Perusahaan: TikTok

  • Irjen Karyoto Ancam Proses Hukum Penyebar Isu Marah ke Kapolri: Sedang Ditelusuri, Ini Buzzer Mahal – Page 3

    Irjen Karyoto Ancam Proses Hukum Penyebar Isu Marah ke Kapolri: Sedang Ditelusuri, Ini Buzzer Mahal – Page 3

    Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menjadi Kabaharkam Polri. Isu liar pun muncul, menyebut bahwa Karyoto marah dengan rotasi tersebut, sebab dijanjikan mengisi posisi Kabareskrim Polri.

    Sejumlah akun TikTok yang dilihat Liputan6.com, Jumat (8/8/2025), membuat narasi kemarahan Karyoto terhadap Kapolri. Mulai dari rasa kecewa hingga disebut akan pensiun dini.

    Karyoto dengan tegas membantah isu liar tersebut. Dia menyatakan semua kabar yang beredar di sosial media tentang kekecewaannya atas rotasi jabatan adalah berita bohong alias hoaks.

    “Tidak ada, sama sekali tidak ada. hubungan saya sama Pak Kapolri itu sangat bagus. Beliau sangat sayang ke saya, dan saya sangat hormat ke beliau. kalau ada apa-apa saya pasti ngomong ke beliau,” tutur Karyoto kepada wartawan.

  • Bill Gates Peringatkan Gen Z Bakal Sulit Cari Kerja karena AI

    Bill Gates Peringatkan Gen Z Bakal Sulit Cari Kerja karena AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dikhawatirkan bisa menggeser sejumlah pekerjaan di masa depan.

    Dengan kehadiran AI yang bisa menggantikan sejumlah pekerjaan manusia, kesempatan para pencari kerja pun dinilai akan lebih sulit.

    Generasi Z atau Gen Z diprediksi menjadi golongan yang lebih dulu terdampak dengan masalah ini.

    Miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, ikut mengkhawatirkan nasib Gen Z di kemudian hari. Meskipun “menyenangkan sekaligus memberdayakan”, namun ia memperingatkan Gen Z untuk memanfaatkannya sejak dini.

    Kepada para Gen Z yang baru lulus, ia memberikan saran untuk menerima kehadiran teknologi AI namun mempergunakannya dengan maksimal, tetapi juga jangan berharap stabilitas dalam pencarian kerja.

    “Menerima [AI], dan mempelajarinya, akan sangat, sangat penting. Itu juga tidak menjamin kita tidak akan mengalami banyak dislokasi,” katanya kepada CNN dikutip dari Yahoo, Jumat (8/8).

    Gates kemudian memberikan masukan penting untuk para pemuda, mengatakan untuk “rasakan rasa ingin tahu, baca, dan gunakan perangkat terbaru,”.

    Microsoft Lapor 40 Pekerjaan Terancam AI

    Baru-baru ini, Microsoft merilis laporan yang mengungkapkan bahwa setidaknya ada 40 daftar pekerjaan yang terancam oleh AI.

    Beberapa pekerjaan yang terancam yakni yang berhubungan dengan karya tulis, analisis, hingga teknologi.

    Dalam laporan terbarunya, Microsoft menuliskan bahwa skor keterkaitan tertinggi daftar pekerjaan yang bisa digantikan AI yakni jurnalistik, penulis, hingga ahli komputer dan matematika.

    Meskipun begitu, Kiran Tomlinson, seorang peneliti senior Microsoft, mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan ini bertujuan menyoroti bahwa teknologi AI dapat mengubah cara kerja, bukan mengambil atau menggantikan pekerjaan.

    “Penelitian kami menunjukkan bahwa AI mendukung banyak tugas, terutama yang melibatkan penelitian, penulisan, dan komunikasi, tetapi tidak menunjukkan bahwa AI dapat sepenuhnya melakukan satu pekerjaan. Seiring dengan percepatan adopsi AI, penting bagi kita untuk terus mempelajari dan lebih memahami dampak sosial dan ekonominya,” ujar Tomlinson.

    Gen Z Paling Sulit Cari Kerja karena AI

    Generasi Z dinilai semakin jenuh mencari pekerjaan, karena banyaknya penolakan yang diterima dalam beberapa waktu terakhir.

    Para pelamar yang frustrasi mengeluh di TikTok tentang banyaknya email penolakan yang mereka terima dari perusahaan dan mengungkapkan kekhawatiran bahwa pekerjaan terasa kacau.

    Data terbaru mendukung hal ini, di mana lowongan pekerjaan tingkat pemula di AS secara keseluruhan menurun sekitar 35% sejak Januari 2023. Hal ini juga dipengaruhi otomatisasi oleh AI yang berdampak besar.

    Survei terbaru menemukan 49% pencari kerja Generasi Z AS percaya bahwa AI telah mengurangi nilai gelar mereka.

    Sementara itu, tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi baru-baru ini telah naik di atas 6% selama 12 bulan terakhir yang berakhir pada bulan Mei, sementara tingkat pengangguran nasional secara keseluruhan berkisar di sekitar 4%.

    AI pun disebut dengan mudah menggantikan pekerjaan tingkat pemula (entry level) yang kini sudah mulai terasa di semua industri.

  • Dituduh Peras Reza Gladys 2 Juta Dolar Singapura, Dokter Detektif: Saya Asal Bicara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Dituduh Peras Reza Gladys 2 Juta Dolar Singapura, Dokter Detektif: Saya Asal Bicara Megapolitan 8 Agustus 2025

    Dituduh Peras Reza Gladys 2 Juta Dolar Singapura, Dokter Detektif: Saya Asal Bicara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Samira alias “Dokter Detektif” menjawab tudingan dirinya melakukan pemerasan terhadap Reza Gladys dengan meminta uang ke suami dokter kecantikan itu, Attaubah Mufid.
    Hal itu disampaikan Samira saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (7/8/2025). 
    Adapun kasus ini dilaporkan oleh Reza Gladys yang juga pemilik produk kecantikan Glafidsya. 
    Samira mengakui sempat bertemu dengan Attaubah Mufid. Dokter Detektif juga mengakui meminta sejumlah uang ke Mufid.
    Katanya, hal ini supaya Mufid berhenti memintanya mengulas produk Glafidsya dengan komentar yang baik.
    Saat itu, kata Samira, ia bermaksud mendorong Mufid dan Reza memperbaiki produk mereka yang dinilai overklaim dengan harga tak masuk akal.
    Saat itu, Samira menduga Mufid maupun Reza enggan mengeluarkan uang sebanyak itu hanya agar dirinya memberikan ulasan positif terhadap produk Glafidsya. 
    Menurut Samira, uang tersebut harusnya digunakan untuk memperbaiki kualitas produk sesuai klaim dan harga.
    “Dengan jumlah segitu saya berpikir ‘Ya sudahlah, enggak akan juga.’ Nah dia nanya bisa nego enggak? Terus saya ‘Enggak, enggak bisa!’ Tapi maksud saya itu ‘Sudahlah lo perbaiki saja,’ begitu saja niat saya,” sambung Samira. 
    Ketika Mufid tiba-tiba menyanggupi permintaannya, Samira mengaku kaget bahkan takut.
    Meskipun permintaan itu disanggupi, Samira mengaku tak pernah memberikan atau meminta orang lain memberikan nomor rekeningnya ke Mufid atau Reza. Komunikasi di antara mereka terputus setelah itu.
    Samira mengeklaim, pesan terakhirnya kepada Mufid hanya berupa saran agar ia menjual produk dengan amanah dan tidak menipu masyarakat dengan klaim yang tak sesuai.
    Adapun dalam persidangan sebelumnnya, Kamis (24/7/2025), Reza mengungkapkan bahwa suaminya diperas oleh Samira disertai ancaman.
    “Beliau juga mengancam, bahwa beliau mengenali dengan dekat, dengan akun-akun petinggi-petinggi pejabat yang ada di BPOM,” jelas Reza.
    Sebelumnya diberitakan, Nikita Mirzani didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap pemilik produk kecantikan bernama dokter Reza Gladys.
    Perbuatan itu dilakukan Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki.
    Dakwaan ini dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
    “Melakukan tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan informasi elektronik dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan ancaman pencemaran atau dengan ancaman akan membuka rahasia,” kata jaksa.
    Nikita disebut melakukan siaran langsung TikTok melalui akun @nikihuruhara di mana ia menjelek-jelekkan Reza dan produknya berulang kali.
    Nikita menuding, kandungan produk kecantikan Reza berpotensi menyebabkan kanker kulit.
    “Kalian tahu enggak, kalian pake bahan-bahan yang lama-lama, kalian bisa kena kanker kulit. Udah kalian enggak punya uang, kena kanker kulit, aduh repot,” tutur jaksa Refina menirukan pernyataan Nikita saat siaran langsung.
    Nikita juga mengajak warganet tidak lagi menggunakan produk apa pun dari Glafidsya.
    “Atas perbuatan terdakwa Nikita Mirzani tersebut, membuat saksi Reza menjadi terancam kredibilitasnya sebagai pemilik dari produk Glafidsya dan akan mengakibatkan penurunan penjualan dari produk Glafidsya,” tutur Refina.
    Satu minggu setelahnya, rekan sesama dokter bernama Oky Pratama memprovokasi Reza untuk memberikan uang ke Nikita supaya tidak lagi menjelek-jelekkan produknya.
    Reza pun merencanakan pertemuan mediasi dengan Nikita melalui asistennya, Ismail Marzuki.
    Melalui Ismail, Nikita justru mengancam Reza dengan mengatakan bahwa ia bisa dengan mudah menghancurkan bisnis Reza. Oleh karenanya, Nikita meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar.
    Lantaran merasa terancam, Reza akhirnya bersedia memberikan uang, namun “hanya” Rp 4 miliar.
    Atas kejadian tersebut, Reza merasa diperas sehingga melaporkan kasus ini ke kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beredar Kabar Irjen Karyoto Protes Diberi ‘Jatah’ Kabaharkam Bukan Kabareskrim, Ngamuk ke Kapolri

    Beredar Kabar Irjen Karyoto Protes Diberi ‘Jatah’ Kabaharkam Bukan Kabareskrim, Ngamuk ke Kapolri

    GELORA.CO – Beredar kabar di media sosial, Irjen Karyoto protes dengan keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantaran tak menunjuknya sebagai Kabareskrim Polri.

    Disebutkan, Karyoto mempertanyakan keputusan pimpinannya di Mabes Polri yang ‘hanya’ menunjuknya sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri meski naik pangkat jadi Komisaris Jenderal (Komjen).

    “Kecewa tidak jadi Kabareskrim seperti yang dijanjikan, Malah ngamuk-ngamuk dikantor Kapolri, apakah ini yang katanya ksatria bhayangkara,” tulis keterangan foto dalam akun TikTok @legsob208 mengutip Kamis, 7 Agustus 2025.

    Dalam keterangan unggahan disebutkan, Irjen Karyoto dijanjikan akan mendapat jabatan sebagai Kabareskrim.

    “Dijanjikan Jadi Kabareskrim eh dikasih Kabaharkam, langsung deh ngamuk-ngamuk sama yang dijanjiin,” tulis keterangan unggahan akun tersebut.

    Menurut sumber redaksi di internal Polri, Irjen Karyoto sudah bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    “(Irjen Karyoto) sudah menyampaikan beliau menolak jadi Kabaharkam dan minta jadi anjak di Lemdiklat Polri,” ungkap sumber Konteks.co.id.

    Dengan menolak jadi Kabaharkam, disebutkan pula pangkat Karyoto tetap bintang dua alias Irjen.

    Bahkan disebutkan, Karyoto yang merupakan senior dari Listyo Sigit Prabowo itu mengancam mundur dari mundur dari institusi Polri.

    “Ini bukan lagi soal janji yang tidak ditepati, tapi soal etika dan kepatuhan seorang perwira tinggi,” ujar seorang pengamat kepolisian yang enggan disebut namanya, mengutip pesan yang beredar luas, Kamis 7 Agustus 2025.

    Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Sandi Nugroho yang dihubungi Konteks baik melalui telepon maupun pesan singkat untuk mendapatkan konfirmasi tentang kabar ini, hingga kini belum merespons.

    Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan rotasi besar-besaran di lingkungan Korps Bhayangkara.

    Hal tersebut termaktub dalam Surat Telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025.

    Kapolri pun menunjuk Irjen Karyoto yang menjabat Kapolda Metro Jaya diangkat dalam jabatan baru sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

    Dengan pengangkatan tersebut Karyoto naik pangkat satu bintang dari Irjen ke Komjen.

    Karyoto menggantikan Komjen Fadil Imran yang kini menjabat sebagai Asisten Utama Bidang Operasi (Astamaops) Kapolri.***

  • Usai Nikita Mirzani Ngamuk, Giliran Pengacara Murka ke Jaksa Teriakkan "Diam!"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Agustus 2025

    Usai Nikita Mirzani Ngamuk, Giliran Pengacara Murka ke Jaksa Teriakkan "Diam!" Megapolitan 7 Agustus 2025

    Usai Nikita Mirzani Ngamuk, Giliran Pengacara Murka ke Jaksa Teriakkan “Diam!”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Fahmi Bachmid, pengacara Nikita Mirzani, sempat bersitegang dengan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (7/8/2025). 
    Usai sidang diskors karena Nikita murka ke jaksa penuntut umum (JPU) yang dianggap menginterupsi penjelasan saksi, giliran Fahmi bertanya ke saksi Samira atau “Dokter Detektif”.
    Mulanya, Fahmi bertanya ke Dokter Detektif tentang laporan warganet di media sosial yang menggunakan produk Glafidsya milik Reza Gladys. Adapun Reza Gladys merupakan dokter kecantikan sekaligus pelapor dalam kasus ini. 
    Menjawab pertanyaan Fahmi, Dokter Detektif menceritakan soal produk Serbuk Snow White milik Glafidsya yang disebut merusak gigi konsumen.
    “Jadi dia menjual produk Glafidsya Snow White dalam bentuk serbuk yang dia suruh konsumen itu meletakkan di bawah lidah sebelum tidur,“ jelas Samira di kursi saksi ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
    “Keberatan, Yang Mulia. Ini tidak sesuai dakwaan,” kata jaksa.
    Emosi Fahmi pun tersulut. Ia menekankan bahwa saat itu adalah gilirannya bertanya kepada saksi. Ia meminta jaksa tidak menginterupsi.
    “Jangan suka keberatan, Jaksa. Ini waktu saya. Tolong, kalau ada pertanyaan yang tidak cocok dengan Anda punya selera, Anda diam,” tegas Fahmi kepada jaksa. 
    Jaksa tak mau kalah. Jaksa menyebut pernyataan keberatan ini merupakan haknya. 
    “Hak saya, Penasihat Hukum, untuk menyatakan keberatan,” katanya.
    Ketegangan pun terjadi. Baik Fahmi maupun jaksa yang tak diketahui namanya itu berseteru dan saling meneriakkan kalimat “Anda diam!”. 
    Nikita yang duduk di samping Fahmi pun ikut bersuara. Ia memajukan tubuhnya untuk berbicara di depan mikrofon.
    Dengan nada menyindir, ia menggunakan kata “keberatan” dengan makna berbeda untuk jaksa.
    “Mungkin ibu JPU yang keberatan, tapi kalau ini tidak keberatan, ibu JPU yang berat badan ya,” kata Nikita disambut tawa pengunjung persidangan.
    Mendengar kalimat Nikita, jaksa merasa dirinya dihina. 
    “Izin, Yang Mulia, Terdakwa telah melakukan penghinaan terhadap JPU di muka umum,” kata dia kepada Majelis Hakim.
    Melihat situasi yang tak kondusif, hakim pun menegur kedua pihak agar tidak membuang-buang waktu. Hakim kembali mengingatkan bahwa sidang hanya akan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
    “Jadi kalau memang masih panjang, nanti akan kita datangkan lagi. Tapi kalau bisa diringkas untuk 10 menit silakan,” kata hakim.
    Sebelumnya diberitakan, Nikita Mirzani didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap pemilik produk kecantikan bernama dokter Reza Gladys.
    Perbuatan itu dilakukan Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki.
    Dakwaan ini dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
    “Melakukan tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan informasi elektronik dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan ancaman pencemaran atau dengan ancaman akan membuka rahasia,” kata jaksa.
    Nikita disebut melakukan siaran langsung TikTok melalui akun @nikihuruhara di mana ia menjelek-jelekkan Reza dan produknya berulang kali.
    Nikita menuding, kandungan produk kecantikan Reza berpotensi menyebabkan kanker kulit.
    “Kalian tahu enggak, kalian pake bahan-bahan yang lama-lama, kalian bisa kena kanker kulit. Udah kalian enggak punya uang, kena kanker kulit, aduh repot,” tutur jaksa Refina menirukan pernyataan Nikita saat siaran langsung.
    Nikita juga mengajak warganet tidak lagi menggunakan produk apa pun dari Glafidsya.
    “Atas perbuatan terdakwa Nikita Mirzani tersebut, membuat saksi Reza menjadi terancam kredibilitasnya sebagai pemilik dari produk Glafidsya dan akan mengakibatkan penurunan penjualan dari produk Glafidsya,” tutur Refina.
    Satu minggu setelahnya, rekan sesama dokter bernama Oky Pratama memprovokasi Reza untuk memberikan uang ke Nikita supaya tidak lagi menjelek-jelekkan produknya.
    Reza pun merencanakan pertemuan mediasi dengan Nikita melalui asistennya, Ismail Marzuki.
    Melalui Ismail, Nikita justru mengancam Reza dengan mengatakan bahwa ia bisa dengan mudah menghancurkan bisnis Reza. Oleh karenanya, Nikita meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar.
    Lantaran merasa terancam, Reza akhirnya bersedia memberikan uang, namun “hanya” Rp 4 miliar.
    Atas kejadian tersebut, Reza merasa diperas sehingga melaporkan kasus ini ke kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Ricuh Sidang Nikita Mirzani, Pintu Didorong Massa dan Sempat Diskors
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Agustus 2025

    Momen Ricuh Sidang Nikita Mirzani, Pintu Didorong Massa dan Sempat Diskors Megapolitan 7 Agustus 2025

    Momen Ricuh Sidang Nikita Mirzani, Pintu Didorong Massa dan Sempat Diskors
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani terhadap Reza Gladys di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan berlangsung ricuh, Kamis (7/8/2025).
    Dalam tayangan
    KompasTV
    , suasana panas meletup tak hanya di luar ruang sidang, tetapi juga di dalam ruang sidang utama.
    Di luar ruang sidang, massa yang didominasi simpatisan dan awak media memadati area pintu masuk.
    Kerumunan saling dorong dan teriak-teriak ketika petugas menutup akses masuk ruang sidang.
    Kericuhan memuncak saat puluhan orang berusaha menerobos pintu kayu ruang sidang yang tertutup rapat sebagaian.
    Beberapa di antaranya mendorong pintu dengan tangan kosong, sementara yang lain mengangkat ponsel untuk mendokumentasikan suasana.
    Seorang perempuan berhijab putih terdesak di tengah kerumunan, sementara petugas keamanan kewalahan mengendalikan lautan manusia yang terus merangsek ke depan.
    Di dalam ruang sidang, suasana juga memanas. Keributan dipicu saat jaksa penuntut umum (JPU) memotong kesaksian dokter Samira yang hadir sebagai saksi dalam perkara ini.
    Ketegangan bermula saat jaksa memotong jawaban Samira terkait percakapannya dengan Nikita soal pesan singkat.
    “Maksud dari percakapan, ‘aku baru lihat ibu hajar Dokter Reza Gladys’, apa maksudnya?” tanya jaksa.
    Samira menjawab bahwa hal itu lebih tepat ditanyakan langsung kepada Nikita, namun ia menyampaikan pandangannya sebelum dipotong oleh jaksa.
    “Itu mungkin bisa ditanyakan pada Terdakwa. Tapi menurut saya owner skincare ini sadar diri,” kata Samira.
    Nikita langsung menyela dengan nada tinggi.
    “Biarin Doktif bicara dulu lho. Jangan sedikit-sedikit dipotong hanya untuk menguntungkan JPU saja!” seru Nikita.
    Ia melanjutkan dengan memukul meja dan menuding jaksa tak netral.
    “Jangan kayak begitu dong! JPU kok maunya yang menguntungkan diri sendiri, biarin Doktif ini bicara! Ini harus fair, di sidang ini harus fair!,” kata Nikita.
    Melihat situasi tak terkendali, hakim memutuskan menskors sidang hingga pukul 13.00 WIB.
    “Jadi sidang kita skors, dilanjutkan setelah jam satu. Sidang diskors,” ucapnya.
    Kasus ini bermula dari unggahan TikTok oleh Samira pada 9 Oktober 2024 yang mengkritisi produk kecantikan Glafidsya milik Dokter Reza Gladys.
    Samira menilai kandungan dan kualitas produk tidak sesuai dengan klaim, serta harganya tidak sebanding.
    Ia bahkan meminta Reza menyampaikan permintaan maaf secara publik dan menghentikan penjualan. Permintaan itu dipenuhi Reza.
    Tak lama, Nikita Mirzani ikut melontarkan pernyataan negatif terhadap produk Glafidsya melalui siaran langsung di TikTok.
    Ia menuding produk itu berbahaya dan dapat memicu kanker kulit. Ia juga mengajak masyarakat berhenti menggunakan produk tersebut.
    Kemudian, melalui asistennya Ismail Marzuki, Nikita diduga meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar agar tidak terus menyudutkan Reza.
    Reza merasa tertekan dan akhirnya memberikan Rp 4 miliar. Ia pun melaporkan Nikita dan Ismail ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
    Nikita dijerat dengan Pasal 27B ayat (2) UU ITE, Pasal 369 KUHP tentang pemerasan, dan Pasal 3, 4, 5 UU No. 8 Tahun 2010 tentang TPPU.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Instagram Rilis Fitur Repost, Makin Mirip TikTok

    Instagram Rilis Fitur Repost, Makin Mirip TikTok

    Jakarta

    Instagram meluncurkan sejumlah fitur baru di platform mereka, yang sekilas menjadikannya mirip dengan kompetitornya, TikTok. Apa saja?

    “Hari ini, kami meluncurkan beberapa cara baru untuk membantu Anda terhubung lebih baik dengan teman-teman Anda di Instagram,” sebut Instagram di laman resminya. Pertama adalah fitur Repost.

    Repost

    Dengan repost, user dapat memposting ulang reel publik dan postingan feed, sehingga memudahkan berbagi minat dengan teman-teman. Repost akan direkomendasikan ke feed teman dan follower, dan juga akan berada di tab terpisah di profil, sehingga pengguna selalu dapat kembali untuk melihat repost-nya.

    Jika terasa familier, memang benar. Sepertinya fitur ini berfungsi hampir sama seperti di TikTok, lengkap dengan tab ‘repost’ di profil pengguna dan sebagainya. Mirip dengan TikTok, repost akan muncul di feed teman.

    Repost akan dikreditkan ke pembuat postingan asli. Jika Anda seorang kreator, berarti jika konten diposting ulang orang lain, konten itu mungkin direkomendasikan ke follower orang tersebut, meskipun dia tak mengikuti Anda. Ini memberi kreator peluang baru menjangkau lebih banyak orang setiap kali membuat sesuatu yang layak dibagikan.

    Untuk memposting ulang reel atau postingan, ketuk ikon repost. Pengguna juga dapat menambahkan catatan ke repost dengan mengetik di gelembung yang muncul di layar dan menekan simpan.

    Instagram Map

    Fitur baru kedua adalah berbagi lokasi, terinspirasi dari Snapchat. Fitur ini memungkinkan pengguna menambahkan peta lokasi yang dapat diaktifkan secara opsional sesuai kebutuhan dan keinginan.

    Peta ini menampilkan lokasi aktif terakhir teman-teman yang telah mengaktifkan fitur ini dan juga menampilkan konten dari lokasi tertentu, seperti festival musik.

    Instagram Map. Foto: Instagram

    Lokasi pengguna akan diperbarui setiap kali mengakses Instagram, jika aplikasi tersebut sedang berjalan di latar belakang. Pengguna dapat mematikan berbagi lokasi kapan saja.

    Dengan fitur ini, orang tua memiliki kendali atas pengalaman berbagi lokasi anak di peta. Orang tua akan menerima notifikasi jika anak remaja mulai membagikan lokasinya, memberi orang tua kesempatan untuk berdiskusi penting tentang cara berbagi lokasi dengan aman dengan teman-teman.

    Orang tua pun dapat memutuskan apakah anak remajanya memiliki akses untuk berbagi lokasi di peta dan melihat dengan siapa saja mereka membagikan lokasinya.

    Tab friends

    Fitur baru berikutnya di Instagram adalah tab baru Friends. Selama ini, saat mengakses konten Reels, tampilan layar hanya memunculkan konten buatan teman, kreator yang diikuti, hingga rekomendasi konten akun lain dari algoritma.

    Dengan tab baru ini, tampilan layar user akan berisikan deretan konten yang disukai, diberi interaksi, dan dikomentari oleh teman-teman di Instagram.

    Fitur tab Friends ini baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat. Kabar baiknya, Instagram menjanjikan bahwa fitur ini akan segera dirilis secara global tidak lama lagi.

    (fyk/fay)

  • 10
                    
                        Kronologi Nikita Mirzani Emosi hingga Sidang Diskors karena Ricuh
                        Megapolitan

    10 Kronologi Nikita Mirzani Emosi hingga Sidang Diskors karena Ricuh Megapolitan

    Kronologi Nikita Mirzani Emosi hingga Sidang Diskors karena Ricuh
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sidang kasus pencemaran nama baik dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025), berlangsung ricuh.
    Nikita terlihat emosional sejak awal persidangan hingga akhirnya sidang diskors oleh majelis hakim.
    Nikita hadir ke ruang sidang dalam kondisi tidak sehat.
    Ia tampak lesu, wajahnya pucat, dan tidak banyak berekspresi seperti biasanya.
    Kepada majelis hakim, ia mengaku sudah dua minggu mengalami tekanan darah rendah, dan kondisinya memburuk karena anak bungsunya dirawat di rumah sakit.
    “Sebetulnya dua minggu ini tensi saya rendah, dan kebetulan anak saya yang kecil semalam dirawat di rumah sakit,” ujar Nikita menjawab pertanyaan hakim soal kondisinya.
    Kuasa hukum Nikita juga menyerahkan surat keterangan dari dokter Rutan Pondok Bambu, yang menyarankan agar Nikita dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.
    Namun, Nikita menyatakan siap menjalani sidang.
    Dalam sidang, Nikita kembali meminta majelis hakim agar memutar rekaman suara yang diduga berisi percakapan antara jaksa dan pelapor, Reza Gladys.
    Permintaan itu sebelumnya juga diajukan pada 31 Juli 2025, namun tetap ditolak.
    “Sebelum saya duduk, izinkan saya memutar rekaman suara ini, Yang Mulia,” ujar Nikita dengan suara lirih sambil memegang ponsel.
    Ketua Majelis Hakim Khairul Soleh kembali menolak permintaan tersebut dan menyarankan Nikita melaporkan dugaan transaksi itu ke pihak berwajib.
    “Kami juga ingin perkara ini clear,” kata hakim Khairul.
    Nikita tetap bersikukuh dan menilai proses hukum akan terlalu lama.
    “Percuma lapor polisi Yang Mulia, ditanganinnya lama,” katanya.
    Ia pun menyatakan akan memutar rekaman itu di luar persidangan.
    Kericuhan terjadi saat pemeriksaan saksi Samira, pemilik akun TikTok “Dokter Detektif”.
    Saat Samira menjelaskan isi percakapannya dengan Nikita melalui pesan singkat, jaksa beberapa kali memotong jawaban.
    “Maksud dari percakapan, ‘aku baru lihat ibu hajar Dokter Reza Gladys’, apa maksudnya?” tanya jaksa.
    Samira menjawab bahwa sebaiknya pertanyaan itu ditujukan langsung ke Nikita.
    Ia juga menyampaikan pandangannya sebelum dipotong. “Itu mungkin bisa ditanyakan pada Terdakwa. Tapi menurut saya owner skincare ini sadar diri,” ujarnya.
    Nikita yang merasa keberatan langsung bereaksi keras.
    “Biarin Doktif bicara dulu lho. Jangan sedikit-sedikit dipotong hanya untuk menguntungkan JPU saja!” serunya sambil memukul meja.
    “Jangan kayak begitu dong! JPU kok maunya yang menguntungkan diri sendiri, biarin Doktif ini bicara! Ini harus fair, di sidang ini harus fair!” lanjut Nikita dengan nada tinggi.
    Teriakan Nikita disambut protes dari para pendukungnya di dalam dan luar ruang sidang.
    Jaksa lalu meminta hakim menegur Nikita, namun Nikita justru menuding jaksa tidak netral.
    “JPU juga harus netral!” teriaknya.
    Ketegangan terus meningkat setelah hakim meminta anak bungsu Nikita—yang baru keluar dari rumah sakit—untuk meninggalkan ruang sidang.
    Nikita menolak tenang dan terus berbicara.
    “Dari awal lho, Pak. Ini dipotong-potong, orang mau menjelaskan dipotong!” ucapnya, mengabaikan teguran hakim dan jaksa.
    Melihat situasi tidak kondusif, majelis hakim akhirnya memutuskan untuk menunda sidang sementara waktu.
    “Jadi sidang kita skors, dilanjutkan setelah jam satu. Sidang diskors,” ujar hakim sambil mengetuk palu.
    Usai sidang diskors, ketegangan belum mereda.
    Jaksa hendak memakaikan rompi tahanan kepada Nikita, namun ia sempat menolak.
    Perdebatan kembali terjadi selama lebih dari lima menit sebelum akhirnya Nikita bersedia mengenakan rompi ketika sudah keluar dari ruang sidang.
    Nikita Mirzani didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang terhadap pemilik produk kecantikan Glafidsya, dokter Reza Gladys.
    Aksi ini diduga dilakukan bersama asistennya, Ismail Marzuki. Perkara bermula dari unggahan video TikTok oleh akun @dokterdetektif pada Rabu (9/10/2024).
    Dalam video tersebut, Samira mengulas kandungan produk serum vitamin C booster dari Glafidsya yang dinilai tidak sesuai dengan klaim.
    Ia juga menyinggung harga produk yang dianggap tidak sebanding dengan kualitasnya.
    Dua hari berselang, Samira kembali mengulas lima produk Glafidsya lainnya, termasuk sabun cuci muka, serum, dan krim malam.
    Ia mengajak masyarakat untuk tidak membeli produk tersebut karena dianggap menyesatkan.
    Samira bahkan meminta Reza untuk menyampaikan permintaan maaf secara publik dan menghentikan penjualan produk sementara waktu.
    Permintaan itu dipenuhi oleh Reza melalui unggahan video permintaan maaf.
    Namun, tak lama setelah itu, Nikita Mirzani muncul dan melakukan siaran langsung melalui akun TikTok @nikihuruhara.
    Dalam siaran itu, ia melontarkan pernyataan-pernyataan negatif terhadap Reza dan produknya, bahkan menuding kandungan produknya bisa memicu kanker kulit.
    Ia juga mengajak warganet untuk berhenti memakai produk dari Glafidsya.
    Satu minggu kemudian, seorang dokter bernama Oky diduga memprovokasi Reza agar memberikan sejumlah uang kepada Nikita agar berhenti menyudutkan produknya.
    Melalui Ismail, Nikita bahkan mengancam akan menghancurkan bisnis Reza jika permintaannya tidak dipenuhi.
    Nikita pun meminta uang tutup mulut senilai Rp 5 miliar. Karena merasa tertekan, Reza akhirnya memberikan Rp 4 miliar.
    Atas kejadian itu, Reza mengalami kerugian dan melaporkan Nikita serta Ismail ke Polda Metro Jaya pada Selasa (3/12/2024).
    Keduanya dijerat Pasal 27B ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE, Pasal 369 KUHP tentang pemerasan, serta Pasal 3, 4, dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi pastikan penemuan puluhan kepala kucing di Sidoarjo tak benar

    Polisi pastikan penemuan puluhan kepala kucing di Sidoarjo tak benar

    “Kabar tersebut adalah hoaks. Salah satu pedagang wanita dalam video tersebut berinisial S sudah kami mintai keterangan dan ternyata yang bersangkutan pun tidak mengetahui secara langsung adanya kejadian itu, hanya dengar dari cerita mulut ke mulut,”

    Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo memastikan bahwa isu penemuan puluhan potongan kepala kucing di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur yang kemudian viral di media sosial tidak benar adanya.

    Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Taman Inspektur Polisi Dua (Ipda) ​​​​​Andri Sasongko menegaskan bahwa dalam video viral yang pertama kali diunggah oleh akun media sosial TikTok @momscat.tina dan menampilkan kesaksian beberapa pedagang terkait penemuan bangkai kepala kucing di sekitar lapak berjualan tersebut tidak terbukti kebenarannya.

    “Kabar tersebut adalah hoaks. Salah satu pedagang wanita dalam video tersebut berinisial S sudah kami mintai keterangan dan ternyata yang bersangkutan pun tidak mengetahui secara langsung adanya kejadian itu, hanya dengar dari cerita mulut ke mulut,” kata Andri kepada ANTARA di Sidoarjo, Kamis.

    Selain itu, Andri menjelaskan pihaknya juga telah mengkonfirmasi Kepala Pasar Sepanjang, Sumali, terkait hal tersebut.

    Ia menyatakan pihak pengelola pasar pun telah memastikan bahwa isu tersebut merupakan kabar yang tidak benar dan hanya bersumber dari keterangan tanpa bukti beberapa pedagang.

    Andri menuturkan juga telah meminta keterangan petugas kebersihan di pasar terkait yang juga menyatakan bahwa tidak pernah ditemukan bangkai kepala kucing sesuai apa yang dikatakan pedagang dalam video yang beredar tersebut.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan kejadian yang meresahkan masyarakat kepada polisi.

    Andri menegaskan pihaknya akan terus mendalami isu terkait, termasuk menelusuri akun TikTok yang pertama kali mengunggah video viral tersebut.

    “Masyarakat diharapkan tenang karena berita tersebut tidak benar atau hoaks. Kami imbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika ditemukan hal-hal yang meresahkan masyarakat,” kata Andri.

    Senada dengan Andri, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo M. Sulton Hasan turut memastikan bahwa isu tersebut tidak benar adanya.

    Ia menjelaskan pihaknya telah melakukan verifikasi kepada pedagang-pedagang terkait di Pasar Sepanjang pada Rabu (6/8). Dari kunjungan tersebut pihaknya tidak menemukan kebenaran atas isu tersebut.

    Sebelumnya, jagat maya digegerkan dengan adanya video yang diunggah oleh akun TikTok @momscat.tina, yang tayang sejak tiga hari lalu, dan menampilkan kesaksian para pedagang di Pasar Sepanjang yang menemukan sejumlah potongan kepala kucing dalam karung di tempat tersebut.

    Video tersebut hingga kini telah ditonton sebanyak lebih dari 470 ribu kali sehingga memicu kekhawatiran masyarakat khususnya kalangan pecinta kucing.

    Selain itu, akun tersebut juga pernah mengunggah video dengan narasi yang menyatakan bahwa kucing-kucing besar di pasar tersebut dipotong untuk dijadikan campuran daging sementara anak-anak kucing dijadikan bahan utama masakan rica-rica.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WhatsApp Blokir 6,8 Juta Akun Penipu, Banyak dari Asia Tenggara

    WhatsApp Blokir 6,8 Juta Akun Penipu, Banyak dari Asia Tenggara

    Jakarta

    Meta mendeteksi dan memblokir 6,8 juta akun WhatsApp yang terhubung dengan aksi penipuan online. Sebagian besar akun-akun tersebut merupakan bagian dari pusat penipuan yang berada di Asia Tenggara.

    Dalam laporan terbaru Meta, jutaan akun penipu ini berhasil dihapus berkat aksi proaktif yang dilakukan dalam enam bulan pertama tahun 2025. Mereka menemukan aksi penipuan kerap melibatkan praktik kerja paksa dan dilakukan kelompok kejahatan yang terorganisir.

    “Berbekal hasil investigasi internal dan kolaborasi dengan penegak hukum, akun-akun ini berhasil dihentikan secara proaktif sebelum empat digunakan oleh pelaku untuk menjalankan aksi penipuan mereka,” kata WhatsApp dalam keterangan resminya seperti dikutip detikINET, Kamis (7/8/2025).

    Pada bulan Juni lalu, WhatsApp, Meta, dan OpenAI menggagalkan upaya penipuan yang ketika dilacak ternyata berhubungan dengan pusat penipuan di Kamboja.

    Pusat penipuan ini biasanya menjalankan banyak modus sekaligus, mulai dari investasi kripto, skema piramida, hingga menawarkan kerja memberikan like di media sosial. Namun semua modus ini memiliki ‘red flag’ yang sama yaitu korban harus melakukan deposit sebelum mendapatkan gaji atau bayaran.

    Penipu ini biasanya mulai menargetkan korban lewat SMS, aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, atau aplikasi kencan. Mereka menggunakan ChatGPT untuk merangkai pesan awal yang berisi link untuk chat WhatsApp. Setelah itu, korban akan diarahkan ke grup Telegram di mana mereka ditugaskan untuk memberikan like di video TikTok.

    “Para penipu mencoba membangun kepercayaan terhadap skema mereka dengan memberi tahu berapa banyak uang yang telah ‘dihasilkan’ oleh target, sebelum meminta mereka untuk menyetor uang ke akun kripto sebagai tugas berikutnya,” tulis WhatsApp.

    WhatsApp menyarankan pengguna untuk semakin berhati-hati saat menerima pesan yang berisi tawaran kerja atau investasi yang menjanjikan keuntungan sangat besar. Sebelum membalas pesan, berhenti sejenak dan pikirkan apakah ini datang dari nomor yang dikenal atau permintaannya terdengar masuk akal.

    Kalau isi pesan mereka mencurigakan seperti meminta mengirimkan uang, gift card, atau kode PIN; menawarkan pekerjaan yang mudah dengan gaji tinggi; atau menyuruh bertindak secara buru-buru, kemungkinan besar itu adalah tanda-tanda penipuan.

    Kalau pengirim pesan mengaku sebagai teman atau anggota keluarga, verifikasi lagi untuk memastikan identitas pengirim pesan. Caranya, jika mereka mengirim pesan lewat WhatsApp, coba hubungi mereka lewat telepon biasa ke nomornya langsung.

    (vmp/afr)