Perusahaan: Uber

  • AWS Amazon Gangguan, Pengguna Teriak Gak Bisa Buka Reddit hingga Roblox

    AWS Amazon Gangguan, Pengguna Teriak Gak Bisa Buka Reddit hingga Roblox

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan global pada Senin (20/10/2025) waktu setempat, melumpuhkan ribuan situs dan aplikasi populer seperti, Reddit, Roblox dan Duolingo, serta mengacaukan aktivitas bisnis di berbagai negara.

    Insiden ini menjadi salah satu gangguan internet terbesar sejak kerusakan sistem CrowdStrike tahun lalu, yang sempat melumpuhkan teknologi di rumah sakit, bank, dan bandara. Peristiwa tersebut kembali menyoroti kerentanan sistem digital global yang saling terhubung.

    Melansir Reuters pada Selasa (21/10/2025), setelah lebih dari sembilan jam gangguan, sejumlah layanan mulai pulih secara bertahap pada pukul 13.00 waktu AS Timur (atau 00.00 WIB). Namun, AWS mengakui masih terdapat eror yang memengaruhi beberapa layanan dan pihaknya tengah berupaya memulihkan konektivitas sepenuhnya.

    Menurut situs pelacak gangguan Downdetector, AWS dilaporkan tidak berfungsi untuk lebih dari 9.300 pengguna hingga pukul 13.00 waktu AS Timur, meningkat dari puncak laporan sebelumnya sekitar 5.800 pengguna.

    Dalam pembaruan di laman status resminya, AWS menjelaskan bahwa salah satu layanan komputasinya, Lambda, mengalami error akibat masalah pada subsistem internal. 

    “Kami sedang mengambil langkah untuk memulihkan sistem Lambda internal ini,” tulis AWS.

    AWS juga menyebut penyebab utama gangguan berasal dari subsistem yang memantau kesehatan network load balancer, komponen yang berfungsi mendistribusikan lalu lintas data ke berbagai server untuk menjaga performa dan kapasitas. 

    Masalah tersebut berasal dari jaringan internal EC2 (Elastic Compute Cloud), layanan AWS yang menyediakan kapasitas server virtual sesuai kebutuhan pengguna.

    Langkah pemulihan pada sistem EC2 telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan di beberapa pusat data, dan upaya serupa tengah dilakukan di lokasi lain. Namun, AWS belum memberikan perkiraan waktu pemulihan total.

    Ribuan Aplikasi Terdampak

    Situs pemantau Downdetector mencatat, lebih dari seribu perusahaan terdampak oleh gangguan tersebut.

    Beberapa aplikasi seperti Reddit dan Roblox dilaporkan sudah mulai stabil, sementara Snapchat, Venmo milik PayPal, serta Duolingo masih mengalami gangguan berulang.

    Snapchat mencatat lebih dari 7.500 laporan gangguan, turun dari puncaknya yang mencapai 22.000, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan sekitar 4.000 laporan pada pukul 07.00 waktu setempat.

    Sejumlah perusahaan besar lain juga terdampak, termasuk startup kecerdasan buatan Perplexity, bursa kripto Coinbase, dan aplikasi perdagangan Robinhood, yang semuanya menyebut AWS sebagai sumber gangguan.

    Layanan Amazon sendiri, seperti situs belanja Amazon.com, Prime Video, dan asisten suara Alexa, turut terdampak meski intensitasnya mulai menurun.

    Di sektor gim, platform populer seperti Fortnite, Clash Royale, dan Clash of Clans ikut terganggu. Di Amerika Serikat, Lyft, pesaing Uber, juga mengalami gangguan operasional.

    Presiden aplikasi pesan Signal, Meredith Whittaker, mengonfirmasi melalui platform X bahwa aplikasinya ikut terkena dampak, sementara Elon Musk menyebut platform X tetap berfungsi normal.

    Bukan Serangan Siber

    Hingga kini, belum ada indikasi bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber, namun skala gangguan yang luas memicu berbagai spekulasi.

    “Ketika hal seperti ini terjadi, kekhawatiran bahwa itu adalah insiden siber sangat wajar,” ujar Rafe Pilling, Direktur Intelijen Ancaman di perusahaan keamanan siber Sophos.

    Dia menambahkan, AWS memiliki jejak infrastruktur yang sangat luas dan kompleks. Oleh karena itu, satu masalah kecil saja bisa menimbulkan dampak besar.

  • Ngeri! Parkiran Bertingkat Runtuh, Mobil Hancur-Ratusan Terjebak

    Ngeri! Parkiran Bertingkat Runtuh, Mobil Hancur-Ratusan Terjebak

    Jakarta

    Sebuah garasi parkir setinggi 15 lantai di kawasan White Plains dilaporkan mengalami runtuh sebagian. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah kendaraan tertimpa reruntuhan, sementara ratusan mobil lainnya terjebak di dalam struktur bangunan.

    Insiden tersebut terjadi pada Rabu pagi di sebuah garasi parkir pribadi setinggi 15 lantai di Hale Avenue, White Plains, New York, tak jauh dari gedung perkantoran Westchester One.

    Menurut pejabat kota, sebagian lantai lima tiba-tiba ambrol sekitar pukul 09.00 pagi, menyebabkan beton dan puing-puing jatuh menghantam lantai di bawahnya.

    Foto udara menunjukkan lubang besar menganga di atap bangunan, dengan beberapa kendaraan tampak ringsek tertimpa reruntuhan.

    Kabar baik dari musibah ini tidak ada laporan korban luka ataupun jiwa. “Kalau ini terjadi jam 08.30 pagi, mungkin ceritanya akan berbeda,” ujar Komisioner Keamanan Publik White Plains, David Chong, kepada NBC New York, menekankan betapa dekatnya insiden ini dengan jam sibuk para komuter.

    Tim penyelamat dari berbagai instansi, termasuk Urban Search and Rescue Task Force dari Yonkers Fire Department, dikerahkan untuk menstabilkan bangunan dan memastikan tidak ada orang terperangkap di dalam. Setelah berjam-jam penguatan struktur, para insinyur menyatakan gedung terlalu berbahaya untuk dimasuki.

    Diperkirakan sekitar 600 kendaraan masih terjebak di dalam garasi tersebut. Proses evakuasi mobil diperkirakan memakan waktu berhari-hari, dilakukan secara bertahap. Petugas akan mengeluarkan beberapa mobil, memeriksa stabilitas struktur, lalu melanjutkan ke mobil berikutnya.

    Salah satu pekerja kantoran yang mobilnya terparkir di lantai empat mengatakan bahwa perusahaannya bersikap sangat pengertian.

    “Mereka memberikan voucher Uber dan memperbolehkan kerja dari rumah selama menunggu kabar,” ujarnya.

    “Saya berharap besok ada informasi soal kapan mobil bisa dipindahkan.”

    Hingga kini, penyebab pasti runtuhnya struktur masih diselidiki. Gedung parkir itu disebut-sebut sudah berusia puluhan tahun dan kemungkinan sedang menjalani perbaikan. Dugaan awal mengarah pada kelelahan struktur atau kegagalan material.

    (riar/rgr)

  • Petaka Buat Driver Online Meluas, Eropa Sudah Terdampak

    Petaka Buat Driver Online Meluas, Eropa Sudah Terdampak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib pengemudi online tampaknya akan makin sulit di masa depan. Masifnya perkembangan taksi tanpa sopir (robotaxi) telah meluas hingga ke Eropa.

    Mulanya, tren uji coba robotaxi masih berkutat di Amerika Serikat (AS) dan China, sebagai negara ‘rumah’ bagi inovasi teknologi. Namun, pelan-pelan raksasa teknologi di sektor robotaxi telah berekspansi ke Singapura, Jepang, Uni Emirat Arab, hingga yang terbaru Eropa. 

    Raksasa teknologi asal AS, Waymo, mengumumkan rencana meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi (robotaxi) di London mulai tahun 2026.

    Langkah ini menandai ekspansi internasional pertama perusahaan yang berada di bawah naungan Alphabet, induk Google.

    Jika rencana ini terealisasi, maka pengemudi taksi tradisional, termasuk ikon black cab London, akan menghadapi ancaman nyata dari teknologi otonom.

    Mengutip The Verge, Waymo akan lebih dulu mengoperasikan robotaxi dengan pengemudi pengaman untuk pengumpulan data dalam beberapa minggu ke depan.

    Setelah itu, layanan sepenuhnya tanpa pengemudi akan dibuka untuk publik melalui aplikasi Waymo pada 2026.

    Kendaraan tersebut akan dikelola oleh perusahaan armada Moove, yang juga menangani operasional Waymo di Phoenix, Austin, dan dalam waktu dekat Miami.

    Langkah Waymo ini bertepatan dengan kebijakan baru pemerintah Inggris yang berencana menguji layanan transportasi otonom pada musim semi 2026.

    Namun, penerapan penuh baru akan dilakukan setelah Automated Vehicles Act 2024 berlaku secara menyeluruh di akhir 2027.

    Waymo sendiri sudah lama melirik pasar Inggris. Bulan lalu, media The Telegraph melaporkan bahwa perusahaan mulai membuka lowongan untuk sejumlah posisi teknis di London, termasuk “fleet readiness lead” dan tim rekayasa di pusat teknologi London dan Oxford.

    London bukan satu-satunya target. Sebelumnya, Waymo telah mengirim dua lusin SUV Jaguar otonom ke Tokyo untuk uji coba terbatas, dengan rencana ekspansi komersial ke Jepang.

    Namun, Waymo bukan satu-satunya pemain di pasar mobil otonom Inggris. Uber diketahui menggandeng startup lokal Wayve untuk menguji mobil tanpa pengemudi di London tahun depan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ChatGPT Bakal Jadi Sistem Operasi Berbasis AI, Punya 800 Juta Pengguna Aktif

    ChatGPT Bakal Jadi Sistem Operasi Berbasis AI, Punya 800 Juta Pengguna Aktif

    Bisnis.com, JAKARTA — Head of Product ChatGPT, Open AI Nick Turley, mengungkapkan rencana besar perusahaan untuk menjadikan ChatGPT sebagai platform layaknya sistem operasi yang dipenuhi aplikasi pihak ketiga. 

    Langkah ini disebut sebagai evolusi berikutnya dari ChatGPT yang kini telah memiliki lebih dari 800 juta pengguna aktif setiap pekan.

    “ChatGPT saat ini masih seperti berada di era command line sangat kuat, tapi belum memiliki kemudahan akses seperti aplikasi di sistem operasi modern,” kata Turley dikutip dari laman resmi pada Kamis (9/10/2025). 

    Turley mengatakan, OpenAI ingin mengembangkan ChatGPT menjadi platform yang memungkinkan pengguna melakukan berbagai aktivitas, mulai dari menulis, belajar, memesan makanan, hingga berinteraksi dengan beragam layanan melalui aplikasi.

    Turley mengatakan OpenAI tak akan membangun semua layanan sendiri, melainkan bermitra dengan perusahaan seperti Expedia, Uber, dan DoorDash. 

    Dengan begitu, ChatGPT dapat menjadi platform interaktif yang membuka peluang bagi pengembang untuk menjangkau ratusan juta pengguna.

    “Ada generasi baru aplikasi yang hanya mungkin lahir di platform seperti ChatGPT, sebagaimana Uber lahir karena ponsel pintar,” katanya.

    Turley mengatakan pihaknya banyak belajar dari perkembangan browser yang kini menjadi pusat aktivitas digital. ChatGPT, menurutnya, bisa berkembang serupa — menjadi pusat interaksi manusia dan perangkat lunak.

    Dia juga menyebut kerja sama OpenAI dengan desainer Jony Ive untuk mengembangkan perangkat keras berbasis AI, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem produk yang saling terhubung.

    Menanggapi kekhawatiran soal fokus bisnis yang berpotensi menggeser misi nirlaba OpenAI, Turley menegaskan ChatGPT justru menjadi sarana utama mewujudkan misi tersebut.

    “ChatGPT membantu jutaan orang belajar, bekerja, bahkan membantu anak-anak berkebutuhan khusus berlatih interaksi sosial. Inilah cara kami memastikan AI memberi manfaat nyata bagi manusia,” katanya.

    Soal privasi, OpenAI mewajibkan pengembang aplikasi di ChatGPT hanya mengakses data minimum yang dibutuhkan. Ke depan, OpenAI juga akan menyiapkan fitur memori terpisah agar pengguna bisa mengatur data mana yang ingin dibagikan.

    “Transparansi adalah hal yang tidak bisa ditawar,” kata Turley.

  • Profesi Pengantar Makanan di Australia Digemari WNI, Tapi Perlu Berhati-hati

    Profesi Pengantar Makanan di Australia Digemari WNI, Tapi Perlu Berhati-hati

    Menjadi pengantar makanan di Australia adalah satu pekerjaan yang digemari banyak mahasiswa dan pemegang Working Holiday Visa (WHV) asal Indonesia.

    Salah satunya adalah Tiwi Rizqi, yang datang ke Melbourne, untuk mendampingi suaminya yang sedang kuliah S2 jurusan ‘teaching’.

    Perempuan asal Bogor tersebut sempat bekerja sebagai ‘cleaner’ di sebuah universitas dan juga di pabrik coklat, sebelum memutuskan untuk banting setir menjadi kurir pengantar makanan.

    “Karena saya juga punya anak, jadi saya tidak bisa kerja yang full-time,” ujar Tiwi kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

    “Kebetulan saya orangnya suka keluar, jadi kenapa enggak saya sambil main keluar tapi menghasilkan uang? Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil [pekerjaan] Uber Eats.”

    Uber Eats adalah platform pemesanan makanan daring yang diluncurkan oleh perusahaan Uber pada bulan Agustus 2014.

    Dengan menggunakan ‘e-bike’ atau sepeda listrik, Tiwi mengaku bisa bekerja selama lima hari dalam seminggu.

    Setiap harinya, ia bisa bekerja selama empat jam.

    Fleksibilitas yang ditawarkan pekerjaan ini membuatnya populer di kalangan mahasiswa asal Indonesia, menurut Tiwi.

    “Banyak yang menarik Uber, ada yang pakai sepeda, ada juga yang pakai mobil,” ujarnya.

    Diminta tetap berhati-hati

    Sebagai profesi yang bisa dilakukan siapa saja, para pengamat memperingatkan agar para pengirim makanan terus berhati-hati.

    Peringatan ini dikeluarkan setelah terungkapnya sejumlah pelanggaran di jalan raya yang bisa mengancam keselamatan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan Monash University dalam laporan yang ditugaskan oleh Victorian Automotive Chamber of Commerce (VACC).

    Salah satu jenis pelanggaran yang sering ditemukan adalah memodifikasi sepeda yang bisa membahayakan pengemudinya.

    Doni, kurir pengantar makanan asal Indonesia yang meminta agar identitasnya disamarkan, sempat memodifikasi sepeda listriknya demi bisa mengejar bonus.

    “Dulu [saya] juga pakai e-bike yang ilegal … alasannya karena kita butuh orderan antar cepat, apalagi kalau kita sedang ada quest,” ujarnya.

    “Quest ini kalau istilah di Uber Eats seperti kalau kita berhasil menyelesaikan jumlah trip yang dilakukan dalam waktu tertentu, kita bakal dapat bonus uang.”

    Dalam seminggu, Doni menargetkan penghasilan sebesar AU$800 (Rp8 juta) sampai AU$900 (Rp9 juta).

    Mengantar makanan menjadi tambahan penghasilan bagi Doni, yang juga bekerja di sebuah restoran cepat saji di Melbourne.

    Demi bisa mengejar kecepatan dan bonus, Doni menggunakan sepeda listrik ilegal yang menggunakan ‘throttle’.

    “Makanya kalau pakai yang ilegal cepat aja sih, apalagi kalau di jalan raya, apalagi kalau terpaksa masuk highway [jalan raya] atau masuk underpass [jalan bawah tanah],” katanya.

    Namun menurut Associate Profesor Alexa Delbosc dari Monash University, penggunaan sepeda tersebut tidak aman.

    “Kami menarik kesimpulan kalau pengemudi menggunakan sepeda listrik ini sudah seperti sepeda motor,” katanya.

    “Kendaraan menggunakan ‘throttle’ yang bisa melaju … dalam kecepatan yang relatif tinggi, ditambah bobotnya yang relatif berat, bukanlah kombinasi yang baik untuk keamanan.”

    Profesor Alexa mengatakan perilaku mengendarai sepeda dengan kecepatan tinggi bisa menimbulkan risiko tabrakan dengan sepeda lain, atau kecelakaan dengan pejalan kaki.

    Sejumlah pelanggaran pengantar makanan

    Bulan Agustus kemarin, Kepolisian Victoria di Melbourne merazia pengemudi sepeda listrik pengantar makanan yang dianggap melanggar aturan.

    Kepolisian Victoria mengeluarkan 37 denda bagi pesepeda yang melaju di trotoar, ke arah yang salah di jalan raya, menggunakan telepon seluler ketika berkendara, dan tidak menaati rambu lalu lintas.

    Pelanggaran ini juga tercatat dalam laporan Monash University dan VACC awal Agustus lalu, dalam penelitian yang memonitor 27.000 pesepeda selama tiga hari.

    “Kami melacak sejumlah perilaku, seperti mengendarai sepeda listrik ini di trotoar, yang tidak sesuai aturan di Victoria,” ujar Profesor Alexa.

    “Bersepeda ke arah yang salah, [dan] bersepeda 25 kilometer per jam tanpa mengayuh, yang artinya mereka hanya mengandalkan baterai.”

    Profesor Alexa juga mengaku pernah melihat sepeda listrik pengantar makanan melaju di jalan tol.

    “Ini menggambarkan masalah yang lebih besar tentang bagaimana sepeda listrik digunakan,” katanya.

    “Dan mungkin [minimnya] pemahaman pesepeda tentang aturan di jalan dan persyaratan hukumnya.”

    Menurutnya, perlu ada penyelidikan lebih lanjut mengenai produk sepeda listrik yang beredar di pasaran.

    Sebagai pengantar makanan di Australia, Tiwi mengatakan ia menentang pengantar makanan yang tidak mengikuti aturan jalan raya di Australia.

    “Pertama itu bisa mencelakakan orang juga, maksudnya kalau mereka mengendarai sepedanya di trotoar, kan banyak orang yang jalan kaki,” ujarnya.

    “Apalagi kalau sepedanya dimodifikasi seperti itu, sudah kalau motor kalau cepat banget dan tidak terkontrol bisa membahayakan orang lain.”

  • 7 Aplikasi Ojol Sudah Bangkrut di Indonesia, Cek Daftar Terbaru 2025

    7 Aplikasi Ojol Sudah Bangkrut di Indonesia, Cek Daftar Terbaru 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran ojek online (ojol) telah mengubah industri transportasi di Indonesia secara signifikan. Layanan ini memudahkan masyarakat dalam memesan kendaraan dan menawarkan tarif yang lebih terjangkau.

    Awalnya, kehadiran ojol sempat memicu konflik dengan ojek pangkalan. Namun seiring waktu, banyak pengemudi ojek pangkalan mulai menyesuaikan diri dan akhirnya bergabung sebagai mitra dalam platform ojol.

    Pada masa kejayaannya, banyak pemain ojol yang tersedia di Indonesia. Hanya saja, tak banyak yang akhirnya mampu bertahan sampai sekarang.

    Beberapa platform ojol terpaksa tutup karena tak kuat menghadapi sengitnya persaingan. Berikut beberapa daftar ojol yang sempat hadir di Indonesia, tetapi sekarang sudah hilang:

    1. Call Jack

    Calljack merupakan aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta. Layanan mereka sama dengan Gojek/Grab, dengan dua opsi layanan Calljack dan O’Jack. Sayangnya nama mereka hilang bak ditelan bumi.

    2. Ojekkoe

    Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi, sebelum akhirnya tidak aktif. Padahal Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.

    3. Topjek

    Saat rilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo, dengan fitur unggulan chat room, yang kala itu belum ada di aplikasi milik Gojek dan Grab. Mereka juga membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Meski terlihat menjanjikan, nyatanya Topjek tidak bisa bertahan.

    4. Uber

    Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada 2018. Sejak itu mereka menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak yang berpindah ke platform Grab atau bahkan Gojek.

    5. LadyJek

    LadyJek menjadi salah satu ride hailing yang sempat menggemparkan menjadi ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Dengan hampir 3.300 pengemudi, LadyJek terlihat sukses saat itu. Namun akibat keterbatasan modal, mereka juga harus gulung tikar.

    6. Blujek

    Saingan terbesar Gojek dan Grab ini juga gulung tikar. Berbeda dengan kedua ride hailing tersebut, Blujek mengenakan warna biru dan memiliki armada cukup besar saat itu.

    7. OjekArgo

    OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017. Berbeda dengan aplikasi lain, dahulu pelanggan yang membutuhkan layanan ride hailing ini hanya perlu instal aplikasi dan tidak perlu mendaftarkan diri atau membuat akun di aplikasinya.

    Demikian daftar 7 platform ojol yang sudah lenyap di Indonesia. Semoga informasi ini menambah wawasan kita semua!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Bawa Petaka Driver Online Meluas, Sudah Sampai di Sini

    China Bawa Petaka Driver Online Meluas, Sudah Sampai di Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – China makin memperluas dominasinya di industri taksi otomatis tanpa sopir alias robotaxi. Sejumlah perusahaan asal China dilaporkan membidik Eropa sebagai tempat operasional baru.

    Salah satunya perusahaan asal Shanghai, Momenta, yang akan masuk ke Jerman. Ini merupakan hasil kerja sama dengan Uber.

    Dua perusahaan akan menguji mobil tanpa pengemudi di negara tersebut mulai tahun depan. Kendaraan yang diuji adalah Level 4, takni sepenuhnya tanpa pengemudi dan beroperasi di lokasi yang ditentukan.

    Uber mengatakan robotaxi Momenta akan hadir di lebih banyak kota di Eropa setelahnya jika uji coba tersebut berhasil, dikutip dari The Verge, Rabu (10/9/2025).

    Sementara itu kerja sama dengan Uber akan dibekali fitur monitor keamanan di belakang kemudi saat peluncuran. Kemudian baru sepenuhnya akan beralih ke mobil tanpa pengemudi.

    Masuknya Momenta dan Uber ke Jerman makin membuka pintu Eropa untuk mobil tanpa pengemudi. Di antara China dan AS, benua biru itu memang agak tertinggal soal robotaxi.

    Namun Eropa akan lebih banyak diisi oleh mobil dari China. Selain Momenta, Baidu dan Lyft juga berencana menghadirkan robotaxi di Jerman dan Inggris tahun 2026.

    Sebagai informasi, Momenta didanai oleh SAIC Motor dari China, serta sejumlah nama besar lain yakni GM, Toyota, Mercedes-Benz. Perusahaan sebelumnya telah membuka layanan robotaxi di kampung halamannya.

    Selain itu, Momenta juga bergerak di bidang pemasok software untuk bantuan pengemudi. Perusahaan mengirimkannya kepada sejumlah produsen, termasuk Mercedes dan BMW.

    Pertumbuhan robotaxi memunculkan kekhawatiran hilangnya profesi driver online. Jika industri ini sudah matang, mobil bisa bergerak tanpa dikemudikan sopir. 

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesan Helikopter Bisa Lewat Aplikasi Ojol Mulai 2026, Ini Lokasinya

    Pesan Helikopter Bisa Lewat Aplikasi Ojol Mulai 2026, Ini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa ojek online (ojol), Uber, sempat beroperasi di Indonesia, sebelum hengkang pada 2018 dan menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab.

    Uber memutuskan lebih fokus menggarap pasar di AS dan Eropa. Terbaru, Uber juga gencar bermitra dengan pabrikan taksi otomatis tanpa sopir untuk menelurkan layanan robotaxi.

    Gebrakan Uber tak berhenti di situ. Raksasa asal San Fracisco tersebut akan segera menghadirkan opsi baru bagi para pelanggan. Tak hanya mobil dan motor, mulai 2026 masyarakat bisa memesan helikopter langsung melalui aplikasi.

    Hal ini terjadi berkat kemitraan Uber dengan Joby Aviation, produsen taksi udara listrik asal AS. Nantinya, layanan taksi helikopter listrik dari Blade akan terintegrasi di aplikasi Uber.

    Sebelumnya, pada Agustus 2025 Joby telah menyelesaikan akuisisi Blade senilai US$125 juta. Blade sendiri tercatat telah melayani sedikitnya 50.000 penumpang tahun lalu dari 12 terminal perkotaan. Divisi transplantasi organ medis Blade tidak termasuk dalam akuisisi tersebut.

    “Mengintegrasikan Blade ke dalam aplikasi Uber adalah langkah alami berikutnya dalam kemitraan global kami dengan Uber dan akan menjadi fondasi untuk memperkenalkan pesawat kami yang tenang dan bebas emisi di tahun-tahun mendatang,” kata Pendiri sekaligus CEO Joby, JoeBen Bevirt, dikutip dari laporan CNBC Internasional, Kamis (11/9/2025).

    Uber memang sudah lama berambisi menghadirkan layanan transportasi udara. Sejak 2019 perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Joby, dan setahun kemudian menjual divisi taksi terbang Elevate miliknya ke perusahaan tersebut.

    Andrew Macdonald, Presiden sekaligus COO Uber, menyebut layanan helikopter ini akan membawa konsumen ke “generasi berikutnya dari perjalanan”. Uber juga menegaskan akan memberikan informasi detail mengenai pemesanan mendekati waktu peluncuran.

    Meski begitu, layanan taksi udara seperti ini masih menghadapi tantangan regulasi. Joby bersama sejumlah kompetitor tengah bersaing mendapatkan izin operasional dari Federal Aviation Administration (FAA) agar bisa benar-benar mengudara secara komersial.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Petaka Besar Buat Driver Online, Tandanya Meluas di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alphabet melalui unit usahanya, Waymo, memperluas uji coba layanan taksi tanpa sopir (robotaxi) ke Denver dan Seattle pekan ini. 

    Waymo mengatakan uji coba akan dimulai dengan pengemudi manusia di balik kemudi sebagai safety driver, sebelum layanan benar-benar beroperasi secara otonom penuh.

    “Kami akan memulai dengan mengemudi secara manual sebelum memvalidasi teknologi dan operasi untuk layanan otonom penuh di masa depan,” kata juru bicara Waymo melalui unggahan blog, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/9/2025).

    Armada yang digunakan mencakup mobil listrik Jaguar i-Pace dan Geely Zeekr AV, dengan sekitar 12 unit di masing-masing kota.

    Perusahaan teknologi ini sebelumnya telah meluncurkan operasi komersial di Austin, Atlanta, San Francisco, Phoenix, dan Los Angeles. Di beberapa pasar seperti Austin dan Atlanta, robotaxi Waymo hanya bisa dipesan melalui aplikasi Uber, sementara di kota lain harus lewat aplikasi Waymo One.

    Langkah ini menandai semakin luasnya penetrasi layanan ride-hailing tanpa sopir di AS, yang berpotensi menjadi ancaman besar bagi jutaan pengemudi transportasi online.

    Di tingkat global, pesaing utama Waymo adalah Apollo Go milik Baidu dari China, yang telah mengoperasikan layanan robotaxi di berbagai wilayah Asia.

    Sementara itu, Tesla telah mengantongi izin untuk membuka bisnis ride-hailing di Texas dan kini menguji layanan robotaxi dengan pengemudi di Austin dan San Francisco.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Didenda Rp 6,9 T karena Langgar Privasi, Kumpulkan Data Pengguna Diam-Diam – Page 3

    Google Didenda Rp 6,9 T karena Langgar Privasi, Kumpulkan Data Pengguna Diam-Diam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Raksasa teknologi dunia, Google, kembali diterpa isu hukum. Kali ini, pengadilan federal di Amerika Serikat (AS) menjatuhkan vonis denda senilai USD 425 juta, atau setara dengan sekitar Rp 6,98 triliun (estimasi kurs Rp 16.425 per USD), karena dianggap melanggar privasi penggunanya.

    Dikutip dari BBC, Kamis (4/9/2025), Google dinilai tetap mengumpulkan data dari jutaan penggunanya, bahkan setelah mereka mematikan fitur pelacakan di akun mereka.

    Putusan ini muncul setelah sekelompok pengguna melayangkan gugatan, mengklaim bahwa Google secara ilegal mengakses perangkat seluler untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan data, melanggar jaminan privasi yang tertera pada pengaturan “Web & App Activity”.

    Awalnya, para penggugat menuntut ganti rugi hingga lebih dari USD 31 miliar.

    Seorang juru bicara Google menyatakan ketidaksetujuannya kepada BBC.

    “Keputusan ini salah memahami cara kerja produk kami, dan kami akan mengajukan banding. Fitur privasi kami memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas data mereka, dan ketika mereka mematikan personalisasi, kami menghormati pilihan itu,” tegasnya. 

    Meskipun demikian, juri dalam kasus ini tetap memutuskan bahwa Google bersalah atas dua dari tiga klaim pelanggaran privasi, meski tidak ada unsur kesengajaan atau niat jahat di dalamnya.

    Gugatan class action ini diajukan pada Juli 2020, mencakup sekitar 98 juta pengguna Google dan 174 juta perangkat. Para penggugat menuduh bahwa praktik pengumpulan data Google meluas ke ratusan ribu aplikasi, termasuk aplikasi ride-hailing Uber dan Lyft, raksasa e-commerce Alibaba dan Amazon, hingga media sosial Meta seperti Instagram dan Facebook.

    Google sendiri berdalih, ketika pengguna mematikan pengaturan “Web & App Activity”, bisnis yang menggunakan Google Analytics masih dapat mengumpulkan data tentang penggunaan situs dan aplikasi, tetapi informasi ini tidak mengidentifikasi pengguna secara individu dan tetap menghormati pilihan privasi mereka.