Perusahaan: TikTok

  • TikTok Sempat Diblokir, Kini Kembali Beroperasi di AS Berkat Donald Trump – Page 3

    TikTok Sempat Diblokir, Kini Kembali Beroperasi di AS Berkat Donald Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – TikTok kembali bisa diakses oleh penggunanya di Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya aplikasi tersebut ‘dimatikan’. Sontak, pulihnya layanan itu langsung disambut antusias oleh 170 juta penggunanya.

    Dalam pernyataannya, TikTok mengucapkan terima kasih kepada Donald Trump karena telah memberikan kejelasan jaminan kepada penyedia layanan.

    “Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan diperlukan kepada penyedia layanan kami,” tulis TikTok di media sosial X, Senin (20/1/2025).

    Perusahaan menambahkan, “dengan ini mereka tidak akan menghadapi hukuman dalam menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta orang Amerika Serikat, dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang.”

    Kabar baik ini berawal dari janji Presiden Terpilih AS ke-47, Donald Trump, menyatakan komitmennya untuk memberikan waktu kepada TikTok dan menyelamatkannya dari pemblokiran.

    Dalam wawancara bersama NBC, Trump akan mengumumkan keputusan penangguhan pemblokiran TikTok pada hari Senin—-tepat pada hari pelantikan dirinya sebagai Presiden AS ke-47.

    “Perpanjangan 90 hari adalah opsi sangat memungkinkan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump dalam wawancara.

    Pemblokiran TikTok Sempat Mengejutkan Pengguna

    Pengguna TikTok dibuat terkejut saat mengetahui aplikasi besutan ByteDance tersebut menutup layanan pada Sabtu malam waktu setempat, lebih awal dari waktu ditentukan oleh undang-undang.

    Selama layanan TikTok mati, pengguna mendapatkan pesan berbunyi: “kami sedang berupaya memulihkan layanan kami di AS sesegera mungkin, dan kami menghargai dukungan Anda. Harap nantikan informasi selanjutnya” setiap kali membuka aplikas.

    Walaupun pemblokiran TikTok hanya berlangsung selama kurang dari 24 jam, banyak pengguna di AS merasa kekhawatiran tentang masa depan mereka, terutama bagi para pelaku yang bergantung pada TikTok.

    Selain itu, meski layanan TikTok sudah kembali normal, masa depan aplikasi buatan perusahaan asal China ini penuh dengan ketidakpastian.

    Perdebatan terkait regulasi dan keamanan data akan terus berlangsung, sehingga membuat posisi TikTok di AS tetap rentan.

    Presiden China Xi Jinping telah berbicara dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melalui telepon pada Jumat (17/1/2025). Hal ini menandai percakapan langsung pertama antara keduanya sejak 2021.

  • TikTok Batal Tutup, Layanan Pulih Belum Sehari Dimatikan

    TikTok Batal Tutup, Layanan Pulih Belum Sehari Dimatikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tiktok kembali bisa diakses di Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya ‘dimatikan’ selama beberapa jam. Kembalinya aplikasi itu karena presiden AS terpilih Donald Trump menjanjikan akan menunda larangan federal pada Tiktok.

    Dalam pernyataan di akun X, Tiktok menjelaskan tengah dalam proses mengembalikan akses ke pengguna AS. Mereka juga berterima kasih pada Trump yang disebut memberikan kejelasan dan jaminan.

    “Kami berterima kasih pada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan pada penyedia layanan, mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan Tiktok bagi 170 juta orang Amerika dan lebih dari 170 juta usaha kecil berkembang,” kata Tiktok, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (20/1/2025).

    Tiktok juga memastikan akan bekerja sama dengan Trump mencari solusi agar layanan tetap berada di AS.

    Trump juga telah menyatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin (20/1/2025) waktu setempat untuk memperpanjang jangka waktu aturan tersebut.

    “Saya meminta perusahaan memulihkan Tiktok!” ujar Trump.

    Berdasarkan aturan AS, Tiktok diharuskan dijual Bytedance yang merupakan perusahaan dari China. Nampaknya hingga batas waktu 19 Agustus, Bytedance tetap tidak mau menjualnya pada entitas non-China.

    Akibatnya Tiktok sesuai rencana dilarang AS. Selain itu Mahkamah Agung sempat menyatakan akan menghukum layanan internet pihak ketiga seperti Apple dan Google jika menyediakan layanan di platform setelah larangan berlaku.

    Trump juga sempat menyatakan ingin AS memegang 50% kepemilikan Tiktok dalam usaha patungan. Tujuannya agar menjaga layanan berada dalam tangan yang aman dan membuat aplikasi berbagi video itu tetap beroperasi.

    Namun, Bytedance tetap enggan menjual Tiktok kepada siapapun.

    Pada akhir pekan lalu, Tiktok sempat tidak bisa digunakan dan tidak tersedia bagi pengguna Apple dan Android.

    “Aplikasi Tiktok dan Bytedance Ltd. tidak lagi tersedia di AS dan pengunjung AS mungkin memiliki akses terbatas pada berbagai fitur,” tulis Apple dalam support update yang dikutip ABC News.

    “Unduhan aplikasi ini ditunda karena persyaratan hukum AS saat ini,” kata pemberitahuan di Google Play Store.

    (dem/dem)

  • TikTok Sebut Kebijakan Trump Selamatkan Pemblokiran Mereka di AS

    TikTok Sebut Kebijakan Trump Selamatkan Pemblokiran Mereka di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – TikTok belum jadi diblokir layanannya di Amerika Serikat (AS). Kebijakan Donald Trump membuat TikTok masih bisa diakses oleh pengguna pada Senin (20/1/2025).

    Sebelumnya, pemerintah AS melarang TikTok beroperasi hingga 19 Januari 2025. Namun Trump mengatakan bahwa media sosial asal China itu masih bisa diakses oleh masyarakat.

    Layanan TikTok dikabarkan pulih secara bertahap pada Minggu (19/1) siang. Para pengguna yang mengakses aplikasi tersebut pun mendapat pesan “Welcome back” atau “Selamat datang kembali”.

    Pihak TikTok menyebut upaya pemulihan layanannya terjadi berkat bantuan dari Presiden Donald Trump.

    “Terima kasih atas kesabaran dan dukungan anda. Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan yang muncul saat pengguna mengakses kembali TikTok, dikutip dari The Verge. 

    Sebelumnya, pemblokiran TikTok memicu banyak kontroversi. Terlebih saat Trump, sejak awal, tidak berminat untuk melakukan aksi pemblokiran tersebut.

    Trump juga sempat mengatakan bahwa ia akan melakukan penangguhan larangan selama 90 hari kepada TikTok setelah ia menjabat.

    Presiden terpilih AS menyelamatkan TikTok sebagai pembalikan sikap dari masa jabatan pertamanya. Pada tahun 2020, ia bermaksud untuk melarang aplikasi video pendek tersebut karena khawatir perusahaan tersebut membagikan informasi pribadi warga Amerika kepada pemerintah China.

    Baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa ia memiliki “titik hangat di hati saya untuk TikTok,” memuji aplikasi tersebut karena telah membantunya memenangkan hati para pemilih muda dalam pemilihan umum 2024.

  • Geger di Indonesia Kala Uya Kuya Ditegur Warga Los Angeles

    Geger di Indonesia Kala Uya Kuya Ditegur Warga Los Angeles

    Jakarta

    Anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya tengah heboh diperbincangkan lantaran dirinya ditegur saat merekam situasi kebakaran di Los Angeles. Momen tersebut terekam dalam video yang direkam korban kebakaran dan viral di media sosial.

    Terlihat dalam video tersebut Uya Kuya bersama keluarganya dan beberapa orang tengah mengambil gambar. Kemudian terdengar suara perekam video, yang disebut korban kebakaran Los Angeles, menyampaikan protes karena merekam pekarangan rumahnya.

    Uya Kuya menyebut peristiwa itu terjadi di Altadena. Dia menyebut dirinya saat itu baru saja mengunjungi rumah WNI yang terbakar.

    “Oh sudah lama, setelah kebakaran, lama itu sebelum viral. Jadi intinya itu di Altadena, kita abis kunjungi rumah WNI yang terbakar, 3 blok dari situ,” kata Uya Kuya saat dimintai konfirmasi.

    Uya pun menegaskan tidak masuk ke pekarangan rumah korban kebakaran seperti yang disampaikan peng-upload video. “Kita nggak masuk pekarangan orang. Dan sebelumnya kita ambil gambar di tempat-tempat lain, dan ada juga puluhan orang lain dan juga bule-bule dan orang lain. Oh bukan (di pekarangan rumah korban kebakaran), di jalanan umum, kita mana mungkin berani masuk ke halaman rumah orang,” imbuh dia.

    Alasan Uya Rekam

    Foto: Instagram/king_uyakuya

    Uya mengatakan saat itu dia memang diminta awak media untuk memvideokan situasi di lokasi kebakaran. Dia mengatakan permintaan itu didasari beredarnya video-video hoax di Indonesia berkaitan dengan insiden kebakaran tersebut.

    “Nah pada saat itu kita lagi diminta sama teman-teman wartawan untuk diminta video, jadi itu bukan untuk kepentingan TikTok, reels, atau YouTube kita, bukan, karena beredarnya kan video video hoax sama AI di Indonesia, sama berita-berita yang menyesatkan di Indonesia tentang kebakaran di LA, mereka minta video real-nya dengan beberapa orang Indonesia dan YouTuber Indonesia yang ada di situ, anak LA yang tahu juga situasinya,” jelasnya.

    Uya mengatakan kala itu banyak aparat keamanan setempat yang turut mendampingi. Dia juga mengaku sudah diizinkan untuk merekam dan mengambil gambar selama dilakukan di tempat umum.

    “Nah, pada saat itu dari rumah orang WNI kita jalan di blok sebelah, di situ ada National Guard, polisi, FBI, dan kita ngobrol sama mereka dan mereka mempersilakan ambil gambar selama di public space, nggak masuk ke dalam rumah orang,” ujarnya.

    “Jadi diizinkan dan diizinkan kalau mau ambil gambar dipersilakan selama ada di public space dan sidewalk di luar di pinggir jalan,” ujarnya.

    Setop Rekam

    Foto: Febri/detikHOT

    Uya pun langsung menghentikan proses pengambilan gambarnya setelah mendapat teguran. Dia juga sudah meminta maaf.

    “Itu intinya, saat ditegur juga kita setop rekamannya, dan kita nggak tahu dia yang punya rumah juga, dan kita nggak tahu dia merekam, kita tahunya pas dia upload, dan dia rekam sebelumnya juga rekam duluan semenit, baru negur, dan video yang di-upload itu dipotong, harusnya masih ada lanjutannya, tapi gapapa, itu hak dia. Intinya kita sudah say sorry, kita sudah hapus juga videonya, dan misal dibilang Uya Kuya untuk kepentingan konten, mana? Di TikTok dan di YouTube nggak kita naikkan, dan kita nggak tahu itu bakal viral. Kita ngirim video itu ke teman teman yang minta di rumah,” ungkapnya.

    Uya pun menduga ditegur oleh warga setempat karena menggunakan bahasa Indonesia selama berada di sana. Dia juga mengungkit adanya fenomena scammer mencari donasi yang belakangan terjadi di sana.

    “Cuma karena mungkin mereka nggak ngerti bahasa kita, jadi kita ditegur sendiri, yang lain nggak ditegur, padahal yang lain datang ambil video juga, kita doang yang ditegur, tapi nggak apa-apa, kita ngerti juga perasaan mereka, dan setelah kita lihat video mereka yang di-upload di TikTok kan banyak komentar yang di-like sama si peng-upload itu, yang dia like itu ternyata yang mereka bicarakan kita dituduhnya scammer,” tutur dia.

    “Karena di LA ini ada banyak scammer yang memanfaatkan kesempatan kebakaran ini untuk mencari donasi, mereka nipu untuk kepentingan pribadi, dengan atas namakan korban korban kebakaran. Yang lagi ramenya itu di sini. Dan mereka nggak tahu saya siapa, dan bahasa kita juga bahasa Indonesia ya kan. Karena sebelumnya ada kejadian itu, jadinya begitu di situ,” lanjutnya.

    PAN Bela

    Foto: Waketum PAN Viva Yoga (Mulia/detikcom)

    Anggota DPR RI Fraksi PAN Surya Utama alias Uya Kuya viral di media sosial karena kena tegur setelah merekam situasi setelah kebakaran di Altadena, Los Angeles, Amerika Serikat. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga membela Uya Kuya.

    “Mas Uya Kuya telah melakukan klarifikasi soal itu. Mas Uya Kuya sebelum mengambil video posisinya di area publik, tidak masuk pekarangan rumah, dan telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat. Jadi tidak ada peraturan yang dilanggar Mas Uya Kuya,” kata Viva saat dihubungi, Minggu (19/1/2025).

    Dia menilai Uya Kuya justru memberikan edukasi ke publik dengan mengambil gambar atau video atas peristiwa kebakaran di Los Angeles. Viva lantas mengungkit artificial intelligence.

    “Mengambil gambar atau video atas peristiwa apa pun, asalkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan agar publik mendapatkan informasi yang benar, valid, dan akurat itu justru ada nilai edukasinya. Saat ini, untuk mendapatkan informasi yang benar, valid, dan akurat di media sosial membutuhkan perjuangan tersendiri karena kemajuan teknologi dan artificial intelligence (AI) yang sangat canggih,” ucap dia.

    Menurutnya, Uya Kuya justru menghadirkan informasi yang sesuai dengan realitas di lapangan. Selain itu, dia meyakini peliputan atau dokumentasi di Los Angeles terkait kebakaran dilakukan secara masif.

    “Apa yang dilakukan oleh Mas Uya Kuya untuk berada di lokasi adalah salah satu cara untuk menghadirkan informasi yang sesuai realitas, tanpa direkayasa atau di edit. Dan dalam kehidupan demokrasi seperti di USA, peliputan media massa di lokasi kebakaran juga masif. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar sesuai realitas,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 4

    (azh/azh)

  • Trump Buka Peluang TikTok Diizinkan Tetap Dimiliki China

    Trump Buka Peluang TikTok Diizinkan Tetap Dimiliki China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Donald Trump membuka kemungkinan TikTok diizinkan tetap berada di bawah kepemilikan China jika langkah-langkah tegas diterapkan untuk melindungi data pengguna Amerika dan memastikan data tersebut disimpan di dalam wilayah AS.

    Hal ini diungkapkan calon Penasihat Keamanan Nasional pemerintahan Trump, Mike Waltz, dalam wawancaranya dengan CNN International pada Minggu (19/1/2025).

    “Trump sedang mengupayakan penyelamatan TikTok dan tidak menutup opsi melanjutkan kepemilikan China asalkan ada mekanisme perlindungan yang ketat untuk memastikan data aman di AS,” jelasnya seperti dikutip Reuters, Senin (20/1/2025).

    Sementara itu, aplikasi besutan ByteDance ini memulihkan akses layanannya di AS setelah Donald Trump mengatakan akan kembali mengizinkan akses aplikasi tersebut usai pelantikannya pada Senin.

    “Sebagai hasil dari upaya presiden Trump, TikTok kembali ke AS,” demikian pernyataan yang dikutip dari Reuters.

    TikTok telah resmi diblokir oleh AS. Namun demikian, pemblokiran TikTok memicu banyak kontroversi. Apalagi, Trump sejak awal tidak berminat untuk melakukan aksi pemblokiran terhadap layanan platform media sosial alias medsos yang kerap diasosiasikan lekat dengan kepentingan China tersebut.

    Waltz juga menekankan bahwa Trump membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah terkait TikTok. Ia juga menambahkan bahwa perpanjangan waktu diperlukan bagi TikTok untuk mempertimbangkan calon pembeli potensial.

    Namun, Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson memberikan sinyal berbeda. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Trump akan mendorong ByteDance untuk benar-benar menjual TikTok.

    “Dari perspektif kami, ini berarti dia akan memastikan adanya perubahan kepemilikan yang sesungguhnya. Masalah yang dikhawatirkan oleh anggota Kongres bukan pada platformnya, melainkan pada hubungan dengan Partai Komunis China,” ujar Johnson dalam program Meet the Press NBC News.

    Beberapa anggota Kongres dari Partai Republik menentang ide perpanjangan waktu tersebut.

    Senator Tom Cotton, Ketua Komite Intelijen Senat, dan Pete Ricketts menyatakan dalam pernyataan bersama pada Minggu bahwa tidak ada dasar hukum untuk memberikan ‘perpanjangan’ atas tenggat waktu larangan tersebut.

  • Viral Video Tim iShowSpeed Pakai Baju Kampanye Prabowo-Gibran saat Livestream

    Viral Video Tim iShowSpeed Pakai Baju Kampanye Prabowo-Gibran saat Livestream

    JAKARTA – Video live streaming iShowSpeed baru-baru ini kembali mencuri perhatian. Siapa sangka ada baju kampanye Prabowo-Gibran yang muncul saat ia siaran langsung di Panama baru-baru ini.

    Akun TikTok PSD TV mengabadikan cuplikan siaran live tersebut dan mengunggahnya ke TikTok pada 19 Januari. Di situ tampak Speed sedang berjalan-jalan di Panama, ditemani beberapa timnya di belakang.

    Perhatian netter tertuju pada seorang juru kamera yang mengenakan kaus berwarna putih. Baju tersebut rupanya merupakan salah satu alat peraga kampanye Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.

    Netizen Indonesia ramai mengomentari cuplikan video tersebut. Banyak yang heran, ada juga yang penasaran dari mana ia mendapatkan busana tak biasa itu.

    “Dapet kaos Pragib dari siapa heh?” balas salah satu pengguna TikTok. “Wooow sampe luar negeri lo presiden gua kalau kampanye,” sahut lainnya.

    September tahun lalu Speed memang sempat mengunjungi Indonesia untuk melakukan live streaming dan mengunjungi beberapa daerah. Tampaknya ada kenang-kenangan unik yang dibawa sepulangnya dari Indonesia.

    Sementara itu video live streaming iShowSpeed di Panama meraih sekitar 2 juta views. Ia kembali menunjukkan statusnya sebagai salah satu streamer terbesar di dunia saat ini.

  • Amerika Serikat Bongkar Alasan Blokir TikTok, ByteDance Dapat Ultimatum!

    Amerika Serikat Bongkar Alasan Blokir TikTok, ByteDance Dapat Ultimatum!

    GELORA.CO – Amerika Serikat resmi memblokir aplikasi buatan China, TikTok mulai Minggu, 19 Januari 2025.

    Pemblokiran TikTok berlangsung setelah Mahkama Agung AS menolak banding yang diajukan TikTok pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Pengajuan banding ini dilakukan TikTok untuk membatalkan larangan AS dalam kasus menguji batas keamanan nasional.

    Media sosial populer ini menentang undang-undang yang memerintahkan perusahaan untuk dipisahkan dari pemiliknya, ByteDance.

    Menurut Mahkama Agung, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan keamanan nasional.

    Keputusan ini juga menyusul peringatan dari era pemerintahan Joe Biden yang menyebut aplikasi milik ByteDance menimbulkan ancaman nasional yang serius karena hubungannya dengan China.

    Lebih lanjut, Mahkama juga mengakui sebanyak 170 juta orang Amerika tidak memiliki kebebasan bicara melalui TikTok. 

    Larangan penggunaan TikTok di AS ini juga buntut kekhawatiran keamanan nasional AS, dimana paltform tersebut berpotensi membuka celah bagi pemerintah China untuk akses data pengguna Amerika.

    “TikTok hanya dapat beroperasi di AS jika kepemilikannya berada di tangan perusahaan Amerika. Ini untuk memastikan bahwa data pengguna tidak disalahgunakan oleh pihak asing,” pernyataan resmi dari Gedung Putih.

    Kekhawatiran ini juga bersumber dari undang-undang keamanan China yang mengharuskan TikTok bekerjasama untuk mengumpulkan informasi intelijen.

    Sebelum itu, pengadilan AS telah memberikan ultimatum dan memaksa ByteDance melepas kepemilikannya terhadap TikTok.

    Cara ini dilakukan untuk menghadapi larangan tidak melanggar hak Amandemen Pertama perusahaan yang menjamin kebebasan berbicara.

    Adapun udnag-undang ini disahkan pada April 2024 dengan memberikan tenggat waktu kepada ByteDance selama 270 hari.

    Namun batas waktu ini telah berakhir tanpa kesepakatan sehingga pemerintah AS resmi melakukan blokir pada platform TikTok di negaranya.

  • Kronologi Penangkapan 3 Wanita Sindikat Penjual Bayi via TikTok di Pekanbaru

    Kronologi Penangkapan 3 Wanita Sindikat Penjual Bayi via TikTok di Pekanbaru

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Polsek Limapuluh, Pekanbaru, berhasil mengungkap sindikat perdagangan bayi yang memanfaatkan platform TikTok untuk menawarkan bayi kepada calon pembeli. Polisi pun mengungkap kronologi penangkapan tiga pelaku dalam kasus tersebut.

    Kapolsek Limapuluh AKP Viola Dwi Anggreni mengatakan, kasus ini terungkap setelah masyarakat melaporkan aktivitas mencurigakan terkait perdagangan bayi melalui TikTok. Laporan tersebut menyebutkan sindikat ini akan melakukan transaksi di sebuah kafe Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru.

    Polisi menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pengintaian di lokasi transaksi. Aktivis anak, Sri Dewi, juga membantu dengan menyamar sebagai pembeli untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

    Viola menjelaskan, pihaknya berhasil menangkap tiga pelaku di lokasi transaksi pada Sabtu (18/1/2025). “Dua tersangka, TH dan EJ, kami tangkap saat hendak menyerahkan bayi kepada AT,” ujarnya, Minggu (19/01/2025).

    Viola menambahkan, para pelaku memiliki peran masing-masing. TH alias Tutik (31) berperan membawa bayi yang akan dijual.

    Kemudian EJ alias Ernie (49), berperan sebagai perantara, juga seorang bidan di rumah sakit di Kota Duri. Sementara itu, AT alias Aprita (42) merupakan pembeli yang berencana menjual kembali bayi tersebut dengan harga lebih tinggi.

    Viola mengungkapkan, bayi perempuan berusia dua minggu tersebut ditawarkan seharga Rp 25 juta. AT, yang mengaku telah menjual bayi sebanyak lima kali di Medan, berencana menjual kembali bayi tersebut seharga Rp 35 juta.

    Modus operandi sindikat ini adalah menggunakan TikTok untuk mempromosikan bayi kepada calon pembeli. EJ, yang berprofesi sebagai bidan, diduga memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan bayi dari sumber yang belum diungkap.

    Polisi berhasil menyelamatkan bayi perempuan yang menjadi korban perdagangan. Saat ini, bayi tersebut dirawat intensif di RS Bhayangkara Polda Riau untuk memastikan kondisinya sehat dan aman.

    Ketiga pelaku kini ditahan di Mapolsek Limapuluh. Polisi terus mendalami kasus ini, termasuk mengungkap jaringan sindikat lainnya yang mungkin terlibat dalam perdagangan bayi melalui media sosial.

    Para pelaku dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2017 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pasal 83 juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

  • Sindikat Penjual Bayi di TikTok, 3 Wanita Ditangkap Polisi di Pekanbaru

    Sindikat Penjual Bayi di TikTok, 3 Wanita Ditangkap Polisi di Pekanbaru

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Tim Opsnal Polsek Limapuluh berhasil mengungkap sindikat perdagangan bayi yang beroperasi melalui platform TikTok. Tiga wanita, yaitu TH alias Tutik (31), EJ alias Ernie (49), seorang bidan di Kota Duri, dan AT alias Aprita (42), ditangkap pada Sabtu (18/1/2025).

    Dari pengungkapan ini, polisi menyelamatkan seorang bayi perempuan berusia dua minggu. Kapolsek Limapuluh AKP Viola Dwi Anggreni mengungkapkan, para pelaku menggunakan media sosial TikTok untuk menawarkan bayi tersebut.

    Kasus ini terungkap setelah polisi menerima informasi dari masyarakat mengenai aktivitas perdagangan bayi melalui TikTok. Ketiga pelaku diringkus saat akan melakukan transaksi di sebuah kafe di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru.

    “Dua tersangka, TH dan EJ, kami tangkap saat hendak menyerahkan bayi kepada AT,” ujar AKP Viola, Minggu (19/01/2025).

    TH mengaku bayi tersebut diperoleh dari EJ, yang bertindak sebagai perantara. Bayi itu akan dijual kepada AT dengan harga Rp 25 juta. Sementara itu, AT berencana menjual kembali bayi tersebut seharga Rp 35 juta kepada pihak lain.

    “AT juga mengaku telah menjual bayi sebanyak lima kali di daerah Medan melalui media sosial TikTok. Namun, kami masih mendalami pengakuan tersebut,” tambah Viola.

    Polisi bekerja sama dengan aktivis anak untuk mengungkap sindikat ini. Salah satu aktivis, Sri Dewi, menyamar sebagai pembeli dan bernegosiasi dengan AT. Pelaku menawarkan bayi dengan harga Rp 35 juta sebelum akhirnya ditangkap.

    Saat ini, ketiga pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Limapuluh untuk penyelidikan lebih lanjut. Bayi yang diselamatkan kini mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Riau.

    Para pelaku dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2017 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pasal 83 juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

  • Terungkap Alasan Awak Kabin Banyak jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Termasuk Tiga Pramugari Cantik Ini

    Terungkap Alasan Awak Kabin Banyak jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Termasuk Tiga Pramugari Cantik Ini

    GELORA.CO – Upaya pencarian korban kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, terus dilakukan hingga Minggu (19/1/2025).

    Kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) itu menelan korban jiwa dan sejumlah orang dinyatakan hilang.

    Dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza tersebut, sejumlah awak kabin maskapai penerbangan disebut banyak menjadi korban.

    Data terbaru, total ada 14 korban yang dilaporkan, diantaranya sebanyak 8 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 6 lainnya masih dalam pencarian.

    “Pagi ini tim mulai lagi melakukan pencarian di lokasi,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohammad Yohan, Minggu (19/1/2025).

    “Kalau memang 14 berarti masih ada 6 lagi yang memang harus dicari,” tambahnya.

    Proses pencarian melibatkan BPBD Jakarta, TNI/Polri, Basarnas, dan Gulkarmat Jakarta yang bekerja sama menyisir setiap ruangan gedung yang terdampak.

    Sebelumnya, Sabtu (18/1/2025), tim berhasil mengevakuasi satu korban meninggal dunia, sehingga total korban jiwa menjadi 8 orang.

    Namun, identitas para korban meninggal tersebut belum bisa dipastikan.

    “Dari 8 tersebut sampai saat ini belum bisa berhasil diidentifikasi identitasnya,” jelas Yohan.

    Yohan menerangkan, proses identifikasi oleh Inafis Polri dijadwalkan selesai dalam 3-7 hari ke depan.

    Nasib Para Awak Kabin

    Dari sejumlah korban yang dilaporkan hilang dan belum teridentifikasi itu, terdapat nama-nama awak kabin yang saat kejadian kebakaran tengah menghadiri acara ulang tahun di Golden Crown, Glodok Plaza.

    Informasi tiga pramugari yang diduga terjebak di dalam gedung, beredar di media sosial.

    Korban pertama yang banyak disebut yaitu Oshima Yukari.

    Salah satu pramugari yang hilang ini dikenal aktif di media sosial dengan akun Instagram @osiyamayukari dengan 13 ribu pengikut.

    Wanita berusia 30 tahun ini sebelumnya pernah bekerja di Batik Air dan Air Asia sebelum bergabung dengan BNN Airlines.

    Hingga kini, keluarga Oshima masih menunggu hasil pencocokan DNA dengan jasad yang ditemukan.

    Pemeriksaan DNA membutuhkan waktu 3-7 hari untuk menunggu hasil pasti pencocokan.

    Nama lainnya adalah Aulia Belinda, pramugari yang dilaporkan hilang bersama Oshima.

    Melalui akun Instagram-nya @auliablnda, Aulia sering berbagi momen keseharian dan unggahan dengan seragam Lion Air, maskapai tempatnya bekerja.

    Seorang teman Aulia, Dela Puspita, meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoaks tentang nasib korban.

    “Mohon untuk tidak membuat berita hoax yaa sebelum ada kepastian dari pihak keluarga,” tulis Dela di Instagram Stories.

    Pramugari lainnya adalah Indira Seviana Bela (25). Ia terakhir kali diketahui mengirimkan pesan kepada ibunya sebelum kejadian.

    Dalam pesan tersebut, Indira mengatakan ia baru selesai ujian dan akan pergi bersama teman-temannya.

    Namun, hingga keesokan harinya, teman satu apartemen Indira mengabarkan bahwa Indira tidak kembali ke apartemen.

    Tante korban, Diah, memgungkap keluarga langsung panik setelah mendengar kabar tersebut. Kini akun TikTok Indira, @kacauprsn, dipenuhi doa dan dukungan dari warganet.

    Laporan Keluarga

    Meski diinformasikan 8 korban meninggal dan 6 masih dicari, namun Posko Antemortem DVI di RS Polri sampai saat ini baru menerima laporan dari 13 keluarga korban.

    “Ada 13 keluarga yang sudah melapor ke Posko Antemortem DVI di RS Polri,” ujar Fauzi, Minggu (19/1/2025).

    Agar identitas bisa segera diungkap, Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, memastikan pihaknya terus berupaya mempercepat proses identifikasi. ***