Perusahaan: TikTok

  • Jaksa Laporkan Jaksa di Sumut, Berawal Tuduhan Mobil Dinas Dipakai Pacaran hingga Berujung Pemecatan

    Jaksa Laporkan Jaksa di Sumut, Berawal Tuduhan Mobil Dinas Dipakai Pacaran hingga Berujung Pemecatan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kasus yang melibatkan seorang jaksa muda, Jovi Andrea Bachtiar (28) di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menarik perhatian publik.

    Jovi harus menjalani proses hukum dan dijebloskan ke sel tahanan, lantaran rekan kerjanya sesama jaksa melaporkan Jovi ke polisi.

    Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, Selasa (12/11/2024), JPU menilai Jovi menyebarkan informasi yang melanggar kesusilaan di media sosial. Ia kemudian dituntut dua tahun penjara. 

    Kasus ini kemudian viral di media sosial, di mana Jovi menyebut dirinya dikriminalisasi.

    Kasus jaksa laporkan jaksa ini tampaknya asing di telinga, bagaimana bisa seorang jaksa melaporkan rekannya yang sesama jaksa?

    Bermula dari Postingan Medsos

    Pada Selasa, 14 Mei 2024, Nella Marsela, seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tapsel sekaligus rekan Jovi, menerima tangkapan layar unggahan dari akun Instagram Jovi yang dikirim oleh Nova Arimbi Parinduri, staf di bagian pidana umum Kejari Tapsel.

    Dalam tangkapan layar akun Instagram Jovi, tertulis ajakan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pegiat korupsi di Tapsel dan Kota Padangsidimpuan, apabila melihat Nella Marsela (disertai foto Nella) mengendarai mobil dinas Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Innova kepala Kejari Tapsel digunakan untuk pacaran dan keperluan pribadi, supaya mengirimkan informasinya ke Jovi.

    Kiriman dari masyarakat itu nantinya akan disampaikan kepada Jaksa Agung Muda bidang pengawasan.

    “Pacaran apalagi sampai mau berhubungan badan atau kencan turu alias Kentu itu urusan masing-masing. Namun apabila untuk bertemu pacar alias pacaran menggunakan mobil dinas kepala kejaksaan negeri, maka itu melanggar perintah jaksa Agung,”ungkap Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yasir Ahmadi  menirukan.

    Merasa tak terima, Nella menyurati Kajari Tapsel selaku atasannya dan meminta petunjuk.

    Nella mendapat arahan dari Kajari Tapsel, Siti Holija Harahap, bahwa permasalahan ini diserahkan sepenuhnya kepada Nella Marsela karena urusan pribadi.

    Jovi Andrea Bachtiar dan Kajari Tapsel, Siti Holija.

    Pada 25 Mei 2024, Nella resmi membuat laporan ke Polres Tapanuli Selatan.

    Pada 19 Juni 2024, rupanya Nella kembali melihat unggahan Jovi di akun Tiktok seperti yang diunggah di Instagram.

    Akun itu menandai akun lain, bertujuan agar postingan tersebut diketahui publik.

    Postingan tersebut kembali memuat foto-foto saksi, dengan narasi yang dianggap melanggar norma kesusilaan, termasuk penggunaan kata-kata vulgar dan tuduhan merendahkan individu yang dimaksud.

    Kasus Disidangkan

    Kasus tersebut kemudian bergulir ke meja hijau hingga pada 14 Mei, Jovi menjalani sidang tuntutan.

    JPU Kejari Tapsel menuntut pidana penjara selama dua tahun terhadap Jovi.

    Dia dinilai melakukan penyebaran informasi yang melanggar kesusilaan melalui akun media sosial miliknya.

    “Ya, terdakwa dituntut dengan pidana penjara selama dua tahun dan denda Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan,” kata Kasi Intelijen Kejari Tapsel Obrika Yandi Simbolon

    JPU menilai perbuatan terdakwa melanggar Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sebagaimana dakwaan kedua penuntut umum.

    Dalam kasus ini, Obrika berharap agar masyarakat melihat secara utuh dan tidak sepotong-sepotong seperti yang diunggah terdakwa di media sosial.

    “Kejaksaan tidak pernah mengkriminalisasi pegawainya, melainkan dia (terdakwa) sendiri yang mengkriminalisasikan dirinya karena perbuatannya,” jelasnya.

    Obrika menyebut terdakwa mencoba membelokkan isu dari yang sebenarnya sehingga masyarakat terpecah pendapatnya di sosial media.

    “Ada dua persoalan yang dihadapi terdakwa, yakni pidana dan disiplin ASN. Perbuatan ini bersifat personal yang bersangkutan dengan korban dan tidak terkait dengan institusi tetapi oleh yang bersangkutan digunakan isu soal mobil dinas,” jelasnya.

    Obrika menambahkan, selama ini sudah dilakukan upaya pembinaan dan mediasi, tetapi Jovi justru selalu mengalihkan isu dengan topik-topik lain di media sosialnya.

    “Seolah-olah yang bersangkutan adalah pendekar hukum dan kebenaran,” ujarnya.

    Persidangan selanjutnya dijadwalkan kembali digelar pada Senin (18/11/2024), dengan agenda pembacaan nota pembelaan atau pleidoi dari terdakwa

    Usulan Pemecatan

    Kejaksaan Agung kemudian mengusulkan pemecatan terhadap Jovi.

    Sebelum melaporkan Jovi ke polisi, Nella juga disebut-sebut telah meminta Jovi untuk meminta maaf karena menyebarkan narasi menyesatkan tentang dirinya, yakni memakai mobil dinas untuk berpacaran.

    “Unggahan tersebut merupakan kata-kata yang tidak senonoh, menuduh korban menggunakan mobil dinas Kajari Tapsel untuk berhubungan badan atau bersetubuh dengan pacar korban. Padahal, itu hanya rekayasa dan akal-akalan yang bersangkutan,” terang Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

    Sayangnya Jovi disebut tidak kunjung meminta maaf sehingga dilaporkan oleh Nella ke Polres Tapsel dan dijerat dengan UU ITE. 

    Di sisi lain, pemecatan Jovi dari pekerjaannya sebagai jaksa juga karena pelanggaran administratif berat yang dilakukannya, yaitu akumulasi 29 hari tidak masuk kantor tanpa alasan yang sah atau jelas.

    “Dan saat ini sedang diusulkan untuk pemberhentian dengan hormat tanpa permintaan sendiri. Karena itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” kata Harli, Minggu (17/11/2024).

    “Kenapa? Karena dia juga tidak pernah masuk 29 kali secara akumulasi,” tambahnya.

    Sosok Nella Marsella. Sosok yang Melaporkan Jovi ke Polisi

    Beberapa sumber mengklaim Nella Marsella merupakan jaksa penjaga tahanan yang juga diberdayakan membantu Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tapsel. Namun, sumber lainnya menyebutkan, Nella Marsella disebut sebagai pegawai tata usaha Kejari Tapsel.

    Pada Senin (26/8/2024) lalu, di hadapan para wartawan didampingi Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi, Nella Marsela (NM) menjelaskan, fitnah atau tuduhan tersebut pertama kali diterima dirinya melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan rekannya seorang staf di bagian pidana umum Kejari Tapsel.

    Tuduhan ini diperparah dengan bahasa kasar yang menuduh NM melakukan tindakan tidak senonoh, hingga memicu perasaan malu dan tertekan yang mendalam pada dirinya dan keluarganya.

    “Saya sangat dirugikan atas postingan Bang Jovi terhadap saya. Kemarin juga sudah dilakukan mediasi antara saya dan Bang Jovi, tetapi pihak keluarga saya tidak terima,” ucap NM terisak di hadapan wartawan pada Agustus lalu.

    Tak hanya di Instagram, ternyata Jaksa Jovi juga memposting tuduhan serupa di akun TikTok-nya, dengan narasi yang lebih kasar dan menyudutkan.

    “Pacaran pakai kendaraan sendiri, jangan pakai kendaraan dinas apalagi mobil dinas pimpinan!” tulis Jovi di TikTok.

    NM berharap agar kasus ini tidak hanya berhenti di meja kepolisian, tetapi juga menjadi pelajaran bagi siapapun yang dengan mudahnya menyebarkan fitnah di dunia maya (medsos).

    “Saya dikatakan ani-ani (simpanan pria tua hidung belang) atas postingan tersebut, saya dikatakan simpanan atas postingan Bang Jovi tersebut dan banyak kerugian lainnya,” ungkapnya.

    “Seperti kedua orang tua saya kecewa melihat postingan tersebut. Saya mohon tetap akan dilanjutkan (proses hukum),” pinta Nella Marsela sambil mengusap air mata.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    *)artikel ini dibuat dengan bantuan AI

  • Kakek Rela Nyebur Cari Cacing Demi Bisa Makan, Utang Bensin Imbas Banjir, Gubuknya Buat Trenyuh

    Kakek Rela Nyebur Cari Cacing Demi Bisa Makan, Utang Bensin Imbas Banjir, Gubuknya Buat Trenyuh

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kisah Kakek Budiman (73) rela berbasah-basahan nyebur ke kali untuk mencari cacing untuk dijual demi bisa makan viral di media sosial.

    Video yang beredar memperlihatkan sang kakek yang mengendarai sepeda motor butut mengharapkan belas kasih penjual bensin agar boleh berutang.

    Sang penjual bensin itu pun memperbolehkan kakek Budiman mengutang bensin.

    “Mau nganter cacing,” kata Budiman dikutip TribunJakarta.com dari akun instagram @sayaphati, Senin (18/11/2024).

    “Ngutang bensin lagi?” tanya penjual bensin.

    “Iya besok pagi yak,” kata Budiman.

    Penjual bensin itu lalu bertanya mengenai tempat tingggal Kakek Budiman. 

    Ia lalu mengaku tinggal seorang diri. “Cari buat makan saja susah,” katanya.

    Saat itu Kakek Budiman tampak mengenakan jaket lusuh, tas dan celana traning.

    “Makasih ya,” kata Kakek Budiman.

    Tim Sayaphati lalu mendatangi kediaman Kakek Budiman. Ia mengaku telah tinggal selama 30 tahun di kebun tersebut sekaligus menjaga dan menempati perkarangan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Raut Wajah Kelelahan Terlihat Saat Kakek Sadimin (72), Penjual Kayu Bakar, Beristirahat Di Depan Rumah Warga. Tangis Pecah Terima Rezeki.

    Kakek Budiman lalu mendirikan gubug sederhana dan sangat kecil. Gubuk tersebut tampak beralaskan tanah.

    Bangunan semi permanen itu hanya berisi tempat tidur dan lemari. Kamar mandi terbuka tanpa atap.

    Sedangkan dinding gubuk hanya triplek dan hebel tanpa pintu. 

    Ia bercerita sehari-hari mencari cacing di sungai untuk dijual.

    Uang tersebut digunakannya untuk membeli makan.

    “Paling lima liter cacing harganya Rp 15 ribu,” katanya.

    Namun, curah hujan yang tinggi membuat sungai meluap. Akhirnya, ia pun tidak mendapatkan cacing sama sekali.

    Kakek Budiman tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.

    “Cuma sekarang banjir itu kali itu, dari tadi nyari sampai Bekasi, Cikarang, Tambun, balik lagi kosong,” katanya.

    Kakek Budiman mengaku ingin berusaha mandiri bila memiliki modal.

    “Kata kakek selalu bersyukur apapun yang dia punya,” imbuhnya.

    Kakek Budiman (73) rela berbasah-basahan nyebur ke kali untuk mencari cacing demi makan. Terpaksa utang bensin imbas banjir. Gubuknya bikin trenyuh. (Kolase Foto TribunJakarta/Akun Instagram @sayaphati)

    Sosok dibalik akun instagram @sayaphati

    Dikutip dari Tribunnews.com, sosok dibalik akun instagram @sayaphati bernama Windi.

    Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan “Project Bahagia”.

    Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).

    “Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia,” cerita Windi.

    Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.

    “Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru.”

    “Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian,” ucapnya

    Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.

    “Sayap Hati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota,” ucapnya.

    Windi menceritakan lebih detal tentang Sayap Hati.

    “Jadi Sayap Hati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik,” ucapnya.

    Ia menceritakan Sayap Hati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.

    “Sayap Hati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu Sayap Hati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur,” ujarnya.

    Windi menceritakan Sayap Hati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.

    “Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube,” ceritanya.

    Windi juga menyampaikan perekrutan relawan Sayap Hati dilakukan secara sukarela. Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu Sayap Hati ini.

    Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.

    Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.

    “Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama,” ucap Windi tegas.

    Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.

    “Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang,” ucapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Banjir Bantuan usai Anak Meninggal, Ibu Nia Penjual Gorengan Tenteng Tas Bermerek, Rumah Direnovasi

    Banjir Bantuan usai Anak Meninggal, Ibu Nia Penjual Gorengan Tenteng Tas Bermerek, Rumah Direnovasi

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok ibu Nia penjual gorengan yang tewas dibunuh kini menjadi sorotan.

    Penampilan ibu mendiang Nia Kurnia Sari (18) kini berubah drastis.

    Belakangan memang ramai kabar makam Nia ramai peziarah, dan banyak yang memberi bantuan kepada keluarga.

    Bahkan kisah hidup Nia juga akan difilmkan.

    Diberitakan sebelumnya, Nia ditemukan tewas pada 8 September 2024 lalu.

    Nia dibunuh dan dirudapaksa secara kejam oleh pemuda bernama Indra Septiarman.

    Jasad Nia ditemukan terkubur tanpa busana di semak-semak hutan kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

    Kasus tersebut viral lantaran sang pelaku yakni Indra sempat kabur selama beberapa hari sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian pada akhir September 2024.

    Sementara pihak kepolisian masih memproses kasus hukum yang menjerat Indra Septiarman, publik terus menyoroti nasib keluarga Nia.

    Khalayak rupanya dibuat terkagum-kagum dengan kisah hidup Nia yang seorang pekerja keras, sholehah dan pintar.

    Nia selama ini dikenal sebagai tulang punggung keluarga yang tak malu berjualan gorengan demi bisa berkuliah.

    Karenanya selepas kepergiannya, sosok Nia banyak dibicarakan orang banyak.

    Hal itulah yang membuat makam Nia di kawasan Nagari Guguak, Kayu Tanam ramai dikunjungi orang.

    Ya, kuburan Nia belakangan ramai diziarahi oleh penduduk lokal maupun luar kota.

    Bahkan ada warga Malaysia bernama Ika yang secara khusus mendatangi makam Nia.

     Diungkap Ika, ia jauh-jauh nyekar ke makam Nia karena keinginan dari sang mama.

    “Kenalnya (tahu kasus Nia) di media sosial, tak tahu cerita lengkapnya, katanya (mama) mau pergi (ziarah ke makam Nia). Mama bilang tiket udah beli, sebab hati mama (ingin mendatangi makam Nia),” akui Ika, melansir dari TribunBogor.

    Tak cuma Ika, para peziarah lain pun antusias mendatangi makam Nia.

    Maka tak heran jika banyak orang berjualan di sekitar makam Nia.

    Hal itu diungkap warga lokal melalui konten TikTok Rahul Givando.

    “Sangat luar biasa semakin rame pengunjung yang beradatangan ke makam alm Nia Kurnia Sari semakin banyak yang berjualan di sini,” kata Rahul.

    Dalam postingan akun itu juga terkuak bahwa makam Nia kini bak jadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh warga.

    Ramainya kunjungan warga ke makam Nia rupanya juga berpengaruh ke keluarga almarhumah.

    Usut punya usut, rumah mendiang Nia juga ramai didatangi peziarah.

    Bahkan warga yang datang itu juga memberikan bantuan kepada ibunda Nia, Eli Marlina (44) tiap kali datang berkunjung.

    Maka tak heran jika kini rumah Nia sedang dalam tahap renovasi.

    Sebelumnya, rumah Nia hanya beralaskan tanah dan berdinding kayu lapuk.

    Kini rumah Nia sedang dibangun dengan tembok kokoh dengan ukuran yang semakin luas.

    Derasnya bantuan yang mengalir ke keluarga Nia belakangan jadi perbincangan.

    Terlebih publik dibuat terkejut dengan penampilan ibunda Nia, Eli yang berbeda dari dua bulan lalu.

    Saat pertama kali diwawancarai di televisi, Eli tampak berpenampilan sederhana dengan pakaian seadanya.

    Namun kini setelah rumahnya banyak dikunjungi, Eli terlihat lebih mentereng.

    Ibunda mendiang Nia kini selalu mengenakan pakaian bagus dan kerap menenteng tas bermerek.

    Tak cuma itu, Eli juga tampak tak pernah lepas dari ponsel di genggamannya dan selalu terlihat sibuk.

    Lantaran hal tersebut, publik pun menuding ibunda Nia aji mumpung memanfaatkan ketenaran kasus sang putri.

    Apalagi kabarnya kasus Nia bakal segera dibuat film dan keluarganya kerap mendapat donasi.

    “Dari awal viral sampai orang-orang berkunjung itu aku udah ngerasa keluarga manfaatin kejadian duka ini jadi duit, diizinin bikin film sama spanduk yang isinya donasi itu no rek nya no rek ibunya an ibu eli,” tulis akun pumamoon di Twitter.

    Sementara ibunda Nia penampilannya kian mentereng, nasib ayah mendiang Nia kabarnya miris.

    Baru-baru ini, ayah Nia, Asril kabarnya diusir dari rumah oleh ibunda Nia, Eli.

    Penyebab pengusiran tersebut adalah karena Asril meluruskan isu soal mendiang Nia katanya adalah seorang Hafidz atau penghafal Al Quran.

    Isu Nia adalah seorang penghafal Al Quran pertama kali diungkap oleh ibunya, Eli.

    Namun diungkap Asril, putrinya itu bukan seorang Hafidz, tapi hanya khatam Al Quran saja.

    Tak mau muncul isu berkembang tentang anaknya, Nia, Asril pun mengurai klarifikasi.

    “(Almarhumah Nia) tamat Al Quran, enggak Hafidz. Cuma khatam Al Quran. Dia katanya hafal Al Quran, anak saya jangan dibilang begitu. Jadi saya meminta maaf kepada (semua). Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya karena telah menolong anak saya,” kata Asril dilansir TribunnewsBogor.com dari video TikTok Rahul Givando.

    Selepas sang putri tewas dibunuh, Asril tampak merana dan kerap mengunjungi makam Nia.

    Alasan Keluarga Izinkan Kisah Nia Dibuat Film

    Sebelum kabar ini terkuak ke publik, deretan kru belakang layar sudah lebih dulu berkunjung ke keluarga Nia di Padang Pariaman, untuk meminta izin.

    “Iya sudah tau (akan difilmkan),” kata Ratu, salah satu perwakilan keluarga saat menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Ambyar TransTV, Rabu (6/11/2024), melansir dari Grid.ID.

    Rupanya, saat itu keluarga Nia Kurnia Sari sudah bertemu dengan para kru belakang layar dan sudah memberikan izin.

    “Kami sudah beri izin dan support, memberi kebebasan angkat cerita ini, pihak sutradaranya Aditya Gumay,” kata Ratu.

    Sayangnya, keluarga belum bercerita akan bagaimana kisah tragis Nia Kurnia Sari ini akan diangkat, mengingat kisahnya pasti meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga.

    Namun Ratu menegaskan kalau keluarga berharap jika Nia bisa menjadi teladan bagi anak-anak muda untuk mau bekerja keras demi meraih cita-cita dan menyejahterakan keluarga.

    “Harapan besar difilmkan ini bukan untuk kenang tragedi, tapi sosok motivasi di zaman milenial,” kata Ratu.

    “Anak tanpa gengsi berkorban untuk keluarga wujudkan cita-cita adik dan keluarga,” katanya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Banyak Masalah, Harga Induk TikTok Ternyata Segini

    Banyak Masalah, Harga Induk TikTok Ternyata Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Induk TikTok asal China, ByteDance, mengklaim valuasi perusahaan mencapai US$300 miliar atau setara Rp 4.753 triliun. Baru-baru ini, ByteDance dilaporkan mendekati para investor untuk melancarkan program pembelian kembali saham (buyback), menurut dua orang yang familiar dengan hal tersebut dan sebuah dokumen yang dilihat Reuters.

    ByteDance menghubungi para investor dalam beberapa pekan terakhir. Raksasa China itu menawarkan harga buyback US$180,70 per lembar saham, kata sumber dalam

    Harga tawaran itu meningkat 12,9% dibandingkan harga per lembar US$160 pada program buyback sebelumnya, dikutip dari Reuters, Senin (18/11/2024).

    Kabar soal valuasi ByteDance dilaporkan pertama kali oleh Wall Street Journal.

    ByteDance belum memiliki rencana IPO dalam waktu dekat, menurut salah satu sumber. Ia mengatakan program buyback merupakan langkah untuk meningkatkan likuiditas ByteDance.

    Ini merupakan program buyback ketiga yang dilakukan ByteDance. Sebelumnya, buyback sudah dilakukan sejak 2022 silam.

    Pada Desember 2023, ByteDance menawarkan buyback saham senilai US$5 miliar dari investor pada harga US$160 per lembar. Hal tersebut membuat perkiraan valuasi ByteDance mencapai US$268 juta.

    Program buyback ini digencarkan di tengah masalah bertubi-tubi yang dihadapi ByteDance dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Belum jelas juga apakah ByteDance akan menghadapi tekanan lebih besar dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Pendapatan ByteDance pada tahun lalu naik 30% menjadi US$110 miliar, meski menghadapi gugatan hukum dari AS. ByteDance diminta melakukan divestasi terhadap TikTok, atau layanan tersebut diblokir secara nasional dan permanen.

    Kebijakan yang diteken Presiden AS Joe Biden pada 24 April 2024 lalu memberikan waktu kepada ByteDance hingga 19 Januari 2025 untuk menjual TikTok.

    Gedung Putih mengatakan ingin melepas kepemilikan TikTok dari entitas dari China untuk menghindari adanya risiko terhadap keamanan nasional.

    Selain itu, TikTok juga menghadapi perlawanan dari beberapa negara terkait dampaknya bagi kesehatan mental generasi muda.

    (fab/fab)

  • Aryka Khan dan Pinkan Mambo Rujuk, Sempat Nangis Umumkan Pisah Kini Tertawa: Apa Salahnya Diperbaiki

    Aryka Khan dan Pinkan Mambo Rujuk, Sempat Nangis Umumkan Pisah Kini Tertawa: Apa Salahnya Diperbaiki

    TRIBUNJATIM.COM – Pinkan Mambo dan Arya Khan kini rujuk. 

    Pasangan ini dari awal pernikahannya memang mencuri perhatian publik. 

    Pemberian mahar Rp100 ribu hingga percekcokan keduanya kerap diunggah di media sosial hingga ramai menjadi perbincangan. 

    Sempat umumkan pisah pada Oktober 2024, Arya Khan dan Pinkan Mambo kini rujuk. 

    Pengakuan rujuk juga diungkapkan Pinkan Mambo ketika menjadi bintang tamu acara Rumpi No Secret TransTV.

    Pinkan Mambo membenarkan jika ia dan Arya khan sudah bersama lagi.

    “Iya sudah (rujuk),” kata Pinkan sambil tertawa-tawa.

    “Kita sama-sama punya salah, aku gak bakal mau balik lagi, tapi Tuhan kan maha membolak-balikan perasaan kita.”

    “Aku melas lihatin muka dia,” ceplos Pinkan.

    Sempat disangka benar-benar bercerai, akhirnya Arya Khan menjelaskan kondisi rumah tangganya dengan Pinkan Mambo beberapa waktu ke belakang.

    Arya menampik jika ia sempat mengucapkan talak cerai, melainkan hanya ‘istirahat’ sejenak untuk saling koreksi diri.

    “Aku sih gak ngucap (talak) tapi (waktu itu) kalau berpisah ya terserah, kita tanda tangan di atas materai, kita break bubar,” kata Arya Khan.

    “Kita kan suka dikomporin netizen kalau pas live. Kita pas live itu bilang sudah cerai,” kata Arya.

    Kini, Pinkan Mambo dan Arya Khan sudah mesra lagi seperti sedia kala.

    Masing-masing juga menyebut jika sudah saling memahami kesalahan masing-masing, yang enggan mereka ungkap di depan publik.

    “Yang penting kita sah di mata Allah,” kata Pinkan.

    “Kemarin ada kejadian fatal yang aku dan dia buat, pokoknya fatal banget lah. Sulit untuk maafin sebenarnya, mungin karena Allah bolak-balikin hati manusia,” kata Pinkan.

    “Ego yang harus diturunin,” sahut Arya Khan.

    Pinkan Mambo mengaku kini tak sudi mellihat wajah Arya Khan. Bahkan ia juga hengkang dari rumah yang disewa Arya sebulan Rp30 juta. (Kolase Tribunnews dan Tribun Sumsel)

    “Kita sepakat ke depannya, kalau ada apa-apa di belakang gak usah dikedepanin (dibawa ke ranah publik),” kata Pinkan.

    Sepemikiran dengan Pinkan, Arya yang mengaku tadinya enggan kembali bersama Pinkan, namun akhirnya luluh. 

    Arya mengaku tersentuh melihat anak-anak Pinkan yang disebutnya sudah kadung dekat dengan dirinya.

    “Aku dari awal gak ada niat rujuk, tapi aku lihat anaknya, sudah dekat, aku juga masih ada rasa sama dia, apa salahnya diperbaiki, tutup yang dulu dan diperbaiki,” kata Arya bijak.

    Arya Khan Nangis Umumkan Pisah 

    Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, Arya Khan dan Pinkan Mambo menggelar pernikahan sederhana pada Desember 2023 silam.

    Pernikahan mereka disiarkan melalui live TikTok.

    Saat itu keduanya terlihat bahagia, Pinkan Mambo rela diberi mahar Rp100 ribu. 

    Namun Oktober 2024, keduanya dikabarkan sepakat pisah karena masalah finansial. 

    Momen Pinkan Mambo dan Arya Khan saat live TikTok bersama (Tangkapan layar)

    Pria yang terkenal sebagai TikToker dance dan penjual singkong ini mengaku keberatan mengikuti gaya hidup Pinkan Mambo yang memilih tinggal di apartemen kawasan elit.

    Tak tanggung-tanggung demi mengikuti keinginan pujaan hatinya itu, Arya Khan rela merogoh koceknya Rp 1 juta setiap hari untuk membayar sewa apartemen.

    “Ini aku nyewa (apartemen) sebulan Rp 30 juta, jujur sebenarnya aku keberatan tinggal di BSD,” kata Arya Khan dikutip dari YouTube RCTI Infotainment, Jumat (4/10/2024).

    Menurut Arya Khan, dengan uang sewa apartemen seharga Rp 30 juta setiap bulannya bisa dialokasikan untuk menyewa rumah selama satu tahun.

    “Aku pengennya tinggal di Sepatan, aku nyewa rumah setahun Rp 30 juta, supaya nggak tiap hari bayar apartemen.”

    “Kalau setiap hari sejuta, kadang Rp 1,5 juta kan sebulan Rp 30 juta,” sambungnya.

    Di sisi lain, pria yang diketahui berprofesi sebagai pengusaha singkong itu juga menyebut beberapa faktor lain yang menyebabkan rumah tangganya dengan ibunda Michelle Ashley itu kandas.

    Arya Khan mengaku selama berumah tangga dengan Pinkan Mambo ia kerap berbeda pendapat dan selalu salah paham.

    “Beda pendapat, nggak cocok, selalu salah paham, selalu miskom,” imbuhnya.

    Atas hal itu, Arya pun menyayangkan biduk rumah tangga dibina bersama Pinkan Mambo yang belum genap setahun itu harus kandas.

     “Kita udah berakhir, belum nyampe setahun (pernikahan),” tutup Arya Khan sambil menangis.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com 

    Berita Seleb lainnya

  • 10 Aplikasi Paling Banyak Diunduh Gen Z AS, Ada yang Dilarang di RI

    10 Aplikasi Paling Banyak Diunduh Gen Z AS, Ada yang Dilarang di RI

    Jakarta

    Firma intelijen aplikasi Appfigures merilis daftar aplikasi paling banyak diunduh oleh Gen Z (18-24 tahun). Periode perilisan di Amerika Serikat ini selama Januari hingga Oktober 2024.

    Daftar mencakup berbagai jenis aplikasi, mulai dari marketplace, media sosial, edit foto/video, hingga teknologi finansial. Berikut adalah sepuluh aplikasi yang paling populer di kalangan Gen Z di AS.

    1. Temu – 41,98 juta unduhan

    Temu, aplikasi marketplace asal China, menduduki peringkat pertama dengan 41,98 juta unduhan. Meskipun Temu sangat populer di AS, aplikasi ini dilarang di Indonesia karena model bisnisnya dianggap dapat merugikan UMKM lokal.

    Temu memungkinkan produsen langsung menjual ke konsumen dengan harga yang lebih murah, yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi daya saing usaha kecil di Indonesia.

    2. TikTok – 33,23 juta unduhan

    Di posisi kedua ada TikTok, aplikasi video pendek dari ByteDance yang mencatat 33,23 juta unduhan. TikTok populer di kalangan Gen Z karena menawarkan konten yang cepat dan mudah diakses, selain menjadi sumber pencarian musik dan inspirasi konten.

    3. Threads – 32,32 juta unduhan

    Threads, platform media sosial milik Meta yang menyaingi X/Twitter, berhasil diunduh 32,32 juta kali. Di Threads, pengguna dapat membuat postingan hingga 500 karakter, serta menambahkan foto, video, dan tautan.

    4. WhatsApp – 28,42 juta unduhan

    WhatsApp menempati posisi keempat dengan 28,42 juta unduhan. Aplikasi pesan instan ini masih banyak digunakan sebagai media komunikasi utama oleh pengguna Gen Z di AS.

    5. Instagram – 26,29 juta unduhan

    Instagram, aplikasi berbagi foto dari Meta, juga menjadi favorit dengan 26,29 juta unduhan. Platform ini terus menarik pengguna Gen Z yang gemar berbagi momen melalui foto dan video.

    6. ChatGPT – 24,63 juta unduhan

    Aplikasi chatbot AI dari OpenAI, ChatGPT, meraih 24,63 juta unduhan di kalangan Gen Z. ChatGPT populer di kalangan mahasiswa dan pekerja muda karena membantu dalam bidang pendidikan dan pengembangan karier.

    7. CapCut – 21,72 juta unduhan

    CapCut, aplikasi edit video dari ByteDance, juga digemari oleh Gen Z dengan 21,72 juta unduhan. Aplikasi ini menawarkan berbagai efek dan filter yang memudahkan pengguna mengedit video untuk diunggah ke TikTok dan platform lainnya.

    8. Facebook – 20,58 juta unduhan

    Facebook masih menarik pengguna baru, termasuk Gen Z, dengan 20,58 juta unduhan sepanjang periode tersebut.

    9. Snapchat – 19,16 juta unduhan

    Snapchat, aplikasi berbagi foto dan video, masih diminati dengan 19,16 juta unduhan dari pengguna Gen Z di AS. Fitur-fitur kreatifnya memungkinkan pengguna berinteraksi secara visual.

    10. Google Search – 17,65 juta unduhan

    Google Search tetap menjadi pilihan utama untuk kebutuhan pencarian informasi, dengan 17,65 juta unduhan di kalangan Gen Z.

    Daftar di atas menunjukkan preferensi aplikasi dari berbagai kategori yang disukai Gen Z di AS, mulai dari platform sosial hingga alat pendidikan, sejalan dengan kebutuhan mereka dalam hiburan, komunikasi, dan pengembangan diri.

    *Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (ask/fay)

  • Betrand Peto Nangis Diisukan Aneh-aneh, Singgung Sosok Sarwendah: Aku Butuh Kasih Sayang Ibu

    Betrand Peto Nangis Diisukan Aneh-aneh, Singgung Sosok Sarwendah: Aku Butuh Kasih Sayang Ibu

    TRIBUNJATIM.COM – Betrand Peto diam-diam nangis karena dihujat. 

    Untuk diketahui, Betrand Peto adalah anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah. 

    Kedekatan Betrand Peto dengan ibu angkatnya memang kerap menjadi perbincangan warganet alias netizen. 

    Bahkan Betrand Peto diisukan menjadi penyebab perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah

    Menanggapi isu yang beredar, Betrand Peto biasanya diam. Ruben Onsu dan Sarwendah yang kerap membela putra angkatnya di hadapan publik. 

    Kini terungkap, Betrand Peto diam-diam nangis menghadapi isu kejam tentang dirinya. 

    Bahkan Ruben Onsu dan Sarwendah pun tak tahu Betrand Peto pernah menangis karena dihujat. 

    Momen itu terkuak dalam tayangan program Obrolan Tiap Waktu Trans 7 di akun Tiktok @otwtrans7, Sabtu (16/11/2024).  Saat itu Sarwendah berusaha menanyakan sesuatu padanya.

    “Bunda nggak pernah tahu kalau Onyo nangis karena?” tanya Sarwendah.

    “Nangis waktu aku sama bunda dihujat gitu. Itu Onyo nangis tapi bunda nggak tahu gitu,” jelas Betrand Peto.

    Ia pun mengungkapkan bahwa kedekatannya dengan Sarwendah lantaran dirinya membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

    “Aku deket sama bunda karena emang butuh kasih sayang seorang ibu gitu,” ungkap Betrand.

    Lebih lanjut dirinya pun menyayangkan oknum-oknum yang menyebarkan kabar yang merujuk pada fitnah.

    “Kok bisa ada orang kayak gitu. Jadi mikirnya ke mana-mana,” sesalnya.

    Kendati begitu, kini Betrand lebih ingin menjaga hal-hal seperti itu agar tak disalahpahami lagi.

    “Jadi aku kalo sama bunda kaya yang jaga-jaga gitu. Kayak nggak terlalu deket gitu,” tandasnya.

    Betrand Peto beber hal yang membuatnya menangis (Instagram @rumpi_gosip)

    Betrand Peto Jujur Kriteria Pacar Idamannya yang Mirip Sarwendah

    Kini beranjak dewasa, Betrand Peto ternyata sudah punya kriteria pacar idaman.

    Apalagi Ruben Onsu dan Sarwendah sudah memberinya izin berpacaran.

    “Bunda nggak apa-apa cuma akunya aja nanti deh. Bunda selalu tanya ‘Onyo (panggilan Betrand) suka atau kagum sama siapa? Lirik cewe gak?’.

    Aku jawab, ‘Nanti dulu. Ya kalau dia bisa buat nasi goreng enak kayak bunda baru aku lirik, Bun’,” ujarnya.

    Sebab, ia berpikir jika pacaran bakal menganggu kuliah dan pekerjaannya.

    “Aku-nya aja, karena aku takut enggak fokus kuliah kalau pacaran. Aku banyak kerjaan. Ada kuliah, les, nyanyi. Takut berantem-berantem,” sambungnya.

    Anak sulung Ruben tersebut membocorkan bahwa ada beberapa wanita yang berusaha mendekatinya.

    “Ya mungkin ada, cuma akunya enggak mau geer. Mungkin mereka mengagumi aku, jadi akunya welcome aja. Contoh, mereka datang lihat aku main bola, silakan,” beber Onyo.

    Namun, tipe wanita yang diharapkan Onyo adalah wanita yang mirip Sarwendah.

    Yakni sama-sama jago masak.

    “Kalau boleh atau kalau bisa masak lah, jadi bisa masakin aku,” pungkasnya.

    Betrand Peto Kantongi Izin Pacaran dari Ruben Onsu dan Sarwendah

    Betrand Peto kantongi restu untuk berpacaran dari Ruben Onsu dan Sarwendah.

    Betrand Peto membela Sarwendah yang dihujat netizen usai menjalani prosedur operasi plastik di Korea Selatan. (Instagram.com)

    “Aduh kalau itu sebenarnya ayah bunda bilang nggak apa-apa, tapi dari akunya masih terlalu, takutnya nggak fokus kalau pacaran,” ujar Betrand Peto.

    Dikatakan Onyo (sapaannya), Sarwendah kerap menanyakan soal wanita yang ditaksirnya.

    “Bunda juga selalu nanya lagi suka sama siapa, kagum sama orang, lirik cewek, aku bilang nggak dulu, bun,” ujarnya.

    Saat ini Betrand memilih untuk sendiri karena ingin fokus dengan kariernya.

    Selain itu, Betrand juga akan melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah.

    “Aku masih banyak pekerjaan, masih banyak les, entar dia nanya kok nggak telepon aku. Nah nanti deh,” kata Betrang.

    Ia tak menargetkan di usia berapa akan menjalin hubungan asmara.

    “Nggak nge-lan aku umur segini harus ada pacar. Sedapetnya aja umur berapa,” ujarnya.

    Namun jika nantinya sudah miliki pacar, Betrand menyebut pasti akan mempublikasikannya.

    “Mungkin ada, tapi aku nggak terlalu geer. Kalau sudah kenal aku, pasti nyaman deh. Kalau sudah ada pun aku laporan ayah sama bunda.

    Apalagi bunda, nah aku cerita aku lagi suka sama ini, bun. Kalau sekarang lagi nggak ada sih, aku lagi sibuk les, kuliah,” pungkasnya.

    Berita Seleb lainnya

  • 8
                    
                        Duduk Perkara Kasus Jaksa Tapsel Jovi Andrea: Kriminalisasi atau Kesalahan Pribadi?
                        Medan

    8 Duduk Perkara Kasus Jaksa Tapsel Jovi Andrea: Kriminalisasi atau Kesalahan Pribadi? Medan

    Duduk Perkara Kasus Jaksa Tapsel Jovi Andrea: Kriminalisasi atau Kesalahan Pribadi?
    Editor
    KOMPAS.com –
    Jovi Andrea Bachtiar, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, dituntut dua tahun penjara.
    Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, Selasa (12/11/2024), JPU menilai Jovi menyebarkan informasi yang melanggar kesusilaan di media sosial.
    Namun, kasus ini kemudian viral di media sosial, di mana Jovi menyebut dirinya dikriminalisasi.
    Pada Selasa, 14 Mei 2024, Nella Marsela, seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tapsel sekaligus rekan Jovi, menerima tangkapan layar unggahan dari akun Instagram Jovi yang dikirim oleh Nova Arimbi Parinduri, staf di bagian pidana umum Kejari Tapsel.
    Dalam jepretan layar akun Instagram Jovi, tertulis ajakan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pegiat korupsi di Tapsel dan Kota Padangsidimpuan, apabila melihat Nella Marsela (disertai foto Nella) mengendarai mobil dinas Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Innova kepala Kejari Tapsel digunakan untuk pacaran dan keperluan pribadi, supaya mengirimkan informasinya ke Jovi.
    Kiriman dari masyarakat itu nantinya akan disampaikan kepada Jaksa Agung Muda bidang pengawasan.
    Merasa tak terima, Nella menyurati Kajari Tapsel selaku atasannya dan meminta petunjuk.
    Nella mendapat arahan dari Kajari Tapsel, Siti Holija Harahap, bahwa permasalahan ini diserahkan sepenuhnya kepada Nella Marsela karena urusan pribadi.
    Pada 25 Mei 2024, Nella resmi membuat laporan ke Polres Tapanuli Selatan.
    Pada 19 Juni 2024, rupanya Nella kembali melihat unggahan Jovi di akun Tiktok seperti yang diunggah di Instagram.
    Akun itu menandai akun lain, bertujuan agar postingan tersebut diketahui publik.
    Postingan tersebut kembali memuat foto-foto saksi, dengan narasi yang dianggap melanggar norma kesusilaan, termasuk penggunaan kata-kata vulgar dan tuduhan merendahkan individu yang dimaksud.
    Kasus disidangkan hingga tuntutan
    Kasus tersebut kemudian bergulir ke meja hijau hingga pada 14 Mei, Jovi menjalani sidang tuntutan.
    JPU Kejari Tapsel menuntut pidana penjara selama dua tahun terhadap Jovi.
    Dia dinilai melakukan penyebaran informasi yang melanggar kesusilaan melalui akun media sosial miliknya.
    “Ya, terdakwa dituntut dengan pidana penjara selama dua tahun dan denda Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan,” kata Kasi Intelijen Kejari Tapsel Obrika Yandi Simbolon ketika dihubungi dari Medan, Kamis (14/11/2024), dikutip dari
    Antara
    .
    JPU menilai perbuatan terdakwa melanggar Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sebagaimana dakwaan kedua penuntut umum.
    Dalam kasus ini, Obrika berharap agar masyarakat melihat secara utuh dan tidak sepotong-sepotong seperti yang diunggah terdakwa di media sosial.
    “Kejaksaan tidak pernah mengkriminalisasi pegawainya, melainkan dia (terdakwa) sendiri yang mengkriminalisasikan dirinya karena perbuatannya,” jelasnya.
    Obrika menyebut terdakwa mencoba membelokkan isu dari yang sebenarnya sehingga masyarakat terpecah pendapatnya di sosial media.
    “Ada dua persoalan yang dihadapi terdakwa, yakni pidana dan disiplin ASN. Perbuatan ini bersifat personal yang bersangkutan dengan korban dan tidak terkait dengan institusi tetapi oleh yang bersangkutan digunakan isu soal mobil dinas,” jelasnya.
    Obrika menambahkan, selama ini sudah dilakukan upaya pembinaan dan mediasi, tetapi Jovi justru selalu mengalihkan isu dengan topik-topik lain di media sosialnya.
    “Seolah-olah yang bersangkutan adalah pendekar hukum dan kebenaran,” ujarnya.
    Persidangan selanjutnya dijadwalkan kembali digelar pada Senin (18/11/2024), dengan agenda pembacaan nota pembelaan atau pleidoi dari terdakwa.
     
     
    Kejaksaan Agung kemudian mengusulkan pemecatan terhadap Jovi.
    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar, menjelaskan usulan itu lantaran Jovi juga melakukan tindakan indisipliner sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tidak masuk kerja selama 29 kali.
    “Dan saat ini sedang diusulkan untuk pemberhentian dengan hormat tanpa permintaan sendiri. Karena itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” kata Harli, Minggu (17/11/2024).
    “Kenapa? Karena dia juga tidak pernah masuk 29 kali secara akumulasi,” tambahnya.
    Harli juga menerangkan, usulan pemecatan itu tak mesti menunggu keputusan inkrah dari proses persidangan yang sedang dijalani oleh Jovi.
    Sebab apa yang dilakukan oleh Jovi sudah memenuhi syarat bagi pihak Kejaksaan untuk mengajukan pengusulan pemecatan tersebut sesuai aturan yang berlaku.
    “Iya (sudah memenuhi unsur). Ya karena dari ketidakhadiran yang dari 29 hari itu berdasarkan Pasal 15, Pasal 4 di PP itu ya dia diberhentikan,” ujar Harli.
    Harli juga membantah tudingan bahwa Kejaksaan Agung mengkriminalisasi Jovi.
    Menurut Harli, masyarakat harus melihat kasus yang menjerat Jovi secara menyeluruh.
    “Kejaksaan tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap pegawainya, melainkan yang bersangkutan sendirilah yang mengkriminalisasikan dirinya karena perbuatannya,” kata Harli.
    Harli menilai Jovi yang justru membelokan isu tersebut hingga membuat masyarakat menjadi bingung.
    Dia menyebut terdapat dua persoalan cukup berat sehingga pihaknya menyeret Jovi hingga ke meja hijau, yaitu melakukan perkara tindak pidana dan hukuman disiplin PNS.
    Kata Harli, persoalan tindakan pidana itu sejatinya merupakan perbuatan yang bersifat personal antara Jovi dan Nella Marsela selaku korban.
    “Dan tidak terkait dengan institusi, tetapi oleh yang bersangkutan menggunakan isu soal mobil dinas Kajari,” jelasnya.
    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kejagung Usul Jovi Andrea Bachtiar Dipecat Sebagai Jaksa, Kapuspenkum: Dia Pernah Tak Masuk 29 Kali
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul AWAL MULA Jaksa Muda di Tapsel Masuk Bui hingga Pemecatan, Singgung Mobil Dinas Kajari untuk Pacaran
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Deretan Aplikasi Penghasil Uang Langsung Membayar ke Dompet Digital

    Deretan Aplikasi Penghasil Uang Langsung Membayar ke Dompet Digital

    JABAR EKSPRES – Inilah deretan aplikasi penghasil uang tersedia di Google Play Store dan App Store langsung membayar ke dompet digital akun kamu.

    Saat ini, aplikasi penghasil uang semakin populer karena menawarkan cara mudah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

    Dengan hanya menggunakan smartphone, kamu bisa mengumpulkan uang yang langsung masuk ke dompet elektronik seperti DANA, OVO, atau GoPay.

    Sebelum menginstal aplikasi penghasil uang, pastikan aplikasi tersebut legal dan aman digunakan, sehingga aktivitas kamu terbukti membayar ke dompet digital.

    Tak perlu menunggu lama lagi, berikut ini deretan aplikasi penghasil uang terpercaya yang sudah terbukti membayar.

    Deretan Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar

    1. TikTok

    TikTok bukan hanya platform hiburan, tetapi juga salah satu aplikasi penghasil uang paling populer.

    Cara mendapatkan uang dari aplikasi ini, kamu bisa bergabung dalam program TikTok Rewards, undang teman menggunakan kode referral, dan selesaikan misi harian seperti menonton video.

    BACA JUGA: Game Penghasil Saldo DANA dan OVO Tanpa Iklan Berhasil Membayar

    Setelah semua misi kamu jalankan, kamu akan mendapatkan saldo e-wallet seperti DANA, OVO, Gopay, dan rekening bank yang kamu pilih.

    Kumpulkan semua poin yang kamu dapatkan dari setiap misi, yang nantinya bisa langsung kamu cairkan ke akun dompet elektronik kamu.

    2. Snack Video

    Snack Video menawarkan berbagai cara untuk menghasilkan uang hanya dengan menonton video.

    Cara menghasilkan uang tambahan dari aplikasi ini yaitu dengan menonton video, undang teman menggunakan kode undangan, dan ikuti event untuk mendapatkan bonus tambahan.

    Koin yang kamu kumpulkan bisa menjadi saldo uang yang langsung masuk ke e-wallet Gopay, DANA, OVO, atau ke rekening bank.

    3. Cashzine

    Cashzine cocok bagi Anda yang suka membaca berita atau artikel menarik. Kamu bisa install aplikasi ini melalui Google Play Store atau App Store.

    Cara mendapatkan uang dari aplikasi ini yaitu dengan baca artikel dan kumpulkan poin, bagikan berita ke media sosial untuk tambah poin, serta undang teman untuk bergabung dan dapatkan bonus referral.

  • Merawat Dinamika Pilkada dari Ranah Siber

    Merawat Dinamika Pilkada dari Ranah Siber

    PANGGUNG megah tempat para politikus beradu gagasan bukan lagi melulu di bawah sorot lampu dan gemuruh tepuk tangan, melainkan di balik layar gawai yang berkelap-kelip. Ranah siber kini memang menjadi lahan disrupsi demokrasi bagi para kontestan politik, yang membuat aktivitas kampanye tak lagi dibatasi ruang dan waktu.

    Tak ayal, media sosial menjadi wadah bagi para calon kepala daerah maupun tim pemenangan untuk memasarkan visi, misi, serta programnya secara masif. Bahkan tak jarang dijumpai justru disalahgunakan untuk melayangkan kampanye hitam hingga ujaran kebencian.

    Kampanye dalam ruang digital memengaruhi daya ungkit dari citra para calon peserta pilkada. Hal ini bukan tanpa alasan. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia, lebih dari 221 juta jiwa penduduk Nusantara terhubung ke internet sehingga ruang siber dalam pilkada telah menjadi panggung politik.
    Tak lagi sekadar tempat bertukar kabar dan berselancar di media sosial, internet telah menjelma menjadi arena pertarungan politik yang sengit. Kampanye hitam, perang opini, hingga penyebaran hoaks menjadi bumbu penyedap yang menghangatkan suasana.

    Fenomena ini tergambar sebagai politik siber, membawa angin segar sekaligus badai yang bisa mengancam demokrasi di Tanah Air.

    Di Kalimantan Timur, yang lebih dari 80 persen penduduknya telah terhubung ke internet, gaung politik siber makin terasa. Para calon pemimpin daerah berlomba-lomba mencuri perhatian di dunia maya, menghiasi lini masa dengan janji-janji manis dan program-program inovatif. Namun, di balik kemudahan akses dan interaksi yang ditawarkan, politik siber menyimpan potensi ancaman yang tak boleh diabaikan.

    Mengubah lanskap politik
    Salah satu perubahan paling mencolok dalam lanskap politik siber adalah penggunaan media sosial sebagai instrumen kampanye politik. Partai politik dan politikus kini berlomba-lomba memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, hingga YouTube untuk menjangkau konstituen, menyebarkan pesan politik, membangun citra publik, sekaligus menggalang dukungan.

    Ahmad Fauzan dalam jurnal ilmiah berjudul Media Sosial: Alat Kampanye Politik yang Efektif di Era Digital memaparkan bahwa media sosial menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan media konvensional seperti televisi, radio, atau surat kabar.