Perusahaan: Tokopedia

  • Adira Finance merampungkan pengalihan portofolio Arthaasia Finance

    Adira Finance merampungkan pengalihan portofolio Arthaasia Finance

    Pengalihan portofolio ini merupakan bagian dari inisiatif strategis kami untuk memperluas basis pelanggan dan memperkuat portofolio pembiayaan produktif kami, khususnya di segmen kendaraan komersial.

    Jakarta (ANTARA) – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) resmi menyelesaikan proses pengalihan portofolio pembiayaan milik PT Arthaasia Finance.

    Langkah korporasi tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Pengalihan Portofolio Bersyarat (Conditional Portfolio Transfer Agreement) antara kedua perusahaan pada 16 Juli 2025 lalu.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/11), Chief of Business Alliance Strategy Adira Finance Takanori Mizuno mengatakan, pengalihan tersebut memperkuat fundamental bisnis pembiayaan produktif Perseroan.

    Selain itu, langkah tersebut turut memperluas jangkauan layanan ke segmen kendaraan niaga, terutama truk dan truk sampah, yang selama ini menjadi fokus utama Arthaasia Finance dalam melayani sektor logistik, distribusi, dan perdagangan.

    Seluruh portofolio pelanggan yang termasuk dalam lingkup pengalihan kini berada di bawah pengelolaan Adira Finance. Dengan demikian, semua proses layanan seperti pembayaran angsuran, pengambilan dokumen, hingga pengajuan pembiayaan kini sepenuhnya dilakukan melalui jaringan cabang dan kanal resmi Adira Finance di seluruh Indonesia.

    “Pengalihan portofolio ini merupakan bagian dari inisiatif strategis kami untuk memperluas basis pelanggan dan memperkuat portofolio pembiayaan produktif kami, khususnya di segmen kendaraan komersial,” ujar Mizuno.

    Guna mendukung kemudahan transaksi, pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai kanal resmi Adira Finance, termasuk autodebet Danamon, virtual account di aplikasi adiraku, gerai ritel partner seperti Alfamart, Indomaret, dan Kantor Pos Indonesia, serta platform digital seperti OVO, LinkAja, Tokopedia, Gojek, dan Shopee.

    “Kami memastikan proses transisi berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan pelanggan. Seluruh cabang Adira Finance telah siap melayani mantan pelanggan Arthaasia Finance. Ke depannya, kami berharap sinergi ini dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan, mitra bisnis, dan industri pembiayaan nasional,” kata Mizuno pula.

    Adapun Adira Finance tetap berkomitmen untuk terus tumbuh secara berkelanjutan melalui strategi yang berfokus pada penguatan portofolio, perluasan aksesibilitas layanan, dan peningkatan nilai bagi pelanggan.

    Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan anorganik Adira Finance bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), dengan dukungan penuh dari MUFG Group sebagai perusahaan induk, untuk semakin memperkuat bisnis pembiayaan di Indonesia dan memperluas sinergi ekosistem keuangan dalam grup.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dreame L10s Ultra Gen 3 Dijual di Indonesia Mulai 11 November, Ini Spesifikasinya

    Dreame L10s Ultra Gen 3 Dijual di Indonesia Mulai 11 November, Ini Spesifikasinya

    Jakarta

    Dreame Technology resmi meluncurkan Dreame L10s Ultra Gen 3 di Indonesia, robot vacuum terbaru dengan daya hisap Vormax hingga 25.000Pa yang diklaim menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pengguna akan solusi kebersihan rumah yang efisien, otomatis, dan tanpa repot.

    Mengusung kampanye “No More Stress Over Mess”, Dreame L10s Ultra Gen 3 hadir bukan sekadar sebagai alat kebersihan rumah tangga, tetapi juga untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi penggunanya.

    “Tujuan kami sederhana yaitu membantu orang merasa lebih tenang di rumah. Kami tahu rutinitas sehari-hari bisa melelahkan, dan pekerjaan rumah sering jadi sumber stres tambahan,” ujar Zahara Lindra, Marketing Communication Manager Dreame Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    “Itulah mengapa kami menghadirkan Dreame L10s Ultra Gen 3 dengan daya hisap yang sangat kuat agar rumah tetap bersih sempurna tanpa effort, dan penggunanya bisa benar-benar beristirahat dengan nyaman,” lanjutnya.

    Selain kekuatan hisap yang besar, Dreame L10s Ultra Gen 3 dibekali Dual Flex Arm Technology. Teknologi ini menggabungkan fitur SideReach Vacuuming dan MopExtend RoboSwing untuk menjangkau area yang sulit dibersihkan, termasuk di tepi ruangan dan bawah furnitur.

    Dengan jangkauan tambahan hingga 4 cm ke tepi ruangan, robot ini mampu membersihkan debu hingga ke sudut-sudut tersembunyi, menghasilkan kebersihan menyeluruh tanpa perlu campur tangan pengguna.

    Dreame L10s Ultra Gen 3 juga membawa fitur AceClean DryBoard, sistem pencucian dan pengeringan otomatis yang menggunakan 20 semprotan air panas.

    Robot vacuum ini dilengkapi Multifunctional PowerDock yang dapat mengosongkan debu hingga 100 hari, mencuci mop, dan menjaga performa perangkat tanpa perlu disentuh.

    Teknologi 3DAdapt Obstacle Avoidance dan Pathfinder Smart Navigation juga membantu robot mengenali tata letak rumah dan menyesuaikan jalur pembersihan secara cerdas. Didukung baterai berkapasitas 5.200mAh, Dreame L10s Ultra Gen 3 mampu beroperasi hingga 231 menit dalam satu kali pengisian daya.

    Harga dan Ketersediaan

    Dreame L10s Ultra Gen 3 resmi dijual di Indonesia dengan harga mulai Rp 11.990.000. Produk ini tersedia mulai 11 November 2025 di situs resmi Dreame.co.id, Dreame Store (Puri Indah Mall 2, Lippo Mall Kemang, dan Supermall Karawaci), serta di platform online seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan TikTok Shop.

    (asj/rns)

  • Asosiasi Ojol Berharap Danantara Dilibatkan dalam Rencana Merger Grab-Gojek

    Asosiasi Ojol Berharap Danantara Dilibatkan dalam Rencana Merger Grab-Gojek

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia berharap pemerintah melalui Danantara terlibat dalam merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).

    Isu ini kembali mencuat setelah Istana memberi sinyal penggabungan kedua perusahaan tersebut mungkin akan masuk dalam tahap penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol).

    Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono, mengatakan pihaknya berharap penggabungan kedua perusahaan dapat berada di bawah kendali negara atau pemerintah melalui Danantara.

    “Hal ini merupakan angin segar bahwa dua perusahaan tersebut akan lebih baik lagi memperhatikan kesejahteraan para pengemudi onlinenya dengan mematuhi peraturan atau regulasi yang dibuat oleh negara serta pemerintah,” kata Igun kepada Bisnis pada Selasa (11/11/2025).

    Namun, Igun menegaskan apabila aksi korporasi tersebut murni dilakukan swasta tanpa campur tangan pemerintah dalam bentuk pengambilalihan saham, pihaknya tidak setuju. Menurutnya, aksi korporasi swasta murni hanya akan berorientasi pada keuntungan tanpa mempedulikan kesejahteraan para pengemudi.

    Igun melanjutkan, jika merger tersebut dibarengi dengan aksi korporasi akuisisi saham oleh negara atau pemerintah, misalnya melalui Danantara, pihaknya berharap kesejahteraan pengemudi dapat meningkat seiring membaiknya perhatian dan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi negara.

    “Dengan aksi korporasi berupa merger apabila dibarengi dengan aksi korporasi berupa akuisisi saham oleh negara maka transportasi online di Indonesia akan lebih baik kinerjanya dan perhatian terhadap para pengemudi online akan lebih baik, itu harapan kami,” ujarnya.

    Senada, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) juga menekankan merger Grab dan GOTO harus sepenuhnya dikuasai negara melalui Danantara agar ekonomi platform dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

    Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan, ekonomi platform nasional yang baru harus memastikan terpenuhinya hak seluruh rakyat untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak sesuai amanat konstitusi.

    “Maka untuk menjamin pekerjaan layak tersebut, pemerintah wajib mengakui para pengemudi ojol, taksol dan kurir sebagai pekerja sesuai peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan,” kata Lily dalam keterangannya pada Senin (10/11/2025).

    Lily menambahkan, pemerintah pusat maupun daerah perlu segera mengambil alih perusahaan platform karena terdapat ancaman halus dari perusahaan yang ada saat ini. Menurutnya, perusahaan hanya akan menyerap 17% tenaga kerja jika status pengemudi diubah dari mitra menjadi pekerja.

    Dia juga menyoroti penggunaan alasan “contoh Spanyol” oleh perusahaan platform. Lily menjelaskan, ekonomi platform di Spanyol masih berjalan dan tidak terjadi pengangguran massal. Justru para pengemudi mendapatkan kondisi kerja yang lebih layak. 

    Setelah status pengemudi online diubah menjadi pekerja, negara memberikan perlindungan yang memastikan hak-hak mereka terpenuhi, seperti kepastian upah minimum, batasan jam kerja, upah lembur, cuti tahunan dan cuti sakit berbayar, asuransi kesehatan, jaminan keselamatan dan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, dan hak lainnya. 

    Lily menekankan sudah saatnya Presiden melindungi pekerja platform seperti pengemudi ojol, taksol, dan kurir dengan menerbitkan Perpres yang menetapkan mereka sebagai pekerja agar seluruh haknya terpenuhi.

    “Bagi perusahaan platform yang tidak patuh pada hukum nasional untuk segera dilakukan tindakan tegas dan dikenai sanksi hingga pencabutan ijin beroperasi di Indonesia,” ujarnya.

  • BenQ Indonesia Ulang Tahun, Bagi-bagi iPhone 17

    BenQ Indonesia Ulang Tahun, Bagi-bagi iPhone 17

    Jakarta

    BenQ Indonesia merayakan ulang tahun ke-24 dengan kampanye spesial bertajuk BenQversary24 Commerce Vaganza, yang digelar mulai 11 November hingga 31 Desember 2025.

    Program ini menjadi bentuk apresiasi bagi para pelanggan setia BenQ di Indonesia, dengan menawarkan 24 hadiah menarik, termasuk iPhone 17, BenQ Portable Projector GV31, monitor BenQ GW2486TC, dan BenQ ScreenBar Pro.

    Konsumen bisa mengikuti program ini dengan membeli produk BenQ melalui kanal e-commerce resmi seperti Tokopedia, Shopee, TikTok Shop, dan Blibli selama periode kampanye berlangsung.

    Presiden Direktur BenQ Indonesia, Andryanto C. Wijaya, mengatakan perayaan ini bukan sekadar promo, tetapi momen berbagi kebahagiaan dengan seluruh pengguna BenQ di Tanah Air.

    “Kami ingin momen ulang tahun ke-24 BenQ ini menjadi perayaan bersama. Melalui BenQversary24 Commerce Vaganza, kami ingin menunjukkan apresiasi kami kepada pelanggan yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan BenQ hingga hari ini,” ujar Andryanto, dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (11/11/2025).

    Dalam beberapa tahun terakhir, BenQ mencatat peningkatan minat terhadap perangkat yang tidak hanya menawarkan kualitas, tetapi juga pengalaman menyenangkan, baik untuk hiburan rumah, ruang kerja hybrid, maupun pendidikan.

    Karena itu, kampanye ini juga menjadi cara BenQ memperkuat pesan bahwa mereka bukan sekadar merek elektronik, melainkan mitra gaya hidup digital.

    Melalui BenQversary24 Commerce Vaganza, BenQ berharap dapat mempererat hubungan dengan pengguna dan memperluas pasar untuk kategori perangkat hiburan rumah serta solusi multiguna.

    BenQ sendiri dikenal sebagai penyedia solusi teknologi global dengan misi “Bringing Enjoyment and Quality to Life”, yang terus berinovasi di bidang visual display, proyektor, dan teknologi eye-care.

    (asj/fay)

  • Soal terlibat merger GoTo-Grab, Danantara ikuti arahan pemerintah

    Soal terlibat merger GoTo-Grab, Danantara ikuti arahan pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyebutkan pihaknya mengikuti arahan dan masukan pemerintah soal keterlibatan dalam penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

    “Kalau soal itu (penggabungan GoTo dan Grab) kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti masukannya dari pemerintah,” kata Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menjawab pertanyaan media seusai pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta, Selasa.

    Pandu memastikan Danantara akan mendengarkan masukan lebih lanjut dari pemerintah.

    Ia juga meyakini bahwa pemerintah memiliki keinginan yang baik bagi kelangsungan bisnis pada ekosistem digital.

    “Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Pasti inginnya sangat baik. Tapi, tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu,” ujar Pandu.

    Di tengah isu penggabungan kedua perusahaan, Pandu menegaskan bahwa yang paling penting yakni fokus pada hubungan kedua bisnis atau business-to-business (B2B).

    Dalam hal ini, Danantara juga akan terus meninjau proses B2B antara GoTo dan Grab.

    Menurutnya, Danantara juga akan mendukung hubungan bisnis kedua belah pihak.

    Ia menggarisbawahi pentingnya untuk menciptakan keuntungan komersial (commercial return).

    “Nantinya, kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi, kita harus juga menjaga itu,” kata Pandu.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

    Prasetyo mengatakan bahwa pembahasan penggabungan tersebut merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas mengenai rancangan peraturan presiden (perpres) terkait ojek daring.

    Menurutnya, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan terlibat dalam proses ini penggabungan dua perusahaan tersebut.

    Prasetyo menyampaikan bahwa rencana penggabungan kedua perusahaan itu masih dalam tahap pencarian bentuk, yang bisa berupa merger ataupun akuisisi.

    Sementara itu, GoTo menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem digital nasional.

    Menanggapi spekulasi transaksi antara GoTo dan Grab, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary RA Koesoemohadiani menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut.

    Adapun terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), GoTo memastikan agenda ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun.

    Informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat Perseroan melakukan pemanggilan RUPSLB pada 25 November 2025

    “Direktur Utama, Direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan,” kata Koesoemohadiani.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jika Lebih dari 50% Masuk Kategori Monopoli

    Jika Lebih dari 50% Masuk Kategori Monopoli

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merespons rencana merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), yang dinilai berpotensi menciptakan monopoli karena kedua perusahaan menguasai sekitar 90% pangsa pasar transportasi daring.

    Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur menjelaskan secara konsentrasi pasar, kepemilikan pangsa di atas 50% sudah dapat dikategorikan sebagai monopoli.

    “Monopoli saja tentunya enggak dilarang. Sama seperti sektor-sektor yang dimonopoli lainnya,” kata Deswin kepada Bisnis pada Selasa (11/11/2025).

    Karena itu, Deswin menegaskan rencana merger Grab dan GOTO tidak serta-merta dapat dipandang sebagai indikasi pelanggaran. 

    Dia menekankan yang dapat dianggap melanggar adalah perilaku atau praktik yang dilakukan oleh pelaku usaha ketika berada dalam posisi monopoli. Meski begitu, pihaknya tetap memantau perkembangan isu tersebut, terlebih KPPU tahun ini juga sedang mengkaji sektor platform transportasi daring.

    “Bisa jadi faktor yang diperhatikan di kajian kami,” ujarnya.

    Deswin mengatakan KPPU belum memperoleh informasi resmi mengenai rencana merger tersebut sehingga statusnya masih dianggap sebagai wacana. Namun, dia menjelaskan jika penggabungan dilakukan melalui skema merger atau akuisisi, kedua perusahaan wajib melaporkan transaksi ke KPPU setelah transaksi efektif. Melalui penilaian atas laporan atau notifikasi itu, KPPU dapat menentukan apakah ada potensi pelanggaran dan di titik mana pelanggaran tersebut mungkin terjadi.

    “Nanti bisa dikeluarkan syarat-syarat atau remedial yang harus dilaksanakan oleh pihak, yang diawasi pelaksanaannya,” katanya.

    Sebelumnya, Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai rencana merger yang disebut-sebut masuk dalam Perpres, termasuk keterlibatan Danantara, tampak berlebihan. Dia menilai merger dan akuisisi merupakan aksi korporasi yang wajar dan tidak memerlukan campur tangan pemerintah.

    “Tidak perlu ada endorse oleh pemerintah. Saya curiga, masuknya rencana merger ini ke dalam Perpres dan masuknya Danantara demi menghindari aturan Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat karena potensi kena semprit oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha besar,” kata Huda saat dihubungi Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Huda menambahkan dengan pangsa pasar lebih dari 90%, potensi dominasi pasar sangat besar. Dia menilai peringatan dari KPPU dapat menjadi hambatan bagi rencana merger tersebut karena dominasi berlebihan dapat merusak persaingan.

    “Bahkan, boleh saya bilang sudah menjadi pasar monopoli,” imbuhnya.

    Menurut Huda, ketika persaingan tidak lagi sehat, pihak yang paling dirugikan adalah konsumen dan mitra pengemudi. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut bisa mematikan industri.

    “Pemain lain seperti Maxim dan inDrive akan berebut kue yang kecil, terutama di kota-kota besar yang pangsa pasarnya sudah dikuasai oleh Gojek–Grab,” ujarnya.

    Dia menjelaskan dampak terhadap konsumen mencakup kemungkinan pengaturan harga yang sangat dipengaruhi hasil merger kedua platform. Sementara bagi mitra pengemudi, perlindungan masih dapat terjaga selama batas atas dan batas bawah tarif tetap berlaku. Namun pada akhirnya, baik mitra maupun konsumen akan menghadapi pilihan yang semakin terbatas. Adapun potensi pemutusan hubungan kerja (PHK), menurutnya, akan muncul dari sisi operasional perusahaan, bukan dari ranah mitra pengemudi.

    “Tetapi bukan mitra,” katanya.

  • KPPU Buka Suara soal Merger Grab dan GOTO

    KPPU Buka Suara soal Merger Grab dan GOTO

    Bisnis.com, JAKARTA— Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menanggapi kabar rencana merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO). 

    Isu ini kembali mencuat setelah Istana memberi sinyal penggabungan kedua perusahaan tersebut mungkin akan masuk dalam tahap penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) soal ojek online (ojol).

    Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur, menegaskan lembaganya belum menerima informasi resmi mengenai langkah atau mekanisme yang akan ditempuh oleh kedua perusahaan.

    “Jadi saat ini masih wacana ya, karena belum ada informasi resmi,” kata Deswin kepada Bisnis pada Selasa (11/11/2025).

    Deswin menjelaskan jika penggabungan kedua perusahaan ditempuh melalui skema merger atau akuisisi, maka ada kewajiban untuk melaporkan transaksi tersebut ke KPPU setelah dinyatakan efektif. Dari penilaian terhadap laporan atau notifikasi itu, KPPU kemudian dapat menilai apakah terdapat potensi pelanggaran dan di titik-titik mana pelanggaran mungkin terjadi.

    “Nanti bisa dikeluarkan syarat-syarat atau remedial yang harus dilaksanakan oleh pihak, yang diawasi pelaksanaannya,” ujarnya.

    Karena belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, Deswin memastikan KPPU akan terus memantau perkembangan isu tersebut. “Kami terus pantau,” tegas Deswin.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan pembahasan rancangan Perpres tentang ojol kini memasuki tahap penyempurnaan bersama berbagai kementerian dan lembaga. 

    Regulasi itu akan mencakup pengaturan pembagian komisi mitra pengemudi serta skema penggabungan dua perusahaan aplikasi, Grab dan GOTO. 

    Prasetyo menyebut adanya rencana penggabungan antara kedua perusahaan tersebut. “Rencana begitu,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, akhir pekan lalu (7/11/2025).

    Prasetyo menambahkan  isu tersebut kini menjadi bagian dari pembahasan yang lebih luas terkait regulasi transportasi daring. Ketika ditanya mengenai kemungkinan keterlibatan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, dia menjelaskan lembaga tersebut diperkirakan ikut terlibat dalam prosesnya. 

    Prasetyo menyebut penggabungan tersebut masih berada pada tahap pencarian bentuk, dengan opsi yang tengah dikaji mencakup skema merger maupun akuisisi. Dia menegaskan mekanisme yang tepat masih terus dicari. Ketika dikonfirmasi mengenai isu Grab akan dibeli GoTo, Prasetyo memberikan jawaban singkat dan mengamini. Dia kembali menegaskan kajian masih berlangsung. 

    “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” katanya.

    Prasetyo menekankan pembahasan penggabungan bukan bertujuan menciptakan monopoli, melainkan menjaga keberlanjutan industri transportasi daring. Menurut dia, ekosistem ojol memiliki kontribusi besar bagi ekonomi rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan perputaran layanan. 

    “Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar, dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” kata Prasetyo.

    Dia juga menyinggung pembahasan terkait isu pembagian komisi mitra pengemudi yang sempat memicu protes. Pemerintah, kata dia, berupaya mencari titik temu antara kepentingan mitra dan perusahaan aplikasi. 

    “Dari awal kan memang diminta oleh teman-teman mitra ojol kan. Makanya disitulah dibicarakan untuk titik temu,” ujarnya.

    Sementara, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo Gojek Tokopedia RA Koesoemohadiani menjelaskan hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut. 

    “Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” kata Koesoemohadiani dalam keterangannya, Senin (10/11/2025). 

    Dia menuturkan sebagai perusahaan teknologi yang didirikan dan tumbuh di Indonesia, GOTO menyambut baik upaya berkelanjutan Pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem digital nasional, serta tetap berkomitmen untuk mendukung dan mematuhi kebijakan serta regulasi pemerintah yang bertujuan membangun industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk mitra pengemudi, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta konsumen di seluruh Indonesia. 

    “GOTO berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan Pemerintah,” tuturnya.

  • Kejagung Selidiki Kasus Investasi Telkom dan Goto

    Kejagung Selidiki Kasus Investasi Telkom dan Goto

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait investasi PT Telkom Indonesia (TLKM) di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna membenarkan kabar penyelidikan ini. “Iya [terkait investasi Telkom ke GOTO] masih tahap penyelidikan,” ujar Anang saat dihubungi, Selasa (11/11/2025).

    Namun, Anang belum menjelaskan secara detail terkait dengan perkara ini, termasuk soal duduk perkara maupun pihak-pihak yang sudah diambil keterangannya.

    Dia hanya mengatakan bahwa jaksa masih mengumpulkan keterangan untuk mencari adanya peristiwa pidana dalam investasi Telkom ke Goto. Terlebih, kata Anang, penyelidikan ini bersifat tertutup.

    “Jadi sifatnya masih tertutup,” pungkasnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, TLKM mulai melakukan investasi pada GOTO pada, tepatnya pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek pada 2020.

    Investasi pada 16 November 2020 tersebut adalah investasi dalam bentuk obligasi konversi tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun per 31 Desember 2020. 

    Lalu pada 17 Mei 2021, Gojek dan PT Tokopedia merger menjadi GOTO. Merger ini membuat Telkomsel mengeksekusi obligasi konversi atau convertible bond (CB) sesuai dengan perjanjian CB, di mana CB akan dikonversi menjadi saham.

    Pada 18 Mei 2021, Telkomsel menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 saham konversi atau sebesar Rp2,11 triliun dan 59.417 saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta yang setara dengan Rp4,29 triliun.

    GOTO melakukan stock split pada 19 Oktober 2021 dan mengubah kepemilikan Telkomsel dari 89.125 saham, menjadi 23,72 miliar saham. Per 31 Desember 2021, Telkomsel menilai wajar investasi di GOTO setelah stock split adalah Rp375 per saham. 

    Per akhir 2021, TLKM mencatat keuntungan yang belum direalisasi atas nilai wajar penyertaan Telkomsel pada GOTO sebesar Rp2,49 triliun. 

    Akan tetapi, setelah GOTO menjadi perusahaan publik pada 11 April 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar sebesar Rp91 per saham. 

    Dengan penurunan nilai saham ini, alhasil Telkomsel mencatatkan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO sebesar Rp6 triliun pada 2022.

    Goto Buka Suara

    Kabar merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab diisukan menjadi salah satu jalan keluar atau exit strategy bagi PT TelkomIndonesia (Persero) Tbk. (TLKM) untuk melepaskan investasinya di GOTO. Manajemen GOTO membuka suara mengenai kabar ini.

    Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koesoemohadiani menjelaskan GOTO tidak dalam keadaan untuk menanggapi informasi atau pemberitaan yang bersifat spekulatif. 

    “Perseroan akan menyampaikan inforasi material yang sesuai dengan kebenarannya, tepat waktu, dan sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” ujar Koesoemohadiani, Selasa (11/11/2025). 

    GOTO juga menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat terkait dengan kabar merger dengan Grab. GOTO pun menuturkan belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat mengenai skema dan timeline merger.

    Lebih lanjut, GOTO juga menjelaskan belum ada kesepakatan apapun baik dengan Danantara dan Grab.

  • Daftar Promo 11.11 Poco, Diskon HP Gaming hingga Rp 500 Ribu

    Daftar Promo 11.11 Poco, Diskon HP Gaming hingga Rp 500 Ribu

    Jakarta

    Poco Indonesia mengumumkan gelaran 11.11 Mega Sale yang menawarkan kesempatan bagi para gamer untuk upgrade smartphone mereka dengan potongan harga hingga Rp 500.000. Promo spesial ini berlangsung hingga 15 November 2025.

    Menurut Satryo Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia, perangkat yang kurang responsif dapat menghambat performa pemain meskipun skill mereka mumpuni. “Skill penting, tapi perangkat yang stabil juga penentu kemenangan. Kalau masih sering lag atau frame drop di momen krusial, itu bukan cuma gangguan, itu sinyal buat upgrade,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.

    Rekomendasi HP Gaming Poco Terjangkau

    Berikut beberapa rekomendasi HP gaming Poco terjangkau yang dibeli 11.11 Mega Sale

    1. Poco F7

    Poco F7 ditenagai chipset Snapdragon 8s Gen 4 yang menawarkan kinerja tinggi di skenario game berat. Ponsel ini dibekali layar 6,83 inch 1.5K 120Hz AMOLED untuk tampilan smooth dan detail, serta baterai 6.500 mAh dengan 90W HyperCharge untuk durasi bermain lebih panjang.
    Fitur kamera 50MP OIS memungkinkan pengguna membuat konten gaming stabil, sementara sertifikasi IP68 memberi ketahanan terhadap air dan debu.

    2. Poco M7

    Dirancang untuk sesi bermain panjang, Poco M7 membawa baterai 7.000 mAh dan 33W turbo charging. Perangkat ini memiliki layar 6,9 inch FHD+ dengan refresh rate hingga 144Hz, serta dukungan ekspansi RAM hingga 16GB.
    Pengguna dapat bermain gim, menonton video, hingga mendengarkan musik berjam-jam tanpa gangguan.

    3. Poco C85

    Poco C85 menawarkan baterai 6.000 mAh dan 33W fast charging, lengkap dengan fitur 10W reverse charging untuk mengisi perangkat lain. Layar 6,9 inch 120Hz disertai Wet Touch Display 2.0, sehingga tetap responsif meski tangan berkeringat atau basah.

    4. Poco X7 Pro

    Poco X7 Pro menggunakan chipset Dimensity 8400-Ultra, yang diklaim mampu menjalankan game sambil merekam layar tanpa drop frame. Layar 1.5K 120Hz CrystalRes AMOLED mendukung tampilan visual lebih tajam, sementara LiquidCool Technology 4.0 membantu menjaga temperatur perangkat tetap stabil.

    Kamera 50MP OIS dan baterai 6.000 mAh + 90W HyperCharge melengkapi paket untuk gameplay sekaligus produksi konten.

    Daftar Harga Promo 11.11 Poco

    Berikut adalah ringkasan beberapa harga promo yang ditawarkan dalam 11.11 Mega Sale oleh Poco. Promo ini bisa diakses melalui Mi.com atau Poco Official Store di platform e-commerce seperti Akulaku, Blibli, Lazada, Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop.

    ProdukRAM/StorageSRPHarga Promo 11.11CatatanPoco F7 Ultra16+512GBRp10.999.000Rp10.799.000-Poco F7 Ultra12+256GBRp9.999.000Rp9.799.000-Poco C758+256GBRp1.749.000Rp1.649.000Hanya 11 NovemberPoco C756+128GBRp1.449.000Rp1.149.000Hanya 11 NovemberPoco M68+256GBRp2.099.000Rp1.899.000Berlaku setiap hariPoco M78+256GBRp2.249.000Rp2.199.000-Poco M7 Pro 5G8+256GBRp2.999.000Rp2.599.000-Poco X7 5G8+256GBRp3.799.000Rp3.349.000Flash sale & hari promoPoco X7 5G12+512GBRp4.399.000Rp3.949.000Flash sale & hari promoPoco X7 Pro 5G12+512GBRp4.999.000Rp4.799.000Flash sale & hari promoPoco C858+256GBRp1.749.000Rp1.699.000Berlaku setiap hariPoco C856+128GBRp1.549.000Rp1.499.000Berlaku setiap hari

    (afr/afr)

  • Ancaman Monopoli hingga PHK di Balik Wacana Merger Grab–Gojek

    Ancaman Monopoli hingga PHK di Balik Wacana Merger Grab–Gojek

    Bisnis.com,JAKARTA — Kabar mengenai merger dua raksasa aplikasi transportasi daring, Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (Goto) kembali mencuat setelah Istana memberi sinyal soal rencana tersebut yang dibahas dalam tahap penyempurnaan akhir Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol).

    Rencana merger Goto dan Grab pun menimbulkan kekhawatiran soal potensi monopoli pasar dan keresahan soal risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerjanya. Selain itu, rencana merger Goto dan Grab juga disebut-sebut bakal melibatkan Danantara.

    Menanggapi hal tersebut, Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai rencana merger yang masuk dalam Perpres, termasuk keterlibatan Danantara, terkesan berlebihan. Menurutnya, merger dan akuisisi merupakan aksi korporasi yang lazim dan tidak memerlukan campur tangan pemerintah.

    “Tidak perlu ada endorse oleh pemerintah. Saya curiga, masuknya rencana merger ini ke dalam Perpres dan masuknya Danantara demi menghindari aturan Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat karena potensi kena semprit oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha besar,” kata Huda saat dihubungi Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Huda menambahkan, dengan pangsa pasar mencapai 91%, potensi dominasi pasar sangat besar. Dia menilai peringatan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berpotensi menghambat rencana merger tersebut, karena dominasi yang berlebihan dapat mengganggu persaingan usaha.

    “Bahkan, boleh saya bilang sudah menjadi pasar monopoli,” imbuhnya.

    Dia menilai, ketika persaingan tidak lagi sehat, pihak yang paling dirugikan adalah konsumen dan mitra pengemudi. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat mematikan industri.

    “Pemain lain seperti Maxim dan inDrive akan berebut kue yang kecil, terutama di kota-kota besar yang pangsa pasarnya sudah dikuasai oleh Gojek–Grab,” ujarnya.

    Risiko Monopoli & PHK

    Huda menjelaskan, dampak terhadap konsumen adalah pengaturan harga yang akan sangat dipengaruhi oleh hasil merger kedua platform. Sementara itu, untuk mitra pengemudi, selama masih ada batas atas dan batas bawah tarif, perlindungan masih bisa terjaga. Namun, baik mitra maupun konsumen pada akhirnya akan memiliki pilihan yang lebih sedikit dalam menggunakan layanan transportasi daring.

    Adapun potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) dinilai akan muncul dari sisi operasional perusahaan, bukan pada mitra pengemudi.

    “Tetapi bukan mitra,” katanya.

    Senada dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai rencana merger GoTo dan Grab berisiko memunculkan monopoli pasar yang merugikan publik.

    “Kalau merger antara Grab dan GoTo terjadi, yang pasti adalah monopoli pasar. Apabila ditotalkan itu kurang lebih 90% pangsa pasar mereka. Jadi sisanya memang pemain-pemain kecil yang pegang seperti Maxim,” kata Tesar kepada Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Tesar mencontohkan kasus serupa di Singapura, ketika Grab dan Uber berupaya bergabung namun diblokir karena melanggar aturan antimonopoli. Dia menilai situasinya berbeda di Indonesia, yang justru tampak memberi lampu hijau terhadap rencana tersebut. Menurutnya, pihak yang paling dirugikan adalah pengguna layanan.

    “Karena tarifnya mereka akan mengatur. Angka admin sekarang kan kalau dilihat sudah jauh lebih mahal,” tegasnya.

    Tesar juga memperkirakan dampak terhadap mitra pengemudi, termasuk kemungkinan sebagian dari mereka terkena PHK. Dia juga menyoroti persoalan pemotongan komisi untuk aplikator yang hingga kini belum terselesaikan, sementara pemerintah dinilai kurang aktif mengambil peran dalam isu ini.

    “Pemerintah juga saya lihat tidak terlalu ingin ikut campur terkait dengan hal ini,” katanya.

    Dia menegaskan, pihak yang paling diuntungkan tetap korporasi. Menurutnya, pendapatan iklan menjadi salah satu penyumbang utama bagi perusahaan, seiring meningkatnya performa bisnis Grab pada kuartal III/2025. Dalam periode tersebut, jumlah pengiklan aktif di platform iklan mandiri Grab naik 15% menjadi 228.000, sementara belanja iklan rata-rata meningkat 41% dibanding tahun sebelumnya.

    “Potongan iklannya juga tinggi, walaupun pendapatan tinggi,” kata Tesar.

    Respons Danantara & Aplikator

    Sebelumnya, Istana memberikan sinyal bahwa isu merger Grab–GoTo menjadi bagian dari pembahasan lintas kementerian. Regulasi baru yang sedang difinalkan pemerintah disebut akan mengatur pembagian komisi mitra pengemudi sekaligus membuka ruang bagi skema penggabungan antara kedua perusahaan tersebut.

    “Dalam hal ini macam-macam. Karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ. Karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan. Makanya minta tolong sabar dulu,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Jumat (7/11/2025).

    Prasetyo juga membenarkan bahwa isu penggabungan Grab–GoTo memang ikut dibahas. “Ya salah satunya,” ujarnya.

    Ketika dikonfirmasi apakah benar Grab akan dibeli oleh GoTo, dia hanya menjawab singkat dan mengamini, sembari menambahkan bentuk penggabungan masih dikaji lebih lanjut. Menurutnya, langkah ini bukan bertujuan menciptakan monopoli, melainkan menjaga keberlanjutan industri transportasi daring nasional.

    Dikonfirmasi terpisah, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia memilih tidak memberikan komentar mengenai rencana merger tersebut.

    “Danantara Indonesia tidak dalam posisi untuk memberikan komentar atas keputusan investasi spesifik yang dilakukan oleh GoTo maupun entitas lainnya,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, saat dihubungi Bisnis, Jumat (7/11/2025).

    Menurut Pandu, setiap perusahaan memiliki pertimbangan dan strategi korporasi masing-masing yang dijalankan sesuai mandat serta tata kelola internal.

    Sementara itu, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan atau kesepakatan terkait rencana merger tersebut.

    “Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” kata Koesoemohadiani dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Dia menambahkan, sebagai perusahaan teknologi yang didirikan dan tumbuh di Indonesia, GoTo menyambut baik upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional dan berkomitmen mendukung regulasi yang bertujuan membangun industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

    “GoTo berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan Pemerintah,” tuturnya.