Perusahaan: TikTok

  • Uya Kuya Bantah Cari Adsense di Lokasi Kebakaran Los Angeles

    Uya Kuya Bantah Cari Adsense di Lokasi Kebakaran Los Angeles

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Uya Kuya belakang menjadi perbincangan, hingga ditegur warga Amerika Serikat (AS) karena dianggap mencari kesempatan di tengah musibah, yakni membuat konten atau mencari keuntungan pribadi ketika mengunjungi lokasi kebakaran di Los Angeles (LA). Namun, Uya mengklarifikasi dan membantahnya.

    Uya Kuya mengungkapkan, saat ditegur oleh pemilik rumah, ia langsung menghentikan perekaman dan menghapus video yang sebelumnya telah direkam.

    Selain itu, anggota DPR itu juga menyampaikan dirinya telah meminta maaf secara langsung kepada pemilik rumah, meskipun permintaan maaf tersebut tidak diunggah oleh pemilik rumah.

    “Kami langsung menghentikan rekaman dan tidak melanjutkannya. Saya tidak tahu jika mereka merekam kami. Kami kemudian kembali untuk meminta maaf dan memberi tahu bahwa video itu sudah dihapus. Video yang mereka tayangkan adalah hasil potongan dari video yang mereka ambil,” kata Uya saat ditemui di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

    Meskipun sudah meminta maaf dan memberikan klarifikasi melalui media sosial (medsos), Uya dan keluarganya tetap mendapat hujatan dari netizen. Khususnya putrinya, Cinta Kuya yang mendapat kritik tajam dari warganet Indonesia.

    Saat itu, Cinta mencoba menjelaskan kejadian dan situasi sebenarnya setelah kebakaran di Los Angeles. Putri Uya Kuya itu juga mengklarifikasi bahwa ia hanya ingin membantu warga yang terdampak dan tidak berniat untuk mencari keuntungan di atas penderitaan.

    Uya mengatakan, nama Cinta Kuya cukup terkenal di Amerika sehingga masyarakat Amerika, khususnya di LA bisa mengerti dengan tindakan yang dilakukan oleh Cinta. Namun ia menyayangkan, justru netizen dari Indonesia yang sering salah paham dan langsung menghujat tanpa mendengarkan penjelasan lebih dahulu.

    “Cinta ternyata cukup terkenal di Amerika karena beberapa konten TikTok-nya yang masuk FYP di sana. Bedanya, netizen di Amerika bisa mengerti saat dijelaskan, sementara di Indonesia, Cinta malah di-bully,” terang Uya Kuya.

    Sebagai seorang ayah, Uya Kuya memberikan pesan agar putrinya tidak terlalu memerhatikan komentar negatif dari netizen Indonesia. Uya sendiri mengaku sudah terbiasa dengan kritik yang datang di media sosial.

    “Bagi saya, netizen sudah kebal dari dahulu. Jika kita melakukan kesalahan, mereka senang mengkritik, tetapi saat kita berbuat baik, mereka tidak peduli. Konten-konten saya yang mengurus TKI atau membawa jenazah pulang dari luar negeri justru sepi,” tuturnya.

    Uya Kuya menegaskan, ia tidak berniat membuat konten atau mencari keuntungan dari kebakaran di Los Angeles. Sampai sekarang, ia juga tidak mengunggah konten terkait kebakaran tersebut di media sosialnya.

  • Trump Buka Peluang Elon Musk hingga Larry Ellison Patungan Akuisisi Operasi TikTok di AS

    Trump Buka Peluang Elon Musk hingga Larry Ellison Patungan Akuisisi Operasi TikTok di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyebut dirinya terbuka jika miliarder Elon Musk atau CEO Oracle Corp., Larry Ellison berniat membeli aplikasi media sosial TikTok sebagai bagian dari usaha patungan dengan pemerintah AS.

    “Saya berhak membuat kesepakatan. Jadi, yang ingin saya katakan kepada seseorang adalah beli saja dan berikan setengahnya kepada Amerika Serikat, setengahnya lagi, dan kami akan memberi anda izin, dan mereka akan memiliki mitra yang hebat,” kata Trump dalam sebuah acara bersama Ellison di Gedung Putih dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/1/2025)

    Saat TikTok tidak beroperasi atau offline selama akhir pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari – hari pertamanya menjabat – untuk memperpanjang batas waktu penjualan selama 75 hari. 

    Meskipun tidak jelas apakah Trump memiliki kewenangan untuk memperpanjang batas waktu, hal itu mungkin tidak menjadi masalah pada akhirnya.

    ByteDance Ltd. secara terbuka menolak untuk menjual TikTok, meskipun calon pembeli berharap putusan Mahkamah Agung dan penutupan TikTok yang singkat dapat mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali.

    “Anda memiliki aset yang tidak bernilai atau bernilai triliunan dolar. Semuanya tergantung pada apakah Amerika Serikat memberikan izin atau tidak,” kata Trump. 

    Adapun, calon pembeli TikTok sejauh ini sudah cukup banyak mengantre. Sekelompok investor Amerika yang dibentuk oleh pengusaha teknologi Jesse Tinsley yang mencakup MrBeast, kreator konten dengan pengikut terbanyak dan berpenghasilan tertinggi di internet, mengumumkan tawaran pada hari Selasa sebelumnya.

    Miliarder Frank McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers, dan investor “Shark Tank” Kevin O’Leary mengajukan penawaran resmi untuk membeli TikTok awal bulan ini. O’Leary telah bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago untuk membahas tawaran tersebut.

    Sementara itu, McCourt telah menjelaskan bahwa dia akan senang membeli TikTok tanpa algoritma konten yang didambakan dari layanan tersebut, yang menurut ByteDance dan pemerintah China tidak akan dijual.

    Amazon.com Inc. dan Oracle, yang keduanya telah berbisnis dengan TikTok, juga telah digadang-gadang sebagai calon pembeli. Setelah mendapat jaminan dari Trump bahwa dia tidak akan menegakkan hukum, Oracle secara khusus membantu memulihkan aplikasi TikTok pada Minggu kemarin setelah penutupan AS selama sekitar 14 jam meskipun dapat menghadapi denda karena melakukannya.

    Ellison berada di Gedung Putih pada Selasa untuk mengumumkan usaha patungan kecerdasan buatan baru bersama Softbank Group Corp. dan OpenAI LLC.

    Pada akhir sambutannya, Trump menyarankan agar ia mengunduh TikTok di ponselnya.

    “Saya rasa saya akan menaruhnya di sana. Saya rasa saya akan mendapatkannya sekarang. Ngomong-ngomong, sekali lagi kami memenangkan suara kaum muda. Saya rasa saya memenangkannya melalui Tiktok, jadi saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk Tiktok,” katanya.

  • Presiden Donald Trump Sebut Apple Siap Investasi Besar-Besaran di AS – Page 3

    Presiden Donald Trump Sebut Apple Siap Investasi Besar-Besaran di AS – Page 3

    Di sisi lain, Presiden Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, yang salah satu isinya adalah penangguhan sementara undang-undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat (AS).

    Dengan perintah eksekutif tersebut, Departemen Kehakiman tidak akan memberlakukan “Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing” selama 75 hari, yang secara efektif memperpanjang jangka waktu untuk mencapai kesepakatan.

    “Waktu yang tidak tepat dari undang-undang tersebut, yang mulai berlaku selama jam-jam terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden, mengganggu kemampuan saya untuk menilai implikasi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri dari larangan Undang-Undang tersebut sebelum berlaku,” ujar Donald Trump memberikan alasan menunda larangan TikTok, dikutip Selasa (21/1/2025).

    Ia akan meninjau ‘informasi sensitif’ yang terkait dengan masalah keamanan nasional dan mengevaluasi tindakan mitigasi yang telah diambil TikTok hingga saat ini.

    Induk perusahaan TikTok, ByteDance, sebelumnya telah melakukan upaya bertahun-tahun (dikenal sebagai Project Texas) untuk memindahkan data pengguna AS ke server yang di-hosting oleh Oracle.

    Pengaturan tersebut dibuat setelah bernegosiasi dengan Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tetapi pembicaraan itu terhenti tahun lalu.

     

  • Viral Selebgram di Aceh Live TikTok Ngaji Diiringi Musik DJ

    Viral Selebgram di Aceh Live TikTok Ngaji Diiringi Musik DJ

    Jakarta

    Viral di media sosial selebgram bernama Mira Ulfa mengaji diiringi musik DJ saat siaran langsung di TikTok. Kini wanita tersebut telah diperiksa polisi syariah dan akan menjalani pembinaan.

    “Yang bersangkutan akan dibina di Aceh Timur karena kampungnya di sana. Kita juga berharap pihak keluarga ikut membina dia,” kata Plt Kabid Penegakan Syariat Islam Satpol PP/WH Provinsi Aceh, Marzuki kepada wartawan, dilansir detikSumut, Selasa (21/1/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, Mira melakukan siaran langsung di TikTok dari sebuah lokasi di Banda Aceh. Marzuki menjelaskan, Mira sudah membuat pernyataan bersedia dipanggil kembali bila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menjalani pemeriksaan.

    “Hasil pemeriksaan katanya terjadi secara spontanitas,” jelas penyidik yang menangani kasus itu.

    Sementara, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Zahrol Fajri berharap kasus itu menjadi pelajaran bagi semua. Dia meminta siswa dan mahasiswa lebih berhati-hati di media sosial sehingga tidak menimbulkan hal-hal tidak baik.

    “Segi agama itu melecehkan agama. Kita mengaji dengan musik itu tidak boleh apalagi musik DJ,” jelas Zahrol.

    (azh/azh)

  • Kata Aktivis 98 soal Upaya Polri Perbaiki Citra Negatif: Terlihat Niat Baiknya – Halaman all

    Kata Aktivis 98 soal Upaya Polri Perbaiki Citra Negatif: Terlihat Niat Baiknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar mengungkapkan bahwa saat ini kinerja Polri dinilai sudah jauh lebih baik dan sangat profesional.

    Semar merespons konten kreator di TikTok yang menyebut banyak pungutan liar (pungli) di kepolisian.

    “Polisi sejak dulu memang selalu lekat dengan stigma negatif, tapi yang harus dilihat bahwa Polri yang sekarang terlihat sekali tekad, kesungguhan, dan niat baiknya untuk melakukan perubahan yang jauh lebih profesional,” kata Semar, dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

    Dia menganggap kritikan masyarakat tentu itu sebagai bentuk masukan untuk kepolisian.

    Bahkan, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit pernah membuat ajang khusus yakni lomba mural dan orasi untuk mengkritisi kepolisian.

    “Baru di era Kapolri yang sekarang selalu minta dievaluasi oleh masyarakat bahkan menyelenggarakan lomba mural dan orasi yang mengkritik Polri dengan keras, juara nya pun diberi hadiah cukup besar oleh Kapolri,” ujarnya.

    Semar melihat polisi saat ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap layanan masyarakat.

    Menurutnya tidak jarang Kapolri turun secara langsung membantu dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.

    “Kalau dulu setiap ada demo petinggi polri tak terlihat tapi sekarang ini Kapolri langsung yang naik ke mobil komando saat demonstrasi dan menyampaikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa, selain itu dukungan terhadap pemberantasan Korupsi pun sangat besar diperkuat dengan pembentukan satgas khusus dan para mantan penyidik KPK yang berkualitas diakomodir di institusi Polri untuk membantu,” ujarnya.

    Aktivis 98 tersebut mengaku kepolisian saat ini sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat, dan memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap persoalan masyarakat baik dari segi kehidupan sosial maupun penegakan hukum.

    “Ini pengalaman pribadi, saya baru saja kehilangan barang-barang berupa sepeda motor, play station dan stiknya serta helm karena ada pencuri masuk ke rumah dalam waktu 4 hari pelaku pencurian sudah tertangkap dan sebagian besar barang-barang saya ditemukan, pelaku pun saat ini sedang di proses hukum hingga ke pengadilan tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun, ini salah satu bukti profesionalisme kepolisian yang harusnya kita apresiasi,” ujarnya.

    Sebab itu, dia mendorong masyarakat terus menjadi mitra dalam pengawasan kinerja kepolisian dan memberikan masukan yang membangun sehingga polri terus bekerja secara profesional 

    “Sampaikan kekurangan polri dalam rangka kritik membangun itu sangat baik tapi sampaikan juga hal baik nya karena sebagai manusia tentu anggota polri tidak sempurna dan ada kekurangan tapi kelebihan atau kebaikannya pun tidak sedikit yang sudah dilakukan,” ucapnya.

    “Kalau seperti ini yang disampaikan terlihat sekali dengan rasa penuh kebencian sehingga dapat dikatakan tidak rasional hanya mengedepankan sentimen negatif dirinya saja terhadap polri,” imbuhnya.

    Semar juga berharap masyarakat memberikan dukungan pada tugas-tugas kepolisian agar kinerjanya semakin baik dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. (*)

  • Aplikasi TikTok Terancam Diblokir Amerika Serikat, Pengguna Mulai Cari Pengganti

    Aplikasi TikTok Terancam Diblokir Amerika Serikat, Pengguna Mulai Cari Pengganti

    Ancaman pemblokiran aplikasi TikTok di Amerika Serikat membuat sejumlah pengguna mulai mencari aplikasi pengganti atau alternatif lainnya. Belakangan ini banyak pengguna menyoroti aplikasi bernama “RedNote”.

    Sebagai informasi, RedNote merupakan aplikasi asal Tiongkok yang juga dikenal dengan nama “Xiaohongshu”. Terpantau sejak Senin (13/1/2025) aplikasi ini mengalami peningkatan pengguna dan menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di AS.

    Namun, aplikasi ini masih jadi pertimbangan dan tidak sedikit pengguna mengeluhkan aplikasinya masih belum ramah untuk pengguna non-Tiongkok. Pasalnya RedNote memiliki kebijakan sensor dan membatasi sejumlah konten tertentu.

    Aplikasi RedNote cukup populer di antara masyarakat Tiongkok dan sering disebut sebagai versi lokal Instagram. Aplikasinya memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan media sosial lainnya.

    Sementara itu, RedNote memiliki beberapa perbedaan signifikan yaitu salah satunya menampilkan berbagai jenis unggahan seperti video, foto, atau teks panjang secara bersamaan dalam satu layar.

     

  • China Tiba-tiba Melunak Usai Trump Selamatkan TikTok

    China Tiba-tiba Melunak Usai Trump Selamatkan TikTok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif pada Senin (20/1) yang menunda selama 75 hari pemberlakuan larangan TikTok, yang rencana awalnya ditutup pada 19 Januari 2025.

    Di sisi lain, Trump menyarankan agar pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat mengambil setengah (50%) kepemilikan saham TikTok sebagai imbalan agar aplikasi ini tetap bisa beroperasi di Negeri Paman Sam. 

    Layanan video pendek yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika ini sempat offline untuk pengguna AS pada Sabtu (18/1), beberapa jam sebelum undang-undang yang menyatakan bahwa TikTok harus dijual oleh pemiliknya yang berasal dari Cina, ByteDance, dengan alasan keamanan nasional berlaku pada Minggu (19/1).

    Tak butuh waktu lama, TikTok memulihkan akses keesokan harinya dan berterima kasih kepada Trump karena telah memberikan jaminan kepada TikTok dan mitra bisnisnya bahwa mereka tidak akan menghadapi denda yang besar untuk menjaga aplikasi tetap berjalan.

    Aplikasi dan situs web sudah beroperasi pada Senin, tetapi TikTok masih belum tersedia untuk diunduh di toko aplikasi Apple dan Google.

    Perintah Trump, yang ditandatangani beberapa jam setelah ia dilantik, meminta agar jaksa dapat memberikan kesempatan kepada pemerintahan Trump yang baru untuk menentukan tindakan yang tepat terkait TikTok.

    Perintah eksekutif ini mengakhiri 48 jam manuver hukum dan intrik politik yang membuat jutaan pengguna TikTok merasa sedih dan kemudian kembali senang dengan nasib aplikasi favorit mereka yang berubah dengan cepat.

    Hubungan China-AS

    Perdebatan mengenai TikTok juga terjadi pada saat yang menegangkan dalam hubungan AS-RRT. Trump mengatakan bahwa ia berniat untuk mengenakan tarif terhadap China, tetapi juga mengindikasikan bahwa ia berharap untuk bisa berkomunikasi langsung dengan pemimpin China.

    Sementara itu, pemerintah China memberikan sinyal untuk berdiskusi dengan pemerintah AS demi membuat operasional TikTok aman di negara tersebut. Kementerian Luar Negeri China menegaskan AS harus bersungguh-sungguh mendengarkan suara nalar dan menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif bagi entitas pasar dari negara lain.

    Menanggapi permintaan Trump agar kepemilikian TikTok di AS sebanyak 50% diberikan ke investor AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada konferensi pers bahwa TikTok telah beroperasi di AS selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan pengguna AS.

    Hal ini telah memainkan peran positif dalam meningkatkan lapangan kerja dan konsumsi AS.

    “Jika menyangkut tindakan seperti operasi dan akuisisi bisnis, kami yakin tindakan tersebut harus diputuskan secara independen oleh perusahaan sesuai dengan prinsip pasar,” kata Mao.

    Jika hal ini melibatkan perusahaan China, hukum dan peraturan China harus dipatuhi, ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Akhir pekan lalu, layanan TikTok sempat diblokir di wilayah Amerika Serikat. Akibatnya, pengguna TikTok di negara tersebut tidak bisa mengakses platform video pendek itu untuk sementara waktu.

    Menariknya, momen pemblokiran tersebut ternyata menjadi waktu bagi para platform media sosial lain, terutama di Amerika Serikat, untuk mengumumkan kehadiran layanan yang mirip dengan TikTok.

    Salah satunya adalah X yang mengumumkan kehadiran tab khusus untuk video vertikal bagi pengguna di Amerika Serikat. Tab baru ini diletakkan di bagian bawah aplikasi, yang ditunjukkan dengan ikon tombol play.

    Dikutip dari Engadget, Selasa (21/1/2025), tab ini akan memudahkan pengguna untuk mengakses konten di aplikasi X. Sebelumnya, pengguna harus mengklik sebuah video, lalu menggulirkan ke atas atau ke bawah untuk melihat banyak konten.

    Pengembangan tab khusus ini disebut merupakan upaya X untuk meningkatkan pengalaman menonton video yang ada di platformnya. Sebelum tab khusus ini, sebelumnya perusahaan juga sempat merilis aplikasi TV khusus sendiri.

    Tidak hanya X, Instagram juga diketahui sempat memanfaatkan momen diblokirnya TikTok untuk meluncurkan fitur baru. Sebelum pemblokiran dilakukan, Instagram mengungkap mereka akan menambah durasi video yang diunggah di Reels.

    Menurut Head of Instagram Adam Mosseri, pengguna kini bisa mengunggah Reels dengan durasi hingga tiga menit, lebih panjang dari sebelumnya yang hanya 90 detik.

  • Elon Musk Buka Suara TikTok Batal Tutup, Desak China Lakukan Ini

    Elon Musk Buka Suara TikTok Batal Tutup, Desak China Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tidak memblokir Tiktok di negaranya. Namun, dia punya pandangan sendiri soal larangan tersebut.

    Di AS, Tiktok hampir diblokir karena pemerintah AS sebelumnya mewajibkan platform dijual dari perusahaan induknya Bytedance. Namun Trump yang baru saja dilantik malam tadi memastikan Tiktok bisa tetap beroperasi di AS.

    Sebaliknya, media sosial X ternyata dilarang oleh pemerintah China. Musk, yang memiliki X, ikut menyinggung soal larangan itu.

    Menurutnya jika Tiktok tetap bertahan di AS, sebaiknya aturan pemerintah China juga bisa diubah untuk X.

    “Sejak lama, saya menentang larangan Tiktok. Karena bertentangan dengan kebebasan berbicara,” kata dia dalam salah satu tweetnya.

    “Meski demikian sekarang Tiktok diizinkan beroperasi di AS, namun X tidak diizinkan beropasi di China adalah tidak seimbang. Ini perlu diubah,” ujar Musk melanjutkan.

    Tiktok sempat tak bisa diakses di AS mendekati batas waktu penjualan pada 19 Januari 2025, satu hari sebelum pelantikan Trump. Namun tak selang lama aplikasi berbagi video mulai bisa digunakan kembali.

    Dalam pernyataannya, Tiktok mengatakan Trump menjanjikan adanya ‘kejelasan’ dan ‘jaminan’ terkait hukuman tersebut. Tak lupa pihak platform juga mengucapkan terima kasih dengan upaya Trump.

    Tiktok juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Trump mencari solusi layanan tersebut bisa tetap beroperasi di AS.

    “Kami berterima kasih pada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan pada penyedia layanan, mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan Tiktok bagi 170 juta orang Amerika dan lebih dari 170 juta usaha kecil berkembang,” kata Tiktok, dikutip dari CNBC Internasional.

    (fab/fab)

  • Presiden Donald Trump Sebut Apple Siap Investasi Besar-Besaran di AS – Page 3

    Donald Trump Tunda Larangan TikTok sampai 75 Hari ke Depan, Ini Alasannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, yang salah satu isinya adalah penangguhan sementara undang-undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat (AS).

    Dengan perintah eksekutif tersebut, Departemen Kehakiman tidak akan memberlakukan “Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing” selama 75 hari, yang secara efektif memperpanjang jangka waktu untuk mencapai kesepakatan.

    “Waktu yang tidak tepat dari undang-undang tersebut, yang mulai berlaku selama jam-jam terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden, mengganggu kemampuan saya untuk menilai implikasi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri dari larangan Undang-Undang tersebut sebelum berlaku,” ujar Donald Trump memberikan alasan menunda larangan TikTok, dikutip Selasa (21/1/2025).

    Ia akan meninjau ‘informasi sensitif’ yang terkait dengan masalah keamanan nasional dan mengevaluasi tindakan mitigasi yang telah diambil TikTok hingga saat ini.

    Induk perusahaan TikTok, ByteDance, sebelumnya telah melakukan upaya bertahun-tahun (dikenal sebagai Project Texas) untuk memindahkan data pengguna AS ke server yang di-hosting oleh Oracle.

    Pengaturan tersebut dibuat setelah bernegosiasi dengan Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tetapi pembicaraan itu terhenti tahun lalu.

    TikTok (dan aplikasi ByteDance lainnya) offline pada Sabtu malam (18/1/2025), sebelum undang-undang tersebut mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025). Namun, penghentian TikTok hanya berlangsung beberapa jam.

    Layanan dipulihkan secara bertahap setelah Donald Trump berjanji untuk menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan undang-undang tersebut setelah ia dilantik pada Senin (20/1/2025).

    Ia menegaskan “Tidak akan ada tanggung jawab bagi perusahaan mana pun yang membantu mencegah TikTok ditutup sebelum perintah saya.” Donald Trump juga mengusulkan usaha patungan yang akan membuat kepentingan AS mengambil 50 persen saham di TikTok.