Perusahaan: Tokopedia

  • Celios Minta Prabowo Belajar dari China Atur Biaya Aplikasi Shopee

    Celios Minta Prabowo Belajar dari China Atur Biaya Aplikasi Shopee

    Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai Indonesia dapat mengambil pelajaran dari langkah China yang mengusulkan aturan mengenai penetapan harga biaya aplikasi dalam platform e-commerce. 

    Aturan tersebut bertujuan mendorong transparansi dan keadilan setelah banyak keluhan dari pedagang maupun konsumen terhadap praktik penetapan harga oleh platform besar.

    Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menilai kasus di China bisa menjadi acuan bagi Indonesia untuk meredam praktik persaingan usaha tidak sehat, termasuk dugaan predatory pricing yang merugikan seller maupun konsumen.

    “Kasus di China bisa menjadi contoh dari solusi predatory pricing yang merugikan seller dan konsumen e-commerce. Selama ini banyaknya pungutan yang dibebankan ke penjual daring seringkali tidak transparan,” kata Bhima saat dihubungi Bisnis pada Senin (25/8/2025). 

    Dia mendorong agar Kementerian  Komunikasi Digital (Komdigi) serta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencari solusi guna mengatasi potensi beban biaya yang kian memberatkan.

    “Khawatir pungutan yang makin memberatkan membuat persaingan usaha tidak sehat, dan merugikan pelaku usaha UMKM,” tambah Bhima.

    Sebelumnya, China mengusulkan aturan mengenai penetapan harga untuk biaya aplikasi dalam platform e-commerce pada Sabtu (23/8/2025).

    Melansir dari Reuters, Minggu (24/8/2024), Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional dalam sebuah pernyataan menyampaikan draf aturan untuk platform yang menjual barang atau jasa bertujuan untuk mendorong transparansi dan keadilan dalam penetapan harga.  

    “Operator platform dan pedagang harus menyetujui dan mengubah harga melalui cara-cara standar seperti kontrak dan pesanan,” kata komisi tersebut. 

    Aturan tersebut mewajibkan operator platform dan pedagang untuk mematuhi peraturan harga yang jelas, meningkatkan transparansi aturan harga, dan segera mengumumkan perubahan biaya untuk menerima pengawasan publik dengan lebih baik. 

    Sebelumnya, pedagang menuduh platform besar memanipulasi harga secara tidak adil untuk meningkatkan penjualan, sementara konsumen mengeluhkan harga yang semena-mena. 

    Pada 2021, Alibaba didenda rekor US$2,75 miliar karena pelanggaran anti-monopoli, keputusan yang diterima oleh perusahaan tersebut, sementara pemimpin e-commerce tahun ini mengabaikan risiko regulasi saat mereka bersaing dalam perang harga di “retail instan,” di mana pengiriman dapat dilakukan dalam waktu setengah jam.

    Aturan tersebut akan dibuka untuk masukan publik selama satu bulan ke depan. Sementara di Indonesia sendiri, platform e-commerce seperti Tokopedia dan TikTok Shop akan mulai menerapkan biaya pemrosesan order sejumlah Rp1.250 per pesanan, berlaku mulai 11 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB. 

    Langkah serupa telah dilakukan Shopee. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh seller Tokopedia yang telah terintegrasi, serta semua seller di TikTok Shop by Tokopedia di Indonesia. Tokopedia dan TikTok Shop menyebutkan, kebijakan ini bertujuan mendukung perluasan program subsidi ongkir serta peningkatan layanan logistik di seluruh Indonesia. 

  • Heboh Pedagang China Pakai KTP Warga RI, Ini Kata Pengusaha Ecommerce

    Heboh Pedagang China Pakai KTP Warga RI, Ini Kata Pengusaha Ecommerce

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesian E-commerce Association (idEA) menanggapi viralnya kabar soal warga negara asing (WNA) asal China yang diduga berjualan di platform e-commerce Indonesia menggunakan identitas lokal. Ia menegaskan, isu tersebut perlu diverifikasi lebih lanjut bersama pihak terkait.

    “Pada prinsipnya, setiap penjual wajib mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia, dan platform bertugas menyediakan wadah serta memastikan proses verifikasi identitas sesuai ketentuan,” kata Sekjen idEA Budi Primawan kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Senin (25/8/2025).

    Isu ini sebelumnya ramai di media sosial Threads, ketika sebuah akun mengunggah tangkapan layar aktivitas di aplikasi Douyin China yang memperlihatkan praktik jual beli akun e-commerce Indonesia, termasuk TikTok dan Shopee, dengan menggunakan KTP orang Indonesia.

    Budi menegaskan, tanggung jawab utama mengenai asal-usul dan legalitas barang yang diperjualbelikan tetap berada pada penjual, bukan platform.

    “Asal usul barang adalah penjual yang tahu. Platform hanya menjadi forum untuk pedagang menjual dan konsumen membeli. Platform tidak punya kemampuan ataupun resources untuk memverifikasi setiap barang. Ini sejalan dengan konsep ‘safe harbor’,” jelas Budi.

    “Artinya tanggung jawab platform mengecek smua dokumentasi, termasuk ktp, karena kita hanya mampu disitu,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, ia menekankan bahwa fokus asosiasi adalah menjaga ekosistem e-commerce tetap sehat, adil, dan transparan.

    Budi menyebut, baik UMKM lokal maupun pelaku usaha lain diharapkan dapat bersaing secara setara, sementara konsumen juga mendapatkan kepastian informasi dan perlindungan yang memadai.

    Sementara itu, terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tokopedia, Budi menegaskan asosiasi tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi jumlah karyawan yang terdampak. Itu merupakan kewenangan internal perusahaan.

    “Yang bisa kami sampaikan, setiap keputusan efisiensi tentu melalui pertimbangan bisnis yang kompleks, termasuk penyesuaian strategi setelah adanya dinamika industri dan perubahan model operasi,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • idEA Sebut PHK TikTok-Tokopedia Imbas Penyesuaian dan Perubahan Model Operasi

    idEA Sebut PHK TikTok-Tokopedia Imbas Penyesuaian dan Perubahan Model Operasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menanggapi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan Tokopedia-TikTok Shop.

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan setiap keputusan efisiensi biasanya melalui pertimbangan bisnis yang kompleks, termasuk penyesuaian strategi setelah adanya dinamika industri dan perubahan model operasi.

    “Namun mengenai informasi jumlah karyawan yang terdampak di Tokopedia, asosiasi tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi angka pasti karena hal tersebut merupakan kewenangan internal perusahaan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (25/8/2025).

    Lebih jauh, Budi menekankan tren efisiensi atau PHK tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Menurutnya, industri digital dan e-commerce sangat dinamis sehingga perusahaan harus terus menyesuaikan struktur, fokus investasi, dan pengelolaan sumber daya agar tetap kompetitif.

    Dia menambahkan, faktor yang kerap memengaruhi keputusan efisiensi antara lain penyesuaian strategi bisnis pasca konsolidasi, integrasi teknologi dan otomasi, serta kebutuhan menjaga profitabilitas.

    “Dampaknya dalam jangka pendek tentu dirasakan pada ketenagakerjaan, namun di sisi lain langkah ini juga sering dipandang positif oleh investor sebagai upaya perusahaan menjaga kesehatan finansial,” katanya.

    Meski demikian, Budi menilai selama potensi pasar Indonesia masih besar, sektor e-commerce tetap menjadi daya tarik utama bagi investor.

    Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 420 karyawan dalam dua bulan terakhir sejak Juli 2025. Menanggapi kabar tersebut, juru bicara TikTok Shop enggan menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Namun, pihaknya menegaskan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan berbagai penyesuaian untuk memperkuat organisasi perusahaan serta meningkatkan layanan kepada pengguna.

    “Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia, sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara TikTok saat dikonfirmasi Bisnis pada Senin (25/8/2025).

    Kabar PHK pada ratusan karyawan  Tokopedia-TikTok di Indonesia sudah mencuat sejak Mei silam.  Melansir Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), rencana PHK tersebut dilakukan guna memangkas biaya setelah mengambil alih operasi Tokopedia tahun lalu. 

    Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, raksasa media sosial China itu memangkas staf di seluruh tim e-commerce termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. 

    Seorang sumber menyebut  PHK direncanakan pada Juli 2025. Pengurangan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.  

    Menurut laporan Bloomberg, setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal tahun lalu, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan. Jumlah yang ada saat ini berarti setengah dari jumlah karyawan tahun lalu. 

    Tahun lalu, perusahaan juga melakukan perampingan. Sepanjang 2024 hingga Mei 2025, Tokopedia tercatat melakukan satu kali gelombang PHK besar-besaran, yaitu pada Juni 2024.

    Kala itu, TikTok—Tokopedia melakukan perampingan terhadap 450 karyawannya, setelah ByteDance mengakuisisi 75% saham Tokopedia.  

    ByteDance banyak bergantung dari TikTok. Pada 2024, pendapatan ByteDance tumbuh 29% secara tahunan atau menyentuh US$155 miliar. Lebih dari seperempat pendapatan disumbangkan dari bisnis penjualan internasional TikTok Shop. 

    Ironinya, di tengah pertumbuhan pendapatan, ByteDance justru melakukan perampingan.  Adapun Indonesia menjadi negara pengguna TikTok terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat. Pada Juli 2024, Statista melaporkan Indonesia memiliki sekitar 157,6 juta pengguna, melampaui Amerika Serikat yang memiliki 120,5 juta pengguna.

  • TikTok Buka Suara soal Kabar PHK Ratusan Pegawai Tokopedia

    TikTok Buka Suara soal Kabar PHK Ratusan Pegawai Tokopedia

    Bisnis.com, JAKARTA  — TikTok buka suara mengenai kabar pemutusan hubungan kerja ratusan pegawai Tokopedia. Dalam keterangannya, TikTok menyampaikan bahwa hal itu dilakukan setelah melakukan evaluasi yang mengukur jumlah tim dan kebutuhan bisnis. 

    “Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan berbagai penyesuaian untuk memperkuat organisasi kami serta memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna,” kata juru bicara TikTok kepada Bisnis, Senin (25/8/2025). 

    TikTok menekankan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan inovasi yang berkelanjutan. 

    Sebelumnya, TikTok-Tokopedia dikabarkan melakukan PHK terhadap 420 pegawai. PHK dilakukan 2 tahap. Pertama pada Juli 2025 dengan jumlah pegawai terdampak 180 karyawan. Sebulan kemudian, PHK kembali dilakukan terhadap 240 karyawan. 

    Diketahui berdasarkan riset Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) TikTok-Tokopedia tertinggal dari Shopee dalam hal penguasaan pangsa pasar.

    Shopee meraih pangsa akses pengguna sebesar 53,22% pada 2025, naik signifikan dibandingkan capaian pada 2024 yang sebesar 41,65%. Di peringkat kedua, TikTok Shop mencatat kenaikan penggunaan menjadi 27,37% dari 12,20% pada tahun lalu.

    Sementara Tokopedia berada di posisi ketiga dengan pangsa 9,57%. Shopee juga menjadi favorit utama lintas demografi.

    Jika dilihat berdasarkan generasi, platform berlogo oranye ini mendominasi di semua kelompok umur, mulai dari Gen Z (52,97%), Milenial (52,85%), Gen X (54,24%), hingga Baby Boomers (55,25%). Bahkan, responden dari generasi Pre Boomers tercatat 100% memilih Shopee sebagai toko online yang diakses.

    Secara gender, Shopee juga konsisten memimpin, dengan 54,03% laki-laki dan 52,39% perempuan menggunakannya.

    Survei ini juga memotret kebiasaan belanja masyarakat Indonesia secara daring. Sekitar 30,34% responden bertransaksi beberapa kali dalam sebulan, dan 2,41% bahkan belanja hampir setiap hari.

    Meski begitu, masih ada 27,69% yang menyatakan belum pernah melakukan transaksi online. Soal pengeluaran, mayoritas pembeli online Indonesia menghabiskan dana berkisar Rp100.001 hingga Rp500.000 per bulan (63,35%).

    Sementara itu, 17,85% responden hanya belanja kurang dari Rp100.000, dan 12,95% membelanjakan antara Rp500.001 hingga Rp1 juta. Sisanya mengeluarkan lebih dari Rp1 juta setiap bulan untuk belanja daring.

    Jenis produk yang paling sering dibeli secara online adalah pakaian dan aksesoris (43,74%), produk kecantikan dan perawatan diri (14,57%), peralatan rumah tangga (11,50%), makanan dan minuman (10,64%), elektronik dan gadget (8,31%), produk otomotif (6,92%), produk kesehatan (1,45%), serta produk anak atau bayi (2,03%).

    Kenaikan penetrasi belanja daring ini dipicu kemudahan transaksi, pilihan produk yang semakin beragam, dan promosi agresif dari e-commerce. 

    Namun, survei juga mencatat beberapa alasan masyarakat belum tertarik berbelanja online, terutama karena lebih suka membeli langsung (53,97%) dan tidak yakin dengan kualitas barang (38,72%).

  • Heboh PHK Massal, Ternyata Begini Nasib Tokopedia Usai Dicaplok TikTok

    Heboh PHK Massal, Ternyata Begini Nasib Tokopedia Usai Dicaplok TikTok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bytedance dikabarkan melakukan PHK besar-besaran di Tokopedia, perusahaan RI yang mengelola platform ecommerce Tokopedia dan TikTok Shop. Data terkini memang menunjukkan perubahan signifikan dalam persaingan antar-ecommerce di Indonesia usai Tokopedia dicaplok TikTok.

    Persaingan e-commerce di Indonesia makin ketat, tetapi Shopee keluar sebagai pemimpin pasar di dalam negeri. Platform ini menjadi pilihan utama lebih dari separuh pengguna internet, mengungguli Tokopedia dan Tiktok Shop.

    Ini terungkap dalam survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025.

    Dari survei tersebut, sebanyak 53,22% pengguna internet Indonesia tercatat mengakses Shopee, naik dari tahun sebelumnya yang angkanya 41,65%.

    Kebanyakan pengguna internet yang mengakses Shopee adalah laki-laki berjumlah 54,03%, sedangkan perempuan sebanyak 52,39%.

    Selanjutnya ada TikTok Shop, yang diakses 27,37% pengguna internet, naik dari angka 12,20% tahun 2024.

    Sementara Tokopedia berada di belakangnya. Tahun 2025 sebanyak 9,57% naik tipis 9,40% dari tahun sebelumnya.

    Tokopedia digunakan lebih banyak oleh laki-laki sebanyak 11,6% dibandingkan perempuan 7,65%. Berbeda dengan dua platform lainnya, Tiktok Shop digunakan lebih banyak perempuan mencapai 31,05%.

    Platform lain yang masuk dalam laporan APJII adalah Lazada. Sayangnya e-commerce tersebut harus mengalami penurunan 17,54% dari tahun 2024 menjadi 9,09% pada 2025.

    Berikutnya adalah Blibli sebanyak 0,29% turun dari 0,36%. Facebook Marketplace tercatat 0,25%.

    Berdasarkan kelompok usia, Shopee menduduki peringkat pertama untuk hampir semua generasi dibandingkan dengan platform lain.

    Tercatat pengguna Shopee terdiri dari 52,97% adalah Gen Z, 52,85% milenial, 54,24% Gen X, 55,25% Baby Boomers, 100% pre-boomers.

    Untuk Tiktok Shop, pengguna terbanyak berasal dari Gen Z sebanyak 30,09%. Sementara milenial 26,68%, Gen X 23,76%, dan Baby Boomers 17,68%.

    Tokopedia digunakan lebih banyak oleh Baby Boomers sejumlah 13,26%. Sisanya digunakan oleh 9,7% Gen Z, 9,13% Milenial, 9,74% Gen X.

    Hasil survei APJII menunjukkan perkembangan pesat TikTok Shop dalam setahun terakhir usai TikTok mengakuisisi Tokopedia.

    Dalam data Momentum Works yang dirilis setahun lalu, Tokopedia masih ada di atas TikTok Shop dalam hal nilai transaksi atau GMV.

    Dari laporan tersebut, total Gross Merchandise Value (GMV) dari 8 platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar pada 2023 atau naik 15% dari US$ 99,5 tahun 2022.

    Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar yang berkontribusi 46,9% terhadap GMV di Asia Tenggara. Nilai transaksinya mencapai US$ 53,8 miliar (Rp 867 triliun).

    Shopee memimpin pasar di RI. Nilai transaksi di Shopee selama 2023 menyumbang 40% dari GMV RI, yang berarti nilainya mencapai US$ 21,52 miliar (Rp 347 triliun).

    Tokopedia ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 30%, diikuti oleh Bukalapak sebesar 11% dan TikTok Shop sebesar 9%. Per Februari 2024, Tokopedia telah resmi bergabung dengan TikTok Shop setelah diakuisisi ByteDance dari GoTo.

    Artinya, nilai transaksi Shopee sepanjang 2023 masih lebih tinggi dari gabungan transaksi di TikTok Shop dan Tokopedia. Kinerja TikTok Shop sepanjang tahun lalu tentunya terpengaruh dengan penutupan aplikasi pada Oktober 2023. TikTok Shop baru beroperasi kembali pada Desember 2023 setelah mengumumkan kerja sama dengan Tokopedia.

    Dua platform ecommerce paling bawah adalah Lazada milik Alibaba Group dengan penguasaan pasar 7% dan Blibli milik Grup Djarum pada posisi paling buncit dengan penguasaan pasar 4%.

    Tokopedia dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia dari sumber yang mengetahui, total ada sekitar 420 karyawan yang terdampak dalam dua bulan terakhir.

    Pada Agustus ini, sekitar 240 orang dipangkas. Sementara pada Juli lalu, perusahaan e-commerce tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan.

    Pemangkasan karyawan disebut meliputi sejumlah divisi, mulai dari teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang, demikian ungkap sumber tersebut, dikutip Minggu (24/8/2025).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • TikTok Disebut PHK Ratusan Pegawai Tokopedia, Tutup Bisnis Gudang

    TikTok Disebut PHK Ratusan Pegawai Tokopedia, Tutup Bisnis Gudang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Langkah Bytedance, induk TikTok, yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Tokopedia dikabarkan disertai membuat seluruh gudang fulfillment ecommerce tersebut tutup.

    Bytedance dilaporkan mengurangi secara drastis jumlah pegawai di PT Tokopedia, perusahaan yang menaungi dua ecommerce yaitu Tokopedia dan TIkTok Shop.

    Narasumber CNBC Indonesia yang mengetahui perkembangan di Tokopedia menyatakan dalam dua bulan terakhir, gelombang PHK di Tokopedia makin deras. Pada Juli, jumlah karyawan yang kena PHK mencapai 180 orang. Bulan ini, 240 karyawan dirumahkan.

    CNBC Indonesia telah menghubungi pihak Tokopedia dan TikTok untuk meminta konfirmasi soal kabar PHK di Tokopedia.

    Pemangkasan karyawan disebut meliputi sejumlah divisi, mulai dari teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang, demikian ungkap sumber tersebut, dikutip Minggu (24/8/2025).

    Setelah gelombang PHK Agustus, Tokopedia tidak lagi memiliki karyawan di bidang fulfillment dan pergudangan. 

    “Itu 240 orang, itu anak gudang habis yang dulu namanya Dilayani Tokopedia. Enggak sisa satu pun,” kata salah seorang narasumber.

    Berdasarkan website perusahaan, Dilayani Tokopedia adalah layanan pemenuhan pesanan di Tokopedia melalui fasilitas gudang yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Penjual hanya perlu menitipkan produk di gudang Tokopedia dan pantau penjualan dari rumah karena segala aktivitas akan dibantu oleh tim Tokopedia, termasuk pengelolaan stok, pengelolaan pesanan, pengemasan dan pengiriman, pelayanan after sales, serta pengembalian produk.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Bakal Atur Biaya Aplikasi E-Commerce, Dianggap Mulai Semena-mena

    China Bakal Atur Biaya Aplikasi E-Commerce, Dianggap Mulai Semena-mena

    Bisnis.com, JAKARTA — China mengusulkan aturan mengenai penetapan harga untuk biaya aplikasi dalam platform e-commerce pada Sabtu (23/8/2025), meminta masukan publik setelah banyaknya keluhan dari pedagang dan konsumen terkait penetapan harga yang tidak adil atau semena-mena oleh platform besar.

    Melansir dari Reuters, Minggu (24/8/2024), Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa draf aturan untuk platform yang menjual barang atau jasa bertujuan untuk mendorong transparansi dan keadilan dalam penetapan harga. 

    “Operator platform dan pedagang harus menyetujui dan mengubah harga melalui cara-cara standar seperti kontrak dan pesanan,” kata komisi tersebut. 

    Aturan tersebut mewajibkan operator platform dan pedagang untuk mematuhi peraturan harga yang jelas, meningkatkan transparansi aturan harga, dan segera mengumumkan perubahan biaya untuk menerima pengawasan publik dengan lebih baik. 

    Sebelumnya, pedagang menuduh platform besar memanipulasi harga secara tidak adil untuk meningkatkan penjualan, sementara konsumen mengeluhkan harga yang semena-mena.

    Pada 2021, Alibaba didenda rekor US$2,75 miliar karena pelanggaran anti-monopoli, keputusan yang diterima oleh perusahaan tersebut, sementara pemimpin e-commerce tahun ini mengabaikan risiko regulasi saat mereka bersaing dalam perang harga di “retail instan,” di mana pengiriman dapat dilakukan dalam waktu setengah jam.

    Aturan tersebut akan dibuka untuk masukan publik selama satu bulan ke depan.

    Sementara di Indonesia sendiri, platform e-commerce seperti Tokopedia dan TikTok Shop akan mulai menerapkan biaya pemrosesan order sejumlah Rp1.250 per pesanan, berlaku mulai 11 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB. Langkah serupa telah dilakukan Shopee. 

    Kebijakan ini berlaku untuk seluruh seller Tokopedia yang telah terintegrasi, serta semua seller di TikTok Shop by Tokopedia di Indonesia. Tokopedia dan TikTok Shop menyebutkan, kebijakan ini bertujuan mendukung perluasan program subsidi ongkir serta peningkatan layanan logistik di seluruh Indonesia. 

  • Tokopedia PHK Massal, 420 Karyawan Terdampak dalam 2 Bulan

    Tokopedia PHK Massal, 420 Karyawan Terdampak dalam 2 Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tokopedia dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia dari sumber yang mengetahui, total ada sekitar 420 karyawan yang terdampak dalam dua bulan terakhir.

    Pada Agustus ini, sekitar 240 orang dipangkas. Sementara pada Juli lalu, perusahaan e-commerce tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan.

    Pemangkasan karyawan disebut meliputi sejumlah divisi, mulai dari teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang, demikian ungkap sumber tersebut, dikutip Minggu (24/8/2025).

    CNBC Indonesia telah mencoba mengkonfirmasi kabar ini kepada pihak Tokopedia. Namun hingga berita ini ditulis, perusahaan belum memberikan tanggapan resmi.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Transaksi Tokopedia Naik 127 Persen pada Juli 2024-Juni 2025, Apa Produk yang Paling Laris? – Page 3

    Transaksi Tokopedia Naik 127 Persen pada Juli 2024-Juni 2025, Apa Produk yang Paling Laris? – Page 3

    Pada semester I 2025, jumlah penjual yang tergabung dalam kategori ‘Mall’ di platform ini tercatat melonjak lebih dari 4 kali lipat dibandingkan paruh II 2024. Tak hanya itu, rata-rata transaksi penjual ‘Mall’ juga meningkat hingga 15 kali lipat.

    Kategori ‘Mall’ di TikTok Shop mencakup pemilik brand resmi, distributor terpercaya, hingga toko dengan reputasi tinggi yang telah diverifikasi.

    Toko-toko ini mendapatkan berbagai keuntungan seperti badge khusus, promo eksklusif, serta akses ke kampanye besar seperti promo tanggal kembar “Guncang”. Posisinya yang strategis—seperti tampil di banner utama—turut mendongkrak kepercayaan dan visibilitas di mata pembeli.

    “Pertumbuhan pesat ini menunjukkan peran TikTok Shop by Tokopedia dalam mendorong pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk naik kelas secara digital. Kami ingin menciptakan pengalaman #BelanjaAman dengan menghadirkan produk dari toko resmi yang terpercaya,” ujar Stephanie.

    Dalam daftar kategori terlaris, tiga sektor menonjol: Fesyen, Kecantikan & Perawatan Diri, serta Makanan & Minuman.

    Produk-produk populer di antaranya adalah sneakers wanita, lipstik, hijab, skincare, dan sambal. Data menunjukkan bahwa pembeli semakin memilih produk dari brand resmi atau toko dengan status ‘Mall’ saat berbelanja.

     

  • Erajaya Bawa CMF Buds 2 & 2a ke RI, Harganya Murah

    Erajaya Bawa CMF Buds 2 & 2a ke RI, Harganya Murah

    Jakarta

    Erajaya Digital resmi menghadirkan CMF Buds 2 Series ke pasar Indonesia. Produk audio dari sub-brand CMF by Nothing ini terdiri dari dua varian, yakni CMF Buds 2 dan CMF Buds 2a, yang menawarkan teknologi canggih dengan harga ramah kantong.

    CEO Erajaya Digital, Joy Wahjudi, mengatakan bahwa peluncuran ini menjawab tren meningkatnya permintaan perangkat True Wireless Stereo (TWS) dengan fitur premium di Indonesia.

    “Kami melihat gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis mendorong kebutuhan akan perangkat audio berkualitas. CMF Buds 2 Series menawarkan teknologi unggulan dengan harga kompetitif, dan kami yakin produk ini akan diterima baik oleh konsumen Indonesia,” ujar Joy dikutip dari keterangan resmi.

    Fitur CMF Buds 2

    CMF Buds 2 hadir dengan Hybrid Active Noise Cancellation (ANC) hingga 48 dB serta enam mikrofon HD yang dibekali AI-powered Environmental Noise Cancellation, sehingga kualitas panggilan tetap jernih.

    Daya tahannya juga impresif, mampu digunakan hingga 13,5 jam tanpa casing dan mencapai 55 jam dengan casing pengisi daya (ANC nonaktif). Dari sisi desain, CMF Buds 2 tampil ramping dengan pilihan warna Dark Grey, Light Green, dan Orange.

    CMF Buds 2 Foto: CMF by Nothing

    Fitur CMF Buds 2a

    Sebagai varian lebih terjangkau, CMF Buds 2a tetap menawarkan ANC hingga 42 dB. TWS ini dilengkapi driver TPU bio-fibre 12,4 mm yang di-tuning oleh Dirac, menjanjikan kualitas suara lebih kaya.

    Baterainya bertahan hingga 8 jam tanpa casing dan 35,5 jam dengan casing (ANC nonaktif). Pilihan warnanya meliputi Dark Grey, Light Grey, dan Orange.

    Kedua varian bisa terhubung dengan aplikasi Nothing X, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan pengaturan audio, kontrol sentuh, hingga mengaktifkan fitur Dual Connection dan Low Lag Mode.

    CMF Buds 2a Foto: CMF by Nothing

    Harga dan Ketersediaan di Indonesia

    CMF Buds 2 Series sudah tersedia online sejak 18 Agustus 2025 di official store Nothing di Shopee, Tokopedia, erafone.com, dan Eraspace. Untuk pembelian offline, konsumen bisa mendapatkannya mulai 20 Agustus 2025 di gerai ritel Erajaya Group, seperti Erafone dan Urban Republic.

    Harganya sebagai berikut:

    Harga CMF Buds 2 Rp799.000Harga CMF Buds 2a Rp669.000.

    (afr/afr)