Perusahaan: TikTok

  • Anker Luncurkan Charger Mungil 25W, Harga Murah Cocok untuk Galaxy S25

    Anker Luncurkan Charger Mungil 25W, Harga Murah Cocok untuk Galaxy S25

    Jakarta

    Anker meluncurkan perangkat charger 25W USB-C. Charger mungil ini cocok digunakan untuk Galaxy S25 yang belum lama diumumkan atau iPhone.

    “Kami terus berupaya menyediakan teknologi pengisian daya yang tidak hanya cepat dan aman, tetapi juga mendukung gaya hidup pengguna yang serba praktis,” ujar Ridwan Hidayat, Country Manager Anker Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (27/1/2025).

    “Anker 25W USB-C Charger adalah bukti komitmen kami untuk menghasilkan produk yang unggul dalam performa dengan harga yang terjangkau.”

    Anker 25W USB-C Charger mengadopsi teknologi GaN (Gallium Nitride), sebuah material inovatif yang memungkinkan pengisian daya berperforma tinggi, dengan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan teknologi silikon konvensional. Teknologi GaN inilah yang menjadi kunci di balik ukuran charger yang ringkas namun mampu menghasilkan daya hingga 25W.

    Anker 25W USB-C Charger Foto: Anker

    Dengan output daya 25W, charger ini mampu mengisi daya smartphone dengan cepat. Sebagai gambaran, Anker 25W USB-C Charger dapat mengisi daya Samsung S24 dari 0% hingga 50% hanya dalam waktu 29 menit! Charger ini juga kompatibel dengan pengisian cepat iPhone, sehingga menjadi pilihan ideal bagi para pengguna gadget dari berbagai merek.

    Anker memahami bahwa portabilitas adalah faktor penting bagi pengguna modern. Oleh karena itu, Anker 25W USB-C Charger dirancang dengan ukuran 33% lebih kecil dibandingkan charger standar. Dimensi minimalis ini memudahkan pengguna untuk menyimpan dan membawa charger ke mana saja, baik di dalam saku, tas, maupun koper.

    Salah satu keunggulan utama Anker 25W USB-C Charger adalah kompatibilitas universalnya. Charger ini mendukung pengisian daya untuk berbagai perangkat, mulai dari ponsel Android, iPhone, tablet, hingga perangkat kecil lainnya yang menggunakan konektor USB-C. Dengan demikian, pengguna tidak perlu repot membawa banyak charger untuk perangkat yang berbeda.

    Anker 25W USB-C Charger Foto: Anker

    Anker mengutamakan keamanan pengguna dalam setiap produknya. Anker 25W USB-C Charger dilengkapi dengan sistem MultiProtect yang canggih. Sistem ini melindungi perangkat Anda dari berbagai risiko seperti over voltage, arus berlebih, dan panas berlebih, sehingga menjamin pengisian daya yang aman dan tanpa cemas.

    Anker 25W USB-C Charger dibanderol dengan harga Rp. 155.000, sebuah harga yang terjangkau untuk charger dengan teknologi dan fitur sekelasnya. Produk ini dapat dibeli melalui toko resmi Anker di berbagai platform e-commerce seperti Tokopedia, TikTok Shop, dan Shopee, serta gerai offline di seluruh Indonesia.

    (afr/afr)

  • Model AI Tiongkok Deepseek Kalahkan OpenAI hingga Meta, Amerika Panik? – Page 3

    Model AI Tiongkok Deepseek Kalahkan OpenAI hingga Meta, Amerika Panik? – Page 3

    Sekadar informasi, menurut laporan media setempat, laboratorium DeepSeek AI didirikan oleh Liang WenFeng. DeepSeek lahir dari pendanaan bernama High Flyer Quant yang mengelola aset sebanyak USD 8 miliar.

    Meski begitu, DeepSeek bukanlah satu-satunya perusahaan Tiongkok yang berupaya mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.

    Peneliti AI terkemuka di Tiongkok, Kai-Fu Lee belum lama ini mengungkapkan, startup mereka, 01.ai melatih model AI hanya dengan dana sebesar USD 3 juta.

    Selain itu, perusahaan induk TikTok, ByteDance juga merilis sebuah update model AI barunya yang mengklaim bisa mengungguli performa o1 milik OpenAI dalam sebuah tes benchmark.

    Menanggapi kebangkitan laboratorium dan startup AI Tiongkok, CEO Perplexity Aravind Srinivas mengatakan, “kebutuhan menjadi induk dari segala penemuan.”

    “Karena mereka harus menjari jalan keluar, pada akhirnya mereka berhasil membangun sesuatu yang jauh lebih efisien,” ungkapnya.

  • Video: Trump Mau Beli Tiktok, Diputuskan Dalam 30 Hari

    Video: Trump Mau Beli Tiktok, Diputuskan Dalam 30 Hari

    Video: Trump Mau Beli Tiktok, Diputuskan Dalam 30 Hari

  • Video: Kendali Operasional TikTok Bakal Pindah ke Oracle-Microsoft

    Video: Kendali Operasional TikTok Bakal Pindah ke Oracle-Microsoft

    Video: Kendali Operasional TikTok Bakal Pindah ke Oracle-Microsoft

  • Saingi TikTok, X Hadirkan Fitur Video Vertikal

    Saingi TikTok, X Hadirkan Fitur Video Vertikal

    Jakarta

    Beberapa hari lalu, X (dulu Twitter) meluncurkan konsep feed video vertikal khusus untuk pengguna di Amerika Serikat. Kini fitur ini sudah tersedia bertahap untuk pengguna secara global termasuk India, Australia, dan beberapa pasar Eropa.

    Dilansir detikINET dari Techcrunch, Senin (27/1/2025), seorang juru bicara X telah mengonfirmasi bahwa peluncuran global feed video vertikal saat ini sedang berlangsung.

    Fitur baru ini dapat diakses melalui tab khusus di aplikasi X, di mana fitur ini ditempatkan di sebelah tombol Grok. Juru bicara tersebut juga mengonfirmasi bahwa peluncuran ini khusus untuk iOS, yang berarti pengguna Android harus menunggu lebih lama.

    Awal pekan ini, X merilis umpan video vertikal di AS di tengah ketidakpastian seputar masa depan TikTok di pasar sebagai akibat dari ancaman pelarangan TikTok.

    Penegakan larangan tersebut saat ini sedang ditangguhkan karena Presiden AS Donald Trump memperpanjang tenggat waktu bagi TikTok untuk membuat kesepakatan yang akan menyerahkan sebagian kontrol kepada entitas AS, jika bukan divestasi penuh atas operasinya di AS, untuk melindungi kepentingan keamanan nasional.

    Selain menyediakan hiburan, fitur video baru ini juga memungkinkan X untuk menampilkan iklan setelah pengguna menelusuri beberapa video pendek.

    Hal ini membantu perusahaan menghasilkan pendapatan tambahan dengan membuat pengguna tetap terlibat dengan konten video, sebuah strategi yang umum digunakan di seluruh jejaring sosial, termasuk Instagram, TikTok, dan lainnya.

    Pengalaman video telah menjadi fokus utama bagi X secara umum. Tahun lalu, platform ini meluncurkan aplikasi TV yang berdiri sendiri untuk menampilkan video dari para kreator dan organisasi.

    X juga memungkinkan pengguna pada tahun 2022 untuk menggulir video pendek dengan mengetuk video di linimasa dan menggesernya ke atas.

    (jsn/jsn)

  • Perusahaan AI, Perplexity Ajukan Tawaran Baru untuk Akuisisi TikTok

    Perusahaan AI, Perplexity Ajukan Tawaran Baru untuk Akuisisi TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA – Perplexity AI, sebuah mesin pencari berbasis kecerdasan buatan, baru-baru ini mengajukan proposal terbaru mereka untuk melakukan merger dengan TikTok.

    Melansir dari Techcrunch, Senin (27/1/2025) dalam proposal terbaru tersebut akan memberikan pemerintah Amerika Serikat hingga 50% kepemilikan pada entitas baru yang terbentuk. 

    Adapun, tawaran terbaru ini menyusul sebuah proposal sebelumnya di mana Perplexity berencana untuk menciptakan sebuah perusahaan baru yang menggabungkan Perplexity, TikTok US, dan investor ekuitas tambahan. 

    Dalam tawaran yang telah direvisi, pemerintah AS akan menerima sahamnya setelah penawaran umum perdana yang diperkirakan bernilai US$300 juta. Sementara, ByteDance perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, kemungkinan akan mempertahankan sebagian kepemilikan.

    Sumber yang mengetahui tawaran tersebut juga mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa Perplexity melakukan revisi atas tawarannya setelah menerima masukan dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang sebelumnya menuntut agar TikTok dijual atau dilarang di AS karena masalah keamanan nasional.

    Keputusan ini datang setelah ancaman serius terhadap keberlanjutan TikTok di Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, ketika pemerintah memaksa ByteDance untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi larangan. 

    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, TikTok telah melewati tenggat waktu pada 19 Januari 2025 untuk mencapai pemisahan dari ByteDance, tetapi Presiden Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk memberikan perpanjangan 75 hari.

    Presiden terpilih Trump pun mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin (20/1) untuk memperpanjang batas waktu penjualan TikTok. Tak hanya itu, Trump juga menyarankan agar aplikasi tersebut dijual melalui usaha patungan, dengan kemungkinan pihak AS menguasai hingga 50% kepemilikan. 

  • Begini Curhatan Pengguna TikTok usai Aplikasi Aktif Lagi di AS: Rasanya Ada yang Janggal! – Page 3

    Begini Curhatan Pengguna TikTok usai Aplikasi Aktif Lagi di AS: Rasanya Ada yang Janggal! – Page 3

    Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa ia terbuka bagi Musk, yang merupakan sekutu dekat presiden dan membantu mengawasi inisiatif barunya tentang efisiensi pemerintah, untuk membeli TikTok, jika ia ingin melakukannya.

    Pengguna TikTok, Lisa Cline, mengatakan di Threads milik Meta bahwa ia mengalami masalah saat memposting video ke TikTok yang mengkritik Trump.

    “Saya mencoba memposting ini enam kali ke TikTok dan itu tidak mengizinkan saya karena sensor, semoga berhasil di sini,” kata Cline.

    Video tersebut merujuk pada tanggapan Trump kepada Uskup Episkopal Mariann Edgar Budde, pada kebaktian doa pelantikan di Katedral Nasional Washington, untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang “ketakutan”.

    Pengguna lainnya, Danisha Carter, mengatakan akunnya yang memiliki 2 juta pengikut ditangguhkan secara permanen tak lama setelah TikTok nonaktif. Ia diberitahu bahwa penyebabnya karena “beberapa pelanggaran kebijakan” ketika ia mencoba masuk setelah larangan dicabut.

    “Ini sangat ditargetkan secara politik,” kata Carter, seorang komentator politik dan sosial, yang mengatakan TikTok tidak akan menjelaskan keputusannya, yang katanya final.

    Siaran langsung terakhir Carter menyerukan para eksekutif teknologi kaya atas pengaruh mereka terhadap kampanye presiden Amerika dan bisnis AS.

     

  • Trump Sebut Keputusan Pembelian TikTok akan Diambil dalam 30 Hari ke Depan

    Trump Sebut Keputusan Pembelian TikTok akan Diambil dalam 30 Hari ke Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan keputusan mengenai masa depan TikTok di AS, yang kemungkinan akan diambil dalam waktu 30 hari ke depan. 

    Melansir dari Reuters, Senin (27/1/2025), Trump sedang bernegosiasi dengan sejumlah pihak terkait potensi pembelian TikTok dan keputusan mengenai masa depan aplikasi tersebut di AS.

    Adapun pemerintahan Trump sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan TikTok yang melibatkan perusahaan perangkat lunak Oracle dan sejumlah investor luar. 

    Dalam kesepakatan yang sedang dinegosiasikan, ByteDance, pemilik TikTok yang berbasis di Tiongkok, diperkirakan akan tetap mempertahankan sebagian saham, namun pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang sudah mengelola infrastruktur web TikTok di AS.

    Meskipun demikian, Trump menyatakan dalam komentarnya bahwa ia belum berbicara langsung dengan Larry Ellison, CEO Oracle, mengenai kesepakatan tersebut. 

    “Banyak orang berbicara dengan saya tentang pembelian TikTok, dan saya akan membuat keputusan mungkin dalam 30 hari ke depan,” kata Trump

    Diskusi mengenai TikTok ini dimulai setelah pemerintah AS mengeluarkan undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi potensi larangan terkait masalah keamanan data. 

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, sempat terancam ditutup setelah perintah eksekutif yang diberlakukan pada 19 Januari.

    Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengungkapkan bahwa struktur kesepakatan dengan Oracle masih fleksibel dan dapat berubah. 

    Dalam kesepakatan ini, manajemen TikTok diperkirakan akan tetap berada di tangan perusahaan, dengan Oracle mengawasi proses pengumpulan data dan perangkat lunak aplikasi.

    Trump juga menegaskan bahwa dirinya menginginkan AS memiliki kepemilikan 50% dalam usaha patungan yang akan mengelola TikTok. 

    Namun tantangan politik masih ada, dengan beberapa anggota Kongres menentang upaya larangan TikTok, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan berbicara. 

    TikTok sendiri menanggapi kekhawatiran ini dengan menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server yang dikelola oleh Oracle di ASndan keputusan moderasi konten juga dilakukan di negara tersebut.

  • Cara Menambah Like TikTok Gratis dan Cepat di 2025, Auto FYP

    Cara Menambah Like TikTok Gratis dan Cepat di 2025, Auto FYP

  • Alasan Warga AS Ramai-Ramai Jual iPhone Bekas yang Ada TikTok

    Alasan Warga AS Ramai-Ramai Jual iPhone Bekas yang Ada TikTok

    Jakarta, CMBC Indonesia – Aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS) memiliki status yang tidak jelas. Hal tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dengan menjual iPhone bekas yang berisi aplikasi TikTok dengan harga hingga puluhan ribu dolar.

    Meskipun layanan TikTok di negara Paman Sam tersebut mulai pulih setelah Presiden Donald Trump memperpanjang batas waktu untuk mencari pemilik baru. Namun karena masalah hukum yang tidak pasti, aplikasi TikTok masih menghilang dari Apple App Store dan Google Play Store di AS.

    Artinya, pengguna yang sudah terlanjur menghapus aplikasi TikTok setelah layanannya sempat ditutup pekan lalu saat ini kesulitan untuk download ulang aplikasi sosial media tersebut.

    Berbeda dengan penggna IPhone, pengguna Android bisa side loading dan instal APK TikTok dengan mudah.

    Warga AS kini ramai-ramai menjual Iphone yang memiliki aplikasi TikTok di eBay. Penelusuran dengan kata kunci ‘TikTok phone’ bahkan menampilkan lebih dari 24.000 hasil pencarian.

    Salah satunya adalah iPhone 12 Pro Max 256GB dengan aplikasi TikTok yang dijual dengan harga US$ 50.000 atau sekitar Rp 809 jutaan. Ada juga yang dijual dengan harga US$ 2.000 sampai US$ 5.000.

    Namun harga tersebut bukan harga tertinggi karena ada ponsel dengan aplikasi TikTok dan Capcut yang saat ini juga menghilang di toko aplikasi dengan harga US$ 4.970.400, dan beberapa ponsel lainnya ditawarkan seharga US$ 1 juta lewat sistem lelang. Tentu saja produk ini tidak ada yang menawar.

    Seperti diketahui, TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya tidak bisa diunduh di AS karena undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act yang disahkan mantan Presiden AS Joe Biden belum dicabut secara resmi.

    Mengutip halaman dukungan di App Store, Apple mengatakan mereka wajib mematuhi hukum di yurisdiksi tempatnya beroperasi. Namun, pengguna yang sudah memiliki aplikasi TikTok di iPhone tetap bisa menggunakan, tapi tidak bisa di-download ulang jika aplikasi dihapus atau dipulihkan saat mengaktifkan iPhone baru.

    Pembelian di aplikasi dan langganan baru tidak diizinkan di aplikasi TikTok di AS. Pengguna di AS juga tidak akan menerima update, yang artinya performa dan fungsi aplikasi mungkin menurun ke depannya.

    (ayh/ayh)