Perusahaan: TikTok

  • Filter Ferdy Sambo Viral di TikTok, Kreator Mengaku Cuma Iseng

    Filter Ferdy Sambo Viral di TikTok, Kreator Mengaku Cuma Iseng

    Jakarta, CNN Indonesia

    Filter Ferdy Sambo yang dibuat augmented reality creator @Rizalduhhh sedang viral di media sosial Tiktok. Dia menyebut filter ini dibuat hanya karena iseng.

    Rizal (28) mengaku hanya mengikuti topik yang sedang hangat. Saat membuat filter ini, kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J sedang menjadi pusat perhatian.

    “Lagi pada bahas tentang Ferdy Sambo kan, jadi saya iseng-iseng. Untuk bikinnya, kurang lebih 1-2 hari. Yang lama itu untuk saya mikirin konsepnya,” ujar Rizal seperti dikutip detik.

    Rizal membuat filter tersebut pada 17 Agustus, tetapi perlu waktu kurang lebih sepekan menunggu persetujuan TikTok untuk akhirnya filter Ferdy Sambo dapat hadir di platform tersebut.

    Setelah filternya diunggah dan akhirnya viral, Rizal mengaku banyak yang mengkhawatirkan dirinya. Pasalnya, nama Ferdy Sambo dinilai “berbahaya” oleh sejumlah orang.

    “Kalau saya nggak (takut), kan cuma iseng. Malahan banyak yang DM ‘Kak, nggak takut?’. Soalnya banyak pro kontra, kan. Saya mah cuma bikin filter-nya doang. Masalah pakainya sekreatif orang-orang. Apalagi, dia (Ferdy Sambo) udah banyak beritanya,” terang Rizal.

    Tak hanya memberi peringatan, netizen juga meminta Rizal untuk membuat filter almarhum Brigadir J. Namun Rizal menyebut dirinya menolak karena merasa bukan hal yang pantas untuk melakukan hal tersebut. Terlebih, keluarga dan Indonesia sedang berduka akibat kepergian Brigadir Yosua.

    Kasus pembunuhan Brigadir Yoshua dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo memang jadi perhatian publik selama beberapa pekan ke belakang. Beberapa nama terseret menjadi tersangka dalam kasus ini, termasuk istrinya Sambo, Putri Candrawathi.

    Pada awal kasus ini bergulir hanya ada satu orang tersangka, yakni Bharada E. Namun kini ada total lima tersangka termasuk Bripka Ricky Rizal, Bharada E dan Kuat Ma’ruf.

    Perkembangan terbaru dari kasus ini akan membuat rekonstruksi yang mempertemukan Ferdy Sambo dan Bharada E.

    Rencananya, rekonstruksi akan dilakukan pada Selasa, 30 Agustus 2022 di TKP Duren Tiga.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Singgung Kasus Codeblu, DPR Soroti Kinerja Kemendag yang Kurang Sigap dan Lengah

    Singgung Kasus Codeblu, DPR Soroti Kinerja Kemendag yang Kurang Sigap dan Lengah

     

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Mufti Anam menyinggung kinerja pemerintah terkait munculnya fenomena content creator yang melakukan review mengenai makanan dan kosmetik, yang dinilai merugikan banyak pihak, termasuk produsen dan konsumen.

    Hal ini disampaikan pada rapat kerja DPR RI dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dan rapat dengar pendapat dengan direktur utama perum Bulog yang dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

    Dalam kesempatan ini, Mufti menyoroti perilaku Kemendag yang dianggap lengah dalam memitigasi dan melindungi para konsumen.

    “Akhirnya celah itu dimanfaatkan oleh para influencer kita untuk melakukan review2 produk skincare dan juga makanan,” ucap Mufti.

    Ia kemudian menyampaikan bahwa kini terdapat pengusaha-pengusaha skincare yang merasa diperas dan ditipu oleh influencer yang melakukan review bisnis skincare-nya dengan cara yang tidak baik.

    Lebih lanjut, Mufti turut menyinggung fenomena yang baru-baru ini ramai di media sosial terkait food reviewer bernama Codeblu yang menyebarkan berita bohong melalui video review makanan yang ia buat.

    Diketahui, Codeblu yang memiliki pengikut 1.4 juta pengikut di TikTok ini mengunggah video yang mengatakan bahwa toko roti Clairmont Patisserie mengirimkan kue nastar yang sudah berjamur ke salah satu panti asuhan.

    Menanggapi situasi ini, pihak Clairmont mengelak dan meminta Codeblu untuk melakukan take down video tersebut. Namun, untuk menyetujui hal tersebut, Codeblu meminta Clairmont untuk membayar kepada dirinya dengan tarif dari Rp350 juta bahkan hingga Rp600 juta.

    Memantik kecaman dari masyarakat luas, Codeblu akhirnya meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa video yang ia buat bersifat tuduhan dan berasal dari sumber yang tidak kredibel.

    “Artinya apa? artinya kenapa sampai ada ruang-ruang seperti ini. Ketika ada ruang seperti ini, artinya ada kelengahan pemerintah, ada ketidakadilan pemerintah untuk bagaimana melindungi para pengusaha kita, melindungi para konsumen kita, sehingga kemudian ada celah-celah itu tadi, pak,” tutur Mufti dalam rapat tersebut.

    Mufti menyoroti Kemendag yang dinilai kurang sigap dalam mengantisipasi dampak dari tren review makanan ini. Ia menilai bahwa para influencer seperti ini memanfaatkan celah hukum demi mencapai kepentingan pribadinya masing-masing.***(Talitha Azalia Nakhwah_UNPAD)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News