Perusahaan: Twitter

  • Sosok Amanda Zahra, Selebgram Viral di X Usai Dituding Terlibat Open BO

    Sosok Amanda Zahra, Selebgram Viral di X Usai Dituding Terlibat Open BO

    GELORA.CO –  Nama Amanda Nur Alliyah Zahra, atau yang lebih dikenal dengan Amanda Zahra, kembali mencuri perhatian publik setelah disebut-sebut dalam sebuah utas viral di platform media sosial X pada pertengahan Juni 2025.

    Sosok yang dikenal sebagai selebgram berpendidikan dan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, sebelumnya telah dikenal publik karena kisah hidupnya yang inspiratif sekaligus penuh lika-liku.

    Amanda lahir pada 8 Mei 1996 dan meniti pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran UGM, salah satu kampus terbaik di Indonesia.

    Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa kedokteran, Amanda mulai aktif membangun citra dan komunitas digital melalui media sosial.

    Melalui akun Instagram dan platform lainnya, ia membagikan konten seputar kehidupan sehari-hari, parenting, kesehatan, hingga refleksi spiritual.

    Gaya komunikasi Amanda yang jujur, tenang, dan kadang melankolis membuatnya disukai banyak pengikut, khususnya perempuan muda yang sedang menempuh masa transisi dalam hidup.

    Pada 2020, Amanda menikah dengan Guiddo Ilyasa, yang merupakan teman satu angkatan di Fakultas Kedokteran UGM. Pernikahan mereka sempat menjadi sorotan positif di media sosial. Banyak yang menyebut mereka sebagai contoh pasangan muda berpendidikan dan berwawasan.

    Pada 2021, Amanda melahirkan seorang anak laki-laki bernama Lei. Namun, kebahagiaan rumah tangga Amanda tak bertahan lama. Pada 2022, Amanda mengungkap bahwa ia mengalami pengkhianatan dalam pernikahan.

    Melalui unggahan panjang di platform X (dahulu Twitter), Amanda menyebut bahwa mantan suaminya selingkuh dengan seorang aktris, yang oleh publik diduga kuat adalah Arawinda Kirana.

    Pada Juni 2025, nama Amanda Zahra kembali menjadi bahan pembicaraan publik setelah akun @intinyadeh di platform X membuat utas panjang yang menyebut dirinya terlibat dalam aktivitas open BO (Booking Out) saat berada di Bali.

    Istilah “open BO” sendiri dalam konteks ini merujuk pada praktik prostitusi yang dilakukan secara personal dan terselubung, biasanya lewat perjanjian atau pemesanan privat.

    Dalam narasi yang ditulis oleh akun tersebut, Amanda disebut-sebut melakukan praktik tersebut ketika sedang liburan di Bali bersama keluarganya. Tuduhan itu dikaitkan dengan informasi dari pihak ketiga yang disebut “takut berbicara langsung karena khawatir diserang oleh penggemar Amanda.”

    Lebih lanjut, akun itu juga menyinggung dugaan keterlibatan pejabat negara yang membawa perempuan ke hotel dinas atas biaya negara, meski tidak ada penyebutan langsung nama Amanda dalam konteks tersebut.

    Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, Amanda Zahra belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.(*)

  • Terungkap! Israel Lancarkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran

    Terungkap! Israel Lancarkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran

    Jakarta

    Gambar-gambar yang disiarkan media pemerintah Iran mengungkap fakta mengejutkan tentang operasi rahasia Israel di dalam wilayah Republik Islam sebelum serangan besar-besaran pada 13 Juni 2025. Operasi ini melibatkan penempatan agen-agen Israel, penggunaan drone kecil termasuk drone FPV (first-person view), dan bahkan produksi drone di fasilitas rahasia di Iran.

    Dilansir dari laman France24, televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman truk dan van yang disamarkan untuk mengangkut drone, serta gambar fasilitas produksi darurat di dekat Teheran dan Isfahan. Salah satu video menunjukkan gedung tiga lantai yang menyembunyikan lini produksi drone kecil, lengkap dengan perangkat siap pakai. Menurut laporan, drone ini mampu menetralkan sistem pertahanan udara Iran pada jam-jam awal serangan.

    Serangan Israel 13 Juni: Sasaran Elite IRGC dan Fasilitas Nuklir

    Serangan Israel pada 13 Juni menargetkan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), ilmuwan nuklir, serta fasilitas militer dan nuklir. Israel mengklaim berhasil membunuh 16 komandan IRGC dan 14 ilmuwan nuklir dalam gelombang pertama.

    Drone kecil dan FPV terdeteksi di langit Teheran dan kota-kota lain, menyerang sistem rudal Iran. Rekaman Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan drone ini diluncurkan dari dalam Iran, mengindikasikan operasi darat yang terkoordinasi.

    [Gambas:Twitter]

    (IDF pada 13 Juni 2025 merilis video di mana FPV Israel dan drone kecil menyerang sistem rudal pertahanan Iran)

    Infiltrasi Mendalam di Iran

    Farzin Nadimi, peneliti di Washington Institute, menyebut infiltrasi Israel telah berlangsung selama bertahun-tahun, menembus IRGC, dinas intelijen, militer, hingga kalangan politisi Iran. “Korupsi adalah penyebab utama, tapi bukan satu-satunya. Banyak yang kehilangan kesetiaan karena melihat betapa korupnya sistem,” ujar Nadimi.

    Peringatan tentang infiltrasi Mossad juga pernah disuarakan pejabat Iran. Pada 2021, mantan Menteri Intelijen Iran, Ali Younesi, menyebut Mossad telah menyusup ke struktur rezim, membuat setiap pejabat was-was. Pada 2024, eks-Presiden Mahmoud Ahmadinejad bahkan mengklaim kepala kontraintelijen Iran adalah agen Israel.

    Taktik Drone dan Pemutusan Internet

    Drone FPV yang digunakan Israel terdiri dari komponen kecil yang mudah diselundupkan, seperti fiberglass dan elektronik melalui Teluk Persia. Nadimi menjelaskan, teknologi ini memanfaatkan jaringan seluler seperti 5G untuk navigasi, serupa dengan taktik Ukraina dalam perang melawan Rusia. Iran pun memutus koneksi internet sejak 18 Juni untuk membatasi serangan drone, yang diklaim efektif mengurangi aktivitas mereka.

    Pasukan keamanan Iran mendesak warga melaporkan aktivitas mencurigakan sejak 14 Juni. Gambar truk yang menyamar sebagai pengangkut material konstruksi, namun berisi drone, viral di media sosial. Video media pro-rezim pada 18 Juni menunjukkan truk semacam itu, mengungkap kedok operasi Israel.

    [Gambas:Twitter]

    (Video ini disiarkan oleh televisi pemerintah Iran pada 19 Juni 2025. Seorang juru bicara kepolisian Iran mengklaim telah menangkap dua agen Israel yang membawa FPV di sebuah truk kecil)

    Tantangan Keamanan Iran

    Ini bukan kali pertama Israel melakukan operasi di Iran. Pada Juli 2024, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Teheran. Pada 2020, ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dengan senapan mesin kendali jarak jauh. Kedua insiden menunjukkan kecanggihan dan keberanian operasi Israel di jantung Iran.

    Nadimi menegaskan, dinas rahasia Iran lebih fokus pada penindasan internal ketimbang ancaman eksternal, membuat mereka lengah terhadap operasi seperti ini. Dengan teknologi drone yang terus berkembang dan infiltrasi mendalam, Iran menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks.

    Operasi Israel ini tidak hanya menunjukkan kemampuan intelijen mereka, tetapi juga memicu pertanyaan tentang kerentanan sistem keamanan Iran. Rezim kini berupaya keras membendung ancaman, namun sejauh mana mereka bisa mengatasi infiltrasi ini masih menjadi tanda tanya besar.

    (afr/afr)

  • Usai Ditutup Permanen, Begini Perkembangan Terbaru ParQ Ubud – Page 3

    Usai Ditutup Permanen, Begini Perkembangan Terbaru ParQ Ubud – Page 3

    Sebelumnya, PARQ Ubud atau yang dikenal sebagai ‘Kampung Rusia’ di Jalan Sriwedari, Tegallalang, Ubud, Gianyar, Bali, ditutup oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar pada Senin, 20 Januari 2025. Penutupan itu dilakukan karena PARQ Ubud yang banyak dihuni turis asing dari Rusia itu dianggap melanggar beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar.

    Penghentian kegiatan berusaha dan penutupan tempat usaha PARQ Ubud berdasarkan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 285/E-09/HK/2025. Dalam Keputusan tersebut, juga diminta kepada pemilik dan/atau penanggung jawab usaha untuk menutup usahanya.

    Dilansir dari laman resmi Pemkab Gianyar, Senin, 20 Januari 2025, untuk menegakkan perda atau Keputusan Bupati, Bupati Gianyar mengeluarkan Surat Perintah Bupati Gianyar Nomor 300/0189/POLDAM kepada I Made Watha selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gianyar.

    I Made Watha ditugaskan untuk melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap pelaksanaan Keputusan Bupati Gianyar tentang penghentian kegiatan berusaha dan penutupan tempat usaha PARQ Ubud Bali.

    Pemberhentian kegiatan berusaha dan penutupan tempat usaha PARQ Ubud karena tidak sesuai dengan ketentuan pasal 19 ayat 3 pada Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar no 15 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar no 2 tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko.

    Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia mengatakan, tindakan penutupan telah berdasarkan hukum yang ada khususnya peraturan daerah kabupaten Gianyar.  “Penutupan dilakukan sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar, dan telah melalui beberapa tahapan,” ujarnya.

    Video penutupan PARQ Ubud oleh Satpol PP Gianyar tersebut ramai beredar di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, salah satunya di akun X (diulunya Twitter) @anamazingbali pada Selasa (21/1/2025), penyegelan usaha akomodasi itu sempat diwarnai kericuhan.

     

  • Misteri Suara Robot Saat Telepon ke Iran: Perang AI Dimulai?

    Misteri Suara Robot Saat Telepon ke Iran: Perang AI Dimulai?

    Jakarta

    Pascaserangan Israel ke Iran seminggu lalu, dunia digemparkan tak hanya oleh gejolak geopolitik, tetapi juga oleh fenomena aneh yang menimpa warga Iran di diaspora. Mereka melaporkan pengalaman ganjil saat mencoba menghubungi keluarga di Teheran dan kota-kota lain: suara robot misterius yang menjawab panggilan, memicu spekulasi apakah ini merupakan permulaan dari perang kecerdasan buatan (AI).

    Salah satunya adalah Ellie, seorang warga Inggris-Iran berusia 44 tahun yang tinggal di Inggris. Ketika ia menelepon ibunya di Teheran, suara robot perempuan menjawab, “Alo? Alo? Siapa yang menelepon?” dalam bahasa Inggris yang kurang sempurna.

    Suara yang mengaku bernama “Alyssia” itu melanjutkan, “Saya tidak bisa mendengar Anda. Anda ingin bicara dengan siapa? Saya rasa saya tidak tahu siapa Anda.”

    Ellie bukan satu-satunya. Setidaknya sembilan warga Iran di diaspora, termasuk di Inggris dan Amerika Serikat, melaporkan pengalaman serupa kepada The Associated Press. Mereka memilih untuk merahasiakan identitas atau hanya menggunakan nama depan karena kekhawatiran akan keselamatan keluarga di Iran.

    Fenomena ini muncul berbarengan dengan serangan Israel yang menargetkan situs nuklir dan militer Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan ratusan rudal dan drone. Pemerintah Iran juga memberlakukan pemblokiran internet besar-besaran, yang diklaim untuk melindungi negara, namun justru mengisolasi warga Iran dari dunia luar.

    Suara Robot: AI, Chatbot, atau Rekaman?

    Lima ahli yang menganalisis rekaman suara tersebut untuk AP menduga itu bisa berupa kecerdasan buatan berteknologi rendah, chatbot, atau pesan rekaman yang mengalihkan panggilan dari luar negeri. Namun, siapa dalang di baliknya masih menjadi misteri besar. Empat ahli menduga pemerintah Iran sebagai pelaku, sementara satu ahli menunjuk Israel sebagai pihak yang lebih mungkin.

    Amir Rashidi, pakar keamanan siber Iran yang berbasis di AS, menyebut suara itu sebagai bagian dari pola pemerintah Iran dalam menangani situasi darurat, seperti pesan suara dan teks massal yang dikirimkan untuk menyebarkan kepanikan selama dua hari pertama serangan Israel. “Ini mirip dengan taktik yang digunakan selama perang Iran-Irak pada 1980-an,” ujar Rashidi, direktur Miaan, sebuah kelompok yang memantau hak digital di Timur Tengah.

    Namun, Marwa Fatafta dari Access Now, sebuah organisasi hak digital di Berlin, berpendapat bahwa ini bisa menjadi bentuk perang psikologis oleh Israel. Ia melihat kemiripan dengan pesan langsung yang pernah dikirimkan ke warga Lebanon dan Palestina selama konflik di Gaza dan melawan Hizbullah. “Pesan ini seolah dirancang untuk menyiksa warga Iran di diaspora yang sudah cemas,” katanya.

    Dampak Emosional pada Diaspora Iran

    Foto: Getty Images/miniseries

    Bagi warga Iran di luar negeri, pengalaman ini sangat mengganggu. Seorang wanita berusia 30 tahun di New York menyebutnya sebagai “perang psikologis.” “Menelepon ibumu, berharap mendengar suaranya, tapi malah mendengar suara AI adalah salah satu hal paling menakutkan,” ujarnya.

    Pesan-pesan yang sering muncul pun aneh, seperti satu rekaman yang mengucapkan, “Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mendengarkan. Hidup ini penuh dengan kejutan yang tak terduga…” atau bahkan meminta penelepon membayangkan “berjalan di hutan yang tenang” atau “di tepi pantai.”

    Ellie, yang ibunya menderita diabetes dan kekurangan insulin di pinggiran Teheran, merasa putus asa karena tak bisa menyampaikan pesan untuk mengungsi. “Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan ini,” katanya. Ia akhirnya berhasil berkomunikasi melalui seseorang di perbatasan Iran-Turki yang memiliki dua kartu SIM, memungkinkan panggilan domestik di Iran disambungkan ke luar negeri.

    Upaya Menembus Blokade Komunikasi

    Pemblokiran internet oleh pemerintah Iran telah mempersulit komunikasi. Banyak panggilan hanya berdering tanpa jawaban atau diarahkan ke pesan robot. Beberapa warga Iran terpaksa menggunakan antena parabola ilegal untuk mengakses berita internasional. Di sisi lain, Elon Musk mengklaim telah mengaktifkan Starlink di Iran, meskipun penggunaannya dianggap ilegal dan diawasi ketat oleh otoritas setempat.

    Bagi sebagian diaspora, seperti M., seorang wanita di Inggris, pengalaman ini meninggalkan rasa tak berdaya. Ia gagal menghubungi ibu mertuanya, yang kini dirawat di ICU di Teheran akibat masalah pernapasan setelah serangan Israel. “Ketika saya menelepon, saya hanya mendengar pesan aneh tentang hutan dan ombak. Itu hanya membuat saya merasa semakin tidak berdaya,” katanya.

    Siapa di Balik Suara Robot?

    Hingga kini, belum ada kejelasan tentang tujuan atau pelaku di balik suara robot ini. Colin Crowell, mantan wakil presiden Twitter, menduga perusahaan telekomunikasi Iran mengalihkan panggilan ke sistem pesan default. Sementara itu, Mehdi Yahyanejad, aktivis kebebasan internet, menyebut sistem telekomunikasi Iran yang diawasi ketat oleh Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi membuat peretasan oleh pihak luar, termasuk Israel, menjadi sulit.

    Baik misi Iran di PBB maupun militer Israel tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait fenomena ini. Yang jelas, fenomena suara robot ini telah memperdalam kecemasan dan isolasi warga Iran, baik di dalam negeri maupun di diaspora, di tengah ketegangan geopolitik yang terus memanas.

    Apakah ini pertanda awal dari perang AI yang semakin canggih, ataukah hanya taktik psikologis di tengah konflik yang memanas? Misteri ini masih menunggu jawaban.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Iran Usai Diserang AS: Kami Akan Konsultasi dengan Putin”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Sejjil ‘Senjata Burung Ababil’, Nama Rudal Iran Saat Gempur Israel

    Sejjil ‘Senjata Burung Ababil’, Nama Rudal Iran Saat Gempur Israel

    Jakarta

    Iran meluncurkan senjata burung ababil ‘Sejjil’ saat menggempur Israel. Senjata jenis rudal balistik jarak menengah, Sejjil-2, itu pertama kali digunakan Iran dalam perang ini.

    Dirangkum detikcom, Jumat (20/6/2025), senjata rudal Sejjil diluncurkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)dalam serangan ke Israel. Ini menjadi kali pertama Iran menggunakan rudal tersebut secara langsung dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel.

    Menurut IranWire, sebagaimana dilansir The Economic Times, peluncuran rudal itu merupakan bagian dari ‘Operasi Janji Sejati 3’, yakni rangkaian serangan pembalasan yang diluncurkan Iran. Meski tingkat kerusakan di wilayah Israel masih diverifikasi oleh pengamat independen dan analis militer, IRGC mengklaim telah menghantam beberapa target strategis seperti kantor Mossad, pangkalan angkatan udara, dan pusat intelijen.

    Sementara itu, akun X (sebelumnya Twitter) Daily Iran Military melaporkan bahwa ‘gelombang kedua belas’ dari operasi tersebut mencakup peluncuran rudal Sejjil ke arah yang mereka sebut sebagai “wilayah pendudukan Palestina.”

    Apa Itu Rudal Sejjil?

    Mengutip dari situs CSIS Missile Defense Project, rudal Sejjil adalah rudal balistik jarak menengah (medium-range ballistic missile/MRBM) buatan dalam negeri Iran yang menggunakan bahan bakar padat (solid-propellant). Berbeda dengan rudal berbahan bakar cair seperti Shahab-3, rudal berbahan bakar padat seperti Sejjil tidak memerlukan proses pengisian bahan bakar sebelum peluncuran sehingga lebih cepat dikerahkan dan sulit terdeteksi.

    Rudal ini menggunakan sistem dua tahap (two-stage) dan dikembangkan sebagai bagian dari program strategis Iran untuk memperkuat kemampuan pertahanannya tanpa bergantung pada teknologi asing. Uji coba pertama dilakukan pada November 2008, diikuti pengembangan lanjutan ke versi Sejjil-2.

    Sekilas Makna Nama ‘Sejjil’

    Foto: Ilustrasi rudal Iran Sejjil (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto).

    Sebagai informasi, kata “Sejjil” (سِجِّيل) berasal dari bahasa Arab dan disebut dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Fil ayat 4. Dalam konteks tersebut, “sejjil” merujuk pada batu dari “tanah liat yang dibakar”, yang digunakan oleh burung Ababil untuk menghancurkan pasukan bergajah. Nama ini juga digunakan dalam bahasa Persia dengan makna yang serupa.

    Riwayat Penggunaan dan Pengembangan

    Peluncuran uji coba pertama Sejjil dilakukan pada 2008 dan mencapai jarak sekitar 800 km. Pada Mei 2009, peluncuran kedua dilakukan untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang lebih akurat. Sejak saat itu, beberapa uji coba tambahan dilakukan dengan hasil yang lebih maksimal, termasuk uji terbang sejauh 1.900 km ke arah Samudra Hindia.

    Iran menyebut varian uji coba tahun 2009 sebagai Sejjil-2. Sementara itu, laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan bahwa Iran tengah mengembangkan Sejjil-3, yang diperkirakan akan memiliki tiga tahap, jangkauan hingga 4.000 km, dan bobot peluncuran sekitar 38.000 kg.

    Setelah lebih dari satu dekade tidak aktif, rudal Sejjil kembali dimunculkan dalam latihan militer “Nabi Azam 15” pada Januari 2021.

    Spesifikasi Rudal Sejjil Milik Iran

    Berdasarkan data dari CSIS Missile Defense Project, berikut adalah spesifikasi teknis rudal Sejjil:

    Nama lain: Ashoura, Ashura, Sajil, SajjilJenis rudal: Balistik jarak menengah (MRBM)Jangkauan maksimum: Sekitar 2.000 kilometer (km)Jenis bahan bakar: Padat (solid-propellant)Tahap peluncuran: Dua tahapPanjang: Sekitar 18 meter (m)Diameter: Sekitar 1.25 meter (m)Berat peluncuran: Sekitar 23.600 kilogram (kg)Kemampuan hulu ledak: Diduga mampu membawa hulu ledak konvensional atau non-konvensionalKemampuan peluncuran: Dari platform mobile launcher, meningkatkan fleksibilitas dan kerahasiaan operasi.

    Kemampuannya untuk diluncurkan dari kendaraan mobile memberi Iran fleksibilitas strategis dan kemampuan bertahan lebih tinggi terhadap serangan pendahulu (pre-emptive strike).

    Lihat juga Video: Momen Iran Tembakkan Rudal-rudalnya ke Israel

    Halaman 2 dari 2

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BI pastikan uang Rupiah edisi 80 tahun kemerdekaan RI adalah hoaks

    BI pastikan uang Rupiah edisi 80 tahun kemerdekaan RI adalah hoaks

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa uang kertas Rupiah edisi 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang beredar melalui video di media sosial merupakan hoaks.

    “Saya infokan saja bahwa itu hoax dan sudah diinformasikan melalui media sosial BI,” kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Hari Widodo saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    BI menegaskan bahwa hingga saat ini bank sentral tidak menerbitkan Uang Rupiah Peringatan Kemerdekaan (UPK) terbaru.

    Hal itu disampaikan BI pada Jumat melalui akun media sosial resminya seperti Instagram, X (Twitter), hingga TikTok.

    Adapun UPK terakhir yang diterbitkan BI yaitu uang kertas rupiah dalam pecahan Rp75.000 dalam rangka Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI pada tahun 2020.

    Sebelumnya, video yang beredar luas di media sosial menampilkan uang kertas dengan narasi Rupiah edisi “80 Tahun Kemerdekaan RI”.

    Uang tersebut memiliki warna dasar abu-abu, dengan tulisan pada satu sisi “80 Tahun Merdeka: Bersatu, Berdaulat, dan Berprestasi berazaskan Pancasila. MERDEKA!!!”.

    Dengan latar belakang bergambar Bendera Merah-Putih dan pesawat berwarna hijau, Presiden Pertama RI Soekarno berpakaian jas safari putih dan peci hitam sedang mengacungkan jari ke atas. Di sebelah gambar Soekarno, terdapat gambar perempuan yang mengenakan kebaya merah.

    Sedangkan pada satu sisi lainnya, terdapat gambar peta Indonesia dengan lambang garuda dan dilengkapi tulisan “Republik Indonesia”. Uang tersebut hanya bertuliskan angka “80” dan tidak terdapat tulisan “rupiah”, “Bank Indonesia”, maupun tanda tangan Gubernur BI dan Menteri Keuangan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Cerita SBY Jarang Bikin Unggahan Medsos: Enggak Bagus, Presiden Kita Hanya Satu
                        Nasional

    6 Cerita SBY Jarang Bikin Unggahan Medsos: Enggak Bagus, Presiden Kita Hanya Satu Nasional

    Cerita SBY Jarang Bikin Unggahan Medsos: Enggak Bagus, Presiden Kita Hanya Satu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-6 RI
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (
    SBY
    ) mengaku jarang membuat unggahan di media sosial (medsos) platform X karena tidak ingin terlalu banyak bicara.
    Hal ini diungkapkannya ketika sedang membahas soal kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    dalam siaran YouTube Gita Wirjawan yang diunggah pada Kamis (19/6/2025).
    Mulanya, SBY menyinggung bahwa dirinya pernah membuat unggahan di media sosial X terkait langkah Indonesia melakukan negosiasi atas kebijakan tarif Trump.
    Jika terlalu banyak bicara, ia menilai hal itu tidak bagus karena dalam satu negara hanya ada satu kepala negara.
    “Dan saya kemarin mengeluarkan tweet (unggahan di Twitter, sekarang X), saya nih jarang sekali mengeluarkan tweet, nanti kalau terlalu banyak bicara enggak bagus, presiden kita hanya satu, mataharinya hanya satu, yang lain paling tinggi ya bulan lah gitu,” kata SBY dalam siaran YouTube tersebut, dikutip pada Jumat (20/6/2025).
    Kompas.com sudah mendapatkan izin dari Gita Wirjawan selaku pemilik akun YouTube untuk mengutip isi wawancara dengan SBY itu.
    Lebih lanjut, SBY menilai komentarnya soal langkah Indonesia terhadap tarif Trump sudah tepat.
    “Tapi tweet saya, saya anggap tepat
    on the one hand
    , ada
    direct negotiation between the government of Indonesia and the government of the United States of America
    ,” ucapnya.
    Meski begitu, ia pun tidak bisa memprediksi efektivitas terkait langkah negosiasi yang dilakukan Indonesia ke Amerika Serikat.
    “Saya tidak tahu seberapa efektif, kalau
    everything
    berada di tangan Donald Trump, even menteri-menterinya pun bagaimana bisa memberikan konsesi memberikan persetujuan dalam negosiasi itu,” kata SBY.
    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan menteri yang ikut negosiasi menjelaskan kepada publik soal hasil negosiasi yang dilakukan.
    “Ini yang harus kita ketahui, saya kira para menteri yang kemarin bernegosiasi, Pak Airlangga Hartarto dan lain-lain, perlu juga menjelaskan kepada publik supaya kita tidak meraba-raba menerka-nerka gimana sebetulnya berhasil tidak, atau seperti apa yang akan terjadi. Jadi
    on the one hand direct negotiation,
    ” jelasnya.
    Di sisi lain, ia menilai langkah Presiden RI Prabowo melakukan diskusi bersama pemimpin negara ASEAN soal kebijakan Trump juga tepat.
    Terlebih, kata dia, sejak tahun 2003 ASEAN sudah menjadi komunitas di bidang politik dan keamanan, budaya dan sosial, serta ekonomi. “Jadi patut kalau ada kebersamaan ASEAN paling tidak bagaimana bagusnya, jangan sampai antara negara ASEAN ikut-ikutan mengenakan tarif, itu lebih runyam lagi, sudah jatuh tertimpa tangga,” tuturnya.
    Adapun pada 2 April 2025 lalu, Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 32 persen terhadap semua impor barang dari Indonesia.
    AS juga menerapkan tarif berbeda untuk berbagai negara lain.
    Merespons ini, Presiden RI Prabowo Subianto bersama empat pemimpin negara anggota ASEAN kompak membahas respons terhadap kebijakan
    tarif impor
    yang baru diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
    Berdasarkan keterangan dari Tim Media Prabowo, Minggu (6/4/2025), Kepala Negara melakukan telewicara dan bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dalam menghadapi kebijakan Trump ini.
    Selain itu, Presiden Prabowo akan mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk ke Washington DC, AS.
    Ia menugaskan Airlangga untuk menegosiasikan tarif impor sebesar 32 persen yang diumumkan oleh Trump.
    “Kita terus hubungan, negosiasi. Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi. Kita akan negosiasi,” ujar Prabowo yang dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat Pesanan Pizza Diduga Jadi Sinyal Operasi Militer AS ke Iran

    Saat Pesanan Pizza Diduga Jadi Sinyal Operasi Militer AS ke Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Media sosial diramaikan dengan spekulasi bahwa lonjakan pesanan pizza, roti bulat yang di atasnya terdapat berbaga macam toping, di dekat Pentagon ada kaitannya dengan aktivitas operasi militer Amerika Serikat ke Iran.

    Beberapa komunitas media online berspekulasi bahwa menjelang serangan pertama Israel dalam konflik terbarunya dengan Iran, para pengguna internet mengklaim melihat lonjakan pesanan pizza dari restoran-restoran di sekitar Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS. Fenomena ini, menurut mereka, bisa menjadi sinyal bahwa sesuatu yang besar sedang dipersiapkan—dan kembali menghidupkan teori yang kini dikenal sebagai “Pizza Index”.

    Teori ini dipopulerkan oleh akun anonim di X (dulu Twitter) bernama Pentagon Pizza Report. Mereka berpendapat bahwa lonjakan mendadak dalam pesanan makanan cepat saji—terutama pizza—di sekitar Pentagon sering kali bertepatan dengan persiapan operasi militer besar.

    Dilansir dari AN, Jumat (20/6/2025), pekan lalu, saat Israel meluncurkan serangan ke Iran, akun tersebut mencatat lonjakan pesanan di District Pizza Palace, sebuah restoran takeout sekitar tiga kilometer dari Pentagon, sekitar pukul 19.00 waktu Washington—hanya satu jam sebelum serangan dimulai.

    Seeing “busy” pizza joints near the Pentagon on Google Maps?

    There’s apparently a name for this: the Pentagon Pizza Index. When Pentagon staff can’t leave their desks during crisis situations, pizza orders spike.

    It correctly predicted major events from the 1990 Gulf War to… pic.twitter.com/bMFnXygQGl

    — Dr. Dominic Ng (@DrDominicNg) June 17, 2025

    Walaupun teorinya jauh dari ilmiah, para pengikutnya menunjuk pada sejumlah “kebetulan sejarah” misalnya, lonjakan pesanan pizza juga tercatat sebelum Operasi Desert Storm tahun 1991 dan invasi AS ke Panama tahun 1989.

    Dalam beberapa bulan terakhir, pola serupa juga diamati menjelang insiden besar di Timur Tengah, termasuk sebelum serangan balasan Iran ke Israel dan sebelum pembunuhan tokoh-tokoh penting seperti Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah.

    Meski unik, “Pizza Index” menuai skeptisisme dari para analis militer. Mereka menegaskan bahwa intelijen sungguhan mengandalkan indikator nyata seperti pergerakan pasukan, citra satelit, dan briefing rahasia—bukan data pesanan makanan.

    Namun, di era digital, teori ini tetap menarik. Dengan alat seperti Google Maps yang bisa melacak kepadatan pengunjung toko secara real-time, data non-tradisional seperti pesanan pizza atau keramaian bar di sekitar Pentagon jadi bahan spekulasi baru.

    Misalnya, Pentagon Pizza Report juga memantau keramaian di bar populer bagi staf pertahanan. Saat serangan Israel ke Iran, bar tersebut dilaporkan sepi—diinterpretasikan sebagai tanda bahwa para pejabat Pentagon sibuk bekerja. Namun, pada malam rapat Dewan Keamanan Nasional AS, bar justru penuh sesak.

    Bernard Maiks, mantan pemilik lebih dari 40 gerai Domino’s Pizza di sekitar Pentagon, pernah mengatakan kepada The Times bahwa jurnalis sering melewatkan tanda-tanda konflik karena “mereka sudah tidur lelap” saat pengemudi pizzanya sibuk mengantarkan pesanan ke Departemen Pertahanan.

    Apakah “Pizza Index” sekadar anekdot lucu atau pertanda nyata akan datangnya perang? Jawabannya masih diperdebatkan. Namun di era perang berbasis algoritma dan pengawasan digital, bahkan sepotong pepperoni bisa jadi petunjuk penting bagi mereka yang tahu cara membaca sinyal-sinyal kecil di tengah hiruk-pikuk dunia maya.

  • Top 3 Tekno : Daftar Lengkap HP Oppo Kebagian Update Android 16 – Page 3

    Top 3 Tekno : Daftar Lengkap HP Oppo Kebagian Update Android 16 – Page 3

    Poco akhirnya resmi mengonfirmasi mereka akan meluncurkan smartphone terbaru mereka, Poco F7, pada 24 Juni 2025. Smartphone flagship killer ini siap bersaing di kelas atas dengan kombinasi baterai besar, performa kencang, dan sistem pendingin canggih.

    Sebelumnya, perusahaan telah membocorkan spesifikasi Poco F7 akan dibekali baterai 7.550 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 90W. Kini, Poco mengungkap Snapdragon 8s Gen 4 akan menjadi dapur pacu utamanya.

    HP Poco F7 disebut mencetak skor 2.084.535 poin dalam pengujian AnTuTu v10.4.9. Tak hanya itu, postingan perusahaan di akun X (dulunya bernama Twitter) juga mengungkap, ponsel ini akan dibekali prosesor Snapdragon 8s Gen 4.

    Baca selengkapnya di sini

  • Burhanuddin Muhtadi Sebut Hasil Survei 72% Masih Suka Jokowi, Kepemimpinannya Efektif

    Burhanuddin Muhtadi Sebut Hasil Survei 72% Masih Suka Jokowi, Kepemimpinannya Efektif

    GELORA.CO –  Menurut Indikator Politik, pengaruh Jokowi di Pilpres 2029 masih tinggi, yaitu di angka 72 persen. Padahal Jokowi setiap hari difitnah dan di-downgrade.

    “Beberapa waktu lalu saya punya hasil survei, tetapi tidak dirilis ya, itu 72 persen masih suka dengan Jokowi,”ujar Burhanuddin Muhtadi dalam video yang diunggah akun X @sarah_pndjtn, dikutip Kamis (19/6/2025).

    “Itu jumlah yang masih cukup besar,”pungkasnya.

    Burhanuddin Muhtadi tak memungkiri, ada penurunan dibanding semasa Jokowi baru selesai menjabat sebagai presiden. Artinya itu masih jumlah yang cukup besar.

    Ia kemudian menjelaskan bahwa perbedaan utama antara Jokowi dan Prabowo terletak pada orientasi kepemimpinannya.

    “Pak Jokowi itu lebih suka hal-hal yang domestically oriented. Sementara Pak Prabowo lebih passion kalau bicara geopolitik, high politics,” jelasnya.

    Ia menilai, Jokowi tampak sangat menikmati kegiatan turun langsung ke masyarakat. Sementara Prabowo lebih menonjol dalam acara besar, seremonial, dan urusan luar negeri.

    “Catatan saya, Pak Prabowo terakhir blusukan itu saat banjir di Jakarta. Setelah itu saya belum lihat lagi,” tambahnya.

    Burhanuddin bilang, gaya kepemimpinan seperti Jokowi yang lebih membumi dan responsif terhadap persoalan rakyat di akar rumput masih dianggap efektif di mata publik, terlepas dari kemungkinan unsur pencitraan.

    “Masalahnya, karakter seperti Pak Jokowi ini terlepas dari ada motif pencitraan atau apapun pemimpin seperti ini masih efektif,” kuncinya. (*) 

    Menurut Indikator, pengaruh Pak Jokowi di 2029 masih di angka 72%,
    padahal setiap hari Pak Jokowi difitnah dan di-downgrade terus. pic.twitter.com/iUWl2X3v0b

    — Sarah (@sarah_pndjtn) June 19, 2025