Perusahaan: Tokopedia

  • Tak Bisa Saingi Shopee-Tokopedia Cs, Bukalapak (BUKA) Kurang Bakar Uang?

    Tak Bisa Saingi Shopee-Tokopedia Cs, Bukalapak (BUKA) Kurang Bakar Uang?

    Bisnis.com, JAKARTA — Strategi ‘bakar uang’ dinilai masih menjadi andalan yang dilakukan platform perdagangan elektronik (e-commerce) untuk menarik minat pasar. Lantas, bagaimana dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA)?

    Perlu diketahui, Bukalapak resmi mengumumkan bakal menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin fokus pada produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, hingga voucher digital emas.

    Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa aksi bakar uang dinilai masih menjadi “bensin” pemain e-commerce seperti Shopee—Tokopedia Cs untuk bersaing dan mempertahankan posisi, serta merebut pasar.

    “Apa yang terjadi di Bukalapak, semakin mengindikasikan inovasi dan bakar uang yang dilakukan oleh e-commerce, hampir di semua industri digital, itu bisa menjadi alat bertahan,” kata Huda kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Menurut Huda, pascaemiten bersandi saham BUKA itu melantai di Bursa alias Initial Public Offering (IPO), perusahaan tidak mendapatkan pendanaan segar. Kondisi ini berbeda dengan pesaingnya, Tokopedia yang setelah IPO dengan Gojek mendapatkan suntikan dana dari Bytedance.

    Bukalapak, kata Huda, lebih fokus terhadap pengembangan mitra bukalapak dalam beberapa tahun terakhir. “Mereka akhirnya memilih menutup layanan e-commerce-nya,” tuturnya.

    Untuk itu, Huda mengaku tidak heran jika aksi bakar uang di industri ini masih tetap melaju dan menjadi andalan. “Saya melihat era bakar uang masih ada dan memang masih menjadi andalan untuk bersaing,” tuturnya.

    Huda menuturkan bahwa peta persaingan e-commerce di Indonesia sejatinya sudah terbagi menjadi tiga layer besar dengan jarak yang cukup jauh.

    Di mana, layer pertama diisi oleh pemain top 2, seperti Shopee dan Tokopedia-TikTok. Menurut Huda, aksi merger Tokopedia dengan TikTok membuat persaingan di industri e-commerce cukup sengit dengan Shopee. Keduanya pun dinilai masih cukup kuat untuk membakar uang.

    Kemudian, layer kedua merupakan platform tengah (middle platform) seperti Blibli, Lazada, dan Bukalapak. Namun, dengan tutupnya Bukalapak maka middle platform hanya terdiri dari Blibli dan Lazada. Sementara itu, untuk layer ketiga merupakan platform e-commerce kecil dan lokal.

    Lebih lanjut, Huda mengatakan bahwa Shopee dan Tokopedia-TikTok saat ini bersaing dalam dua hal, yakni inovasi dan bakar uang. Keduanya pun kompak melakukan inovasi dengan mengembangkan Live Shopping.

    “Tidak bisa dipungkiri, konsumen kita masih price oriented consumer. Harga menjadi daya tarik utama dalam berbelanja via digital,” ungkapnya.

    Dihubungi terpisah, Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu memastikan bahwa layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi meski perusahaan menutup layanan produk fisik.

    “Layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi,” kata Dimas dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Dimas mengatakan bahwa Bukalapak akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025. Dengan demikian, BUKA akan berfokus pada layanan produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

    “Ke depannya, kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami, guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” jelasnya.

    Dimas menyampaikan bahwa Bukalapak akan berfokus untuk terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi pemegang saham.

    “Kami juga sedang berfokus pada pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan untuk terus tumbuh lebih baik ke depannya sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” terangnya.

    Asal tahu saja, pada Selasa (7/1/2025), Bukalapak mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak dan beralih untuk meningkatkan produk virtual.

    “Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin,” demikian yang dikutip, Rabu (8/1/2025).

    Bukalapak mengingatkan bahwa pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan untuk produk kategori aksesoris rumah, elektronik, evoucher, fesyen, makanan, games, handphone, hobi dan koleksi, tiket dan voucher, hingga perawatan dan kecantikan.

    Selanjutnya, penonaktifan pengunggahan produk baru akan dilakukan mulai 1 Februari 2025. Dalam hal ini, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Artinya, pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.

    Bukalapak juga menyarankan kepada pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi.

    BUKA juga memastikan semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. “Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet,” jelasnya.

  • Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid, telah mencatat perjalanan panjang yang penuh inovasi di dunia digital Indonesia. Bermula sebagai platform marketplace yang mendukung UMKM, Bukalapak berkembang pesat menjadi unicorn pertama Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Namun, persaingan yang semakin ketat dan tantangan pasar membuat Bukalapak memutuskan untuk bertransformasi, mengalihkan fokus dari marketplace ke pemberdayaan UMKM melalui solusi teknologi, warung digital, dan layanan lainnya.

    Berikut kisah perjalanan Bukalapak dari awal hingga transformasi besar yang dijalani:

    Awal Berdiri

    Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid. Platform ini dimulai sebagai marketplace online yang bertujuan membantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia memasarkan produk mereka secara online. Awalnya, Bukalapak beroperasi dari sebuah rumah sederhana dengan visi mendukung pedagang kecil agar menjangkau konsumen lebih luas.

    Lini Waktu Perjalanan Bukalapak

    2010: Peluncuran website Bukalapak pertama

    Sebanyak 6.500 pelapak bergabung dengan total 17.000 pengguna.

    2011: Status sebagai PT

    Bukalapak telah memiliki lima karyawan dan mengelola 20.000 pelapak dengan total 50.000 pengguna. Pada 9 September 2011, Bukalapak resmi menjadi Perseroan Terbatas (PT).

    2012: Meraup untung lewat bisnis teknologi

    Buka Komunitas merangkul 50.000 pelapak. Komunitas ini menjadi wadah untuk berbagi informasi sukses berjualan online. Area Komunitas Bukalapak mencakup Depok, Bekasi, Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

    2013: Menggapai transaksi Rp 15 miliar per bulan

    Lebih dari 80.000 pelapak tersatukan, dengan 400.000 barang tersedia dan total 360.000 pengguna Bukalapak.

    2014: Peluncuran aplikasi Bukalapak

    Bukalapak meluncurkan aplikasi belanja online versi Android, melayani 800.000 pengguna dan memfasilitasi 250.000 pelapak.

    2015: Memayungi 250 talenta, mengayomi 500.000 pelapak

    Kantor pusat Bukalapak berpindah ke Plaza City View, Kemang. Pada tahun yang sama, Bukalapak berhasil mencatat 2 juta transaksi dalam sehari saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

    2016: Bergerak bersama Bekraf

    Bukalapak meluncurkan program “Pahlawan” untuk memberdayakan pelapak di seluruh Indonesia. Perusahaan juga bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk mendorong potensi kreatif di Indonesia.

    2017: Menjadi Unicorn Indonesia

    Sebanyak 2,4 juta pelapak terdaftar di Bukalapak. Pada tahun ini, Bukalapak membangun ekosistem warung digital bernama Mitra Bukalapak.

    2018: Harbolnas Bukalapak

    Harbolnas disertai drama action yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto berhasil mencatat 5 juta transaksi dalam satu hari.

    Perkembangan dan Inovasi (2019-2023)

    2019: Achmad Zaky mengundurkan diri sebagai CEO dan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Fokus bisnis diperluas ke sektor offline melalui program Mitra Bukalapak.2021: Bukalapak melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, mengumpulkan lebih dari Rp 21,9 triliun. Bukalapak menjadi unicorn pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Penurunan Popularitas Marketplace

    Persaingan yang ketat dengan Shopee, Tokopedia, dan Lazada membuat Bukalapak kesulitan mempertahankan pangsa pasar. Akibatnya, perusahaan mulai mengalihkan fokus ke layanan lain seperti Mitra Bukalapak, fintech, dan logistik.

    Penutupan Marketplace dan Transformasi Bisnis

    Pada Januari 2024, Bukalapak mengumumkan penutupan operasional marketplace mereka untuk fokus pada pengembangan ekosistem UMKM, warung digital, dan solusi teknologi lainnya. Bukalapak tetap beroperasi sebagai perusahaan teknologi yang mendukung pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia.

    Bukalapak memulai perjalanannya sebagai marketplace yang inovatif, tumbuh menjadi unicorn, dan akhirnya bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang berfokus pada UMKM. Meski menghadapi tantangan dalam persaingan e-commerce, Bukalapak tetap berkontribusi bagi ekonomi digital Indonesia melalui layanan seperti Mitra Bukalapak dan solusi pemberdayaan lainnya.

  • Biaya Aplikasi Gojek Capai 30%, Pemilik Platform Diminta Lebih Adil

    Biaya Aplikasi Gojek Capai 30%, Pemilik Platform Diminta Lebih Adil

    Bisnis.com, JAKARTA – Biaya aplikasi 30% yang dibebankan Gojek kepada para mitra dinilai sebagai upaya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam mengejar profit.

    Di sisi lain, mitra driver mengeluhkan biaya aplikasi yang melambung membuat pendapatan mereka makin tipis dan pelanggan kabur. 

    Ketua Umum Idiec M. Tesar Sandikapura mengatakan biaya aplikasi yang membesar menandakan bahwa Gojek berupaya memanfaatkan para mitra untuk mengeruk keuntungan.

    Pendapatan yang didapat dari konsumen akan dialihkan untuk perusahaan, alih-laih kembali kepada mitra ataupun pengguna dalam bentuk insentif dan lain sebagainya. 

    “Mereka tambah kaya driver tidak, ini yang tidak fair sebenarnya. Regulasi ini seharusnya diatur oleh pemerintah,” kata Tesar kepada Bisnis, Selasa (7/1/2024). 

    Diketahui pada kuartal III/2024, Gojek yang merupakan bagian dari layanan berbasis permintaan atau On- Demand Services membukukan pendapatan bruto Rp10,38 triliun atau tumbuh 17% year on year/YoY. Penawaran premium seperti GoFood Express, berkontribusi  22% GTV GoFood. 

    Sementara itu total pendapatan kotor Grup GoTo pada periode tersebut mencapai Rp13,13 triliun atau naik 30% secara tahunan. Artinya, layanan berbasis permintaan Gojek masih menjadi kontributor utama pendapatan GOTO dengan porsi mencapai 79,1%.

    Tampilan potongan harga di aplikasi GojekPerbesar

    Pada tahun lalu, GoTo mengumumkan penutupan bisnis Gojek di Vietnam, yang efektif mulai 16 September 2024. Penutupan bertujuan agar Perseroan dapat berfokus pada operasi yang memberikan dampak pasar secara berkelanjutan. Secara keseluruhan, GoTo masih mencatatkan rugi sebesar Rp2 triliun. Nilai kerugian GoTo turun 71% dari periode yang sama tahun lalu. 

    Tesar menambahkan praktik memperkaya pemilik aplikasi tidak hanya terjadi di Indonesia. Layanan On Demand di Filipina dan beberapa negara lainnya, lanjutnya, juga melakukan hal yang sama. 

    Aplikator meraup menaikan keuntungan tanpa transparansi yang jelas kepada para pengguna dan mitra driver. 

    “Contoh ketika hujan ongkos naik, karena padat katanya, tetapi apakah itu menguntungkan driver? harusnya sama-sama fair,,” kata Tesar. 

    Dia mengatakan seharusnya kenaikan biaya saat cuaca hujan dikembalikan kepada mitra driver yang memiliki beban lebih berat saat mengangkut penumpang di tengah hujan dan jalannya yang kemungkinan macet. 

    Sementara itu, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan potongan aplikasi maksimal 20% diambil dari total yang dibayarkan oleh konsumen atau dari total tarif perjalanan saja. 

    Jika dibedah, ada 3 jenis tarif yang dibayarkan konsumen. Pertama adalah tarif perjalanan. Kedua adalah platform fee yang besarannya tidak menentu. Ketiga adalah safe trip fee (semacam asuransi perjalanan) sebesar Rp1.000 per perjalanan. 

    Sedangkan dari aturan, 20 persen diambil dari tarif perjalanan bukan dari semua yang dibebankan ke konsumen. 

    “Maka ini yang sering misslead dimana secara perhitungan beban konsumen, biaya aplikasi yang dibayarkan lebih dari 20 persen. Terlebih ketika konsumen membayarkan secara uang tunai yang akan terlihat membebani driver dengan potongan yang harus dibayarkan jadi besar,” kata Huda.

    Driver Gojek mendapat order dari penggunaPerbesar 

    Dia juga berpendapat jika biaya aplikasi terlihat mahal, maka seharusnya aplikator akan mengurangi permintaan dari konsumen. 

    Aplikator seperti Gojek dan Grab harus hati-hati dalam menerapkan platform fee mengingat konsumen Indonesia masih berbasis permintaan. Persaingan dengan harga masih cukup berat. 

    “Kemudian, driver dan konsumen juga harus diperlihatkan receipt di awal secara detail dengan komponen masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi harga secara lengkap. Bagi pemerintah, tentu memperjelas aturan potongan driver harus diperjelas apakah dari tarif perjalanan saja atau dari biaya yang dibayarkan oleh konsumen karena dua hal tersebut berbeda,” kata Huda. 

    Sebelumnya, pengemudi Gojek hingga Grab merasa tertekan dengan biaya aplikasi yang makin tinggi di tengah melambungnya biaya hidup yang harus ditanggung.

    Strategi aplikator menaikan biaya aplikasi juga berdampak pada harga layanan makin mahal bagi masyarakat Indonesia yang masih berorientasi terhadap harga. 

    Diketahui, dalam Keputusan Menteri Perhubungan KP No.100/2022 disebutkan bahwa para aplikator mematok biaya aplikasi maksimal sebesar 20% dari setiap pemesanan yang dijalankan oleh mitranya.

    Namun, dalam kenyataannya potongan tersebut malah lebih dari batas maksimal dan terkadang bisa sampai 30% untuk potongan biaya aplikasi. 

  • Patrick Walujo Komitmen Jadi Dirut GOTO sampai 2029, Ini Dampak Positifnya

    Patrick Walujo Komitmen Jadi Dirut GOTO sampai 2029, Ini Dampak Positifnya

    Jakarta

    Sejumlah analis pasar modal menyoroti keputusan manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mengumumkan komitmen Patrick Walujo untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga tahun 2029.

    Para analis menilai keputusan yang nantinya bergantung dengan keputusan pemegang saham ini merupakan hal positif bagi induk Gojek dan GoTo Financial (GTF) ke depan, di saat perusahaan menargetkan mencapai profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

    Analis Semesta Indovest Sekuritas, Michael Lee pun menyoroti sosok Patrick yang berhasil mentransformasi bisnis e-commerce, dari sebelumnya memiliki arus kas negatif menjadi positif. Menurutnya, dekonsolidasi Tokopedia dan kemitraan strategis dengan TikTok Shop terbukti membuat GOTO lebih solid.

    “Dengan adanya deal dan klausul e-commerce service fee, GOTO tidak hanya punya recurring revenue tetapi juga jauh lebih solid dari sisi arus kas,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Michael mengatakan Patrick memiliki kemampuan mumpuni dalam meningkatkan efisiensi operasional, salah satunya kerja sama komputasi awan atau cloud dengan Alibaba dan Tencent.

    “Lewat kerja sama strategis tersebut, biaya cloud yang mahal bisa dihemat sampai 50%, ini akan terefleksikan di operating expense yang lebih rendah dan bisa mendongkrak profitabilitas ke depan,” jelasnya.

    Sebagai informasi, pada 10 November tahun lalu, GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud meneken perjanjian kerja sama terkait penguatan infrastruktur komputasi awan dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia.

    Pada perjanjian tersebut, Tencent Cloud juga akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai US$5 00 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga tahun 2030.

    Michael mengatakan kerja sama dengan Alibaba, yang merupakan salah satu pemegang saham mayoritas perseroan, juga akan mampu mengatasi ancaman overhang GOTO.

    “Dengan Alibaba stay commit untuk hold saham GOTO hingga 2029, risiko overhang bisa di-manage. Ini artinya kemitraan strategis tidak hanya berupa cost-saving tetapi juga menjadi langkah untuk meningkatkan confidence pasar pada saham GOTO,” ungkapnya.

    “Prestasi Patrick dalam waktu singkat menjadi angin segar untuk pasar, apalagi jika dia [Patrick] punya komitmen besar pimpin GoTo untuk waktu yang lebih lama sampai 2029. Bakal lebih positif, tentu sesuai dengan aturan dan persetujuan pemegang saham,” lanjutnya.

    Sementara itu Analis Ciptadana Sekuritas Gani menilai sosok Patrick cocok memimpin perusahaan teknologi seperti GOTO. Terlebih saat ini GOTO sedang berada pada fase transisi dari perusahaan startup menjadi perusahaan yang lebih stabil dan terus bertumbuh.

    “Dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, Patrick telah banyak melakukan transformasi di internal GOTO. Manuver strategis yang dilakukan pun sudah banyak yang membuahkan hasil,” ucap Gani.

    Di bawah kepemimpinan Patrick, GOTO untuk pertama kalinya mencapai perbaikan profitabilitas operasional, terutama ditinjau dari sisi EBITDA grup yang disesuaikan. GOTO juga dua kali mencetak EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023 dan kuartal III-2024.

    Gani menilai setelah GoTo berhasil mencetak EBITDA grup yang disesuaikan positif secara kuartalan, maka fokus selanjutnya adalah periode setahun penuh. Adapun mesin pertumbuhan GOTO ke depan ada pada unit bisnis On-Demand Services (ODS) lewat Gojek dan fintech lewat GoTo Financial (GTF) untuk bisa mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif.

    Lebih lanjut, Gani mengungkapkan Patrick juga sukses mentransformasi unit bisnis financial technology GOTO, yakni GTF dari yang awalnya memiliki monetisasi rendah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan dan margin bisnis GOTO.

    “Lewat produk lending yang berhati-hati dengan Buy Now Pay Later (BNPL) dan cash loan berbasis ekosistem, loan book tumbuh 3x dalam setahun dan bisa capai 2x di akhir 2025 dari posisi September 2024,” katanya.

    “Bisa dibayangkan produk lending punya margin yang solid tetapi dengan kehati-hatian risiko kredit berupa NPL bisa dijaga rendah di kisaran 1%, ini sebuah keberhasilan dan langkah konkret untuk GOTO capai profitabilitas,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • Patrick Walujo Tegaskan Pimpin GoTo hingga 2029

    Patrick Walujo Tegaskan Pimpin GoTo hingga 2029

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan bahwa Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo berkomitmen untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.

    Pengumuman ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir.

    Pada kuartal III-2024, Gross Transaction Value (GTV) inti Grup meningkat 74% year-on-year (YoY) menjadi Rp72,0 triliun. Sementara pendapatan bruto juga mengalami kenaikan 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Pencapaian yang solid ini didorong oleh peningkatan 21% YoY dalam jumlah Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (MTU) di seluruh ekosistem GoTo.

    Sebagai CEO, Patrick akan fokus mendorong GoTo mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan, dan Dewan Komisaris GoTo telah menyetujui paket retensi berbasis kinerja sebagai bagian dari kesepakatan kerja.

    “Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (6/1).

    Presiden Komisaris GoTo, Agus D. W. Martowardojo menyebutkan bahwa selama Patrick menjabat, prospek perusahaan telah mengalami transformasi serta membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di sepanjang 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan dan profitabilitas terus menunjukkan tren peningkatan.

    “Saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ujar Agus.

    Kinerja GoTo membaik

    Diketahui, rugi bersih GoTo membaik 55% YoY menjadi Rp4,31 triliun pada 9 bulan awal 2024. Hal ini disertai dengan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.

    Dikutip dari laporan keuangan kuartal III-2024, pertumbuhan yang baik didukung oleh perbaikan rugi usaha sebesar 77 persen YoY menjadi Rp2,05 triliun. Pendapatan bersih GoTo bertumbuh 11% YoY menjadi Rp11,6 triliun pada Januari–September 2024.

    Bersamaan dengan itu, beban perseroan berhasil ditekan sebesar 29% YoY menjadi Rp13,7 triliun. Secara year-to-date, EBITDA yang disesuaikan GoTo membaik 98% YoY dari minus Rp3,7 triliun menjadi minus Rp72 miliar. Hal ini makin mendekati target perseroan untuk mencapai titik impas (breakeven) EBITDA yang disesuaikan pada 2024.

    Adapun, kinerja GoTo itu ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (monthly transacting users/MTU) sebesar 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo.

  • Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Ini Kata Agus Martowardojo tentang Sosok Patrick Walujo Pimpin GoTo

    Jakarta

    Presiden Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Agus D. W. Martowardojo mengatakan langkah Patrick Sugito Walujo untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029 merupakan pilihan yang tepat.

    Menteri Keuangan periode 2010-2013 sekaligus Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 ini menilai pilihan itu membuat perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan sejumlah target kinerja.

    Hal itu disampaikan Agus Marto ketika manajemen Goto merilis pengumuman terbaru terkait dengan komitmen Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo, untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama perseroan hingga 2029.

    Agus mengatakan, selama Patrick menjabat sebagai Direktur Utama, prospek perusahaan telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    “GoTo mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal 4-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di seluruh tahun 2024,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

    Agus menjelaskan pertumbuhan dan profitabilitas Goto juga terus menunjukkan tren peningkatan dalam waktu bersamaan.

    “Oleh karena itu, saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” ungkap Agus.

    Manajemen Goto menyatakan sesuai dengan hukum dan peraturan Indonesia, setiap pengangkatan kembali atau perpanjangan masa jabatan bagi anggota direksi, tentunya harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.

    Dalam kesempatan itu, Patrick mengatakan bahwa memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa.

    “Saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini,” kata Patrick.

    Pendiri Northstar Group ini menyampaikan bahwa selama dirinya memimpin GoTo, membuat dirinya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim, visi, serta komitmen perusahaan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

    “Sebagai perusahaan, kami berada dalam posisi yang unik untuk membentuk masa depan teknologi di Indonesia, memberdayakan bisnis, meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara. Seiring kami menyongsong tahun baru dan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan, saya yakin, bersama-sama, kami dapat mengukuhkan posisi kami sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya,” tutupnya.

    (anl/ega)

  • Pengumuman! Patrick Walujo Komitmen Jadi CEO GOTO sampai 2029

    Pengumuman! Patrick Walujo Komitmen Jadi CEO GOTO sampai 2029

    Jakarta

    Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo menyatakan siap untuk tetap memimpin perseroan selama 4 tahun ke depan hingga 2029, bergantung pada persetujuan pemegang saham. Pengumuman ini disampaikan oleh pihak manajemen GOTO.

    “GoTo Gojek Tokopedia, ekosistem digital terbesar di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo berkomitmen untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan hingga 2029,” tulis GOTO dalam keterangan resminya, Senin (6/1/2025).

    Manajemen juga menambahkan berdasarkan hukum dan peraturan Indonesia, setiap pengangkatan kembali atau perpanjangan masa jabatan bagi anggota direksi, harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.

    Untuk diketahui, Patrick Walujo disahkan menjadi Direktur Utama GOTO dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023. Dalam 18 bulan kepemimpinannya, Patrick Walujo mengatakan dirinya merasa terhormat untuk memimpin GOTO dan menyampaikan ungkapan bangga untuk berkomitmen kuat memimpin GOTO dalam beberapa tahun ke depan.

    “Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini. Selama saya di sini, saya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim kami, visi kami, serta komitmen kami untuk mendorong transformasi digital di Indonesia,” kata Patrick.

    Respons positif juga disampaikan oleh Presiden Komisaris GOTO, Agus D. W. Martowardojo. Menurut Agus Martowardojo, selama Patrick menjabat sebagai Direktur Utama, prospek perusahaan telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    GoTo juga mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif pada kuartal 4-2023 dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja positif di seluruh tahun 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan dan profitabilitas terus menunjukkan tren peningkatan.

    “Oleh karena itu, saya menyambut baik dan bangga bahwa Patrick telah berkomitmen untuk masa depan jangka panjang di perusahaan ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk kepentingan pemangku kepentingan GoTo untuk tahun-tahun mendatang,” kata Menteri Keuangan periode 2010-2013 ini.

    Pengumuman itu sejalan dengan kinerja perseroan yang naik signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir. Pada kuartal ketiga 2024, nilai transaksi bruto (GTV) inti Grup tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 74% year-on-year (yoy) menjadi Rp 72,0 triliun, sementara pendapatan bruto juga tumbuh 34% yoy menjadi Rp4,7 triliun dan pengguna yang bertransaksi bulanan (MTU) naik 21% yoy.

    (akn/ega)

  • Oppo Buka Early Pre-Order Reno13 di Indonesia, Cek Bocoran Desainnya – Page 3

    Oppo Buka Early Pre-Order Reno13 di Indonesia, Cek Bocoran Desainnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Oppo telah membuka masa Early Pre-order untuk Reno13 Series di Indonesia, menghadirkan desain elegan dengan konsep Butterfly yang super tipis dan ringan.

    Oppo Reno13 disebut memadukan keindahan alam dengan tren urban avant-garde, menawarkan desain presisi dan teknologi canggih.

    Terinspirasi dari dinamika alam dan gaya hidup modern, Oppo menciptakan smartphone yang tidak hanya berkelas, tetapi juga memberikan fungsionalitas tinggi dan pengalaman tak tertandingi bagi para penggunanya.

    Early Pre-order

    Masa Early pre-order Reno13 Series dimulai pada tanggal 5 Januari hingga 15 Januari 2024. Perangkat ini dapat dipesan secara luring di Oppo Experience Store, Oppo Gallery, dan toko rekanan resmi OPPO di seluruh Indonesia.

    Sementara untuk pemesanan daring, smartphone ini tersedia di Oppo Online Store, BliBli, Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan Eraspace.

    Keuntungan Eksklusif

    Konsumen yang melakukan pemesanan selama periode ini berkesempatan mendapatkan berbagai keuntungan eksklusif dengan total nilai hingga Rp 15 juta.

    Keuntungan itu di antaranya Oppo Enco Air4 gratis untuk pembelian Reno13 5G, Magnetic Case + Card Holder gratis untuk Reno13 F Series. 

    Tidak hanya itu, konsumen juga akan mendapatkan layanan Reno Refresh Service yang mencakup dua kali penggantian pelindung layar setiap tahun dan perlindungan Oppo Care selama satu tahun.

    Oppo juga menyediakan beberapa promo lain untuk early pre-order Reno13 Series ini, mulai dari cashback hingga Rp 75.000, cicilan 0 persen, serta sejumlah voucher eksklusif dari MyOppo. 

  • Mundur dari Target, Perjanjian IEU CEPA Bakal Diteken Semester I/2025

    Mundur dari Target, Perjanjian IEU CEPA Bakal Diteken Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan empat perundingan perdagangan internasional akan rampung pada 2025. Salah satunya adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa perundingan perdagangan Indonesia-EU CEPA ditargetkan bakal rampung pada semester I/2025.

    “Pada 2025 kami targetkan Indonesia-EU CEPA yang secara substansi perjanjian sudah selesai 85%, dan ditargetkan selesai pada semester I/2025,” kata Budi dalam konferensi Capaian 2024 dan Program Kerja Kementerian Perdagangan di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Sekadar informasi perjanjian IEU-CEPA merupakan perjanjian dagang yang sangat komprehensif denga tujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua belah pihak, meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerja sama di berbagai sektor.

    Perundingan IEU-CEPA mencakup berbagai aspek, antara lain seperti tarif bea cukai, menghilangkan hambatan non-tarif, dan menyederhanakan prosedur kepabeanan untuk memudahkan aliran barang antara kedua wilayah dan lain sebagainya. 

    Selain itu, perjanjian tersebut juga mengatur perlindungan yang lebih kuat bagi investor, memfasilitasi masuknya investasi asing langsung, dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

    Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis, Mendag Budi pernah menyampaikan bahwa perjanjian IEU CEPA bakal rampung pada kuartal I/2025. Kala itu, Budi mengungkap kendala teknis menjadi salah satu penyebab molornya kesepakatan tersebut.

    “Nanti, kuartal I/2025 kita selesaikan. Sekarang masih proses negosiasi minggu ini. Minggu ini sedang proses negosiasi, mudah-mudahan berjalan lancar, ya. Kita targetnya secepatnya,” ujar Budi saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

    Selain IEU CEPA, Budi menyampaikan bahwa perjanjian Indonesia-Canada CEPA juga ditargetkan selesai pada Mei 2025.

    Lebih lanjut, Budi menambahkan Indonesia-Peru CEPA juga sudah memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada kuartal I/2025. Begitu pula dengan Indonesia-EAEU FTA yang ditargetkan rampung pada kuartal I/2025.

    Di samping itu, Budi mengungkap juga ada perundingan prioritas yang masih berlangsung, yakni Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Sri Lanka PTA, Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-GCC CEPA, ASEAN-Canada FTA, dan Indonesia-Mercosur CEPA.

    Adapun selama 2024, Kemendag telah menyelesaikan 3 perundingan dan 1 perundingan dimulai. Pertama, penandatangan perjanjian ASEAN MNP dan AANZFTA pada 14 Februari 2024 dan 7 Maret 2024.

    Kedua, launching perundingan Indonesia-GCC PTA pada 31 Juli 2024. Ketiga, Penandatanganan Protokol Perubahan Indonesia-Japan EPA pada 8 Agustus 2024. Serta, yang keempat, Penandatangan Joint Ministerial Statement penyelesaian perundingan Indonesia-Canada CEPA pada 2 Desember 2024.

    Budi mencatat bahwa saat ini Indonesia telah memiliki 19 FTA atau CEPA dalam kerangka bilateral dan regional, yang mencakup negara ASEAN, China, Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Pakistan, Chile, UAE, Iran, D8, dan OKI.

    “Share ekspor ke negara mitra FTA pada 2023 adalah sebesar 71,22% dari total ekspor Indonesia, meningkat dari 2022 yang sebesar 69,24%,” ungkapnya.

    Dalam lima tahun terakhir, Kemendag mencatat tren ekspor Indonesia ke negara-negara mitra kerja sama mengalami peningkatan pada kisaran 6,29%-31,02%.

    Selain itu, Kemendag juga berhasil menyelesaikan sengketa trade remedies yang diterapkan negara lain di Australia dan Amerika Serikat, dengan mengamankan potensi nilai ekspor perdagangan sebesar US$554,8 juta atau setara Rp8,8 triliun.

  • Kisah Sukses Rumah BUMN Binaan BRI di Kotamobagu: Wadah UMKM Semakin Berdaya dan Bertumbuh

    Kisah Sukses Rumah BUMN Binaan BRI di Kotamobagu: Wadah UMKM Semakin Berdaya dan Bertumbuh

    Produk unggulan Rumah BUMN BRI Kotamobagu itu pun tampil di Bazar UMKM BRIliaN yang digelar di Area Taman BRI, Jakarta, (16/12/2024). Kegiatan yang menampilkan produk andalan UMKM Kotamobagu tersebut menjadi kesempatan besar bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas pemasaran dan juga menambah pendapatan usaha.

    Rumah BUMN juga menyediakan pelatihan beragam, mulai dari mindset entrepreneur, manajemen keuangan, hingga tips fotografi produk. Salah satu program andalan adalah re-branding kemasan, yang membantu UMKM meningkatkan daya saing produk mereka. UMKM juga dikenalkan dengan pemasaran produk mereka melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan platform milik BRI yaitu Localoka. Melihat progres UMKM tersebut, diharapkan program Rumah BUMN BRI Kotamobagu lebih dikenal dan diapresiasi agar UMKM semakin berkembang.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa program Rumah BUMN sangat efektif memberdayakan pengusaha di segmen mikro bahkan lebih kecil lagi sampai dengan level ultra mikro untuk tumbuh dan berkembang.

    Melalui Rumah BUMN, UMKM diberdayakan untuk melek teknologi melalui digitalisasi hingga mampu ekspor. Tercatat, dari total UMKM yang terdaftar, sudah 85.933 UMKM Go Digital, yang 60.442 di antaranya Go Online, serta 872 UMKM di antaranya sudah Go Global.

    Adapun sektor yang dibina oleh Rumah BUMN BRI adalah Industri Kreatif seperti fashion, food and beverages, accessories & beauty, home décor & craft sebanyak 117.001 UMKM. Sisanya sebanyak 314.691 UMKM berasal dari sektor industri lainnya seperti jasa perdagangan, layanan, pertanian, peternakan, Perkebunan, perikanan, dan masih banyak lagi.