja, tetapi arahan itu kepada semua anggota Aprindo.

    “Jadi ini, status saya nggak beda dengan yang lain ya .Yang pertama, kita menghindari adanya tuntutan dari masyarakat yang melakukan somasi, kita diperiksa barang gitu ya. Terus yang kedua, kita juga nggak mau terlalu panjang pihak-pihak kepolisian di daerah yang datang ke toko kita karena kita memajang yang disebutkan, dipanggil, dimintai keterangan,” jelasnya.

    Pengusaha Minta Pemerintah Turun Tangan

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin/Foto: Aprindo

    Solihin meminta pemerintah tegas menyelesaikan masalah beras oplosan ini. Ia mengaku telah menyurat kepada Badan Pangan Nasional, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN)Kemendag, dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk meminta arahan atas masalah ini.

    “Sampai detik ini, sampai saya bicara belum mendapat balasan apapun. Saya uber juga Dirjen PKTN, saya uber, katanya hari ini mau rapat.Saya bilang saya ikut, apa putusannya gitu loh. Ini jangan membingungkan masyarakat,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, berdasarkan pantauan detikcom di sejumlah ritel modern di kawasan Ciputat hingga Pamulang Tangerang Selatan, Sabtu (26/7/2025), terpantau rak khusus beras minim pilihan. Seperti di Alfamidi kawasan Serua, Ciputat, beras yang dijual hanya dua merek yakni Raja dan Topi Koki.

    Penjaga Alfamidi menyebut, sejumlah merek beras telah ditarik oleh distributor sejak beberapa hari terakhir. Ia juga mengatakan salah satunya juga merek Sania hingga Beras Sentra Ramos sudah beberapa hari tidak datang.

    “Tinggal yang di rak itu aja, ditarik-tarikin dari kemarin. Iya (Sania) Sentra Ramos itu udah nggak ada stoknya. Nggak tahu datang lagi kapan,” kata petugas yang enggan menyebutkan namanya kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

    Kemudian, beras di Alfamart kawasan Ciater juga demikian. Stok beras yang dijual hanya merek Raja, Raja Platinum, dan Topi Koki. Petugas Alfamart tersebut mengatakan merek-merek lainnya sepertinya tidak akan datang lagi.

    “Iyaa tinggal merek itu aja, yang lain (merek lain) nggak bakalan datang lagi. Di gudang juga sudah tinggal ini aja (di rak),” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ada/ara)

  • Raja Ojol Tinggalkan RI, Sekarang Bawa Petaka Buat Driver

    Raja Ojol Tinggalkan RI, Sekarang Bawa Petaka Buat Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan industri taksi otomatis (robotaxi) yang mengancam eksistensi profesi driver online kian masif dalam beberapa tahun terakhir. Raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS) dan China berlomba-lomba mengembangkan robotaxi di tengah isu keamanan dan hambatan regulasi yang masih tinggi.

    Salah satu perusahaan yang cepat beradaptasi dengan tren robotaxi adalah Uber. Raksasa transportasi online asal AS tersebut makin kencang menggandeng mitra untuk menawarkan layanan robotaxi ke pengguna.

    Beberapa pabrikan yang diketahui telah bermitra dengan Uber adalah Lucid, Waymo milik Alphabet (Google), serta Baidu, Pony.ai, WeRide, dan Momenta asal China.

    Kemitraan tersebut menargetkan ekspansi pasar robotaxi yang kian luas, tak hanya di AS tetapi juga negara-negara lain di seluruh dunia.

    Sebelumnya, Uber pernah terguncang saat memulai bisnis kendaraan otomatis. Uber diketahui menjual divisi kendaraan otonomnya pada 2020, menyusul tragedi fatal yang menewaskan pejalan kaki akibat mobil otonom perusahaan pada 2018.

    Namun kini, Uber kembali ke dunia pengemudian otomatis dengan strategi baru, yakni menggandeng mitra teknologi di AS dan China.

    Baru-baru ini, Uber mengumumkan rencana memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas. Layanan tersebut menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir.

    Saat ini, terdapat 100 mobil Waymo yang beroperasi di platform Uber di Austin, dan puluhan lainnya akan meluncur di Atlanta.

    Sebagai informasi, Uber dulu pernah mengaspal di Tanah Air. Namun, kencangnya persaingan dengan pemain lokal dan regional akhirnya membuat Uber menyerah dan angkat kaki pada 2018 silam.

    Uber lantas menjual seluruh bisnis transportasi online di Asia Tenggara ke perusahaan asal Singapura, Grab.

    Kendati demikian, kiprah Uber di kancah global kian perkasa Bahkan, bisa dibilang Uber makin kencang membawa ‘petaka’ bagi driver online dengan menggenjot robotaxi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]