Perusahaan: TikTok

  • YouTube Bisa Tahu Usia Anda Sebenarnya

    YouTube Bisa Tahu Usia Anda Sebenarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – YouTube mulai menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menebak usia asli pengguna. Langkah ini dilakukan demi mencegah anak-anak mengakses konten yang tidak sesuai dengan umur mereka.

    Sistem baru ini tidak lagi hanya bergantung pada tanggal lahir yang dicantumkan saat pendaftaran, melainkan menganalisis aktivitas pengguna di platform.

    Sistem ini mengandalkan ‘sinyal’ seperti jenis video yang dicari dan ditonton pengguna, serta berapa lama akun telah aktif, untuk menentukan apakah mereka berusia di bawah 18 tahun.

    Jika sistem mengidentifikasi seorang pengguna sebagai anak di bawah umur, YouTube secara otomatis akan menerapkan fitur keamanan remaja.

    Aturan ini mencakup pembatasan pada konten sensitif, penyesuaian rekomendasi, larangan menonton berulang pada jenis konten tertentu, pengingat istirahat, serta menonaktifkan iklan personalisasi.

    Sebaliknya, pengguna dewasa yang keliru terdeteksi sebagai remaja harus mengunggah dokumen identitas resmi, kartu kredit, atau swafoto untuk membuktikan usia mereka.

    Penerapan verifikasi usia berbasis AI ini baru diuji pada sebagian pengguna di Amerika Serikat, namun diperkirakan akan diperluas dalam beberapa bulan mendatang.

    Namun, cara baru ini menimbulkan kekhawatiran sebagian pengguna, terutama terkait risiko privasi karena harus menyerahkan data pribadi merek.

    YouTube juga memastikan data yang dikumpulkan dari dokumen identitas maupun kartu kredit tidak akan digunakan untuk tujuan periklanan.

    “YouTube menggunakan sistem keamanan paling canggih di dunia untuk melindungi data pengguna dari ancaman, dan pengguna bisa memilih pengaturan privasi yang sesuai, termasuk menghapus data mereka,” ujar Juru Bicara YouTube, dikutip dari CNN, Selasa (19/8/2025).

    Ia memastikan bahwa YouTube tidak akan menyimpan data dari identitas atau kartu kredit pengguna untuk tujuan iklan.

    Langkah YouTube ini mengikuti jejak sejumlah platform lain seperti Meta dan TikTok yang juga mengadopsi teknologi AI untuk mendeteksi usia pengguna.

    Upaya dari para raksasa teknologi dilakukan di tengah kritik publik dan regulator yang menyoroti risiko media sosial terhadap keselamatan dan kesehatan mental anak.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Alasan Wisnu Laporkan Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Polisi Terima Laporan dan Mulai Selidiki

    Ini Alasan Wisnu Laporkan Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Polisi Terima Laporan dan Mulai Selidiki

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus viral pernikahan dengan mahar berupa cek senilai Rp 3 miliar kini berlanjut ke ranah hukum. Wisnu Aji Hernama, pemilik akun TikTok @kandangpacitan22, resmi melaporkan dugaan pemalsuan dan penipuan terkait cek tersebut ke Polres Pacitan, Senin (13/10/2025).

    Wisnu datang ke Mapolres sekitar pukul 15.00 bersama rekannya, membawa sejumlah berkas termasuk tangkapan layar yang diduga menunjukkan bukti cek palsu. Ia menduga, cek yang ditunjukkan Tarman dalam video akad nikah hanyalah hasil scan digital dari cek asli yang diubah tanggal dan nominalnya.

    “Ada dugaan pelanggaran pemalsuan dan penipuan,” ujar Wisnu usai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pacitan.

    Dalam laporannya, Wisnu menilai tindakan tersebut melanggar Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen. Meski tidak mengalami kerugian materiil, ia mengaku melapor karena menilai dampak sosial dari kasus itu cukup besar, terutama di wilayah Kecamatan Bandar yang kini menjadi sorotan publik.

    “Itu harus ditindak. Saya tidak mau kejadian seperti ini terulang. Tarman ini salah memilih lokasi, menganggap orang Bandar ini bodoh,” ujarnya.

    Menariknya, Wisnu sendiri sebelumnya sempat membuat heboh jagat maya karena menyiarkan kabar bahwa Tarman kabur membawa motor mertuanya setelah ijab kabul. Namun kabar tersebut terbukti tidak benar, setelah diklarifikasi bahwa pasangan Tarman dan Sheila Arika sedang berbulan madu di Purwantoro. “Informasi itu banyak yang masuk dari tetangga,” dalihnya. (tri/ian)

  • Akun Tiktok Penyebar Tarman Kabur, Lapor Atas Dugaan Penipuan Cek Mahar Rp3 Miliar ke Polres Pacitan

    Akun Tiktok Penyebar Tarman Kabur, Lapor Atas Dugaan Penipuan Cek Mahar Rp3 Miliar ke Polres Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus viral pernikahan dengan mahar cek Rp3 miliar antara Tarman (74), warga Karanganyar, Jawa Tengah, dan Sheila Arika (24), asal Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, terus berlanjut. Kali ini, pemilik akun TikTok @kandangpacitan22, Wisnu Aji Hernama, resmi melaporkan dugaan penipuan dan pemalsuan cek tersebut ke SPKT Polres Pacitan, Senin (13/10/2025).

    Wisnu datang sekitar pukul 15.00 WIB bersama rekannya, membawa map berwarna biru berisi berkas laporan. Di dalamnya terdapat print out tangkapan layar cek senilai Rp3 miliar yang dijadikan mas kawin oleh Tarman, serta salinan cek lain yang identik dengan yang beredar di internet.

    “Cek tersebut mutlak palsu, hasil fotokopi atau digital scan dari cek asli, hanya diganti tanggal dan nominal. Ini bisa masuk kategori pidana pemalsuan surat atau penipuan dokumen,” kata Wisnu Aji Hernama dalam keterangannya laporannya yang diterima wartawan.

    Nama Wisnu sebelumnya ramai diperbincangkan publik setelah unggahan live TikTok-nya menjadi viral. Dalam siaran tersebut, ia menyebut bahwa Tarman kabur membawa motor mertuanya sehari setelah menikah. Video itu segera menyebar luas dan memicu berbagai spekulasi di media sosial.

    Namun, pihak keluarga mempelai wanita membantah keras tudingan tersebut. Mereka memastikan bahwa Sheila dan Tarman tidak kabur, melainkan sedang berbulan madu di wilayah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

    Sebelumnya, akun TikTok @kandangpacitan22 juga mengaku sebagai tetangga mempelai wanita dan menyebut Tarman melarikan diri usai pernikahan. “Penipuan cek seharga 3 miliar. (Pengantin pria) kabur ke mana, tidak tahu, entah ke Wonogiri atau ke mana. Makanya ayo kita viralkan mukanya,” ujar suara dalam video yang kini telah ditonton ribuan kali.

    Laporan yang diajukan Wisnu menambah panjang kisah viral pernikahan fantastis tersebut. Pihak kepolisian kini disebut tengah mempelajari dokumen laporan dan barang bukti yang diserahkan pelapor untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. (tri/kun)

  • Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

    Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul Regional 13 Oktober 2025

    Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Video warga hingga siswa sekolah yang menyantap puthul sebagai lauk makan bergizi gratis (MBG) bahkan sempat viral dan menjadi trending di media sosial.
    Puthul adalah serangga bersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan.
    Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, tanah, atau batang pohon. Warga pun memanfaatkannya sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman.
    “Kemarin saya ikut mencari puthul 1 jam, sampai tersesat di kuburan,” kata Putri (25), salah satu warga Semanu, saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang.
    Putri mengatakan, puthul yang ditemukan di dedaunan atau tanah sangat mudah ditangkap dan hanya membutuhkan wadah khusus dari rumah.
    “Sebentar saja langsung dapat banyak, karena sekarang baru musim. Ada yang jual juga Rp 25.000 per botol air mineral tanggung,” jelasnya.
    Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, juga mengaku berburu puthul menjadi kegiatan malam yang menyenangkan di awal musim hujan.
    Puthul kemudian disimpan dalam botol air mineral yang diberi lubang kecil agar serangga tetap hidup sementara.
    “Asyik mencari puthul kegiatan waktu malam, awal musim seperti ini banyak yang mencari, kalau sudah 1 mingguan mulai berkurang,” ujarnya.
    “Harus jeli, kebanyakan kalau di sini di… apa ya, namanya tali kacu, kemudian daun pisang, pohon jambu, dan lainnya,” tambah Sulis.
    Setelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan dari sayapnya, dicuci bersih, lalu direbus sebelum dimasak.
    Olahannya bisa disesuaikan dengan selera, mulai dari bumbu bacem (manis) hingga bawang putih dan garam sederhana.
    “Digorengnya harus api sedang, jangan terlalu gede. Biasanya untuk lauk dan camilan. Tapi untuk yang tidak kuat ya biduran, mirip makan belalang gitu,” jelas Sulis.
    Bagi warga Gunungkidul, puthul bukanlah hal baru. Bahkan, sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner turun-temurun.
    “Sudah lama, warga di sini mengonsumsi puthul untuk lauk,” kata Samini (56), warga setempat.
    Popularitas puthul semakin naik usai beredarnya video dari akun TikTok bernama @titikvunny yang memperlihatkan seorang siswa sedang menikmati puthul saat program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah.
    Video berdurasi 1 menit 6 detik itu telah ditonton lebih dari 900 ribu kali dan disukai oleh 19.500 pengguna, memicu beragam komentar netizen yang penasaran hingga tertarik mencoba puthul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Matikan Komentar di TikTok Supaya Lebih Nyaman dan Tak Mengganggu

    Cara Matikan Komentar di TikTok Supaya Lebih Nyaman dan Tak Mengganggu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Media sosial yang begitu luas dan terbuka membuat pengguna bisa menuliskan komentar apapun di postingan orang lain. Namun terkadang komentar yang dituliskan pengguna bukan hanya bersifat positif.

    Komentar tersebut bisa bernada negatif atau bahkan menyinggung perasaan kita. Untuk menghindari itu, sejumlah media sosial memiliki fitur untuk menutup kolom komentar.

    Salah satunya adalah Tiktok. Platform berbagi video itu membuat opsi untuk menutup kolom komentar bagi semua orang atau yang diikuti saja.

    Dengan begitu kita bisa lebih nyaman tanpa perlu melihat komentar jahat. Menutup kolom komentar juga lebih efisien dibandingkan harus melaporkan atau report setiap komentar yang masuk satu per satu.

    Ada dua cara mengatur kolom komentar, misalnya melalui menu Settings dan saat akan mengunggah video. Berikut caranya:

    Buka aplikasi Tiktok
    Klik menu Profil
    Tekan tombol menu atau ikon garis tiga di bagian atas layar
    Pilih Settings and Privacy
    Klik Privacy
    Masuk ke menu Comments
    Klik opsi Allow Comments From
    Anda akan melihat tiga opsi siapa yang bisa menuliskan komentar di postingan Tiktok. Pertama ada Everyone untuk semua akun bisa berkomentar, Friends yakni semua teman yang saling mengikuti satu sama lain, atau No one yang membuat semua orang tidak bisa menuliskan komentar.
    Pilih salah satu opsi tersebut

    Cara Membatasi Kolom Komentar Saat Buat Video

    Berikut adalah cara membatasi komentar pengguna untuk video yang dibuat:

    Sebelum Posting Video

    Buat video di Tiktok
    Saat masuk menu posting, klik Opsi lainnya
    Anda bisa memilih menyalakan atau mematikan kolom komentar

    Pada Video yang Sudah Diposting

    Buka aplikasi Tiktok
    Masuk ke menu
    Pilih video yang ingin dibatasi komentarnya
    Klik tombol Opsi lain
    Pilih Privacy Settings
    Geser toggle untuk mematikan komentar pada menu Allow Comment

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap-siap! Barron Trump Disebut Akan Pimpin TikTok

    Siap-siap! Barron Trump Disebut Akan Pimpin TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA – Putra Donald Trump, Barron Trump, dilirik untuk menduduki posisi puncak di aplikasi streaming TikTok.

    Dilansir dari Yahoo News, putra presiden AS itu diduga akan diangkat menjadi anggota dewan direksi perusahaan senilai $14 miliar (£10,5 miliar) tersebut.

    Kabar ini berembus setelah ayahnya menyegel kesepakatan untuk memisahkan bisnis TikTok di AS dari induknya di Tiongkok.

    Peran potensial Barron dikemukakan oleh Jake Advent, mantan manajer media sosial Donald Trump.

    Laporan menyebut jika Advent adalah otak jenius di balik kampanye presidensial yang penuh meme yang menurut  Donald Trump telah membantunya melaju ke Gedung Putih untuk kedua kalinya.

    Bahkan Advent dijuluki “TikTok Jack” oleh presiden.

    Berbicara kepada Daily Mail, Advent berharap jika Donald Trump akan menunjuk Barron menjadi bagian dari direksi TikTok.

    “Saya berharap Presiden Trump akan mempertimbangkan untuk menunjuk putranya, Barron, dan mungkin anak muda Amerika lainnya ke dalam dewan direksi TikTok untuk membantu memastikan aplikasi ini tetap menjadi aplikasi yang ingin terus digunakan oleh anak muda,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, Trump sempat memuji Barron atas kemenangannya.

    Saat itu, Trump dengan bangga mengatakan bahwa putranya yang berusia 19 tahun, yang saat ini menjadi mahasiswa di Universitas New York, telah membantunya memenangkan suara kaum muda.

    Ia juga memuji kekuatan TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna, dalam kampanyenya.

    “Saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk TikTok, saya menang di level pemuda dengan 34 poin, dan ada yang bilang TikTok ada hubungannya dengan itu,” ujarnya kepada Fox News awal tahun ini.

  • Brasil Akan Mulai Pembangunan Pusat Data TikTok dalam Enam Bulan, Kata Menteri

    Brasil Akan Mulai Pembangunan Pusat Data TikTok dalam Enam Bulan, Kata Menteri

    JAKARTA – Pemerintah Brasil akan memulai pembangunan pusat data TikTok dalam waktu enam bulan, menurut pernyataan resmi pada Jumat, 10 Oktober. Proyek ini diperkirakan akan menarik investasi senilai sekitar 50 miliar real Brasil (9,11 miliar dola AS atau sekitar Rp148,8 triliun).

    “Enam bulan dari sekarang, kami akan memulai pembangunan untuk menampung pusat data TikTok,” kata Menteri Pertambangan dan Energi Brasil Alexandre Silveira dalam sebuah pernyataan, dikutip VOI dari Reuters.

    Proyek ini diperkirakan akan berlokasi di negara bagian Ceara, wilayah timur laut Brasil. Rencana tersebut pertama kali diungkap oleh Reuters pada April 2025, ketika tiga sumber menyebut bahwa ByteDance, perusahaan induk asal China yang memiliki TikTok, tengah mempertimbangkan langkah tersebut.

    Fasilitas tersebut akan dibangun di kompleks pelabuhan Pecem di Ceara, sebagai bagian dari inisiatif bersama antara ByteDance dan pengembang pembangkit listrik tenaga angin Casa dos Ventos, menurut sumber terkait.

    Silveira mengatakan Brasil memiliki potensi besar untuk menarik investasi pusat data karena ketersediaan energi terbarukan yang melimpah. Ia juga menyoroti keputusan presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang ditandatangani bulan lalu untuk memberikan insentif pajak federal guna menarik proyek-proyek serupa ke negara itu.

    Pada Mei 2025, Casa dos Ventos mengumumkan telah memperoleh dua izin utama untuk melanjutkan proyek pusat data berkapasitas 300 megawatt di kompleks pelabuhan Pecem.

  • Pelajar SMA Dilarang Ujian karena Belum Bayar SPP, Kepsek Dicopot Usai Video Viral

    Pelajar SMA Dilarang Ujian karena Belum Bayar SPP, Kepsek Dicopot Usai Video Viral

    GELORA.CO – Viral di media sosial seorang pelajar SMA dilarang sekolah karena belum bayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

    SPP yaitu biaya yang dibayarkan oleh peserta didik kepada lembaga pendidikan sebagai bagian dari kontribusi terhadap operasional dan pengembangan sekolah.

    SPP digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti pembayaran honor guru, pemeliharaan fasilitas, pengadaan alat tulis, dan kegiatan ekstrakurikuler.

    Besaran SPP bisa berbeda-beda tergantung kebijakan sekolah, jenjang pendidikan, dan wilayah. 

    Di sekolah negeri, SPP bisa digratiskan atau disubsidi pemerintah. Di sekolah swasta, SPP biasanya ditentukan oleh yayasan atau pengelola sekolah.

    SPP diatur dalam berbagai regulasi pendidikan, termasuk Permendikbud dan peraturan daerah. Dalam beberapa kasus, istilah SPP diganti dengan “iuran bulanan” atau “biaya pendidikan rutin”.

    Kadang SPP menjadi sorotan jika dianggap terlalu tinggi, tidak transparan, atau tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan.

    Oleh karena itu, pengelolaan SPP harus akuntabel dan terbuka kepada orang tua siswa.

    Salah satu di antaranya yang terjadi di SMA Negeri 1 Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara.

    Beredar video seorang pelajar menangis karena disebut tidak diizinkan mengikuti ujian tengah semester.

    Dalam video itu, siswi berinisial K mengaku tidak diizinkan mengikuti ujian oleh wali kelasnya karena belum membayar SPP selama empat bulan.

    K bahkan sempat meminta izin untuk menyicil pembayaran, namun ditolak.

    K tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan kartu ujiannya ditahan oleh wali kelas. 

    K akhirnya ikut bekerja di rumah makan untuk menambah penghasilan keluarga.

    Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan, K kini telah mengikuti ujian.

    “Anak kita itu tetap mengikuti ujian. Tadi saya cek dan berkoodinasi langsung dengan Kacabdis,” ujarnya.

    Alexander mengatakan, K tidak terhalang untuk mengikuti ujian semester, meskipun ia mengakui bahwa K memiliki tunggakan SPP sebesar Rp 40.000 per bulan, yang kini telah diselesaikan.

    “Saya cek dan koordinasi langsung dengan kacabdis di sana. Dari bukti yang didapati, peruntukan SPP ini ada untuk ASN, ini dia pelanggarannya,” kata Alexander saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/10/2025).

    Kepala Sekolah SMAN 1 Gunungsitoli dicopot atas dugaan penyelewengan dana Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). 

    Selain penyelewengan dana SPP, Kepsek ini juga dicopot gegara kasus siswi tidak ikut ujian gegara belum bayar uang komite.  

    Alexander Sinulingga mengatakan, langkah itu diambil setelah pihaknya menindaklanjuti laporan dan informasi terkait kasus siswi berinisial K, yang viral karena disebut tidak bisa mengikuti ujian lantaran belum membayar SPP.

    Menurut Alexander, kepala sekolah tersebut dinonaktifkan sementara waktu untuk memudahkan proses pemeriksaan.

    “Ini akan kami lakukan pemeriksaan. Sembari itu, dia kita nonaktifkan dulu. Kalau terbukti, akan dicopot permanen,” tegasnya.

    Viral di Medsos

    Viral di media sosial video yang menarasikan seorang siswi kelas X SMAN 1 Gunungsitoli, Sumatera Utara, berinisial K, dilarang mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karena belum membayar uang komite sebesar Rp 40.000 per bulan.

    Kisah ini mencuat setelah diunggah sejumlah akun di Instagram dan Tiktok pada Rabu (8/10/2025).

    Dalam video yang dibagikan, sang ibu, Hasmidar Harefa, menangis menceritakan perjuangannya agar anaknya bisa terus sekolah meski kondisi ekonomi pas-pasan.

    Ia bekerja di sebuah rumah makan dan mengaku belum sempat melunasi uang komite sekolah.

    “Bukan tidak dibayar, kalau boleh dibantu saya cicil,” kata Hasmidar dalam video yang diunggah akun tersebut.

    “Dan anak saya sudah memohon kepada wali kelasnya, saat ibunya gajian nanti dilunasi,” ujarnya.

    Namun, permintaan tersebut tak digubris.

    Perwakilan SMAN 1 Gunungsitoli, Otenieli, mengatakan, tidak ada aturan yang melarang siswa ikut ujian hanya karena belum membayar uang komite.

    “Sekalipun belum membayar, ada yang sampai sekarang belum membayar tetapi mereka ujian,” ungkapnya.

    “Sekolah wajib mengikutkan mereka ujian. Tidak ada alasan masalah sumbangan tersebut,” kata Otenieli.

    Ia menambahkan, sekolah tidak pernah memberi perintah agar wali kelas menahan siswa karena belum membayar sumbangan

  • Sudah Memohon, tapi Siswi SMAN 1 Gunungsitoli Tetap Dilarang Ujian karena Belum Bayar Sumbangan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        12 Oktober 2025

    Sudah Memohon, tapi Siswi SMAN 1 Gunungsitoli Tetap Dilarang Ujian karena Belum Bayar Sumbangan Medan 12 Oktober 2025

    Sudah Memohon, tapi Siswi SMAN 1 Gunungsitoli Tetap Dilarang Ujian karena Belum Bayar Sumbangan
    Editor
    KOMPAS.com –
    Viral di media sosial video yang menarasikan seorang siswi kelas X SMAN 1 Gunungsitoli, Sumatera Utara, berinisial K, dilarang mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karena belum membayar uang komite sebesar Rp 40.000 per bulan.
    Kisah ini mencuat setelah diunggah sejumlah akun di Instagram dan Tiktok pada Rabu (8/10/2025).
    Dalam video yang dibagikan, sang ibu, Hasmidar Harefa, menangis menceritakan perjuangannya agar anaknya bisa terus sekolah meski kondisi ekonomi pas-pasan.
    Ia bekerja di sebuah rumah makan dan mengaku belum sempat melunasi uang komite sekolah.
    “Bukan tidak dibayar, kalau boleh dibantu saya cicil,” kata Hasmidar dalam video yang diunggah akun tersebut.
    “Dan anak saya sudah memohon kepada wali kelasnya, saat ibunya gajian nanti dilunasi,” ujarnya.
    Namun, permintaan tersebut tak digubris. K justru tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan kartu ujiannya ditahan oleh wali kelas.
    K akhirnya ikut bekerja di rumah makan untuk menambah penghasilan keluarga.
    Perwakilan SMAN 1 Gunungsitoli, Otenieli, mengatakan, tidak ada aturan yang melarang siswa ikut ujian hanya karena belum membayar uang komite.
    “Sekalipun belum membayar, ada yang sampai sekarang belum membayar tetapi mereka ujian,” ungkapnya.
    “Sekolah wajib mengikutkan mereka ujian. Tidak ada alasan masalah sumbangan tersebut,” kata Otenieli.
    Ia menambahkan, sekolah tidak pernah memberi perintah agar wali kelas menahan siswa karena belum membayar sumbangan.
    Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan, K kini telah mengikuti ujian.
    “Anak kita itu tetap mengikuti ujian. Tadi saya cek dan berkoodinasi langsung dengan Kacabdis,” ujarnya.
    Alexander mengatakan, K tidak terhalang untuk mengikuti ujian semester, meskipun ia mengakui bahwa K memiliki tunggakan SPP sebesar Rp 40.000 per bulan, yang kini telah diselesaikan.
    Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siswi SMAN Dilarang Ikut Ujian Gegara Belum Bayar Uang Komite Rp40 Ribu, Ibu Nangis: Sudah Memohon
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral! Penyebar Hoaks “Tarman Kabur” Datangi Rumah Shela Arika dan Minta Maaf

    Viral! Penyebar Hoaks “Tarman Kabur” Datangi Rumah Shela Arika dan Minta Maaf

    Pacitan (beritajatim.com) – Akun TikTok yang sempat membuat heboh karena menyebarkan kabar bohong terkait isu Tarman kabur usai menikahi Shela Arika, akhirnya muncul dan meminta maaf secara terbuka.

    Pemilik akun bernama Wisnu Aji Hernama, dengan nama pengguna @Kandangpacitan22, mendatangi rumah orang tua Shela di Dusun Sidodadi, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, untuk melakukan klarifikasi langsung.

    Dalam unggahan videonya, Wisnu tampak berbicara kepada warganet sambil menyampaikan permintaan maaf. “Lur, makan pisang ambon. Kita sudah di tempatnya Mbak Shela ya, lur. Mohon maaf, stop berita-berita yang kemarin akhirnya blunder dan jadi gaduh,” ujarnya.

    Ia juga meminta keluarga Shela untuk menyampaikan pesan kepada publik agar tidak mudah mempercayai kabar yang belum jelas kebenarannya. “Kalau belum tahu berita yang sebenarnya, stop, jangan sok tahu,” kata Kana Kumalasari, ibunda Shela, menanggapi pernyataan Wisnu.

    Video klarifikasi tersebut justru menuai reaksi keras dari warganet. Banyak yang menilai Wisnu seolah ingin “cuci tangan” setelah sebelumnya ikut menyebarkan isu yang membuat pernikahan Shela dan Tarman viral.

    Beberapa komentar netizen di antaranya: “Wong sampean sing marai viral kok malah memutarbalikkan fakta,” tulis akun @D_🍂🍂.

    “Lha kan mas yang koar-koar semalam sampai jam 1-an. Kalau mas nggak speak up, netizen nggak bakal tahu,” tulis akun @tisha_ayu.

    “Laporin aja ke polisi, Pak Tarman. Kebiasaan nih orang, udah kena pasal UU ITE,” sahut akun @Gyozamilk.

    Sementara itu, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menyatakan bahwa pihaknya terbuka terhadap laporan masyarakat jika ditemukan unsur pelanggaran hukum, termasuk dugaan penyebaran hoaks.

    “Kami sangat terbuka apabila ada warga yang ingin melaporkan tindak pidana lain yang barangkali diduga dilakukan oleh saudara Tarman. Polisi juga terus mengumpulkan potensi yang mungkin terjadi, terutama untuk memberikan edukasi kepada keluarga Shela Arika,” ujarnya.

    Kapolres menambahkan, pihaknya tetap berhati-hati dalam menangani isu yang bersifat privat, termasuk riwayat hidup Tarman yang sempat beredar di media sosial.

    “Kami menjaga hak setiap warga negara, termasuk Tarman, agar tidak didiskriminasi. Prinsip kami tetap mengedepankan asas presumption of innocence,” tegasnya.

    Isu pernikahan Tarman (74), warga Karanganyar, Jawa Tengah, dengan Shela Arika (24), warga Desa Jeruk, Pacitan, sebelumnya viral karena mahar berupa cek senilai Rp3 miliar. Namun, kabar bohong tentang Tarman kabur usai akad nikah memicu kehebohan publik, hingga akhirnya diklarifikasi langsung oleh pelaku penyebar hoaks. (tri/kun)