Perusahaan: Tokopedia

  • Risk Governance, Perisai Bisnis Digital di Tengah Badai Siber

    Risk Governance, Perisai Bisnis Digital di Tengah Badai Siber

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah organisasi kini rata-rata menghadapi lebih dari 1.600 serangan siber setiap pekan secara global (Check Point Research, Q2/2024).

    Di Indonesia, lebih dari 11 juta anomali lalu lintas siber tercatat hanya dalam semester pertama 2023 (BSSN). Tak hanya kerap terjadi, serangan-serangan ini juga sulit terdeteksi, dengan rata-rata waktu identifikasi ancaman mencapai lebih dari 200 hari, menurut laporan industri siber global.

    Sehingga, risk governance bukan lagi pilihan. Dia telah menjadi fondasi utama untuk bertahan dan menang, di medan baru bisnis digital saat ini.

    Digitalisasi bisnis ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi menjanjikan efisiensi dan peningkatan kinerja melalui pendayagunaan teknologi. Layanan menjadi cepat, efektif, dan efisien. Namun, di sisi lain muncul ancaman serius, kejahatan siber.

    Menurut Vishal Chawla (2022), belanja keamanan siber global diproyeksikan mencapai US$1,75 triliun periode 2021—2025. Di AS, kerugian akibat kejahatan siber pernah mencapai US$1 miliar per bulan. Kerugian fraud bisa melebihi US$3 untuk setiap dolar AS yang dicuri.

    Kasus mencolok pada 2016, peretas nyaris mencuri US$1 miliar melalui sistem SWIFT dengan malware dan rekayasa kredensial. Di Indonesia, BSSN mencatat lebih dari 11 juta anomali traffic siber pada semester I/2023. OJK mencatat gangguan siber berdampak besar secara finansial dan reputasi.

    Modus kejahatan kian kompleks mulai dari phishing, social engineering, hingga eksploitasi celah aplikasi.

    Perluasan kanal digital, terutama layanan daring, meningkatkan eksposur risiko siber. Keamanan siber kini bukan persoalan teknis semata, tetapi fondasi ketahanan bisnis dan kepercayaan publik. Tata kelola risiko siber pun jadi prioritas strategis.

    Tanpa pendekatan terstruktur, perusahaan hanya menunggu giliran terkena gelombang serangan yang kian deras.

    Masalah utama bukan hanya ancaman, tetapi respons internal yang tidak adaptif. Banyak institusi masih menempatkan risiko siber sebagai domain satu unit tanpa integrasi lintas fungsi.

    Model silo ini tak lagi relevan. Penjahat siber mengeksploitasi celah terlemah antar-unit yang tidak berkomunikasi. Sebagaimana Laporan Deloitte “Future of Cyber” (2022) menegaskan bahwa pendekatan kolaboratif dan terintegrasi dalam tata kelola risiko adalah kunci untuk menghadapi lanskap ancaman siber yang dinamis.

    Urgensi muncul untuk tata kelola risiko yang terintegrasi, adaptif, dan holistik Risk Governance.

    Konsep ini menata ulang arsitektur risiko siber dari hulu ke hilir, dengan tiga blok utama: pemahaman customer journey dan eksposur produk digital; internalisasi manajemen risiko fraud; dan tata kelola risiko anti-kejahatan siber terstruktur.

    MENATA ULANG

    Langkah pertama dimulai dengan memetakan bagaimana pelanggan berinteraksi dalam ekosistem digital perusahaan. Setiap titik sentuh mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi keuangan menjadi potensi titik serangan yang harus dikenali sejak dini.

    Dengan pendekatan ini, sistem mampu mendeteksi penyimpangan perilaku transaksi dan melakukan respons otomatis dalam hitungan detik.

    Data tidak lagi hanya menjadi catatan historis, melainkan sumber prediksi yang dinamis untuk mendeteksi ancaman masa depan.

    Langkah berikutnya adalah membumikan prinsip-prinsip manajemen risiko fraud ke seluruh lini organisasi. Kebijakan di atas kertas tak lagi cukup.

    Diperlukan sistem audit, pemetaan risiko, kesadaran karyawan, serta mekanisme pelaporan yang formal dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip three lines of defense dihidupkan secara nyata: mulai dari pelaksana di garda depan, pengendali risiko dan kepatuhan, hingga fungsi audit internal yang memberi jaminan independen.

    Dengan pembagian peran yang jelas ini, tidak ada lagi ruang abu-abu dalam penanganan risiko.

    Namun, yang paling transformatif adalah pendekatan terhadap tata kelola. Konsep Risk Governance bukan sekadar menambah kebijakan baru, tetapi menata ulang model bisnis dan proses organisasi secara menyeluruh.

    Ini termasuk penetapan unit kerja terpusat khusus untuk pemantauan fraud, penyusunan risk appetite per produk digital, penguatan sistem deteksi fraud yang berbasis kecerdasan buatan, hingga perumusan service level agreement (SLA) dalam penanganan kasus siber.

    Tak kalah penting, seluruh mekanisme ini didukung oleh kebijakan formal, program pelatihan, dan komunikasi lintas unit yang terstruktur.

    Risk Governance bukan sekadar solusi teknis, melainkan strategi fundamental menghadapi ancaman eksistensial siber. Contoh nyata: serangan ransomware Colonial Pipeline (AS, 2021) menyebabkan kerugian US$4,4 juta dan lumpuhnya distribusi energi; kebocoran data Tokopedia (2020) berdampak pada 91 juta akun pengguna.

    Dengan tata kelola risiko terstruktur dan teknologi canggih, perusahaan bertransformasi dari reaktif menjadi proaktif dan resilien. Fraud loss ditekan, efisiensi meningkat, dan kepercayaan pelanggan terjaga. Sistem pelaporan real-time, dashbo-rd risiko, serta pembelajar-an insiden menjadi fondasi ketahanan berkelanjutan.

    Di tengah konektivitas yang makin masif, ketahanan siber bukan lagi biaya, tetapi investasi yang menentukan masa depan. Pelanggan tidak hanya mencari layanan cepat, tetapi juga ketenangan.

    Kini saatnya perusahaan Indonesia melangkah lebih jauh. Bangun budaya risiko yang adaptif, tata ulang arsitektur siber dari sekarang karena dalam ekonomi digital hanya yang siap yang akan selamat. Dan hanya yang resilien yang akan memimpin.

  • Tokopedia dan TikTok Shop Latih Perempuan Jadi Kreator Lewat Creators Lab x Emak-Emak Matic

    Tokopedia dan TikTok Shop Latih Perempuan Jadi Kreator Lewat Creators Lab x Emak-Emak Matic

    Jakarta: Tokopedia bersama TikTok Shop by Tokopedia menghadirkan Creators Lab di Jakarta, Selasa (16/9), dengan melibatkan ratusan peserta, termasuk perempuan dari berbagai latar belakang. Program ini dirancang untuk membantu pelaku usaha berkembang di era discovery e-commerce sekaligus memperkuat kampanye #BelanjaAman.
     
    Dalam pelatihan, peserta dibekali pemahaman soal prinsip afiliasi, cara membuat video promosi hingga merekomendasikan produk dan toko terpercaya. Mereka juga diajarkan memilih produk dari penjual berstatus Power Shop atau Mall, memanfaatkan ulasan pembeli, serta memeriksa izin resmi seperti BPOM atau PIRT sebelum membagikannya lewat short video atau live streaming.
     
    Direktur Konten Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan bahwa integrasi Creators Lab dengan program Emak-Emak Matic bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan digital agar lebih melek teknologi.
     
    “Hingga akhir 2025, bersama berbagai mitra seperti Tokopedia dan TikTok Shop, program ini menargetkan melatih 10.000 peserta di berbagai wilayah,” ungkap Yuana Rochma Astuti.
     

    Sementara itu, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, menyoroti bahwa partisipasi kerja perempuan masih jauh lebih rendah dibanding laki-laki, sementara sebagian besar pekerja informal diisi perempuan. Profesi kreator konten dapat menjadi peluang baru agar perempuan lebih mandiri secara ekonomi.
     
    “Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di angka 50% selama 20 tahun terakhir, sedangkan laki-laki 80%. Namun 66% atau 54,5 juta pekerja informal adalah perempuan,” jelas Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.
     
    Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menambahkan bahwa sudah banyak contoh inspiratif perempuan yang sukses sebagai kreator afiliasi, seperti Ma’e Arik yang fokus mempromosikan produk kebutuhan sehari-hari dan Mom Uung dengan produk ibu dan bayi.
     
    “Mereka konsisten membuat konten video promosi untuk membangun kedekatan dengan audiens sekaligus mendorong penjualan produk pelaku usaha lokal Kami berharap, peserta pelatihan hari ini memiliki konsistensi yang sama tingginya untuk memulai perjalanan baru sebagai content creator atau afiliator,” ujarnya.
     

     
    Di era discovery e-commerce, membuat video promosi menjadi keterampilan penting bukan hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat umum. Data menunjukkan, transaksi penjual di TikTok Shop bisa meningkat hingga 30 kali lipat lewat live streaming dan 31 kali lipat lewat video pendek.
     
    Tak heran jika profesi kreator konten kini kian dilirik sebagai mitra strategis oleh berbagai skala bisnis. Kolaborasi ini menciptakan keuntungan bersama: kreator memperoleh komisi, penjual meningkatkan omzet, dan pembeli mendapatkan rekomendasi produk terpercaya.
     
    “Tokopedia dan TikTok Shop akan terus memperluas kemitraan bersama Kemenparekraf dan KemenPPPA agar lebih banyak perempuan bisa memanfaatkan peluang ini. Sejak Februari 2025, program ini telah hadir di enam wilayah dan memberdayakan lebih dari 600 peserta, mayoritas perempuan,” tutup Hilmi.

    Jakarta: Tokopedia bersama TikTok Shop by Tokopedia menghadirkan Creators Lab di Jakarta, Selasa (16/9), dengan melibatkan ratusan peserta, termasuk perempuan dari berbagai latar belakang. Program ini dirancang untuk membantu pelaku usaha berkembang di era discovery e-commerce sekaligus memperkuat kampanye #BelanjaAman.
     
    Dalam pelatihan, peserta dibekali pemahaman soal prinsip afiliasi, cara membuat video promosi hingga merekomendasikan produk dan toko terpercaya. Mereka juga diajarkan memilih produk dari penjual berstatus Power Shop atau Mall, memanfaatkan ulasan pembeli, serta memeriksa izin resmi seperti BPOM atau PIRT sebelum membagikannya lewat short video atau live streaming.
     
    Direktur Konten Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan bahwa integrasi Creators Lab dengan program Emak-Emak Matic bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan digital agar lebih melek teknologi.
     
    “Hingga akhir 2025, bersama berbagai mitra seperti Tokopedia dan TikTok Shop, program ini menargetkan melatih 10.000 peserta di berbagai wilayah,” ungkap Yuana Rochma Astuti.
     

     
    Sementara itu, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, menyoroti bahwa partisipasi kerja perempuan masih jauh lebih rendah dibanding laki-laki, sementara sebagian besar pekerja informal diisi perempuan. Profesi kreator konten dapat menjadi peluang baru agar perempuan lebih mandiri secara ekonomi.
     
    “Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di angka 50% selama 20 tahun terakhir, sedangkan laki-laki 80%. Namun 66% atau 54,5 juta pekerja informal adalah perempuan,” jelas Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.
     
    Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menambahkan bahwa sudah banyak contoh inspiratif perempuan yang sukses sebagai kreator afiliasi, seperti Ma’e Arik yang fokus mempromosikan produk kebutuhan sehari-hari dan Mom Uung dengan produk ibu dan bayi.
     
    “Mereka konsisten membuat konten video promosi untuk membangun kedekatan dengan audiens sekaligus mendorong penjualan produk pelaku usaha lokal Kami berharap, peserta pelatihan hari ini memiliki konsistensi yang sama tingginya untuk memulai perjalanan baru sebagai content creator atau afiliator,” ujarnya.
     

     
    Di era discovery e-commerce, membuat video promosi menjadi keterampilan penting bukan hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat umum. Data menunjukkan, transaksi penjual di TikTok Shop bisa meningkat hingga 30 kali lipat lewat live streaming dan 31 kali lipat lewat video pendek.
     
    Tak heran jika profesi kreator konten kini kian dilirik sebagai mitra strategis oleh berbagai skala bisnis. Kolaborasi ini menciptakan keuntungan bersama: kreator memperoleh komisi, penjual meningkatkan omzet, dan pembeli mendapatkan rekomendasi produk terpercaya.
     
    “Tokopedia dan TikTok Shop akan terus memperluas kemitraan bersama Kemenparekraf dan KemenPPPA agar lebih banyak perempuan bisa memanfaatkan peluang ini. Sejak Februari 2025, program ini telah hadir di enam wilayah dan memberdayakan lebih dari 600 peserta, mayoritas perempuan,” tutup Hilmi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Huawei Pura 80 Series Makin Dekat Rilis di Indonesia

    Huawei Pura 80 Series Makin Dekat Rilis di Indonesia

    Jakarta

    Smarthone dengan kamera canggih, Huawei Pura 80 Series yang terdiri dari Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra makin dekat rilis di Indonesia. Untuk diketahui, nodel Ultra menghadirkan Switchable Dual Telephoto Camera pertama di industri ponsel serta meraih predikat Kamera Smartphone Terbaik Dunia versi DXOMARK dengan skor tertinggi 175 poin.

    Pura 80 Ultra disebut berhasil meraih peringkat teratas DXOMARK berkat konsistensinya menghasilkan foto dengan warna hidup, detail tajam, dan pencahayaan alami di berbagai kondisi.

    “HUAWEI tidak lepas dari terobosan yang bisa kita bilang ekstrem dengan berbagai inovasi, yang sudah berjalan di seri P di 2019,” kata Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia Edy Supartono di agenda temu media Huawei Pura 80 Series, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Fancam Konser Nggak Pecah Lagi

    Untuk pertama kalinya di industri smartphone, Huawei, lewat Pura 80 Ultra, memperkenalkan sistem dual telefoto switchable dengan rana mekanis yang memungkinkan peralihan mulus antara dua jalur optik berbeda, 3,7x dan 9,4x optical zoom, yang keduanya berbagi sensor besar 1/1,28 inci.

    Kombinasi inovasi ini menghadirkan zoom super jernih dengan rentang hingga 100x digital zoom, memungkinkan pengguna menangkap detail tajam dari jarak sangat jauh tanpa kehilangan kualitas.

    Bagi penikmat konser, fitur ini mampu menangkap setiap ekspresi idola di panggung. Untuk penjelajah kota, skyline yang jauh kini dapat diabadikan dengan presisi menawan, menampilkan detail cahaya dan suasana malam secara realistis.

    “Kalau dilihat dengan smartphone lain, objek yang kita ambil bisa tetap tertangkap jelas dan warnanya tetap terekam natural jika dibandingkan dengan smartphone lain,” ucap Edy.

    Seri Pura 80 Pro juga nggak kalah ciamik. Ponsel ini dilengkapi 1-inch Ultra Lighting Camera, sensor terbesar di kelasnya yang memungkinkan penangkapan cahaya maksimal. Teknologi ini membuat pengguna dapat menghasilkan night portrait dan nightscapes yang tetap terang, tajam, jelas, dan natural, bahkan dalam kondisi minim cahaya.

    Kedua perangkat ini akan diluncurkan secara resmi di Indonesia pada 17 September 2025. Ada penawaran spesial selama periode17 Septemberhingga17 Oktober 2025 dengan total benefit hingga Rp 10 juta.

    HuaweiPura 80 Series akan tersedia online di Huawei Official Store di beberapa e-commerce terkemuka seperti Shopee,TikTok Shop,Tokopedia,Blibli,Lazada,Eraspace,Erafone.com, dan DatascripMall. Produk ini juga tersedia secara offline melalui jaringan Huawei Authorized Experience Store, Erafone, Urban Republic, Blibli, Digiplus, dan berbagai mitra toko lainnya di seluruh Indonesia.

    (kna/fyk)

  • HUAWEI Pura 80 Ultra Segera Hadir, Smartphone Kamera #1 Dunia dengan Switchable Dual Telephoto Camera – Page 3

    HUAWEI Pura 80 Ultra Segera Hadir, Smartphone Kamera #1 Dunia dengan Switchable Dual Telephoto Camera – Page 3

    Berpindah ke smartphone baru sering menimbulkan kekhawatiran soal ketersediaan aplikasi. Namun, dengan AppGallery, pengguna tetap bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi populer seperti YouTube, Gmail, Google Maps, hingga Google Meet dengan mudah.

    Keamanan juga terjamin melalui sistem perlindungan menyeluruh, mencakup verifikasi developer, pemeriksaan malware, perlindungan privasi berlapis, hingga pengecekan integritas aplikasi. Dengan begitu, pengguna bisa tetap nyaman menggunakan aplikasi favorit tanpa khawatir soal keamanan.

    Gimana, tertarik merasakan pengalaman fotografi mobile yang lebih paripurna dengan HUAWEI Pura 80 Series? Selama periode 17 September – 17 Oktober 2025, kamu bisa menikmati penawaran spesial senilai total hingga Rp10 juta. Konsumen berkesempatan mendapatkan hadiah menarik, termasuk HUAWEI WATCH GT 5 senilai Rp2,6 juta, trade-in cashback hingga Rp2,5 juta, bank cashback hingga Rp2 juta, HUAWEI Care+ senilai Rp2,4 juta, serta cashback Rp500 ribu khusus untuk transaksi melalui Tiket.com.

    Produk ini dapat dibeli secara online melalui HUAWEI Official Store di Shopee, V-Mall, Blibli, TikTok Shop, Tokopedia, Lazada, Eraspace, Erafone.com, dan DatascripMall. Untuk pembelian offline, tersedia di HUAWEI Authorized Experience Store, Erafone, Urban Republic, Blibli, Digiplus, serta mitra resmi lainnya di seluruh Indonesia.

  • Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni

    Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni

    Jakarta

    Keberadaan data center semakin semarak di Indonesia. Kini ada lagi JK1 dari Equinix Indonesia, sebuah data center yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

    detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Gedung 8 lantai ini berkapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 m² ruang kolokasi.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee mengatakan Equinix sebagai perusahaan global sudah beroperasi sejak 1998. Selama 27 tahun mereka sudah mengembangkan lebih dari 270 data center di 36 negara, termasuk JK1 di Jakarta yang beroperasi sejak 15 Mei 2025.

    Indonesia sangat menarik di mata Equinix global karena populasi terbesar keempat dunia dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Equinix Indonesia punya visi menjadi tulang punggung ekonomi digital di Indonesia melalui data center JK1.

    “Jadi kita bukan hanya mau masuk di Indonesia itu sebagai data center saja, tapi kita mau masuk sebagai infrastruktur digitalnya untuk Indonesia,” kata Haris kepada detikINET, Senin (8/9/2025).

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee (Foto: Equinix Indonesia)

    Untuk itu Equinix menawarkan sejumlah keunggulan. Haris mengatakan Equinix adalah ekosistem interkoneksi terbesar di dunia dengan 492 ribu partisipan di seluruh dunia, tersebar di 270 data center. Dari total data center, sebanyak 210 data center ada di kota pusat ekonomi dunia seperti New York, Dubai, Singapura dan London. Beberapa bursa efek dunia seperti di Singapura (SGX), New York (NYSE), London (LSE) memakai Equinix.

    “JK1 saja sebelum diluncurkan sudah ada 50 konsumen. Jadi banyak yang berminat untuk masuk ke ekosistem interkoneksi kita,” kata Haris.

    Untuk data center JK1, Jakarta International Business Exchange (IBX), Equinix pun merancangnya dengan canggih. Tantangan lokasi terbatas di pusat kota membuat JK1 harus dibangun vertikal. Lokasi pun strategis karena sangat dekat dengan Gedung Cyber 1.

    “Gedung Cyber 1 itu adalah ekosistem internet exchange paling padat di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Konsumen kita butuh latensi yang sangat bagus, jadi kita harus dekat dengan internet exchange yang adalah Gedung Cyber 1,” jelasnya.

    Haris menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja Artificial Intelligence (AI). Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

    Suasana ruang data center JK1 milik Equinix Indonesia (Foto: Equinix Indonesia)

    “Nanti di fase kedua kita akan implementasikan liquid cooling yang jauh lebih advance,” ujarnya.

    Melalui JK1, Equinix menawarkan produk berupa data center dan interkoneksi. Salah satu fitur unggulan dalam interkoneksi mereka adalah Equinix Fabric. Ini adalah global network services dimana konsumen bisa terhubung dengan semua lokasi Equinix di seluruh dunia untuk membuka infrastruktur baru dalam hitungan menit. Selain itu, mereka juga masih punya layanan interkoneksi Equinix Internet Access dan Equinix Internet Exchange.

    “Dulu mau buka infrastruktur baru di luar negeri butuh waktu berbulan-bulan, sekarang hanya perlu beberapa menit saja. Di-setting di portal, sudah bisa langsung dipakai. Itulah salah satu keunggulan Equinix,” kata Haris.

    Di Indonesia, klien Equinix antara lain Telin dan Tokopedia. Sementara itu di global, klien Equinix antara lain Zoom dan Netflix.

    (fay/fyk)

  • Marketplace Minta Waktu Terapkan Skema Baru Pajak E-commerce

    Marketplace Minta Waktu Terapkan Skema Baru Pajak E-commerce

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) meminta pemerintah memberikan waktu bagi marketplace atau lokapasar untuk melakukan penyesuaian sistem sebelum terapkan skema baru pajak e-commerce atau perdagangan daring. 

    Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto mengungkapkan bahwa semua marketplace akan ikut mematuhi semua kebijakan pemerintah termasuk pajak e-commerce seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 37/2025.

    “Namun kita juga berharap, tentunya untuk melakukan hal tersebut butuh kesiapan teknis juga dari masing-masing platform, dan kita berharap hal tersebut juga bisa diakomodasi,” ujar Hilmi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Dia mengaku Direktorat Jenderal Pajak sudah mengajak idEA berdiskusi terkait aturan pajak e-commerce itu. Hilmi menyatakan idEA siap bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak.

    Adapun Pasal 7 ayat (3) PMK 37/2025 mengatur bahwa marketplace atau lokapasar daring yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak berkewajiban memungut pajak penghasilan Pasal 22 (PPh 22) ke para pedagangnya pada bulan setelahnya.

    Misalnya, jika marketplace A ditetapkan sebagai pemungut dengan Keputusan Dirjen Pajak pada 15 Agustus 2025 maka sejak itu marketplace A wajib memungut PPh Pasal 22 mulai 1 September 2025 ke pedagangnya.

    Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Kemenkeu Yon Arsal menjelaskan bahwa penerapan pajak e-commerce atau transaksi digital di lokapasar digital seperti Shopee hingga Tokopedia lebih untuk meningkatkan kepatuhan.

    “Kita melihat dampaknya ini sebagai sebuah kerangka kepatuhan wajib pajak dan kemudahan administrasi. Jadi, dampaknya ini jauh lebih besar daripada dampak rupiahnya, yang mungkin menjadi sasaran,” ujar Yon dalam media briefing di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).

    Dia menjelaskan pedagang Shopee Cs hanya akan dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 0,5%. Artinya, penerimaan negara tidak akan bertambah banyak dengan seketika.

    Tak hanya itu, PPh Pasal 22 untuk pedagang Shopee Cs itu juga bukan jenis pajak baru. Sebelumnya, aturan itu sudah adanya.

    Bedanya, kini PMK 37/2025 hanya mengatur mekanisme baru pungutan PPh Pasal 22. Sebelumnya, PPh Pasal 22 dilaporkan secara mandiri oleh wajib pajak namun kini platform lokapasar (pihak ketiga) yang akan langsung memungut kepada pedagangnya yang memenuhi syarat.

    “Apabila selama ini wajib pajak merasa saya harus setor, lapor sendiri, sekarang saya sudah dibantu, dipungutkan oleh para platform. Harapannya tentu wajib pajak, merchant [pedagang] menjadi lebih mudah,” ujar Yon.

  • Punya Layar OLED, Lenovo Legion 5i Beri Pengalaman Gaming Istimewa

    Punya Layar OLED, Lenovo Legion 5i Beri Pengalaman Gaming Istimewa

    Jakarta

    Selama ini, layar OLED pada laptop gaming identik dengan perangkat premium kelas atas yang dihadirkan untuk para profesional. Kualitas visualnya memukau dengan warna sangat hidup, kontras hitam pekat, dan refresh rate lebih cepat merupakan pengalaman yang diidam-idamkan oleh gamer maupun non-gamer dari setiap kalangan.

    Sebagai perusahaan teknologi, Lenovo berupaya mewujudkan mimpi tersebut dengan menetapkan standar baru untuk visual gaming menggunakan PureSight OLED Gaming Display pada seluruh lini laptop gaming terbarunya di tahun 2025, termasuk Legion 5i 15IAX10.

    Consumer Lead Lenovo Indonesia, Santi Nainggolan mengatakan laptop yang diluncurkan pada awal Agustus lalu di Indonesia ini dirancang untuk sesi gaming intens hingga menyelesaikan proyek-proyek berat yang juga didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 255HX.

    “Kami menyadari bahwa layar OLED adalah standar emas untuk visual yang imersif, tetapi harganya seringkali menjadi hambatan. Melalui Legion 5i, kami ingin menghadirkan teknologi ini ke semua orang, mulai dari mahasiswa yang mendalami bidang STEM hingga para profesional muda yang membutuhkan perangkat andal untuk gaming dan produktivitas,” kata Santi dalam keterangan tertulis, Senin (8/9/2025).

    “Tanpa harus berkompromi antara performa, harga, dan kepraktisan untuk membantu meraih hal yang sebelumnya belum bisa dicapai oleh mereka,” sambung Santi.

    PureSight OLED Gaming Display Standar Baru Visual Gaming

    Santi mengatakan seluruh lini laptop Lenovo Legion di tahun 2025, termasuk Legion 5i 15IAX10, secara kompak dibekali dengan teknologi premium PureSight OLED Gaming Display.

    Dia mengatakan layar ini tidak hanya sekadar jernih tetapi juga memanjakan mata dengan resolusi WQXGA (2560×1600), kecerahan 500 nits, dan gamut warna 100% DCI-P3 yang menghasilkan reproduksi warna sinematik.

    Teknologi layar OLED 15,3 inci pada Legion 5i 15IAX10 menawarkan kenyamanan mata yang lebih baik karena emisi cahaya biru yang rendah. Hal ini sangat penting untuk sesi belajar yang panjang para mahasiswa sehingga mengurangi kelelahan mata.

    “Bukan hanya itu, OLED juga berkontribusi pada efisiensi daya yang lebih baik, terutama saat menampilkan konten gelap, sehingga pengguna bisa mendapatkan daya tahan baterai lebih lama untuk berbagai aktivitas di luar ruangan,” ungkapnya.

    Dia mengatakan sertifikasi DisplayHDR True Black 600, Legion 5i 15IAX10 memastikan kualitas gambar HDR (High Dynamic Range) yang superior dengan kontras tak terbatas, menampilkan warna hitam yang sempurna.

    Berkat kontras sangat tinggi dan warna hitam pekat, gamer dapat dengan mudah melihat musuh yang bersembunyi di lingkungan gelap. Hal ini memberikan keuntungan strategis yang krusial. Detail-detail halus pada area bayangan pun tidak akan hilang.

    Layar OLED dengan True Black juga menjanjikan waktu respon yang lebih cepat. Waktu respon sub-1ms serta dukungan refresh rate 165Hz pada Legion 5i 15IAX10 menghadirkan pengalaman gaming yang lancar dan latensi rendah. Ini memungkinkan gameplay bebas motion blur dan ghosting, memberikan kejelasan gerakan yang superior di setiap adegan aksi.

    Kombinasi Teknologi untuk Performa Tanpa Batas

    Selain layar, Legion 5i 15IAX10 juga dikombinasikan dengan teknologi premium lainnya yang menunjang performa maksimal. Salah satunya dukungan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 255HX yang dirancang dengan proses 3 nm, menawarkan efisiensi daya dan kinerja yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

    “Prosesor ini terdiri dari 8 Performance-cores (P-cores) yang mampu menghasilkan kecepatan dasar 2.4 GHz dan hingga 5.2 GHz pada kecepatan turbo, serta 12 Efficient-cores (E-cores) yang mampu menghasilkan kecepatan dasar 1.8 GHz dan kecepatan turbo 4.5 GHz,” kata Santi.

    Legion 5i 15IAX10 juga ditenagai GPU hingga NVIDIA GeForce RTX 5070 serta sistem pendingin Lenovo Legion ColdFront Hyper. Inovasi sistem pendingin dari Lenovo ini menggunakan kipas dengan kecepatan tinggi dan pipa panas tembaga 3D yang sangat besar.

    Dia mengatakan semua komponen ini dibuat kedap udara (vakum) untuk mengoptimalkan aliran udara, sehingga panas dapat dialirkan menjauh dari pengguna. Hasilnya, sistem laptop tetap dingin dan lebih senyap.

    Pengguna dapat dengan mudah berpindah mode pendinginan sesuai kebutuhan mulai dari mode Quiet (Tenang), Balance (Seimbang), Performance (Performa), hingga Extreme (Ekstrem) hanya dengan menekan tombol Fn+Q. Fitur ini dapat menyesuaikan kinerja laptop, baik saat bermain game, mengerjakan tugas, dan rendering proyek berat.

    Tidak ketinggalan, keyboard Legion TrueStrike dengan 24-Zone RGB Backlit juga melengkapi teknologi premium yang ada di laptop ini.

    “Keyboard ini dirancang untuk akurasi dalam bermain game dan tugas akademik dengan tombol panah khusus, papan angka, dan touchpad Mylar,” jelasnya.

    Untuk meningkatkan performa gaming melalui kustomisasi perangkat dan pengaturan yang lebih seamless antar perangkat Lenovo lainnya dalam Legion Ecosystem, Legion 5i 15IAX10 juga dilengkapi dengan platform Legion Space.

    “Dengan perpaduan teknologi premium yang kini lebih terjangkau, Lenovo Legion 5i 15IAX10 hadir sebagai solusi lengkap bagi mahasiswa STEM, gamer ataupun profesional muda. Laptop ini membuktikan bahwa performa kelas profesional, visual memukau, dan kepraktisan kini bisa dimiliki dalam satu perangkat, mendukung generasi muda dalam meraih setiap impian mereka,” tuturnya.

    Harga & Layanan Purna Jual

    Santi mengatakan Lenovo Legion 5i 15IAX10 kini sudah tersedia di Indonesia dengan harga mulai dari Rp 24.999.000. Laptop ini bisa didapatkan secara offline di Lenovo Exclusive Store dan online melalui Official Store yang tersedia di ecommerce, seperti Tokopedia, Shopee dan Blibli.com.

    “Untuk memberikan pengalaman gaming tanpa rasa khawatir, Lenovo juga melengkapi Legion 5i 15IAX10 dengan layanan 3 tahun Legion Ultimate Support yang menawarkan dukungan teknis 24/7 dari teknisi ahli yang memahami dunia gaming. Ditambah lagi, 3 tahun Accidental Damage Protection yang melindungi perangkat dari kerusakan tak terduga seperti tumpahan cairan atau benturan,” tutupnya.

    (akd/ega)

  • Menko Airlangga Soroti Dominasi Shope-Tokopedia Cs, Singgung Nasib Platform Kecil

    Menko Airlangga Soroti Dominasi Shope-Tokopedia Cs, Singgung Nasib Platform Kecil

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti kecenderungan aglomerasi e-commerce yang didominasi empat platform besar.

    Aglomerasi adalah suatu pengelompokan, pemusatan, atau pengumpulan beberapa elemen (seperti perusahaan, orang, atau partikel) ke dalam satu tempat atau wilayah yang saling terkait secara fungsional

    Untuk diketahui, platform e-commerce yang mendominasi di Tanah Air terdiri dari Shopee, Tokopedia, Blibli, hingga Lazada.

    Airlangga menilai, kondisi ini dapat menghambat daya saing platform lain serta menciptakan tantangan tersendiri bagi platform skala menengah dan kecil sehingga bisa kehilangan daya saing.

    “Platform e-commerce-nya ini yang dulu kami berharap bahwa ini bisa juga berlaku untuk medium skill platform, tetapi sekarang sudah teraglomerasi menjadi 3—4 platform,” kata Airlangga dalam acara Kick Off Road To Harbolnas 2025 di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Menurut Airlangga, perkembangan e-commerce saat ini telah menjadi sektor yang sangat padat modal (capital intensive), terutama dalam era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Bahkan, Airlangga juga menilai kondisi ini berisiko mempersempit ruang bagi pelaku baru maupun platform skala menengah untuk berkembang.

    Untuk dia, Airlangga meminta agar Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk mencermati struktur pasar e-commerce yang semakin terkonsentrasi pada segelintir pemain besar.

    “Terutama dalam era AI, algoritma daripada platform di luar [platform] 4 besar itu sepertinya algoritmanya tertinggal. Sehingga ini yang membuat bisnis ini juga menjadi sangat capital intensive.

    Sementara itu, Mendag Budi Santoso menjelaskan bahwa e-commerce tidak dapat berdiri sendiri tanpa ekosistem pendukung, termasuk pelaku UMKM sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. 

    “E-commerce itu kan tidak berdiri sendiri ya jadi ada ekosistem ekonominya yang menunjang jadi termasuk UMKM dan sebagainya. Artinya semua bisa berjalan kalau dari sisi UMKM ekosistemnya produknya semua bagus ya berkualitas karena itu juga diminati oleh konsumen,” ujar Budi.

    Budi menambahkan, pertumbuhan e-commerce harus dibarengi dengan penguatan ekosistem secara keseluruhan, terutama UMKM sebagai produsen dan konsumen.

    “E-commerce kan adalah bagian dari ekosistem yang berjalan tadi. Jadi kita bersama-sama memberdayakan ekosistem yang ada itu sehingga e-commerce dan UMKM dan juga konsumen bisa berjalan bersama-sama. Itu yang kita lakukan, [yakni] bagaimana memberdayakan mereka,” terangnya.

    Di sisi lain, Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Hilmi Adrianto berharap tidak ingin hanya 3–4 platform besar e-commerce yang mendominasi pasar di Tanah Air. Namun, untuk mengatasi aglomerasi dan mendorong pertumbuhan pemain baru, maka dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri.

    “Saya yakin ini sebenarnya perlu kolaborasi dengan semua pihak, dari sisi membuat kebijakan sampai kemudian pada bagaimana industri mencoba untuk men-encourage lebih banyak lagi pelaku-pelaku usaha di industri e-commerce ini yang tumbuh,” tutur Hilmi.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa idEA bukan hanya menaungi pemain besar, melainkan juga membuka ruang bagi e-commerce baru untuk terlibat dalam diskusi kebijakan.

    “Dan kami dari idEA selalu menjadi tempat, menjadi forum untuk bagaimana komunikasi maupun juga encouragement terhadap platform-platform baru yang baru tumbuh itu juga kami fasilitasi di idEA-nya,” tutupnya.

  • Fakta-Fakta Kasus Nadiem, Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

    Fakta-Fakta Kasus Nadiem, Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka di kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Setelah menetapkan Nadiem sebagai tersangka Kejagung, muncul beberapa hal kontroversi, seperti yang menganggap Nadiem tidak bersalah karena tidak adanya aliran uang yang masuk ke rekeningnya. Namun, proyek yang ditangani Nadiem ini diduga menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.

    Ini Fakta-fakta kasus Nadiem:

    1. Kejagung Sita Sejumlah Dokumen

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung RI Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan penyitaan yang dilakukan itu dilakukan terhadap sejumlah dokumen. Menurutnya, dokumen itu berkaitan dengan proyek pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022 di Kemendikbudristek.

    “Yang pasti kita lakukan penyitaan juga, tentunya terkait dengan penyidikan ini sejumlah dokumen terkait dengan pengadaan di Kemendikbud ini,” ujarnya di Kejagung, dikutip Sabtu (6/9/2025).

    Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022.

    Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.

    2. Kejagung Dalami Kerugian Negara

    Kejaksaan Agung (Kejagung) masih belum mengungkap aliran dana kepada tersangka Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi Chromebook periode 2019–2022. Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami keuntungan eks Mendikbudristek dalam kasus rasuah tersebut.

    “Itu masih didalami ya semuanya. Jangan dikira-kira,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).

    Dia menambahkan, dalam kasus korupsi program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek ini telah ditemukan kerugian negara sebesar Rp1,9 triliun. Kerugian negara itu timbul dari perhitungan selisih kontrak dengan harga penyedia dengan metode ilegal gain. Perinciannya, item software Rp480 miliar, dan mark up dari selisih harga kontrak di luar CDM senilai Rp1,5 triliun.

    “Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan pengadaan alat TIK tersebut diperkirakan sekitar Rp1,98 triliun,” imbuhnya.

    Adapun, kata Nurcahyo, kerugian negara ini belum final lantaran masih dalam perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    “Yang saat ini masih dalam penghitungan lebih lanjut oleh BPKP,” pungkas Nurcahyo.

    Sebagai informasi, Nadiem telah ditetapkan sebagai tersangka karena perannya saat Kemendikbudristek melakukan pengadaan program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022. Pada intinya, dia telah melakukan pertemuan dengan pihak Google hingga akhirnya sepakat untuk menggunakan Chrome OS dalam proyek pengadaan TIK di Kemendikbudristek.

    3. Hotman Sebut Nadiem Tidak Terima Sepeser pun dalam Kasus Chromebook

    Pengacara Hotman Paris menegaskan bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tidak menerima keuntungan pribadi dalam pengadaan Chromebook yang kini menjeratnya sebagai tersangka. Hotman menilai kasus yang menimpa Nadiem mirip dengan pengalaman Thomas Lembong, yang juga sempat diseret dalam dugaan korupsi namun tanpa bukti aliran dana.

    “Tidak ada satu rupiah pun jaksa menemukan ada uang masuk ke kantong Nadiem,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (5/9/2025).

    Lebih lanjut, Hotman Paris menjelaskan, pengadaan Chromebook dilakukan melalui vendor resmi dengan harga yang tercantum di e-katalog pemerintah. Google, kata Hotman, hanya memberi dukungan berupa tenaga ahli dan pelatihan untuk vendor, bukan dana tunai.

    “Jadi, yang menjual laptop itu adalah vendor. Uangnya ke vendor, bukan ke Nadiem. Google pun tidak pernah memberi uang sepeser pun,” tegasnya.

    Hotman juga membantah klaim bahwa ada pertemuan khusus antara Nadiem dan Google untuk menyepakati penggunaan Chromebook. Menurutnya, sekalipun pertemuan itu terjadi, tidak bisa langsung dikaitkan dengan praktik korupsi.

    “Kalau ketemu, terus kenapa? Saya ketemu wartawan tiap hari, apakah itu berarti saya menyuap wartawan?” katanya retoris.

    Terkait tuduhan pelanggaran peraturan presiden dalam proses pengadaan, Hotman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar. Chromebook justru dianggap lebih murah dibandingkan laptop berbasis Windows dan sesuai kebutuhan saat pandemi Covid-19.

    “Kalau harganya sesuai e-katalog dan tidak ada yang diperkaya, korupsinya di mana?” ujarnya.

    Dia juga menyinggung investasi Google di Gojek yang kerap dikaitkan dengan kasus ini. Menurut Hotman, investasi itu dilakukan jauh sebelum Nadiem menjabat menteri, serta melalui mekanisme pasar.

    4. GOTO Klaim Tidak Ada Hubungan dengan Nadiem

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) angkat bicara terkait penetapan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi pengadaan chromebook periode 2019–2022.

    Direktur Public Affairs & Communications GOTO Ade Mulya menegaskan bahwa Nadiem Makarim bukan lagi direktur, komisaris, maupun karyawan di GOTO, dahulu bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Ade menyebut, sejak Oktober 2019 Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris.

    “Yang bersangkutan sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kegiatan operasional maupun manajemen GOTO. Saudara Nadiem Makarim juga bukan merupakan pemegang saham pengendali GOTO,” jelas Ade dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).

    Ade menambahkan, kegiatan operasional GOTO tidak pernah terkait dengan tugas maupun tanggung jawab Nadiem selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

    “Hal ini termasuk terkait proses pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ade menegaskan GOTO menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum

    5. Bagaimana Peran Nadiem dalam kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook?

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menjelaskan peran eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Chromebook periode 2019-2022. Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan Nadiem mulanya melakukan pertemuan dengan pihak Google Indonesia pada Februari 2020.

    Pertemuan itu bertujuan untuk membicarakan terkait produk Google Chromebook dalam program Google for Education. Produk itu nantinya bakal digunakan untuk peserta didik di Indonesia.

    Setelah itu, Nadiem dan Google melakukan beberapa kali pertemuan dan disepakati bahwa produk Chrome Os dan Chrome Device Management bakal digunakan untuk proyek program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022.

    “Dalam mewujudkan kesepakatan antara NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya, pada 6 Mei 2020, NAM mengundang jajarannya,” ujar Nurcahyo di Kejagung, Kamis (4/9/2025).

    Jajaran Nadiem itu mulai dari Dirjen Paud Dikdasmen berinisial H; Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek berinisial T; JT dan FH selaku Stafsus Nadiem. Rapat itu dilakukan tertutup melalui Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta rapat untuk menggunakan headset.

    “Mewajibkan para peserta dalam menggunakan handset atau alat sejenisnya yang membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook sebagaimana perintah dari NAM,” imbuh Nurcahyo.

    Hanya saja, kala itu pengadaan alat TIK sejatinya belum dimulai. Meskipun demikian, Nadiem kemudian diduga telah melakukan upaya agar bisa meloloskan laptop Chromebook dengan menjawab surat Google yang ingin berpartisipasi di proyek pengadaan TIK.

    Padahal, sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh menteri sebelumnya yang tidak meresponskarena uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 dinilai gagal. Kegagalan itu karena Chromebook tidak bisa dipakai di daerah terluar tertinggal terdalam atau 3 T.

    “Atas perintah NAM dalam pelaksanaan pengadaan TIK tahun 2020 yang akan menggunakan Chromebook, SW selaku Direktur SD dan M selaku Direktur SMP membuat juknis juklab yang spesifikasinya sudah mengunci yaitu Chrome OS,” tutur Nurcahyo.

    Menindaklanjuti perintah Nadiem, tim teknis Kemendikbudristek membuat kajian review teknis untuk memasukan Chrome OS dalam proyek pengadaan.

  • Dari Tokoh Startup Beken, Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook

    Dari Tokoh Startup Beken, Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook

    Jakarta

    Nama Nadiem Makarim dulu dipuji sebagai ikon inovasi lewat startup Gojek yang turut merubah pola hidup masyarakat di era modern. Namun, kini ia terseret dalam lingkaran kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook.

    Kejagung Tetapkan Nadiem Jadi Tersangka

    Kejagung telah menetapkan eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim (NAM) sebagai tersangka baru. Sebelumnya, sudah ada empat orangnya lingkungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang sudah tersangka.

    “Telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam jumpa pers di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025) sebagaimana dikutip dari detiknews.

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan alat bukti. Tak hanya itu, penyidik juga telah memeriksa berbagai saksi, termasuk saksi ahli.

    “Berdasarkan pemeriksaan dan alat bukti keterangan saksi ahli petunjuk dan surat serta barang bukti yang telah diterima atau diperoleh tim penyidik pada Jampidsus pada hari ini menetapkan satu tersangka dengan inisial NAM selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode tahun 2019-2024,” tuturnya.

    Kerugian Negara Hampir Rp 2 Triliun

    Kejagung mengungkapkan kerugian negara akibat korupsi tersebut diperkirakan mencapai hampir Rp 2 triliun. Namun Nurcahyo mengatakan kerugian keuangan negara saat ini masih dalam perhitungan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    “Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan TIK, diperkirakan senilai kurang lebih Rp 1.980.000.000.000. Yang saat ini masih dalam penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP,” ujarnya.

    Ikon Startup Indonesia

    Sebelumnya, Nadiem dikenal sebagai penggiat startup Gojek yang membawa perubahan besar di masyarakat era modern. Dengan memadukan armada ojek dan inovasi teknologi, Gojek sukses menghadirkan persoalan transportasi.

    Meski didirikan 2010 berupa layanan call center, Gojek baru berkembang pesat pada 2015 setelah meluncurkan aplikasi yang bisa diakses lewat smartphone. Dari sini muncul berbagai layanan berbasis ojek, mulai dari layanan transportasi, antar makanan, kirim barang, dompet digital, dan lainnya.

    Hal itu yang membuat Gojek menjadi super app dan salah satu pionir startup unicorn asal Indonesia. Nama besar Nadiem sebagai ikon digital dalam negeri masuk ke dalam pejabat publik setelah diangkat diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.

    Lalu, setelah ada perubahan nomenklatur kementerian pada April 2021, posisinya berubah menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Keberadaan Nadiem ketika itu diharapkan memberikan perubahan di dunia pendidikan Indonesia.

    Peran Nadiem Makarim

    Kasus Nadiem diusut setelah ia merampungkan jabatan sebagai menteri. Kejagung mengungkap peran Nadiem sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    Nadiem disebut membalas surat Google untuk pengadaan Chromebook padahal uji coba sebelumnya dinyatakan gagal. Kasus ini bermula saat pertemuan Nadiem dengan Google Indonesia pada awal 2020.

    “Perbuatan yang dilakukan oleh tersangka NAM, antara lain yaitu pada bulan Februari 2020 NAM yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan pertemuan dengan pihak dari Google Indonesia dalam rangka membicarakan produk dari Google yaitu dalam program Google for Education dengan menggunakan Chromebook yang bisa digunakan oleh kementerian, terutama kepada peserta didik,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo dalam jumpa pers di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9).

    Dalam pertemuan Nadiem dengan Google itu, disepakati Kemendikbud akan menggunakan Chromebook. Komputer ini akan digunakan dalam pengadaan proyek TIK.

    “Dalam beberapa kali pertemuan yang dilakukan NAM dengan pihak Google telah disepakati bahwa produk dari Google, yaitu Chrome OS dan Chrome Device Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” tutur dia.

    Untuk mewujudkan kerja sama dengan Google itu, Nadiem mengumpulkan jajaran di Kemendikbud-Ristek saat itu. Mereka melakukan rapat secara virtual.

    “Dalam mewujudkan kesepakatan antara NAM dengan pihak Google Indonesia, selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2025, NAM mengundang jajarannya di antaranya yaitu H selaku Dirjen PAUD Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Litbang Kemendikbud-Ristek, JT dan FH selaku staf khusus menteri, telah melakukan rapat tertutup yaitu melalui via Zoom Meeting dan mewajibkan para peserta menggunakan headset atau alat sejenisnya yang membahas pengadaan atau kelengkapan alat TIK, yaitu menggunakan Chromebook sebagaimana perintah dari NAM. Sedangkan saat itu pengadaan alat TIK ini belum dimulai,” tutur dia.

    Nadiem kemudian menjawab surat Google untuk pengadaan Chromebook ini. Kejagung menyebut tawaran Google sebelumnya ditolak oleh Menteri Pendidikan sebelumnya karena uji coba gagal.

    “Untuk meloloskan produk Google, Kemendikbud sekitar awal tahun 2020 NAM selaku menteri menjawab surat Google untuk ikut partisipasi dalam pengadaan alat TIK di Kemendikbud, padahal sebelumnya surat Google tersebut tidak dijawab oleh Menteri sebelumnya, yaitu ME, yang tidak merespons, karena uji coba pengadaan Chromebook tahun 2019 telah gagal dan tidak bisa dipakai oleh sekolah garis terluar atau daerah terluar, tertinggal, terdalam (3T),” jelasnya.

    Respon GoTo dan Google

    Usai ditetapkan menjadi Nadiem sebagai tersangka, GoTo pun memberikan pernyataan tentang status Nadiem di perusahaan.

    “PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (sebelumnya bernama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum,” sebut Ade Mulya selaku Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO.

    “Dapat kami informasikan bahwa Sdr. Nadiem Makarim sudah bukan merupakan Direktur, Komisaris maupun karyawan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang dikenal saat itu sebagai Gojek, di mana sejak Oktober 2019 yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris dan sama sekali tidak memiliki keterlibatan dalam kegiatan operasional maupun manajemen GoTo,” tambahnya.

    “Sdr. Nadiem Makarim juga bukan merupakan pemegang saham pengendali GoTo. Selama masa jabatan beliau sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), GoTo hendak meyampaikan bahwa kegiatan operasional GoTo tidak pernah terkait dengan tugas dan tanggung jawab Sdr. Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, termasuk terkait proses pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” imbuh Ade.

    Begitu juga Google yang turut terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

    “Kami tidak memberikan komentar atas putusan terbaru Kejaksaan Agung. Google bangga atas komitmen dan kontribusi jangka panjangnya dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia,” kata perwakilan Google saat dihubungi detikINET.

    Google menegaskan perannya hanya sebatas penyedia teknologi dan bekerja sama dengan jaringan reseller serta beragam mitra untuk menghadirkan solusi ke pengguna akhir, yaitu para pendidik dan siswa.

    “Kegiatan instansi pemerintah untuk pengadaan Chromebook dilakukan secara langsung dengan organisasi-organisasi tersebut, bukan dengan Google,” tambahnya.

    Daftar Tersangka Dugaan Korupsi Chromebook

    1.⁠ Nadiem Anwar Makarim (NAM), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2019-2024;
    2. ⁠Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih (SW);
    3.⁠ ⁠Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Mulyatsyah (MUL);
    4.⁠ ⁠Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT/JS);
    5.⁠ ⁠Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief (IBAM)