Perusahaan: Tokopedia

  • BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor

    BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor

    Pembukaan Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 BI Kepri di Batam, Kepri, Jumat (25/7/2025). (ANTARA/Jessica)

    BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) memperluas ekosistem pembiayaan berbasis digital yang inklusif, dengan pemanfaatan QRIS untuk bertransaksi pada semua sektor mencakup pelaku usaha mikro hingga pembayaran pajak daerah.

    Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto pada pembukaan Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 di Batam, Jumat, menegaskan bahwa upaya itu dilakukan salah satunya untuk mendukung kemudahan bertransaksi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Di sisi lain juga mempermudah pembayaran wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah tersebut.

    “Kami juga berharap agar wisman bisa belanja dengan mudah tanpa harus menukar uang dulu, dan langsung memakai QRIS cross-border (lintas negara) untuk bertransaksi dengan UMKM kita,” katanya.

    Pada kesempatan itu, digelar Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 yang berlangsung di Harbor Bay Downtown dari 25 hingga 27 Juli 2025. Ia menjelaskan penggunaan pembayaran digital terus didorong agar salah satunya membantu UMKM lokal  ‘naik kelas’ dan dapat menyediakan pembayaran non-tunai, sehingga pengalaman belanja wisman semakin mudah dan praktis.

    Rony juga turut menyoroti pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mendorong transformasi digital yang lebih inklusif.

    “Kami juga sudah berkolaborasi bersama Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kota Batam agar pembayaran pajak dapat dilakukan secara cashless, tak perlu setor-setor uang tunai dan tidak perlu menyiapkan kembalian karena bisa pakai QRIS,” katanya.

    Hadir dalam acara tersebut, perwakilan Bapenda Batam yang menyiapkan layanan pembayaran pajak melalui  kanal marketplace secara digital seperti Tokopedia, Traveloka, Blibli, Bukalapak, GoPay, LinkAja, dan QRIS.

    “Di sini masyarakat bisa melihat dan praktik langsung bersama UMKM, dengan instansi layanan publik, dan melihat manfaat nyata dari sistem pembayaran digital,” ujarnya.

    Menurut Rony, antusiasme terhadap penggunaan QRIS di Kepri semakin tinggi. Tercatat pada 2025, volume transaksi QRIS di wilayah ini mencapai Rp33,94 juta, meningkat sebesar 117,34 persen secara tahunan (year on year). Bahkan, hingga pertengahan 2025 ini, nominal transaksi telah mencapai Rp4,1 triliun.

    Setelah satu tahun tidak diselenggarakan, BI Kepri menghadirkan kegiatan kembali Cernival pada 2025. Pada 2023, BI Kepri mencatat nilai transaksi Rp408,72 juta dengan lebih dari 13.700 pengunjung di kegiatan tersebut.

    “Tahun ini kami menargetkan lebih banyak pengunjung. Jadi Cernival 2025 bukan hanya menjadi ruang promosi, tapi menjadi contoh nyata bahwa digitalisasi bisa langsung dirasakan masyarakat,” kata Rony.

     

    Sumber : Antara

  • Motorola Edge 60 Pro Sudah Bisa Dibeli, Harganya Segini

    Motorola Edge 60 Pro Sudah Bisa Dibeli, Harganya Segini

    Jakarta

    Motorola mulai memasarkan Edge 60 Pro di Indonesia mulai 24 Juli 2025. Dia menawarkan sejumlah keunggulan dengan harga yang menarik.

    Ponsel ini hadir dengan kamera 3X 50MP Advanced AI Main, Ultrawide & Selfie dengan 50X AI Super Zoom, layar Quad Curved 1,5K True Color, serta dijanjikan punya pengalaman on device AI paling personal dan kontekstual dengan tombol AI khusus.

    Selain itu Motorola Edge 60 Pro juga hadir dengan baterai bersertifikasi Gold Label dari Dxomark — diklaim sebagai baterai peringkat tertinggi di dunia– yang kapasitasnya 6.000 mAh dan pengisi daya TurboPower 90W dan pengisi daya nirkabel 15W.

    “Kami sangat gembira dapat menghadirkan Motorola Edge 60 Pro kepada pelanggan kami hari ini. Smartphone ini merepresentasikan puncak inovasi kami, yang memadukan hardware mumpuni dengan kekuatan Moto AI untuk menghadirkan pengalaman yang bukan saja intuitif, namun juga personal,” kata Bagus Prasetyo, Country Head Motorola Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (25/7/2025).

    “Mulai dari kamera kelas profesional hingga layar kekinian dan dirancang dengan durabilitas yang luar biasa untuk mendukung tantangan pekerjaan sehari-hari, Motorola Edge 60 Pro dirancang untuk memampukan penggunanya menjalani setiap aspek kehidupan mereka, dalam kondisi apapun,” tambahnya.

    Moto AI yang ada di Edge 60 Pro ini bekerja secara ajaib di balik layar untuk menghadirkan cara yang lebih intuitif dalam berinteraksi dan berpartisipasi bagi para penggunanya, dengan fitur Next Move, Image Studio, Smart Connect dan banyak lagi.

    Selain Moto AI bawaannya, Motorola telah bekerja sama dengan Perplexity, Microsoft, dan Google untuk menghadirkan pengalaman AI yang benar-benar komprehensif pada Edge 60 Pro.

    Edge 60 Pro didukung dengan kamera utama 50MP dengan sensor Sony Lytia 700C dan stabilisasi gambar optik. Kamera ultra lebar 50MP menawarkan bidang pandang 120 derajat dan Macro Vision, untuk close-up ekstrem, Macro Vision menghadirkan mendekatkan hingga 3,5 cm dari subjek foto.

    Selain itu, kamera khusus telefoto 3x mampu menangkap subjek yang jauh dengan presisi, menawarkan zoom optik atau hingga 50x dengan AI Super Zoom. Pada bagian depan, kamera selfie Hi-Res 50MP memungkinkan pengguna menikmati sensitivitas cahaya rendah 4x lebih baik dengan teknologi Quad Pixel.

    Motorola Edge 60 Pro mengusung layar pOLED quad-curved 6,7 inch beresolusi 1.5K (1220×2712 piksel) dengan refresh rate 120 Hz. Layar ini mendukung HDR10+, kecerahan puncak 1400 nits, dan telah tervalidasi Pantone untuk warna akurat.

    Ditenagai chipset MediaTek Dimensity 8350 Extreme dengan fabrikasi 4 nm, dipadukan dengan RAM 12 GB LPDDR5X dan penyimpanan 512 GB UFS 4.0. Sistem operasi Android 15 dengan antarmuka Hello UI menawarkan pengalaman mulus, dengan janji tiga pembaruan OS dan dukungan keamanan hingga 2029.

    Harga dan Ketersediaan Motorola Edge 60 Pro

    Motorola Edge 60 Pro tersedia dalam konfigirasi RAM 12GB dan 256GB Storage, dan hadir dalam tiga pilihan warna Pantone Curated yang menakjubkan: Pantone Shadow, Dazzling Blue, dan Sparkling Grape, dan dijual dengan harga Rp 7.399.000.

    Smartphone ini dapat dibeli mulai 24 Juli 2025 melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, Blibli, Akulaku dan toko retail terkemuka di Indonesia seperti Digi+ dan Sentra Ponsel.

    (asj/fay)

  • Akses Google Apps & Aplikasi Favorit Makin Lancar di MatePad Pro 12.2

    Akses Google Apps & Aplikasi Favorit Makin Lancar di MatePad Pro 12.2

    Jakarta

    Di tengah gaya hidup serba cepat dan dinamis, masyarakat dituntut untuk selalu siap bekerja dari mana saja. Fleksibilitas dan efisiensi pun menjadi kunci utama untuk tetap produktif di tengah mobilitas tinggi.

    Melihat tren ini, HUAWEI MatePad Pro 12.2″ 2025 hadir sebagai solusi ideal untuk mendukung cara kerja masa kini. Dengan desain super ringan, fleksibel, tapi punya kemampuan setara laptop, membuat tablet ini mudah dibawa ke mana pun dan digunakan untuk kegiatan apapun.

    HUAWEI MatePad Pro 12.2″ 2025 menghadirkan PC-Level Productivity lewat kombinasi HUAWEI Glide Keyboard yang inovatif dan PC-Level WPS Office. Glide Keyboard dilengkapi touchpad, sudut kemiringan fleksibel, dan stylus yang tersimpan rapi di dalamnya. Tidak hanya praktis, pengalaman mengetiknya juga senyaman laptop.

    Sementara itu, PC-Level WPS Office di tablet ini memungkinkan pengguna menyusun dokumen, mengedit spreadsheet, dan menyiapkan presentasi dengan fitur lengkap-langsung dari tablet, tanpa kompromi.

    Untuk urusan tampilan visual, layar Tandem OLED PaperMatte 12.2 inci menjadi yang terdepan di industri. Layar ini tidak memantulkan cahaya, tetap jelas di bawah sinar matahari, dan didukung refresh rate 144Hz serta kecerahan hingga 2.000-nit. Dengan teknologi ini, HUAWEI MatePad Pro 12.2″ 2025 sangat ideal untuk digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, sekaligus nyaman di mata meski digunakan seharian.

    Tak ketinggalan, fitur seperti HUAWEI Notes dan GoPaint menjadikan tablet ini kanvas digital yang sempurna bagi desainer, illustrator, maupun pekerja kreatif yang ingin mencatat ide atau membuat sketsa dengan akurat dan presisi tinggi.

    Dengan baterai 10.100 mAh yang besar dan tahan lama, pengguna bisa tetap produktif sepanjang hari tanpa khawatir harus sering mengisi daya. Semua itu dikemas dalam desain ramping dan ringan, membuat MatePad Pro 12.2″ 2025 menjadi tablet yang lebih dari sekadar laptop, menjadikannya partner kerja untuk mobilitas dan kreativitas tanpa batas.

    AppGallery, Akses Aplikasi Favorit Lebih Mudah

    Bekerja secara mobile kini menjadi lebih mudah dengan HUAWEI MatePad Pro 12.2″. Berbagai kebutuhan kerja bisa dilakukan langsung dari satu perangkat, mulai dari membuat konten di CapCut, mendesain materi visual di Canva, hingga menghadiri rapat daring lewat Zoom dan Google Meet. Pasalnya, semua aplikasi penting penunjang produktivitas kini tersedia langsung di AppGallery milik HUAWEI.

    Untuk keperluan meeting online, HUAWEI MatePad Pro 12.2″ memberikan pengalaman visual yang lebih imersif berkat layar Tandem OLED berukuran besar yang jernih dan nyaman dilihat dalam waktu lama. Rapat virtual melalui Zoom atau Google Meet akan menjadi lebih nyata karena kualitas tampilan yang menyerupai layar laptop.

    Tablet ini juga ideal untuk mengolah dokumen secara mobile. Pengguna bisa dengan mudah mengakses dan mengedit file lewat Google Docs, Google Sheets, hingga membuat presentasi di Google Slides. Bahkan untuk kebutuhan konten, aplikasi seperti CapCut sudah tersedia dan berjalan lancar, memudahkan editing video langsung dari tablet.

    Semua aplikasi tersebut dapat diunduh melalui AppGallery sehingga pengguna tak perlu khawatir mencari aplikasi produktivitas favorit mereka. Dengan dukungan layar yang luas, performa andal, dan ekosistem aplikasi yang lengkap, HUAWEI MatePad Pro 12.2″ menjadi solusi bekerja dan berkreasi kapan saja, di mana saja.

    Cara Instal Google Apps di HUAWEI MatePad Pro 12.2

    AppGallery kini menjadi salah satu dari tiga marketplace aplikasi terbesar di dunia, dengan lebih dari 440 juta pengguna aktif bulanan. Desainnya cepat, aman, dan mudah digunakan-semua aplikasi penting bisa kamu temukan tanpa ribet.

    Berikut langkah instalasi aplikasi seperti YouTube, Gmail, Google Maps, dan Google Meet:

    Buka AppGallery dan cari aplikasi yang diinginkan.Klik ‘Install’.Saat diminta, izinkan proses setup MicroG (cukup sekali).Masuk dengan akun Google kamu-dan langsung bisa digunakan!

    Aplikasi yang Telah Tersedia

    Media Sosial : TikTok,Keuangan & Perbankan : BCA Mobile, Livin’ by Mandiri, BRImo, Bibit, DANA, myBCA, BNI Mobile Banking, LinkAja, OCTO Mobile by CIMB Niaga, OCTO mobile Indonesia, SeaBank, neobankTransportasi : Grab, Maxim, MyBluebird, WhooshE-Commerce : Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Klikindomaret, Zalora, Carousell, ShopbackPenyedia Jaringan : MyTelkomsel, myXL, myIM3, by.U, AXISNET, mySFProduktivitas dan Kreativitas : CapCut, Canva, Timestamp Camera, ibis Paint X, SHAREitBerita : Detikcom, CNN Indonesia, Kompascom, InsertLive, CNBC IndonesiaTravel : Traveloka, Trip.com, Agoda, Tiket.com, Booking.com, Cathay Pacific, Malaysia Airlines, AirAsia, BookCabinStreaming : Vidio, WeTV, iQiyi, RCTI+ Superapp, Viu, Disney Hotstar

    Aman dan Terpercaya

    Setiap aplikasi di AppGallery melalui proses keamanan ketat, termasuk:

    Pemindaian virus dan malwareDeteksi risiko privasiPenilaian kerentanan keamananVerifikasi publisher

    Untuk informasi lebih lengkap, hubungi Hotline HUAWEI di 0078 0308 520888 atau kirim pesan lewat WhatsApp ke +62 881-0808-88320.

    Adapun untuk mengetahui cara mengunduh semua aplikasi favorit, cek panduan lengkap di AppGallery. Bergabung juga di Huawei Fans Club untuk terhubung dengan sesama pengguna. Dengan HUAWEI MatePad Pro 12.2, experience akan menjadi lebih seamless. Semuanya kini bisa dinikmati dalam satu perangkat.

    (akn/ega)

  • Ada Potensi Pelanggaran, TikTok Caplok Tokopedia Disidang KPPU

    Ada Potensi Pelanggaran, TikTok Caplok Tokopedia Disidang KPPU

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggelar sidang perdana untuk menindaklanjuti dugaan keterlambatan notifikasi akuisisi saham PT Tokopedia oleh TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. Sidang yang berlangsung pada Selasa (22/7/2025) ini merupakan bagian dari Penilaian Menyeluruh terhadap kemungkinan pelanggaran atas Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

    Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Rhido Jusmadi bersama anggota M. Noor Rofieq dan M. Fanshurullah Asa, Investigator KPPU membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) yang menyebut TikTok terlambat menyampaikan pemberitahuan pengambilalihan saham Tokopedia selama 88 hari kerja.

    Sebelumnya, KPPU telah memberikan persetujuan bersyarat atas akuisisi Tokopedia oleh TikTok pada 17 Juni 2025.

    Transaksi ini membuat TikTok memegang 75,01% saham Tokopedia, sementara 24,99% sisanya tetap dimiliki PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

    Akuisisi ini memungkinkan TikTok kembali masuk ke pasar e-commerce Indonesia dengan menggandeng Tokopedia dan memisahkan lini bisnis e-commerce dari platform media sosialnya.

    Adapun tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham terhitung pada 31 Januari 2024, sehingga batas waktu notifikasi ke KPPU paling lambat 30 hari kerja jatuh pada 19 Maret 2024.

    Pada tanggal batas waktu notifikasi tersebut, KPPU menerima penyampaian pemberitahuan pengambilalihan saham dari TikTok.

    Namun dikarenakan penyampaian notifikasi bukan dilakukan oleh perusahaan pengambil alih, pada 7 Agustus 2024 Rapat Komisi membatalkan notifikasi tersebut.

    Sementara itu, TikTok selaku pengambilalih tidak melakukan pemberitahuan ke KPPU hingga tenggat waktu penyampaian notifikasi, sehingga proses penyelidikan mulai dilakukan sejak 8 Agustus 2024.

    Mengacu kepada ketentuan pada pasal 46 ayat 5 huruf (a) Peraturan KPPU No.3/2023, penghitungan hari dugaan keterlambatan dihitung setelah 30 (tiga puluh) hari kerja
    pengambilalihan saham efektif yuridis sampai dengan dimulainya penyelidikan dugaan keterlambatan notifikasi dalam hal pelaku usaha tidak melakukan notifikasi.

    Oleh karena itu, investigator menduga telah terjadi keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham selama 88 hari kerja atas transaksi tersebut, dan diduga melanggar ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 jo. Pasal 55 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010.

    Sidang kemudian dilanjutkan dengan agenda Pemeriksaan Kelengkapan dan Kesesuaian Alat Bukti Surat dan/atau Dokumen Pendukung Laporan Dugaan Pelanggaran, dan akan dilanjutkan pada tanggal 5 Agustus 2025 dengan agenda Tanggapan Pelaku Usaha atas Laporan Dugaan Pelanggaran.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menteri UMKM Bakal Batasi Produk F&B China yang Menjamur di Shopee

    Menteri UMKM Bakal Batasi Produk F&B China yang Menjamur di Shopee

    Bisnis.com, JAKARTA —  Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmennya untuk membatasi ekspansi produk makanan dan minuman atau food and beverage (F&B) internasional.

    Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengakui ekspansi produk F&B internasional salah satunya yang berasal dari China memang tumbuh secara signifikan dalam beberapa waktu belakangan. 

    Dia menyebut, produk-produk itu masuk melalui situs perdagangan elektronik atau e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya.

    “Dalam banyak hal kita juga sudah berupaya untuk membatasi. dalam banyak hal melalui regulasi dan kebijakan,” jelas Maman saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

    Sebagai langkah lanjutan, Maman juga menyebut pihaknya bakal menyiapkan pemberian insentif khusus pada produk UMKM lokal. Dengan demikian, upaya itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing.

    Saat dikonfirmasi seperti apa bentuk insentif tersebut, Maman mengaku masih bakal melakukan pendalaman. Hanya saja, dia memperkirakan bentuknya dapat berupa pemotongan biaya penjualan dan pembelian di e-commerce.

    “Sedang dibicarakan bentuk insentifnya seperti apa, ini lagi dikaji. Yang pasti salah satunya ya, salah satunya adalah misalnya dari angka, persentase, fee, dan lain sebagainya, ini lagi kita kaji,” tambahnya.

    Selain produk F&B, Maman mengungkap komoditas lain seperti tekstil menjadi produk yang paling rentan tergerus daya saingnya akibat gempuran produk impor. Untuk itu, dia memastikan bakal terus mengawasi aktivitas impor produk nasional.

    “Kami akan pastikan kita akan coba jaga arus masuk dari semua barang-barang impor ini. Demi untuk mengamankan dan melindungi usaha mikro, kecil, menengah kita,” tandasnya.

    Sebelumnya, Maman memang sempat mengatakan pihaknya bakal meningkatkan pengawasan guna mencegah banjir barang impor China ke Indonesia di tengah adanya tarif tarif timbal balik atau tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. 

    Langkah ini dilakukan agar produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk China. Maman juga menyeut pihaknya telah mengantisipasi banjir impor barang China, salah satunya melalui pemantauan ketat (monitoring) pada setiap perusahaan e-commerce. 

    “Salah satunya adalah melakukan monitoring e-commerce kita agar lebih mengedepankan marketing penjualan produk-produk lokal,” kata Maman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Selain itu, Kementerian UMKM juga bakal membangun beberapa ekosistem usaha untuk meningkatkan para pelaku UMKM hingga menekan biaya produksi UMKM.

  • Daftar 10 E-Commerce yang Gulung Tikar di Indonesia

    Daftar 10 E-Commerce yang Gulung Tikar di Indonesia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa tahun belakangan, berbagai platform e-commerce di Indonesia memilih menghentikan layanannya. Beberapa di antaranya bahkan beralih haluan ke model bisnis baru. Salah satu contohnya adalah Bukalapak yang pada awal tahun ini resmi menutup layanan marketplace-nya.

    Perusahaan yang dulu sempat menyandang predikat Unicorn tersebut kini fokus pada penjualan produk digital seperti pulsa, token listrik, hingga layanan pembayaran BPJS.

    Di sisi lain, ada pula e-commerce yang menutup seluruh operasionalnya. Alasan yang muncul pun beragam, namun sebagian besar karena kesulitan bersaing dengan pemain besar di industri yang semakin ketat.

    Berikut 10 e-commerce yang akhirnya memutuskan menutup layanan:

    1. Blanja.com

    Perusahaan yang didirikan Telkom dengan e-Bay menutup layanan 1 September 2020. Alasan penutupan adanya perubahan strategis dari e-commerce yang dulunya bernama Plasa.com.

    2. Elevania

    Elevania tutup layanan pada 2023 setelah hampir 10 tahun beroperasi. Perusahaan ini adalah hasil patungan dari XL Aciata dengan SK Planet yang berasal dari Korea Selatan.

    3. Qlapa

    Qlapa jadi korban dari sulitnya bersaing di sektor e-commerce yang dihuni nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak. Layanan ini resmi ditutup 2019 atau empat tahun setelah dirilis.

    4. Rakuten

    E-commerce asal Jepang ini menutup layanan setelah lima tahun diluncurkan. Alasan Rakuten tutup karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal.

    5. Cipika

    Cipika bertahan tiga tahun sebelum akhirnya menutup layanan pada 2017. Perusahaan dari Indosat ini dinilai memiliki perkembangan yang lambat.

    6. Multiply

    Layanan ini awalnya sebuah media sosial. Namun Multiply Commerce berpindah dari AS ke Indonesia, yang akhirnya perkembangannya tidak signifikan dan Nasper menghentikan aliran dananya.

    7. MatahariMall.com

    Sebelumnya e-commerce ini bernama Matahari.com sebelum diubah pada 2015. Perubahan itu membuat MatahariMall.com berfokus hanya berjualan produk dari Matahari, bukanlagi berasal dari pihak ketiga saja.

    8. Toko Bagus

    Toko Bagius sebenarnya tidak sepenuhnya tutup, namun berganti nama menjadi OLX pada 2014. Ternyata mereka tidak bisa bersaing dan sekarang fokusnya jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos.

    9. JD.id

    Penutupan layanan JD.id terjadi pada 2023, menyusul sebelumnya telah melakukan beberapa kali PHK dan menutup layanan logistik. Induk perusahaannya JD.com beralasan penutupan sebagai cara mereka berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

    10. Bukalapak

    Pada Januari lalu, emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan jual dan beli produk fisik. Hal ini seiring dengan perubahan strategi bisnis.

    “Penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” ungkap manajemen.

    Setelah aksi penutupan ini, Bukalapak akan fokus pada produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir. Ke depan, segmen ini akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.

    Kendati penutupan produk fisik tersebut, manajemen menegaskan bahwa aplikasi maupun situs web serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hindari 2 Hal Ini saat Membeli Headphone di E-Commerce

    Hindari 2 Hal Ini saat Membeli Headphone di E-Commerce

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketika membeli headphone baru, Anda dihadapkan pada banyak pertimbangan. Kualitas suara, estetika, dan juga yang terpenting bujet. Tempat pembeliannya pun beragam, ada toko offline atau dilakukan secara daring. Berikut 2 hal yang perlu dihindari saat membeli headphone di e-commerce.

    Adapun headphone dengan fitur peredam kebisingan atau “Noise Cancellation”. Namun, kebanyakan produk yang menawarkan fitur tersebut cenderung berfilosofi “Ada harga, ada kualitas”, dalam artian jika ingin mendapatkan headphone noise cancellation dengan harga murah, maka yang didapat adalah kualitas yang juga kurang.

    Jika sudah seperti itu, maka pembeli biasanya akan memilih untuk membeli headphone dengan harga lebih tinggi, demi bisa mendapatkan kualitas baik, serta ketahanan produk lebih lama. 

    Jadi, sebelum merogoh kocek, berikut adalah tips memilih mana headphone yang sebaiknya dihindari, mana yang dapat dijadikan pilihan dilansir dari Slashgear, Sabtu (19/7/205).

    Pertama, dari segi harga. JIka dengan harga yang murah produk tersebut menjanjikan deskripsi produk yang terlalu bagus, produk itu berkemungkinan memiliki kualitas yang mengecewakan.

    Kedua, Situs web tempat kita membeli headphone juga perlu jadi perhatian. Hindari membeli produk dari situs mencurigakan atau yang tidak terpercaya. Ulasan pelanggan juga perlu diperhatikan, karena pada idealnya, pelanggan lain harus transparan jika ada pengalaman negatif terkait suatu produk headphone.

    Dengan mempertimbangkan situs web dan merek terpercaya, akan lebih mudah bagi pembeli menemukan headphone yang sesuai kebutuhan. Pastikan hanya menjelajah pada situs e-commerce terpercaya, misalnya Tokopedia atau Shopee, dan mempertimbangkan merek yang telah memiliki reputasi baik dengan menyediakan produk unggulan.

    Memang, tidak semua headphone murah harus dihindari. Meskipun jarang, banyak pengguna telah membuktikan bahwa headphone murah tetap menawarkan kualitas baik sekaligus meredam kebisingan lingkungan.

    Beberapa ulasan dari pelanggan juga dapat menjadi petunjuk sebelum Anda memutuskan untuk membeli headphone. Ulasan tersebut umumnya berkaitan dengan bagaimana headphone bekerja dalam meredam suara lingkungan sekitar, serta tetap berfungsi dengan baik setelah setahun pemakaian. 

    Pada intinya, pilihan murah bukan yang terbaik. Berinvestasi dengan headphone yang lebih mahal dan berkualitas tinggi biasanya merupakan langkah terbaik, kecuali jika pembeli menemukan hidden gem dengan harga terjangkau. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • GOTO Siapkan Laporan Keuangan Semester I 2025, Saham Masih Tertekan

    GOTO Siapkan Laporan Keuangan Semester I 2025, Saham Masih Tertekan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk semester I 2025. Proses ini sedang dalam tahap penelaahan terbatas oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk.

    Direktur GOTO Simon Tak Leung Ho mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari prosedur standar internal guna memperkuat tata kelola perusahaan.

    “Penelaahan ini dilakukan demi menjaga standar tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya melalui keterbukaan informasi pada Sabtu (19/7/2025).

    Lebih lanjut, GOTO menegaskan bahwa pelaporan keuangan interim akan tetap mengikuti tenggat waktu sesuai POJK 14 dan Peraturan BEI I-E. Perseroan memastikan laporan tidak akan disampaikan lebih lambat dari 31 Agustus 2025.

    Pada sisi lain, harga saham GOTO pada perdagangan Jumat (18/7/2025) ditutup melemah 3,33% ke level Rp 58 per saham. Volume perdagangan mencapai 8,33 miliar lembar saham, dengan frekuensi transaksi lebih dari 26 ribu kali dan nilai mencapai Rp 481,53 miliar.

    Namun, investor asing tampaknya masih menunjukkan kepercayaan terhadap GOTO. Tercatat aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 26,3 miliar dilakukan pada hari yang sama.

    Sebelumnya, analis dari JPMorgan Chase dan Aletheia Capital menilai perbaikan fundamental GOTO belum sepenuhnya terefleksi dalam harga sahamnya.

    SGMC Capital menambahkan bahwa disiplin finansial serta program buyback saham yang dijalankan menjadi katalis positif untuk revaluasi ke depan.

    Sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022, saham GOTO sempat mengalami euforia pasar dengan mencapai harga tertinggi Rp 442 pada 12 April 2022. Namun, kemudian terkoreksi tajam hingga menyentuh titik terendah Rp 50 pada 30 Agustus 2024.

    “Dari sisi operasional, posisi GOTO sangat solid. Perusahaan sudah mengambil langkah strategis yang tepat, tetapi tekanan pasar masih terus membayangi,” tutur Head of Consumer and Internet Research Aletheia Capital Singapura Nirgunan Tiruchelvam.

    Sebagai informasi, GOTO merupakan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia pada 2021. Sejak merger, perusahaan fokus memperbaiki struktur keuangan.

    Hasilnya, GOTO berhasil mencetak laba EBITDA disesuaikan selama tiga kuartal berturut-turut. Pada kuartal terakhir, EBITDA tercatat positif Rp 393 miliar, membalikkan kerugian Rp 101 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih perusahaan pun tumbuh 37% secara tahunan.

    Unit fintech menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis, dengan peningkatan pendapatan sebesar 90% secara tahunan. Layanan dompet digital dan pinjaman juga berhasil menjangkau lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan.

  • Transaksi di “Mall” TikTok Shop Melesat Semester I/2025

    Transaksi di “Mall” TikTok Shop Melesat Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — TikTok Shop by Tokopedia mencatatkan peningkatan jumlah penjual lebih dari 4 kali lipat pada semester I/2025 dibandingkan dengan semester II/2024.

    Penjual dengan label ‘Mall’ di TikTok Shop adalah pemilik merek, distributor resmi, atau toko terverifikasi bereputasi tinggi. Penjual bisa mendapatkan benefit eksklusif seperti badge khusus, voucher spesial, dan akses ke kampanye besar seperti promo tanggal kembar ‘Guncang’. 

    Status ‘Mall’ juga membantu membuat penjual tampil lebih strategis dalam consumer journey, karena ada banner utama, sehingga visibilitas, kepercayaan, dan transaksi bisa naik signifikan.

    “Pertumbuhan pesat jumlah penjual ‘Mall’ di TikTok Shop by Tokopedia menunjukkan peran penting platform ini dalam membantu pelaku usaha di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk UMKM, untuk mengembangkan bisnis mereka,” kata Senior Director of Tokopedia and TikTok E-commerce, Stephanie Susilo, dalam keterangan resmi, Jumat (18/7/2025).

    Sejumlah produk tercatat menjadi yang paling banyak dicari. Berdasarkan data TikTok Shop ‘Mall’ Semester I/2025, dari sisi fesyen, terbanyak dicari adalah sneakers wanita, hijab, dan sepatu sekolah.

    Selanjutnya, dari sisi produk kecantikan dan perawatan diri ada produk lipstik, foundation, dan skincare (serum, krim, dan masker wajah) yang paling banyak dicari.

    Kemudian, dari produk makanan ada sambal, Moringa Powder atau bubuk kelor, dan hamper.

    Para penjual ‘Mall’ di TikTok Shop by Tokopedia juga mencatat pertumbuhan transaksi tertinggi dengan rata-rata lebih dari 15 kali lipat pada semester I/2025 dibandingkan semester II/2024, dan daftar merek dengan peningkatan transaksi tertinggi ini didominasi oleh brand lokal Indonesia.

    “Artinya, pembeli cenderung mencari produk-produk tersebut dari official brand, distributor resmi, atau toko terverifikasi yang umumnya berstatus ‘Mall’ di TikTok Shop,” imbuh Stephanie.

    Dengan wawasan tersebut TikTok Shop berharap akan semakin banyak pelaku usaha yang terdorong meningkatkan kualitas toko dan layanan agar dapat meraih status ‘Mall’ agar dapat menjangkau lebih banyak pembeli dan meningkatkan bisnis secara optimal.

    Toko-toko yang berstatus ‘Mall’ di TikTok Shop akan secara bertahap terintegrasi dengan Tokopedia, menyusul diluncurkannya Tokopedia & TikTok Shop Seller Center. Artinya, mereka juga bisa berjualan melalui Tokopedia untuk merangkul pasar yang berbeda dan makin meningkatkan penjualan.

  • E-Commerce Dorong UMKM Terus Berkembang, Begini Caranya

    E-Commerce Dorong UMKM Terus Berkembang, Begini Caranya

    Jakarta

    Sektor e-commerce saat ini terus mengalami perkembangan dan saling berebut pangsa pasar. Kini e-commerce dituntut mampu memberikan kontribusi berkelanjutan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga brand lokal.

    Sebagai subjek utama, UMKM dan brand lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97% tenaga kerja nasional.1 Di era digital, peran mereka tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Justru, mereka tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce.

    Bagi pelaku UMKM dan brand lokal, e-commerce membuka peluang yang sebelumnya sulit dijangkau memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, hingga membuka akses menuju konsumen global. Namun di tengah peta persaingan e-commerce yang semakin kompleks, keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan brand lokal kini menjadi diferensiasi utama. Bukan lagi sekadar soal siapa yang paling besar, tetapi siapa yang paling berdampak.

    Berdasarkan riset terbaru E-Commerce Seller Satisfaction 2025 yang dirilis oleh Ipsos Indonesia, perusahaan riset pasar terkemuka, mencoba menjawab pertanyaan besar itu: platform e-commerce mana yang paling dipercaya, paling berdampak, dan paling efektif dalam mendukung UMKM dan brand lokal di Indonesia?

    Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma mengungkapkan temuan riset ini memberi gambaran yang lebih jernih tentang lanskap kompetisi digital saat ini, sekaligus menyoroti platform yang berhasil membangun koneksi kuat dengan pelaku usaha tanah air.

    “Yang menarik adalah bagaimana tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh. Di situlah sisi paling menarik dari riset IPSOS kali ini,” kata dia dalam keterangannya, ditulis Jumat (18/7/2025).

    Melalui riset yang melibatkan 350 responden UMKM dan brand lokal di seluruh Indonesia dengan metode Online Panel, ditemukan mayoritas penjual (66%) menyebut Shopee sebagai platform pertama yang terlintas dalam benak mereka (Top of Mind). Sementara, sebanyak 70% penjual menjadikan Shopee sebagai platform utama yang paling sering digunakan untuk menjalankan usaha mereka (Brand Used Most Often).

    Namun, kekuatan sebuah platform sebagai mitra pilihan UMKM dan brand lokal tidak hanya diukur dari seberapa dikenal atau sering digunakan, melainkan juga dari seberapa besar loyalitas penggunanya. Hal ini terungkap dalam hasil Net Promoter Score (NPS). Sebesar 77% UMKM dan brand lokal merasa yakin untuk merekomendasikan Shopee kepada pelaku usaha lainnya, diikuti Tiktok Shop 69%, sementara Tokopedia dan Lazada di 67%.

    Melalui elemen di atas, preferensi pelaku UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e-commerce dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang relevan terhadap kebutuhan bisnis mereka. Tiga alasan utama yang paling banyak disebutkan oleh responden dalam studi ini adalah: memperluas jangkauan usaha (71%), praktis dan fleksibel (66%) yang memungkinkan seller beroperasi dari mana saja. Serta faktor kemudahan akses dan proses dalam marketplace (59%).

    Laman Khusus dan Program Edukasi Jika dilihat dari laman kurasi produk lokal yang disuguhkan para pemain e-commerce. Ibarat rumah yang berisikan cerita dari berbagai sudut negeri melalui produk yang diciptakan dengan tangan, hati, dan kreativitas. Di antara empat pemain, Shopee dinilai mayoritas UMKM dan brand lokal (56%) sebagai platform paling konsisten menyediakan laman khusus lokal untuk mendorong pertumbuhan bisnis, diikuti Tokopedia (20%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (7%).

    Pengaruh program & kampanye tematik Bagi pelaku usaha lokal, partisipasi kampanye berskala besar seperti Ramadan menjadi salah satu momentum besar dalam perjalanan bisnis mereka. Dengan tingginya intensitas belanja selama periode ini, para platform e-commerce pun saling adu strategi lewat kampanye tematik yang kompetitif dan menarik, seperti Shopee Big Ramadan Sale, Ramadan Ekstra Seru di TikTok Shop dan Tokopedia, serta Ramadan Mega Sale Lazada.

    Untuk memahami sejauh mana efektivitas masing-masing kampanye, hasil riset berikut ini mengungkapkan; Brand Tingkat Partisipasi Ramadan Dampak Kampanye Ramadan Shopee 94% 93% Tiktok Shop 65% 77% Tokopedia 54% 60% Lazada 35% 48% Tingginya total persentase partisipasi menunjukkan bahwa banyak UMKM & Brand Lokal yang mengikuti lebih dari satu kampanye lintas platform secara bersamaan, memaksimalkan peluang dari berbagai kanal yang tersedia. Namun demikian, kampanye Shopee Big Ramadan Sale menjadi yang paling banyak diikuti oleh UMKM & brand lokal dan dinilai paling memberikan dampak nyata terhadap penjualan selama periode promosi berlangsung.

    Mendorong UMKM Menembus Pasar Global Di sisi lain, ekspansi ke pasar global masih menjadi tantangan bagi UMKM & Brand Lokal. Keterbatasan logistik, minimnya pemahaman terhadap pasar luar negeri, serta kurangnya pendampingan. Oleh karena itu, program ekspor yang diusung para pemain e-commerce kini turut menjadi medan persaingan yang tak kalah mencuri perhatian.

    Berdasarkan data, Shopee dianggap oleh mayoritas responden sebanyak 62%, sebagai e-commerce yang paling membantu UMKM menembus pasar global. Diikuti pemain lainnya, Tokopedia (16%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (6%). Lebih dari itu, mayoritas UMKM dan brand lokal yang mengikuti program Shopee Ekspor juga menyatakan dampak positif dari inisiatif tersebut terhadap pertumbuhan bisnis. Pada Riset Ipsos 2025 kali ini menunjukkan bahwa di era kompetisi digital yang makin kompleks, platform yang akan bertahan dan menang adalah yang mampu menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan brand lokal.

    (kil/kil)