Perusahaan: TikTok

  • TikTok Resmi Diblokir di AS, Aplikasinya Hilang di Play Store dan App Store

    TikTok Resmi Diblokir di AS, Aplikasinya Hilang di Play Store dan App Store

    Jakarta

    TikTok tidak lagi dapat diakses oleh pengguna di Amerika Serikat, setelah undang-undang mengenai pelarangan terhadap platforma asal China itu mulai diberlakukan pada Minggu (19/1/2025).

    Bahkan, aplikasi TikTok tidak muncul di toko aplikasi milik Google, Play Store, maupun App Store kepunyaan Apple. Selain itu, pengguna di negeri Paman Sam tidak bisa menonton kembali di TikTok.

    Sebagaimana dikutip BBC, notifikasi muncul kepada pengguna TikTok di AS, pemblokiran TikTok terjadi karena undang-undang yang melarang TikTok sudah berlaku sehingga tidak bisa menggunakan media sosial satu ini.

    Di paragaf berikutnya, ada kabar baiknya, Donald Trump sebagai presiden terpilih AS, menyatakan telah menangguhkan pemblokiran TikTok dan membantu mereka menemukan solusi untuk memulihkan pemblokiran setelah ia menjabat.

    Trump mengatakan ia kemungkinan besar akan memberikan TikTok penangguhan larangan selama 90 hari setelah dia menjabat pada hari Senin (20/1/2025) waktu setempat.

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump. “Jika saya memutuskan untuk melakukan itu, saya mungkin akan mengumumkannya pada hari Senin,” ucapnya menambahkan.

    Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintahan mendatanglah yang akan mengambil tindakan terkait nasib TikTok di AS selanjutnya.

    “Kami tidak melihat alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan dalam beberapa hari ke depan sebelum pemerintahan Trump menjabat pada hari Senin,” kata sekretaris pers Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

    Sebelumnya, masa depan TikTok ini terancam karena adanya undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk mengakhiri hubungan dengan perusahaan induknya di Cina, ByteDance, atau menghentikan operasinya di Amerika Serikat.

    Pada hari Jumat, Mahkamah Agung menguatkan undang-undang tersebut, dengan menyoroti perlunya undang-undang tersebut karena keamanan nasional. Dengan tidak adanya penundaan resmi dari Trump, perusahaan-perusahaan seperti Apple, Oracle, dan Google yang mendukung atau menjadi tuan rumah TikTok mungkin harus menghadapi konsekuensi finansial dan hukum.

    (agt/asj)

  • Pembelaan Keluarga Uya Kuya Seusai Ditegur gegara Ngonten di Lokasi Kebakaran Los Angeles

    Pembelaan Keluarga Uya Kuya Seusai Ditegur gegara Ngonten di Lokasi Kebakaran Los Angeles

    Jakarta, Beritasatu.com – Presenter yang juga anggota DPR Uya Kuya tengah menjadi sorotan setelah ditegur warga saat membuat konten di depan sebuah rumah yang terbakar di Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat (AS).

    Video Uya Kuya bersama istrinya, Astrid Kuya, yang ditegur warga pemilik rumah yang terbakar itu saat ini tengah viral di media sosial. Uya Kuya dianggap tak punya empati karena ngonten di lokasi kebakaran.

    Mewakili Uya Kuya, Astrid Kuya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial itu.

    “Mohon maaf atas kegaduhan dan kesalahan kami. Semoga ini jadi pembelajaran buat kita,” tulis Astrid Kuya saat dihubungi Beritasatu.com melalui Whatsapp, Minggu (19/1/2025).

    Diterangkan Astrid, kejadian dalam video yang viral itu berlangsung di kawasan Altadena yang merupakan salah satu daerah yang terdampak kebakaran besar di Los Angeles.

    “Kita bikin video karena diminta temen-temen wartawan di Indonesia yang ingin melihat kejadian real yang terjadi di sana. Ini juga berhubungan dengan banyaknya video hoaks atau editan melalui AI tentang kebakaran di sana. Dan lokasinya (pengambilan gambar) tidak jauh dari rumah salah satu WNI yang juga terbakar,” lanjutnya.

    Astrid menyatakan, saat pengambilan gambar di lokasi tersebut, banyak pihak kepolisian, FBI, dan national guard, serta telah diberikan izin.

    “Asalkan pengambilan gambarnya dilakukan di public space, sidewalk, pinggir jalan dan tidak masuk properti orang. Kita lakukan di sidewalk sesuai arahan petugas,” sambungnya.

    Astrid menyampaikan, setelah ditegur oleh warga Los Angeles yang merasa memiliki properti yang mereka ambil gambarnya, mereka langsung menghentikan proses pengambilan gambar.

    “Kita juga menghapusnya di depan orang yang mengaku memiliki rumah yang terbakar itu. Kita juga tidak sama sekali meng-upload-nya melalui akun media sosial seperti TikTok, Reels, dan YouTube, karena memang kita buat video itu request dari teman-teman wartawan di Indonesia,” kata Astrid perihal Uya Kuya yang ditegur warga pemilik rumah kebakaran di Los Angeles.

  • Pelarangan TikTok di AS Ditunda, Trump Kasih Perpanjangan Waktu 90 Hari

    Pelarangan TikTok di AS Ditunda, Trump Kasih Perpanjangan Waktu 90 Hari

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menangguhkan larangan operasional selama 90 hari bagi aplikasi asal China, TikTok. Ia mengatakan, larangan bagi TikTok tidak akan diumumkan pada hari pelantikannya pada Senin (20/1/2025) di Washington, besok.

    Mengutip laporan Reuters, TikTok saat ini memiliki pengguna 170 juta di AS. Adapun para pengguna TikTok mengaku cemas karena bakal ditutup otoritas AS pada Jumat (17/1/2025) kemarin.

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya mungkin akan mengumumkannya pada hari Senin,” kata Trump sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (19/1/2025).

    Adapun TikTok sendiri disebut berhasil memikat hampir setengah dari seluruh warga AS, memberdayakan bisnis kecil, dan membentuk budaya daring. Larangan itu kemungkinan dapat ditangguhkan jika Pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menghadapi tindakan penegakan hukum saat larangan berlaku.

    Berdasarkan undang-undang yang disahkan tahun lalu dan resmi berlaku pada Jumat lalu oleh Mahkamah Agung, TikTok memiliki waktu hingga hari Minggu untuk memutuskan hubungan dengan induknya yang berkantor pusat di China, ByteDance.

    Sementara Gedung Putih, menegaskan bahwa pemerintahan Trump perlu mengambil tindakan dan kemungkinan penutupan pada hari Minggu.

    TikTok tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan baru Gedung Putih tersebut. Kedutaan Besar China di Washington pada hari Jumat menuduh AS menggunakan kekuasaan negara yang tidak adil untuk menekan TikTok.

    “China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah,” kata seorang juru bicara.

    Diketahui, Mahkamah Agung dengan suara bulat menetapkan larangan tersebut dengan dalih hukum keamanan nasional. Tanpa keputusan Biden untuk secara resmi menunda 90 hari pada batas waktu, perusahaan yang menyediakan layanan untuk TikTok atau menjadi host aplikasi tersebut dapat menghadapi tanggung jawab keuangan yang sangat besar.

    Sebelumnya, Trump mencoba melarang dan memaksa divestasi TikTok pada tahun 2020 tetapi diblokir oleh pengadilan AS. Akibat ketidakpastian operasional TikTok, para pengguna mulai beralih ke alternatif lain termasuk RedNote yang berbasis di China. Rivals Meta, hingga Snap.

    Jika melihat saham aplikasi alternatif tersebut, tercatat naik bulan ini menjelang larangan TikTok, karena investor bertaruh pada masuknya pengguna dan iklan. Perusahaan pemasaran yang bergantung pada TikTok telah bergegas menyiapkan rencana darurat.

    Namun begitu, terdapat sinyal TikTok bisa bangkit kembali di bawah kepemimpinan Trump lantaran dianggap ingin mengejar resolusi politik atas masalah tersebut. CEO TikTok, Shou Zi Chew, juga dikabarkan berencana menghadiri pelantikan presiden AS dan menghadiri rapat umum bersama Trump pada hari Minggu.

    (kil/kil)

  • TikTok Berharap ke Trump Setelah Resmi Dilarang di AS, CapCut Hingga Lemon8 juga Hilang

    TikTok Berharap ke Trump Setelah Resmi Dilarang di AS, CapCut Hingga Lemon8 juga Hilang

    Bisnis.com, JAKARTA – TikTok telah berhenti berfungsi Amerika Serikat (AS) pada Sabtu malam waktu setempat (18/1/2025) dan telah menghilang dari toko aplikasi Apple dan Google. 

    Mengutip Reuters pada Minggu (19/1) undang-undang yang melarang TikTok telah disahkan di Negeri Paman Sam. Sebab demikian, platform yang digunakan oleh 170 orang Amerika harus ditutup. 

    Di lain sisi, Presiden Terpilih Donald Trump mengatakan bahwa kemungkinan besar dia akan memberikan TikTok perpanjangan waktu selama 90 Hari, setelah ia resmi menjabat sebagai Presiden pada Senin mendatang (20/1). Adapun, janji tersebut dikutip TikTok dalam pemberitahuan yang diposting kepada pengguna di aplikasi. 

    “Sayangnya, ini berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini. Kami beruntung karena Presiden Trump telah menunjukkan bahwa dia akan bekerja sama dengan kami untuk mencari solusi agar TikTok dapat kembali setelah dia menjabat. Harap tetap mengikuti informasi terbaru,” bunyi pesan tersebut. 

    Meski bersifat sementara, penutupan TikTok yang dimiliki ByteDance asal China tersebut diperkirakan akan berdampak luas pada hubungan AS-China, politik domestik AS, pasar media sosial dan jutaan orang Amerika yang bergantung pada aplikasi ini secara ekonomi dan budaya. 

    AS juga belum pernah melakukan pelarangan pada platform media sosial besar. Undang-undang yang disahkan dengan suara bulat oleh Kongres, memberikan wewenang besar pada pemerintahan Trump, untuk melarang atau mencari penjualan aplikasi lain yang dimiliki oleh China.

    Terlebih, aplikasi lain yang dimiliki ByteDance, termasuk juga aplikasi pengeditan video CapCut, dan aplikasi sosial gaya hidup yakni Lemon8 juga offline dan tidak tersedia lagi di toko aplikasi AS, pada Sabtu malam (18/1). 

    Adapun, kini keputusan aplikasi TikTok dapat diperpanjang atau tidak akan bergantung pada keputusan Trump. 

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” tutur Trump kepada NBC. 

    Jika nantinya Trump memutuskan untuk melakukannya, maka kemungkinan keputusan tersebut akan diumumkan oleh Trump pada Senin (20/1). 

  • Game Marvel Snap Ikut Kena Imbas Pemblokiran TikTok, Dihapus dari App Store dan Google Play! – Page 3

    Game Marvel Snap Ikut Kena Imbas Pemblokiran TikTok, Dihapus dari App Store dan Google Play! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemblokiran TikTok dan CapCut di Amerika Serikat (AS) ternyata berimbas pada salah satu game kartu populer di bawah naungan ByteDance, yakni Marvel Snap.

    Pada Sabtu malam, 18 Januari 2025 waktu setempat, sejumlah gamer melaporkan game Marvel Snap diblokir dan tidak bisa lagi diakses sama sekali.

    Tak hanya itu, sejumlah gamer juga mendapati game kartu semesta Marvel tersebut juga sudah hilang dari App Store dan Google Play.

    Meskipun dibuat oleh studio Second Dinner yang berbasis di California, game Marvel Snap ini diterbitkan oleh Nuverse, perusahaan milik ByteDance. Hal inilah yang membuatnya ikut terkena dampak dari kebijakan pemblokiran AS.

    “Sayangnya, Marvel Snap untuk sementara tidak tersedia di toko aplikasi AS dan tidak tersedia untuk dimainkan di AS,” tulis Second Dinner di akun X, dikutip Minggu (19/1/2025).

    Studio game itu menambahkan, “hal ini sangat mengejutkan bagi kami dan penerbit kami Nuverse, Marvel Snap ikut terkena dampak pemblokiran TikTok pada Sabtu malam, 18 Januari.”

    Pengembang mengatakan tidak akan kemana-mana, dan sedang berupaya untuk menyiapkan game Marvel Snap untuk bisa kembali dimainkan. “Kami akan mengabari Anda setelah kami memiliki informasi lebih lanjut untuk dibagikan.”

    Berbeda dengan pemblokiran TikTok dan CapCut, gamer tidak mendapatkan peringatan resmi sebelum Marvel Snap diblokir. Banyak mengaku tidak tahu game ini terkait dengan ByteDance.

    Selain itu, meski versi PC game ini masih tersedia di Steam, sejumlah pengguna melaporkan kesulitan untuk login kembali setelah mereka keluar dari game.

    Pemblokiran Marvel Snap ini tentunya membuat banyak gamer resah dan kesal, mengingat banyak dari mereka telah menginvestasikan waktu dan uang dalam game tersebut.

    Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti kapan game Marvel Snap ini akan kembali tersedia di App Store atau Google Play.

  • Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari

    Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya kemungkinan besar akan memberi TikTok penundaan pemblokiran selama 90 hari. Trump akan menjabat sebagai Presiden AS mulai besok, sementara batas waktu TikTok untuk memenuhi persyaratan untuk beroperasi di AS berakhir hari ini.

    Dilansir BBC, Minggu (19/1/2025), Trump mengatakan kepada NBC News bahwa pengumuman tentang masalah tersebut kemungkinan akan dilakukan pada hari Senin atau tepat setelah dia menjabat.

    Hal itu terjadi setelah platform media sosial tersebut memperingatkan layanannya akan dinonaktifkan pada hari Minggu kecuali pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang segera lengser memberi jaminan larangan tersebut tidak akan diberlakukan. Mahkamah Agung AS pada hari Jumat menegakkan hukum yang melarang aplikasi tersebut di AS kecuali perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, menjual platform tersebut sebelum tanggal 19 Januari. ByteDance sendiri menolak untuk mencari pembeli.

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Anda tahu, itu tepat. Kita harus melihatnya dengan saksama. Ini situasi yang sangat besar,” kata Trump dalam wawancara telepon dengan NBC News.

    Dia menyampaikan pernyataan serupa beberapa jam kemudian kepada ABC News. Dia mengaku akan mencari solusi atas masalah tersebut.

    “Baiklah, seperti yang Anda ketahui, sayalah yang akan mengambil keputusan. Kemungkinan besar, saya akan memperpanjangnya selama 90 hari – Anda mungkin tahu perpanjangan selama 90 hari. Saya akan melakukannya sampai kita menemukan solusinya,” ujarnya.

    “Kami tidak melihat alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan dalam beberapa hari ke depan sebelum pemerintahan Trump mulai menjabat pada Senin. Kami telah menetapkan posisi kami dengan jelas dan lugas tindakan untuk menerapkan undang-undang ini akan menjadi tanggung jawab pemerintahan berikutnya. Jadi, TikTok dan perusahaan lain harus menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada mereka,” ujarnya.

    Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan membahas TikTok, di antara berbagai isu lainnya. CEO TikTok Shou Zi Chew diperkirakan akan menjadi salah satu eksekutif teknologi yang hadir dalam pelantikan Trump.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Trump Bakal Tunda Pemblokiran TikTok Selama 90 Hari

    Trump Bakal Tunda Pemblokiran TikTok Selama 90 Hari

    Jakarta

    Pengguna internet di Amerika Serikat dilaporkan sudah tidak bisa lagi mengakses TikTok, bahkan aplikasi milik Bytedance ini sudah tidak muncul di toko aplikasi Google dan Apple.

    Hal tersebut disebabkan setelah undang-undang mengenai pelarangan terhadap platform asal China mulai diberlakukan Minggu (19/1/2025).

    Namun, beberapa hari sebelum TikTok diblokir, presiden terpilih AS Donald Trump telah memberikan isyarat yang akan memberikan penangguhan pmeblokiran TikTok selama 90 hari setelah ia menjabat pada Senin (20/1/2025).

    Ini berarti TikTok masih bisa beroperasi di Amerika Serikat sampai mendapatkan solusi agar tidak diblokir setelah waktu yang ditentukan

    “Penangguhan 90 hari ini adalah hal yang sangat mungkin terjadi, karena ini memang layak diberikan. Anda tahu, ini layak diberikan. Kami akan mempertimbangkan dengan seksama. Ini adalah situasi yang sangat pelik,” kata Trump sebagaimaan dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (19/1/2025).

    Masa depan TikTok terancam karena adanya undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk mengakhiri hubungan dengan perusahaan induknya di China atau jika tidak mereka harus menghentikan operasinya di Amerika Serikat.

    Pada Jumat (17/1/2025), Mahkamah Agung menguatkan undang-undang tersebut, dengan menyoroti perlunya undang-undang tersebut demi keamanan nasional.

    Akan tetapi dengan tidak adanya penundaan secara resmi dari Trump, perusahaan-perusahaan seperti Apple, Oracle, dan Google yang mendukung atau menyediakan aplikasi TikTok di app store-nya kemungkinan akan menghadapi konsekuensi finansial dan hukum.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebutkan bahwa tidak ada tindakan segera yang diperlukan untuk TikTok atau perusahaan lain sampai pemerintahan Trump menjabat.

    Namun, untuk mendapatkan penangguhan akan membutuhkan kesepakatan konkret bagi ByteDance untuk menyelesaikan disinvestasi aplikasi pada pertengahan April. Hal ini merupakan hambatan utama yang perlu diselesaikan.

    Menurut pandangan para ahli, Trump mungkin akan mencari resolusi politik untuk menyelamatkan TikTok dengan menerapkan persyaratan yang ketat.

    ByteDance saat ini terlibat dalam negosiasi berbagai opsi lain yang mencakup kesepakatan divestasi dan potensi merger.

    Sementara itu, Beijing menentang tindakan AS dan menyebutnya sebagai penindasan yang tidak adil. Di sisi lain, para ahli industri percaya bahwa TikTok masih akan menghidupkan kembali dirinya sendiri di bawah entitas yang telah direstrukturisasi dan mematuhi peraturan AS.

    Pada Jumat lalu Trump mengaku sudah berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan salah satu topik pembicaraannya adalah TikTok. Lalu CEO TIkTok Shou Zi Chew pun ikut diundang dan akan menghadiri pelantikan Trump, bersama dengan sejumlah bos perusahaan teknologi lain.

    (jsn/jsn)

  • Kisah Haru Siswa Alfin, Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Banjarmasin

    Kisah Haru Siswa Alfin, Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Banjarmasin

    Jakarta, Beritasatu.com – Program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto telah menjadi penyelamat bagi kehidupan siswa SMP di Banjarmasin, Kalimantan Selatan bernama Alfin.

    Kisah mengharukan Alfin diceritakan gurunya Bu Ais di akun TikTok @aisyah_kizzmoet. Menurut Bu Ais, Alfin adalah salah satu siswa yang membutuhkan perhatian khusus karena berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit. Setelah orang tuanya bercerai, Alfin tinggal bersama ibunya yang tidak memiliki penghasilan tetap.

    “Sebagai guru, saya tahu betul kehidupan Alfin. Dia memerlukan dukungan, baik dari sisi akademik maupun kebutuhan sehari-hari,” ujar Bu Ais dikutip dari unggahan TikTok-nya, Sabtu (19/1/2025).

    Bu Ais menceritakan bahwa Alfin sering kali kesulitan mendapatkan makanan layak. Tidak ada uang jajan yang diberikan orang tuanya, sehingga sepulang sekolah Alfin harus membantu ekonomi keluarga dengan berjualan kerupuk dari satu warung ke warung lainnya hingga larut malam.

    “Pernah suatu waktu saya bertanya kepada Alfin, ‘Berapa uang jajanmu hari ini?’ Dia menjawab, ‘Ulun kade besangu (saya belum ada uang, Bu).’ Ternyata, untuk makan sehari-hari saja, Alfin harus berjualan kerupuk sepulang sekolah,” cerita Bu Ais dengan penuh haru.

    Karena kondisi tersebut, Alfin sering berangkat sekolah tanpa sarapan. Hal ini membuat Bu Ais merasa bersyukur atas hadirnya program makan bergizi gratis, yang kini memberikan harapan baru bagi siswa seperti Alfin.

    “Sebelumnya, Alfin bahkan kesulitan untuk makan sekali dalam sehari. Dengan adanya program makan bergizi gratis ini, setidaknya ia bisa mendapatkan makanan bergizi untuk mendukung aktivitas belajarnya. Saya yakin masih banyak anak-anak lain seperti Alfin yang menghadapi kondisi serupa,” ungkapnya.

    Program makan bergizi gratis ini tidak hanya membantu Alfin, tetapi juga menjadi solusi bagi anak-anak lain yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. 

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis mencapai 3 juta orang pada April 2025.  

    Untuk mencapai target 3 juta penerima manfaat pada April 2025, program ini akan dilaksanakan secara lintas sektor dengan dukungan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Bappenas, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, dan Kementerian Pendidikan. 

  • TikTok Resmi Dihapus dari Google dan Apple, CapCut Ikut Diblokir

    TikTok Resmi Dihapus dari Google dan Apple, CapCut Ikut Diblokir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Platform media sosial TikTok yang digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika, secara resmi tidak dapat diakses sejak Sabtu (18/1) malam waktu setempat, menyusul pemblokiran total pada hari ini, Minggu (19/1/2025).

    Hal tersebut berdasarkan ketetapan undang-undang yang mewajibkan penghentian operasi aplikasi tersebut karena tidak juga melepas diri dari induk ByteDance asal China. Bahkan, TikTok juga telah dihapus dari toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store di AS.

    Presiden terpilih Donald Trump sebelumnya menyampaikan kemungkinan untuk memberikan perpanjangan waktu 90 hari bagi TikTok untuk tetap beroperasi.

    “Perpanjangan waktu 90 hari kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu adalah langkah yang tepat. Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya mungkin akan mengumumkannya pada hari Senin,” ujar Trump dikutip dari Reuters, Minggu (19/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan China yakni ByteDance tersebut, memberitahukan kepada para pengguna yang mencoba mengakses aplikasi sekitar pukul 10:45 malam waktu setempat.

    “Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak bisa menggunakan TikTok untuk sementara waktu. Kami beruntung karena Presiden Trump telah menyatakan bahwa dia akan bekerja dengan kami untuk mencari solusi agar TikTok kembali tersedia setelah dia mulai menjabat. Tetap ikuti perkembangannya,” tulis TikTok.

    Selain TikTok, aplikasi lain yang dimiliki oleh ByteDance, seperti CapCut dan Lemon8, juga tidak lagi tersedia di app store Amerika sejak Sabtu malam.

    Pengguna TikTok yang mencoba masuk pada Sabtu malam menerima pesan yang mengatakan bahwa undang-undang tersebut “memaksa kami untuk membuat layanan kami tidak tersedia untuk sementara. Kami sedang bekerja untuk memulihkan layanan kami di AS secepat mungkin.”

    Belum jelas apakah masih ada pengguna AS yang dapat mengakses aplikasi tersebut. Namun yang pasti aplikasi itu sudah tidak dapat digunakan oleh banyak pengguna. Mereka yang mencoba mengaksesnya melalui web juga menerima pesan yang sama bahwa TikTok sudah tidak berfungsi.

    (fab/fab)

  • Soal Makan Bergizi Gratis, Guru di Banjarmasin Ini Dapat Jawaban Mengharukan dari Muridnya

    Soal Makan Bergizi Gratis, Guru di Banjarmasin Ini Dapat Jawaban Mengharukan dari Muridnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Program makan bergizi gratis (MBG) yang sudah berjalan di 31 provinsi di Indonesia diterima dengan baik oleh baik siswa maupun guru. Seorang guru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam konten di media sosial TikTok menyampaikan rasa senang siswanya yang mendapat makan bergizi gratis.

    Bahkan guru bernama Ais di akun TikTok @aisyah_kizzmoet ini mendapat jawaban mengharukan dari seorang muridnya ketika ditanya soal menu makan bergizi gratis yang saat itu menyajikan lauk semur daging sapi, sayuran dan buah semangka.

    “Sintia, Sintia, kamu terakhir makan daging kapan?” tanya Ais pada salah satu muridnya, dikutip dari TikTok-nya, Sabtu (18/1/2025).

    “Ini,” jawab pelajar berjilbab itu sembari mengangguk.

    “Ini aja makan daging? Sebelumnya enggak pernah makan daging?” tanya Ais dan dijawab Sintia dengan menggelengkan kepalanya.

    Jawaban nyaris serupa juga diterima Ais kepada murid lainnya bernama Alfin. 

    “Alfin, Alfin, kapan terakhir kali kamu makan daging?” tanya Ais. Bocah itu hanya memberi isyarat agar gurunya menunggu dirinya yang sedang mengunyah makanan dengan lahap.

    “Enggak pernah makan daging? Kecuali hari raya kurban?” tanya Ais lagi dan Alfin hanya menggeleng.

    “Hari raya kurban makan daging, nggak?” pertanyaan Ais dijawab anggukan Alfin dalam video yang sudah diputar 500.000 kali itu.

    Pemerintah telah menjalankan program makan bergizi gratis selama dua pekan setelah digelar serentak mulai Senin (6/1/2025). Pada tahap awal, program ini menjangkau 190 titik yang tersebar di 26 provinsi Tanah Air.

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis mencapai 3 juta orang pada April 2025.  

    Untuk mencapai target 3 juta penerima manfaat pada April 2025, program ini akan dilaksanakan secara lintas sektor dengan dukungan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Bappenas, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, dan Kementerian Pendidikan.