Perusahaan: TikTok

  • Harga dan Spesifikasi Huawei MatePad Pro 13.2 2025 di Indonesia

    Harga dan Spesifikasi Huawei MatePad Pro 13.2 2025 di Indonesia

    Jakarta

    Setelah dirilis secara global di Malaysia minggu lalu, kini Huawei memboyong MatePad Pro 13.2 2025 ke Indonesia.

    Tablet jagoan terbaru Huawei ini dijanjikan punya kemampuan layaknya sebuah PC, punya performa tinggi, tampilan memukau, serta dukungan aksesori yang lengkap. Huawei juga menghadirkan aplikasi WPS Office PC-level untuk meningkatkan produktivitas penggunanya.

    “Tablet flagship ini mampu menawarkan pengalaman produktivitas andal berkat inovasi revolusioner seperti Flexible OLED PaperMatte Display pertama di industri, aplikasi PC-level WPS Office 2.0, GoPaint, hingga HUAWEI Notes yang dapat memberikan pengalaman bekerja lebih komprehensif,” ujar Huiler Fan, CEO Huawei Device Indonesia.

    Spesifikasi Huawei MatePad Pro 13.2 2025 di IndonesiaLayar: PaperMatte OLED dengan ukuran 13,2 inch, resolusi 2.880 × 1.920 dan 1,07 miliar warna, gamut warna lebar P3, screen to body 94%, kecerahan 1.000 nitsRAM: 12GBMemori internal: 256/512GBChip: Kirin T92, Octa coreOS: HarmonyOS 4.3Kamera belakang: 50 MP (f/1.8 aperture, AF), 8 MP LED flash (wide angle, f/2.2 aperture, FF)Kamera depan: 16 MP (wide angle length, f/2.0 aperture, FF)Dimensi: 196,1 x 289,1 mmBerat: 580 gKetebalan: 5,5 mmKoneksi: WiFi 2.4 GHz and 5 GHz, Bluetooth 5.2, supports BLE, supports SBC, AAC, LDAC and L2HCBaterai: 10.100 mAhIsi kemasan: Tablet (baterai internal), keyboard magnetik pintar Huawei, adaptor Huawei SuperCharge, kabel USB type-c, panduan memulai cepat, kartu garansiWarna: Premium GoldHarga Huawei MatePad Pro 13.2 2025 di IndonesiaHuawei MatePad Pro 13.2: Rp 16.999.000

    Khusus untuk pembeli yang melakukan preorder, Huawei menyiapkan bonus khusus yaitu:

    Huawei FreeBuds 5Huawei Smart Magnetic KeyboardHuawei M-Pencil (3rd Gen)Huawei Bluetooth Mouse1 tahun VIP Service Guarantee

    MatePad Pro 13.2 akan tersedia di berbagai saluran penjualan resmi Huawei baik online maupun offline, termasuk Huawei Store , Tiktok Shop, Tokopedia, Blibli, Shopee, Eraspace, dan Datascrip Mall.ID untuk saluran penjualan online, dan Huawei Authorized Experience Store, Erafone, Urban Republic, Blibli Store, dan rekanan penjualan offline lainnya.

    Bagi konsumen yang membeli Huawei MatePad Pro 13.2 di Huawei Store, konsumen akan mendapatkan promo menarik lainnya, seperti opsi pembayaran yang fleksibel dengan bunga 0% hingga 12 bulan. Selain itu, untuk memberikan pengalaman eksklusif, konsumen juga dapat melakukan blind pre-order yang akan dibuka mulai hari ini, 19 Februari 2025 dengan deposit Rp 300.000 di Huawei Store, yang memberi hak pengiriman prioritas sehingga konsumen bisa
    menerima produknya lebih awal.

    Tak hanya itu, konsumen juga akan mendapatkan garansi perpanjangan satu tahun secara gratis. Pembayaran final, pre-order, dan pengiriman akan dilakukan pada 26 Februari 2025, dimulai pada pukul 15.00 WIB.

    (asj/fay)

  • Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa Megapolitan 26 Februari 2025

    Momen Supian Suri Cuci Sepatu Sendiri di Retreat Magelang, Kaku dan Penuh Tawa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ada momen menarik yang terjadi dalam Retreat Kepala Daerah di Magelang. Bukan hanya kegiatan serius, tapi juga momen langka di mana para pejabat harus melakukan segala sesuatunya sendiri.
    Wali Kota Depok, Supian Suri, tertangkap kamera sedang mencuci sepatu pantofel hitamnya sendiri.
    Video momen ini diunggah oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya melalui akun TikTok pribadinya, @Bimaarya.Official, pada Selasa (25/2/2025).
    Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik itu, terlihat Supian Suri tengah serius mengelap sepatu hitamnya dengan kain oranye di depan barak penginapan.
    Namun, fokusnya langsung buyar saat Bima Arya mendekat dan melontarkan candaan.
    “Ini pasti jarang bersihin sepatu sendiri. Setiap hari bersihin sepatu sendiri nggak?” tanya Bima, menggoda Supian yang terlihat kaku.
    Sambil tertawa, Supian menjawab jujur.
    “Iya, siap. Tapi kalau di rumah, sih, kadang-kadang ada yang bersihin duluan,” kata Supian sambil tertawa.
    “Bukan kadang-kadang. Pasti setiap hari sudah ada yang bersihin duluan,” sambung Bima.
    Momen ini langsung mengundang tawa. Supian pun mengakui kalau dia memang agak canggung membersihkan sepatunya sendiri.
    “Kaku sih karena ada Pak Wamen,” ucapnya sambil tersenyum.
    Selain Supian, dalam video tersebut juga terlihat beberapa kepala daerah lainnya yang tengah beraktivitas mandiri.
    Ada yang sedang menyapu halaman depan barak dengan pengki putih, sementara yang lain tampak asik jogging dengan mengenakan kaus putih berlengan panjang.
    Bima yang aktif didokumentasikan momen-momen unik ini juga mendatangi sekelompok kepala daerah yang sedang duduk santai di depan barak hijau bernomor E1/12.
    Salah satu dari mereka terlihat memakai singlet putih dan duduk dengan kaki terlipat di bangku panjang.
    Saat sadar dirinya direkam, pejabat tersebut langsung tersipu malu dan buru-buru masuk ke dalam barak, disambut gelak tawa yang semakin meramaikan suasana.
    Dengan konsep retreat yang membebaskan para kepala daerah dari fasilitas-fasilitas mewah dan ajudan pribadi, mereka dituntut untuk lebih mandiri.
    Dari mencuci sepatu, menyapu halaman, hingga jogging santai, semua harus dilakukan sendiri.
    Bima Arya dalam unggahannya menuliskan caption yang cukup menggugah.
    “Tanpa ajudan, kepala daerah harus menyiapkan segala sesuatunya secara mandiri. Mulai dari makan, sampai nyuci sepatu sendiri. Semoga semangat ini adalah semangat bersih dan melayani,” kata Bima dalam keterangan videonya.
    Retreat kepala daerah di Magelang ini berlangsung hingga 28 Februari 2025, diikuti oleh sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seni Madihin, Warisan Budaya Banjar Tetap Hidup pada Era Modern

    Seni Madihin, Warisan Budaya Banjar Tetap Hidup pada Era Modern

    Penampilan Madihin dalam acara ini menunjukkan bahwa seni tradisional masih mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menarik perhatian generasi muda.

    Selain melalui acara budaya, Madihin juga semakin dikenal luas berkat kehadirannya di media sosial. Para pemadihin modern mulai memanfaatkan platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk membagikan pertunjukan mereka kepada audiens yang lebih luas.

    Hal ini memberikan angin segar bagi keberlanjutan seni Madihin, karena anak muda yang mungkin sebelumnya tidak familiar dengan seni ini menjadi lebih mengenalnya melalui konten-konten yang mudah diakses dan dikemas dengan cara yang menarik.

    Meski demikian, tantangan tetap ada dalam upaya melestarikan Madihin. Perubahan gaya hidup, arus globalisasi, serta minimnya regenerasi seniman tradisional menjadi beberapa faktor yang perlu diatasi agar seni ini tidak mengalami kepunahan.

    Untuk itu, peran aktif berbagai pihak sangat diperlukan, mulai dari pemerintah, komunitas seni, hingga masyarakat umum dalam memberikan ruang bagi Madihin untuk terus berkembang.

    Kegiatan-kegiatan seperti festival budaya, pelatihan seni, hingga kompetisi Madihin bagi anak muda dapat menjadi langkah nyata dalam memastikan bahwa seni ini tetap hidup dan relevan di masa mendatang.

    Sebagai bagian dari warisan budaya Nusantara, Madihin bukan sekadar hiburan, melainkan juga sebuah media yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Banjar.

    Dengan terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, seni Madihin memiliki peluang besar untuk tetap eksis dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita semua turut serta dalam menjaga dan mempromosikan seni ini agar tetap lestari di tengah dinamika budaya modern.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Viral Siswa Belajar Renang di Tanah, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tak Paham Esensi, Kepsek: Itu Simulasi

    Viral Siswa Belajar Renang di Tanah, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tak Paham Esensi, Kepsek: Itu Simulasi

    TRIBUNJATIM.COM – Sebuah video siswa SD yang praktek berenang di halaman sekolah akhirnya mendapat perhatian Dedi Mulyadi.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah.

    Seperti diketahui, video itu viral karena narasi yang beredar menyebut orang tua siswa tampak keberatan akibat dimintai uang.

    Dedi Mulyadi, menanggapinya lewat media sosial di sela-sela kegiatannya retreat di Magelang, Jawa Tengah.

    Menurut Demul, hal itu seharusnya tidak terjadi jika guru mengerti esensi pendidikan yang sebenarnya.

    Ia menjelaskan, larangan yang ia sampaikan itu bukan soal renangnya.

    Melainkan soal biaya renang yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.

    Sebelumnya viral di media sosial, puluhan siswa SD berbaring di lapangan sekolah.

    Para siswa itu kemudian melakukan gerakan seperti sedang berenang.

    Puluhan siswa melakukan gerakan itu sesuai dengan instruksi guru yang ada di antara mereka.

    Video itu kemudian dinarasikan seolah kegiatan renang dilakukan di sekolah karena adanya larangan kegiatan renang.

    “Imbas dihentikannya kegiatan renang, karena banyak orangtua protes.

    Praktek renang dilaksanakan di lapangan,” bunyi tulisan di video.

    Kemudian disampaikan juga pada narasi bahwa seharusnya biaya renang bisa menggunakan dana BOS.

    TAK PEDULI DICACI – Tangkapan layar unggahan akun Instagram Dedi Mulyadi, @dedimulyadi17, Senin (24/2/2025). Ia mengaku rela dicaci imbas polemik study tour. (Instagram/dedimulyadi71)

    “Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat 900rb/siswanya dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler,” tulisnya lagi.

     Menangapi itu, Dedi Mulyadi pun memberikan komentarnya di sela-sela kegiatan retret di Akmil Magelang.

    “Saya melihat postingan guru olahraga memposting kegiatan anak-anak Sedang berenang yang dilakukan di atas lantai dan di atas meja,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Bogor, Selasa.

    Demul pun mengaku tahu maksud dan tujuan pembuatan video tersebut.

    “Tetapi justru itu adalah melambangkan bahwa guru tersebut tidak ngerti esensi pendidikan dan arah pendidikan,” kata dia lagi.

    DEMUL SOAL LARANGAN RENANG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah. (Tribun Bogor)

    Dedi Mulyadi juga menjelaskan, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan oleh guru pelajaran olahraga selain renang.

    “Ada lari bisa ditekuni, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, dan beragam olahraga lain yang bisa dilakukan termasuk senam dan sejenisnya,” kata dia.

    Demul pun menegaskan bahwa keluhan orangtua bukan soal renangnya, tapi soal biayanya.

    “Saya sampaikan bahwa keluhan orangtua selama ini bukan mengeluhkan renangnya, tapi mengeluhkan kolektifitas pembelian tiket renang yang dikoordinatorkan oleh guru, yang bekerja sama dengan kolam renang,” bebernya.

    Sehingga menurut Demul, seharusnya kegiatan berenang bisa tetap dilakukan asal guru tidak ikut campur dalam pembayaran.

    “Jadi guru bisa tetap melakukan kegiatan renang, tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup Anda tunggu saja di kolam renangnya, mereka membeli tiket sendiri dan datang dengan sendirinya penuh kesadaran,” ungkap Demul lagi.

    Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

    “Selanjutnya, apablia orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya,” tandasnya.

    Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

    Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

    Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat,” kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

    Mimi mengungkap, teori itu berlangsung selama beberapa minggu sebelum akhirnya praktik di kolam renang.

    “Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata dia.

    Sebelumnya, di media sosial memang viral penampakan puluhan siswa tengah berlatih renang di lapangan sekolah.

    Video siswa berenang di lapangan itu bertuliskan imbas protes dari orang tua karena pungutan uang kegiatan di sekolah.

    Selain itu dalam narasi video yang memperlihatkan para murid sekolah dasar di Karawang, Jawa Barat belajar renang di lapangan sekolah viral di media sosial.

    Tribun Jabar melakukan penulusuran, ternyata peristiwa dalam video itu terjadi di SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SDN Pinayungan II Mimi Martiningsih mengatakan narasi yang beredar di media sosial tidak lah benar jika hal itu merupakan protes.

    Dia mengatakan, video aksi para murid berenang di lapangan merupakan simulasi terhadap pembelajaran renang.

    “Itu hanya merupakan simulasi aja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air, masa renang di darat,” kata Mimi di SD Negeri Pinayungan II, Senin (24/2/2025).

    BERENANG DI TANAH – Potongan video siswa berenang di lapangan. Kepala SD Negeri Pinayungan II Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Mimi Martiningsih membenarkan video itu ada di lingkungan sekolah mereka. Mimi mengatakan kalau video para murid berenang di lapangan itu merupakan simulasi terhadap pembelajaran renang. (TribunJabar.ID)

    Mimi menyebut kegiatan teori tersebut berlangsung beberapa minggu lalu.

    Kegiatan teori atau simulasi dilakukan sebelum praktinya di lakukan di kolam renang.

    “Pertama di sini dulu (di sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata Mimi.

    Mimi menyebut sejauh ini tidak ada tanggapan soal kegiatan tersebut dari wali murid. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sosok Jasun Biber Penyanyi yang Diproduseri Denny Caknan, Dulunya Kuli Asal Wonogiri

    Sosok Jasun Biber Penyanyi yang Diproduseri Denny Caknan, Dulunya Kuli Asal Wonogiri

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Jasun Biber penyanyi yang kini diproduseri oleh Denny Caknan.

    Pemuda yang kini berganti nama jadi Jasun Marju ini ternyata dulu pernah menjadi kuli.

    Namun Ia kini produser oleh penyanyi Pop Jawa Denny Caknan di DC Production.

    Dalam peran barunya ini, Denny memperkenalkan Jasun Biber sebagai talent pertamanya. 

    Setelah bergabung dengan DC Production, Jasun yang sebelumnya dikenal di TikTok dengan nama Jasun Biber kini berganti nama menjadi Jasun Marju.

    “Saya yang akan memproduseri Jasun. Saya yang mengurusi video klipnya. Jasun yang nyanyi. Jasun orang pertama yang menyanyikan lagu-lagu dari ciptaan Denny Caknan,” ungkap Denny pada Selasa (25/2/2025).

    Sebelum berkolaborasi dengan Denny, Jasun telah memiliki popularitas di TikTok dan meraih beberapa penghargaan berkat bakatnya dalam bernyanyi.

    Kesuksesan Jasun di platform tersebut menarik perhatian Denny untuk memproduserinya.

    “Saya merasa tidak akan kesusahan membina Jasun. Visinya sama dengan saya.”

    “Visi itu saya rasakan setelah mengenal Jasun dalam 3-4 bulan terakhir. Dan dia mampu berkembang,” tambah Denny.

    Jasun Marju, yang berasal dari Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa perubahan nama belakangnya dari Biber menjadi Marju adalah sebagai penghormatan kepada ayahnya.

    “Marju merupakan nama ayah saya, sosok yang berjasa besar untuk saya sampai saat ini,” kata Jasun.

    Sebelumnya, Jasun sempat bekerja sebagai kuli selama lima tahun. Namun, berkat dukungan ayahnya yang menjadi sopir taksi di Jakarta, Jasun berhasil meniti karier sebagai penyanyi lagu Jawa yang terkenal.

    “Bismillah, nama panggung saya ke depan Jasun Marju,” ujarnya. Meskipun menjadi penyanyi pertama yang diproduseri Denny, Jasun tidak merasa terbebani.

    Sebaliknya, ia merasa bangga karena Denny, yang sebelumnya ia anggap sebagai idola, kini berperan sebagai kakak yang membimbingnya.

    “Mas Denny menjadi seorang kakak yang benar-benar membimbing dalam segala hal. Mulai dari cara bernyanyi, sampai cara manggung,” kata Jasun dengan penuh rasa syukur. (*)

  • Trump Pantang Mundur, Blokir China Makin Ganas

    Trump Pantang Mundur, Blokir China Makin Ganas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump makin ganas ‘menghukum’ China dengan berbagai kebijakan. Tak cuma menaikkan tarif tambahan impor barang China 10%, meminta kepemilikan saham 50% atas TikTok, tetapi juga melancarkan pembatasan ekspor chip dan alat pembuat chip canggih.

    Pemblokiran akses chip ke China sudah digencarkan sejak pemerintahan Joe Biden. Namun, di tangan Trump, kebijakan ini terus diperketat.

    Terbaru, pemerintahan Trump berencana kembali memperketat pembatasan semikonduktor ke China yang melanjutkan upaya Biden. Tujuannya menghambat perkembangan industri teknologi China sejara keseluruhan, menurut laporan Bloomberg.

    Beberapa pejabat AS baru-baru ini dilaporkan bertemu dengan petinggi Jepang dan Belanda. Mereka mendiskusikan pembatasan engineer Tokyo Electron dan ASML untuk memelihara peralatan semikonduktor di China, menurut laporan tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (25/2/2025).

    Beberapa pejabat pemerintahan Trump juga berencana melakukan pembatasan lebih jauh atas jumlah dan tipe chip Nvidia yang bisa diekspor ke China tanpa lisensi, menurut sumber dalam yang familiar dengan isu ini.

    Juru bicara Nvidia dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, menolak berkomentar atas laporan Bloomberg.

    Tokyo Electron, ASML, Gedung Putih, dan Kementerian Perdagangan Luar Negeri Belanda, tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Ambisi Trump adalah mempersatukan sekutu-sekutu kunci untuk mendukung kebijakan AS membatasi akses teknologi ke China. Diharapkan para pemasok chip dan alat chip di negara sekutu bisa turut memblokir China, seperti yang dilakukan perusahaan AS, yakni Lam Research, KLA, dan Applied Materials.

    (fab/fab)

  • Tuka Tuku, Marketplace UMKM Purbalingga yang Dukung Produk Lokal

    Tuka Tuku, Marketplace UMKM Purbalingga yang Dukung Produk Lokal

    TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA – UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan sektor yang layak mendapat perhatian pemerintah.

    Selain membantu mengurangi angka pengangguran, keberadaan UMKM juga menjadi ciri khas tersendiri bagi suatu daerah.

    Salah satu upaya pemerintah untuk mendukung UMKM di Purbalingga adalah dengan menghadirkan Tuka Tuku.

    Tuka Tuku merupakan marketplace khusus bagi pelaku UMKM Purbalingga yang bertujuan memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan mereka.

    “UMKM di Purbalingga banyak, jadi kita jadikan satu di Tuka Tuku ini. Tuka Tuku sebetulnya merupakan pusatnya UMKM Purbalingga,” ujar Lia Kurniasih, admin Tuka Tuku Purbalingga, kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (25/2/2025).

    Marketplace ini berdiri sejak Agustus 2019 dan awalnya bekerja sama dengan Bukalapak untuk membantu pemasaran produk UMKM lokal.

    Selain memiliki toko offline di kompleks Taman Usman Janatin Purbalingga, Tuka Tuku juga hadir di beberapa platform online seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan TikTok.

    “Kita ada di beberapa platform, tapi saat ini fokusnya di Shopee dan TikTok karena lebih banyak penjualan dari situ,” jelas Lia.

    Produk yang dijual di Tuka Tuku mayoritas berupa produk olahan kering dari UMKM Purbalingga.

    “Di sini kita hanya menjual produk-produk kering supaya lebih awet,” tambahnya.

    Beberapa produk yang tersedia antara lain cocktail, olahan nanas, aneka sambal, kopi, olahan lele, dan lainnya.

    “Selain menjual aneka ragam produk UMKM, produk-produk di sini juga menjadi ikon khas Purbalingga seperti makaroni dan olahan nanas. Jadi kalau orang ke Purbalingga mau beli oleh-oleh yang terkenal, bisa beli di sini,” ujar Lia.

    Produk yang dijual di Tuka Tuku berasal dari berbagai kecamatan di Purbalingga.

    “Setiap kecamatan ada, dan mereka biasanya tidak hanya punya satu produk. Misalnya olahan lele bisa dibuat jadi abon, pastel, atau ladreg yang berasal dari duri ikan,” jelas Lia.

    Selain makanan, Tuka Tuku juga menjual berbagai kerajinan tangan seperti tempat sendok dari bambu, cobek kayu, patung Soedirman, dan blangkon.

    Strategi pemasaran Tuka Tuku dilakukan melalui iklan berbayar dan promosi live di platform online.

    Selain itu, pihak Tuka Tuku juga memasukkan produk UMKM ke mitra seperti toko oleh-oleh di berbagai daerah.

    “Selain produk masuk ke sini, kita juga menaruh produk Tuka Tuku ke mitra atau tempat oleh-oleh di beberapa daerah. Tujuannya agar produk lebih laku dan orang tahu bahwa ini produk UMKM Purbalingga. Beberapa produk juga sudah masuk ke Alfamart dan Indomaret,” ungkapnya.

    Promosi live di platform online biasanya dibantu oleh PLUT Purbalingga dan dilakukan oleh siswa PKL.

    Live streaming dilakukan setiap hari untuk meningkatkan penjualan produk.

    Bagi pelaku UMKM Purbalingga yang ingin bergabung dengan Tuka Tuku, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

    Persyaratan tersebut antara lain memiliki KTP asli domisili Purbalingga, sertifikat PIRT, dan produk memiliki masa kedaluwarsa minimal tiga bulan.

    “Yang penting tiga itu dulu, KTP Purbalingga, PIRT, dan expired minimal tiga bulan. Jika belum memiliki sertifikat halal, kami bisa bantu. Untuk packaging juga tidak masalah jika masih sederhana, karena kami bisa membantu membuat desain yang lebih menarik,” pungkasnya.

  • Ancaman Dedi Mulyadi Copot Kepsek yang Bandel Berangkatkan Muridnya Study Tour: Tidak Segan

    Ancaman Dedi Mulyadi Copot Kepsek yang Bandel Berangkatkan Muridnya Study Tour: Tidak Segan

    TRIBUNJATIM.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram hingga terancam mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

    Dedi Mulyadi geram akibat pelaksanaan study tour yang dilakukan oleh sekolah SMK/SMA/MAN di Jawa Barat.

    Hal ini membuat ratusan kepala sekolah terancam dicopot dari jabatannya.

    Dedi Mulyadi memberikan Surat Edaran Gubernur tentang pelaksanaan study tour.

    Diketahui ada 111 SMA dan 22 SMK yang “ngotot” melaksanakan study tour ke luar provinsi.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi baru saja dilantik.

    Melansir dari Tribunnews.com, senin (24/2/2025) Dedi Mulyadi mengatakan ancaman pencopotan tersebut lantaran didasarkan pada surat edaran PJ Gubernur Lama terkait piknik ke luar provinsi.

    “Itu (dibuat) ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater (Subang),” kata Dedi

    “Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen,” lan.jut Dedi.

    Tentang pencopotan kepala sekolah, Dedi menjelaskan nantinya mereka bisa kembali menjadi guru biasa.

    Namun, saat ini, kata Dedi, pihaknya masih memerintahkan Inspektorat Jabar melakukan audit untuk menyimpulkan, sanksi apa yang akan diberikan terhadap kepala sekolah SMA/SMK yang melanggar aturan study tour.

    Sebab, meskipun ia memperingatkan akan mencopot kepala sekolah SMA/SMK yang melanggar aturan soal study tour, jelas Dedi, kewenangan memberhentikan permanen tetap berada di tangan Dinas Pendidikan.

    “Enggak ada problem, sama juga rektor bisa jadi dosen biasa. Politisi, mantan Ketua DPRD bisa jadi anggota biasa,” jelas dia, dikutip dari Kompas.com.

    “Kan kewenangan pemberhentian atau penonaktifan itu kewenangan kepala dinas pendidikan. Dan kepala dinas pendidikannya sudah menandatangani surat penonaktifan sementara karena sekolahnya akan diaudit.”

    “Nanti dari audit yang dilakukan Inspektorat kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan,” tutur Dedi.

    Tak hanya memerintahkan Inspektorat Jabar, Dedi juga meminta meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar untuk mencari sekolah mana saja yang mengadakan study tour ke luar provinsi.

    Dedi sekali lagi menekankan pihaknya akan menonaktifkan kepala sekolah yang melanggar aturan, sampai audit selesai dilakukan.

    “Pokoknya berlaku seluruh, bukan hanya SMAN 6 (Depok) saja, seluruh SMA yang kemarin memberangkatkan ke luar provinsi Jabar untuk study tour hari ini kita nonaktifkan dulu, semua,” tegas Dedi.

    Pengamat: Dedi Mulyadi Harus Beri Penjelasan

    Tentang keputusan Dedi Mulyadi menonaktifkan kepala sekolah yang melaksanakan study tour ke luar provinsi, pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, memberikan tanggapannya.

    Ia menilai Dedi seharusnya memberikan penjelasan terkait larangan study tour ke luar provinsi.

    “Kalau dilarang saya kira mesti dijelaskan dahulu karena apanya.”

    “Saya pikir sebetulnya bukan masalah study tour, melainkan hal lain yang dirasa memberatkan orang tua siswa, semisal uang administrasi atau lainnya,” kata Cecep, Minggu (23/2/2025).

    Cecep juga menyarankan agar aturan mengenai study tour dibuat lebih detail lagi.

    Ia berharap Dedi bisa berdiskusi dengan pihak terkait untuk bisa menentukan seperti apa regulasi mengenai study tour.

    Pihak terkait yang dimakud Cecep di antaranya adalah sekolah, orang tua, hingga agen travel.

    “Nanti kan akan keluar tuh SOP dan lainnya. Lalu, sisi kebijakan studi dilihat metodologi, kan itu (study tour) sebagai metode pembelajaran mengenalkan anak-anak pada lingkungan luar.”

    “Tapi, kan soal jaraknya enggak melulu harus jauh, bisa juga yang dekat, namun tetap berkaitan dengan mata pelajarannya,” jelasnya.

    Cecep juga mengaku tak setuju, jika study tour lebih banyak wisata ketimbang pembelajarannya.

    Karena itu, Cecep mengimbau pihak sekolah agar memperbanyak porsi belajar saat study tour berlangsung.

    “Lalu, jangan sering-sering juga study tour, serta jangan jauh-jauh, bisa lingkup kecil, namun masuk dengan mata pelajarannya,” ujarnya. 

    Cecep, pada prinsipnya, berharap Dedi bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, termasuk memberhentikan kepala sekolah terkait study tour.

    Sebab, menurut dia, pemberhentian kepala sekolah justru tidak menyelesaikan masalah.

    Ia menilai mengedepankan dialog lebih penting ketimbang buru-buru mencopot kepala sekolah dari jabatannya.

    “Saya kira harus dipertimbangkan ulang. Sebab, dengan tindakan pecat begitu enggak menyelesaikan masalah.”

    “Mesti diajak berdialog dengan berbagai pihak guna menghasilkan solusi yang terbaik.”

    “Jadi, Pak Dedi harus pikirkan bagaimana pendidikan Jabar ini bisa istimewa ke depan,” pungkas Cecep.

    Dedi Mulyadi geram lihat praktik renang di halaman sekolah

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram melihat siswa SD melakukan praktik renang di halaman sekolah.

    Dedi Mulyadi mengomentari soal siswa SD di Karawang yang berlatih renang di lapangan sekolah.

    Berdasarkan narasi, latihan itu dilakukan karena orang tua tak setuju adanya praktik renang di kolam renang.

    Menanggapi itu, Dedi Mulyadi kesal karena masih banyak olahraga yang bisa dilakukan selain renang.

    Usai viral kepala sekolah pun memberikan klarifikasi.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video siswa SD yang melakukan praktek renang di halaman sekolah.

    Menurut Demul, hal itu seharusnya tidak terjadi jika guru mengerti esensi pendidikan yang sebenarnya.

    Ia menjelaskan, larangan yang ia sampaikan itu bukan soal renangnya.

    Melainkan soal biaya renang yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.

    Sebelumnya viral di media sosial, puluhan siswa SD berbaring di lapangan sekolah.

    Para siswa itu kemudian melakukan gerakan seperti sedang berenang.

    Puluhan siswa melakukan gerakan itu sesuai dengan instruksi guru yang ada di antara mereka.

    Video itu kemudian dinarasikan seolah kegiatan renang dilakukan di sekolah karena adanya larangan kegiatan renang.

    “Imbas dihentikannya kegiatan renang, karena banyak orangtua protes.

    Praktek renang dilaksanakan di lapangan,” bunyi tulisan di video.

    Kemudian disampaikan juga pada narasi bahwa seharusnya biaya renang bisa menggunakan dana BOS.

    “Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat 900rb/siswanya dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler,” tulisnya lagi.

    Menangapi itu, Dedi Mulyadi pun memberikan komentarnya di sela-sela kegiatan retret di Akmil Magelang.

    “Saya melihat postingan guru olahraga memposting kegiatan anak-anak Sedang berenang yang dilakukan di atas lantai dan di atas meja,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025).

    Demul pun mengaku tahu maksud dan tujuan pembuatan video tersebut.

    “Tetapi justru itu adalah melambangkan bahwa guru tersebut tidak ngerti esensi pendidikan dan arah pendidikan,” kata dia lagi.

    Dedi Mulyadi juga menjelaskan, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan oleh guru pelajaran olahraga selain renang.

    “Ada lari bisa ditekuni, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, dan beragam olahraga lain yang bisa dilakukan termasuk senam dan sejenisnya,” kata dia.

    Demul pun menegaskan bahwa keluhan orangtua bukan soal renangnya, tapi soal biayanya.

    “Saya sampaikan bahwa keluhan orangtua selama ini bukan mengeluhkan renangnya, tapi mengeluhkan kolektifitas pembelian tiket renang yang dikoordinatorkan oleh guru, yang bekerja sama dengan kolam renang,” bebernya.

    Sehingga menurut Demul, seharusnya kegiatan berenang bisa tetap dilakukan asal guru tidak ikut campur dalam pembayaran.

    “Jadi guru bisa tetap melakukan kegiatan renang, tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup Anda tunggu saja di kolam renangnya, mereka membeli tiket sendiri dan datang dengan sendirinya penuh kesadaran,” ungkap Demul lagi.

    Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

    “Selanjutnya, apabila orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya,” tandasnya.

    Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

    Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

    Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat,” kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

    Mimi mengungkap, teori itu berlangsung selama beberapa minggu sebelum akhirnya praktik di kolam renang.

    “Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata dia.

    Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktik renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

    Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

    Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

    “Itu hanya simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air. Masa renang di darat,” kata Mimi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

    “Pertama di sini dulu (sekolah), nanti baru renang di tempat renang,” kata dia.

    Dedi Mulyadi rela dicaci

    Dedi Mulyadi rela dicaci terkait polemik study tour di SMAN 6 Depok.

    Polemik study tour SMAN 6 Depok berbuntut panjang. Meski telah dilarang, ratusan siswa tetap berangkat ke Surabaya, Malang, dan Bali.

    Akibatnya, Kepala SMAN 6 Depok, SF dicopot, sementara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang bersikap tegas dalam pelarangan ini justru mendapat banyak kritik.

    Menanggapi hal tersebut, Dedi menegaskan, tak mempermasalahkan cibiran yang datang kepadanya. Ia menilai langkah tegas ini diambil demi kebaikan siswa dan orangtua.

    “Saya enggak ada masalah dicaci maki, dibilang Dedi Muliadi atau apa pun. Karena saya ini orangtua, tindakan yang saya lakukan adalah untuk kebaikan semua,” ujar Dedi melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, dikutip Senin (24/2/2025).

    Mencegah beban finansial orangtua

    Salah satu alasan utama Dedi Mulyadi melarang study tour adalah demi meringankan beban ekonomi orangtua siswa.

    Ia mengungkapkan, bagi keluarga yang hidup pas-pasan, biaya study tour bisa menjadi tekanan yang berat.

    “Anda para siswa yang kaya-kaya mungkin tidak ada masalah dengan keuangan keluarga, tetapi bagi mereka yang orang tuanya hidupnya pas-pasan, buat makan pun susah, itu menimbulkan beban utang, bank emok, pinjol, bank Keliling,” kata Dedi.

    Dedi juga mempertanyakan urgensi perjalanan ke luar provinsi dengan dalih kunjungan industri, padahal Jawa Barat sendiri memiliki banyak industri yang bisa dikunjungi.

    “Industri itu di Jabar paling banyak. Orang-orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur bekerja di kawasan industri Jawa Barat. Kok orang Jawa Barat studinya ke luar Jawa?,” ucap Dedi.

    KEPSEK SMAN 6 DEPOK DIPECAT – Siti Faizah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok dipecat gegara study tour Rp 3,5 juta. (KOLASE Dok Tim Dedi Mulyadi – Instagram.com/@sman6.depokofficial)

    Ratusan siswa tetap berangkat, kepsek dicopot

    Meskipun sudah ada larangan dari Dedi, sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap melaksanakan study tour ke Jawa Timur dan Bali.

    Setiap siswa dikenakan biaya Rp 3,8 juta dengan sistem subsidi silang.

    Akibatnya, Dedi mencopot Kepala SMAN 6 Depok, yang tetap memberangkatkan siswa. Ia menegaskan aturan yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi.

    “Apa tindakannya? Kami sudah memerintahkan UPTD dan Inspektorat untuk menelusuri sejauh mana pelanggaran yang dilakukan. Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen,” kata Dedi.

    Keputusan ini mendapat berbagai reaksi. Sebagian pihak mendukung langkah tegas Dedi, tetapi tidak sedikit pula yang mengecamnya.

    Namun, Dedi tetap berpegang pada prinsipnya bahwa kebijakan ini demi kebaikan bersama.

    “Seluruh kemarahan itu suatu saat akan menjadi kebahagiaan ketika Anda sudah dewasa, ketika anda sudah bisa merasakan makna dari sikap orangtua yang membangun arah pendidikan yang jelas,” kata Dedi.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

     

  • 5 Fakta Sosok Kades Wiwin, Viral Tertawakan Bingkisan Bupati, Pamer Rumah Mewah: Masa Muda Sultan

    5 Fakta Sosok Kades Wiwin, Viral Tertawakan Bingkisan Bupati, Pamer Rumah Mewah: Masa Muda Sultan

    TRIBUNJATIM.COM –  Inilah beberapa fakta tentang sosok Kepala Desa (Kades) Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari. 

    Sosoknya belakangan viral di media sosial karena terekam kamera meledek bingkisan dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan wakilnya, Jaro Ade.

    Video Wiwin Komalasari meledek bingkisan tersebut bahkan beredar viral di media sosial. Dikutip dari Tribun-Jatim.com dari video yang beredar, Wiwin tampak mengenakan baju dinas lengkap.

    Ia juga memakai kacamata hitam. Saat sedang berjalan, tampak pula Kades lain yang menenteng goodie bag warna putih.

    “Ini baru kali ini saya berkat. Bawa berkat enggak? Aduh seumur-umur, mau llihat enggak nih bawa berkat,” kata Kades Wiwin.

    Dinarasikan bahwa bingkisan yang dimaksud adalah berkat.

    Berkat berdasar istilah di Bogor merupakan nasi kotak yang berisi berbagai menu.

    Biasanya berkat didapat dari acara tahlil hingga Isra Miraj.

    “Ibu bawa jomet ya? Mana, mana jometnya mana? Berkat, berkat,” kata Kades Wiwin sambil tertawa sendiri.

    Ia bahkan menanyakan sejumlah kades lain yang menenteng goodie bag putih.

    “Bawa jomet ya?” tanya Wiwin sambil tertawa.

    Sampai-sampai Kades Wiwin juga mengaku geli.

    “Geli ya. Ketawa-tawaan terus,” katanya.

    Namun ternyata, ini bukan kali pertama Kades Wiwin viral. 

    Berikut beberapa fakta tentang sosok Wiwin Komalasari, Kades Gunung Menyan.

    1. Viral diduga bawa tas mewah

    Sebelumnya ia menjadi sorotan kala ikut demo di depan Gedung DPR RI pada 31 Januari 2024 lalu.

    Penampilan Kades Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan ini pun mencolok.

    Wiwin tampil menter sembari menenteng tas bermerek, Hermes.

    Usut punya usut, tas yang dibawa Wiwin Komalasari saat berdemo itu memiliki harga Rp700 juta.

    Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, tas yang dipakai Wiwin merupakan Hermès Birkin 25 Nata Ostrich Gold Hardware.

    Dilihat dari situs jual beli tas preloved, harganya mencapai $ 45,500.00 atau setara Rp 713.258.000.

    Harga itu merupakan kondisi tas preloved atau second.

    Jika tas itu dibeli baru tentu harganya akan lebih mahal lagi.

    Namun Wiwin justru tertawa saat dikonfirmasi soal harga tasnya yang mahal.

    Ia menampik kalau tasnya berharga mahal.

    “Tas Lazada,” sahut Wiwin lagi.

    Wiwin juga membantah kalau dirinya memiliki banyak koleksi tas Hermes.

    Kendati membantah punya barang-barang mahal, Wiwin Komalasari tak menampik jika dirinya suka hal-hal glamor.

    Hal tersebut lantaran Wiwin terbiasa hidup mewah sejak dulu.

    “Mungkin saya terbawa ke kehidupan sebelumnya. Karena di situ saya yang biasa sepatu dan baju selalu matching biarpun itu harganya murah,” kata Wiwin Komalasari.

    2. Rumah mewah

    Melalui akun TikTok-nya, Wiwin kerap memamerkan kondisi rumahnya.

    Terlihat di beberapa video, Wiwin menunjukkan penampakan dalam rumahnya yang dipenuhi dengan barang-barang mewah.

    Wiwin Komalasari rupanya mengoleksi guci besar, lemari tinggi, dan beberapa sofa.

    Guna menghias rumahnya, Wiwin memadu-padankan warna keemasan mulai dari perabotan hingga wallpaper tembok huniannya.

    Tak cuma itu, rumah Wiwin juga dilengkapi dengan lampu gantung nan mewah yang jumlahnya lebih dari dua buah.

    Perihal rumah mewah sang kades Gunung Menyan, publik pun menyorotinya.

    Hingga akhirnya diketahui bahwa Wiwin telah memiliki rumah megah tersebut jauh sebelum dirinya jadi kades.

    “Kehidupan saya (dulu) jauh berbeda. Dengan saya ke masyarakat itu bisa enggak sih, tapi saya percaya, niatan saya ibadah memperbaiki diri, bagaimana saya dicintai masyarakat,” pungkas Wiwin.

    Tangkapan layar sosok Kades Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, saat mengaku geli mendapat berkat dari Bupati Bogor. Dulu pernah viral bawa tas disebut seharga Rp700 juta saat demo. (Instagram/bandung.banget – TikTok/ratuwk1414)

    3. Kaya Sejak Muda

    Melansir dari Grid ID, di akun TikTok-nya, Wiwin Komalasari rupanya sempat memamerkan masa mudanya sebelum menjabat sebagai kepala desa.

    Rupanya, pada video yang ia posting itu, dirinya memang sudah kaya raya sebelum menjadi kades.

    Ia juga terlihat pernah berfoto bersama dengan Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni.

    Rumah mewah, jam tangan, perhiasan dan tas branded pun sudah ia miliki saat itu.

    “Masa muda Sultan sebelum jadi kades,” tulis Wiwin Komalasari pada postingan videonya itu.

    Kemudian ada juga foto dirinya berpose dengan Ahmad Sahroni dan anggota Keluarga Cendana.

    Ia juga terlihat memiliki hobi yang tidak murah, yakni olahraga golf.

    Kemudian ia juga tampak berpose di depan mobil Mercedes Benz, dan liburan ke luar negeri.Bahkan, Wiwin Komalasari mengungkap kalau ia dulunya merupakan model video clip.

    SOSOK Wiwin Komalasari, Ibu Kades Demo Depan Gedung DPR, Pakai Barang Mewah Ternyata Mantan Artis (TikTok)

    3. Klarifikasi Kades Wiwin soal Bingkisan Bupati

    Video Wiwin meledek bingkisan tersebut bahkan beredar viral di media sosial. Dikutip dari Tribun-Jatim.com dari video yang beredar, Wiwin tampak mengenakan baju dinas lengkap.

    Wiwin Komalasari klarifikasi atas tindakannya lewat akun TikTok @ratuwk1414.

    Kades Wiwin menjelaskan arti geli dalam video tersebut bukanlah bermaksud jijik atau ketidaksukaan.

    “Sebetulnya kita tidak ada niatan untuk menghina, melainkan seru-seruan gitu. Kita dapat makan itu di TC, dan tidak makan di sana melainkan dibawa.”

    “Ditenteng, seru-seruan seneng. Mungkin di situ ada kata-kata jijik, melainkan itu lucu gitu. Saya sendiri orang Sunda, kita seru-seruan bawa berkat ini karena kita makan bareng-bareng di parkiran.

    “Bukan niatan menghina, mungkin ada kata jomet itu Bahasa Sunda artinya kejo saemet, seru aja seneng. Tidak ada unsur menghina atau melecehkan.”

    “Saya tidak tahu (akan) meledak seperti ini. Intinya saya berbicara di sini dengan saya berbicara seperti garus besarnya geli, itu bukan menghina ataupun mencemooh ke makanan itu, melainkan happy seneng.

    Karena saya juga periang, suka ngakak, humoris, yang kenal saya pasti tahu dalam arti tidak menghina siapapun ataupun tentengan itu,” tegasnya.

    “InsyaAllah saya akan lebih hati-hati lagi, yang saya lontarkan tidak ada niatan menghina kadang orang lain berpikir berbeda.

    Saya akan perbaiki lagi, dan saya minta maaf kalaupun itu ada yang tersinggung, saya pribadi tidak ada niatan menghina,” tukas Kades Wiwin.

    4. Kades Wiwin ditegur Pemkab Bogor

    Kades Wiwin Komalasari mendapatkan teguran setelah videonya yang mengejek bingkisan pelantikan Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade. 

    Usai video itu viral, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tak tinggal diam.

    Dia memberi teguran keras terhadap Wiwin.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengaku telah mengingatkan kepala desa tersebut melalui Camat Pamijahan.

    Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, sebagai tokoh publik maka harus lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial.

    “Pemanfaatan medsos itu harus bijak, ada yang sifatnya pribadi, ada yang sifatnya terkait dengan jabatan kita.”

    “Ada yang berimplikasi terhadap pribadi, ada yang terhadap pekerjaan kita,” ujarnya kepada wartawan, Senin (24/2/2025).

    Berita Viral lainnya

  • Klarifikasi Bu Guru Jember Salsa Soal Video Vulgar Tersebar, Diiming-imingi Pacar Online Mobil

    Klarifikasi Bu Guru Jember Salsa Soal Video Vulgar Tersebar, Diiming-imingi Pacar Online Mobil

    Klarifikasi Bu Guru Jember Salsa Soal Video Vulgar Tersebar, Diiming-imingi Pacar Online Mobil 

    TRIBUNJATENG.COM- Beredar video vulgar Salsa Anindya, seorang guru matematika yang mengajar di SD di kawasan Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur.

    Namanya langsung viral setelah video pribadi berdurasi lima menit miliknya tersebar luas di media sosial. 

    Menanggapi hal ini, Bu Guru Salsa memberikan klarifikasi melalui akun TikTok-nya pada Sabtu malam, 22 Februari 2025. 

    Dalam 21 poin klarifikasinya, ia menyampaikan jika ia diiming-imingi mobil oleh pacar onlinenya. Ia pun rela membuat banyak video sesuai permintaan pacar.

    Keduanya berkenalan pada November 2024 lalu.

    Berikut rangkuman klarifikasi Salsa:

    “Dari cowok online yang deketin aku, pelaku ini yg paling menjanjikan (dia mengaku pengusaha kaya yg memiliki bisnis di Kalimantan, tidak punya akses WA namun hanya bisa di IG: aku tidak sadar kalau ini perilaku penipuan, trus dia jg gak mau ngasih identitas dengan alasan keamanan atau menolak VC karena alasan sinyal di pedalaman) percakapannya kebanyakan manipulatif dan akupun

    terlena mengikuti permainannya.

    Pelaku juga mengaku tidak available untuk video call dengan alasan keamanan atau alasan tidak ada sinyal. 

    Namun, suatu ketika dia request aku untuk bisa VC dan melakukan adegan vulgar, kurang dr 3 menit VC itu oleh pelaku simpan, pelaku sendiri dalam VC tidak

    menunjukan wajahnya, yg on cam

    hanya aku saja.

    Aku menuruti

    intruksi pelaku dengan polosnya

    dengan alasan dia tidak bisa on cam

    karena susah sinyal atau takut

    resiko di tempat dia bertugas,” cerita Salsa.

     

    Akibat dari penyebaran video tersebut, Bu Guru Salsa menyatakan penyesalan dan rasa bersalahnya. 

    Ia telah meminta maaf kepada keluarga dekat dan tempat kerjanya. 

    Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polres Jember yang tengah menyelidiki penyebaran video viral tersebut.

    Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga privasi dan berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya, terutama dengan orang yang belum dikenal secara langsung.

    (*)