Perusahaan: Twitter

  • Cerita Miris Warga Palestina Berobat ke RS Pakai Gerobak Keledai

    Cerita Miris Warga Palestina Berobat ke RS Pakai Gerobak Keledai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang warga Palestina membawa dirinya sendiri dalam kondisi luka-luka dengan menggunakan gerobak keledai menuju rumah sakit di Gaza.

    Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melalui akun Twitter-nya, Selasa (5/12) mengunggah dua foto yang menampilkan seorang pria datang ke layanan kesehatan darurat PRCS di Dir Alb-Balah, Gaza selatan.

    “Seorang warga Palestina yang terluka tiba kemarin seorang diri menggunakan keledai di tempat layanan kesehatan PRCS di Dir Alb-Balah, wilayah selatan Gaza,” tulis PRCS.

    Pria tersebut dikabarkan terpaksa menggunakan gerobak keledai menuju rumah sakit karena tidak bisa menghubungi layanan darurat melalui sambungan telepon. Pasalnya, layanan telekomunikasi di Gaza sempat diputus.

    [Gambas:Twitter]

    “Dia tidak bisa menelepon karena pemutusan telekomunikasi [seluler],” tulis PRCS.

    Sebelumnya, layanan telekomunikasi di Jalur Gaza pada Senin (4/12) kembali terputus setelah diperbaiki. Perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel mengonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan resmi.

    “Kami dengan menyesal mengumumkan penghentian total layanan komunikasi dan Internet dengan Jalur Gaza, karena jalur utama yang sebelumnya tersambung kembali kini terputus lagi,” pemberitahuan Paltel, seperti diberitakan Reuters.

    Hal ini berdampak pada sambungan telepon rumah, serta layanan seluler dan internet. Patel mengatakan tim teknisnya bekerja “tanpa henti dengan segala cara yang tersedia untuk memulihkan layanan.”

    Terputusnya jalur komunikasi di Jalur Gaza diumumkan dua kali dalam 24 jam terakhir oleh Paltel. Meski sempat diperbaiki, jalur komunikasi di sana kembali terputus.

    Kementerian Komunikasi Palestina sebelumnya telah meminta negara tetangganya, Mesir, untuk mengoperasikan stasiun komunikasi di dekat perbatasan Gaza dan mengaktifkan layanan roaming di jaringan Mesir.

    Hal tersebut diminta sebab jaringan komunikasi di Gaza telah berulang kali terputus sejak perang dimulai akibat pemboman Israel. Namun, hal tersebut belum terealisasi.

    (isa/dna)

  • Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel membantah tuduhan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengatakan Tel Aviv meminta organisasi tersebut mengevakuasi gudang di Gaza Selatan, Palestina.

    “Sebenarnya kami tidak. meminta Anda untuk mengevakuasi gudang dan kami juga telah menjelaskannya (dan secara tertulis) kepada perwakilan PBB terkait,” kata Kantor Koordinasi Israel di wilayah Palestina (COGAT) dalam unggahannya di X.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan organisasinya mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Gaza selatan memang tengah menjadi target utama agresi Israel sejak gencatan senjata berakhir pada pekan lalu.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Menanggapi hal tersebut, Tedros mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut dan harus memastikan keselamatan warga sipil.

    “Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

    Israel langsung membombardir Jalur Gaza lagi setelah masa gencatan senjata berakhir tanpa ada perpanjangan lagi pada Jumat pekan lalu. Israel dan Hamas saling menyalahkan satu sama lain atas kegagalan memperpanjang masa gencatan senjata.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas di wilayah tersebut terus bertambah hingga jadi 15.899 orang sejak agresi militer Israel dimulai 7 Oktober hingga Senin (4/12).

    Dari angka itu, Ashraf Al-Qudra selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 70 persen dari korban merupakan perempuan dan anak-anak. Jumlah korban luka-luka juga terus meningkat hingga 42 ribu saat ini.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • WHO Diultimatum Israel 24 Jam hingga Jalur Komunikasi Gaza Terputus

    WHO Diultimatum Israel 24 Jam hingga Jalur Komunikasi Gaza Terputus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya mendapat pesan ultimatim dari Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Kabar lainnya adalah jalur komunikasi di Gaza yang kembali terputus usai Israel merencanakan agresi ke seluruh wilayah itu.

    Berikut kabar 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

    Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Dalam unggahan di media sosial, Ketua WHO tersebut mengungkapkan hal tersebut diminta Israel untuk dilakukan dalam waktu 24 jam.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di GAza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Milisi di Yaman, Houthi, menggempur tiga kapal komersial di Laut Merah menggunakan rudal dan drone pada Minggu (3/12) waktu setempat.

    Serangan Houthi mengenai kapal komersial berbendera Bahama, Unity Explore, dan kapal berbendera Panama yakni Number 9 serta Sophie II.

    Juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi, Yahya Saree, mengklaim milisi ini menghantam kapal pertama menggunakan rudal dan yang kedua memakai drone di Selat Bab El Mandeb. Selat Bab El Mandeb menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.

    Layanan telekomunikasi di Jalur Gaza pada Senin (4/12) kembali terputus setelah diperbaiki. Perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel mengonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan resmi.

    “Kami dengan menyesal mengumumkan penghentian total layanan komunikasi dan Internet dengan Jalur Gaza, karena jalur utama yang sebelumnya tersambung kembali kini terputus lagi,” pemberitahuan Paltel, seperti diberitakan Reuters.

    Hal ini berdampak pada sambungan telepon rumah, serta layanan seluler dan internet. Patel mengatakan tim teknisnya bekerja “tanpa henti dengan segala cara yang tersedia untuk memulihkan layanan.”

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • WHO Diberi Israel 24 Jam Pindahkan Pasokan Medis dari Gaza Selatan

    WHO Diberi Israel 24 Jam Pindahkan Pasokan Medis dari Gaza Selatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Dalam unggahan di media sosial, Ketua WHO tersebut mengungkapkan hal tersebut diminta Israel untuk dilakukan dalam waktu 24 jam.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di GAza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Menanggapi hal tersebut, Tedros mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut dan harus memastikan keselamatan warga sipil.

    “Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

    Pada hari yang sama, Al Jazeera memberitakan serangan udara Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di utara Jalur Gaza. Serangan itu membuat pecahan peluru ke arah pengungsi yang mencari perlindungan di sana.

    Berdasarkan foto yang disediakan oleh koresponden Al Jazeera Arab Anas al-Sharif tampak lingkungan sekitar rumah sakit setelah serangan tersebut.

    Tak hanya itu, militer Israel juga menembaki sekitar Rumah Sakit al-Amal, yang dikelola oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukannya terlibat baku tembak sengit dengan pejuang Hamas di bagian utara wilayah tersebut.

    Selain itu, menteri pertahanan Israel mengatakan operasi darat meluas ke bagian selatan wilayah Gaza, dan kekuatan yang akan digunakan militer bahkan akan menjadi “lebih buruk” dibandingkan di utara Gaza.

    (tim/chri)

  • Elon Musk Tolak Undangan Hamas Kunjungi Gaza Tengok Kekejaman Israel

    Elon Musk Tolak Undangan Hamas Kunjungi Gaza Tengok Kekejaman Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Miliarder raksasa teknologi Elon Musk menolak undangan pentolan kelompok Hamas untuk mengunjungi Jalur Gaza, Palestina, agar bisa menyaksikan hasil kekejaman agresi Israel di wilayah tersebut.

    Penolakan Musk mencuat saat dia membalas unggahan salah satu netizen di X (dulu Twitter) pada Kamis (30/11). Dia menolak undangan karena menilai kondisi Gaza “berbahaya”.

    “Tampaknya sedikit berbahaya ke sana sekarang. Namun, saya yakin betul Gaza yang makmur dalam jangka panjang akan membawa kebaikan,” cuit Musk.

    Kelompok Hamas melalui juru bicaranya, Osama Hamdan, sebelumnya mengundang Elon Musk ke Jalur Gaza agar bisa menyaksikan sendiri kehancuran wilayah tersebut imbas kekejaman Israel.

    “Kami mengundang dia [Musk] untuk menyaksikan sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza,” ujar Hamdan saat konferensi pes di Beirut, London, pada Selasa (28/11).

    [Gambas:Twitter]

    Undangan ini disampaikan usai Musk mengunjungi wilayah kibbutz bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Kibbutz merupakan wilayah selatan Israel yang menjadi target serangan dadakan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Elon Musk merupakan salah satu miliarder AS yang mendukung agresi Israel dan deklarasi perang mereka ke Hamas.

    “Mereka yang berniat membunuh harus dilucuti. Propaganda untuk melatih orang menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan,” ujar dia.

    Kunjungan Musk ke kibbutz berlangsung saat Israel dan Hamas sedang melakukan gencatan senjata.

    Kedua pihak sepakat melancarkan gencatan senjata pada 24-28 November. Kemudian diperpanjang pada 29-30 November.

    Israel dan Hamas juga kembali sepakat menerapkan gencatan senjata untuk 24 jam ke depan yang dimulai pada hari ini, Kamis (30/11).

    Perpanjangan gencatan senjata yang kedua kali ini sempat terancam batal setelah Hamas mengklaim Israel menolak tawaran pembebasan sandera tambahan.

    Hamas juga telah memerintahkan pasukannya untuk siaga tempur menyusul belum ada tanda dari Israel menyetujui perpanjangan gencatan senjata.

    Kesepakatan gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Imbas serangan mereka, lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 6 ribu anak-anak dan 4 ribu perempuan.

    (isa/pra)

  • Cerita Remaja Palestina Tahanan Israel: Disiksa-Disemprot Gas Air Mata

    Cerita Remaja Palestina Tahanan Israel: Disiksa-Disemprot Gas Air Mata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang perempuan Palestina, Zeina Abdo, menceritakan kengerian mendekam di penjara Israel selama kurang lebih dua tahun terakhir.

    Abdo merupakan salah satu warga Palestina tahanan Israel yang dibebaskan baru-baru ini dari penjara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas di Jalur Gaza Palestina.

    Abdo mengatakan dua tahun terakhir layaknya mimpi paling buruk dalam hidupnya. Selama dipenjara, perempuan berusia 18 tahun itu mengaku mendapat penyiksaan hampir setiap harinya.

    “Mereka (militer Israel) mengepung kami dan menyemprotkan gas air mata kepada kami. Mereka pukuli dan habisi perempuan, anak perempuan. Maksud saya, kami itu anak perempuan. Kami hanya anak-anak. Bagaimana kalian (militer Israel) menyiksa kami?” kata Abdo dalam wawancaranya dengan Al Jazeera pada Rabu (29/11).

    Abdo menuturkan dia dan tahanan anak-anak Palestina lainnya kerap menjadi target penyiksaan verbal dan non-verbal oleh petugas sipir. Ia mengaku kerap tidak diberikan makanan dan minuman selama beberapa hari.

    “Mereka (aparat Israel) memukuli kami, bersumpah serapah terhadap kami, dan menyiksa kami. Saya menghabiskan enam hari di penjara tanpa tidur, tidak ada makanan, dan tanpa air minum bersama empat personel militer yang menyiksa saya,” kata Abdo.

    “Mereka mengancam akan membunuh saya dengan menyetrum saya sampai mati. mereka menargetkan kepala saya,” paparnya menambahkan.

    Abdo ditahan Israel sejak 2021 ketika masih berusia 16 tahun setelah didakwa atas tuduhan penghasutan melalui media sosial karena mengunggah foto bendera Palestina.

    “Saya mengunggah foto-foto bendera Palestina sama seperti warga Palestina pada umumnya. Ini adalah tanah air kami dan di hari akhir pun ini tetap menjadi tanah kami. Mereka mengunggah bendera Israel dan menganggapnya normal,” ucap Abdo.

    [Gambas:Twitter]

    “Tapi ketika kami datang untuk membela tanah air kami dengan hanya mengunggah sesuatu di media sosial, mereka menuduh orang ini melanggar hukum dan menuding tengah merencanakan sesuatu yang jahat,” katanya lagi.

    Abdo merupakan satu dari total 150 warga Palestina tahanan Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di Gaza. Sebanyak 117 tahanan yang dibebaskan ini merupakan anak-anak, sementara sisanya adalah perempuan.

    Menurut Al Jazeera, Israel telah menahan lebih dari 12 ribu anak-anak Palestina dalam dua dekade terakhir. Sebanyak 500-700 anak-anak Palestina ditahan Israel setiap tahun tanpa pengadilan yang jelas.

    Anak-anak Palestina yang menjadi tahanan Israel ini kerap menerima penyiksaan selama di penjara.

    Para analis menganggap pemenjaraan sewenang-wenang dan sistematik seperti ini merupakan bentuk hukuman kolektif yang diterapkan Israel secara tak manusiawi.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah pantai di Jalur Gaza, Palestina, diserang oleh angkatan laut Israel di tengah gencatan senjata yang masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (29/11).

    Berdasarkan laporan dari beberapa sumber kepada kantor media WAFA, sejumlah perahu mengeluarkan tembakan yang ditargetkan ke rumah-rumah warga sipil Palestina yang berada di wilayah Khan Yunis, Al Shati, Sheikh Radwan, dan beberapa wilayah lainnya.

    Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa imbas serangan Israel di pantai Gaza tersebut.

    Ini bukan pertama kali Israel melanggar kesepatakan gencatan senjata di Gaza. Salah satu yang terbaru, pasukan militer Israel dilaporkan menembaki perahu warga Palestina di Pantai Jalur Gaza.

    Koresponden media Israeli Walla, Amir Bohbot, mengatakan tembakan kedua terjadi di Pantai Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) bahkan mengeluarkan peringatan lewat media sosial kepada warga Palestina yang tinggal di Gaza.

    Lewat cuitan di X (dulu Twitter), IDF mengeluarkan tiga larangan bagi warga Palestina. Pertama, warga dilarang pindah ke Gaza barat karena dianggap sebagai zona perang.

    “Kalian cuma boleh pindah ke Wadi Gaza selatan via Jalan Salah al-Din,” cuit IDF pada Rabu (29/11).

    IDF melarang warga Palestina mendekati perbatasan sejauh 1 kilometer, dan dilarang masuk ke laut.

    [Gambas:Twitter]

    Pasukan militer Israel tidak hanya menyerang Jalur Gaza saat gencatan senjata masih berlangsung. Mereka juga menggempur Tepi Barat.

    Beberapa video yang diunggahdi media sosial menunjukkan pasukan Israel melakukan lebih banyak serangan setiap malam di Tepi Barat Palestina bahkan ketika pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Palestina di penjara berlangsung.

    Jenin pun juga menjadi target serangan Israel selama gencatan senjata. Pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu desa Jaba di Jenin yang terletak di bagian utara Tepi Barat.

    Video lain juga menunjukkan pasukan Israel menyerbu daerah al-Bathan, sebelah timur Nablus, serta kota Beitunia di Ramallah.

    Pasukan Israel juga menyerbu dan mengepung kota Jenin pada hari ini. Pengepungan ini melibatkan ratusan tentara Israel, lebih dari 50 kendaraan lapis baja, sejumlah buldoser yang biasa digunakan untuk menghancurkan jalan.

    Setidaknya, delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Jumlah korban luka ini diperkirakan akan meningkat.

    Jalur Gaza kini memasuki hari keenam perpanjangan gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas. Gencatan senjata ini akan berakhir pada hari ini, Rabu (29/11).

    Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata tahap pertama yang sudah berlangsung pada 24-27 November lalu.

    (pra/pra)

  • Hewan di Kebun Binatang Gaza Telantar Sampai Mati Gegara Agresi Israel

    Hewan di Kebun Binatang Gaza Telantar Sampai Mati Gegara Agresi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hewan-hewan di Kebun Binatang Gaza, Palestina, turut menjadi korban gegara kekejaman Israel di wilayah tersebut.

    Kehancuran kebun binatang itu terekam dalam video yang diunggah Al Jazeera, Rabu (29/11).

    Kebun binatang itu merupakan rumah bagi sekitar 100 spesies. Tempat satwa ini menghadapi masalah besar usai Israel memblokade total Gaza.

    Saat Israel mulai melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober, penjaga kebun terpaksa pergi.

    “Pasukan Israel sialnya tak mengizinkan kami ke sini [kebun binatang],” kata Kepala Kotamadya Gaza, Yahya Al Sarraj, kepada Al Jazeera.

    Suatu hari dua penjaga kebun binatang memberanikan diri menuju ke tempat itu untuk mengurus hewan-hewan di sana. Namun, mereka menjadi target Israel.

    “Mereka menjadi sasaran secara langsung. Satu dari mereka mengalami luka-luka,” kata Al Sarraj.

    Foto: Dok. CNNIndonesia

    Staf kebun binatang mencoba kembali ke tempat hewan-hewan itu selama gencatan senjata diterapkan.

    Namun, segalanya terlambat. Hewan-hewan di tempat itu hanya tinggal hitungan jari.

    Di rekaman tersebut tampak sisa tumbuhan yang terbakar, tembok-tembok yang hancur, dan hewan yang mati mengenaskan karena serangan Israel.

    Sekitar 90 persen hewan di kebun binatang itu mati. Beberapa di antaranya hyena, rubah Palestina, hingga babon yang tampak kurus kering karena kelaparan.

    Banyak binatang kelaparan karena staf tak boleh mengurus mereka. Israel bisa menembak pengurus kebun binatang jika para staf ini nekat ke tempat tersebut.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

    Imbas serangan Israel, 14.800 orang di Palestina meninggal.

    Kemudian pada 24 November, Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari. Perjanjian ini lalu diperpanjang dua hari.

    Namun, di tengah gencatan senjata, Israel masih menyerang Gaza dan Tepi Barat.

    [Gambas:Twitter]

    (bac/bac)

  • Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas Saat Ngobrol Bareng Netanyahu

    Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas Saat Ngobrol Bareng Netanyahu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengusaha teknologi Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap Israel yang kini di tengah gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

    Ia menyatakan hal tersebut ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan lewat Space, salah satu fitur X (dulu Twitter).

    Elon Musk setuju dengan Netanyahu yang mengatakan Israel harus menghancurkan Hamas.

    “Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir. Setelah itu, propaganda harus dihentikan,” kata Elon Musk, seperti diberitakan CNN, Senin (27/11).

    “Mereka hanya melatih orang untuk menjadi pembunuh,” tambahnya.

    Selain itu, Musk juga mengatakan Gaza harus dibuat “makmur”. Dengan demikian, dia merasa Gaza akan memiliki masa depan yang lebih indah.

    “Saya ingin membantu,” katanya menawarkan bantuan kepada Netanyahu.

    Elon Musk melakukan kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu pada Senin (27/11).

    Ketika bertemu dengan Netanyahu, Musk diajak jalan-jalan ke Kfar Azza, salah satu wilayah yang kena serangan di awal agresi Israel dengan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Tidak hanya Netanyahu, Musk juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Dalam pertemuan itu, Herzog menyampaikan bahwa media sosial X milik Musk dituding antisemit oleh para aktivis hingga tokoh Israel.

    Sehingga, Herzog mendorong Musk untuk bertindak terhadap ujaran kebencian terhadap Yahudi.

    “Sayangnya, kita dibanjiri dengan antisemitisme, yaitu kebencian terhadap orang Yahudi,” kata Herzog kepada Musk dalam pertemuan itu.

    “Saya rasa kita perlu melawan ini bersama-sama. Karena, platform yang Anda pimpin sayangnya memiliki banyak kebencian terhadap Yahudi, antisemitisme,” imbuhnya.

    Elon Musk pun sepakat dengan pernyataan Isaac Herzog. Dia mengatakan punya peran yang besar untuk melawan antisemitisme.

    “Kita perlu melakukan hal-hal yang diperluka untuk menghentikan kebencian,” ucap Musk.

    “Pada dasarnya, orang-orang ini telah dicekoki proppaganda sejak masih anak-anak, dan sungguh luar biasa apa yang mampu dilakukan manusia jika diberi kebohongan. Sejak kecil mereka akan berpikir bahwa pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah adalah hal yang baik,” lanjutnya.

    “Segitu besarnya pengaruh propaganda terhadap pikiran masyarakat,” pungkasnya.

    Sebelumnya, X mulai mendapat tudingan antisemit hingga membuat Elon Musk buru-buru bertindak dengan merencanakan pertemuan dengan Presiden Isaac Herzog.

    Pertemuan ini berlangsung di tengah perpanjangan gencata senjata militer Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata tahap kedua ini bakal berlangsung hingga Kamis (30/11).

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    (pra/pra)

  • Akun X Militer Israel Dirujak Netizen, Dinilai Bikin Propaganda Lagi

    Akun X Militer Israel Dirujak Netizen, Dinilai Bikin Propaganda Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Media sosial militer Israel (Israel Defense Force/IDF) kembali menjadi sorotan netizen lantaran dianggap mengunggah konten propaganda soal penyanderaan oleh milisi Hamas Palestina.

    IDF menunggah sebuah video berdurasi 1 menit 22 detik pada Selasa (28/11) di akun X yang berisikan narasi soal kondisi ratusan orang yang menjadi sandera Hamas sejak 7 Oktober lalu.

    Video itu diyakini diunggah IDF untuk menanggapi berbagai pemberitaan soal cerita beberapa sandera Israel yang mengaku diperlakukan baik selama diculik milisi Hamas.

    “Jangan biarkan Hamas membodohi Anda,” bunyi caption dalam unggahan video IDF tersebut.

    Video itu mendapat beragam reaksi dari netizen, terutama para penentang agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina.

    “Jangan biarkan Zionis membodohi Anda,” bunyi komentar salah satu netizen dalam unggahan IDF tersebut.

    “Jangan biarkan IDF membodohi Anda,” kata netizen lainnya di kolom komentar.

    [Gambas:Twitter]

    “Israel berdalih membela dirinya sendiri dari sebuah negara yang tidak memiliki militer baik angkatan darat, laut, dan udara, hingga senjata berat,” papar netizen lain.

    Hamas memang menyandera lebih dari 200 orang dari Israel saat melancarkan serangan dadakan ke negara Zionis itu pada 7 Oktober lalu.

    Serangan Hamas ini menjadi pematik agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 14.800 warga sipil, termasuk 6.000 anak.

    Sebanyak 200 lebih sandera itu terdiri dari warga Israel hingga warga negara asing seperti warga Amerika Serikat, Prancis, hingga Thailand.

    Sekitar dua pekan setelah perang pecah, Hamas sempat membebaskan dua sandera. Saat itu, sejumlah cerita sandera yang mengaku diperlakukan sangat baik oleh milisi Hamas pun menjadi sorotan publik.

    Hamas, milisi penguasa Gaza itu pun akhirnya sepakat membebaskan puluhan sandera lainnya secara bertahap setelah menyepakati gencatan senjata dengan Israel pada pekan lalu.

    Sejak gencatan berlangsung pada Jumat (24/11) pekan lalu, Hamas juga sudah membebaskan puluhan sandera lainnya sebagai bagian dari kesepakatan. Baru-baru ini, viral sebuah surat berisikan ucapan terima kasih dari seorang sandera Israel kepada Hamas.

    (rds/bac)