Perusahaan: Twitter

  • Elon Musk Tuding AI Google Gemini Rasis dan Seksis

    Elon Musk Tuding AI Google Gemini Rasis dan Seksis

    Jakarta

    Gemini, layanan AI generatif milik Google, sedang terlibat kontroversi karena gambar buatannya yang tidak sesuai dengan sejarah. Elon Musk juga ikut menyindir Google dan menyebut Gemini produk yang rasis dan seksis.

    Kontroversi ini berawal dari sejumlah pengguna yang memanfaatkan Gemini untuk membuat gambar yang berisi tokoh dari sejarah seperti Bapak Pendiri Amerika Serikat dan orang Viking.

    Namun, gambar Bapak Pendiri Amerika Serikat yang dibuat Gemini justru memperlihatkan perempuan berkulit hitam. Begitu juga dengan gambar orang Viking yang menampilkan orang Asia dan orang berkulit gelap.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dalam keterangan resminya, Google mengatakan pihaknya sudah mengetahui masalah fitur generator gambar Gemini yang tidak akurat. Google juga menghentukan sementara fitur untuk membuat ilustrasi manusia di Gemini.

    “Kami telah berupaya untuk mengatasi masalah terbaru dengan fitur pembuatan gambar Gemini,” kata Google dalam pernyataan yang diunggah di Twitter/X, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (23/2/2024).

    “Sementara kami melakukan perbaikan, kami akan menghentikan sementara pembuatan gambar manusia dan akan segera merilis kembali versi yang lebih baik,” sambungnya.

    Namun pernyataan Google sepertinya belum memuaskan Musk. Ia mengunggah beberapa cuitan di X yang isinya menyindir Google Gemini, senada dengan beberapa tokoh sayap kanan yang menuding Google rasis karena tidak mau menggambarkan orang kulit putih.

    “Saya senang Google terlalu berlebihan dalam menghasilkan gambar AI, karena hal itu membuat program mereka yang rasis dan anti-peradaban menjadi jelas untuk semua orang,” kata Musk dalam salah satu postingannya di X.

    Tidak berhenti sampai di situ, Musk juga menyerang Product Lead Google Gemini Jack Krawczyk. Dalam postingannya yang berisi tangkapan layar cuitan lama Krawczyk, Musk mengatakan dialah yang membuat AI Google menjadi rasis dan seksis.

    “Saya tidak menyindir orang sembarangan. Orang gila ini adalah alasan utama mengapa AI Google sangat rasis dan seksis,” cuit Musk.

    [Gambas:Twitter]

    Ini bukan pertama kalinya Musk mengkritik perusahaan teknologi lainnya karena lebih mengutamakan keberagaman dan inklusivitas. Sebelumnya ia pernah menyindir OpenAI karena produknya yang diklaim terlalu ‘woke’.

    Gemini sendiri merupakan produk AI terbaru dari Google yang sebelumnya dikenal dengan nama Bard. Sama seperti kompetitornya, Gemini juga bisa menghasilkan gambar berdasarkan input pengguna dalam bentuk teks.

    (vmp/vmp)

  • Tujuan Perpres Publisher yang Disahkan Jokowi Baik, Tapi Kalau Dilanggar Gimana?

    Tujuan Perpres Publisher yang Disahkan Jokowi Baik, Tapi Kalau Dilanggar Gimana?

    Jakarta

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights. Aturan ini dinilai pengamat memiliki tujuan yang baik, tapi di satu sisi, sanksi terkait pelanggarannya masih belum jelas.

    Hal tersebut disampaikan oleh Enda Nasution, Pengamat Media Sosial dan Platform Digital. Menurutnya, Perpres Publisher Rights menjawab keresahan teman-teman di industri media, yang mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya.

    “Jadi Pilpres ini langkah awal untuk memaksa para pemilik platform digital grup Meta misalnya Facebook, Instagram, WhatsApp, grup Google dengan Google News, grup TikTok untuk semua melakukan dukungan kepada perusahaan media dalam bentuk kerja sama bisnis, pelatihan, dan bentuk dukungan lain,” kata Enda kepada detikINET, Rabu (21/2/2024).

    Namun Enda masih menunggu sepak terjang Perpres tersebut, mengingat tidak terlihat sanksi yang jelas jika Perpres ini tidak dilaksanakan oleh para platform digital. Selain itu dirinya juga masih bertanya-tanya, kerja sama bisnis seperti apa yang akan terjalin.

    Dari penjelasan Enda, tidak ada nilai jumlah atau persentase bisnis yang disebutkan. Termasuk misalnya jumlah pelatihan, sehingga ia mengatakan bahwa ini semua masih harus dirumuskan dan dilihat bagaimana nanti praktiknya.

    “Yang belum tampak juga adalah jika nanti sudah ada kerangka kerja, kemudian dukungan itu tidak dipenuhi oleh platform digital maka sanksi apa yang akan diberikan,” tanya Enda.

    Enda menambahkan, berdasarkan Perpres Publisher Rights, komite yang dibentuk bisa melaporkan hal itu ke Kementerian terkait. Nah, di sini Enda pun menggambarkan sanksi yang akan diberikan, apabila para platform digital melanggar.

    “Saya membayangkan sekarang mungkin sanksi yang akan diberikan adalah berupa sanksi administratif misalnya,” pungkas Enda.

    Untuk diketahui, Perpres Publisher Rights bertujuan untuk mengatur platform digital seperti Google, YouTube, X/Twitter, Instagram, Facebook, maupun TikTok terkait konten berita. Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital Untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas pada 20 Februari 2024.

    (hps/rns)

  • Google Tanggapi Perpres Publisher Rights yang Disahkan Presiden Jokowi

    Google Tanggapi Perpres Publisher Rights yang Disahkan Presiden Jokowi

    Jakarta

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights, bertepatan dengan perayaan Hari Pers Nasional 2024. Perpres ini meregulasi platform digital, seperti Google, YouTube, X/Twitter, Instagram, Facebook, maupun TikTok terkait konten berita.

    Disahkan pada 20 Februari 2024, Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024. Google sebagai platform digital terbesar memberikan tanggapannya terkait hal ini.

    “Kami memahami Pemerintah telah mengesahkan peraturan tentang penerbit berita, dan kami akan segera mempelajari detailnya,” sebut Perwakilan Google melalui keterangan tertulis.

    Mereka melanjutkan, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan penerbit berita dan Pemerintah untuk mendukung dan membangun masa depan ekosistem berita yang berkelanjutan di Indonesia.

    “Sangatlah penting untuk produk kami dapat menyajikan berita dan perspektif yang beragam tanpa prasangka dan bias. Maka, dalam upaya bersama ini, kami selalu menekankan perlunya memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses ke sumber berita yang beragam, dan perlunya mengupayakan ekosistem berita yang seimbang di Indonesia, yaitu ekosistem yang dapat menghasilkan berita berkualitas untuk semua orang, sekaligus memungkinkan semua penerbit berita, baik besar maupun kecil, untuk berkembang,” jelas Google.

    Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyebut proses menuju pengesahan Perpres ini sangat panjang. Jokowi mengaku sudah mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.

    “Saya tau ini melelahkan bagi banyak pihak, sulit sekali menemukan titik temu. Sebelum tanda tangan, saya juga betul-betul mendengarkan aspirasi dari rekan-rekan pers. Aspirasinya tidak benar-benar bulat, ada perbedaan aspirasi antara media konvensional dan digital,” kata Jokowi di puncak Hari Pers Nasional 2024 yang digelar di Ecovention, Ancol, Jakarta, Selasa (20/2).

    Lebih lanjut, Jokowi mengatakan semangat pembahasan perpres Publisher Rights itu guna memastikan keberlanjutan industri media nasional ke depannya.

    Ia juga menegaskan perpres Publisher Rights tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebebasan pers, melainkan Pemerintah hanya mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital.

    (rns/afr)

  • Tagar Jangan Jadi Dosen Trending, Ada Apa?

    Tagar Jangan Jadi Dosen Trending, Ada Apa?

    Jakarta

    Daftar Trending Topik di linimasa X (dulu Twitter) pada Selasa (21/2/2024) diramaikan tagar Jangan Jadi Dosen. Banyak netizen menggaungkan cuitan tersebut, kenapa ya?

    Tagar Jangan Jadi Dosen masuk ke daftar trending topik di Indonesia dengan lebih dari 2,600 cuitan. Berdasarkan penelurusan detikINET, tagar ini berawal dari sebuah akun bernama @ardisatriawan. Diketahui pemilik akun ini memiliki nama lengkap Ardianto Satriawan yang merupakan Dosen Teknik Elektro ITB dengan 11 ribu followers.

    “Kita mulai dengan hashtag #JanganJadiGuru #JanganJadiDosen Bisa dengan share THP masing-masing dan pakai hashtag.” tulis @ardisatriawan pada Senin, 20/2/2024.

    Sebelumnya, cuitan-cuitan @ardisatriawan menyoroti profesi pekerja dosen, guru, hingga honorer yang memiliki upah kecil bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan UMR Jakarta. Ia juga menyinggung undang-undang yang mengatur profesi ini justru merugikan mereka.

    [Gambas:Twitter]

    Terlihat ada pro kontra terhadap cuitan tersebut, ada beberapa netizen yang kontra dengan mengungkapkan jika pendapatan dosen lebih besar karena bisa mengajar di berbagai universitas ataupun memiliki pekerjaan sampingan lainnya.

    Namun bagi yang pro bahwa gaji dosen kecil, mengungkapkan bahwa dosen yang mengajar di banyak tempat memiliki peran yang minim di kehidupan keluarganya khususnya bagi anak-anaknya yang membutuhkan sosok ayah.

    [Gambas:Twitter]

    Demikian, netizen pun rama-ramai yang berprofesi sebagai dosen, guru, dan honoror turut membagikan bukti terima gaji mereka selama mereka bekerja dan menggaungkan tagar jangan jadi dosen.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    (jsn/afr)

  • 5 Kewajiban Platform Digital di Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

    5 Kewajiban Platform Digital di Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

    Jakarta

    Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Publisher Rights pada 20 Februari 2024. Perpres ini bertujuan untuk mengatur tanggung jawab perusahaan platform digital seperti Google, Facebook, dan X (sebelumnya Twitter) dalam mendukung jurnalisme berkualitas yang dihasilkan oleh perusahaan pers di Indonesia.

    Perpres Publisher Rights dikeluarkan sebagai respons terhadap perkembangan teknologi informasi yang mendorong perubahan besar dalam praktik jurnalisme berkualitas. Perusahaan platform digital memiliki peran penting dalam menyebarluaskan berita yang diproduksi oleh perusahaan pers, namun juga berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti penyebaran berita palsu, pelanggaran hak cipta, dan ketimpangan nilai ekonomi.

    “Semangat awal perpres ini kita ingin jurnalisme berkualitas, yang mengedukasi untuk kemajuan Indonesia. Kita juga ingin memastikan keberlanjutan industri media, kita ingin kerja sama yang adil antara pers dan platform digital,” ujar Jokowi di puncak Hari Pers Nasional 2024 yang digelar di Ecovention, Ancol, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

    Pada Pasal 5 Perpres Publisher Rights mengatur tanggung jawab perusahaan platform digital. Ada 5 kewajiban yang patut dilakukan guna mendukung jurnalisme berkualitas, antara lain:

    Perusahaan platform digital wajib tidak memfasilitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten berita yang tidak sesuai dengan undang-undang mengenai pers setelah menerima laporan melalui sarana pelaporan yang disediakan oleh perusahaan platform digital.Perusahaan platform digital wajib memberikan upaya terbaik untuk membantu memprioritaskan fasilitasi dan komersialisasi berita yang diproduksi oleh perusahaan pers.Perusahaan platform digital wajib memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan pers dalam menawarkan layanan platform digital.Perusahaan platform digital wajib melaksanakan pelatihan dan program yang ditujukan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab.Perusahaan platform digital wajib memberikan upaya terbaik dalam mendesain algoritma distribusi berita yang mendukung perwujudan jurnalisme berkualitas sesuai dengan nilai demokrasi, kebinekaan, dan peraturan perundang-undangan.

    Jokowi menegaskan Perpres Publisher Rights tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebebasan pers. Pemerintah hanya mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital.

    “Tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebebasan pers. Saya tegaskan publisher rights lahir dari insan pers. Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara pers dan platform digital dengan semangat meningkatkan jurnalisme berkualitas,” ucapnya.

    Perpres Publisher Rights diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan pers dan jurnalisme berkualitas di Indonesia, antara lain:

    Perusahaan pers dapat mendapatkan nilai ekonomi yang adil dan transparan dari konten berita yang diproduksi dan disebarkan melalui platform digital.Perusahaan pers dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas berita yang diproduksi dengan mengikuti kode etik jurnalistik dan undang-undang pers.Perusahaan pers dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi jurnalis dalam menghasilkan berita yang berkualitas dan bertanggung jawab dengan mengikuti pelatihan dan program yang diselenggarakan oleh perusahaan platform digital.Perusahaan pers dapat meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas dalam menyajikan berita dengan mendapatkan akses data dan informasi terkait dengan distribusi berita dari perusahaan platform digital.Perusahaan pers dapat meningkatkan kerja sama dan sinergi dengan perusahaan platform digital dalam mendukung jurnalisme berkualitas di Indonesia.

    (afr/afr)

  • Rumor Samsung Galaxy Z Fold 6 Bakal Punya Kamera 200 MP

    Rumor Samsung Galaxy Z Fold 6 Bakal Punya Kamera 200 MP

    Jakarta

    Spesifikasi kamera Samsung Galaxy Z Fold series memang sedikit ketinggalan dibandingkan Galaxy S Ultra. Tapi Galaxy Z Fold 6 sepertinya akan mematahkan tradisi tersebut.

    Menurut bocoran dari tipster Revegnus yang diunggah di Twitter/X, Samsung akan membekali Galaxy Z Fold 6 dengan kamera utama 200 MP. Kamera itu diklaim akan menggunakan sensor ISOCELL HP2, sama seperti yang digunakan Galaxy S24 Ultra.

    Revegnus juga mengatakan Samsung akan menambahkan kamera 200 MP ke Galaxy Z Fold 6 alih-alih mengurangi kapasitas baterai. Tidak diketahui apakah Samsung benar-benar berencana menurunkan kapasitas baterai Galaxy Z Fold 6 atau Revegnus salah sebut dan sebenarnya bermaksud menulis ‘menambahkan’.

    Galaxy Z Fold 5 sendiri masih menggunakan kamera 50 MP, jadi upgrade ke kamera 200 MP merupakan hal yang signifikan. Jika rumor ini menjadi kenyataan, Galaxy Z Fold 6 akan jadi ponsel layar lipat pertama yang mengusung kamera 200 MP.

    Di sisi lain, tipster Ice Universe sebelumnya mengatakan Galaxy Z Fold 6 tidak akan mendapatkan upgrade kamera. Mereka mengklaim Samsung masih akan menggunakan kamera 50 MP yang sama seperti di Galaxy Z Fold 5.

    Klaim Ice Universe ini juga didukung oleh GalaxyClub yang mengatakan Samsung saat ini sedang menguji coba kamera utama 50 MP untuk Galaxy Z Fold 6. Vendor ponsel asal Korea Selatan itu bisa saja beralih ke kamera 200 MP di fase pengembangan berikutnya, tapi tidak untuk saat ini, seperti dikutip dari SamMobile, Sabtu (17/2/2024).

    GalaxyClub juga mengungkap konfigurasi kamera Galaxy Z Fold 6 yang tidak berubah dari generasi sebelumnya yaitu kamera ultrawde 12 MP, kamera depan 10 MP di cover screen, dan kamera depan bawah layar 4 MP di layar utama. Spesifikasi kamera telephoto-nya belum diketahui, tapi kemungkinan Samsung akan mempertahankan kamera telephoto 10 MP dengan optical zoom 3x.

    Rumor yang beredar sebelumnya menyebut Galaxy Z Fold 6 akan memiliki cover screen yang ukurannya lebih lebar. Mengingat peluncurannya masih beberapa bulan lagi, bocoran soal Galaxy Z Fold 6 sepertinya masih akan terus berdatangan.

    (vmp/rns)

  • Meta Uji Fitur Trending Topik di Threads

    Meta Uji Fitur Trending Topik di Threads

    Jakarta

    Meta dikabarkan sedang menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna Threads dapat melihat apa yang sedang trend di platform tersebut, mirip dengan X (dulu Twitter).

    CEO Meta Mark Zuckerberg melalui akun Threads-nya mengumumkan bahwa Threads sudah mulai menguji coba fitur ‘topik-topik teratas hari ini’ di Amerika Serikat.

    Dijelaskan Meta, fitur ini nantinya akan menampilkan topik-topik yang sedang hanya diperbincangkan pengguna di Threads, dan akan muncul di pencarian dan diselingi dengan postingan di fee For You.

    Ujicoba Fitur Tren di Threads. Foto: Dok. Meta

    “Tren tertentu akan ditentukan oleh sistem AI kami berdasarkan apa yang sedang ramai diperbincangkan orang saat ini di Threads,” ujar Instagram Head Ada Mosseri sebagaimana dilansir detiKINET dari Engadget, Kamis (15/2/2024).

    Menariknya, Threads akan memunculkan tredn yang berkaitan dengan politik dan pemilu. Pasalnya belum lama ini Meta mengatakan bahwa tidak akan lagi menyarankan konten politik dalam rekomendasinya kecuali jika pengguna memang mengikuti akun-akun politik.

    Meta pun mengonfirmasi bahwa pembatasan tersebut tidak akan berlaku untuk fitur trendingnya.

    “Konten politik dapat menjadi topik. Kami hanya akan menghapus topik politik jika topik tersebut melanggar Panduan Komunitas kami atau kebijakan integritas lain yang berlaku,” kata juru bicara Meta kepada Engagdet.

    Penambahan fitur tren ini sebenarnya sudah lama diminta oleh pengguna Threads, mereka berharap dengan adanya fitur tersebut membuat platform ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan pembaruan secara real-time.

    Meskipun AI akan menentukan sebagian besar dari apa yang muncul, namun Meta berencana untuk melakukan kurasi terhadap apa yang muncul sebagai topik utama.

    Meta mengatakan ada sebuah tim yang terdiri dari spesialis konten untuk memastikan bahwa topik-topik tersebut tidak melanggar Pedoman Komunitas kami atau pedoman integritas lain yang berlaku, dan bahwa topik-topik tersebut tidak duplikatif, tidak masuk akal, atau menyesatkan.

    Untuk saat ini, ‘topik-topik teratas hari ini’ hanyalah sebuah uji coba kecil namun Zuckerberg mengatakan bahwa fitur ini akan hadir di lebih banyak negara dan bahasa setelah disempurnakan.

    (jsn/fay)

  • Di Hari Pers Nasional, Menkominfo Ungkap Perpres Publisher Rights Segera Disahkan Jokowi

    Di Hari Pers Nasional, Menkominfo Ungkap Perpres Publisher Rights Segera Disahkan Jokowi

    Jakarta

    Bertepatan dengan Hari Pers Nasional, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengumumkan kabar terbaru aturan publisher rights atau hak penerbit bagi perusahaan media di Indonesia.

    Pemerintah dan pemangku kepentingan telah membahas pengaturan yang berkaitan dengan kerjasama perusahaan pers dan platform digital, seperti Google, Facebook, X atau sebelumnya Twitter, hingga TikTok.

    Menkominfo Budi menyebutkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Publisher Rights akan segera disahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    “Dalam waktu dekat, dengan seizin Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tentu dengan kebijakan Bapak Presiden, kita akan menyambut hari baik itu akan segera datang,” ungkap Budi dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (9/2/2024).

    Menurut Budi dalam penggodokan aturan Publisher Rights ini melalui proses diskusi dan pembahasan berlangsung dengan baik untuk mencari titik temu atas perbedaan-perbedaan yang ada.”Saya mengapresiasi konsistensi rekan-rekan sekalian dalam mengawal proses yang sangat panjang ini. Kami telah mendiskusikan hal ini, dan pemerintah sepakat bahwa regulasi ini perlu disahkan sesegera mungkin,” jelasnya.

    Menkominfo menegaskan untuk mewujudkan keberlanjutan media dan jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan semua pihak. Melalui Rancangan Perpres Publisher Rights ini diharapkan akan ada payung hukum yang menjadi acuan bersama.

    “Kita ingin memastikan bahwa kerja sama antara perusahaan pers dan platform digital dapat terwujud dan memberi manfaat optimal, dengan kepastian payung hukum di dalamnya,” ucap Budi.

    Disampaikan Menkominfo Budi, Pemerintah juga menyiapkan langkah mitigasi agar pasca pengesahan regulasi, semua pihak bisa menjalankannya dengan optimal.

    “Kita sudah cukup optimis dan Pemerintah berkomitmen untuk memastikan mitigasi dan solusi ini betul-betul bisa berjalan,” tegasnya.

    (agt/agt)

  • Skandal Perselingkuhan Terungkap, Miss Jepang Kelahiran Ukraina Lepas Gelar

    Skandal Perselingkuhan Terungkap, Miss Jepang Kelahiran Ukraina Lepas Gelar

    Tokyo

    Pemenang kontes kecantikan Miss Jepang kelahiran Ukraina telah menyerahkan mahkotanya setelah sebuah tabloid melaporkan perselingkuhannya dengan seorang dokter yang sudah menikah.

    Karolina Shiino, 26, dinobatkan sebagai Miss Jepang dua minggu lalu tetapi kemenangannya memicu debat publik karena ia bukan keturunan Jepang.

    Meskipun ada beberapa yang menyambut penobatan warga naturalisasi itu, ada pula mereka yang mengatakan dia tidak mewakili standar kecantikan tradisional Jepang.

    Di tengah kehebohan itu, sebuah tabloid lokal menerbitkan laporan yang menuduh Shiino terlibat dalam perselingkuhan.

    Artikel Shukan Bunshun melaporkan bahwa Shiino telah menjalin hubungan dengan seorang influencer sekaligus dokter yang sudah menikah. Pria itu belum memberikan komentar publik.

    Dalam tanggapan awalnya pada laporan itu minggu lalu, pihak penyelenggara kontes kecantikan membela Shiino. Mereka mengatakan Shiino tidak tahu pria itu sudah menikah.

    Namun pada Senin (06/02), penyelenggara kontes mengatakan Shiino telah mengakui bahwa ia tahu pria itu sudah menikah dan mempunyai keluarga.

    Shiino juga meminta maaf kepada para penggemarnya dan masyarakat umum dalam sebuah pernyataan pada Senin lalu. Ia mengatakan dia bertindak seperti itu karena takut dan panik saat menanggapi laporan tersebut.

    “Saya benar-benar minta maaf atas masalah besar yang saya sebabkan dan karena mengkhianati mereka yang mendukung saya,” katanya.

    Gelar Miss Jepang akan tetap kosong untuk sepanjang tahun ini, meskipun ada beberapa pemenang kedua.

    Penobatan Karolina Shiino sebagai Miss Jepang memicu perdebatan.

    “Ada hambatan soal ras dan sulit untuk diterima sebagai orang Jepang.”

    Itulah yang diucapkan Karolina Shiino dalam bahasa Jepang yang lancar sambil menangis setelah dia dinobatkan sebagai Miss Jepang pada Senin (22/01).

    Kompetisi tersebut menobatkan Shiino pada 22 Januari orang pertama yang keturunan Eropa yang diberi kehormatan tersebut.

    Ia lahir di Ukraina sebelum pindah bersama ibunya ke Jepang ketika dia berusia lima tahun dan mengambil nama belakang milik ayah tirinya yang merupakan orang Jepang.

    Karolina Shiino adalah warga naturalisasi Jepang pertama yang memenangkan kontes kecantikan Miss Jepang (Miss Japan Association)

    Ia bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang dengan lancar dan menjadi warga negara naturalisasi pada 2022.

    Setelah menerima gelar tersebut, ia mengatakan dalam pidatonya: “Saya telah ditolak sebagai orang Jepang berkali-kali, tetapi saya dipenuhi dengan rasa syukur karena diakui sebagai orang Jepang hari ini.”

    Kemenangan Carolina terjadi hampir 10 tahun setelah Ariana Miyamoto menjadi wanita blasteran pertama yang dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 2015.

    Sebagai perempuan yang memiliki ibu orang Jepang dan ayah keturunan Afrika-Amerika, kemenangan Miyamoto menimbulkan pertanyaan: apakah seseorang dari ras campuran berhak memenangkan kompetisi tersebut?

    Ariana Miyamoto menjadi wanita blasteran pertama yang dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 2015 (Getty Images)

    ‘Di mana Jepangnya?’

    Tapi itu tahun 2015. Kini, sejumlah warga Jepang lebih geram dan menumpahkannya di media sosial karena Karolina Shiino bukan keturunan Jepang sama sekali.

    “Orang yang terpilih sebagai Miss Jepang ini bahkan bukan campuran orang Jepang, tapi 100% murni Ukraina. Baiklah dia cantik, tapi ini ‘Miss Japan’. Di mana Jepangnya?” sebut seorang warganet di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    “Kalau dia setengah [Jepang], tentu tidak masalah. Tapi secara etnis dia 0% Jepang dan bahkan tidak lahir di Jepang,” komentar warganet lainnya.

    Baca juga:

    Ada pula yang mengatakan kemenangan Karolina Shiino mengirimkan “pesan yang salah” kepada orang-orang Jepang.

    “Saya pikir orang Jepang secara alami (akan) mendapat pesan yang salah ketika orang berpenampilan Eropa disebut sebagai orang Jepang paling cantik.”

    Yang lain mempertanyakan apakah memilih model kelahiran Ukraina merupakan keputusan politik.

    “Jika dia lahir di Rusia, dia tidak akan menang. Tidak mungkin. Tentu saja kriterianya sekarang adalah keputusan politik. Sungguh hari yang menyedihkan bagi Jepang,” tulis salah satu warganet dengan nada menuduh.

    ‘Dia lebih orang Jepang dari kami’

    Ai Wada, penyelenggara kontes Miss Jepang Grand Prix mengatakan kepada BBC bahwa para juri telah memilih Karolina Shiino sebagai pemenang dengan “keyakinan penuh”.

    “Dia berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang yang indah dan sopan,” kata Ai Wada. “Dia lebih orang Jepang daripada kami.”

    Karolina Shiino lahir di Ukraina kemudian pindah ke Jepang pada usia lima tahun dan dibesarkan di Nagoya (Miss Japan Association)

    Karolina Shiino telah mengumumkan di Instagram awal tahun lalu ketika dia menerima kewarganegaraan Jepang, bahwa dia “mungkin tidak terlihat seperti orang Jepang”, tetapi dia telah “menjadi orang Jepang” karena dirinya besar di Jepang.

    Dan saat menerima gelar Miss Jepang 2024, dia berujar bahwa memenangkan gelar tersebut adalah “sebuah mimpi”.

    “Diakui sebagai orang Jepang dalam kompetisi ini membuat saya merasa bersyukur.”

    Reportase tambahan oleh Chie Kobayashi

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fitur COD Cek Dulu di Shopee Kian Diminati, Apa Sih Keunggulannya?

    Fitur COD Cek Dulu di Shopee Kian Diminati, Apa Sih Keunggulannya?

    Jakarta

    Pada pertengahan tahun lalu, Shopee meng-update fitur COD dengan menghadirkan COD Cek Dulu. Lantas apa saja keunggulan dan manfaat fitur tersebut?

    COD Jadi Pilihan Paling Favorit

    Diketahui hingga saat ini pembayaran cash on delivery alias (COD) masih diminati, meski sudah banyak bermunculan beragam metode pembayaran digital. Hal ini didukung oleh data BPS yang mencatat sekitar 83,11% masyarakat lebih memilih metode pembayaran COD saat belanja online. Adapun pertimbangannya karena faktor kepercayaan, kenyamanan, serta kontrol yang dimiliki oleh konsumen.

    Namun, opsi bayar di tempat memiliki sejumlah kendala. Salah satunya barang yang tidak sesuai ketika sudah diterima. Nah fitur COD Cek Dulu dari Shopee disebut menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut, dengan memberikan pengalaman belanja online yang lebih aman, personal, dan dekat dengan keinginan konsumen.

    Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pembeli membuka paket terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian produk yang dibeli, sebelum membayar kepada kurir yang mengantar paket.

    “Keamanan ekstra, merupakan hal utama yang ditawarkan oleh COD Cek Dulu. Dengan memungkinkan pembeli untuk membuka paket dan memeriksa barang sebelum melakukan pembayaran, diharapkan dapat menciptakan rasa percaya yang lebih tinggi terhadap transaksi online, sekaligus mengurangi risiko pembelian barang yang tidak sesuai dengan harapan,” kata Shopee dalam keterangan resminya, Selasa (6/2/2024).

    Fitur ini tidak hanya menjadi langkah preventif, tetapi juga memberikan transparansi yang lebih baik dalam bertransaksi online. Dengan mekanisme ini, pembeli dapat dengan yakin melanjutkan pembayaran jika barang sesuai atau segera mengembalikannya jika ada ketidakcocokan.

    Fitur COD Cek Dulu di Shopee Jamin Keamanan Bertransaksi

    Dengan kemudahan yang diberikan, tak heran jika fitur COD Cek Dulu langsung diminati masyarakat hanya beberapa saat setelah diluncurkan. Bahkan, sejumlah netizen di platform Twitter/X sudah menyarankan para pengguna Shopee untuk menjajal fitur baru tersebut karena dianggap meningkatkan rasa aman dalam bertransaksi online.

    Salah satu netizen dengan akun @lnv999, menyarankan pengguna lain untuk menggunakan fitur COD Cek Dulu untuk memastikan keamanan produk yang dibeli.

    “Please biasakan buat video unboxing apalagi nominalnya signifikan kaya gini. Atau coba pake COD Cek Dulu kalau di oren, lumayan buat security. Aku kemarin beli hp di official oren pake COD Cek Dulu dan alhamdulillah bener pesanannya,” ungkapnya.

    Hal serupa juga diutarakan oleh akun @cinnamonrolleu, yang telah menggunakan fitur ini untuk membeli ponsel di Shopee.

    “Kamu ada video unboxing nggak? Saranku beli barang yang kaya gitu mending pilih COD Cek Dulu sih nder. Kemaren aku jg beli hp di toko official Xiaomi aman pake cara ini soalnya ya kan barangnya bisa kita cek dulu, nah kalo sesuai bary bayar dan minim dinakalin kurir jg,” jelas akun tersebut.

    (akn/ega)