Perusahaan: TikTok

  • TikTok Gelar Summit Pertama di Asia Tenggara, Ajak Kreator dan Publisher Lokal Berbagi Ilmu – Page 3

    TikTok Gelar Summit Pertama di Asia Tenggara, Ajak Kreator dan Publisher Lokal Berbagi Ilmu – Page 3

    Dalam paparannya, Angga juga mengungkap tiga pilar utama yang perlu kreator ingat ketika ingin membuat konten berkualitas dan akhirnya viral di platform media sosial tersebut.

    “Kreator konten wajib ingat konten berkualitas jadi kunci. Namun konten berkualitas itu seperti apa? Harus wellcrafted, engaging, dan specilized,” paparnya.

    Apa itu wellcrafted? Konten yang akan dibuat harus dirancang dengan matang, dari skrip hingga penyuntingan. Sedangkan engaging, konten tersebut harus memicu interaksi dan membangun emosi user atau pengguna.

    Terakhir specialized, di mana konten yang dibuat menujukkn keahlian spesifik untuk audiens tertentu. “Konten berkualitas itu hasilnya langsung terasa, dengan views bisa 3 kali lebih tinggi, followers naik 4 kali lebih cepat, dan completion rate rata-rata hingga 72 persen,” jelas Agga.

     

  • Ini Kode Redeem Samkok Fantasy, Ada 100 Tiket Gacha Gratis hingga Item Eksklusif – Page 3

    Ini Kode Redeem Samkok Fantasy, Ada 100 Tiket Gacha Gratis hingga Item Eksklusif – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah mencatat lebih dari 2 juta pra-registrasi, Samkok Fantasy, game strategi RPG terbaru dengan latar kisah Tiga Kerajaan, akhirnya resmi meluncur di Indonesia.

    Peluncuran ini disambut antusias oleh komunitas gamer Tanah Air. Sebagai bentuk apresiasi, VNG Games selaku publsher, menebar berbagai bonus dan event menarik bagi para pemain.

    Pemain yang login selama periode peluncuran akan langsung mendapatkan hingga 100 tiket gacha gratis dan item eksklusif hanya dengan menukarkan kode redeem (gift code)’SAMKOKFANTASY1′ melalui tautan resmi https://samkokfantasy.vnggames.com/id.

    “Untuk merayakan perilisan Samkok Fantasy, kami menyiapkan berbagai event seru dengan total hadiah hingga Rp 50 juta! Cukup unggah video gameplay kamu di Facebook, TikTok, atau YouTube, dan menangkan hadiahnya,” ujar perwakilan VNG Games, dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

    Berbagai gift code gratis juga bisa gamer dapatkan lewat berbagai aktivitas resmi dari Samkok Fantasy Indonesia.

    Samkok Fantasy hadir dengan tampilan bergaya anime , dengan gameplay yang penuh strategi. Game ini cocok bagi pecinta game gacha dan penggemar kisah klasik Tiga Kerajaan.

    Menariknya, Samkok Fantasy telah mendukung Bahasa Indonesia, memastikan pengalaman bermain yang lebih personal dan nyaman bagi para pemain lokal.

    Seluruh pemain berkesempatan untuk mengumpulkan hero legendaris dan meningkatkan kekuatannya hingga level tertinggi. Setiap karakter dalam game ini dapat di-upgrade menjadi UR (Ultra Rare), untuk membuka peluang strategi.

    Pemain juga bisa meningkatkan bond Hero Favorit dengan berbagai mini game menarik.

     

     

  • Australia Larang YouTube Ditonton Anak, Diancam Denda Rp 527 Miliar

    Australia Larang YouTube Ditonton Anak, Diancam Denda Rp 527 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Australia menyertakan YouTube ke dalam platform media sosial yang dilarang diakses oleh anak. Sebelumnya, YouTube mendapatkan pengecualian dari aturan pertama di dunia tersebut.

    Pemerintah dan parlemen Australia telah menerbitkan aturan larangan anak mengakses media sosial sejak 2024 dan akan berlaku efektif mulai 2024. Aturan yang berlaku di Rusia sangat ketat dan menyeluruh, karena tidak mengizinkan anak mengakses media sosial meskipun dalam pengawasan atau mendapatkan izin dari orang tua.

    Perubahan kebijakan soal YouTube dilakukan setelah lembaga pengawas internet Australia meminta pengecualian dicabut. Alasannya, 37 persen anak di bawah umur melaporkan menyaksikan konten berbahaya di platform berbagi video tersebut.

    “Media sosial memiliki tanggung jawab sosial dan tidak ada keraguan, anak Australia terdampak negatif oleh platform online, jadi saya rasa sudah waktunya,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. “Saya ingin orang tua Australia tahu bahwa kami mendukung mereka.”

    YouTube menyatakan sekitar 3 dari 4 anak berusia 13-15 tahun di Australia adalah pengguna platform mereka dan menolak digolongkan sebagai media sosial.

    Pengecualian YouTube sebelumnya juga mengundang protes dari perusahaan media sosial seperti Meta (pemilik Instagram, Facebook, dan WhatsApp) dan TikTok. Menurut perusahaan-perusahaan tersebut, YouTube memiliki kesamaan dengan produk mereka karena mengundang interaksi pengguna dan merekomendasikan konten menggunakan algoritma yang didapatkan dari aktivitas pengguna.

    Larangan untuk YouTube, menurut Reuters, membuka “luka lama” antara pemerintah Australia dan pemilik YouTube, Alphabet. Alphabet pada 2021 sempat mengancam untuk menarik Google dari Australia setelah pemerintah mewajibkan mereka untuk membayar perusahaan berita, yang kontennya muncul di pencarian Google.

    “Posisi kami jelas, YouTube adalah platform berbagi video dengan konten gratis berkualitas tinggi, yang makin sering diakses lewat layar televisi. Bukan media sosial,” kata juru bicara YouTube.

    Undang-undang larangan akses media sosial oleh anak diterbitkan pada November 2024. Perusahaan media sosial harus mengambil langkah untuk mencegah anak berusia di bawah 16 tahun untuk mengakses platformnya atau terancam denda hingga Rp 527 miliar.

    Larangan di Indonesia

    Indonesia juga memiliki aturan serupa dengan Australia. Pembatasan akses anak ke aplikasi di HP dan media sosial diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 17/2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas). Dalam aturan tersebut dipaparkan juga gagasan klasifikasi platform digital berdasarkan risiko dan jenjang usia pengguna.

    “Platform digital tidak bisa disamaratakan. Karena itu, pemerintah akan mengklasifikasikan akses berdasarkan kategori risiko platform, yaitu rendah, sedang, dan tinggi,” jelasnya Menkomdigi Meutya Hafid.

    Platform berisiko tinggi, seperti yang mengandung pornografi, kekerasan, atau rentan terhadap perundungan, akan dikenakan pembatasan usia yang ketat. Berikut adalah kategori website dan aplikasi berdasarkan PP Tunas:

    Di bawah 13 tahun, hanya boleh mengakses platform yang sepenuhnya aman, seperti situs edukasi atau platform anak.
    13-15 tahun, diperbolehkan mengakses platform dengan risiko rendah hingga sedang.
    16-17 tahun, bisa mengakses platform dengan risiko tinggi, tetapi harus dengan pendampingan orang tua.
    18 tahun ke atas, diperbolehkan mengakses secara independen semua kategori platform.

    Namun, PP Tunas tidak menyebutkan secara eksplisit aplikasi yang termasuk kategori risiko rendah, sedang, atau tinggi. Platform seperti X, Instagram, atau YouTube harus melakukan evaluasi sendiri dan melaporkan kategori mereka kepada Kementerian Komdigi.

    Berikut adalah aspek penilaian untuk menentukan kategori medsos untuk anak:

    berkontak dengan orang lain yang tidak dikenal;
    terpapar pada konten pornografi, konten kekerasan, konten yang berbahaya bagi keselamatan nyawa, dan konten lain yang tidak sesuai peruntukan Anak;
    eksploitasi Anak sebagai konsumen;
    mengancam keamanan Data Pribadi Anak;
    adiksi;
    gangguan kesehatan psikologis Anak; dan
    gangguan fisiologis Anak.

    Jika Produk, Layanan, dan Fitur memiliki nilai tingkat risiko tinggi pada salah satu atau lebih aspek di atas, aplikasi tersebut termasuk kategori risiko tinggi sehingga hanya bisa diakses oleh anak usia 16-17 tahun dengan pendampingan orang tua atau dengan bebas untuk usia 18 tahun ke atas.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pria Ini Kepepet Mau Narik Uang di ATM, Ternyata Gak Bisa, Jawaban Orang Bank Dibekukan Tunggu 20 Hari

    Pria Ini Kepepet Mau Narik Uang di ATM, Ternyata Gak Bisa, Jawaban Orang Bank Dibekukan Tunggu 20 Hari

    GELORA.CO – Keluhan seorang pria ini sungguh membuat siapa pun yang mendengarnya gregetan.

    Siapa yang tak ikhlas jika saat kita mau ambil uang di rekening milik sendiri, tiba-tiba tak bisa.

    Alhasil, pria ini pun mengeluhkan dan curhat lewat video yang diunggah di akun X Like This, dikutip pada Selasa (29/7).

    Menurut penuturan pria ini ternyata apa yang dilihatnya berseliweran di TikTok soal rekening dibekukan, benar adanya.

    Dan apesnya, rekening milik dirinya termasuk yang ikut dibekukan.

    “Guys ternyata bener ya, berita yang selama ini sliweran di TikTok-TikTok tentang peraturan pemerintah sekarang,” ujar pria ini.

    “Rekening siapa yang tidak ada aktvitas terdeteksi sebagai rekening yang mencurigakan apalah, cuma ada uang masuk uang masuk,” katanya.

    “Lah saya juga, jadi saya barusan saja ke bank mau narik uang dan ternyata gak bisa,” katanya dengan sikap yang terlihat santai.

    “Hehehe setelah saya tanya pegawai banknya untuk sementara akun dibekukan selama 20 hari,” sambung pria tersebut.

    Menurut pria itu, rekening miliknya dibekukan karena terdeteksi tak aktif.

    “Itu tadi adanya aktivitas yang mencurigakan, cuma ada uang masuk, uang masuk, aku bilang kok bisa begitu kak (pegawai bank),” ujarnya.

    Dan jawaban pegawai bank tersebut karena sudah ada peraturan pemerintah.

    “Jadi untuk itu tunggu aja sementara sabar, suruh sabar sih kita sementara kita ini kepepet banget, mau beli kebutuhan sehari-hari gitu kok susah banget peraturan pemerintah,” sesal pria tersebut.

    “Bener-bener ya nyusahin,” pungkasnya.

    Sebelumnya Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, bahwa penghentian atau blokir sementara terhadap rekening dormant/pasif yang dimiliki masyarakat bertujuan agar tidak disalahgunakan, seperti diretas.

    “Kami melindungi rekening-rekening milik masyarakat yang berstatus dormant sesuai dengan data perbankan yang kami terima agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Misalnya, dari risiko peretasan, pelaku pidana, dan lain-lain,” ujar Ivan, dari Jakarta, Minggu.

    Ia juga mengatakan bahwa blokir sementara dilakukan karena banyak nasabah yang tidak sadar masih memiliki rekening tersebut, dan adanya potensi jual beli rekening pasif untuk aktivitas tindak pidana.

    Oleh sebab itu, kata dia, langkah PPATK tersebut menjadi upaya melindungi kepentingan dan hak publik sebab nasabah nantinya akan diberitahukan oleh pihak bank bahwa mereka memiliki rekening pasif, dan dikonfirmasi untuk tetap dipakai atau ditutup permanen demi menghindari penyalahgunaan.

    “Kan kasihan publik jika tidak diproteksi seandainya ada peretasan yang mungkin terjadi, atau bahkan digunakan untuk kepentingan yang melanggar hukum,” katanya.

    Selain itu, Ivan mengatakan bahwa hak maupun dana dalam rekening yang diblokir sementara tersebut tetap aman, dan reaktivasi dapat segera dilakukan oleh nasabah.

    “Sekali lagi, prinsip pembekuan adalah untuk melindungi hak para pemilik rekening dari potensi penyalahgunaan di era digital saat ini,” ujarnya.

    Sebelumnya, sejumlah warganet mengeluhkan rekening banknya diblokir atas perintah PPATK.

    Salah satunya adalah pendiri Kaskus Andrew Darwis yang menyampaikannya melalui akun media sosial X, @adarwis.***

  • Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Apple, hingga startup yang didukung Nvidia, berlomba-lomba menghadirkan alternatif mesin pencari dan browser baru untuk menggantikan Google. Dalam hal ini, masing-masing mengandalkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Terbaru, Microsoft meluncurkan fitur anyar bernama “Copilot Mode” di browser Edge miliknya. Fitur ini mengandalkan AI untuk membantu pengguna menjalankan tugas, mengatur pencarian berdasarkan topik, hingga membandingkan hasil dari semua tab yang terbuka tanpa harus berpindah-pindah.

    Copilot juga menggabungkan fungsi pencarian, percakapan, dan navigasi dalam satu kolom input, bahkan bisa digunakan dengan perintah suara, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

    Ke depan, fitur ini akan diperluas untuk dapat mengakses riwayat browsing dan kredensial pengguna, yang memungkinkan pengguna melakukan tugas lebih kompleks seperti memesan tiket atau menyusun jadwal. Microsoft memastikan fitur ini hanya aktif bila diizinkan, serta akan menunjukkan indikator visual saat bekerja di latar belakang.

    Pembaruan ini hadir di tengah gelombang peluncuran berbagai alat pencarian daring yang didukung AI oleh perusahaan teknologi.

    Apple misalnya, yang dikabarkan tengah menjajaki rencana mengakuisisi Perplexity, mesin pencari berbasis AI yang digadang-gadang menjadi pesaing serius Google.

    Meski belum ada negosiasi langsung dengan manajemen Perplexity, laporan Bloomberg menyebut diskusi internal sudah dilakukan Apple, mengikuti jejak Meta yang sebelumnya juga disebut tertarik membeli startup tersebut.

    Perplexity sendiri belakangan terus mencuri perhatian. Selain mengembangkan browser Comet yang berfokus pada AI, startup yang didukung Nvidia itu baru menyelesaikan pendanaan dengan valuasi mencapai US$14 miliar.

    Bahkan, Apple dilaporkan ingin mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam Safari, langkah yang dapat mengancam kerja sama jangka panjangnya dengan Google, yang selama ini membayar mahal agar menjadi mesin pencari default di perangkat Apple.

    Google Mulai Ditinggal

    Langkah agresif Apple dan Microsoft ini sejalan dengan perubahan besar dalam kebiasaan pencarian informasi di internet. Sebuah laporan gabungan dari The Verge, Vox Media Research, dan Two Cents Insights menunjukkan tren pergeseran preferensi pengguna dari Google ke chatbot AI dan komunitas digital.

    Dalam survei terhadap 2.000 pengguna internet di AS, sebanyak 42% responden menganggap Google makin tidak berguna, dan 52% menyatakan telah beralih ke AI atau platform seperti TikTok untuk mencari informasi. Mayoritas juga menilai hasil pencarian Google terlalu banyak diisi konten bersponsor yang tidak relevan.

    Fenomena ini paling terasa di kalangan Gen Z dan milenial, dengan 61% dan 53% dari masing-masing kelompok mengaku lebih mengandalkan AI untuk mencari topik tertentu dibandingkan Google.

    Terpisah, laporan SearchEngineLand menyebutkan pangsa Google turun di bawah 90%. Fenomena itu terjadi selama tiga bulan terakhir, yang dilaporkan pada Januari 2025.

    Baru kali ini pangsa pasarnya anjlok drastis, setelah awal tahun 2015 lalu, dikutip dari 9to5Google.

    Namun mesin pencarian seangkatan Google masih bertumbuh meski cukup sedikit. Ini terjadi pada Bing, Yahoo, dan Yandex.

    Bukan hanya AI generatif yang mendisrupsi dominasi Google, kehadiran TikTok juga membuat banyak orang beralih dari Google Search. Aplikasi berbagi video itu menyasar pengguna dengan usia yang lebih muda.

    TikTok juga telah melakukan pengujian link dari aplikasinya ke Google Search. Sumber pencarian di Search juga telah menampilkan yang berasal dari TikTok sejak awal 2024.

    Pasar kini dipenuhi dengan berbagai pilihan alat pencarian berbasis AI. Selain Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI, muncul pula nama-nama seperti iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral Bumbu Indonesia Kena Label Risiko Kanker di AS, BPOM RI Bilang Gini

    Viral Bumbu Indonesia Kena Label Risiko Kanker di AS, BPOM RI Bilang Gini

    Jakarta

    Belakangan, viral sebuah video yang memperlihatkan bumbu instan asal Indonesia mendapatkan peringatan kanker di pasar California, Amerika Serikat.

    Ini setelah salah satu akun TikTok mengunggah konten saat dirinya mengunjungi swalayan di California. Hasilnya, bumbu instan merek tertentu diberi label ‘California Proposition 65 Warning’. Namun, bumbu instan lainnya tidak.

    “Kok bbpom gak berani terang-terangan begitu ya,” tulis salah satu akun.

    “Emang paling bener ulek sendiri aja bumbunya,” tulis akun lain.

    “Karena mengandung pengawet, makannya bisa bikin kanker kalau makannya sering,” beber warganet lainnya.

    Saat ditanya mengenai hal ini, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan pihaknya sedang menindaklanjuti terkait hal ini.

    “Saat ini kami tengah menelusuri produk ini. Namun, (sekarang) kami belum bisa memutuskan,” kata Ikrar saat ditemui di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

    Sebagai informasi, proposisi 65 mewajibkan perusahaan untuk memberikan peringatan kepada warga California tentang paparan signifikan terhadap bahan kimia yang menyebabkan kanker, cacat lahir, atau gangguan reproduksi lainnya.

    Bahan kimia ini dapat terdapat dalam produk yang dibeli warga California, di rumah atau tempat kerja mereka, atau yang dilepaskan ke lingkungan. Proposisi 65 memungkinkan warga California untuk membuat keputusan yang tepat tentang paparan mereka terhadap bahan kimia ini.

    (dpy/kna)

  • Viral di TikTok, Tren Fibermaxxing Jadi Solusi Kekurangan Serat dalam Pola Makan

    Viral di TikTok, Tren Fibermaxxing Jadi Solusi Kekurangan Serat dalam Pola Makan

    JAKARTA – TikTok kembali melahirkan tren baru yang tengah ramai diperbincangkan, kali ini bukan soal diet ekstrem atau resep aneh, tapi soal fibermaxxing. Fibermaxxing merupakan sebuah gaya makan yang fokus pada konsumsi makanan tinggi serat. Tren ini menjadi sorotan karena diklaim bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, menjaga berat badan, hingga menurunkan risiko penyakit serius seperti kanker usus besar.

    Fibermaxxing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan makan makanan yang kaya akan serat, dengan tujuan melebihi atau setidaknya memenuhi kebutuhan serat harian. Contohnya bisa berupa semangkuk sarapan yang dipenuhi biji chia, goji berry, stroberi, dan oat, seperti yang kerap ditampilkan oleh pengguna TikTok “@impamibaby”, salah satu pelopor tren ini.

    “Tren ini sebenarnya membawa dampak positif karena sebagian besar orang tidak cukup mengonsumsi serat dalam kesehariannya,” kata Lauren Manaker, ahli gizi dan pendiri Nutrition Now Counseling di South Carolina, dikutip dari laman CNN.

    Menurut Pedoman Gizi Amerika, kebutuhan serat untuk orang dewasa berkisar antara 22 hingga 34 gram per hari tergantung usia dan jenis kelamin. Namun, data menunjukkan lebih dari 90% perempuan dan 97% laki-laki tidak mencapai angka tersebut.

    Dr. Kyle Staller, dokter spesialis pencernaan di Massachusetts General Hospital, menjelaskan bahwa serat punya peran penting yang tak tergantikan dalam sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    “Serat sudah lama direkomendasikan oleh dunia medis dan manfaatnya terus terbukti. Ini bukan tren sesaat seperti lainnya,” ujarnya.

    Beberapa manfaat dari konsumsi serat yang cukup, antara lain melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, menurunkan risiko kanker usus besar dan rektum, mengontrol kadar gula darah dan kolesterol, penurunan berat badan karena membuat kenyang lebih lama, hingga menyeimbangkan mikrobioma usus, yang juga berdampak pada suasana hati dan kesehatan mental.

    Jennifer House, ahli gizi dari Kanada, menyebutkan serat yang difermentasi di dalam usus akan menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti butirat, yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker dan menekan peradangan.

    “Serat membantu membawa racun keluar dari tubuh lewat feses. Jadi secara teknis, serat memang bisa membantu proses detoksifikasi alami tubuh,” tambah House.

    Meski terdengar positif, para ahli mengingatkan untuk tidak langsung mengubah pola makan secara drastis.

    “Kalau tubuh belum terbiasa, langsung makan banyak serat justru bisa bikin perut kembung dan tidak nyaman,” jelas Dr. Staller.

    Saran dari para ahli adalah memulai secara perlahan. Misalnya, tambahkan buah beri ke sarapanmu, ganti nasi putih dengan beras merah, atau camilanmu dengan kacang dan buah. Pastikan juga minum cukup air, karena serat butuh cairan untuk bekerja optimal di sistem pencernaan.

    Bila sulit mendapatkan cukup serat dari makanan, suplemen seperti psyllium husk bisa jadi pilihan. Tapi tetap, makanan alami lebih baik karena mengandung vitamin dan mineral penting yang tak ada di suplemen.

    “Suplemen bisa membantu dalam kondisi tertentu, tapi bukan pengganti makanan utuh,” kata Manaker.

    Fibermaxxing mungkin muncul dari TikTok, tapi tren ini justru selaras dengan prinsip-prinsip pola makan sehat. Jika dilakukan dengan benar dan bertahap, meningkatkan asupan serat bisa membawa banyak manfaat nyata bagi tubuh, dari kesehatan pencernaan, berat badan, hingga risiko penyakit kronis.

    “Ini salah satu tren TikTok yang benar-benar layak dicoba.” pungkas Manaker.

  • Link Video 13 Menit 22 Detik Izza Blunder, Selebgram Malaysia Viral di X hingga TikTok

    Link Video 13 Menit 22 Detik Izza Blunder, Selebgram Malaysia Viral di X hingga TikTok

    GELORA.CO – Nama Izza Fadhila, selebgram asal Malaysia, tengah menjadi sorotan setelah video berdurasi 13 menit 22 detik yang diduga menampilkan dirinya tersebar luas di media sosial, mulai dari TikTok hingga X (Twitter).

    Kontroversi ini memicu gelombang perdebatan dan hujatan dari warganet, yang menilai video tersebut mencoreng citra publik Izza.

     

    Video yang disebut-sebut sebagai “Izza Blunder” mendadak trending di berbagai platform.

    Dalam rekaman tersebut, Izza terlihat bersama empat temannya dan bersikap santai meski tengah diterpa isu kontroversial.

    Beberapa akun TikTok seperti @viral.seleb.indo memberikan narasi pedas mengenai sikap Izza yang dinilai tidak peka terhadap kontroversi yang menimpanya.

    “Selebgram Izza ini padahal lagi kena kasus yang lagi viral tentang dirinya 13 menit, tapi kayak tidak ada masalah. Parah sih demi ringgit Malaysia sampai mengorbankan harga diri,” tulis akun tersebut.

    Konten yang beredar kabarnya memperlihatkan adegan tidak pantas sehingga banyak netizen mengecam keras dan meminta platform digital untuk menghapusnya.

    Meski belum ada bukti resmi terkait keaslian video, rekaman ini sudah tersebar melalui berbagai platform, termasuk link-link mencurigakan di kolom komentar.

    Warganet pun membandingkan kasus Izza dengan Bu Guru Salsa, yang sebelumnya juga terjerat kontroversi serupa.

    Gelombang komentar membanjiri media sosial. Banyak yang mengecam sikap Izza yang dianggap cuek meski reputasinya sedang terpuruk.

    Siapa Sebenarnya Izza Blunder?

    Izza dikenal sebagai selebgram Malaysia yang kerap tampil kontroversial demi menarik perhatian publik. Sosoknya kini menjadi bahan perbincangan di forum-forum daring, baik di Malaysia maupun Indonesia.

    Hingga saat ini, Izza belum memberikan klarifikasi resmi terkait video viral tersebut, membuat spekulasi semakin berkembang. 

  • Viral Video Perundungan di Bondowoso, Remaja Dihajar Bergantian di Tengah Sawah

    Viral Video Perundungan di Bondowoso, Remaja Dihajar Bergantian di Tengah Sawah

    GELORA.CO –  Baru-baru ini viral video di media sosial aksi perundungan yang melibatkan remaja di Bondowoso. Dalam rekaman berdurasi 1 menit 25 detik yang diunggah akun TikTok @andreanto768, tampak anak laki-laki menjadi korban kekerasan oleh dua remaja lain yang usianya terlihat lebih tua.

    Insiden tersebut diduga terjadi di area persawahan Desa Pengarang, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Bondowoso. Tampak korban dipukul dan ditendang secara bergantian oleh dua pelaku. Ironisnya, beberapa remaja lain tampak menyaksikan kejadian itu tanpa ada satu pun yang mencoba melerai.

    Korban yang disebut berasal dari Desa Mengok, Kecamatan Pujer, hanya bisa diam saat menerima kekerasan. Ia terlihat pasrah dan tidak memberikan perlawanan sedikit pun.

    Dalam video itu terdengar suara pelaku yang melontarkan kata-kata bernada mengejek dalam bahasa Madura. “Ayo kamu mengeluh. Makanya jangan sembarangan pakai. Lihat dulu. Mau nangis, kamu laki-laki.” ungkapnya. 

    Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait kapan tepatnya kejadian itu berlangsung. Namun sejumlah sumber menyebut insiden tersebut diduga terjadi pada 23 Juli 2025, dan mulai beredar luas di media sosial, terutama di TikTok. 

    Video tersebut menuai reaksi keras dari netizen. Banyak yang mengaku kecewa, terlebih karena pelaku disebut-sebut berasal dari komunitas pencak silat yang seharusnya menjunjung nilai-nilai kesatria dan melindungi yang lemah.

    “Sangat disayangkan, padahal PN mengajarkan kebaikan, mengajarkan untuk melindungi yang lemah bukan untuk menindas yang lebih lemah. Gak pantes melok PN iku mas, malah gor ngelek-elek PN neng mata masyarakat tok.” @つあんむだ***. 

    “Apakah pantas seorang pendekar memakai kekejaman? Apakah nggak bisa dibicarakan baik-baik?” @DENZ_A***. 

    “Cah gede-gede ngroyok cah cilik sing ra nglawan… Bangga pula pakek divideo. Mariki lak nangis kciduk.” @erixpradan***. 

  • WhatsApp Cs Jadi Beban Trafik, Ini Alasan Regulasi OTT Perlu Diterbitkan

    WhatsApp Cs Jadi Beban Trafik, Ini Alasan Regulasi OTT Perlu Diterbitkan

    Jakarta

    Isu penataan ekosistem digital dan telekomunikasi saat ini masih jadi perhatian masyarakat. Salah satu isu yang jadi perhatian publik terkait penyedia layanan over the top (OTT) seperti Google, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan lainnya. Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ungkap usulan sesungguhnya pelaku industri ke pemerintah.

    Wakil Ketua Umum ATSI, Merza Fachys mengatakan selama ini yang diusulkan pihaknya ke pemerintah bukanlah pembatasan layanan, melainkan penataan ekosistem digital dan telekomunikasi agar lebih adil, seimbang, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Saat ini, kata Merza, baik operator telekomunikasi nasional maupun industri penyiaran menghadapi tekanan besar akibat meningkatnya trafik dari layanan OTT.

    Khusus untuk operator telekomunikasi, panggilan suara dan video berbasis internet sangat membebani jaringan yang dibangun operator telekomunikasi nasional. Kondisi ini semakin diperparah dengan layanan OTT yang menggerus layanan operator telekomunikasi. Contohnya, layanan OTT voice dan video call yang mereka sediakan sudah menggerus layanan legacy (voice) milik operator telekomunikasi.

    Layanan OTT juga sangat mendominasi trafik/kapasitas yang sangat tinggi pada layanan data. Tingginya trafik memaksa operator telekomunikasi untuk berinvestasi dan meningkatkan kapasitas agar layanan OTT dapat berjalan prima.

    Padahal, kehadiran OTT dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh operator telekomunikasi tidak sebanding dengan investasinya. Selama ini, penyedia layanan OTT tidak memberikan kontribusi positif baik bagi negara maupun operator telekomunikasi yang sudah membangun jaringan infrastruktur yang menopang bisnis mereka.

    “Kehadiran OTT di Indonesia sudah cukup lama dan selama ini tak pernah diregulasi. Komdigi dan seluruh pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk mencarikan solusi. Misalnya dibuat regulasi mengenai kewajiban kerjasama. Tujuannya agar dapat segera terwujud sinergi yang positif antara ekosistem digital dan operator telekomunikasi,” kata Merza dalam pernyataan tertulisnya, Senin (28/7/2025).

    Pemerintah diketahui memiliki dasar hukum yang sangat kuat untuk mengatur OTT, sebagaimana diatur dalam PP 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar), serta turunannya PM Kominfo Nomor 5 Tahun 2021. Pasal 15 ayat (6) PP 46/2021 memberikan kewenangan kepada penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi untuk melakukan pengelolaan trafik, sepanjang untuk memenuhi kualitas layanan atau kepentingan nasional.

    Pada umumnya, saat ini penyelenggara telekomunikasi telah memiliki kerja sama dengan OTT. Akan tetapi kerja sama yang ada bukan merupakan bentuk fair share. Dalam implementasinya, perlu dilakukan asesmen bentuk kerja sama apa yang dapat dijadikan sebagai fair share/contribution oleh penyedia OTT atas nilai ekonomi yang telah diperoleh dalam memanfaatkan infrastruktur digital yang telah dibangun dan disediakan penyelenggara telekomunikasi.

    “Kewajiban kerjasama ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan layanan telekomunikasi di Indonesia. Jika tak segera diregulasi, maka kondisi operator telekomunikasi akan semakin memprihatinkan sehingga membawa dampak langsung pada kualitas layanan bagi masyarakat dan pendapatan negara,” sambungnya.

    Selain menyoroti aspek kesetaraan industri, ATSI mengingatkan bahwa penataan OTT berkaitan erat dengan perlindungan konsumen. Maraknya penipuan digital melalui aplikasi OTT seperti WhatsApp dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari modus pengambilalihan akun, tautan undangan palsu, hingga penipuan berkedok lowongan kerja, menjadi bukti nyata ekosistem OTT saat ini belum memiliki mekanisme akuntabilitas yang memadai di tingkat nasional.

    “Dalam kasus-kasus tersebut, masyarakat Indonesia menjadi korban, namun tidak ada kejelasan jalur pelaporan atau pemulihan yang efektif karena penyedia OTT tidak memiliki kehadiran hukum langsung di Indonesia. Ini menunjukkan selain soal ekonomi, penataan OTT juga merupakan soal perlindungan masyarakat, bahkan keamanan digital nasional,” tambahnya.

    ATSI mendorong agar Kementerian Komunikasi dan Digital segera membuka forum pembahasan bersama antara regulator dan pelaku industri untuk menyusun strategi penataan OTT yang komprehensif, agar tak terjadi eksploitasi sepihak terhadap infrastruktur telekomunikasi nasional. Lanjut Merza, yang didorong ATSI adalah kepastian hukum dan kesetaraan dalam menjalankan usaha.

    Layanan OTT yang saat ini dinilai ada bukanlah penyelenggara yang berada di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. OTT tidak bisa terus berada tanpa regulasi, sementara operator diikat oleh berbagai kewajiban.

    “Apalagi ke depannya akan ada tantangan ekosistem digital lainnya yang cukup menantang, seperti AI dan keamanan data. Semua pemangku kepentingan harus duduk bersama dan merumuskan agar ekosistem digital dan telekomunikasi ini dapat berjalan seiring sejalan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Peran Strategis Bank Indonesia dalam Melindungi Konsumen di Era Digital”
    [Gambas:Video 20detik]
    (agt/fay)